BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia ini ditujukan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. koperasi. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam tatanan kehidupan perekonomian. Ketiga sektor tersebut adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

KEPADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2010

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengelolaan sumber daya ekonomi dalam suatu iklim. pengembangan dan pemberdayaan Koperasi yang memiliki peran strategis

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan tersebut adalah sektor negara, swasta dan koperasi. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku

BAB I PENDAHULUAN. bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ada tiga sektor kekuatan ekonomi untuk melaksanakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, diperlukan suatu upaya untuk membangkitkan kembali elemen-elemen

BAB I PENDAHULUAN. Negara (BUMN), Swasta dan Koperasi (Hendrojogi, 2007). diatur oleh UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi Perekonomian disusun

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan yang memiliki daya saing, mengembangkan sistem ekonomi

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi merupakan sektor yang sangat penting dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI WARU BUANA PUTRA DI SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. utama perekonomian nasional karena melalui pembangunan dapat dihasilkan

BAB III LANDASAN TEORI. Basic.NET 2003 dan Microsoft SQL Server Menurut Anoraga (1995:8), koperasi berasal dari kata co dan operation,

Menimbang : a. Mengingat : 1.

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PEDAGANG KECIL PADA KOPERASI MELALUI PUK (PEREMPUAN USAHA KECIL) DI MASARAN SRAGEN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. a. Sikap partisipasi aktif berpengaruh signifikan terhadap intensi

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian Indonesia, maka akan diikuti

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kita mengamati banyaknya perubahan yang cepat dan melanda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memacu laju pertumbuhan negara. Hal ini dipastikan akan sangat membantu

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

SKRIPSI WINARSIH B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan disegala bidang, agar tetap menjadi pelaku pasar dalam jangka

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI. pedesaan yang beranggotakan orang-orang atau suatu badan hukum koperasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia dibagi menjadi 3 kelompok bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan Nasional di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB1 PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan dimasa global saat ini banyak: menghadapi

PENDAHULUAN. peternak, khususnya bagi yang berminat meningkatkan skala usahanya. Salah satu

NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN

Perkembangan ekonomi di Indonesia merupakan sektor yang penting. dibedakan menjadi tiga sektor yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta,

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan dari pembangunan terdahulu, yaitu pembangunan nasional yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HUBUNGAN KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI DENGAN KEBERHASILAN USAHA KUD DI KABUPATEN BOYOLALI

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

SMA/MA IPS kelas 10 - EKONOMI IPS BAB 10. KOPERASILatihan Soal , 2, dan 3. 1, 2, dan 4. 2, 3, dan 4. 2, 3, dan 5. 3, 4, dan 5.

I. PENDAHULUAN. menampakan wujud dan peranannya. Sampai kini sektor swasta masih. mendominasi sektor perekonomian di Indonesia dan sektor koperasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan akhir suatu perusahaan dalam menjalankan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi pancasila. Secara ideologis normatif sumber dari dasar penjabaran

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari tiga kelompok

BAB I PENDAHULUAN. hanya mengandalkan sumber pemerintah saja tetapi juga partisipasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan wujud perekonomian Indonesia yang disusun sebagai

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum Koperasi Karyawan Perguruan Tinggi Swasta ABC

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang umumnya diderita oleh mereka

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut. Sehubungan dengan arah pembangunan nasional, maka pada

PENGERTIAN. koperasi berasal dari kata cooperation, terdiri dari co yang artinya bersama dan operation artinya bekerja / berusaha

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Pancasila. Secara ideologis nonmatif sumber dari dasar penjabaran

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SINAR MENTARI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. sektor ekonomi dalam perekonomian Indonesia yaitu sektor negara, swasta,

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. upaya pemberdayaan ekonomi rakyat adalah koperasi. Hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan. Salah satu ciri positif yang dimiliki demokrasi ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengimbangi pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat di negeri yang

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi adalah suatu badan usaha yang keberadaannya sangat relevan

BAB I PENDAHULUAN. makro, sehingga bank yang sehat akan memperkuat perekonomian suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya masalah yang timbul didalam lingkungan perbankan,

STUDI TENTANG HUBUNGAN ANTARA JUMLAH MODAL DENGAN JUMLAH SHU DI KPN KELUARGA SEHATI SMKN - 2 PALANGKARAYA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak kendala dalam mempertahankan kelangsungan usahanya yang. disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Koperasi pegawai PT Prosam Plano adalah koperasi yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dinegara. kita diperlukan adanya pembangunan ekonomi yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 menempatkan ekonomi nasionalnya. Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadikan koperasi sebagai soko guru

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PROFIL KOPERASI SERBA USAHA WIRA KARYA LESTARI SMK HKBP. A. Sejarah Ringkas Koperasi Serba Usaha Wira Karya Lestari SMK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASIKINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA KPRI GURU SUKODONO SRAGEN)

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara kita. Latar belakang pendirian koperasi tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan laju pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian pula

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menuntut koperasi / perusahaan untuk

KOPERASI. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi ekonomi terdapat unsur-unsur usaha koperasi. koperasi, usaha mikro kecil dan menengah. Dengan kebijakan tersebut, segala

BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Usaha Besar Tahun

LANDASAN TEORI. dengan masalah penelitian.landasan teori diperlukan untuk menjelaskan konsep konsep

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan kegiatan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan Daerah Riau mengacu l<epada Lima Pilar. ekonomi kerakyatan akan difokuskan kepada pemberdayaan petani terutama

BAB I PENDAHULUAN. nasional, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Koperasi Pengertian Koperasi

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro dan Kecil (UMK), yang merupakan bagian integral. dunia usaha nasional mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang tidak stabil, mayoritas hidup dengan tingkat ekonomi. masyarakat dalam mengembangkan desa. Dengan demikian, untuk

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dalam mencapai keinginan tersebut

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat, usaha yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia melalui pembangunan dalam berbagai sektor. Pembangunan masyarakat Indonesia ini ditujukan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan pemenuhan kebutuhan hidup yang meliputi pembangunan masyarakat seutuhnya. Dalam melaksanakan Pembangunan Nasional, segenap kemampuan dan potensi dalam masyarakat harus dimanfaatkan dengan disertai bahan kebijaksanaan. Serta langkahlangkah guna membantu, membimbing pertumbuhan dan meningkatkan kemampuan yang lebih besar bagi yang golongan pendidikannya lebih rendah untuk dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan itu sehingga dapat mandiri. Demikian juga halnya dengan pembangunan koperasi di Indonesia yang merupakan bagian dari usaha Pembangunan Nasional secara keseluruhan, koperasi dapat menciptakan usaha rakyat yang berazaskan kekeluargaan sehingga tercipta Demokrasi Ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat. Pada kenyataan sekarang ini terdapat 3 (tiga) pelaku-pelaku utama di dalam taks perekonomian nasional yaitu sektor Negara, Swasta dan Koperasi. Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi maka koperasi sebagai soko guru perekonomian. Indonesia dipersiapkan dengan berbagai kegiatan usaha yang dapat meningkatkan penemuan anggota masyarakat. Peningkatan kehidupan sosial ekonomi dalam masyarakat diharapkan turut mempercepat tingkat kehidupan masyarakat yang dijalankan secara swadaya oleh anggota, usaha ini mencakup beberapa bidang pemenuhan kebutuhan, baik primer, sekunder dan kebutuhan lainnya juga dan yang diperlukan berupa kredit simpan pinjam. Semakin banyaknya jumlah koperasi serta tumbuh dan berkembang koperasi tersebut

di tengah-tengah kehidupan ekonomi masyarakat, tentunya merupakan suatu hal yang sangat positif dan membantu bagi pembangunan ekonomi di dalam masyarakat untuk mencapai kesejahteraan yang diinginkan. Dan tumbuh dan berkembangnya koperasi, serta untuk meningkatkan kualitas, koperasi itu sendiri maka banyak hal yang harus dilakukan diantaranya bagaimana koperasi bisa mengatur manajemen secara baik sehingga koperasi dapat berjalan dan bisa dikembangkan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Salah satu tujuan koperasi diantaranya berusaha mempermudah dalam pelayanan pemberian kredit simpan pinjam serta meningkatkan pelayanan berupa pemberian kredit dengan syarat yang mudah, dengan kebijakan ini diharapkan tingkat kepercayaan masyarakat akan meningkat dan yang akhimya akan menambah jumlah anggota dalam kegiatan koperasi. Kegiatan Simpan pinjam sangat berperan penting di dalam sebuah koperasi, begitu juga dengan koperasi Ngantang Kec. Ngantang. Dimana koperasi ini yang anggota dan pengurusnya berasal dari masyarakat sekitar Koperasi Ngantang Kec. Ngantang. koperasi Ngantang Kec. Ngantang mencoba meningkatkan pelayanan kepada anggota dibidang usaha simpan pinjam dan bidang lainnya sesuai dengan kebutuhan yang tertera dalam rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja (RK/RAPB). Fenomena pertumbuhan ekonomi tahun ini yang terus bergerak naik, disertai dukungan pemerintah terhadap perbaikan iklim investasi dan pembangunan infrastruktur, nampaknya kinerja koperasi indonesiapun akan semakin cemerlang, sehingga akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dampak dari pertumbuhan ekonomi tahun ini membuat koperasi semakin bagus prospeknya, hal ini didukung pada tahun ini di Kec. Ngantang semakin banyak peternak sapi yang berlomba-lomba untuk mengembangkan usahanya. Sehingga untuk mengatasi masalah modal yang diperlukan oleh para peternak sapi tersebut Koperasi Ngantang memberikan peluang bagi para peternak untuk melakukan kegiatan simpan pinjam pada koperasi Ngantang. Koperasi Ngantang Kec.Ngantang merupakan koperasi yang bergerak dibidang simpan pinjam, bagi anggota maupun masyarakat sekitar Kec.Ngantang. begitu juga dengan pendapatan SHU yang diperoleh Koperasi Ngantang.

Koperasi Ngantang adalah salah satu koperasi yang didirikan sebagai wadah atau tempat bagi para anggota maupun masyarakat kec.ngantang yang sedang kesulitan memperoleh modal. Koperasi ngantang sendiri sangat berperan dalam kelangsungan atau kelancaran kegiatan perekonomian anggota dan masyarakat sekitar, dikarenakan koperasi Ngantang memberikan peluang kepada anggota dan masyarakat sekitar untuk meminjam ataupun menyimpan modal mereka di koperasi Ngantang Kec. Ngantang. Koperasi Ngantang merupakan Koperasi yang direkomendasikan oleh pihak KUD Ngantang Kec.Ngantang untuk menjadi salah satu koperasi yang menyediakan bantuan kepada para peternak sapi yang sedang membutuhkan modal. Koperasi Ngantang memiliki lokasi yang sangat strategis yaitu di dekat jalan raya dan sangat mudah di jangkau oleh masyarakat sekitar.

Koperasi dihadapkan pada suatu kendala yang bisa dikatakan kurang masuk akal. Kendala tersebut adalah adanya keganjalan antara pemberian kredit dengan sisa hasil usaha yang diterima, hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh dari pihak Koperasi. Pada tahun 2008 bisa dilihat pemberian kredit sebesar Rp 1.750.000 mendapatkan sisa hasil usaha sebesar Rp 43.750 sedangkan pemberian kredit sebesar Rp 1.500.000 mendapatkan sisa hasil usaha sebesar Rp 45.000. Pada tahun 2009 pemberian kredit sebesar Rp 5.000.000 mendapatkan sisa hasil usaha Rp 150.000 dan pemberian kredit sebesar Rp 15.000.000 hanya mendapatkan sisa hasil usaha Rp 112.500. Pada tahun 2010 pemberian kredit Rp 1.800.000 mendapatkan sisa hasil usaha Rp 13.500, kemudian pemberian kredit sebesar Rp 1.100.000 mendapatkan sisa hasil usaha sebesar Rp 33.000. hal ini bisa dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini. Tabel 1.1 Data Pemberian Kredit dan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Ngantang Kec.Ngantang Tahun 2008 No Nama Pinjaman SHU 1 Mugi 500.000 17.500 2 Suliyono 750.000 26.250 3 Jumadi 500.000 17.500 4 Sumarno 5.000.000 175.000 5 Sutikno 500.000 17.500 6 Sukesi 1.500.000 52.500 7 Wiyono 750.000 18.750 8 Nanik Setywati 600.000 15.000 9 Dulawi 750.000 26.250 10 Kaderi 1.000.000 35.000 11 Nardi 1.750.000 43.750 12 Purwadi 1.500.000 45.000 13 Mujito 600.000 21.000 14 Asnan 1.100.000 38.500 15 Tubi Surono 700.000 24.500 Jumlah 17.500.000 574.000

Tabel 1.2 Data Pemberian Kredit dan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Ngantang Kec.Ngantang tahun 2009 No Nama Pinjaman SHU 1 Supriyono 700.000 24.500 2 Purwoko 1.500.000 45.000 3 Yatamin 700.000 24.500 4 Misroyo 5.000.000 150.000 5 Muklasrowi 2.200.000 66.000 6 Misdi 2.000.000 60.000 7 Suklat 2.500.000 87.500 8 Ngatemo 500.000 17.500 9 Irawan 4.100.000 123.000 10 Suroso 6.000.000 180.000 11 Kamari 3.000.000 90.000 12 Agusmulyono 1.000.000 35.000 13 Miseno 4.000.000 120.000 14 Saini 600.0000 210.000 15 Harsono 250.0000 50.000 16 David Dwi 300.0000 105.000 17 Markajung 1.500.000 45.000 19 Slamet Kustiono 15.000.000 112.500 20 Supai 800.000 24.000 21 Didik Mulyo 1.300.000 45.500 22 Agin 2.150.000 43.000 23 Narji 500.000 17.500 24 Muslimin 3.500.000 122.500 25 Supriyantin 7.000.000 52500 26 Agus Mulyono 2.100.000 73.500 27 Siswoyo 1.200.000 42.000 28 Yudi Komatiyanto 4.000.000 120.000 29 Luwari 2.000.000 60.000 30 Jari 1.500.000 52.500 31 Supriyanto 3.500.000 26.250 32 Muhamma Nur Hadi 24.000.000 720.000 33 Tanam 725.000 25.375 34 Warito 1.100.000 33.000 35 Ahmad Buchari 1.200.000 24.000 36 Joko Susilo 1.050.000 31.500 37 Sugiyono 520.000 15.600 38 Samsuri 8.000.000 200.000 39 Mujiono 500.000 17.500 40 Samet 500.000 17.500 41 Wartak 750.000 26.250 42 Sulik 700.000 24.500 43 Suyadi 8.900.000 311.500 44 Sunardi 2.900.000 87000 45 Jasmadi 18.000.000 540000 Jumlah 159.595.000 4.298.475 Tabel 1.3 Data Pemberian Kredit dan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Ngantang Kec.Ngantang

tahun 2010 No Nama Pinjaman SHU 1 Kuswahyudi 1.800.000 13.500 2 Rudi Siswanto 1.100.000 33.000 3 Suwarno 2.500.000 75.000 4 Adik Irwanto 1.500.000 30.000 5 Sian 850.000 25.500 6 Mujianto 1.500.000 45.000 7 Basuni 1.000.000 30.000 8 Kustiyah 2.500.000 75.000 9 Suwarno 1.000.000 35.000 10 Karno 2.500.000 150.000 11 Supeno 1.000.000 30.000 12 Rubiayanto 4.500.000 90.000 13 Winarno 2.000.000 36.000 14 Maryono 4.850.000 97.000 15 Muhammad Fadil 4.000.000 80.000 16 Hartatik 5.000.000 150.000 17 Suwanto 3.000.000 90.000 18 Nurali 2.000.000 60.000 19 Jaiman 5.000.000 150.000 20 Joko Susilo 3.000.000 90.000 21 Muji 3.500.000 105.000 22 Ngatemun 600.000 18.000 23 Poniti 5.000.000 150.000 24 Triswanto 3.500.000 105.000 25 Isminah 2.000.000 60.000 26 Sukirno 1.000.000 30.000 27 Supriyanto 600.000 18.000 28 Ngatemin 2.000.000 60.000 29 Yudi Komariyanto 3.500.000 105.000 30 Ngatemo 5.000.000 100.000 31 Waji 5.400.000 162.000 32 Martiyah 4.000.000 30.000 33 Kiswanuwiayanto 3.500.000 105.000 34 Sutrisno 5.000.000 150.000 Jumlah 95.200.000 2583.000

Dari data di atas dapat dilihat bahwa ada keganjalan antara pemberian kredit dengan sisa hasil usaha yang diterima anggota, Padahal secara teori dijelaskan bahwa semakin banyak kredit atau pinjaman yang diberikan maka akan semakin tinggi pula sisa hasil usaha yang dierima. Berdasarkan latar belakang di atas penulis terdorong untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul : Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Peningkatan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Anggota Koperasi Ngantang Kecamatan Ngantang. B. Rumusan Masalah Seperti yang diuraikan dalam sub bab terdahulu bahwa dalam suatu Koperasi peranan Simpan Pinjam sangat dibutuhkan oleh anggota koperasi dan juga koperasi itu sendiri dalam melangsungkan usahanya. Adapun perumusan masalah yang penulis kemukakan sehubungan dengan permasalahan yang ada pada koperasi simpan pinjam "Ngantang" Kecamatan Ngantang adalah sebagai berikut: Apakah ada pengaruh Pemberian kredit terhadap peningkatan sisa hasil usaha (SHU) pada Koperasi Ngantang Kecamatan Ngantang? C. Batasan Penelitian Agar penelitian tidak meluas dan sesuai dengan tujuan, maka penulis membatasi permasalahan pada pemberian kredit yang diberikan kepada anggota koperasi periode pemberian kredit dari tahun 2008 hingga tahun 2010 dan menggunakan analisis regresi sederhana. D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kredit terhadap peningkatan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Anggota Koperasi

Ngantang Kecamatan Ngantang. 2. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: a. Bagi Koperasi Sebagai bahan pertimbangan bagi KSP "Ngantang" Kecamatan Ngantang dalam menentukan pemberian simpan pinjam kepada anggotanya dan calon anggotanya. b. Bagi Anggota Untuk menjadikan pertimbangan kepada anggota dalam menggunakan fasilitas kredit yang ditawarkan oleh pihak koperasi. c. Bagi peneliti selanjutnya Sebagai bahan perbandingan untuk penelitian serupa dim