BAB I PENDAHULUAN. mengetahui tuntutan dan kebutuhan pembangunan. Hal ini sesuai dengan undangundang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, karena tiada ilmu yang lebih utama untuk dipelajari oleh umat

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Saw sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkembang hidup sejahtera dengan aspirasi cita-cita untuk maju, bahagia dan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan dapat mengubah

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. diturunkannya ayat pertama kepada Nabi Muhammad saw yang berisi perintah

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan kegiatan belajar mengajar, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. dan Negara. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang hidup dizaman sekarang, harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab 1

BAB I PENDAHULUAN. penanaman akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan peserta

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Alquran dan pendidikan dalam islam adalah sesuatu yang tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan pertama (usia 0-12 tahun). Masa ini merupakan masa yang

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, nonformal, dan informal di sekolah, dan luar sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. martabat manusia, karena dari proses pendidikan itu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang keilmuan lainnya. Al-Qur an juga merupakan firman Allah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan mu'amalah yang paling banyak dilakukan orang adalah kegiatan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu hal yang sangat mendasar bagi suatu bangsa, karena dari pendidikan menggambarkan betapa pentingnya peradaban suatu bangsa. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan nilai suatu bangsa. Di Indonesia, pendidikan formal seperti sekolah merupakan salah satu wadah untuk menuntut ilmu pengetahuan. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia sehingga mampu mengetahui tuntutan dan kebutuhan pembangunan. Hal ini sesuai dengan undangundang sistem pendidikan: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, serta berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Sebagaimana tujuan pendidikan nasional yang telah disebutkan di atas, di dalamnya terkandung salah satu usaha membina manusia agar bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa, sesuai dengan falsafah pancasila. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian yang serius agar tujuan pendidikan agama yang merupakan sub sistem dari pendidikan nasional dapat terealisasi dan ditinjau dari ajaran agama. 1 Undang-undang Pendidikan Nasional R I. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), h. 5. 1

2 Pendidikan agama Islam merupakan usaha yang lebih banyak khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keagamaan siswa agar lebih mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. 2 Dengan demikian dalam sistem pendidikan ini nilai-nilai keislaman yang ditanamkan pada peserta didik tidak terbatas melalui subyek pelajaran pendidikan agama Islam, tapi juga melalui seluruh subyek pelajaran serta seluruh komponen atau faktor pendidikan. Lebih lanjut, pendidikan keislaman merupakan salah satu macam pendidikan keagamaan, yakni pendidikan secara khusus di maksud untuk memberikan bekal profesional di bidang keagamaan kepada peserta didik. Dengan demikian, ilmu-ilmu keislaman yang diajarkan melalui subyek pelajaran pendidikan agama Islam merupakan bekal untuk memberikan kualifikasi yang harus dimiliki oleh mereka setelah selesai mengikuti pendidikan tersebut. Karena itu materi-materi ilmu keislaman merupakan materi pokok yang diajarkan dalam pendidikan ini. Salah satu bidang pendidikan di sekolah dalam bidang keagamaan adalah pembelajaran Alquran sebagai pedoman kita yang utama, berkewajiban untuk senantiasa mempelajari mengajarkan dan mengamalkannya. Sebagai sabda Nabi Muhammad Saw. yang terdapat pada kitab Shahih Bukhari pada bab pembahasan tentang القران,فضائل yang berbunyi sebagai berikut: h..20. 2 Abu Achamadi, Islam Paradigma Ilmu Pengetahuan, (Yogyakarta: Aditya Media, 1996)

3 حدثناحجاج بن منهال: حدثناثعبو قال: أخربىن علقمةابن مرثد: مسعت سعد بن عبيدة, عن اىب عبدالرمحن املسلمى, عن عثمان رضي اهلل عنو قال: عن النىب صلى اهلل عليو 3 وسلم: خ ي ر ك م م ن ت ع ل م ال ق ر ا ن و ع ل م و )رواه البخارى( Dari penjelasan hadis di atas sudah jelas bahwa pembelajaran Alquran/mengajarkan Alquran sangat dianjurkan, karena Alquran merupakan pedoman umat Islam yang utama. Dengan pendidikan yang diperoleh diharapkan siswa dapat menyerap pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang sebanyak-banyaknya, sehingga mampu mempraktekkan di tengah-tengah masyarakat. Islam sendiri adalah agama yang mencintai akan ilmu pengetahuan yang di dapat dengan jalan pendidikan dan Islam juga memerintahkan supaya membaca, karena membaca itu adalah tangga kemuliaan dan jalan untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan. 4 Alquran sebagai kitab suci yang diturunkan kepada Nabi besar Muhammad Saw., mengandung petunjuk, pedoman dan pelajaran bagi umat Islam, sepantasnya bagi umat Islam untuk mempelajari Alquran juga memiliki nilai yang tinggi dihadapan Allah Swt. 5 Sebagaimana yang telah disampaikan dalam sebuah kitab hadis Shahih Muslim yang menjelaskan tentang keutamaan membaca, mempelajari, memahami, dan mengamalkan isinya: 3 Imam Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Shahih Bukhari, (Beirut: Darul Fikr, 1994), Kitab Fadhailul Quran, Bab sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya, h. 131. 73. 4 Muhammad Syaltut, Alquran Membangun Masyarakat, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1996), h. 5 Khairudin Abhaka, Ilmu Tajwid Praktis, ( Banjarmasin: CV Tunas bersama, 2003) h. 8.

4 حدثىن ابوأمامة الباىلي قال سمعت رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم: يقول "اقرأوا القران فانو يأتى يوم القيامو شفيعا ألصحا بو.اقرأواالزىراوين: البقروسورةال عمران فإهنماياتيان يوم القيامةكأهنماغمامتان, اوكأهنماغيايتان. اوكأهنمافرقان من طريصواف. حتاجان عن أصحاهبما, اقرأواسورة البقرة, فإن اخذىابركة, وتركهاحسرة. واليستطيعهاالبطلة"ز قال 6 معاوية: بلغىن ان البطلة السحرة )رواه مسلم( Sudah jelas, dari penjelasan hadis di atas, bahwa mempelajari isi Alquran dan mempelajari kandungan Alquran tentu saja sangat bermanfaat untuk mengharapkan kebahagiaan dunia dan akhirat tentunya. Untuk mempelajari dan mempelajari isi kandungan Alquran tentu saja dimulai dengan membaca, Alquran sesuai dengan hukum bacaan dan mampu mengenal tulisan Alquran. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. dalam surah al-alaq ayat 1-5 berbunyi:..... Oleh sebab itulah umat Islam wajib mempelajari hukum bacaan Alquran secara benar sesuai tajwidnya. 7 Dalam upaya membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa pendidikan agama memiliki peran yang sangat penting. Untuk itulah pendidikan agama wajib diberikan pada satuan, jenjang dan jenis 6 Al-Imam Abi al Husein Muslim bin al-hajjaj al-qusyairi an-nasaibury, Kitab Sahih Muslim Jilid I, (Beirut: Darul Fikri, tth), h. 256 7 Maksum, Madrasah Sejarah dan Perkembangan, (Jakarta: Logos, 1989), h. 24.

5 pendidikan. Guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Itulah sebabnya setiap adanya motivasi pendidikan, khususnya dalam kurikulum dan peningkatan daya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan selalu bermula pada faktor guru. Hal ini menunjukkan bahwa betapa eksisnya peran guru dalam dunia pendidikan. Selain itu, pendidikan juga merupakan tanggung jawab dari seorang guru. Sebagai umat Islam tentu tidak hanya dituntut untuk membaca Alquran secara baik dan benar, akan tetapi juga dituntut untuk mengajarkannya. Namun kebanyakan orang tua tampaknya lebih mempercayakan pendidikan anaknya kepada sekolah dalam segala bidang termasuk dalam pelajaran baca tulis Alquran. Hal ini sesuai dengan Perda Propinsi Kalimantan Selatan No. 3 Tahun 2009 Tentang Pendidikan Alquran di Kalimantan Selatan, yaitu pada Bab 1 pasal 1 pada point 4 yang berbunyi Pendidikan Alquran adalah upaya sistematis untuk menumbuhkan kemampuan membaca, menulis, menerjemahkan, memahami dan mengamalkan kandungan Alquran dan pada point 9 bahwa Pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar dan menengah dan pada Bab II Tentang Maksud dan Tujuannya yaitu tertuang dalam pasal 2 yaitu Pendidikan Alquran di maksudkan sebagai upaya strategis pemerintah daerah dalam rangka mendorong terwujudnya generasi Islam yang beriman, cerdas dan berakhlak mulia serta tujuan yang terdapat pada pasal 3 yaitu Pendidikan Alquran bertujuan agar setiap peserta didik selain dapat membaca dan menulis huruf-huruf Alquran secara baik dan benar juga fasih, memahami, menghayati serta mengamalkan kandungan Alquran.

6 Berdasarkan hasil penelitian awal yang dilakukan penulis, bahwa kegiatan membaca Alquran merupakan aktivitas yang berlangsung di lingkungan SMP Muhamadiyah 4 Banjarmasin tersebut. Pada SMP Muhamadiyah 4 Banjarmasin ini diberikan kesempatan membaca Alquran setiap hari Selasa sampai Sabtu selain dari mata pelajaran Alquran Hadis, adapun waktu yang diberikan selama 45 menit sebelum pelajaran dimulai, dan didampingi oleh 2 orang guru dalam setiap kelas. Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan bahwa kegiatan baca tulis Alquran ini sudah aktif terlaksanan sebelum Perda Propinsi Kalimantan ini di keluarkan atau ditetapkan. Akan tetapi dari hasil observasi sementara kemampuan siswa dalam hal pengucapan Makrijul Huruf, pengucapan harakat, kemampuan membaca Alquran dengan kaidah ilmu tajwid dan penulisan huruf hijaiyah dengan baik dan benar sehingga harus dibenahi dan diperbaiki lagi. Hal ini tentunya disebabkan oleh beberapa faktor yakni faktor eksternal dan internal, seperti faktor pendidikan keluarga. Upaya guru yang kurang bervariasi dalam menggunakan metode pada saat proses pembelajaran belajar berlangsung, serta keterbatasan waktu sehingga pembelajaran menjadi kurang efektif dan efesien. Berangkat dari permasalahan di atas penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengangkat judul: Upaya Guru Mengaji Dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Alquran Pada Siswa SMP Muhamadiyah 4 Banjarmasin.

7 B. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap judul tersebut, maka penulis merasa perlu memberikan penegasan judul tersebut. 1. Upaya Upaya artinya usaha, akal, ikhtiar, untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan mencari jalan keluar. 8 Jadi upaya guru artinya usaha yang dilakukan oleh guru terhadap siswa dalam meningkatkan taraf penguasaan kemampuan baca tulis Alquran. 2. Meningkatkan Meningkatkan artinya menaikkan (derajat, taraf, dan seterusnya), mempertinggi, memperhebat (produksi, dan seterusnya). 9 Meningkatkan yang dimaksud disini adalah menaikkan taraf kemampuan membaca Alquran yang dilakukan oleh guru terhadap siswa SMP Muhamadiyah 4 Banjarmasin. 3. Kemampuan Kemampuan artinya kesanggupan, kecakapan, kekuatan, kita berusaha dengan diri sendiri. 10 Kemampuan yang dimaksud disini adalah kebolehan, kesanggupan, atau kebiasaan siswa untuk melakukan sesuatu, yang berkenaan dengan membaca Alquran sesuai dengan pengucapan makhraj huruf, pengucapan harakat dan kaidah ilmu tajwid. h. 1109. 8 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), cet. Ke-10, 9 Ibid. h. 1060 10 Ibid, h. 623

8 4. Baca Tulis Membaca artinya melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau hanya dalam hati. 11 Dan menulis huruf-huruf hijaiyah atau kalimat yang merupakan bagian dari Alquran. Adapun yang dimaksud penulis disini adalah siswa dapat membaca Alquran dengan melisankannya sesuai dengan pengucapan makhraj huruf, pengucapan harakat dan kaidah tajwid, dan menulis huruf-huruf hijaiyah atau kalimat yang merupakan bagian dari Alquran dengan baik dan benar. 5. Guru mengaji adalah seseorang yang diberikan wewenang oleh kepala sekolah SMP Muhammadiyah 4 untuk membimbing/mengajarkan Alquran pada siswa agar siswa menjadi lancar, mampu membaca Alquran dan melisankan sesuai dengan makhrijul huruf, pengucapan harakt, dan kaidah ilmu tajwid. Jadi yang dimaksud dari judul di atas suatu usaha yang dilakukan oleh guru mengaji dalam meningkatkan taraf penguasaan kemampuan membaca Alquran dengan melisankannya sesuai dengan pengucapan makhraj huruf, pengucapan harakat, dan kaidah ilmu tajwid, dan penulisan huruf-huruf Hijaiyah sebagian angka hijaiyah, dan kemampuan menyambung huruf dalam surah dengan baik dan benar oleh siswa SMP Muhamadiyah 4 Banjarmasin. 11 Ibid, h. 72

9 C. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka masalah yang ingin dicari jawabannya dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana upaya guru mengaji dalam meningkatkan kemampuan baca tulis Alquran pada siswa SMP Muhamadiyah 4 Banjarmasin? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi upaya guru mengaji dalam meningkatkan kemampuan baca tulis Alquran pada siswa pada SMP Muhamadiyah 4 Banjarmasin? D. Alasan Memilih Judul Ada beberapa alasan yang melatar belakangi sehingga penelitian ini dilakukan, yaitu: 1. Mengingat pentingnya upaya guru mengaji dalam meningkatkan kemampuan baca tulis Alquran pada siswa SMP Muhamadiyah 4 Banjarmasin sesuai dengan pengucapan makhraj huruf, pengucapan harakat, dan kaidah ilmu tajwid dan kemampuan siswa menulis huruf-huruf hijaiyah dengan baik dan benar.. 2. Kurangnya faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi upaya guru mengaji dalam meningkatkan kemampuan siswa membaca dan menulis Alquran pada SMP Muhamadiyah 4 Banjarmasin sehingga dapat diambil langkah-langkah yang intensif dalam usaha memecahkan masalah yang ada.

10 E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas maka penelitian yang dilaksanakan ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui upaya guru mengaji dalam meningkatkan kemampuan siswa membaca dan menulis Alquran pada SMP Muhamadiyah 4 Banjarmasin. 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi upaya guru mengaji dalam meningkatkan kemampuan siswa membaca dan menulis Alquran pada SMP Muhamadiyah 4 Banjarmasin. F. Signifikansi Penelitian Diharapkan dengan hasil penelitian ini nantinya dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi guru-guru khususnya guru mengaji pada SMP Muhamadiyah 4 Banjarmasin dalam upaya meningkatkan kemampuan baca tulis Alquran dengan baik dan benar sesuai dengan pengucapan harakat dan kaidah ilmu tajwid. 2. Dapat memberikan dan pengertian dan kesadaran bagi siswa SMP Muhamadiyah 4 Banjarmasin untuk lebih giat lagi membaca Alquran dengan baik dan benar, sesuai dengan pengucapan makhraj huruf, pengucapan harakat dan kaidah ilmu tajwid, serta mampu menulis huruf-huruf hijaiyah atau kalimat yang berhubungan dengan Alquran. 3. Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan serta pengalaman penulis tentang upaya guru mengaji meningkatkan kemampuan baca tulis Alquran pada siswa SMP Muhamadiyah 4 Banjarmasin.

11 G. Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran awal dari isi desain proposal skripsi ini maka penulis membuat sistematika sebagai berikut: Bab I pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikansi penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Konsep tinjauan teoritis berisikan tentang pengertian dan fungsi Alquran, keutamaan belajar membaca Alquran, kemampuan membaca Alquran, kemampuan menulis Alquran, faktor-faktor yang mempengaruhi dalam meningkatkan kemampuan siswa. Bab III metode penelitian ini berisikan subjek dan objek penelitian, data, sumber data dan teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data dan analisis data serta prosedur penelitian. Bab IV laporan hasil penelitian yang berisikan gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V penutup yang berisikan simpulan dan saran berkaitan dengan hasil penelitian yang dilaksanakan.