BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Di antara berbagai program dan kegiatan pembangunan Nasional, salah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. jalur pendidikan formal, nonformal dan informal, karena dapat dijadikan satu

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,

PRAMUKA EKSTRAKULIKULER WAJIB DI SEKOLAH. Saipul Ambri Damanik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

ISSN: PRAMUKA SEBAGAI WADAH PEMBENTUKAN PENDIDI- KAN BERKARAKTER

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

GERAKAN PRAMUKA IKIP BANDUNG HINGGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan dan usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional memiliki tujuan untuk mencerdaskan dan. memiliki pengetahuan, keterampilan, sehat jasmani dan, rohani,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Zuhairi, dkk, Metodologi Pendidikan Agama (solo: Ramadhani, 1993), hal. 9.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Manusia adalah makhluk yang paling mulia, karena manusia

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penerus, pemuda harus dibina dan dipersiapkan sebaik baiknya untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Oleh : Rini Rahmawati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Smith Baden Powell yang kemudian lebih dikenal dengan Bapak Pandu Sedunia

I. PENDAHULUAN. disegala bidang. Salah satu dari pembangunan Nasional di Indonesia adalah di

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Islam Kontemporer, 1999), hal Muhammad Zuhali, Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini,

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah

DAMPAK PEMBINAAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi utama untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia ke tengah-tengah persaingan global ialah dengan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu,

Karakter di Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), hlm Jamal Ma ruf Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, meningkatkan kualitas manusia dalam membentuk watak bangsa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010, Gerakan Pramuka, Pasal 10, ayat 1

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN. muda. Dan hal tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Keberhasilan sekolah dalam melaksanakan apa yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. didik memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, budi pekerti, bekal hidup di masyarakat. Sekolah Menengah Atas merupakan lembaga

BAB I P E N D A H U L U A N. sebagai individu yang bermasyarakat dan berguna. Lebih jauh lagi. Pendidikan Nasional pasal 1 yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 1. Pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek. ektra kurikuler perlu diadakan.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan anak melalui bimbingan, mendidik, dan latihan

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga menghasilkan peserta didik yang pintar tetapi tidak

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. pengetahuan, kemampuan akhlak, juga seluruh pribadinya. 1

BUKU PANDUAN 4 POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN ANGGOTA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung diluar kelas. Pendidikan tidak hanya bersifat formal, akan tetapi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Di antara berbagai program dan kegiatan pembangunan Nasional, salah satunya adalah pembangunan di bidang pendidikan yang di kenal dengan sebutan pendidikan Nasional. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum di dalam Undang-Undang RI. Nomer 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional, Dinyatakan : Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. 1 Juga terdapat di dalam Undang-Undang Kepramukaan yang terdapat di bagian kedua tentang Jalur dan Jenjang Pasal 11 yang dinyatakan: Pendidikan kepramukaan dalam Sistem Pendidikan Nasional termasuk dalam jalur pendidikan nonformal yang diperkaya dengan pendidikan nilai-nilai gerakan pramuka dalam pembentukan kepribadian yang berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup. 2 Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, dapat di tempuh dengan jalan pendidikan jalur luar sekolah. Pendidikan jalur luar sekolah adalah pendidikan yang di selenggarakan secara formal oleh sekolah-sekolah, baik yang berstatus negri maupun swasta. 1 Peraturan Pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional, 1990, hlm 194. 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, bagian kedua tentang Jalur dan Jenjang Pasal 11

2 Sedangkan pendidikan jalur luar sekolah adalah pendidikan yang di selenggarakan di lingkungan keluarga (informal) dan yang diselenggarakan di lingkungan masyarakat (nonformal). Sekolah menengah pertama merupakan salah satu lembaga pendidikan jalur sekolah yang bertujuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional di atas. Merupakan strategi yang tidak bias dipisahkan dari tujuan pendidikan secara keseluruhan pada sekolah, adalah kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler di lakukan di dalam jam-jam pelajaran yang bertujuan agar siswa lebih mendalami dan menghayati apa yang perlu di pelajari dalam kegiatan intrakurikuler. Dan kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang di lakukan di luar jam-jam pelajaran yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan siswa, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Salah satu kegiatan yang tergolong ke dalam kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pramuka, yang di dalam pelaksanaan pendidikannya di lakukan oleh gerakan pramuka. Gerakan pramuka merupakan salah satu pendidikan nonformal yang tumbuh di lingkungan masyarakat atau bisa pula di lingkungan sekolah, instansi-instansi atau lembaga kemasyarakatan lainnya, baik yang dikelola

3 oleh lembaga pemerintah maupun yang dikelola swasta. Jadi pramuka adalah tempat pendidikan ketiga setelah rumah dan sekolah. 3 Dalam pelaksanaan pendidikannya. Gerakan pramuka berusaha melengkapi pendidikan yang didapat di sekolah serta memberikan pendidikan yang tidak didapat di sekolah. Pada sekolah-sekolah pada umumnya dan Madrasah Aliyah Negeri 1 Martapura sekarang ini berupaya menarik minat siswa dan siswi untuk mengikuti kegiatan pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler, dan di sekolah ini juga telah mendirikan Gugusdepan (satuan terendah dari gerakan pramuka) untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan di tempat masing-masing. Madrasah Aliyah Negeri 1 Martapura menyelenggarakan Pendidikan kepramukaan, karena tujuannya memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap pendidikan agama. Hal ini dapat dilihat dari janji anggota pramuka (Tri Satya) yang diucapkan pada saat pelantikan, yaitu: Menjalankan kewajiban terhadap tuhan. 4 Serta kaidah-kaidah perbuatan yang tercantum dalam Dasa Darma Pramuka yang pertama, yang menyatakan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa. 5 Emplikasi dari janji pramuka bahwa dalam kegiatan pendidikan kepramukaan merupakan suatu keharusan untuk mengamalkan nilai-nilai keagamaan dalam setiap kegiatan-kegiatan nya. 3 Djodi priatma S.A., Mari jadi penggalang, Remaja Karya, Bandung, 1985, hlm. 11 4 Kwarnas Gerakan Pramuka, Syarat Kecakapan Umum Golongan Penggalang, Kedai Pramuka, Kwarnas Jakarta, 1989, hlm. 2 5 Kwarnas Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, Kedai Pramuka, Kwarnas Jakarta, 1989, hlm 64.

4 Keberadaan kegiatan pramuka di Gugusdepan yang berpangkalan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Martapura, selayaknya berorientasi pada kegiatan ekstrakulikuler dengan tujuan memperluas pengetahuan siswa, mendorong pembinaan nilai dan sikap serta memungkinkan penerapan secara lebih lanjut pengetahuan yang telah dipelajarinya, khususnya mata pelajaran agama dalam kurikulum yang menitik beratkan terhadap pengamalan nilai-nilai keagamaan. Keadaan tersebut di atas kurang diperhatikan sehingga pengamalan nilai-nilai keagamaan kelihatannya terasa janggal. Justru karena itu, penulis tertarik untuk meneliti permasalahan yang menyebabkan kondisi seperti itu dengan judul PENGAMALAN NILAI- NILAI KEAGAMAAN ANGGOTA PRAMUKA PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MARTAPURA. B. Penegasan judul Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami judul di atas, maka perlu di tegaskan istilah-istilah yang terdapat dalam judul di atas. a) Pengamalan nilai-nilai keagamaan Yang di kehendaki disini adalah pengamalan nilai agama islam yang di berikan kepada anak didik berupa kegiatan yang langsung dapat di praktikkan, dengan perkataan lain dapat langsung diamalkan dengan mudah. b) Gerakan pramuka Dalam bukunya, Lord Baden Powell mengungkapkan pengertian kepramukaan secara terperinci yang berbunyi:

5 SCOUTING is not a science to be solemly studied, NOR is it a collection of doctrine and texts. It is a jolly game in the out doors, where boy-man and boy can go adventuring together as leader and younger brothers picking up health and happiness, handicraft and helpfulness 6 Artinya kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari secara tekun, bukan pula merupakan suatu kumpulan dari ajaran-ajaran dan naskahnaskah buku. Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan bersama seperti saudara, membina kesehatan dan kebahagiaan, serta keterampilan dan kesediaan memberi pertolongan. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Gerakan Pramuka adalah suatu organisasi pendidikan kepanduan Praja Muda Karana yang diselenggarakan di luar lingkungan sekolah dan keluarga dengan bimbingan orang dewasa, dalam bentuk kegiatan yang menarik dan menantang serta mengandung pendidikan. Gerakan Pramuka termasuk salah satu organisasi yang tetap kukuh menjaga kode kehormatannya. Dalam hal ini kode kehoramtan adalah salah satu norma atau nilai-nilai luhur dalam kehidupan para anggota Pramuka yang merupakan ukuran atau standar tingkah laku seorang anggota pramuka. Berikut ini dua macam kode kehormatan dalam gerakan Pramuka. 1. Trisatya atau pada masa kepanduan dahulu disebut Janji Pandu. 2. Dasa Darma atau yang pada masa Kepanduan dahulu dinamakan Undang-Undang Pandu. 6 Eni Anjayani, S.Si, Pramuka Membentuk Karakter Generasi Muda, PT Puri Pustaka, Bandung, 2010, hlm 19

6 c) Madrasah Aliyah Negeri 1 Martapura Yang dimaksud dengan lembaga pendidikan formal yang dijadikan sarana/tempat para siswa menerima pendidikan dan pengajaran serta sekaligus Madrasah Aliyah Negeri ini dijadikan sebagai sasaran penelitian dalam pengumpulan data yang berdomisili di daerah Kabupaten Banjar. Jadi yang dimaksud dengan judul skiripsi ini adalah meneliti tentang pengamalan nilai-nilai keagamaan dalam wadah gerakan pramuka, berupa kegiatan ibadah yang dipraktikkan khususnya oleh anggota pramuka yang berpangkalan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Martapura. C. Rumusan Masalah Hal-hal pokok yang menjadi permasalahan dalam penulisan skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut: a) Bagaimana pengamalan nilai-nilai keagamaaan anggota pramuka pada Gerakan Pramuka Gudep 249-250 Madrasah Aliyah Negeri 1 Martapura. b) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengamalan nilai-nilai keagamaan pada Anggota Pramuka Gudep 249-250 Madrasyah Aliyah Negeri 1 Martapura. D. Alasan memilih judul Ada beberapa alasan yang mendasari penulis memilih judul tersebut di atas, yaitu: 1. Penulis menyadari pentingnya pengamalan nilai-nilai keagamaan dalam mencapai tujuan pendidikan Nasional.

7 2. Pengamalan nilai-nilai keagamaan sangat penting dalam Gerakan Pramuka dalam rangka mencapai tujuan pendidikan kepramukaan itu sendiri. 3. Gugusdepan yang berpangkalan di Madrasyah Aliyah Negeri 1 Martapura merupakan sarana yang efektif bagi siswa untuk mengamalkan nilai-nilai keagamaan yang diberikan di sekolah. E. Tujuan penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran secara jelas tentang pengamalan nilai-nilai keagamaan dalam anggota pramuka pada Madrasyah Aliyah Negeri 1 Martapura. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengamalan nilainilai keagamaan pada Gugusdepan tersebut. F. Signifikan penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna antara lain sebagai berikut: 1. Sebagai bahan masukan dalam rangka Gugusdepan yang berpangkalan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Martapura. 2. Sebagai sumbangan pemikiran untuk perkembangan Gerakan Pramuka pada umumnya, dan yang berpangkalan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Martapura pada khususnya. 3. Sebagai bahan pijakan awal bagi penelitian selanjutnya khususnya dalam permasalahan yang sama.

8 4. Untuk memperkaya khazanah perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin, khususnya tentang ilmu ketarbiyahan. G. Sistematika penulisan Dalam sistem penulisan ini, penulisan bagi ke dalam lima bab. Pada setiap bab tersebut memuat beberapa masalah dan pembahasan sebagaimana tergambar di bawah ini: Bab I. pendahuluan, yang memuat latar belakang masalah, penegesan judul, perumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II. Landasan teoritis tentang pengalaman nilai-nilai keagamaan dalam gerakan pramuka, yang memuat tentang pengertian pendidikan kepramukaan, prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, sistem pendidikan dalam gerakan pramuka, niali-nilai keagamaan dalam gerakan pramuka dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengamalan nilai-nilai keagamaan dalam gerakan pramuka. Bab III. Metodologi penelitian, yang memuat tentang populasi dan sampel, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, metode pengolahan dan analisis data dan prosedur penelitian. Bab IV. Dalam bab ini memuat hasil penelitian tentang pengamalan nilai-nilai keagamaan pada Gugusdepan yang berpangkalan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Martapura, yang terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V. merupakan bab terakhir, yaitu penutup yang memuat tentang kesimpulan dan saran-saran.

9