Berty Dwi Rahmawati, Sriyanto, Wiwik Budiawan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN di PT. X MENGGUNAKAN METODE HEART DAN PEMBUATAN SOP PADA PROYEK PEMBANGUNAN RS. SITI KHODIJAH SEPANJANG

(Studi Kasus: Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan)

ANALISIS HUMAN ERROR DENGAN METODE SHERPA DAN HEART PADA PROSES PRODUKSI BATIK CAP (Studi Kasus di UKM Batik Cap Supriyarso Kampoeng Batik Laweyan)

ANALISIS KEANDALAN MASINIS DAOP VI YOGYAKARTA DENGAN METODE HEART

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Analisis Human Error pada Pramudi Transjakarta dengan Pendekatan HEART dan Fault Tree Analysis

PERANCANGAN ALAT UKUR HUMAN RELIABILITY ANALYSIS PADA PROSES ADMINISTRASI OBAT DI RUMAH SAKIT HAJI

Keandalan Manusia (Human Reliabilily Assesmenl) Pada Masinis PT. KAI Daop IV Kota Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Analisis Human Error Dengan Pendekatan Cognitive Reliability And Error Analysis Method (CREAM) Pada Operator Forklift Di PT. SMART Tbk.

APLIKASI HUMAN RELIABILITY ASSESSMENT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BATIK

ANALISA HUMAN ERROR DALAM KASUS KECELAKAAN DI PERSILANGAN KERETA API (Studi Kasus Persilangan Kereta Api 25 Jemur Andayani - Surabaya)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Human Reliability Assessment dengan Metode Human Error Assessment and Reduction Technique pada Operator Stasiun Shroud PT. X

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN APLIKASI INVESTIGASI KECELAKAAN KERETA API BERBASIS WEB

Faktor Kecukupan Organisasi dan Time Of Day pada Pekerjaan Manual OAW Cutting dengan Menggunakan Metode CREAM di PT. Packaging Surabaya

Analisis Probabilitas Human Error Pada Pekerjaan Grinding dengan Metode HEART dan SLIM-ANP di Perusahaan Jasa Fabrikasi dan Konstruksi

Analisa Tingkat Keandalan Operator Inside Welding dengan Metode Human Error Assessment and Reduction Technique

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

IDENTIFIKASI HUMAN EROR PADA PROSES PRODUKSI CASSAVA CHIPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHERPA DAN HEART DI PT. INDOFOOD FRITOLAY MAKMUR

PENGUKURAN HUMAN ERROR PADA OPERATOR PEMBUATAN PATUNG FIBERGLASS DENGAN METODE HEART DAN SHERPA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

YustinaJoumil Aidil SZS Ngatilah Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur ABSTRAK

ANALISA HUMAN ERROR DENGAN METODE SHERPA DAN HEART PADA KECELAKAAN KERJA DI PT XYZ

OPERATOR MESIN RING YARN DENGAN METODE HUMAN ERROR ASSESSMENT AND REDUCTION TECHNIQUE

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Menempuh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pengembangan Data Warehouse dan Aplikasi Investigasi Kecelakaan Kereta Api (Studi Kasus di PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IV)

INTISARI TINGKAT KESIAPAN INSTALASI GAWAT DARURAT DALAM PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT BEDAH SINDUADI

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

,,3. Sv.h erii. s7-,,tr t. Surat Pernyataan. Pengalihan Hak Pubtikasi. Menyatakan bahwa makalah berludul: Judul Ka

APLIKASI METODE SHERPA UNTUK MENURUNKAN POTENSI KESALAHAN OPERATOR MESIN CUT SAW

ANALISIS HUMAN RELIABILITY

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL MASINIS KERETA API RUTE JARAK JAUH (STUDI KASUS PADA PT KAI DAOP 2)

IDENTIFIKASI BAHAYA PADA PEKERJAAN GRINDING DI SEBUAH PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SUCCESS LIKELIHOOD INDEX METHOD

ABSTRAK. Kata-kata kunci: biaya pemasaran dan penjualan. viii. Universitas Kristen Maranatha

METODE HEART DAN SHERPA SEBAGAI UPAYA PENGURANGAN HUMAN ERROR PADA KECELAKAAN KERJA DALAM PROSES PRODUKSI TEH HITAM

BAB I PENDAHULUAN. bisa memenuhi permintaan sandang yang semakin meningkat tersebut,

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5086), sebagaimana telah diubah dengan Perat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ganjil di DAOP VI ) menginginkan lama waktu crossing dan

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

ANALISIS BIAYA-MANFAAT SOSIAL PERLINTASAN KERETA API TIDAK SEBIDANG DI JALAN KALIGAWE, SEMARANG TUGAS AKHIR

MINIMALISASI KETERLAMBATAN KERETA API (STUDI KASUS PADA JADWAL KERETA API DI PT KERETA API INDONESIA DAOP IV SEMARANG)

ABSTRACT. THE ADVANTAGE OF MANAGEMENT CONTROL SYSTEM TO INCREASE EMPLOYEE WORK PERFORMANCE (case study at PT. KAI, Bandung)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang

ANALISA KECELAKAAN KERJA MENGGUNAKAN METODE HEART (HUMAN ERROR ASSESSMENT and REDUCTION TECHNIQUE) DAN JSA (JOB SAFETY ANALYSIS)

Nurhayati, et al, Penilaian Human Error Probability dengan Metode Human Error Assessment and

KINERJA OPERASI KERETA API BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

EFISIENSI JUMLAH ARMADA BUS PATAS AC ANTAR BEBERAPA PERUSAHAAN BERDASARKAN METODE PERTUKARAN TRAYEK DI DKI JAKARTA TESIS

PERANCANGAN ALAT UKUR HUMAN RELIABILITY ANALYSIS PADA PROSES ADMINISTRASI OBAT DI RUMAH SAKIT HAJI

METODE SLIM-ANP UNTUK PENILAIAN HUMAN RELIABILITY

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP IV SEMARANG

BAB III LANDASAN TEORI. A. Tipikal Tata Letak Dan Panjang Jalur Di Stasiun

KAJIAN EFISIENSI PROGRAM PENANGANAN INFRASTRUKTUR JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEA (Data Envelopment Analisys) (Studi Kasus: Jalan Propinsi Di

Samurai PKK (Sistem Palang Pintu Pencegah Kecelakaan Kereta Api) dengan Control Room dan Wifi Signal

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN PELAKSANAAN SISTEM TANGGAP DARURAT SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN KEADAAN DARURAT DI PT. INKA (PERSERO) MADIUN JAWA TIMUR

ABSTRACT. Keywords: operational audit, effectiveness, internal control, purchase. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kereta api, dapat diambil beberapa kesimpulan tentang penyebab kecelakaan

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

KAJIAN MODEL PEMILIHAN MODA ANGKUTAN BARANG ANTARA KERETA API DAN TRUK ( Studi Kasus : Rute Pematang Siantar - Belawan ) TESIS MAGISTER

ANALISIS TREN KECELAKAAN PADA SEKTOR TRANSPORTASI DI INDONESIA (Moda Transportasi : Kereta Api)

LAPORAN PERISTIWA KECELAKAAN KERETA API

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. Dunia kereta api yang sejak lama ada di Indonesia terus mengalami

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PENERAPAN PSAK 2 (LAPORAN ARUS KAS) TERHADAP INDIKATOR KEPUTUSAN INVESTASI PADA PT GOODYEAR TBK TAHUN

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA UNIT PERBAIKAN DI PT. KAI DAOP VI YOGYAKARTA DIPO SOLO BALAPAN

ANALISA KUALITAS PRODUK KANTONG KRAFT LEM AKIBAT KESALAHAN MANUSIA DI PT. X TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. murah, aman dan nyaman. Sebagian besar masalah transportasi yang dialami

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III Program Studi DIII Instrumentasi dan Elektronika Jurusan Fisika

Pendahuluan. Heti et al., Pengaruh Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi...

ANALISA BEBAN KERJA PERAWAT UGD MENGGUNAKAN MASLACH BURNOUT INVENTORY DAN MODIFIKASI HEART (Studi Kasus: RSU. X)

BAB III LANDASAN TEORI

ABSTRACT. Key words: target costing, efficiency, production costs, selling prices.

ABSTRACT. Keyword: management accounting control system, horizontal control, and team performance. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT. EFFECT OF ACCOUNTING RESPONSIBILITY TO MANAGER PERFORMANCE OF LIABILITY COSTS (Case Study in PT. SURYANUR)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Tipikal Tata Letak dan Panjang Efektif Jalur Stasiun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tahapan dalam melakukan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KORELASI NILAI INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX (IRI) HASIL PENGUKURAN ALAT MERLIN DAN BUMP INTEGRATOR

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE Tahun 2014, Hal 1-10

PAPARANPENJAGAAN PERLINTASAN SEBIDANG DALAM RANGKA BINTEK KESELAMATAN PERLINTASAN DANG DI WILAYAH BREGASLANG

FORECASTING UNIT PENJUALAN MOTOR HONDA PADA PT. HONDA DUNIA MOTORINDO DI DAERAH CIPUTAT PERIODE JUNI 2013

PERANCANGAN MODEL PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN LOKASI INDUSTRI BERDASARKAN PROSES HIERARKI ANALITIK

ABSTRACT ROLE OF OPERATIONAL AUDIT TO INCREASE EFFECTIVENESS HEALTH SERVICES IN EMERGENCY ROOM AT SANTO BORROMEUS HOSPITAL BANDUNG

PENINJAUAN TINGKAT KEHANDALAN LINTAS KERETA API MEDAN - RANTAU PARAPAT

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Masalah...

BAB V PEMBAHASAN 5.1 NASA-TLX Analisis Setiap Dimensi NASA-TLX

Evaluasi dan Rancangan Solusi Penyebab Kecelakaan Kereta Api Melalui Pemanfaatan Metodologi HFACS-IR

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT KEANDALAN OPERATOR PENGENDALI KERETA API PASCA PEMBANGUNAN JALUR GANDA LINTASAN KERETA API (DOUBLE TRACK) (Studi Kasus : Daerah Operasi IV Semarang) Berty Dwi Rahmawati, Sriyanto, Wiwik Budiawan Program Studi Teknik Industri, Universitas Diponegoro-Semarang Jl. Prof Soedarto, SH., Semarang Email : bertydr@ymail.com; sriyanto.st.mt@gmail.com; wiwikbudiawan@gmail.com ABSTRAK Jalur ganda lintasan kereta api (Double Track) yang dibangun di sepanjang Daerah Operasi 4 Semarang mulai beroperasi pada 14 April 2014. Dengan adanya jalur ganda ini maka letak persilangan kereta api akan berkurang. Operator pengendali kereta merupakan pihak yang menentukan persilangan kereta. Permasalahan yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah apakah dengan adanya pembangunan jalur ganda/ double track kehandalan pengendali kereta api Daop 4 meningkat atau justru menurun. Dengan adanya jalur ganda lintasan kereta api maka pengendali kereta bertugas menentukan rute baru perjalanan kereta api. Di sisi lain dengan adanya double track, beban tugas pengendali kereta berkurang karena letak persilangan yang berkurang. Dengan tereduksinya beban tugas maka diharapkan performa kerja meningkat sehingga tercapai keandalan yang maksimal. Untuk mengetahui besar nilai keandalan maka diperlukan perhitungan keandalan manusia dengan metode HEART. Metode HEART (Human Error Assessment and Reduction Technique) merupakan metode yang digunakan dalam menentukan nilai keandalan manusia berdasarkan perhitungan kuantitatif dan juga penilaian bersama pakar/ ahli. Hasil penelitian berupa nominal reliability (R) yang didapat dari perhitungan 1-HEP. Dari hasil perhitungan, didapat nilai probabilitas kesalahan/ HEP operator pengendali kereta sebesar 0.027 nilai keandalan/ reliability (R) sebesar 0.972. Adanya jalur ganda ini terbukti dapat meminimasi probabilitas human error yang dilakukan pengendali kereta karena berkurangnya penentuan letak persilangan. Kata kunci : Jalur Ganda Lintasan Kereta Api,, HEART, Keandalan Manusia, Operator Pengendali Kereta ABSTRACT Double track railways which built alongside Daop 4 Semarang start to operate at april 4 th 2014. As there is this track, there will be least amount of train crosses location. Train control operator is the one who determine train crossing. Issues to be examined in this study is whether the presence of double track railway will increase or even decrease the reliability of controller operator. With this new track, controller operator will have to determine a new train route. On the other hand, workload is reduced because of the reduced train cross location. As workload reduced, the expected performance of work will increase in order to achieve maximum reliability. To find great value of reliability required a calculation of reliability with HEART method. HEART (Human Error Assessment and Reduction Technique) is a method used in determining the value of human reliability based on quantitative calculations and assessment of expert. The results of the study in the form of nominal reliability (R) is obtained from the calculation of 1-HEP. From the calculation, the value of HEP obtained 0.027 so the reliability (R) will be 0.972. Double track was shown to minimize the probability of human error performed by railroad crossing control operator as the reduction of train crossing location. Key Words : Double track railways, HEART, Human Reliability, Train Control Operators

PENDAHULUAN PT. Kereta Api Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa transportasi darat. Transportasi kereta api adalah salah satu sarana transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia karena mampu mengangkut baik penumpang atau barang secara massal dan efisien untuk angkutan jarak jauh karena terbebas dari padatnya lalu lintas seperti angkutan kota. (PT KAI, 2014). Semua perjalanan kereta api akan dikendalikan oleh Pengendali Kereta Api. Tugas dari pengendali kereta ini membutuhkan ketelitian dan kewaspadaan yang tinggi karena adanya kelalaian yang dibuat akan memberikan andil kelambatan yang cukup signifikan. Dalam perkembangannya, Daerah Operasi 4 Semarang membangun lintasan double track untuk mengurangi adanya persilangan kereta sehingga dapat mengurangi keterlambatan kedatangan kereta. Keterangan pengurangan keterlambatan kedatangan kereta api ini ditunjukkan dalam lampiran 1. Double track atau jalur ganda lintasan kereta api adalah jalur kereta api yang jumlahnya dua atau lebih dengan tujuan agar masing-masing jalur digunakan untuk arah yang berbeda. Adanya pembangunan double track ini ingin diketahui apakah dapat meringankan tugas dari pengendali kereta. Permasalahan yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah apakah dengan adanya pembangunan jalur ganda/ double track kehandalan pengendali kereta api Daop 4 meningkat atau justru menurun. Dengan adanya kondisi ini ingin dilihat pengaruhnya terhadap probabilitas terjadinya resiko dan kesalahan yang dilakukan operator pengendali kereta. Metode HRA yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode HEART (Human Error Assessment and Reduction Techniques).Dalam metode ini, penentuan human error yang sering terjadi dilihat dari Hierarchy Task Analysis (HTA). HTA ini merupakan penjabaran/ break down dari Standard Operational Procedure (SOP). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi andil double track terhadap performa kerja pengendali kereta serta melakukan pengukuran tingkat keandalan. METODE PENELITIAN Human reliability assesment (HRA) merupakan metode kualitatif dan kuantitatif untuk mengukur kontribusi manusia terhadap resiko.heart merupakan salah satu metode HRA yang terbaru dan merupakan metode yang cepat serta sederhana dalam mengkuantifikasi resiko terjadinya human error. Metode HEART digunakan dalam industri nuklir serta berbagai industri lain seperti kimia penerbangan, kereta api, pengobatan, dsb ( Bell dan Holroyd dalam Harahap, 2012). Menurut Kirwan, langkah HEART adalah mengklasifikasikan tugas kedalam Generic Task, memilih EPC, menghitung nilai ketidakandalan lalu menghitung nilai keandalan. Besar kecil nilai keandalan yang didapat akan sangat bergantung pada pemilihan Error Producing Condition (EPC). Dalam menentukan tugas yang akan diteliti, digunakan Hierarchy Task Analysis (HTA). Menurut Kirwan dan Ainsworth dalam Mulyono (2013) Task Analysis digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi desain, rencana operasional, identifikasi masalah atau sebagai bagian dari tinjauan periodik. Tujuan dari pembuatan dekomposisi HTA ini adalah untuk melihat level terendah dari sebuah tugas agar dapat diteliti poin-poin tugas mana yang kritis untuk dianalisis. HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi faktor-faktor penyebab kesalahan ini mengacu pada data Hierarchy Task Analysis (HTA) sehingga terlihat poin pekerjaan mana yang kritis untuk dianalisis. Poin pekerjaan yang kritis untuk dianalisis, antara lain: Menyiapkan lembar kerja perjalanan kereta api sesuai dengan program. Menentukan letak dan waktu persilangan kereta api secara tepat dan cepat. Memberi keputusan atau intruksi kepada PPKA atau masinis. Menerima informasi dari PK Daop yang bersebelahan Melakukan koordinasi dengan PK di daerah operasi lain ketika ada kereta

dari wilayah lain yang akan masuk ke daerah operasi 4. Mengambil keputusan apakah kereta tersebut diijinkan masuk atau dipending menunggu timming yang tepat. Melakukan koordinasi terhadap PPKA ketika ada kereta dari wilayah lain yang akan masuk ke wilayah Daop 4 Menjawab panggilan dari PPKA / masinis yang membutuhkan informasi dan keputusan yang cepat dan tepat Memberikan informasi mengenai perka kepada masinis / PPKA. Menginformasikan kepada masinis dimana akan terjadi persilangan untuk kemudahan pembuatan laporan Melakukan pemantauan kecepatan terhadap masinis yang bertugas. Poin HTA (Hierarchy Task Analysis) yang diambil merupakan pekerjaan dengan level terendah dari dekomposisi HTA, namun tidak semua poin pekerjaan dianalisis. Poin pekerjaan yang dianalisis merupakan poin pekerjaan yang dilakukan sehari-hari pada saat pengamatan berlangsung. Dari gambar Hierarchy Task Analysis dibawah, poin pekerjaan yang diamati diberi warna ungu. Gambar 1 Hierarchy Task Analysis

2 Mengendalikan operasi KA, secara langsung oleh PK melalui para PPKA 2.1 Melakukan koordinasi setiap waktu dengan PPKA setiap stasiun 2.2 Melakukan koordinasi dengan masinis dengan memberikan informasi atau keputusan perka oleh PK 2.1.1 Meneruskan informasi kepada PPKA dan PK yang bersebelahan tentang perjalanan KA dan hal lain yang dianggap perlu 2.1.2 Segera menjawab panggilan radio dari PPKA atau Masinis 2.1.1.1 Menerima informasi dari PK Daop yang bersebelahan 2.1.1.2 Melakukan koordinasi dengan PK di daerah operasi lain ketika ada kereta dari wilayah lain yang akan masuk ke Daerah Operasi 4 2.1.1.3 Mengambil keputusan apakah kereta tersebut diijinkan masuk atau dipending menunggu timming yang tepat. 2.1.1.4 Melakukan koordinasi terhadap PPKA ketika ada kereta dari wilayah lain yang akan masuk ke wilayah Daop IV 2.1.2.1 Menjawab panggilan dari PPKA/masinis yang membutuhkan informasi dan keputusan yang cepat dan tepat 2.1.2.2 Memberikan Informasi mengenai perka kepada masinis/ppka Gambar 2 Hierarchy Task Analysis(lanjutan)

3 Menggambar realisasi perjalanan KA sesuai laporan yang diterima dari PPKA beserta sebabsebabnya 4 SOP DARURAT 3.1 Menyiapkan lembar kerja perjalanan KA 3.1.1 Membaca lembar kerja dimana letak persilangan yang telah ditentukan 3.2 Membuat laporan perjalanan kereta api yang nantinya dilaporkan kepada atasan tentang perjalanan kereta api apabila ada hambatan atau kekusutan perka 3.1.2 Menginformasikan kepada masinis dimana akan terjadi persilangan untuk kemudahan pembuatan 3.3 Berkoordinasi dengan PPKA mengenai perjalanan kereta api laporan 3.2.2 3.2.3 3.2.1 Melakukan Menekan tombol Melakukan pemantauan emergency yang panggilan ke kecepatan terhubung di masinis terhadap masinis kereta. yang bertugas 4 4.1.1 Mencari informasi penyebab kekusutan perka (perjalanan kereta api) kepada PPKA dan Masinis 4.1 Mengendalikan kekusutan Perka 4.1.2 Menganalisis informasi kekusutan dari PPKA/Masinis 4.2 Koordinasi dengan dinas Jalan dan Bangungan, untuk penetapan pemasangan Taspat 4.1.3 Memutuskan tindakan yang harus dilakukan dengan tepat dan cepat. 4.2.1 Megambil informasi dari lapangan (petugas jalan) yang nantinya akan diambil keputusan yang tepat oleh PK ya Terjadi kekusutan Perka? Tidak 3 Gambar 3 Hierarchy Task Analysis(lanjutan)

Error Producing Conditions (EPCs) Tabel 4.1 Perhitungan Human Error Probability Total HEART Effect (fi) Assessed Proportion of Affect (pi) Assessed Effect ((fi- 1)*pi) 16. Kurangnya pengalaman operator 3 0.3 0.9 24. Ketidakandalan dari peralatan 1.6 0.1 0.16 16. Kurangnya pengalaman operator 3 0.3 0.9 25. Kebutuhan untuk membuat penilaian yang pasti yang di luar batas kemampuan 1.6 0.3 0.48 operator 36. melewatkan kegiatan karena intervensi dari orang lain 1.06 0.3 0.318 24. Ketidakandalan dari peralatan 1.6 0.2 0.32 36. melewatkan kegiatan karena intervensi dari orang lain 1.06 0.1 0.106 36. melewatkan kegiatan karena intervensi dari orang lain 1.06 0.3 0.318 35. terganggu siklus tidur normal 1.05 0.3 0.315 Metode HEART menghitung nilai keluaran berupa probabilitas seorang operator pengendali kereta melakukan kesalahan. Nilai probabilitas tersebut sekaligus menggambarkan tingkat keandalan operator pengendali kereta. Langkah metode HEART adalah : 1. Menentukan tipe task dari kemungkinan error yang terjadi yang diperoleh dari tabel HEART Generic Categories. Dalam penelitian ini tugas pengendali kereta api termasuk ke dalam kategori C (pekerjaan/ tugas kompleks yang membutuhkan tingginya tingkat pemahaman dan keterampilan) dengan nominal un-reliability sebesar 0.16 2. Menentukan kondisi yang menimbulkan kesalahan/ Error Producing Conditions (EPCs) yang diperoleh dari tabel HEART Error Producing Conditions. 3. Menentukan Asumsi Proporsi Kesalahan (Assessed Proportion of Affect/ APOA) yang bernilai bekisar 0 sampai 1. 4. Menentukan assessed effect 5. Menghitung nilai HEP dan keandalan (Reliability/ R). (Putri, 2012) Nilai HEP (Human Error Probability) yang diperoleh operator pengendali kereta yaitu : HEP = = 0.16 x 0.04 x 1.12 x 1.6 x1.06x 1.6x 1.18x 1.018x 1.12x 1.006x 1.018 x 1.015 = 0.027 Setelah nilai HEP diperoleh, kemudian menentukan keandalan dari operator pengendali kereta. Sehingga dapat diketahui tingkat keandalan dari suatu pekerjaan dengan perhitungan keandalan (R) = 1-HEP, dengan klasifikasi keandalan termasuk kategori tinggi apabila R > 0.5 dan keandalan termasuk dalam kategori rendah apabila R 0.5. Dan besar nilai keandalan operator pengendali kereta pada saat menentukan strategi persilangan kereta yaitu : R (reliability) = 1 HEP = 1 0.027 = 0.972 Analisis Keandalan Manusia (Human Reliability Assessment) pada Operator Pengendali Kereta Nilai besaran Human Error Probability yang didapat dari pengamatan adalah sebesar 0.027, sehingga kehandalan yang didapat sebesar 0.972. Nilai tersebut menandakan bahwa probabilitas kesalahan yang dilakukan oleh

pengendali kereta relatif rendah dan kehandalan atau performa kerja pengendali kereta setelah adanya jalur lintasan ganda ini masuk kedalam kategori tinggi. Dari pengamatan yang dilakukan, pekerjaan yang dilakukan dengan paling sedikit kesalahan adalah pekerjaan menerima informasi dari PK Daop yang bersebelahan dan memberikan informasi mengenai perka kepada masinis /PPKA. Poin tugas ini sangat jarang terjadi kesalahan karena pengendali kereta sudah terbiasa merespon secara cepat panggilan dari pihak lain. Sedangkan pekerjaan dengan kontribusi kesalahan yang relatif besar ada pada pemberian instruksi, koordinasi maupun keputusan terkait perjalanan kereta. Kesalahan yang dilakukan rata-rata sebenyak 3 kali dalam satu kali pengamatan dikarenakan kompleksitas dan banyaknya tugas yang harus dilakukan dalam satu waktu. Besar kecilnya nilai HEP melalui pengukuran dengan menggunakan metode HEART sangat ditentukan oleh pemilihan generic task yang menentukan karakteristik umum dari setiap pekerjaan serta Error Producing Condition yang dipilih. Keandalan operator yang tinggi merupakan wujud dari kepatuhan operator dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Nilai human error yang dihasilkan rendah karena pengendali kereta memiliki moral kerja yang tinggi sehingga error yang mungkin terjadi dapat dihindari ataupun diminimalisir sedini mungkin. Pembangunan jalur ganda kereta api ini tidak secara langsung berimbas terhadap kehandalan operator. Tetapi dengan adanya pembangunan double trackbeban tugas pengendali kereta menjadi berkurang sehingga performa kerja operator meningkat dan didapat nilai keandalan yang tinggi. persilangan. Performa kerja pengendali kereta meningkat dengan indikasi tereduksinya jumlah kesalahan yang dibuat. Adanya jalur ganda lintasan kereta api ini juga membuat andil keterlambatan kedatangan kereta menjadi berkurang Dari hasil perhitungan nilai keandalan menggunakan metode HEART ((Human Error Assessment and Reduction Technique) didapat nilai HEP (Human Error Probability) sebesar 0.027 sehingga nilai keandalan/ Reliability (R) pengendali kereta sebesar 0.972. Nilai tersebut menunjukkan bahwa keandalan pengendali kereta tinggi. DAFTAR PUSTAKA Bell, Julie & Holroyd, Justin. 2009. Review of Human Reliabilty Assesment Methods Health and Safety Laboratory. Kirwan, Barry. 1995. The validation of three human reliability quantification techniques-therp, HEART, and JHEDI: Part I Technique Description and Validation Issues Kirwan, B and L.K Ainsworth, 1992,A Guide To Task Analysis. United Kingdom : Taylor and Francis Inc. Harahap, Farid Akbar. 2012. Reliability Assesment sebagai Upaya Pengurangan Human Error dalam Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri, Universitas Indonesia. KESIMPULAN Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Jalur ganda lintasan kereta api (double track) dapat meminimasi probabilitas human error yang dilakukan pengendali kereta. Adanya jalur ganda lintasan kereta api ini meringankan beban tugas dari pengendali kereta yang berupa penentuan letak