PENDIDIKAN KESEHATAN DAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Sri Waluyaningsih

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015.

Wiwit Desi Intarti Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Karibia, Sub-Sahara

Promotif, Vol.7 No.1, Juli 2017 Hal 51-59

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan manusia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Keadaan

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN BONGSARI SEMARANG BARAT TAHUN 2011

KARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL

BAB 1 : PENDAHULUAN. daerah leher rahim atau mulut rahim, yang merupakan bagian yang terendah dari

BAB I PENDAHULUAN. kanker serviks dengan cara inspeksi visual pada serviks dengan aplikasi asam

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada wanita setelah kanker payudara.

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FAKTOR DOMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR PADA WANITA USIA SUBUR

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

Heni Hendarsah Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat ABSTRAK

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

BAB I PENDAHULUAN. datang ke rumah sakit ditemukan dalam keadaan stadium lanjut. Sukaca (2009, p.25) menyatakan, kanker leher rahim (Kanker Serviks)

PENGARUH PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PERILAKU PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS KEDUNGREJO

Blank (11pt) 1. PENDAHULUAN

PENGARUH PENYULUHAN DAN PEMBERIAN LEAFLET KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN PAP SMEAR IBU-IBU DI DUSUN JOGONALAN TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL 1

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Berdasarkan data Internasional Agency For Research on Cancer

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

Roswati Dani Ningrum dan Dyah Fajarsari Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto ABSTRAK

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologi yang

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL

Sri Mularsih Dosen Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah

BAB I PENDAHULUAN. rahim yang terletak antara rahim uterus dengan liang senggama vagina.

PENYULUHAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) di DUSUN CANDIREJO, TEGALTIRTO, BERBAH, SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. (Emilia, 2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA WANITA USIA SUBUR DI DUSUN JADAN TAMANTIRTO BANTUL

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker merupakan istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEDIAAN WUS DALAM MELAKUKAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DI PUSKESMAS MANAHAN SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servix-uterus suatu daerah pada

Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 8, November 2014, hal

BAB I PENDAHULUAN. karena hubungan seksual (Manuaba,2010 : 553). Infeksi menular

ANALISIS PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM PADA IBU- IBU WARGA SEJALUR DESA KEDUNGDOWO-GARUNG LOR KALIWUNGU KUDUS

BAB I PENDAHULUAN kematian per tahun pada tahun Di seluruh dunia rasio mortalitas

Oleh. Anin Nur Sholihah 1) dan Etik Sulistyorini 2) ABSTRAK. Kata kunci: Sikap, Minat, Kanker Serviks, Inpeksi Visual Asam Asetat, Wanita

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS DENGAN PERILAKU MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI KELURAHAN KOTABARU WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menyerang kaum wanita. Selain itu kecenderungan peningkatan. payudara masih tinggi, terutama pada negara-negara sedang berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kedua di dunia dimana konstribusinya 13 % dari 22% kematian yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

PENDIDIKAN KESEHATAN SADARI PADA WUS DI MASYARAKAT PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH KECAMATAN KENDAL KABUPATEN NGAWI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Disusun Oleh : Iza Aina

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

Efektifitas Pendidikan Kesehatan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ditinjau dari Tingkat Ketrampilan dan Perilaku SADARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Badan Organisasi Kesehatan Dunia/ World Health Organization

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

BAB 1 PENDAHULUAN. penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian karena kanker ini. sebanyak jiwa per tahun (Emilia, 2010).

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

Kata kunci: Tingkat pengetahuan, Ketrampilan, SADARI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sedang berkembang, salah satunya Indonesi (WHO, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dunia, termasuk di Indonesia. Masalah kesehatan perempuan masih menjadi tugas

BAB V PEMBAHASAN. dapat diketahui bahwa yang mengikuti deteksi dini kanker leher rahim dengan tes

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini Indonesia menghadapi beban ganda penyakit atau double

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU RUMAH TANGGA DALAM MELAKUKAN TES IVA SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER SERVIKS

Novia Sari Yunita, Puji Lestari. Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRACT

GAMBARAN MOTIVASI WANITA USIA SUBUR UNTUK MELAKUKAN TEST INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA CANGGAL KECAMATANCANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

BAB 1 : PENDAHULUAN. dunia. Berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research on

Hubungan Antar Dukungan Suami Dengan Sikap Istri Pada Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Menggunakan Tes IVA Di Puskesmas Jaten II

dari leher rahim seorang wanita (Kemenkes, 2010). Setiap tahun terdeteksi lebih

ANISA NURUL HANIFAH J

HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) PADA IBU PASANGAN USIA SUBUR DI PUSKESMAS TALISE

NASKAH PUBLIKASI YOSEPHA NIM I

Wacana Kesehatan Vol.2, No.1, Juli 2017 EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS

SKRIPSI. Disusun Oleh: Lia Nurjana

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Dukungan suami, Dukungan petugas kesehatan, Tindakan untuk melakukan pemeriksaan IVA.

Transkripsi:

PENDIDIKAN KESEHATAN DAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT Sri Sukamti, Aticeh, Maryanah Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III Jl. Arteri JORR Jatiwarna Kec. Pondok Melati - Bekasi Email : sukamtisri@yahoo.co.id ABSTRACT Cervical cancer is a significant health problem for women around the world. Every year no less than 15,000 cases of cervical cancer occur in Indonesia and about 20 of the 40 cases died each day (Deherba, 2012). This study to determine the effect of knowledge about the early detection of cervical cancer through the IVA in Karawang regency. Quasi-experimental research design with two sample hypothesis test calculations on the proportion of? 0.05 and? 80% earned 35 PUS of each group. The results of this study in the treatment group gained an average of knowledge was 77.9 with a standard deviation 17.19, while in the comparison group gained an average of 45 with the knowledge standard deviation is 15.17.Statistical test results obtained p <0.001, which means that at 5% confidence level there is the influence of health education on knowledge in the early detection of cervical cancer by IVA.The proportion of IVA behavior differed significantly between the control group to the treatment group (p <0.001). Continuous medical education needed by the public to gain knowledge so that foster interest and motivation for the early detection with a medical examination. ABSTRAK Keywords: IVA examination, knowledge Kanker serviks merupakan masalah kesehatan yang signifikan bagi perempuan di seluruh dunia dan jenis kanker kedua yang paling umum pada wanita, yang dialami oleh lebih dari 1,4 juta wanita di seluruh dunia. Setiap tahun tidak kurang dari 15.000 kasus kanker serviks terjadi di Indonesia dan sekitar 20 dari 40 kasus meninggal setiap hari (Deherba, 2012). Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengetahuan tentang deteksi dini kanker serviks melalui IVA di Kabupaten Karawang. Desain penelitian kuasi-eksperimental dengan perhitungan sampel dua uji hipotesis proporsi pada? 0,05 dan? 80% didapatkan 35 PUS masing-masing kelompok. Hasil penelitian ini pada kelompok perlakuan diperoleh rata-rata pengetahuan adalah 77,9 dengan standar deviasi 17,19, sedangkan pada kelompok pembanding diperoleh rata-rata pengetahuan adalah 45 dengan standar deviasi 15,17. Hasil uji statistik diperoleh p <0,001, yang berarti bahwa pada tingkat kepercayaan 5% terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dalam deteksi dini kanker serviks dengan IVA. Proporsi perilaku IVA berbeda secara signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan (p <0,001). Pendidikan kesehatan secara berkesinambungan dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan sehingga menumbuhkan minat dan motivasi untuk melakukan deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan kesehatan. Kunci : pengetahuan, IVA 18

Pendidikan Kesehatan Dan Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Inspeksi Visual Asam Asetat 19 PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker leher rahim yang tertinggi di dunia, kanker leher rahim muncul seperti musuh dalam selimut, sulit sekali dideteksi pada stadium dini karena penyakit ini baru diketahui setelah stadium lanjut. Di Indonesia setiap tahun lebih dari 15.000 kasus terjadi atau setiap hari 40 wanita didiagnosa kanker serviks dan sekitar 20 meninggal karena penyakit tersebut (Deherba, 2012). Berdasarkan data dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Jawa Barat tahun 1987-1988 sebanyak 20,09% penderita kanker merupakan kanker leher rahim. Kabupaten Karawang pada tahun 2009 WUS yang melakukan IVA 0,053 persen dari seluruh WUS dengan hasil IVA positif 164 orang, yang dicurigai kanker 43 orang. Pada tahun 2010 yang melakukan pemeriksaan IVA 0,06 persen dengan hasil IVA positif 229 orang dan yang dicurigai kanker serviks 32 orang (Dinkes Kab Karawnag,2011). Pemeriksaan IVA merupakan alternative skrining untuk kanker serviks yang diperkenalkan oleh Hinselmen 1925. Prosedur pemeriksaanya sangat sederhana, dapat mengidentifikasi sebagian besar lesi prakanker, bersifat non-invasif, mudah dilakukan dan tidak mahal, dapat segera memberikan hasil sehingga dapat digunakan untuk membuat keputusan dan tindakan untuk pengobatan (Dirjen PP & PL.DepKes RI, 2007). Tingginya kasus kanker serviks di negara berkembang disebabkan terbatasnya akses screening dan pengobatan. Masih banyak wanita di negara berkembang, termasuk Indonesia kurang mendapat informasi dan pelayanan terhadap penyakit kanker serviks. Hal ini karena tingkat ekonomi rendah dan tingkat pengetahuan wanita yang kurang tentang pemeriksaan IVA (Meutia,2008). Penelitian yang telah dilakukan di Semarang didapatkan bahwa banyaknya kasus kanker serviks disebabkan pengetahuan yang kurang tentang kanker serviks dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam deteksi dini (Indrayana, 2007 dalam Candraningsih, 2010). Pengetahuan merupakan faktor yang berhubungan dengan perilaku seseorang melakukan pemeriksaan IVA. Suatu penelitian didapatkan tingkat pengetahuan wanita usia subur masih rendah, yaitu tingkat pengetahuan cukup dan kurang (43,6% dan 17,9%) sedangkan yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi hanya 38,5% (Candraningsih, 2010). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan pemeriksaan IVA adalah pengetahuan dengan p=0,001 dan p <0,05 (Lestari, 2012, Lesse, 2012 dan Yudia, 2011). Penderita kanker serviks sering datang pada stadium lanjut. Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang telah memfasilitasi pemeriksaan IVA bagi WUS di wilayah kerjanya, namun masih rendah angka pemeriksaan IVA pada PUS di Kabupaten Karawang dalam upaya deteksi dini kanker serviks. Mengingat betapa pentingnya pemeriksaan IVA untuk mendeteksi dini kanker serviks dalam upaya menurunkan insiden dan kematian akibat kanker serviks. Pengetahuan merupakan faktor yang penting untuk menimbulkan perilaku deteksi dini, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul "pengaruh pengetahuan terhadap deteksi dini kanker leher rahim dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asama Asetat (IVA) di kabupaten Karawang Tahun 2012 ". Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaaan IVA pada PUS di kabupaten Karawang tahun 2012.

20 Jurnal Ilmu & Teknologi Ilmu Kesehatan, Jilid 1, Nomor 1, September 2013, hlm : 18-23 METODE Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan PUS dan perilaku deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan IVA dengan menggunakan desain kuasi eksperimen yang dilakukan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. Beberapa Puskesmas wilayah Kabupaten Karawang yang telah melaksanakan program pemeriksaan IVA dipilih secara random 2 puskesmas sebagai subyek penelitian yaitu Puskesmas Kecamatan Cikampek sebagai subyek perlakuan dan Puskesmas Kecamatan Klari sebagai subyek pembanding. Setiap Puskesmas diambil sample dengan menggunakan rumus besar sampel uji beda proporsi pada tingkat kepercayaan 95% dan kekuatan uji 80% dengan bantuan sample size diperoleh jumlah sampel sebanyak 33 responden untuk masing - masing kelompok (Snedecor GW & Cochran WG, 1967 dan Lemeshow dkk, 1997 dalam Iwan A. 2008). Sample merupakan pasangan usia subur yang berkunjung ke Puskesmas. Pada kelompok perlakukan diberikan pendidikan kesehatan tentang deteksi dini kanker serviks dengan IVA kemudian diukur tingkat pengetahuannya dengan 10 pertanyaan dan diidentifikasi perilaku terhadap pemeriksaan IVA. Sedangkan kelompok pembanding subyek penelitian langsung diukur tingkat pengetahuannya tanpa diberikan pendidikan kesehatan terlebih dahulu dan dilihat perilakunya terhadap pemeriksaan IVA. Pengambilan data dilakukan langsung oleh peneliti dan tim serta kerjasama dengan bidan penanggung jawab program IVA dan Bidan Desa di wilayah kerja Puskesmas. Pengambilan data dilakukan selama 2 minggu menggunakan kuesioner untuk mengukur pengetahuan dan catatan register kunjungan pemeriksaan IVA untuk melihat responden yang melakukan pemeriksaan IVA. Data yang telah dikumpulkan dilakukan pengolahan data yang meliputi analisis univariat dan bivariat. analisis univariat untuk mendapatkan nilai rata-rata pengetahuan, proporsi pemeriksaan IVA dan sebaran karakteristik responden. Sedangkan analisis bivariat menggunakan uji t independent untuk melihat perbedaan rata - rata pengetahuan kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Sebelum dilakukan uji t dilakukan uji normalitas data dengan hasil p > 0,05 artinya sebaran data normal. Untuk mengetahui perbedaan proporsi pemeriksan IVA dilakukan uji beda proporsi dengan chie square. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis deskriptif didapatkan pada kelompok perlakuan rata - rata umur responden 35,4 tahun sedangkan pada kelompok pembanding rata - rata umur responden 36,4 tahun. Pada penelitian ini rata - rata umur responden 35,4 tahun pada kelompok perlakukan dan 36,4 tahun pada kelompok pembanding. Hal ini dapat mendukung tingkat pengetahuan responden, karena berdasarkan teori semakin bertambah umur seseorang semakin meningkat pengetahuan dan pengalamannya. Risiko kejadian kanker serviks banyak terjadi pada kelompok wanita yang aktif seksual sebelum umur 20 tahun, artinya pada kelompok usia reproduksi pada penelitian ini tidak terdapat responden yang memiliki umur < 20 tahun. Namun demikian wanita yang sudah aktif seksual sebaiknya melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap deteksi dini kaner serviks. Kelompok umur berhubungan dengan tingkat pemahaman dan pengetahuan seseorang terhadap informasi. Semakin bertambah umur seseorang akan semakin berkembang daya tangkapnya dan semakin matang pola pikirnya

Pendidikan Kesehatan Dan Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Inspeksi Visual Asam Asetat 21 sehingga pengetahuan akan lebih baik (Notoatmodjo, 2007). Teori yang dikemukakan Harlock (2004) bahwa usia adalah indeks yang menempatkan individu - individu dan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan perilaku seseorang, karena semakin bertambah umur seseorang semakin bertambah pula pengetahuan dan pengalamannya. Tingkat pendidikan responden kedua kelompok terdapat pendidikan tinggi (SMA atau perguruan tinggi) sebanyak 80 dan 62,9 persen dan pendidikan rendah (tidak sekolah, SD atau SMP) sebanyak 20 dan 37,1 persen. Sikap responden pada kelompok perlakuan dan kelompok pembanding mempunyai proporsi yang sama yaitu sikap baik sebanyak 25 responden (71,4 persen) dan sikap kurang baik sebanyak 10 responden (28,6 persen). Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberi respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan memberi respon yang lebih rasional terhadap informasi yang datang, dan akan berpikir sejauhmana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini tingkat pendidikan SMA sederajat dan atau perguruan tinggi terdapat lebih dari separuhnya. Dengan demikian diharapkan pengetahuan responden akan lebih baik karena kemampuan untuk menerima informasi akan lebih baik. Tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi kemampuan untuk menerima informasi dan pengetahuan serta menerima perubahan. Hal ini berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan yang dia peroleh. Tingkat pendidikan juga dihubungkan dengan tingkat sosial ekonomi keluarga. Tingkat pendidikan dan sosial ekonomi berhubungan dengan kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga dan melakukan deteksi dini terhadap kondisi kesehatannya. Selain itu jarak tempuh tempat tinggal dengan fasilitas kesehatan serta ketersediaan waktu juga sangat berkaitan dengan seseorang menggunakan fasilitas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan. Pada penelitian ini jarak tempuh dan ketersediaan waktu responden mendukung responden untuk melakukan atau menggunakan fasilitas kesehatan. Lebih dari 70 persen jarak tempuhnya dekat dan ada waktu untuk mengunjungi fasilitas kesehatan. Puskesmas yang digunakan dalam penelitian ini bertempat ditengah - tengah masyarakat dan menyediaan fasilitas pemeriksaan di tempat bidan desanya tanpa ada perbedaan biaya antara Puskesmas dengan Bidan Desa setempat. Pemeriksaan IVA pada kelompok perlakuan yang melakukan pemeriksaan IVA terdapat sebanyak 29 responden (82,9 persen). Sedangkan pada kelompok pembanding yang melakukan pemeriksaan IVA sebanyak 27 responden (77,1 persen). Pengetahuan pada kelompok perlakuan terdapat mean 72,3, SD 20,87 dan CI 95% adalah 65,1-79,5 sedangkan pada kelompok pembanding mean 54, SD 10,08 dan CI 95% adalah 50,5-57,5. Hasil uji statistik didapatkan perbedaan mean antar kelompok sebesar 18,28 (95% CI = 10,41-26,15) p<0,001, artinya pada tingkat kepercayaan 5% terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu dalam deteksi dini kanker serviks dengan IVA. Pengetahuan pada kelompok perlakuan yang diberikan penyuluhan sebelum dilakukan pengukuran pengetahuan tentang deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan IVA terdapat nilai pengetahuan cukup baik. Pada kelompok ini juga terdapat tingkat pendidikan SMA sederajat dan atau perguruan tinggi lebih dari separuhnya yang dapat memberi kontribusi dalam penyerapan dan pemahaman terhadap penyuluhan yang diberikan. Pemberian penyuluhan memberi dampak

22 Jurnal Ilmu & Teknologi Ilmu Kesehatan, Jilid 1, Nomor 1, September 2013, hlm : 18-23 terhadap tingkat pengetahuan dan berpengaruh dalam pengambilan keputusan dalam melakukan pemeriksaan IVA. Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian terdahulu bahwa faktor pengetahuan berhubungan dengan pemeriksaan IVA dan menjadi faktor yang paling dominan. Penelitian Wahyu, dkk tahun 2010 di Semarang dan penelitian Safa'ah, 2010 di Lamongan dengan rancangan cross sectional bahwa terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pemeriksaan IVA dengan p value < 0,05 pada tingkat kepercayaan 5%. Penelitian lain di Karang Anyar didapatkan faktor dominan adalah pengetahuan dengan p=0,001 (Lestari, 2012) dan penelitian Yudia 2011 di Tangerang juga didapatkan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi pemeriksaan IVA adalah pengetahuan. Faktor yang lain yang dapat mempengaruhi dalam pemeriksaan IVA selain pengetahuan pada penelitian ini adalah adanya dukungan suami yang sangat baik yaitu 71,4 persen. Hal ini sesuai dengan teori Green yang mengatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku. Semakin tinggi pendidikan yang dilalui seseorang, maka semakin baik pula perilakunya, semakin luas juga pengetahuannya. Hal ini juga sesuai dengan teori B.F. Skinner yang memaparkan bahwa Institusi Pendidikan mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Selain itu teori WHO juga mengatakan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Sedangkan uji statistik terhadap perilaku deteksi dini kanker serviks didapatkan p < 0,001, artinya ada perbedaan proporsi deteksi dini kanker serviks dengan IVA antara kelompok intervensi dengan kelompok pembanding. Hal ini terdapat perbedaan antara kelompok perlakuan yang diberikan penyuluhan kesehatan dengan kelompok pembanding yang tidak diberikan penyuluhan kesehatan. Pengetahuan yang hanya didapat dari informasi, mendengar atau komunikasi berantai dan tidak terencana kurang memberi pemahaman yang baik kepada responden walaupun tingkat pendidikan kelompok pembanding tidak berbeda dengan kelompok perlakuan. SIMPULAN Pengetahuan responden pada kelompok perlakukan lebih tinggi dari pada pengetahuan pada kelompok pembanding (72,3 dan 54,0). Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan perilaku deteksi dini kanker serviks melalui IVA. Hendaknya pelaksanaan penyuluhan tentang deteksi dini kanker serviks perlu ditingkatkan untuk PUS di wilayah Puskesmas secara berkala untuk meningkatkan pengetahuan. Jika memungkinkan, dilakukan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan penanganan pada PUS dengan IVA positif. DAFTAR PUSTAKA Ariawan, Iwan. Perhitungan besar sampel. Depok: FKMUI. 2008. Candraningsih Wahyu, dkk, 2010. Hubungan tingkat pengetahuan wanita usia subur (wus) tentang kanker serviks dengan praktik deteksi dini kanker serviks di bps is manyaran semarang. J. Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol. I No. 4, Juni 2011 : 233-249. Deherba, 2012. Statistik Penderita Kanker di Indonesia. Diunduh dari http://www.deherba.com/statistikpenderita-kanker-di indonesia.html#ixzz2e33rirpm

Pendidikan Kesehatan Dan Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Inspeksi Visual Asam Asetat 23 Depkes RI, 2007. Buku Acuan Pencegahan Kanker Leher Rahim Dan Kanker Payudara. Jakarta : Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Direktorat Jendral PP&PL. Depkes RI., 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta: Depkes, 2009 Dinkes Kab. Karawang, 2011, Profil Kesehatan Kabupaten Karawang Tahun 2010. Karawang Harlock, 2004. Psikologi perkembangan. Jakarta:EGC Lestari. 2012. Hubungan faktor pendidikan, sikap, dan pengetahuan dengan perilaku PUS melakukan pemeriksaan IVA di Karang Anyar. Meutia. 2008. akses screening kanker leher rahim dalam penelitian gambaran pengetahuan ibu mengenai pemeriksaan papsmear di kelurahan Petisan tengah tahun 2009, Chintami Oktavia, fak. Kedokteran, Universitas Sumatera Utara 2009. Available from : http://ejournal.usu.ac.id/pad/pdf(access ed19 agustus 2012) Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Pendidikan Dan Perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Safa'ah, 2010. Faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi Wanita usia subur yang melakukan pemeriksaan iva dalam upaya deteksi kanker serviks. Lesse Maharsie, Indarwati. 2012. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Serviks Dengan Keikutsertaan Ibu Melakukan Iva Test Di Kelurahan Jebres Surakarta. Gaster vol. 9 no. 2 agustus 2012.