BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang kurang atau dirasakan kurang agar menjadi lebih

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu secara umum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. budaya baca tulis, yaitu perwujudan perilaku yang mencakup kemampuan, Pertanyaan yang diajukan sekarang ini adalah kapan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di lapangan (TK), sekaligus mencari jawaban

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR DIAGRAM...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau (Classroom Action Research).Penelitian tindakan kelas merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek Penelitian adalah siswa siswa kelas XI Agribisnis Produksi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. siswa Sekolah Menengah Pertama sudah sesuai dengan apa yang diharapkan,

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat hubungan antara subjek penelitian, seperti yang dikemukakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yang terjadi di lapangan (RA),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SDN Sumbersari 01 Kecamatan. Pebayuran Kabupaten Bekasi. Subjek penelitian adalah siswa kelas I

BAB III METODE PENELITIAN. Wardhani, dkk. (2007 :14), Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan Tanjungsari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penting, sebab dalam menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lapangan yaitu kurang berkembangnya kemampuan mengenal konsep bilangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakanan adalah Penelitian Tindakan kelas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana memperbaiki proses pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). Ada beberapa pengertian penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian Menentukan metode penelitian diperlukan suatu pemilihan secara cermat, sehingga dengan

BAB III METODE PENELITIAN

2. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

BAB III METODE PENELITIAN. profesi penulis dimana diharapkan ada kemudahan khususnya menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kepada situasi kelas atau Classroom Action Research dengan tujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsismi ( 2005 ) menyatakan bahwa :Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran (Sanjaya: 2009: 59). Pada penelitian tindakan kelas ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto jenis penelitian ada 3, diantaranya adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini berfokus pada peserta didik SD Negeri 1 Bhakti Negara Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Denah Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN A.

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, (Elliot dalam Muslihuddin, 2011:6). Penerapan PTK dalam pembelajaran bertujuan untuk memperbaiki dan peningkatan kualitas pembelajaran secara berkesinambungan sehingga peningkatan hasil, relevansi, efisiensi dan mengembangkan keterampilan, pengelolaan serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru. Melalui penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran serta mengatasi permasalahan yang terjadi, khususnya dalam peningkatan kemampuan membaca dini yang terjadi di TK Sakura III. Muslihuddin (2009:9) mengungkapkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan guru sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Selanjutnya Kemmis dan Taggart dikutip Muslihuddin (2011:6) PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan peserta didik dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik terhadap situasi tempat dilakukan praktik tersebut. Muslihuddin (2009:50) menyatakan bahwa prosedur penelitian Nunung Desi Muliawati,2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK MENCARI PASANGAN Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu93

31 tindakan kelas adalah penelitian tindakan secara berurutan dimulai dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. tahap kedua diawali dengan revisi rencana, tindakan, observasi, refleksi. Tahapan terus berulang sampai intervensi yang dilakukan dianggap berhasil atau menunjukan terjadi perubahan perilaku. Berdasarkan uraian di atas, PTK adalah penelitian yang dilakukan dalam skala kecil yang dimulai dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang betujuan untuk memperbaiki pembelajaran menjadi lebih baik B. Desain Penelitian Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di TK Sakura III Desa Sukaluyu Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang ini bersifat perbaikan dan peningkatan kualitas, maka prosedur yang digunakan adalah model siklus. Perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran dalam pelaksanaannya diperlukan kegiatan yang berkesinambungan, tidak hanya dilakukan sekali saja melainkan berulang-ulang dari siklus yang satu ke siklus berikutnya sampai mencapai hasil belajar yang optimal. Prinsip utama diterapkan penelitian tindakan kelas (PTK) dimaksudkan untuk mengatasi dan memecahkan permasalahan yang terdapat didalam kelas. Karena itu pada tahap awal penelitian perlu mengetahui keadaan dan kemampuan peserta didik, melalui observasi. Penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan melalui empat langkah utama yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Empat langkah yang utama yang saling berkaitan itu dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas itu disebut satu siklus. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar dibawah ini.

32 ALUR PENELITIAN TINDAKAN Rencana Tindakan Refleksi Siklus Kesatu Pelaksanaan (action) Observasi Rencana Tindakan Refleksi Siklus Kedua Pelaksanaan (action) Observasi Rencana Tindakan Refleksi Siklus Ketiga Pelaksanaan (action) Observasi Stop Gambar 3.1 Model Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Kemmis & Mc Taggart, 1992 dalam Kasihani Kasbolah 1998/1999)

33 Penelitian tindakan kelas secara berurutan dimulai dengan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, dilanjutkan tahap kedua yang diawali dengan rencana, tindakan, observasi, refleksi, tahapan terus berulang sampai intervensi yang dilakukan dianggap berhasil atau menunjukkan perubahan perilaku. Penelitian tindakan ini dilakukan untuk memberikan efek langsung terhadap permasalahan yang terjadi di TK Sakura III dan selain itu menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi, melalui cara ini diharapkan dapat terjadi peningkatan kemampuan membaca dini melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan pada anak usia TK. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Sakura III yang beralamat di Desa Sukaluyu Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang, sekolah ini dipilih penulis sebagai lokasi penelitian dengan alasan bahwa ada masalah di TK berkaitan dengan kemampuan membaca dini pada anak kelompok B. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September dari tanggal 04 dan 14 tahun 2012. Jadwal pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga siklus, siklus I pada hari jum at 7 September; siklus II pada hari Senin 10 September dan siklus III pada hari Kamis 13 September 2012. D. Subjek Penelitian Penelitian tindakan ini subyek yang diteliti adalah seluruh anak Kelompok B TK Sakura III Desa Sukaluyu Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang pada tahun pelajaran 2012-2013 dengan jumlah anak 18 orang terdiri

34 dari 8 anak laki-laki dan 8 anak perempuan dengan kondisi normal sesuai pertumbuhan dan perkembangan yang wajar. Peneliti memilih anak Kelompok B sebagai subjek penelitian dikarenakan kemampuan membaca dini melalui metode cooperative pada anak usia TK masih rendah. Penelitian akan dihentikan jika hasil belajar anak dalam kegiatan membaca dini melalui metode cooperative learning telah mencapai nilai yang maksimal dan dinyatakan telah layak untuk materi atau bahan ajar yang selanjutnya. E. Prosedur Penelitian 1. Perencanaan (planning) Rancangan tindakan pembelajaran membaca dini menggunakan kartu kata melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan didasarkan pada masalah penelitian yang meliputi, sebagai berikut : a. Menentukan kelas atau kelompok yang akan digunakan untuk penelitian. Adapun kelompok yang digunakan yaitu kelompok B. b. Membuat rencana pembelajaran atau Satuan Kegiatan Harian (SKH), mulai dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan sesuai dengan tema.

35 Berikut rancangan pembelajaran pada siklus I dalam pembelajaran membaca dini menggunakan kartu kata melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan secara lebih terperinci : Tabel 3.2 Pembelajaran Menggunakan Kartu Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak Taman Kanak-Kanak Siklus Indikator Perencanaan I benda-benda yang ada di dalam rumah Anak mampu bekerjasama dalam masing-masing kelompok dengan menerima kartu kata berisikan kata meja, buku, teko dan foto yang diberikan guru huruf awal dari kartu kata benda meja, buku, teko, foto huruf akhir dari kartu kata benda meja, buku, teko, foto Anak mampu mencari dan menemukan kata yang disebutkan oleh guru kata yang dipegangnya Anak mampu membaca kembali semua kata meja, buku, teko dan foto Peneliti memberikan gambaran kartu kata benda yang ada di dalam rumah Guru menjelaskan kegiatan membaca dini melalui cooperative learning dengan membagi 4 kelompok kemudian memberikan 4 kartu kata berisikan kata meja, buku, teko dan foto Sebelum kegiatan membaca dini dimulai, guru memegang dan memperlihatkan kartu kata kemudian menyebutkan huruf awal dan akhir, kemudian diikuti anakanak dalam kelompok Guru menyebutkan kartu kata Guru menyebutkan dan memegang kartu kata Guru membacakan semua kata Ketika kegiatan membaca berlangsung, guru berkomunikasi/ berdialog dan memberikan motivasi kepada semua anak

36 Rancangan Pembelajaran Pada Siklus II Tabel 3.3 Pembelajaran Menggunakan Kartu Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak Taman Kanak-Kanak Siklus Indikator Perencanaan II kembali benda-benda yang ada di dalam rumah Anak mampu bekerjasama dalam masing-masing kelompok dengan menerima kartu kata berisikan kata kursi, pensil, gelas dan figura yang diberikan guru huruf awal kartu kata benda kursi, pensil, gelas, figura huruf akhir kartu kata benda kursi, pensil, gelas dan figura Anak mampu mencari dan menemukan kata yang disebutkan oleh guru kata yang dipegangnya Anak mampu membaca kembali semua kata kursi, pensil, gelas dan figura Peneliti memberikan gambaran kembali kartu kata benda yang ada di dalam rumah Guru menjelaskan kembali kegiatan membaca dini melalui cooperative learning sesuai kelompok dengan memberikan 4 kartu kata yang berbeda berisikan kata kursi, pensil, gelas dan figura Sebelum kegiatan membaca dini dimulai, guru memegang dan memperlihatkan kartu kata kemudian menyebutkan huruf awal dan akhir, kemudian diikuti anakanak dalam kelompok Guru menyebutkan kartu kata Guru menyebutkan dan memegang kartu kata Guru membacakan semua kata Ketika kegiatan membaca berlangsung, guru berkomunikasi/ berdialog dan memberikan motivasi kepada semua anak

37 Rancangan Pembelajaran Pada Siklus III Tabel 3.4 Pembelajaran Menggunakan Kartu Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak Taman Kanak-Kanak Siklus Indikator Perencanaan III kembali benda-benda yang ada di dalam rumah Anak mampu bekerjasama dalam masing-masing kelompok dengan menerima kartu kata meja, buku, teko, foto dan kursi, pensil, gelas, figura yang diberikan guru Anak mampu menemukan kata yang disebutkan oleh guru 2 buah kartu kata yang dipegang dengan pasangan kata yang ada pada siklus I dan II Anak mampu mencari dan menemukan pasangan kata yang sesuai (meja-kursi, bukupensil, teko-gelas, foto-figura) Anak mampu membaca kembali semua kata-kata yang sudah ada pasangannya. Peneliti memberikan gambaran kembali kartu kata benda yang ada di dalam rumah Guru menjelaskan kegiatan membaca dini melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan sesuai kelompok dengan memberikan 4 kartu kata di siklus I dan 4 kartu kata di siklus II Sebelum kegiatan membaca dini dimulai, guru memegang dan memperlihatkan serta menyebutkan contoh pasangan kata yang sesuai, kemudian diikuti anak-anak dalam kelompok Guru memegang dan menyebutkan kartu kata Guru membacakan semua kata Ketika kegiatan membaca berlangsung, guru berkomunikasi/ berdialog dan memberikan motivasi kepada semua anak

38 Membuat pedoman observasi dan pedoman wawancara. Observasi dilakukan untuk mengamati proses kegiatan pembelajaran siswa, serta hasil dan tindakan. Sedangkan wawancara bisa dilakukan kepada guru. 2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Setelah melakukan perencanaan, maka peneliti akan melakukan sebagai berikut. a. Melakukan Penerapan program pembelajaran menggunakan kartu kata melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan untuk meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak. b. Peneliti mengamati aktivitas anak selama kegiatan belajar, dalam pelaksanaanya peneliti diharapkan dapat mengenali dan merekam dengan lengkap gejala-gejala yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan, yang bersifat mendukung dan menghambat efektivitas tindakan penelitian. Pelaksanaanya dilakukan secara terus-menerus, mulai dari tindakan pertama atau siklus pertama dan siklus kedua. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana keberhasilan, hambatan yang dialami selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil dari penelitian tersebut akan memberi pengaruh tindakan selanjutnya. Catatan peneliti akan menghasilkan suatu bahan untuk mengadakan refleksi dan secara langsung akan memberikan masukan guna memperbaiki kegiatan selanjutnya.

39 3. Refleksi Refleksi adalah aktivitas melihat kekurangan yang dilaksanakan guru selama tindakan. Refleksi dilakukan dengan melakukan diskusi dengan observer. Dari hasil refleksi, guru dapat mencatat berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan selanjutnya. F. Instrument Penelitian Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrument Penelitian Peningkatan Kemampuan Membaca Dini Variabel Dimensi Indikator Item A. Kemam puan Memba ca Dini melalui Coope rative Lear ning 1. Kemam puan mengenal huruf awal dan akhir pada kata benda terdiri 4 huruf yang ada di dalam rumah a. Anak mampu membaca dengan kartu kata yang terdiri dari 4 huruf benda-benda yang ada di dalam rumah Anak mampu bekerjasama dalam masing-masing kelompok dengan menerima kartu kata berisikan kata meja, buku, teko dan foto yang diberikan guru huruf awal dari kartu kata benda meja, buku, teko, foto huruf akhir dari kartu kata benda meja, buku, teko, foto Anak mampu mencari dan menemukan kata yang disebutkan oleh guru kata yang dipegangnya Anak mampu membaca kembali semua kata meja, buku, teko dan foto 2.Kemam puan menge nal huruf awal dan b. Anak mampu membaca dengan kartu kata lebih dari 4 huruf kembali benda-benda yang ada di dalam rumah Anak mampu bekerjasama dalam kelompok menerima kartu kata berisikan kata kursi, pensil, gelas dan figura yang diberikan guru

40 akhir pada kata benda lebih dari 4 huruf yang ada di dalam rumah 3. Kemam puan membaca pasangan kata benda yang ada di dalam rumah c. Anak mampu membaca dengan mencari pasangan katanya huruf awal kartu kata benda kursi, pensil, gelas, figura huruf akhir kartu kata benda kursi, pensil, gelas dan figura Anak mampu mencari dan menemukan kata yang disebutkan oleh guru kata yang dipegangnya Anak mampu membaca kembali semua kata kursi, pensil, gelas dan figura kembali benda-benda yang ada di dalam rumah Anak mampu bekerjasama dalam masing-masing kelompok dengan menerima kartu kata meja, buku, teko, foto dan kursi, pensil, gelas, figura yang diberikan guru Anak mampu menemukan kata yang disebutkan oleh guru 2 buah kartu kata yang dipegang dengan pasangan kata yang ada pada siklus I dan II Anak mampu mencari dan menemukan pasangan kata yang sesuai (meja-kursi, buku-pensil, tekogelas, foto-figura) Anak mampu membaca kembali semua kata-kata yang sudah ada pasangannya. Dalam penelitian ini bentuk instrumen yang dipergunakan mencakup : 1. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya tentang hal-hal yang akan diamatinya (Sanjaya,2009). Observasi dapat dilakukan diantaranya dengan cara melihat, mendengarkan, dan mencatat segala sesuatu yang terjadi selama pelaksanaan, dan mengevaluasinya.

41 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tabel 3.8 Pedoman Observasi Pembelajaran Kartu Kata untuk meningkatkan kemampuan membaca dini Anak Taman Kanak-Kanak siklus I, II dan III Pernyataan Anak mampu menyebutkan benda-benda yang ada di dalam rumah Anak mampu bekerjasama dalam kelompok dengan menerima kartu kata Anak mampu menyebutkan huruf awal dari kartu kata benda kursi, pensil, gelas, figura Anak mampu menyebutkan huruf akhir dari kartu kata benda kursi, pensil, gelas, figura Anak mampu mencari dan menemukan kata yang disebutkan guru dengan pasangan katanya Anak mampu menyebutkan kata yang dipegangnya Anak mampu membaca kembali semua kata dengan pasangan katanya Penilaian B C K B : Indikator tercapai tanpa bantuan guru C : Indikator tercapai dengan bantuan guru K : Indikator tidak tercapai dan anak perlu stimulasi lebih lanjut G. Teknis Analisis Data Analisis data dilakukan selama pengumpulan data di lapangan dan setelah data terkumpul. Data dan informasi yang telah terkumpul selanjutnya dilakukan pengorganisasian data dan analisis satu persatu sesuai dengan fokus permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian. Data yang diperoleh dari lapangan harus dituangkan dalam bentuk lisan dan analisis. Sanjaya, Wina (2011) mengemukakan bahwa analisis data bisa dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

42 1. Reduksi data; kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah. Dalam tahap ini peneliti membuang data yang tidak relevan. 2. Mendeskripsikan data; mempermudah dalam membaca data yang diperoleh dan melihat gambaran secara keseluruhan, maka data yang telah direduksi tersbut kemudian disajikan dalam grafik, matrik, tabel, atu deskripsi menyeluruh pada setiap aspek penelitian. 3. Kesimpulan; merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah dan pertanyaan penelitian. H. Validitas Data Menurut Arikunto (2009: 65) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Adapun menurut Sukardi (2008: 31) validitas adalah derajat yang menunjukkan di mana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Adapun Wiriatmadja dalam Hartini (Komariah, 2011) hal-hal yang diungkapkan oleh agar data diperoleh peneliti memiliki dan objektivitas, yaitu: 1. Member-check; Kegiatan memeriksa kembali kebenaran dari informasi atau data hasil temuan yang diperoleh dari narasumber, yaitu kepala sekolah, guru ataupun anak sesama observasi dan wawancara. 2. Triangulasi; proses memeriksa kebenaran data yang dianalisis oleh peneliti dengan mengkonfirmasi kepada guru kelas. 3. Audit Trail; kegiatan memeriksa kesalahan-kesalahan dalam prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam mengambil kesimpulan.

43 4. Expert Opinion; data atau informasi yang diperoleh peneliti kemudian diperiksa kembali oleh ahli atau pakar dalam bidang kecerdasan spasial untuk memeriksa semua tahapan-tahapan penelitian dan dapat memberikan arahan kepada peneliti terhadap masalah penelitian.