BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual sebagian sahamnya kepada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Perindustrian dan Perdagangan mengeluarkan target pertumbuhan sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna kepada investor, kreditor,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan

dengan keuntungan yang diharapkan. Dalam konteks investasi harapan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jogianto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari

RASIO LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang paparan teori mengenai return saham yang merupakan gambaran hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. investasi, terlebih dahulu melakukan pengamatan dan penilaian terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bagi para pemiliknya. Untuk mencapai tujuannya perusahaan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh faktor ekonomi makro dan faktor

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

BAB I PENDAHULUAN. kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan untuk mobilisasi dana baik dari dalam maupun dari luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi bagi investor. Hal ini mendorong perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Secara teoritis pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai perdagangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal (bursa efek). Pasar modal merupakan esensi dari perekonomian pasar. Ketika negara-negara Eropa Timur memutuskan untuk mengganti sistem sentralisasi mereka, yang pertama-tama mereka lakukan adalah membangun sebuah pasar modal tempat membeli dan menjual hak kepemilikan perusahaan. Pasar modal dalam suatu negara maju telah menjadi pusat kegiatan ekonomi perusahaan (Samuelson dan Nordhaus, 1992). Ketika terjadi krisis moneter pada tahun 1998, tingginya suku bunga deposito berakibat negatif terhadap pasar modal. Investor tidak lagi tertarik untuk menanamkan dananya di pasar modal karena total return yang diterima lebih kecil dibandingkan pendapatan dari bunga deposito. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, transaksi di pasar modal di Indonesia semakin marak. Perkembangan ini menandakan semakin banyak pengusaha dan investor yang berminat menanamkan dananya untuk membangun kembali perekonomian Indonesia. Para investor harus memiliki kepandaian berspekulasi untuk meraih return semaksimal mungkin dengan risiko seminimal mungkin. Mereka juga harus mempertimbangkan berbagai informasi sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Salah satu informasi yang dapat digunakan oleh para investor adalah informasi akuntansi yang berasal dari laporan keuangan.

2 Dari laporan keuangan tersebut, rasio keuangan dapat dihitung. Rasio keuangan yang diolah dari laporan keuangan sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan. Penelitian sebelumnya tentang pengaruh rasio keuangan terhadap return saham telah banyak dilakukan. Dariyus (2004) melakukan penelitian pada PT Astra International Tbk untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham melalui return saham. Rasio keuangan yang diuji adalah return on assets (ROA), return on equity (ROE), debt to equity ratio (DER), dan price to book value (PBV) sebagai variabel bebas (independent variable) dan return saham sebagai variabel terikat (dependent variable). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas (return on asset, return on equity, debt to equity ratio dan price to book value) secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat (return saham). Tetapi secara parsial, Return on Asset tidak mempengaruhi variable terikat (return saham). Penelitian lainnya dilakukan oleh Purwatmo Hadi Waluja (2005) terhadap perusahaan-perusahaan yang terdaftar di LQ45. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh ROA dan Economic Value Added (EVA) terhadap tingkat pengembalian saham (rate of stock return). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA dan EVA secara bersama-sama (simultan) maupun secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengembalian saham. Penelitian tentang pengaruh ROA, ROE, Earnings per Share, Profit Margin, Asset Turnover, Rasio Leverage, dan Debto to Equity Ratio terhadap Return saham dilakukan oleh Kennedy JSP (2003). Sampel yang digunakan

3 adalah LQ 45 di BEJ tahun 2001 dan 2002. Dengan menggunakan teknik analisis regresi hasil yang diperoleh menunjukkan hanya variabel asset turnover, ROA, ROE, leverage ratio, debt to equity ratio, dan earnings per share memberikan hubungan yang nyata dengan return saham. Meskipun secara individu rata-rata hubungannya rendah, secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel dependennya. Tuasikal (2001) menguji manfaat informasi akutansi dalam memprediksi return saham. Sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur dan nonmanufaktur yang terdaftar di BEJ sejak tahun 1996 1997. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa untuk perusahaan manufaktur informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan tidak bermanfaat dalam memprediksi return saham untuk periode satu tahun ke depan. Christine Dwi Karya Susilawati (2005) melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang berbasis basic chemical industry selama lima tahun (1999-2003). Variabel bebasnya adalah ROA, ROE, PBV, Net Profit Margin (NPM), Operating Profit Margin (OPM), dan Price-to-Earning Ratio (PER) sedangkan variabel terikatnya adalah harga saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Tetapi pada tahun 2003, penelitian menunjukkan adanya penurunan hubungan signifikan antara rasio keuangan dengan harga saham sebagai akibat dari ketidakstabilan kondisi ekonomi yang ditandai dengan kenaikan berbagai harga barang yang dimulai dengan seringnya kenaikan harga BBM.

4 Sehubungan dengan hal di atas, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian serupa (replika) dari penelitian yang dilakukan oleh Christine Dwi Karya Susilawati (2005). Tetapi yang membedakan dari penelitian tersebut adalah peneliti menggunakan return saham sebagai variabel terikat karena menurut penulis, para investor mempunyai motivasi yang berbeda-beda untuk menginvestasikan modalnya dalam surat berharga. Salah satu motivasi tersebut adalah untuk memperoleh rate of return yang tinggi. Sehingga variabel return saham lebih dapat mencerminkan keterkaitannya dengan investor dan periode penelitian selama empat tahun (2004-2007). Penelitian yang dilakukan oleh penulis dituangkan dalam judul: PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan diatas, masalah pokok dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Apakah rasio keuangan yaitu Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Price-to-Earning Ratio, dan Price-to-Book value secara simultan berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah rasio keuangan yaitu Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Price-to-Earning Ratio,

5 dan Price-to-Book value secara parsial berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh rasio keuangan secara simultan yaitu Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Price-to-Earning Ratio, dan Price-to-Book value terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Mengetahui pengaruh rasio keuangan secara parsial yaitu Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Price-to-Earning Ratio, dan Price-to-Book value terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang akan dibahas. Adapun pihak-pihak yang dimaksud antara lain: 1. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan untuk memperkaya cara berpikir tentang analisis laporan keuangan dan saham yang dipelajari di bangku perkuliahan serta kaitannya dengan dunia nyata.

6 2. Bagi investor dan pemakai laporan keuangan lainnya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dan alat bantu agar dapat mengambil keputusan investasi dan keputusan ekonomi dengan lebih baik. 3. Bagi masyarakat akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai suatu landasan atau pemikiran umum yang dapat memberikan sumbangan efektif bagi penelitian selanjutnya. 1.5 Rerangka Pemikiran dan Hipotesis Investasi adalah menanamkan sejumlah dana pada aset-aset tertentu untuk mendapatkan sejumlah keuntungan atas dana yang ditanamkan tersebut. Aset-aset yang dijadikan investasi dapat berupa aset riil seperti tanah, bangunan, kendaraan, dan mesin serta aset finansial seperti deposito, saham, dan obligasi. Keuntungan atau pengembalian (return) atas investasi yang ditanamkan besarnya berbanding lurus dengan risiko yang diperoleh. Untuk saham, return yang diperoleh adalah kenaikan atau penurunan nilai saham dan dividen (Hamzah, 2007). Dalam mengambil keputusan investasi, investor berpegang pada konsep efficient frontier, yaitu mendapatkan return tertentu dengan risiko minimal atau mendapatkan risiko tertentu dengan return maksimal. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang (Jogiyanto, 2003). Informasi dapat mengurangi ketidakpastian yang terjadi, sehingga keputusan yang diambil diharapkan akan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

7 Dalam pasar modal, banyak sekali informasi yang dapat diperoleh investor. Salah satunya adalah informasi rasio keuangan perusahaan. Rasio keuangan adalah perbandingan antara dua elemen laporan keuangan yang menunjukkan suatu indikator kesehatan keuangan pada waktu tertentu (BEJ, 2001). Analisis laporan keuangan adalah rasio keuangan yang dapat dihitung dari laporan keuangan. Rasio keuangan berhubungan dengan kinerja perusahaan dan membantu pemakai dalam mengambil keputusan keuangan. Ukuran dari manfaat rasio keuangan dapat disediakan dengan menguji kekuatan dari hubungannya (Chen dan Shimerda, 1981). Foster (1986) membedakan rasio keuangan berdasarkan posisi kas, likuiditas, working capital/cash flow, rasio struktur modal/solvabilitas/leverage, debt service coverage, profitabilitas dan turnover. Weygandt et al. (1996) menggolongkan rasio keuangan ke dalam tiga macam rasio yaitu rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio solvency. Brigham dan Daves (2001) menggolongkan rasio keuangan ke dalam lima kelompok yaitu rasio likuiditas, rasio manajemen aktiva, rasio manajemen utang, rasio profitabilitas dan rasio nilai pasar. Sedangkan Wild dkk. (2003) mengklasifikasikan rasio keuangan berdasarkan tiga analisis yaitu sebagai berikut: 1. Analisis Kredit (risiko) Likuiditas. Untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek (rasio lancar, rasio cepat, periode penagihan, jumlah hari untuk menjual persediaan).

8 Struktur modal dan solvabilitas. Untuk menilai kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang (total utang terhadap ekuitas, utang jangka panjang terhadap ekuitas, kelipatan bunga dihasilkan). 2. Analisis Profitabilitas Tingkat pengembalian atas investasi. Untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan utang (tingkat pengembalian atas aktiva ROA, tingkat pengembalian atas ekuitas biasa ROE). Kinerja operasi. Untuk megevaluasi margin laba dari aktivitas operasi (margin laba kotor, margin laba operasi, margin laba sebelum pajak, margin laba bersih). Pemanfaatan aktiva (asset utilization). Untuk menilai efektivitas dan intensitas aktiva dalam menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran (turnover). (Perputaran kas, perputaran piutang usaha, penjualan terhadap persediaan, perputaran modal kerja, perputaran aktiva tetap, perputaran total aktiva). 3. Penilaian Untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan (saham). (Rasio harga terhadap laba, imbal hasil laba, imbal hasil dividen, tingkat pembayaran dividen, harga terhadap nilai buku). Berbagai kegunaan rasio keuangan dapat dilihat dari hasil penelitianpenelitian sebelumnya. Beaver telah melakukan penelitian atas kegunaan dari informasi analisis keuangan dengan menggunakan rasio keuangan pada perusahaan-perusahaan yang telah bangkrut selama lima tahun sebelum

9 perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima rasio keuangan yaitu (1) cash flows to total debt ratio, (2) net income to total assets ratio, (3) current assets to current liabilities ratio, (4) total debt to total assets ratio, (5) working capital to total assets ratio secara signifikan berhubungan dengan kebangkrutan tersebut. Kemudian dilanjutkan oleh Altman (1968) yang menggunakan pendekatan multivariate dalam memprediksi kebangkrutan dengan menggunakan rasio keuangan secara bersamasama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio profitabilitas, likuiditas, dan solvency dapat memprediksi kebangkrutan perusahaan. Penelitian mengenai kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi stock returns dan perubahan laba telah dilakukan oleh Ou dan Penman. Machfoedz (1994) juga telah melakukan penelitian mengenai kegunaan rasio keuangan untuk memprediksi perubahan laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa rasio memiliki kemampuan untuk memprediksi kondisi tahun depan. Menurut Houghton dan Woodcliff (1987) dalam Susilawati (2005), studi hubungan rasio keuangan dengan return saham didasarkan pada asumsi bahwa rasio keuangan bermanfaat bagi investor. Agar bermanfaat, rasio harus memberikan informasi yang membantu investor di dalam proses pembuatan keputusan. Tetapi, analisis rasio keuangan memiliki keterbatasan yakni adanya kemungkinan timbulnya multikolineritas, yang dapat terjadi di antara rasio tersebut dan antarperiode analisis (Gujarati, 1999). Walaupun rasio keuangan telah dikelompokkan dalam kategori tertentu, masih mungkin dipertanyakan

10 hubungan di antara rasio tersebut (Bird and McHugh, 1977; Horrigan, 1965). Dalam memberikan informasi yang memadai, hanya diperlukan sebagian rasio keuangan. Namun pemilihan rasio keuangan tersebut harus dilakukan secara hatihati (Horrigan, 1965). Pemilihan rasio keuangan yang memiliki informasi yang lengkap tidak dapat dilakukan hanya dengan logika biasa, tetapi harus dilakukan berdasarkan bukti empiris dimana hubungannya ditunjukkan oleh kriteria statistik (Barnes, 1987 dalam Susilawati, 2005). Menurut Susilawati (2005), dalam menentukan jenis rasio keuangan yang digunakan untuk penelitian tergantung pada karakteristik dari bidang penelitiannya. Dalam memilih jenis rasio keuangan, peneliti dapat merujuk pada penelitian terdahulu atau menggunakan exploratory method dalam menentukan rasio mana yang akan dipakai untuk menguji hipotesis. Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Susilawati (2005) diketahui bahwa pada tahun 2003 kondisi ekonomi tidak stabil dengan kenaikan berbagai macam barang dimulai dengan sering naiknya BBM pada tahun 2003 mengakibatkan turunnya hubungan signifikan antara rasio keuangan dan harga saham. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, penulis melanjutkan penelitian pada perioda 2004-2007, dengan menguji hipotesis sebagai berikut: H 1 : variabel rasio keuangan yaitu Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Operating Profit Margin (OPM), Price-to- Earning Ratio (PER), dan Price-to-Book Value (PBV) secara simultan berpengaruh terhadap return saham. H 2 : variabel Return on Assets (ROA) berpengaruh terhadap return saham.

11 H 3 : variabel Return on Equity (ROE) berpengaruh terhadap return saham. H 4 : variabel Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap return saham. H 5 : variabel Operating Profit Margin (OPM) berpengaruh terhadap return saham. H 6 : variabel Price-to-Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap return saham. H 7 : variabel Price-to-Book Value (PBV) berpengaruh terhadap return saham. 1.6 Metoda Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menguji hipotesis dengan menggunakan metoda regresi linier berganda. Data yang digunakan berupa data sekunder yakni laporan keuangan 23 perusahaan manufaktur berbasis industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2003 sampai 2006 dan daftar harga saham dari perusahaan yang bersangkutan selama tahun 2003 sampai 2007. Datadata yang diperoleh kemudian diolah, dianalisa, dan diproses lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari. 1.7 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada laporan keuangan 23 perusahaan yang berbasis industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Persiapan dan pelaksanaannya dilakukan terhitung sejak bulan September 2008 sampai selesai.