Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA Dan BUPATI KAYONG UTARA MEMUTUSKAN :

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 01 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAN MOTTO DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINANN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG IDENTITAS DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 SERI C NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PALU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 1 TAHUN 2005 SERI E NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 1 TAHUN 2005

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN,

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR : 15 TAHUN 2005 T E N T A N G LAMBANG DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

LAMBANG DAERAH KOTA BALIKPAPAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PEKALONGAN

BUPATI MEMPAWAH, PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BAB II DESKRIPSI BIRO EKONOMI DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA PROVINSI BANTEN

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI NOMOR : 1 TAHUN 2010 T E N T A N G LAMBANG DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 1 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR : 9/DPRD-GR/1967 TENTANG NAMA DAN LAMBANG DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009, tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 74 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BULUNGAN

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL,

RAMBU LALU LINTAS JALAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 12 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Nomor 5 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Tetap Badan Nasion

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DUMAI

UU 16/1999, PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DUMAI. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 16 TAHUN 1999 (16/1999)

Dengan Persetujuan bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR dan BUPATI LUWU TIMUR MEMUTUSKAN :

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOM0R 25 TAHUN 2000 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2007 T E N T A N G

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-5- ATRIBUT a. TANDA UNIT ORGANISASI DAN BADGE LOGO BMKG KETERANGAN

NOMOR 10 TAHUN 1980 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG BUDAYA PARAMA DHARMA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG LAMBANG DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PERATURANREKTOR UNIVERSITAS BENGKULU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGGUNAAN LAMBANG, BENDERA DAN MARS UNIVERSITAS BENGKULU REKTOR UNIVERSITAS BENGKULU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO NOMOR : 04 TAHUN 2005 TENTANG PENAMAAN JALAN DAN PENOMORAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALOPO

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BATU BARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

Nomor : Tahun : 1993 Seri : Nomor :

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LOMBOK UTARA DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1991 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II LAMPUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM BAGIAN PENGELOLAAN DAN PENGADAAN PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO. 1. Menyediakan sarana sosial dan sarana umum yang layak.

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BATU BARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANA TIDUNG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Undang Undang Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Kayong Utara, maka untuk melengkapi atribut suatu Pemerintahan perlu adanya Lambang Daerah; b. bahwa Lambang Daerah yang mengandung arti dan makna merupakan simbol resmi Daerah, maka untuk penggunaan kedudukan dan penempatannya perlu diatur dengan Peraturan Daerah; c. bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a dan b diatas perlu membentuk Peraturan Daerah Tentang Lambang Daerah Kabupaten Kayong Utara; Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820 ); 2. Undang Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4220); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) Sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 8 Tahun 2005 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang perubahan atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah; 1

5. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Daerah Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 6. Undang Undang Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Kayong Utara di Provinsi Kalimantan Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4682); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Rapublik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54 Tambahan Lembaran Negara Rapublik Indonesia Nomor 3952); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090); 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2003 Tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4262); 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2007 Tentang Lambang Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4790); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Arus Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah / Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA Dan BUPATI KAYONG UTARA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Lambang Daerah adalah Lambang Daerah Kabupaten Kayong Utara; 2. Daerah adalah Kabupaten Kayong Utara;

3. Kepala Daerah adalah Bupati Kayong Utara; 4. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kayong Utara yang terdiri dari Bupati, dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan di Daerah; 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kayong Utara, sebagai Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagi unsur penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 6. Gedung Pemerintah adalah gedung-gedung yang dibangun oleh Pemerintah yang digunakan untuk menunjang penyelenggaraan Pemerintahan meliputi Kantor, Rumah Dinas, Mess, Asrama dan lain-lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 7. Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari Perolehan lainnya yang sah. BAB II BENTUK, WARNA, MAKNA DAN UKURAN Bagian Kesatu Bentuk Pasal 2 (1) Lambang Daerah terdiri atas 12 (Dua Belas) Simbol. (2) Lambang Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1), terdiri dari : a. Gambar Bintang Segi 5 (lima) berwarna kuning; b. Gambar Padi berwarna kuning berjumlah 17 (Tujuh Belas) butir; c. Gambar Kapas berwarna putih berjumlah 8 (Delapan) butir berkelopak warna hijau; d. Gambar Kelapa berbuah 4 (Empat) berpelepah 5 (Lima); e. Gambar Lima Baris Gelombang / Riak; f. Gambar Gunung berwarna biru bersusun 3 (Tiga); g. Gambar Dua Bagian Gapura dan Gerigi Mesin berjumlah 8 (Delapan) berwarna kuning dan hitam; h. Gambar Roda Kendali dan Kompas; i. Gambar Lingkaran Pita berbentuk Kendi; j. Enam warna yang terkandung pada Lambang Kabupaten Kayong Utara;

k. Gambar Gapura sebelah kanan dan kiri masing-masing 6 (Enam) pilar; l. Tulisan Tahun 2007. Pasal 3 Bentuk keseluruhan Lambang Daerah berbentuk Lingkaran Pita berwarna merah putih, melambangkan Kabupaten Kayong Utara yang selalu berada dibawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bagian Kedua Warna Pasal 4 (1) Lambang Daerah Kabupaten Kayong Utara menggunakan 6 (Enam) simboll warna : Merah, Putih, Hijau, Biru, Kuning, dan Hitam. (2) Simbol warna sebagaimana dimaksud ayat (1) mempunyai makna : a. Merah bermakna Keberanian; b. Putih bermakna Kesucian, Kemurnian, atau Kebenaran; c. Hijau bermakna Kemakmuran, kesuburan; d. Biru bermakna Kehendak dan cita-cita tinggi; e. Kuning bermakna Keluhuran, Keagungan, Kebesaran, atau Kemegahan; f. Hitam bermakna Keabadian, Kekuatan, dan Ketangguhan. Bagian Ketiga Makna Pasal 5 (1) Lambang Daerah mempunyai makna yang diwujudkan dalam bentuk simbol. (2) Simbol sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri dari : a. Gambar Bintang bersudut Lima melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa. b. Gambar Padi berjumlah Tujuh Belas Butir melambangkan Tanggal 17 (Tujuh Belas), Tanggal Kemerdekaan Republik Indonesia. c. Gambar Kapas Berjumlah 8 (Delapan) Butir melambangkan Bulan Agustus, Bulan Kemerdekaan Republik Indonesia. d. Gambar Kelapa berbuah 4 (Empat) Biji dan Berpelepah 5 (lima) melambangkan Tahun 45 yaitu Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. e. Gambar Lima Baris Gelombang / Riak melambangkan 5 (Lima) Kecamatan di Kabupaten Kayong Utara yang awalnya sebagai Pelopor pertama dalam

mengupayakan terbentuknya Kabupaten Kayong Utara. Sebagai perwujudan semangat masyarakat untuk memperjuangkan terbentuknya Kabupaten Kayong Utara, mengibaratkan gelombang yang menggelora dari laut hingga ketepian dengan wujud Demokrasi yang berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Digambarkan dengan gelombang / Riak dari sedikit hingga banyak kemudian berakhir dipantai menggambarkan jumlah 5 (Lima) Kecamatan akan bertambah besar dan tetep bersatu didalam lingkaran NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ). Gambar Lima Baris Gelombang / Riak juga mewakili 5 (Lima) Potensi yang ada di Kayong Utara yaitu : Pertanian, Perikanan, Perkebunan, Pariwisata, Perhubungan. f. Gambar Gunung melambangkan keistimewaan dimana wilayah Kabupaten Kayong Utara memiliki banyak Gunung yang sangat berpotensi dan mengandung kekayaan alam. g. Gambar Dua Bagian Gapura dan Gerigi Mesin Berjumlah 8 ( Delapan ) melambangkan Tahun 2008 disahkan Lambang / Logo Kabupaten Kayong Utara. h. Gambar Roda Kendali dan Kompas melambangkan prinsip Good Government dengan arti pengelolaan Pemerintahan yang baik. Kata Baik disini maksudnya adalah untuk mengendalikan suatu Pemerintahan harus sesuai dengan aturanaturan yang berlaku. i. Gambar Lingkaran Pita melambangkan kebulatan tekad, kedinamisan dan kebersamaan sebagai semangat keberanian dalam melaksanakan Pembangunan di Kabupaten Kayong Utara, sedangkan bentuk kendi melambangkan Kabupaten Kayong Utara memiliki Potensi Kekayaan Alam. j. Warna Kuning dibelakang Pohon Kelapa melambangkan hamparan padi yang mengartikan peradaban tinggi budaya masyarakat menjadikan produktifitas di bidang pangan merupakan produk unggulan. k. Warna Biru laut dan Hijau Gunung melambangkan hamparan laut dan hamparan daratan. Kedua warna ini mengartikan bahwa Daerah Kabupaten Kayong Utara memiliki potensi laut dan daratan, selain itu warna Biru dan Hijau merupakan Potensi kekayaan alam yang dapat memenuhi kehidupan masyarakat Daerah Kabupaten Kayong Utara. l. Enam warna yang terkandung pada Lambang Kabupaten Kayong Utara melambangkan Bulan Juni diresmikannya Kabupaten Kayong Utara. m. Gambar Gapura Kanan dan Kiri masing-masing 6 (Enam) pilar bentuk pilar tertata, terpadu secara simetris melambangkan tatanan Pemerintahan Kabupaten Kayong Utara yang serasi serta Pembangunan yang tepat guna dan tepat sasaran. Selain itu bangunan Gapura juga menggambarkan bahwa Pemerintah Kabupaten Kayong Utara memberikan pelayanan yang merata tanpa ada perbedaan sesuai dengan tujuan pilar pembangunan, yang digambarkan 2 (Dua) bagian pilar dan menggambarkan perjuangan DPRD dan Pemerintah Pusat untuk mengesahkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2007, kemudian melambangkan Tanggal 26 ( Dua Puluh Enam ) Bulan 6 ( Enam ) dideklarasikannya Kabupaten Kayong Utara dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2007, dan sebagai wujud kemitraan antara Pemerintah Daerah DPRD Kabupaten Kayong Utara.

n. Tulisan Tahun 2007 melambangkan ditetapkannya Kabupaten Kayong Utara. Bagian Keempat Pasal 6 Tulisan Kabupaten Kayong Utara menunjukan bahwa Pemerintahan Kabupaten Kayong Utara adalah salah satu Daerah Otonom dalam Wilayah Propinsi Kalimantan Barat yang peresmiannya dilakukan pada tanggal 26 Juni 2007 di Sukadana. Bagian Kelima Ukuran Pasal 7 Mengenai ukuran Lambang Daerah Kabupaten Kayong Utara sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini. BAB III PENGGUNAAN LAMBANG DAERAH Pasal 8 (1) Lambang Daerah digunakan didalam dan diluar Gedung Pemerintah Daerah, Kendaraan Dinas, Papan nama, Atribut, dan pada acara resmi dalam bentuk Lambang pada Bendera/umbul-umbul dengan ukuran yang memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2) Penggunaan Lambang Daerah sebagai mana dimaksud ayat (1) pasal ini, diatur lebih lanjut dengan Surat Keputusan Bupati Kayong Utara. Pasal 9 Pemasangan atau penempatan Lambang Daerah harus lebih rendah dari Lambang Negara, Gambar Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pasal 10 Lambang Daerah dapat digunakan pada : (1) Barang-barang Daerah yang ada digedung-gedung Pemerintah Daerah. (2) Pada pakaian resmi Pegawai Pemerintah Daerah dan Pakaian lainnya yang digunakan untuk kepentingan Pemerintah Daerah. (3) Kegiatan administrasi dan tata naskah, Dinas perangkat Daerah.

Pasal 11 (1) Lambang Daerah dapat digunakan / ditempatkan pada gapura-gapura dan bangunan lain yang pantas menurut aturan dan hukum yang berlaku. (2) Lambang Daerah dapat digunakan sebagai Lencana oleh Pejabat Daerah untuk keperluan didalam maupun diluar Daerah. (3) Lambang Daerah dapat digunakan pada warga masyarakat apabila berada diluar Daerah yang ditunjuk sebagai utusan Daerah/Duta Daerah. Pasal 12 (1) Pada Lambang Daerah tidak diperbolehkan / menambah, merubah huruf, kalimat, angka, gambar dan warna serta tanda-tanda lainnya selain yang telah ditentukan dalam Peraturan Daerah ini. (2) Dilarang menggunakan Lambang Daerah diluar ketentuan yang berlaku. BAB IV KETENTUAN PENYIDIKAN PASAL 13 Selain oleh Pejabat Penyidik Polisi Republik Indonesia yang bertugas menyidik tindak pidana, penyidikan atas tindakan pidana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dapat dilakukan oleh Pejabat penyidik Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Pasal 14 Dalam melaksanakan tugas penyidikan, para penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 Peraturan Daerah ini, diatur dalam Peraturan Daerah tentang penyidik Pegawai Negeri Sipil. BAB V KETENTUAN PIDANA Pasal 15 (1) Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan dalam Pasal 12 Peraturan Daerah ini, dinyatakan sebagai pelanggaran pidana. (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah pelanggaran hukum.

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 (1) Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. (2) Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kayong Utara. Ditetapkan di Kayong Utara Pada tanggal, 5 Mei 2008 PENJABAT BUPATI KAYONG UTARA, Drs. H.SYARIF UMAR ALKADRIE

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2008