SISTEM RANKING PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM RANKING PBSI PENGURUS BESAR PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA

A. SISTEM KEJUARAAN PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA

SISTEM KEJUARAAN PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA. I. Dasar Pemikiran Perlu penyempurnaan Sistem Kejuaraan PBSI yang berlaku selama ini.

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan menggenai metode penelitian yang diigunakan dalam

B. NAMA KEJUARAAN Kejuaraan Bulu Tangkis WALIKOTA SURABAYA CUP Open International Badminton Championship 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

KETENTUAN KETENTUAN KEJURNAS BULUTANGKIS BEREGU DEWASA SISTIM SUDIRMAN ANTAR KLUB & PERORANGAN TARUNA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bambang Sugandi, 2013

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAKARTA OPEN 2013 TANGGAL MEI 2013 ( RANKING POINT )

PERATURAN KHUSUS CABANG BULUTANGKIS IMSSO LIGA MEDIKA 2017

dengan Algoritma Branch and Bound

KETENTUAN KEJUARAAN SWASTA NASIONAL BULUTANGKIS SINAR MUTIARA CUP XXI TAHUN 2013 Tegal, Juni 2013

1. NAMA KEJUARAAN : YONEX SUNRISE MENS DOUBLE CHAMPIONSHIP 2013 Presented By Candra Wijaya

DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAWA TIMUR OPEN 2012 Surabaya, November 2012 (RANKING POINT)

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL SGS PLN JAWA BARAT OPEN MEI 2012

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL DKI JAKARTA OPEN 2012 TANGGAL MEI 2012 ( RANKING POINT )

KEJUARAAN BULUTANGKIS SWASTA NASIONAL USM LI-NING OPEN 2015 GELORA PROF. SUDARTO, SH UNIVERSITAS SEMARANG JL. SOEKARNO-HATTA SEMARANG

PERATURAN PERTANDINGAN 2017 BERPASUKAN KEBANGSAAN CAMPURAN ANTARA NEGERI BAWAH 18 TAHUN

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAMBI OPEN 2012 TANGGAL MARET 2012 ( RANKING POINT )

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BALI OPEN 5 10 NOPEMBER 2012

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BANTEN OPEN 2012 CILEGON, OKTOBER 2012

Rp Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp Rp ,- Rp ,-- Rp ,-- Rp. 250.

TURNAMEN BADMINTON MAASTRICHT-MIRIAM HABIBIE CUP 2013

EDARAN KEJUARAAN BULUTANGKIS WALIKOTA CILEGON OPEN 2013 SWASTA TINGKAT NASIONAL (RANGKING POINT) 1. NAMA KEJUARAAN : WALIKOTA CILEGON OPEN 2013

PENGURUS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. regional dari suatu masyarakat/bangsa (Nauright, 2004). Lippe (2002) & Horne

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BULUTANGKIS SIGER LAMPUNG TANGGAL 8 s/d 13 APRIL 2013 ( RANKING POINT )

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah

Peraturan Ambassador Cup Ketentuan Kontingen, Tim/Atlet dan Pendukungnya

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL KALIMANTAN OPEN TANGGAL MARET 2013 ( RANKING POINT )

KETENTUAN KEJUARAAN SWASTA NASIONAL 2017 DAIHATSU ASTEC OPEN 2017 (RANKING POINT NASIONAL)

KEJUARAAN BULUTANGKIS SWASTA NASIONAL USM FLYPOWER OPEN 2016 GELORA PROF. SUDARTO, SH UNIVERSITAS SEMARANG JL. SOEKARNO-HATTA SEMARANG

Ketentuan Kejuaraan Bulutangkis DJARUM SIRKUIT NASIONAL LI NING JAWA TIMUR OPEN 2013 Surabaya, November 2013 (RANKING POINT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik itu di tingkat Nasional seperti PON ataupun di tingkat Internasional seperti

GANDA CAMPURAN 1 PEMULA Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- - TUNGGAL PUTRI

STRUKTUR AKREDITASI PERWASITAN SENAM ARTISTIK PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya masyarakat, mulai anak usia dini yang ikut serta dalam setiap

TURNAMEN BADMINTON BELANDA-EROPA MAASTRICHT-MIRIAM HABIBIE CUP 2010

Nomor : 43/PBSI/PANT-ACO /III/2012 Lamp : 1 (satu) Berkas Perihal : Undangan Kepada Yth : Pengprov/Pengkab/Pengkot dan Klub Bulutangkis

KETENTUAN SIRKUIT NASIONAL PREMIER 2017 DJARUM SIRNAS PREMIER LI NING JAWA BARAT OPEN 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP KELINCAHAN

Waktu awal nulis di blog tentang bulutangkis, belum kepikiran untuk menulis buku bulutangkis, dulu hanya sekadar seperti nulis buat laporan olahraga

BAB I PENDAHULUAN. yang paling popular di masyarakat Indonesia dewasa ini, karena lewat

NARASI KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM)

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL LI NING PIALA GUBERNUR SUMATERA UTARA OPEN 2013 TANGGAL 9 14 September 2013 ( RANKING POINT )

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PEKAN OLAHRAGA NASIONAL (PON) XVIII DI PROVINSI RIAU TAHUN 2012

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL SULAWESI SELATAN OPEN 2012 MAKASSAR, APRIL 2012 ( RANKING POINT )

BAB I PENDAHULUAN. Tae Kwon Do adalah salah satu cabang olahraga yang. termasuk ke dalam kategori seni bela diri prestasi.

PEMAHAMAN KARAKTER USIA DINI. Apa yang memotivas i anak-anak untuk Ikut olah raga? RAPAT KOORDINASI NASIONALBIDANG PEMBINAAN & PRESTASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUKU PANDUAN. Sekretariat : ASRAMA PPLP PROVINSI JAWA BARAT. Jalan Aceh No Bandung - Jawa Barat 42117

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani,

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017

BULUTANGKIS OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

SAMBUTAN Jend.Pol.(Purn) Drs. Badrodin Haiti

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Yth. - Ketua Umum Pengprov/Pengkab Perihal : Undangan Djarum Sirkuit Kota PBSI se Indonesia Nasional Bulutangkis

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan

KETENTUAN SIRKUIT NASIONAL B MILO BADMINTON COMPETITION JATIM OPEN 2017

NARASI KEGIATAN LOKAKARYA PENGEMBANGAN PROGRAM PELATIH DAN INSTRUKTUR SERTA TENAGA PENDIDIKAN DAN PENDUKUNG

PENGURUS BESAR FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

KETENTUAN SIRKUIT NASIONAL A 2017 DJARUM SIRNAS LI NING JAWA TENGAH OPEN 2017

ABSTRACT. Rizal Ramadhan Herman/ Influence of entering Australia Becoming Part of The AFF in Football Development

Hasil turnamen bulutangkis

PERATURAN PERTANDINGAN SIRKIT KEBANGSAAN

TATA TERTIB CABANG TENNIS PEKAN OLAHRAGA MASYARAKAT (PORMAS) KANSAI 2014 KYOTO, 9 AGUSTUS 2014

Kejuaraan Bulutangkis POLINELA CUP IX - Tahun 2014

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LOKA KARYA POLA PENGEMBANGAN ATLET JANGKA PANJANG MENUJU MULTI EVENT OLAHRAGA.

BAB V KESIMPULAN. Olahraga bulutangkis..., Hary Setyawan, FIB UI, Universitas Indonesia. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rukita Ramdan, 2013

BAB II SEJARAH TENIS MEJA DAN GAMBARAN UMUM UNIT KEGIATAN. Tenis meja merupakan olahraga yang sangat bagus dimainkan untuk kesehatan,

PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET IMSSO LIGA MEDIKA 2017

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRNAS PREMIER LI-NING BANTEN OPEN 2017

PERATURAN UMUM PERTANDINGAN PSSI

BAB I PENDAHULUAN. yang berukuran 9,75 m x 6,4 m. tujuan dari permainan Squash adalah menjauhkan

SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS!

PERATURAN PERTANDINGAN KEJOHANAN KEBANGSAAN 18 TAHUN KE BAWAH 2017

BAB I PENDAHULUAN. Setiap cabang olahraga mempunyai sejarah kelahirannya sendiri-sendiri, begitu juga

PROPOSAL DUKUNGAN KEGIATAN

RANCANGAN PROGRAM PEMBINAAN PRESTASI ATLET YUNIOR TAHUN 2007 S/D Oleh Eka Nugraha, Cs. BIDANG PEMBINAAN PRESTASI ATLET YUNIOR PB PASI

NARASI KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) ASISTEN PELATIH TIM BOLAVOLI JUNIOR DIY DALAM KEJURNAS BOLAVOLI JUNIOR NASIONAL TAHUN 2010

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. 1 Nama Indonesia di pentas olahraga dunia identik dengan olahraga

7. Setiap peserta Pra PON wajib mengirimkan ke PP Pelti berupa photo copy akta kelahiran pada saat memasukan nama peserta (entry by name)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan

Pendaftaran dibuka jam kantor, Wita Wita. Tidak ada undangan khusus dan wajib diikuti manager/official.

Perilaku Konsumen Pengguna GOR Desa Pondokrejo Kecamatan Tempel dalam Bermain Bulutangkis

PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET PUTRA DAN PUTRI LIGA MEDIKA 2018

Buku Panduan TOKODAI CUP 2013

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BULUTANGKIS DI SEMARANG

RANCANGAN GARIS BESAR PROGRAM KERJA PENGURUS BESAR FORKI TAHUN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

FLYPOWER INDONESIA JUNIOR INTERNATIONAL BADMINTON CHAMPIONSHIPS 2012 DATA KEJUARAAN

N G T A KEJUARAAN BULUTANGKIS TANGKAS SPECS JUNIOR CHALLENGE OPEN BADMINTON CHAMPIONSHIPS 2012 DATA KEJUARAAN 9-14 JULI 2012

Transkripsi:

1. Definisi SISTEM RANKING PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA Ranking Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia () adalah daftar atlet/pasangan atlet berdasarkan pengumpulan poin ranking hasil dari keikutsertaan dalam kejuaraan dengan pengaturan sebagai berikut: 1.1. Atlet/pasangan atlet memperoleh poin ranking dari keikutsertaannya pada kejuaraan yang telah ditentukan. 1.2. Atlet/pasangan atlet diberi peringkat jika telah bermain di dua kejuaraan atau lebih yang ditentukan dalam 12 bulan terakhir. 1.3. Level kejuaraan menentukan poin ranking maksimum. Makin tinggi level kejuaraannya akan makin tinggi poin ranking maksimumnya. 1.4. Babak pertandingan yang dimenangkan menentukan banyaknya poin ranking. Makin jauh babak pertandingan yang dimenangkan, makin banyak poin ranking yang diperoleh. 1.5. Jumlah poin ranking tersebut diurutkan menjadi Ranking. 1.6. Sistem ini mengadopsi sistem Badminton World Federation (BWF) dan ada integrasi dengan poin ranking yang didapat dari kejuaraan BWF. 2. Kejuaraan Yang Mendapatkan Poin Ranking 2.1. Kejuaraan yang disetujui oleh dari tingkat Kabupaten/Kota, Multi- Kabupaten/Kota,, Multi-,, swasta yang diakui. 2.2. Kejuaraan BWF yang menghasilkan poin ranking BWF termasuk pertandingan beregu Thomas Cup, Uber Cup, dan Sudirman Cup, 2.3. Kejuaraan multi-cabang olahraga seperti; Olympiade, Asian Games, SEA Games dan PON. 3. Jadwal Publikasi Ranking Daftar ranking tingkat,, Kabupaten/Kota dipublikasikan setiap hari Jum at dalam minggu berjalan. 4. Sistem Poin Ranking 4.1. Atlet/pasangan atlet mendapatkan poin ranking lebih banyak berdasarkan sejauh babak mana mereka main dan menang. 4.2. Atlet/pasangan atlet yang masuk babak utama (main draw) otomatis mendapat poin ranking. Bila atlet/pasangan atlet kalah di babak pertama, maka mendapat poin ranking di babak pertama dan begitu seterusnya untuk babak-babak berikutnya. 4.3. Atlet/pasangan atlet yang mendapatkan kemenangan walkover (WO) berhak mendapat poin ranking kemenangan di babak itu. Atlet/pasangan atlet yang kalah tanpa bertanding tidak mendapat poin ranking kekalahan di babak itu. Adapun yang dimaksud tidak mendapat poin ranking kekalahan di babak itu adalah: 4.3.1. Apabila atlet/pasangan atlet kalah tanpa bertanding di babak pertama, maka atlet/pasangan atlet tersebut tidak mendapat poin ranking. 4.3.2. Apabila atlet/pasangan atlet kalah tanpa bertanding di babak kedua, maka atlet/pasangan atlet tersebut hanya mendapatkan poin ranking di babak pertama, begitu seterusnya untuk babak-babak berikutnya.

4.4. Jika atlet/pasangan atlet dalam suatu pertandingan: 4.4.1. memperoleh bye di babak pertama dan kalah di babak kedua, mendapat poin ranking sama dengan atlet/pasangan atlet yang kalah di babak pertama. 4.4.2. memperoleh bye dibabak pertama, menang di babak kedua, dan kalah di babak ketiga, mendapat poin ranking sama dengan atlet/pasangan atlet yang kalah di babak ketiga. 4.4.3. memperoleh bye di babak pertama, menang WO di babak kedua, dan kalah di babak ketiga, mendapat poin ranking sama dengan atlet/pasangan atlet yang kalah di babak ketiga. 4.4.4. memperoleh kemenangan WO di babak pertama dan kalah di babak kedua, mendapat poin ranking sama dengan atlet/pasangan atlet yang kalah di babak kedua. 4.5. Jika seorang atlet ganda berpasangan dengan dua atlet atau lebih yang berbeda maka nama atlet tersebut ditulis dua kali atau lebih dalam ranking dengan pasangan yang berbeda itu. 4.6. Atlet/pasangan atlet yang telah mengikuti dua kejuaraan yang sama dalam kurun waktu 12 bulan, maka poin ranking kejuaraan yang terdahulu tidak dihitung. 5. Perhitungan Poin Ranking Di Kejuaraan Beregu 5.1. Kejuaraan beregu yang mendapat poin ranking adalah: 5.1.1. Kejuaraan sistem Sudirman Cup, 5.1.2. Kejuaraan Liga Bulutangkis Indonesia sistem Thomas Cup dan Uber Cup, 5.1.3. Kejuaraan beregu BWF mewakili regu Indonesia dalam kejuaraan Thomas Cup, Uber Cup, dan Sudirman Cup. 5.1.4. Kejuaraan beregu Asian Games, SEA Games dan PON. 5.2. Atlet/pasangan atlet hanya mendapatkan poin ranking dari hasil terbaik mereka dalam periode 12 bulan di semua kejuaraan beregu di atas: 5.2.1. jika atlet/pasangan atlet yang mempunyai ranking nasional memenangkan satu pertandingan, mereka mendapatkan poin rata-rata mereka (poin rata-rata dijelaskan dalam angka 5.2.6.) ditambah jumlah total poin ranking dari lawan dibagi 100. 5.2.2. jika atlet/pasangan atlet yang mempunyai ranking nasional kalah dalam satu pertandingan, mereka hanya mendapatkan poin rata-rata mereka sendiri. 5.2.3. jika atlet/pasangan atlet yang tidak mempunyai ranking nasional memenangkan satu pertandingan, maka mereka mendapat 1 poin ditambah jumlah total poin ranking lawan dibagi 100. 5.2.4. jika atlet/pasangan atlet yang tidak mempunyai ranking nasional kalah dalam satu pertandingan, maka mereka tidak mendapat poin ranking 5.2.5. jika atlet/pasangan atlet yang tidak mempunyai ranking nasional memenangkan pertandingan dan lawan juga tidak mempunyai ranking nasional, maka mereka mendapatkan 2 poin. 5.2.6. Poin rata-rata digunakan untuk menghitung poin ranking atlet/pasangan atlet yang bertanding di kejuaraan beregu sebagai berikut: 5.2.6.1. Jika atlet/pasangan atlet bertanding kurang dari 11 kejuaraan dalam periode 12 bulan terakhir, poin rata-rata dihitung dari jumlah poin ranking yang didapatkan dibagi dengan jumlah kejuaraan yang diikuti. 5.2.6.2. Jika atlet/pasangan atlet telah bertanding di 11 kejuaraan atau lebih dalam periode 12 bulan terakhir, poin rata-rata dihitung dari 10 poin ranking tertinggi yang didapat dibagi dengan 10.

6. Jumlah Kejuaraan Yang Dihitung Dalam Perhitungan Ranking 6.1. Atlet Dewasa (umur bebas) 6.1.1. Jika atlet/pasangan atlet bertanding kurang dari 11 kejuaraan dalam 12 bulan 6.1.2. Jika atlet/pasangan atlet bertanding sebanyak 11 kejuaraan atau lebih dalam 12 bulan terakhir, maka hanya 10 poin ranking tertinggi yang dihitung. 6.1.3. Apabila poin ranking diperoleh dalam kejuaraan beregu bisa masuk 10 besar terbaik dari poin ranking yang diraih atlet/pasangan atlet, maka poin ranking tersebut juga bisa dihitung. 6.1.4. Maksimum satu kejuaraan beregu dengan poin ranking tertinggi yang dapat dihitung poin rankingnya. 6.2. Atlet Taruna (umur di bawah 19 tahun) 6.2.1. Jika atlet/pasangan atlet bertanding kurang dari 9 kejuaraan dalam 12 bulan 6.2.2. Jika atlet/pasangan atlet bertanding sebanyak 9 kejuaraan atau lebih dalam 12 bulan terakhir, maka ranking dihitung dari hasil penjumlahan 8 poin ranking yang tertinggi. 6.2.3. Apabila poin ranking yang diperoleh dalam kejuaraan beregu bisa masuk 8 besar terbaik dari poin ranking yang diraih atlet/ pasangan atlet, maka poin ranking tersebut juga bisa dihitung. 6.2.4. Maksimum satu kejuaraan beregu dengan poin ranking tertinggi yang dihitung poinnya. 6.3. Atlet Remaja (umur di bawah 17 tahun) 6.3.1. Jika atlet/pasangan atlet bertanding kurang dari 7 kejuaraan dalam 12 bulan 6.3.2. Jika atlet/pasangan atlet bertanding sebanyak 7 kejuaraan atau lebih dalam 12 bulan terakhir, maka ranking dihitung dari hasil penjumlahan 6 poin ranking yang tertinggi. 6.3.3. Apabila poin ranking diperoleh dalam kejuaraan beregu bisa masuk 6 besar terbaik dari poin ranking yang diraih atlet/ pasangan atlet, maka poin ranking tersebut juga bisa dihitung. 6.3.4. Maksimum satu kejuaraan beregu dengan poin ranking tertinggi yang dihitung poinnya. 6.4. Atlet Pemula (umur di bawah 15 tahun) 6.4.1. Jika atlet/pasangan atlet bertanding kurang dari 7 kejuaraan dalam 12 bulan 6.4.2. Jika atlet/pasangan atlet bertanding sebanyak 7 kejuaraan atau lebih dalam 12 bulan terakhir, maka ranking dihitung dari hasil penjumlahan 6 poin ranking yang tertinggi. 6.5. Atlet Anak-anak (umur di bawah 13 tahun) 6.5.1. Jika atlet/pasangan atlet bertanding kurang dari 5 kejuaraan dalam 12 bulan

6.5.2. Jika atlet/pasangan atlet bertanding sebanyak 5 kejuaraan atau lebih dalam 12 bulan terakhir, maka ranking dihitung dari hasil penjumlahan 4 poin ranking yang tertinggi. 6.6. Atlet Usia Dini (umur di bawah 11 tahun) 6.6.1. Jika atlet/pasangan atlet bertanding kurang dari 3 kejuaraan dalam 12 bulan 6.6.2. Jika atlet/pasangan atlet sebanyak 3 kejuaraan atau lebih dalam 12 bulan terakhir, maka ranking dihitung dari hasil penjumlahan 2 poin ranking yang tertinggi. 6.7. Atlet Veteran 6.7.1. Jika atlet/pasangan atlet bertanding kurang dari 3 kejuaraan dalam 12 bulan 6.7.2. Jika atlet/pasangan atlet bertanding sebanyak 3 kejuaraan atau lebih dalam 12 bulan terakhir, maka ranking dihitung dari hasil penjumlahan 2 poin ranking yang tertinggi. 6.8. Atlet/pasangan atlet semua kelompok umur dapat mengikuti kejuaraan yang tidak melanggar ketentuan kejuaraan kelompok umur. Poin ranking yang didapat dihitung sesuai kelompok yang diikuti dan dapat dihitung untuk menentukan ranking pada beberapa kelompok yang sesuai umur atlet itu. Contoh: Atlet Mia Audina, umur 14 tahun, jadi bisa dikategorikan Dewasa, Taruna, Remaja dan Pemula. Namun Mia tidak boleh ikut kejuaraan kelompok Veteran 35+, 45+ dst, dan tidak boleh mengikuti kejuaraan kelompok Anak-anak dan kelompok Usia Dini. Atlet Mia Audina mengikuti Sirkuit Dewasa dan berhasil masuk semifinal. Poin ranking yang Mia dapatkan 1750. Angka 1750 ini diperhitungkan di pengumpulan poin ranking Mia di kategori Dewasa (jika termasuk 10 hasil terbaik Mia), Taruna (jika termasuk 8 hasil terbaik Mia), Remaja (jika termasuk 6 hasil terbaik Mia), dan Pemula (jika termasuk 6 hasil terbaik Mia). 7. Daftar Peringkat Ranking 7.1. Atlet/pasangan atlet dengan jumlah poin ranking tertinggi akan berada di peringkat ranking tertinggi dan seterusnya secara berurutan 7.2. Jika dua atlet/pasangan atlet atau lebih mempunyai poin ranking yang sama, maka atlet/pasangan atlet yang bermain lebih banyak mendapatkan ranking yang lebih tinggi. 7.3. Jika dua atlet/pasangan atlet atau lebih mempunyai poin ranking yang sama dan bertanding dengan jumlah kejuaraan yang sama, maka mereka mempunyai ranking yang sama Contoh: Lima pemain di peringkat 1 s.d. 5, kemudian 3 pemain berikutnya mempunyai poin ranking yang sama, maka urutan rankingnya adalah : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 6, 6, 9, 10. 7.4. Atlet/pasangan atlet yang sudah tidak bertanding dalam kurun waktu 12 bulan terakhir dianggap tidak mempunyai ranking.

8.1. Tabel Sistem Ranking BWF Dan Sistem Ranking Tipe Ekuivalen Juara I Juara II *3 4 5-8 9-16 17-32 33-64 65-128 129-256 257-512 513-1024 Y Olympic Games dan World Champs 12000 10200 8400 6600 4800 3000 1200 600 240 120 60 X BWF Super Series Master Finals Premier Super Series 11000 9350 7700 6050 4320 2660 1060 520 - - - W Super Series 9200 7800 6420 5040 3600 2220 880 430 - - - V Grand Prix Gold 7000 5950 4900 3850 2720 1670 660 320 130 60 30 U Grand Prix 5000 4250 3500 2750 1920 1170 460 220 90 40 25 T International Challenge 4000 3400 2800 2200 1520 920 360 170 70 30 20 S International Series 2500 2130 1750 1370 920 550 210 100 40 20 10 R Future Series 1700 1420 1170 920 600 350 130 60 20 10 5 Q 1200 1020 840 660 480 300 120 55 18 9 4,5 P 900 765 630 495 360 225 90 45 16 8 4 O 600 510 420 330 240 150 60 30 12 6 3 N 500 425 350 275 200 125 50 25 10 5 3 M 400 340 280 220 160 100 40 20 8 4 2 L 300 255 210 165 120 75 30 15 6 3 1,5 K 200 170 140 110 80 50 20 10 4 2 1 J 150 127,5 105 82,5 60 37,5 15 7,5 3 1,5 0,75 I 100 85 70 55 40 25 10 5 2 1 0,5 H 80 65 56 44 32 20 8 4 1,6 0,8 0,4 G 60 51 42 33 24 15 6 3 1,2 0,6 0,3 F 50 42,5 35 27,5 20 12,5 5 2,5 1 0,5 0,25 E 40 34 28 22 16 10 4 2 0,8 0,4 0,2 D 30 25,5 21 16,5 12 7,5 3 1,5 0,6 0,3 0,15 C 20 17 14 11 8 5 2 1 0,4 0,2 0,1 B 10 8,5 7 5,5 4 2,5 1 0,5 0,2 0,1 0,05 A 5 4,25 3,5 2,75 2 1,25 0,5 0,25 0,1 0,05 0,25 Keterangan : 1. Kejuaraan perorangan Olympics Games mendapatkan point ranking seperti Kejuaraan Dunia, juara III mendapat point ranking 9200, juara IV mendapat point ranking 8400. 2. Kejuaraan perorangan Asia Games mendapatkan point ranking seperti kejuaraan Grand Prix Gold 3. Kejuaraan perorangan Eropa Games mendapatkan point ranking seperti kejuaraan Grand Prix Gold 4. Kejuaraan perorangan Ocean Games mendapatkan point ranking seperti kejuaraan Grand Prix. 5. Kejuaraan perorangan Pan American Games mendapatkan poit ranking seperti kejuaraan Grand Prix 6. Kejuaraan perorangan Afrika Games mendapatkan point ranking seperti kejuaraan International Series.

8.2. Tabel Sistem Ranking BWF Junior Tipe Kejuaraan Juara I Juara II 3 4 5-8 9-16 17-32 33-64 65-128 129-256 257-512 513-1024 Taruna Dunia 12000 10200 8400 6600 4800 3000 1200 600 240 120 60 Taruna Asia 9200 7800 6420 5040 3600 2220 880 430 - - - Taruna Eropa dan Upgraded Asia Int. 7000 5950 4900 3850 2720 1670 660 320 130 60 30 Upgraded Asia dan Taruna Eropa 5000 4250 3500 2750 1920 1170 460 220 90 40 25 Taruna Asia dan Eropa Int. 4000 3400 2800 2200 1520 920 360 170 70 30 20 Antar Benua Ocean,Pan Am dan Afrika 2500 2130 1750 1370 920 550 210 100 40 20 10 Taruna Ocean, Pan Am dan Afrika 1700 1420 1170 920 600 350 130 60 20 10 5

8.3. Tabel Sistem Ranking (Dewasa-Usia Dini) Tipe BWF Tournament Poin Ranking Pemenang BWF Dewasa Dewasa Taruna (U-19) Remaja (U-17) Pemula (U-15) Anak-Anak (U-13) Usia Dini (U-11) Y X Olympic Games Olympiade 12000 World Champs Kejuaraan Dunia BWF Super Series Master Finals Premier Super Series 11000 W Super Series 9200 Indonesia Open Korea Open Denmark Open All England China Open Malaysia Open Singapura Open India Open China Masters Japan Open French Open Hongkong Open V Grand Prix Gold 7000 Macau Open Germany Open Asian Games U Grand Prix 5000 Thailand Open New Zealand Open SEA Games T International Challenge 4000 Vietnam Challenge Indonesia Challenge Kejurnas Indonesia Kej. PON Kej. Taruna Dunia S International Series 2500 Singapore Series Malaysia Series Kej. Dewasa Sirkuit Kej. Taruna Asia R Future Series 1700 Taruna Eropa dan Upgrade Asia Int. Q 1200 P 900 Kej. Dewasa Multi Kej Dewasa Swasta Tingkat Kej, Dewasa Antar Pusdiklat Kej. Dewasa Upgrade Asia dan Eropa Int. Kej. Taruna Asia dan Eropa Int. Kej. Taruna Sirkuit Kej. Remaja Asia

8.3. Tabel Sistem Ranking (Dewasa-Usia Dini) O 600 Antar benua Ocean, Pan Am dan Afrika Kej. Taruna Multi- Kej. Taruna Swasta Kej. Asia Internasional Besar Tingkat N 500 M 400 L 300 K 200 J 150 I 100 H 80 G 60 F 50 E 40 Kej. Dewasa Multi- Kej. Dewasa Kej. Taruna Antar Pusdiklat Kej. Taruna Kej. Taruna Multi- Kej. Taruna Kej. Remaja Internasional Kecil Kej. Remaja Sirkuit Kej. Remaja Multi- Kej. Remaja Swasta Tingkat Kej. Remaja Antar Pusdiklat Kej. Remaja Kej. Remaja Multi- Kej. Remaja Kej. Pemula Asia Kej. Pemula Internasional Besar Kej. Pemula Internasional Kecil Kej. Pemula Sirkuit Kej. Pemula Multi- Kej. Pemula Swasta Tingkat Kej. Pemula Kej. Pemula Multi- Kej. Pemula Kej. Anak-anak Sirkuit Kej. Anak-anak Multi Kej. Anak-anak Swasta Tingkat Kej. Anak-anak Kej. Anak-anak Multi Kej. Anak-anak Kej. Usia Dini Swasta Tingkat Kej. Usia Dini Multi

8.3. Tabel Sistem Ranking (Dewasa-Usia Dini) D 30 C 20 B 10 A 5 Kej. Usia Dini Keterangan: Total Kejuaraan yang dihitung: 10 terbaik 10 terbaik 8 terbaik 6 terbaik 6 terbaik 4 terbaik 2 terbaik 1. Kejuaraan Remaja Internasional Besar antara lain : Belum ditentukan 2. Kejuaraan Remaja Internasional Kecil antara lain : Cheers Junior U-17 (Singapura) Kejuaraan Asean dibawah 17 Tahun (Asean) 3. Kejuaraan Pemula Internasional Besar antara lain : Belum ditentukan 4. Kejuaraan Pemula Internasional Kecil antara lain : Cheers Junior U-15 International (Singapura) 5. Kejuaraan Internasional yang baru, akan mendapatkan poin ranking setelah disahkan oleh Kabid. Turnamen dan Perwasitan PB.

8.4. Tabel Sistem Ranking (Veteran) Tipe BWF Tournament Poin Ranking Pemenang BWF Dewasa Dewasa Veteran 35 + Veteran 40 + Veteran 45 + Veteran 50 + Veteran 55 + Y X Olympic Games World Champs BWF Super Series Master Finals Premier Super Series 12000 11000 W Super Series 9200 V Grand Prix Gold 7000 U Grand Prix 5000 T International Challenge 4000 Olympiade Kejuaraan Dunia Indonesia Open Korea Open Denmark Open All England China Open Malaysia Open Singapura Open India Open China Masters Japan Open French Open Hongkong Open Macau Open Germany Open Thailand Open New Zealand Open Vietnam Challenge Indonesia Challenge Asian Games SEA Games Kejurnas Indonesia Kej. PON S International Series 2500 R Future Series 1700 Q 1200 Singapore Series Malaysia Series Kej. Sirkuit Kej. Multi- P 900 Kej. Kej. Swasta Tingkat O 600 Kej. Swasta Tingkat N 500 Kej. Swasta Tingkat M 400 Kej. Multi- Kej. Swasta Tingkat L 300 Kej. Kej. Multi- Kej. Swasta Tingkat

K 200 Kej. Kej. Multi- J 150 Kej. Kej. Multi- I 100 Kej. Kej. Multi- H 80 Kej. Kej. Swasta Tingkat Kej. Multi- G 60 Kej. F 50 E 40 D 30 C 20 B 10 A 5 Total Kejuaraan yang dihitung: 10 terbaik 10 terbaik 2 terbaik 2 terbaik 2 terbaik 2 terbaik 2 terbaik

8.5. Tabel Poin Pemenang di Sistem Pertandingan Multi-Level Kelompok Umur Dewasa (umur bebas) Taruna (umur di bawah 19 tahun) Remaja (umur di bawah 17 tahun) Pemula (umur di bawah 15 tahun) Anak-anak (umur di bawah 13 tahun) Usia Dini (umur di bawah 11 tahun) Veteran 35 th ke atas Veteran 40 th ke atas Veteran 45 th ke atas Veteran 50 th ke atas Veteran 55 th ke atas Kejuaraan Kelompok Kemampuan Utama Madya Dasar Multi- 400 200 100 300 150 80 Multi- 300 150 80 200 100 70 Multi- 150 80 60 100 60 50 Multi- 80 50 40 60 40 30 Multi- 50 30 20 40 20 10 Multi- 40 20 10 30 10 5 Multi- 300 150 100 200 100 80 Multi- 200 100 80 150 80 60 Multi- 150 80 60 100 60 40 Multi- 100 60 40 80 40 30 Multi- 80 40 30 60 30 20