PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORAGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN BREBES

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH, INSPEKTORAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES LEMBARAN DAERAH NO. 9 TAHUN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 12 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 14

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN JEPARA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, HAK DAN KEWAJIBAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR : 30,z TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

peraturan perundang-undangan dan tugas pemerintahan umum lainnya yang merupakan bagian dari perangkat daerah. Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Cukup jelas

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

Kecil dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara RI Tahun 1956 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1091) ; 3.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 26 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 15 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BENGKULU dan WALIKOTA BENGKULU MEMUTUSKAN:

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 53 Tahun : 2016

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 91 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN BENGKULU SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 10 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 12 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PONOROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2016 SERI D.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA TASIKMALAYA

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 19 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA SOLOK

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 9 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 3 Tahun 2008 Seri D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BALIKPAPAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

B U P A T I S R A G E N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 76 Tahun : 2016

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka perlu menyusun Pola Organisasi Pemerintah Daerah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Brebes tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah ; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 73 tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4737); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4826); 9. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan ; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes ( Lembaran Daerah Kabupaten Brebes Tahun 2008 Nomor 8 ). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BREBES dan BUPATI BREBES MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG POLA ORGANISASI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Brebes; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 3. Bupati adalah Bupati Brebes; 4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Brebes. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Brebes; 6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati yang terdiri dari Sekretaris Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Inspektorat, Satuan Polisi Pamong Praja, Lembaga Lain, Kecamatan dan Kelurahan; 7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Brebes; 8. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut Sekretariat DPRD adalah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Brebes; 9. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Brebes; 10. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kabupaten Brebes; 11. Lembaga Teknis Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Brebes; 12. Satuan Polisi Pamong Praja adalah Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Brebes; 13. Lembaga Lain adalah Lembaga Lain Kabupaten Brebes; 14. Staf ahli adalah staf ahli Bupati Brebes; 15. Kecamatan adalah Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Brebes; 16. Kelurahan adalah Kelurahan dalam wilayah Kabupaten Brebes; 17. Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri; 18. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kumpulan jabatan fungsional yang terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam

jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai keahliannya. BAB II POLA ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DAERAH Pasal 2 (1) Pola Organisasi Pemerintah Daerah terdiri dari : a. Bupati dan Wakil Bupati ; b. Sekretaris Daerah ; c. Sekretaris DPRD; d. Inspektorat; e. Dinas Daerah; f. Lembaga Teknis Daerah; g. Satuan Polisi Pamong Praja; h. Lembaga Lain; i. Kecamatan; j. Kelurahan. (2) Pola Organisasi Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Pertama Bupati Dan Wakil Bupati Pasal 3 Bupati berkedudukan sebagai Kepala Daerah yang dibantu oleh Wakil Bupati. Pasal 4 Bupati mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD. Pasal 5 Dalam menjalankan tugas, Bupati menyampaikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD. Pasal 6 (1) Wakil Bupati mempunyai tugas: a. Membantu Bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah; b. Membantu Bupati dalam mengkoordinasikan kegiatan instansi vertikal di daerah, menindak lanjuti laporan dan /atau temuan hasil pengawasan aparat pengawas, melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta mengupayakan pengembangan dan pelestarian sosial budaya dan lingkungan hidup; c. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, kelurahan dan/atau desa; d. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan daerah; e. Melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh Bupati; f. Melaksanakan tugas dan wewenang Bupati, apabila Bupati berhalangan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Wakil Bupati bertanggung jawab kepada

Bupati. Bagian kedua STAF AHLI. Pasal 7 (1) Dalam menjalankan tugasnya Bupati dapat dibantu oleh Staf Ahli. (2) Staf Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak 5 (lima) Staff Ahli yang diangkat dan diberhentikan oleh Bupati. (3) Staf Ahli dijabat oleh Pegawai Negeri Sipil, dan merupakan jabatan struktural eselon II.b. (4) Tugas dan fungsi Staff Ahli ditetapkan dengan Peraturan Bupati di luar tugas dan fungsi perangkat daerah. (5) Staff Ahli dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah. Bagian Ketiga SEKRETARIAT DAERAH Pasal 8 (1) Sekretariat Daerah merupakan unsur staf yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. (2) Sekretariat Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan sekretariat DPRD, Inspektorat, dinas daerah, lembaga teknis daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, lembaga lain, kecamatan dan kelurahan. Pasal 9 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Sekretariat Daerah mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan pemerintahan daerah; b. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah; c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah; d. pembinaan administratif dan aparatur pemerintahan daerah; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Susunan organisasi Sekretariat Daerah, terdiri dari : a. Sekretaris Daerah; b. Asisten Sekretaris Daerah; c. Bagian; d. Subbagian; e. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 10 Bagian Keempat SEKRETARIAT DPRD Pasal 11 (1) Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD. (2) Sekretariat DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris DPRD yang secara teknis operasional dibawah dan bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah. Pasal 12. Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Pasal 13 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 12, Sekretariat DPRD mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD; b. penyelenggaraan adminstrasi keuangan DPRD; c. penyelenggaraan rapat-rapat DPRD; d. penyediaan dan pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD. Susunan organisasi Sekretariat DPRD, terdiri dari : a. Sekretaris; b. Bagian; c. Subbagian d. Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 14 Bagian Kelima INSPEKTORAT Pasal 15 (1) Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah. (2) Inspektorat dipimpin oleh Inspektur yang bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah. Pasal 16 Inspektorat mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan urusan pemerintahan desa. Pasal 17 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Inspektorat Kabupaten mempunyai fungsi : a. perencanaan program pengawasan; b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; c. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan. Susuan organisasi Inspektorat terdiri dari : a. Inspektur ; b. Sekretaris; c. Inspektur Pembantu; d. Subbagian; e. Jabatan fungsional Auditor; f. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 18

Bagian Keenam DINAS DAERAH Pasal 19 (1) Dinas daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah. (2) Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 20 Dinas Daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan. Pasal 21 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 20, Dinas Daerah mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Susunan organisasi Dinas Daerah, terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat; c. Bidang; d. Subbagian; e. Seksi; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas; g. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 22 Bagian Ketujuh LEMBAGA TEKNIS DAERAH Pasal 23 (1) Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah. (2) Lembaga Teknis Daerah dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 24 Lembaga Teknis Daerah bersifat spesifik. mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang Pasal 25 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Lembaga Teknis Daerah mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan tugasnya;

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai lingkup tugasnya; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 26 (1) Lembaga Teknis Daerah dapat berbentuk Badan, Kantor dan Rumah Sakit (2) Susunan organisasi Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan, terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretaris; c. Bidang; d. Subbagian; e. Subbidang f. Unit Pelaksana Teknis; g. Kelompok Jabatan Fungsional. (3) Susunan organisasi Lembaga Teknis Daerah berbentuk Kantor, terdiri dari : a. Kepala; b. Subbagian Tata Usaha; c. Seksi; d. Kelompok Jabatan Fungsional. (4) Susunan organisasi Lembaga Teknis Daerah berbentuk Rumah Sakit, terdiri dari : a. Direktur; b. Bagian; c. Bidang; d. Subbagian; e. Seksi; f. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedelapan SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Pasal 27 (1) Satuan Polisi Pamong Praja merupakan unsur pendukung kepala daerah. (2) Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh seorang kepala, yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 28 Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas : a. memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum; b. Menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. Pasal 29 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi : a. penyusunan program dan pelaksanaan ketentraman dan ketertiban umum; b. penegakan peraturan daerah dan keputusan kepala daerah; c. pelaksana kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; d. pelaksanaan kebijakan penegakan peraturan daerah dan keputusan kepala daerah; e. pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan peraturan daerah, keputusan kepala daerah dengan aparat kepolisian negara, penyidik pegawai negeri sipil dan atau aparatur lainnya;

f. pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan mentaati peraturan daerah dan keputusan kepala daerah; g. pengelolaan urusan ketatausahaan Satuan Polisi Pamong Praja; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati yang berkaitan dengan lingkup tugas di bidang ketentraman dan ketertiban umum Pasal 30 Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja, terdiri dari : a. Kepala; b. Subbagian Tata Usaha; c. Seksi d. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kesembilan Pasal 31 KECAMATAN (1) Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah. (2) Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 32 Kecamatan mempunyai tugas : a. Menyelenggarakan tugas umum pemerintahan; b. Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Pasal 33 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf a Kecamatan mempunyai fungsi : a. pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat; b. pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; c. pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan; d. pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; e. pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan. f. pelaksanan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan / atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan; g. pelaksanaan koordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Dinas dan / atau Unit Pelaksana Teknis; h. penyelenggaraan kegiatan pembinaan pembangunan dan pengembangan partisipasi masyarakat. Struktur Organisasi Kecamatan, terdiri dari : a. Camat; b. Sekretariat; c. Seksi; d. Subbagian; e. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 34 Bagian Kesepuluh KELURAHAN

Pasal 35 (1) Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah dalam wilayah kecamatan. (2) Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Camat Pasal 36 Kelurahan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan yang dilimpahkan oleh Bupati dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Pasal 37 Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Kelurahan mempunyai fungsi : a. pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan; b. pemberdayaan masyarakat; c. pelayanan masyarakat; d. penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; e. pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan f. pembinaan lembaga kemasyarakatan. Pasal 38 Susunan Organisasi Kelurahan, terdiri dari : a. Lurah; b. Sekretariat; c. Seksi; d. Kelompok Jabatan Fungsional. BAB IV PENUTUP Pasal 39 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati. Pasal 40 Peraturan Daerah ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Brebes. Diundangkan di Brebes pada tanggal 14 Agustus 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BREBES Ditetapkan di Brebes pada tanggal 7 Agustus 2008 BUPATI BREBES Cap ttd INDRA KUSUMA

Cap ttd KASPURI ROSYADI, SH. Pembina Utama Muda NIP 010086483 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES TAHUN 2008 NOMOR 9 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES I. UMUM Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 berdampak pada terjadinya perubahan kelembagaan organisasi perangkat daerah. Untuk itu perlu adanya penyesuaian terhadap kelembagaan yang selama ini berlaku, dengan melakukan pembentukan Pola Organisasi Pemerintah Daerah. Sehubungan hal tersebut, maka perlu membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8

Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Ayat (1) Ayat (2) Pertanggungjawaban Kepala melalui Sekretaris Daerah adalah pertanggungjawaban administratif. Pengertian melalui bukan berarti Kepala bawahan langsung Sekretaris Daerah. Secara struktural Kepala berada langsung di bawah Bupati. Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Ayat (1) Ayat (2) Pertanggungjawaban Kepala melalui Sekretaris Daerah adalah pertanggungjawaban administratif. Pengertian melalui bukan berarti Kepala bawahan langsung Sekretaris Daerah, Secara Struktural Kepala Berada di bawah Bupati. Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 Ayat ( 1) Ayat ( 2) Ayat ( 3) Ayat ( 4) Susunan Organisasi lembaga teknis daerah berbentuk Rumah Sakit disesuaikan dengan kelasnya. Pasal 27

Ayat ( 1) Ayat ( 2) Pertanggungjawaban Kepala melalui Sekretaris Daerah adalah pertanggungjawaban administratif. Pengertian melalui bukan berarti Kepala bawahan langsung Sekretaris Daerah, Secara struktural Kepala berada langsung di bawah Bupati. Pasal 28 Pasal 29 Pasal 30 Pasal 31 Ayat ( 1) Ayat ( 2) Pertanggungjawaban Kepala melalui Sekretaris Daerah adalah pertanggungjawaban administratif. Pengertian melalui bukan berarti Kepala bawahan langsung Sekretaris Daerah, Secara struktural Kepala berada langsung di bawah Bupati. Pasal 32 Pasal 33 Pasal 34 Pasal 35 Pasal 36 Pasal 37 Pasal 38 Pasal 39 Pasal 40