dokumen-dokumen yang mirip
Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

Akademi Kebidanan dan Keperawatan Bhakti Husada Bekasi. Abstrak

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

Rustantina 1), Dewi Elliana 2) ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN KEPUTIHAN DI SMA NEGERI 9 SEMARANG TAHUN 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012 STUDI DISKRIPTIF TENTANG GAYA PACARAN SISWA SMA KOTA SEMARANG. Asih Nurul Aini.

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Remaja dalam Mencegah Hubungan Seksual (Intercourse) Pranikah di SMA Muhammadiyah 1 Banjarmasin Tahun 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

Oleh : Yeni Rosyeni dan Isti Dariah Stikes A. Yani Cimahi

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

Eka Fauzia Laila ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

Yusnidar 1*) ABSTRAK. 1. Pendahuluan

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

FACTORS-FACTORS WITH ROLE RELATED MIDWIFE VILLAGE IN EFFORT DERIVE MATERNAL MORTALITY WORKING WOMEN HEALTH REGION LHOONG DISTRICT OF ACEH BESAR

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

PERILAKU REMAJA DALAM HAL PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA PUBERTAS DI SMP YAYASAN PENDIDIKAN SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta; Rineka Cipta.

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG SEKS PRANIKAH

ABSTRAK. Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Prevention of Mother To Child HIV Transmission (PMTCT) ABSTRACT

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

Mamik R 1, Endang 1 1. Program Studi DIII Keperawatan STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

Rina Indah Agustina ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN PASANGAN USIA SUBUR DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI SENGGAMA TERPUTUS DI KELURAHAN METESEH KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DENGAN PRAKTEK KUNJUNGAN KE PIKKRR DI KOTA SEMARANG ANALYSIS OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF TEENS WITH VISIT TO CITY SEMARANG PIKKRR Titik Kurniawati 1) Asiyatun Martaningsih 2) 1)2) Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang Email:abdi_husada@yahoo.co.id Abstrak Latar Belakang: Di Kota Semarang, tercatat jumlah remaja usia 10-19 tahun berjumlah 239.340 jiwa (16,15%),dengan data remaja putri berusia 10-19 tahun berjumlah 117.685 (49,17%) jiwa dari jumlah remaja putri keseluruhan (BPS,2008). Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap remaja dengan praktek kunjungan ke PIKKRR di Kota Semarang Metode: Jenis penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Hasil: Sebagian responden mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 28 (57,1%) responden dan pengetahuan kategori baik sebanyak 14 (28,6%) responden dan pengetahuan kurang sebanyak 7 (14,3%), Sebagian responden mempunyai sikap tidak mendukung sebanyak 28 (57,1%) responden dan sikap mendukung sebanyak 21 (42,9%), Sebagian responden yang berkunjung tidak aktif sebanyak 41 (83,7%) responden dan kunjungan kategori aktif sebanyak 8 (16,3%), Sebagian besar responden dengan tingkat pengetahuan cukup sebesar 28 (100%) responden, dengan perincian responden yang melakukan kunjungan tidak aktif ke PIK KRR sebesar 26 (92,9%) responden dan responden yang melakukan kunjungan aktif ke PIK KRR sebesar 2 (7,1%) responden, Sebagian besar responden dengan kategori sikap tidak mendukung sebesar 28 (100%) responden, dengan perincian responden tidak aktif berkunjung ke PIK KRR sebesar 27 (96,4%) responden dan dengan kategori aktif berkunjung ke PIK KRR sebesar 1 (3,6%) responden. Sedangkan kategori Sikap mendukung sebesar 21 (100%) dengan perincian responden dengan tidak aktif berkunjung ke PIK KRR sebesar 14 (66,7%) responden dan responden dengan aktif berkunjung ke PIK KRR sebesar 7 (33,3%). Simpulan: Ada hubungan Pengetahuan dengan Praktek Kunjungan ke PIK KRR di Kota Semarang (p value 0,004<0,05), Ada hubungan sikap dengan Praktek Kunjungan ke PIK KRR (p value 0,005< 0,05). Abstract Background: In Semarang, the carrying amount of adolescents aged 10-19 amounted to 239 340 people (16.15%), with data on young women aged 10-19 amounted to 117 685 (49.17%) inhabitants of the overall number of young women (CBS, 2008. Objective : To determine the relationship of the level of knowledge and attitude of adolescents to practice visits to PIKKRR in Semarang Methods : The study used cross sectional design. Results: Most respondents have enough knowledge as much as 28 (57.1%) of respondents and knowledge of both categories by 14 (28.6%) of respondents and lack of knowledge as much as 7 (14.3%), majority of the respondents have an attitude does not support as many as 28 ( 57.1%) of respondents and attitudes support as many as 21 (42.9%), majority of the respondents who visited inactive were 41 (83.7%) of respondents, and visit as many active category 8 (16.3%), Most respondents with enough knowledge level of 28 (100%) of respondents, with the details of respondents who paid a visit to PIK KRR inactive for 26 (92.9%) of respondents and respondents who paid a visit to PIK KRR active by 2 (7.1%) of the respondents, Most respondents to the categories do not support the stance of 28 (100%) of respondents, with the details of the respondents do not actively been to PIK KRR by 27 (96.4%) respondents and by category of active visit to PIK KRR by 1 (3.6%) respondents. While the attitude category support by 21 (100%) with the details of inactive respondents with a visit to PIK KRR by 14 (66.7%) of respondents and respondents with active visit to PIK KRR by 7 (33.3%). Conclusion : The results means that Knowledge with Practice Visits to PIK KRR at Semarang City. (p value 0,004<0.05), meaning that there is a relationship Attitude with Practice Visits to PIKKRR) in Semarang City (p value = 0.005<0.05). 1

PENDAHULUAN Remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, dimana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seksual sekunder, tercapainya fertilitas, dan terjadinya perubahanperubahan psikologi dan kognitif. Untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal, tergantung pada potensi biologiknya (Soetjiningsih,2007). Di Indonesia jumlah remaja usia 10 19 tahun mencapai 30 % dari jumlah penduduk atau sekitar 65 juta jiwa (BKKBN, 2006). Dalam profil kesehatan Jawa Tengah berdasarkan susenas tahun 2008 jumlah penduduk Jawa Tengah sebanyak 32.626.390 jiwa, tercatat jumlah remaja usia 10-19 tahun adalah 5.842.389 jiwa (17,90 %) dengan jumlah remaja putri 2.794.412 jiwa (47,82 %) dari jumlah remaja keseluruhan. Di Kota Semarang, tercatat jumlah remaja usia 10-19 tahun berjumlah 239.340 jiwa (16,15%),dengan data remaja putri berusia 10-19 tahun berjumlah 117.685 (49,17%) jiwa dari jumlah remaja putri keseluruhan (BPS, 2008). Remaja memang kelompok yang besar jumlahnya, rentan dan mempunyai resiko gangguan kesehatan reproduksi. Oleh karena itu dibentuk Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK- KRR) di RW XIII Kelurahan Sendang Mulyo Kecamatan Tembalang Semarang dengan nama PIK KRR EXCELLEND yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kedung Mundu Semarang. Dengan jumlah remaja usia 10 sampai 19 tahun sebanyak 95 orang pada tahun 2011. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Oktober 2011 terhadap 10 remaja putri yang diwawancara diperoleh hasil 3 anak remaja berpengetahuan baik, sedangkan 7 anak remaja berpengetahuan kurang dan sikap masing masing remaja 4 mendukung sedangkan 6 tidak mendukung. Disamping itu peneliti pada bulan mei tahun 2015 juga melakukan studi pendahuluan di Puskesmas Karangmalang tentang pengetahuan kesehatan reproduksi remaja putri yang berkunjung ke pusat informasi dan konseling kesehatan reproduksi diperoleh hasil rata-rata berpengetahuan baik. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis tingkat pengetahuan dan sikap remaja dengan praktek kunjungan ke PIKKR di Kota Semarang METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional yaitu rancangan penelitian dalam melakukan pengukuran variabel bebas (independent variable) yaitu Pengetahuan remaja dan sikap tentang kesehatan reproduksi maupun variabel terikat (dependent variable) yaitu praktek kunjungan diobservasi sekaligus pada waktu yang sama. Menurut jenis yang dipakai peneliti ini termasuk jenis penelitian korelasi yaitu peneliti yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen (Notoatmodjo, 2010). Lingkup masalah yang akan diteliti adalah mengetahui pengetahuan, sikap dan praktek, lingkup sasaran dalam penelitian ini adalah remaja. Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah Wilayah Kelurahan Gunungpati Kota Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja adalah 95 orang. Sampel 49 remaja. 2

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang kesehatan Reproduksi dengan Praktek Kunjungan ke PIK KRR di Kota Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2015 dengan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja yang berkunjung ke PIK KRR di Kota Semarang sebanyak 95 orang ibu. Sampel yang dipakai dalam penelitian ini sebanyak 49 responden dengan tehnik sampling Insidental. B. Analisa Univariat Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data terhadap 49 responden sebagai sampel penelitian melalui pengukuran dan wawancara dengan responden, maka selanjutnya hasil pengolahan data disajikan dan dianalisa dalam uraian sebagai berikut : 1. Pengetahuan Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan dapat dirangkum dalam tabel berikut ini. Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pengetahuan Pengetahuan Jml % Kurang Cukup Baik 7 28 14 14,3 57,1 28,6 Jumlah 49 100 Berdasarkan tabel diatas responden mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 28 (57,1%) responden. Sedangkan responden yang mempunyai pengetahuan kategori baik sebanyak 14 (28,6%) responden dan responden yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 7 (14,3%). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebagian besar responden dengan pengetahuan yang termasuk kategori cukup sebanyak 28 (57,1%) responden, dibandingkan responden dengan pengetahuan yang baik sebanyak 14 (28,6%) responden dan pengetahuan dengan kurang sebanyak 7 (14,3%). Hal ini memberikan gambaran bahwa responden sebagian besar telah memiliki pengetahuan cukup tentang praktek kunjungan ke PIK KRR. Pengetahuan responden tentang PIK KRR yang cukup tersebut dapat disebabkan oleh tingkat pendidikan, dan informasi. Karena salah satu sumber pengetahuan yang dapat diperoleh lewat sekolah maupun lewat media informasi yang ada. Hal ini didukung pendapat irmayati (2007), bahwa pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari berbagai sumber, yaitu sosial ekonomi, kultur, pendidikan, pengalaman, media massa. bahwa pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari berbagai sumber, yaitu sosial ekonomi, kultur, pendidikan, pengalaman, media massa. Pengetahuan yang dimiliki dapat mempengaruhi perilaku seseorang, pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Hal tersebut sangat penting 3

dalam pembentukan perilaku seseorang (Notoadmodjo, 2003). Seseorang dengan pengetahuan baik akan memiliki kecenderungan berperilaku yang positif, sedangkan seseorang dengan pengetahuan yang kurang memiliki kecenderungan berperilaku yang negative. 2. Sikap Distribusi frekuensi responden berdasarkan Sikap dapat dirangkum dalam tabel berikut ini. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Sikap Sikap Jml % Tidak mendukung 28 57,1 Mendukung 21 42,9 Jumlah 49 100 Berdasarkan tabel diatas responden mempunyai sikap tidak mendukung sebanyak 28 (57,1%) responden. Sedangkan responden yang mempunyai Sikap kategori Mendukung sebanyak 21 (42,9%). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebagian responden dengan sikap tidak mendukung sebanyak 28 (57,1%) responden, dibandingkan responden dengan kategori mendukung sebanyak 21 (42,9%) responden. Hal ini memberikan gambaran bahwa responden sebagian besar tidak memiliki sikap mendukung terhadap kumjungan ke PIKKR karena responden sudah mempunyai beban tugas dari sekolah dan kegiatan extra kurikuler serta adanya persepsi bahwa datang ke PIK KRR bukan suatu keharusan. Dengan sikap yang tidak mendukung tersebut berarti kurang merespon terhadap stimulus. Menurut Wawan dan Dewi (2010) faktor yang mempengaruhi sikap yaitu ; pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan, lembaga agama dan faktor emosional, hal ini sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2003) bahwa Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. 3. Praktek kunjungan ke PIK KRR Distribusi frekuensi responden berdasarkan Praktek kunjungan ke PIK KRR dapat dirangkum dalam tabel berikut ini. Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Praktek kunjungan PIK KRR Praktek Kunjungan PIK KRR Tidak aktif Aktif Jml % 41 8 83,7 16,3 Jumlah 49 100 Berdasarkan tabel diatas responden yang berkunjung tidak aktif sebanyak 41 (83,7%) responden. sedangkan responden yang melakukan prekatek kunjungan kategori aktif sebanyak 8 (16,3%). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebagian besar responden dengan kategori tidak aktif berkunjung PIK KRR sebanyak 41 (83,7%) responden, dibandingkan responden dengan kategori aktif berkunjung ke PIK KRR sebanyak 8 (16,3%) responden Hal ini memberikan gambaran bahwa responden sebagian besar kurang mengerti dan tidak memahami arti pentingnya kesehatan reproduksi. 4

Disamping itu ketidak aktifan berkunjung ke PIK KRR dipengaruhi beberapa faktor antara lain adalah ; Pendidikan, dukungan keluarga, jarak ke tempat pelayanan kesehatan, transport dan tenaga pelaksanaan kegiatan (Depkes, 2003) C. Analisa Bivariat 1. Hubungan Pengetahuan dengan Praktek kunjungan ke PIK KRR Berdasarkan hasil tabulasi silang hubungan Pengetahuan dengan Praktek Kunjungan ke PIK KRR di Kota Semarang. yang dilakukan terhadap 49 responden diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel. 4 Pengetahuan dengan Praktek Pengeta huan kunjungan ke PIK KRR Praktek Kunjungang PIKKRR Tidak aktif Aktif Total n % n % N % Kurang 7 100 0 0 7 100 Cukup 26 92,9 2 7,1 28 100 Baik 8 57,1 6 42,9 14 100 Total 41 83,7 8 16,3 49 100 Chi square = 10,308 df = 2 p value = 0,006 Expected count 4 = 1,14% Berdasarkan Tabel 4 besar responden dengan tingkat pengetahuan cukup sebesar 28 (100%) responden, dengan perincian responden yang melakaukan kunjungan tidak aktif ke PIK KRR sebesar 26 (92,9%) responden dan responden yang melakukan kunjungan aktif ke PIK KRR sebesar 2 (7,1%) responden. Berdasarkan hasil uji statistik Chi square terdapat hubungan Pengetahuan dengan Praktek Kunjungan ke PIK KRR di Kota Semarang. diperoleh Chi Square = 10,308 dengan p value = 0,006. Nilai p value = 0,006 lebih kecil dari 0,05 (p value = 0,006 < 0,05). Sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa ada hubungan Pengetahuan Remaja tentang kesehatan Reproduksi dengan Praktek Kunjungan ke PIK KRR di Kota Semarang. Namun demikian uji chi square tidak dapat digunakan karena masih ada 1,14% yang expected countnya kurang dari 5, maka dilakukan koreksi dengan melakukan penggabungan cell antara kategori pengetahuan Kurang dengan pengetahuan Cukup menjadi pengetahuan Kurang + Cukup sehingga diperoleh tabel baru 2 x 2. Kemudian dilakukan uji alternatif dengan menggunakan uji fisher s exacted table, maka diperoleh hasil signifikasi sebesar 0,004 dan uji chi square menjadi 10,099, karena p value 0,004 lebih kecil dari 0,05, maka hipotesisnya adalah ada hubungan antara Pengetahuan dengan Praktek Kunjungan ke PIK KRR di Kota Semarang diterima. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa ada hubungan Pengetahuan dengan Praktek Kunjungan ke PIK KRR di Kota Semarang. Didapatkan fisher s exacted dengan p value = 0,004. Nilai p value = 0,004 lebih kecil dari 0,05 (p value = 0,004 < 0,05). Sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa ada hubungan Pengetahuan dengan Praktek Kunjungan ke PIK KRR di Kota Semarang. 5

Hasil penelitian membuktikan bahwa responden dengan pengetahuan yang kurang + cukup memiliki kecenderungan kurang atau cukup mengetahui manfaat berkunjung ke PIK KRR. Sedangkan pada responden dengan pengetahuan baik memiliki kecenderungan mengetahui manfaat kunjungan ke PIK KRR. Hal ini terlihat pada hasil penelitian bahwa sebagian besar responden berpengetahuan cukup yaitu 35 (100%) responden dan sebagian besar tidak aktif untuk berkunjung ke PIK KRR yaitu sebanyak 33 (94,3%) responden. Hal ini memberikan gambaran bahwa pengetahuan responden cukup belum tentu aktif berkunjung PIK KRR semuanya berdasarkan pengalaman masa lalu pada saat berkunjung ke PIK KRR Hal ini juga sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2003) bahwa Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang telah diperoleh dalam memecahkan permasalahan pada masa yang lalu. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua pengalaman pribadi dapat menuntun seseorang untuk menarik kesimpulan dengan benar, dari pengalaman benar tersebut diperlukan berfikir kritis dan logis. 2. Hubungan Sikap dengan Praktek kunjungan ke PIK KRR Berdasarkan hasil tabulasi silang hubungan sikap dengan Praktek Kunjungan ke PIK KRR di Kota Semarang yang dilakukan terhadap 49 responden diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel. 5 Sikap dengan Praktek Kunjungan ke PIK KRR Sikap Praktek kunjungan ke PIK KRR Total Tidak aktif Aktif n % n % n % 27 96,4 1 3,6 28 100 Tidak mendukung Mendukung 14 66,7 7 33,3 21 100 Total 41 83,7 8 16,3 49 100 Chi square = 7,781 df = 1 p value = 0,005 Berdasarkan Tabel 5 besar responden dengan kategori sikap tidak mendukung sebesar 28 (100%) responden, dengan perincian responden tidak aktif berkunjung ke PIK KRR sebesar 27 (96,4%) responden dan dengan kategori aktif berkunjung ke PIK KRR sebesar 1 (3,6%) responden. Sedangkan kategori Sikap mendukung sebesar 21 (100%) dengan perincian responden dengan tidak aktif berkunjung ke PIK KRR sebesar 14 (66,7%) responden dan responden dengan aktif berkunjung ke PIK KRR sebesar 7 (33,3%). Berdasarkan hasil uji statistik Chi square terdapat hubungan sikap dengan Praktek Kunjungan ke PIK KRR diperoleh Chi Square = 7,781 dengan p value = 0,005. Nilai p value = 0,005 lebih kecil dari 0,05 (p value = 0,005 < 0,05). Sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa 6

ada hubungan Sikap dengan Praktek Kunjungan ke PIKKRR di Kota Semarang. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa ada hubungan sikap dengan Praktek Kunjungan ke PIK KRR di Puskesmas Kota Semarang didapatkan continuity Correction sebesar 5.755 dengan p value = 0,001. Nilai p value = 0,005 lebih kecil dari 0,05 (p value = 0,005 < 0,05). Sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa ada hubungan Sikap dengan Praktek Kunjungan ke PIK KRR di Kota Semarang Hasil penelitian membuktikan bahwa responden dengan Sikap tidak mendukung memiliki kecenderungan tidak berminat melakukan praktek kunjungan ke PIK KRR sedangkan pada responden dengan sikap mendukung memiliki kecenderungan berminat melakukan praktek kunjungan ke PIK KRR Hal ini terlihat pada hasil penelitian bahwa sebagian besar responden mempunyai sikap tidak mendukung yaitu 28 responden dan 27 responden tidak aktif berkunjung ke PIK KRR. Hal ini memberikan gambaran bahwa sikap pada hakekatnya merupakan suatu interaksi dari berbagai komponen diantaranya adalah keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu obyek. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Wawan dan Dewi (2010), faktor yang mempengaruhi sikap yaitu: pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosional. SIMPULAN 1. Sebagian responden mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 28 (57,1%) responden. 2. Sebagian responden mempunyai sikap tidak mendukung sebanyak 28 (57,1%) responden 3. Sebagian responden yang berkunjung tidak aktif sebanyak 41 (83,7%) responden 4. Sebagian besar responden dengan tingkat pengetahuan cukup sebesar 28 (100%) responden, dengan perincian responden yang melakukan kunjungan tidak aktif ke PIK KRR sebesar 26 (92,9%) responden dan responden yang melakukan kunjungan aktif ke PIK KRR sebesar 2 (7,1%) responden, 5. Sebagian besar responden dengan kategori sikap tidak mendukung sebesar 28 (100%) responden, dengan perincian responden tidak aktif berkunjung ke PIK KRR sebesar 27 (96,4%) responden dan dengan kategori aktif berkunjung ke PIK KRR sebesar 1 (3,6%) responden. Sedangkan kategori Sikap mendukung sebesar 21 (100%) dengan perincian responden dengan tidak aktif berkunjung ke PIK KRR sebesar 14 (66,7%) responden dan responden dengan aktif berkunjung ke PIK KRR sebesar 7 (33,3%). 6. Ada hubungan Pengetahuan Remaja tentang kesehatan Reproduksi dengan Praktek Kunjungan ke PIK KRR di Kota Semarang (p value = 0,004 < 0,05). 7. Ada hubungan Sikap dengan Praktek Kunjungan ke PIKKRR di 7

Kota Semarang (p value = 0,005 < 0,05). DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifuddin. 2010. Sikap Manusia Teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Alisjahbana AS. Laporan pencapaian tujuan pembangunan Milenium di Indonesia. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bapan Perencana Pembangunan Nasional (BAPPENAS); 2011. p. 15 127. Depkes RI. 2009. Materi Pelatihan Penyuluhan Kesehatan Peduli Remaja, Jakarta: Depkes RI Fatmawati, Yeni. 2010. Angka Kematian Bayi di Indonesia Masih Tinggi Green LW. Health Promotion Planning : An Educational and Environmental Approach. Second Edition ed. Mountain View- Toronto-London: Mayfield Publishing Company; 2000 Notoadmojo, 2005. Promosi kesehatan Teori dan Aplikasi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Moersintowati, dkk. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto Profil kesehatan Jawa Tengah tahun 2009 Soetijiningsih. 2004 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto Somantri, Irman. 2008. Keperawatan Medical Bedah: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Salemba Medika: Jakarta. Wilopo SA. Pencapaian satu dasawarsa Milennium Development Goals (MDGs) dalam bidang Kesehatan di Indonesia.Yogyakarta: Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UGM; 2011. p. 1 21. Hurlock, E.B 2002. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Erlangga: Jakarta Hidayat, 2010. Asuhan kebidanan Persalinan. Yogyakarta : Nuha Salemba. Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Nugroho. 2004. Membentengi Remaja dari Seks Pranikah. Available at 2.http//www.kemajuanteknologi. co.id. 25 januari 2009 8