BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa dekade terakhir, sistem informasi berbasis komputer mengalami perubahan yang signifikan hampir di semua bidang. Tingkat pertumbuhan komputer dalam perusahaan terus bertambah setiap tahunnya. Seperti yang diungkapkan dalam Hukum Moore, yang menyatakan bahwa kekuatan sebuah komputer akan meningkat dua kali lipat setiap 18 bulan (Leod dan George, 2008). Konsekuensi dari Hukum Moore adalah bahwa dalam waktu 30 tahun komputer dimeja anda akan menjadi jutaan kali lebih kuat untuk harga yang sama. Hal tersebut dikarenakan peran teknologi komputer yang memberikan begitu banyak kemudahan dan keutungan dalam dunia usaha yang sedemikian ketatnya. Ada empat macam teknologi yang perkembangannya relatif pesat belakangan ini, diantara: tekonologi informasi, teknologi pemanufakturan, teknologi transportasi dan teknologi komunikasi. Diantara berbagai macam teknologi yang mengalami perkembang pesat tersebut, teknologi informasi mempunyai dampak yang signifikan dalam perkembangan dunia usaha sekarang ini. Istilah teknologi informasi yang sekarang lazim digunakan banyak orang, sebenarya merupakan perpaduan antara teknologi komputer, komunikasi dan otomatisasi kantor yang telah bercampur menjadi satu sehingga sulit untuk memisahkannya. Teknologi informasi terus 1
berkembang pesat, ditandai dengan perubahaan hardware dan software yang mengakibatkan kompleksitas teknologi informasi. Teknologi merupakan komponen penting dari sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi dengan tepat waktu. Komponen teknologi mempercepat sistem informasi dalam pengolahan data. Dalam hal ini teknologi informasi adalah suatu teknologi yang menitikberatkan pada penggunaan komputer dan teknologi yang berhubungan dengan pengaturan sumber informasi. Komputer memegang peranan penting dalam kehidupan manusia dan juga dalam dunia usaha (bisnis), yaitu berfungsi sebagai alat untuk mengolah data (data processing) dan menyimpan data (data storage). Sistem komputer digunakan karena kebutuhan pengolahan data yang sifatnya sudah semakin kompleks dan akses data yang sudah semakin luas. Sistem komputer memberikan beberapa manfaat dibandingkan sistem manual yaitu: kecepatan, volume hasil, pencegahan kekeliruan, posting otomatis, dan penyusunan laporan otomatis. Adanya perubahan teknologi informasi menyebabkan organisasi perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu mengoperasikan teknologi tersebut. Dalam hal ini berkaitan dengan perilaku yang ada pada individu dalam organisasi yang bersangkutan. Kecanggihan suatu teknologi informasi akan menjadi tidak berarti, apabila pengguna teknologi informasi tidak berkembang sejalan dengan 2
perkembangan teknologi informasi tersebut (Wijaya dan Johan, 2005). Oleh sebab itu dituntut kesiapan sumber daya manusia untuk menanggapi perubahan dari teknologi informasi tersebut, yaitu berupa keahlian pemakai dalam menggunakan komputer. Sejalan dengan hal itu, akuntansi sebagai salah satu disiplin ilmu yang berkecimpung dalam pengelolaan data keuangan, serta berperan sebagai bahasa bisnis, tidak dapat memungkiri pengaruh dari perkembangan teknologi komputer. Adanya perkembangan signifikan dari sistem informasi berbasis komputer, telah secara langsung memberikan dampak pada pola kerja sistem informasi akuntansi. Menyadari pentingnya penguasaan teknologi komputer dalam dunia bisnis, para pengajar akuntansi perlu menekankan pentingnya penggunaan software di sebagian besar mata kuliah akuntansi untuk membekali para mahasiswa sehingga dapat meningkatkan keahlian dan nilai jual mereka di masa depan. Sehingga hal tersebut mengisyaratkan bahwa, perlunya mengintegrasikan penggunaan komputer ke dalam kurikulum pengajaran akuntansi. Keberhasilan program pendidikan akuntansi yang telah telah terintegrasi dengan komputer, nantinya akan sangat dipengaruhi oleh sikap dari mahasiswa tersebut dalam menggunakan komputer. Dengan adanya penggunaan komputer dalam bidang akuntansi memberikan manfaat yang begitu besar, baik dari segi ketelitian, maupun volume pekerjaan yang dapat ditangani. Saat ini di Indonesia telah beredar beberapa aplikasi komputer akuntansi standar seperti : Dac Easy Accounting, MYOB, Accounting Quicken, Accpac, Platinum Peachtree Complete Accounting dan sebagainya. Program aplikasi 3
tersebut pada umumnya memiliki berbagai kelengkapan fasilitas, fleksibilitas, dan kemudahan untuk dioperasikan sehingga lebih tepat diposisikan sebagai software dalam menjalankan bisnis daripada sekedar software akuntansi. Pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja organisasional jika didukung dengan keahlian pemakai komputer, seperti yang dikemukakan oleh Nelson (1990), bahwa diterimanya teknologi komputer bergantung pada karakteristik teknologi komputer dan tingkat skill atau expertise dari individu pemakai komputer. Keahlian yang dimiliki pemakai komputer, tidak saja meningkatkan kinerja organisasional secara keseluruhan, melainkan juga dapat meningkatkan kinerja individual. Dari berbagai faktor yarng mempunyai pengaruh terhadap pemanfaatan teknologi informasi, aspek sikap pemakai merupakan faktor penting yang memberi kontribusi terhadap akseptasi teknologi informasi (Igbaria dan Parasuraman, 1989). Setiap individu akan bersikap positif terhadap kehadiran teknologi komputer, jika mereka merasakan manfaat teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas. Manfaat yang dirasakan pemakai komputer disebabkan oleh kemampuan setiap individu mengoperasikan komputer serta adanya dukungan organisasional. Dalam menghadapi perkembangan baru teknologi informasi, seseorang dapat menyikapi kehadiran komputer secara berbeda dan tak jarang disikapi dengan 4
penolakan. Penolakan ini mungkin disebabkan oleh ketidaktahuan sederhana tentang komputer atau mungkin juga disebabkan oleh kegelisahan yang mendalam atau ketakutan yang berlebihan terhadap teknologi komputer yang sering disebut dengan computerphobia Sudaryono dan Astuti (2005). Adanya perubahan baru tersebut terkadang menimbulkan tekanan (stress). Tekanan yang timbul dapat berupa anxiety (kecemasan), namun adapula yang menyikapinya sebagai tantangan. Kecemasan didefinisikan sebagai perasaan yang kuat berupa ketakutan (fear) dan keprihatinan yang tidak berhubungan dengan situasi khusus yang mengancam. Perilaku individu terhadap teknologi komputer diproksikan dalam computer anxiety. Computer anxiety merupakan kecenderungan seseorang menjadi susah, khawatir, atau ketakutan mengenai penggunaan komputer di masa sekarang dan di masa yang akan datang (Rifa dan Gudono, 1999). Keahlian komputer yang dimaksud adalah kemampuan pemakai dalam hal aplikasi komputer, sistem operasi komputer, penanganan file dan perangkat keras penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard (Indriantoro, 2000). Semakin cemas individu terhadap teknologi komputer akan mengakibatkan penghindaran atau penolakan individu dalam mempelajari maupun menggunakan komputer. Sikap terhadap komputer, oleh Rifa dan Gudono (1999) diartikan sebagai reaksi atau penilaian seseorang terhadap komputer berdasarkan kesenangan atau ketidaksenangan terhadap komputer. Dalam hal ini sekelompok yang senang 5
(optimis) dengan perkembangan dunia komputer sedangkan disisi lain sekelompok orang merasa tidak senang (pesimis) dengan perkembangan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Johan (2005) mengenai pengaruh computer anxiety terhadap keahlian penggunaan komputer menemukan bahwa terdapat pengaruh computer anxiety secara signifikan terhadap keahlian penggunaan komputer oleh dosen, dimana hal ini berarti lebih rendah computer anxiety pemakai mempunyai pengaruh terhadap semakin tingginya keahlian pemakai dalam menggunakan komputer. Atau sebaliknya, semakin tinggi computer anxiety pada pemakai berhubungan erat dengan semakin rendahnya keahlian pemakai dalam menggunakan komputer. Penelitan yang dilakukan oleh Sudaryono dan Astuti (2005) juga menemukan hal yang sama, yaitu computer anxiety mempunyai pengaruh negatif terhadap keahlian dalam menggunakan komputer, dimana dia melakukan survei pada karyawan perusahaan tekstil di Surakarta. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Ali dan Fadila (2008), hasil penelitian mereka menemukan bahwa tingkat kecemasan berkomputer pada mahasiswa akuntansi akan bervariasi berdasarkan tipe kepribadian mereka. Ketika teknologi komputer telah menjadi elemen yang melengkapi dan tidak terpisahkan dari proses pendidikan akuntansi, masih ada mahasiswa yang bereaksi negatif mulai dari tanggapan yang pasif hingga penolakan yang sangat keras terhadap penggunaan komputer. Dimana mereka yang bersifat negatif tersebut percaya bahwa kelak di dunia kerja mereka dapat menemukan pekerjaan yang tidak dipengaruhi oleh 6
komputer. Maka, tentunya sikap seperti ini akan sangat merugikan bagi diri orang orang yang beranggapan seperti itu. Sehingga dari berbagai hal tersebut diatas dan mengingat betapa pentingnya pemahaman mengenai teknologi informasi, khususnya komputer, maka peneliti memilih judul penelitian Pengaruh computer anxiety terhadap keahlian berkomputer dengan variabel moderasi locus of control. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Wijaya dan Johan yang berjudul Pengaruh computer anxiety terhadap keahlian penggunaan komputer (2005). Perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan yang sekarang, yaitu pada penelitian terdahulu tidak memasukkan locus of control sebagai variabel moderasi terhadap computer anxiety. 1.2 Rumusan Masalah Pokok permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini yakni: 1. Apakah computer anxiety berpengaruh terhadap keahlian pemakai komputer? 2. Apakah locus of control memoderasi pengaruh computer anxiety terhadap keahlian pemakai komputer? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang terdapat dalam penelitian, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 7
1. Untuk menguji pengaruh computer anxiety terhadap keahlian pemakai komputer. Apakah computer anxiety berpengaruh terhadap keahlian pemakai komputer. 2. Untuk menguji apakah pengaruh computer anxiety terhadap keahlian pemakai komputer, akan semakin signifikan dengan dimasukkannya locus of control sebagai variabel moderasi. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat: 1. Memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, utamanya pada bidang sistem informasi akuntansi dan akuntansi keprilakuan. 2. Menambah referensi mengenai pengaruh computer anxiety terhadap keahlian mahasiswa dalam menggunakan komputer dengan di masukkannya variabel moderasi locus of control. 3. Sebagai bahan masukan bagi Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. 1.5 Sistematika Penulisan Penelitian ini terbagi menjadi beberapa bab yang disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut ini. 8
BAB I Pendahuluan. Bab ini membahas secara singkat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Landasan Teori Bab ini menguraikan tentang definisi computer anxiety, keahlian menggunakan komputer, menjelaskan tentang komputer dan perkembangannya, teori locus of control, tinjaun penelitian sebelumnya, kerangka konseptual dan hipotesis. BAB III : Metode Penelitian Bab ini membahas tentang lokasi penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, uji validitas dan realibilitas instrument penelitian, serta pengujian asumsi klasik. BAB IV : Tinjauan Umum Objek Penelitian Bab ini berisi tentang gambaran umum instansi merupakan bab yang berisi gambaran umum jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin serta gambaran umum mahasiswa-mahasiswanya. BAB V : Pembahasan Bab ini berisi mengenai hasil uji validitas dan realibilitas data, pengujian asumsi klasik, uji hipotesis, serta pembahasan. BAB VI : Penutup Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan atas pembahasan masalah, keterbatasan penelitian serta saran-saran bagi penelitian selanjutnya. 9