BAB I PENDAHULUAN. merugikan ( pure risk), seperti resiko bisnis, resiko kecelakaan, dan resiko sakit.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB I PENDAHULUAN. perilaku umat Islam dalam memandang kelembagaan-kelembagaan yang ada

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB IV. A. Analisis terhadap Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Ladang Pesanggem Antara

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO


BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI RETENSI CO ASURANSI SYARI AH DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. TAKA>FUL INDONESIA DI SURABAYA

Rikza Maulan Lc., M.Ag

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga harus terjadi interaksi antarsesama manusia untuk memenuhi kebutuhan yang mereka

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dan berhubungan dengan manusia. 1 Sebagai makhluk pribadi, ia

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB I PENDAHULUAN. kental dan peka terhadap tata cara adat istiadat. Kekentalan masyarakat Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB IV ANALISIS PERSEPSI NASABAH RENTENIR TENTANG QARD} PADA PRAKTIK RENTENIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam adalah agama yang universal. Segala sesuatunya telah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

SYARIAH ASSURANCE ACCOUNT DI PT. PRUDENTIAL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan yang sedang berlangsung di negara ini disertai

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

SESUAI PROFESI, BOLEHKAH SAYA MENASEHATI PENCARI KERJA UNTUK BEKERJA DI PERUSAHAAN HARAM?

BAB II KERJASAMA USAHA MENURUT PRESPEKTIF FIQH MUAMALAH. Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

BAB I PENDAHULUAN. menambah istri yang lebih muda yakni 9 dan 7 tahun, bocah ingusan yang masih duduk di sekolah dasar itu.

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

ISLAM IS THE BEST CHOICE

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam perjalanan hidupnya pasti memiliki resiko dan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGUPAHAN DI DESA SUMBERREJO KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO. Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam melakoni hidup dan kehidupannya selalu dihadapkan pada berbagai macam resiko, terutama resiko yang tidak disenangi dan bersifat merugikan ( pure risk), seperti resiko bisnis, resiko kecelakaan, dan resiko sakit. Menurut William Jr dan Heins (TT), risiko diartikan sebagai ketidakpastian yang mendatangkan kerugian. 1 Jika ketidakpastian yang mendatangkan kerugian tersebut menimpa seseorang, misalnya meninggal dunia, ahli waris akan kehilangan pendapatan atau orang yang terkena penyakit akan kehilangan uang untuk biaya pengobatannya. 2 Berbagai macam cara ditempuh manusia untuk mengatasi resiko, antara lain dalam ajaran Islam, bagaimana menghindari risiko sudah dijelaskan oleh Allah sejak awal diciptakan manusia (Nabi Adam), yaitu Adam diperintahkan Allah untuk menghindari sebuah pohon yang terdapat di surga. 3 Atau dengan cara risk sharing (membagi resiko dengan pihak lain) atau biasa yang disebut dengan lembaga asuransi. 4 Asuransi ialah suatu kemauan untuk menetapkan kerugiankerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti (subsitusi) kerugian - kerugian besar yang belum pasti. 5 Praktik asuransi ataupun bisnis pertanggungan 2005), h. 1. 1 Khoiril Anwar, Asuransi Syariah Halal & Maslahat, (Solo: Tiga Serangkai, 2007), h. 6. 2 Ibid. 3 Ibid, h. 7. 4 Ibid. 5 Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Resiko, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1

2 dewasa ini telah mengadopsi semangat yang timbul dari nilai-nilai yang telah berkembang sejak zaman dahulu dan ada bersamaan dengan kehadiran manusia. 6 Al-Qur an tidak menyebutkan secara tegas ayat yang menjelaskan tentang praktik asuransi seperti yang ada pada saat ini. Hal ini terindikasi dengan tidak munculnya istilah asuransi atau al-ta min secara nyata dalam al-qur an. Walaupun begitu al-qur an masih mengakomodir ayat-ayat yang mempunyai muatan nilai-nilai dasar yang ada dalam praktik asuransi, seperti nilai dasar tolong-menolong, kerja sama, atau semangat untuk melakukan proteksi terhadap peristiwa kerugian (peril) di masa mendatang. 7 Diantara ayat-ayat al-qur an yang mempunyai muatan nilai-nilai yang ada dalam praktik asuransi adalah tertuang dalam QS. al-maidah (5): 2 Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya. (QS. al-maidah (5): 2. Ayat ini memuat perintah (amr) tolong -menolong antar sesama manusia. Dalam bisnis asuransi, nilai ini terlihat dalam praktik kerelaan anggota (nasabah) perusahaan asuransi untuk menyisihkan dananya agar digunakan sebagai dana 104. 6 Am. Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 7 Ibid, h. 105.

3 sosial (tabarru). Dana sosial ini berbentuk rekening tabarru pada perusahaan asuransi dan difungsikan untuk menolong salah satu anggota (nasabah) yang sedang mengalami musibah ( peril). 8 Selain ayat tersebut terdapat juga ayat-ayat yang lain dan sunnah rasul yang mengacu pada nilai-nilai asuransi, di antaranya sebagai sebagai berikut. ع ن ا ب ي ھ ر ی ر ة [رض] ق ال : ا ق ت ت ل ت ا م ر أ ت ان م ن ھ ز ی ل ف ر م ت ا ح داھ م ا أ لا خ ر ى ب ح ج ر ف ق ت ل ت ھ ا و م ا ف ي ب ط ن ھ ا ف اخ ت ص م وا ا ل ى الن ب ي [ص] ف ق ض ى أ ن د ی ة ج ن ی ن ھ ا غ رة ا لم ر أ ة ع ال ى ع اق ل ت ھ ا. [رواه البخارى]. أ و و ل ی دة و ق ض ى د ی ة Artinya: Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, dia berkata: Berselisih dua orang wanita dari suku Huzail, kemudian salah satu wanita tersebut melempar batu ke wanita yang lain sehingga mengakibatkan kematian wanita tersebut beserta janin yang dikandungnya. Maka ahli waris dari wanita yang meninggal tersebut mengadukan peristiwa tersebut kepada Rasulullah Saw., maka Rasulullah Saw., memutuskan ganti rugi dari pembunuhan terhadap janin tersebut dengan pembebasan seorang budak laki-laki atau perempuan, dan memutuskan ganti rugi kematian wanita tersebut dengan uang darah (diyat) yang dibayarkan oleh aqilahnya (kerabat dari orang tua laki-laki). (HR. Bukhari). 9 Hadits ini menjelaskan tentang praktik aqilah yang telah menjadi tradisi di masyarakat Arab. Aqilah dalam hadits di atas dimaknai dengan ashabah (kerabat dari orang tua laki-laki) yang mempunyai kewajiban menanggung denda (d iyat) jika ada salah satu anggota sukunya melakukan pembunuhan terhadap anggota suku yang lain. penanggungan bersama oleh aqilah-nya merupakan suatu kegiatan yang mempunyai unsur seperti yang berlaku pada bisnis asuransi. Kemiripan ini didasarkan atas adanya prinsip saling menanggung (takaful) antar anggota suku. 10 59. 8 Ibid, h. 106. 9 Imam Bukhari, Sahih al-bukhari, (Dar al-fikr, 1994), Juz 8, Kitab diyat, No. 6910, h. 10 Am. Hasan Ali, Op.cit, h. 114-115.

4 Namun demikian, asuransi yang baru muncul di fase kontemporer ini, kehadirannya menyebabkan variasi pemahaman di kalangan ulama. Terdapat beberapa ulama yang mengharamkan asuransi, diantaranya adalah Syeikh Yusuf al-qardawi mengharamkan asuransi yang ada saat ini terlebih pada asuransi jiwa. 11 Beliau mengharamkan asuransi karena menurut beliau asuransi sama sekali jauh dari watak perdagangan dan solidaritas bersyarikat. 12 Sedangkan dalam asuransi jiwa, minimal dapat dikatakan sebagai perjanjian yang rusak. Alasannya karena antara kedua belah pihak sudah ada saling rela dan sudah saling mengetahui manfaat itu tidak kuat. 13 Alasan pengharaman tersebut adalah karena di dalam asuransi akadnya tidak jelas apakah akad tabarru atau tidak, kemudian di dalam asuransi mengandung unsur riba, dan hanya mencari keuntungan semata. 14 Asuransi menurut pemikiran Yusuf al-qardhawi jika dilihat secara umum, maka penulis berkesimpulan Yusuf al-qardhawi membolehkan jika terhindar dari alasan-alasan pengharaman yang ia fatwakan. Hal ini terbukti setelah Yusuf al-qardhawi maka muncul pemikiran-pemikiran bahwa asuransi dibolehkan begitu juga dengan asuransi jiwa syariah seperti pemikiran Syaikh Abdur Rahman Isa, dengan tegas beliau menyatakan bahwa asuransi merupakan praktek muamalah gaya baru yang belum di jumpai imam-imam terdahulu, demikian juga para sahabat Nabi. pekerjaan ini menghasilkan kemaslahatan ekonomi yang banyak. Ulama telah 11 http://library.walisongo.ac.id/digilib/download.php?id=21798. 4 April 2014. 12 Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam Islam, alih bahasa oleh Mu amal Hamidy, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2007), h. 379. 13 Ibid. 14 http://library.walisongo.ac.id/digilib/download.php?id=21798. 4 April 2014.

5 menetapkan bahwa kepentingan umum yang selaras dengan hukum syara patut diamalkan. Oleh karena itu, asuransi menyangkut kepentingan umum, maka halal menurut syara. 15 Dr. Yusuf Musa mengatakan bahwa asuransi bagaimanapun bentuknya merupakan kerjasama yang menguntungkan masyarakat. Asuransi jiwa dinilainya menguntungkan nasabah dan menguntungkan perusahaan yang mengelolah asuransi. Abdurrahman Isa mengatakan bahwa asuransi jiwa termasuk asuransi kecelakaan yang membahayakan panca indera seperti pendengaran dan penglihatan, membawa kemaslahatan bagi kehidupan manusia. Untuk itu ia menilai syari'at membolehkannya. 16 Hal tersebut ditandai dengan muculnya asuransi syariah berbarengan dengan perbankan syariah yang lebih dulu muncul di permukaan. Sementara lembaga asuransi syariah terus berkembang dan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitan lebih lanjut dengan judul Relevansi Pemikiran Yusuf al-qardhawi tentang Asuransi Terhadap Eksistensi Asuransi Jiwa Syariah dalam Perspektif Ekonomi Islam. B. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari topik yang dipersoalkan, maka penulis membatasi permasalahan penelitan pada Relevansi 15 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life & general), (Jakarta: Gema Insani, 2004), h. 71. 16 Ibid,h. 72.

6 Pemikiran Yusuf al-qardhawi tentang Asuransi Terhadap Eksistensi Asuransi Jiwa Syariah dalam Perspektif Ekonomi Islam. C. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka didapatlah rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Pemikiran Yusuf al-qardhawi tentang Asuransi? 2. Bagaimana Relevansi Pemikiran Yusuf al-qardhawi tentang Asuransi Terhadap Eksistensi Asuransi Jiwa Syariah? 3. Bagaimana Analisa Ekonomi Islam tentang Relevansi Pemikiran Yusuf al- Qardhawi tentang Asuransi? D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui Pemikiran Yusuf al-qardhawi tentang Asuransi. b. Untuk mengetahui Relevansi Pemikiran Yusuf al-qardhawi tentang Asuransi Terhadap Eksistensi Asuransi Jiwa Syariah. c. Untuk mengetahui Analisa Ekonomi Islam tentang Relevansi Pemikiran Yusuf al-qardhawi tentang Asuransi. 2. Manfaat Penelitian a. Diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan tentang Ekonomi Islam. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi penulis dalam memahami pemikiran seorang tokoh.

7 c. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program Strata satu (S1) pada jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum. E. Metodologi Penelitian Metode penelitian bermakna seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk di olah, di analisis, di ambil kesimpulan dan selanjutnya di cari cara pemecahannya. Dalam versi lain, dirumuskan bahwa metodologi penelitian adalah cara yang di pakai dalam mengumpulkan data, sedangkan instrumennya adalah alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data-data itu. Adapun metodologi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian studi kepustakaan ( Library Research), yakni teknik pengumpulan data melalui data primer dan data sekunder. Hal ini berarti melakukan penelusuran kepustakaan dan menelaahnya. Dengan demikian dapat menggali teori dan konsep yang telah ditentukan oleh para ahli terdahulu dan mengikuti perkembangan penelitian dalam bidang yang diteliti. 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder saja, yaitu terdiri dari bahan primer, bahan sekunder, dan bahan tersier. a. Bahan primer

8 Bahan primer merupakan bahan yang diperoleh dari literature yang di karang oleh Yusuf al-qardhawi mengenai asuransi yang terdapat dalam buku al-halal wa al-haram fi al-islam dan literatur lain yang terdapat dalam situs pribadinya yakni dalam http://qaradawi.net/fatawaahkam/30/1782.html. yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. b. Bahan sekunder Bahan sekunder adalah data yang diperoleh dari terjemahan yakni buku Halal dan Haram dalam Islam, atau karya ilmiah lainnya, yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan pemikiran Yusuf al-qardhawi. c. Bahan tersier Bahan tersier adalah bahan-bahan yang memberikan petunjuk dan penjelasan dari bahan primer dan sekunder. Dalam hal ini diperoleh dari kamus ataupun website internet, dan lain-lain yang berkaitan dengan penelitian. 3. Metode Pengumpulan Data Penelitian a. Mengumpulkan buku baik primer maupun sekunder yang ada hubungannya dengan masalah penelitian. b. Setelah buku-buku terkumpul kemudian di telaah serta mencatat materimateri yang umum yang ada hubungannya dengan penelitian.

9 c. Catatan terhadap materi-materi tersebut selanjutnya diklasifikasikan ke dalam bagian-bagian atau konsep-konsep yang sesuai dengan masaah penelitian. 4. Metode Analisis Data Data-data yang sudah terkumpul melalui tahapan-tahapan kumpulan data diatas selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode content analysis (analisis isi), yaitu analisis ilmiah tentang isi pesan suatu komunikasi. 17 Penulis akan melakukan analisis data-data dan pengolahan isi secara ilmiah tentang isi pesan/teks. Metode ini di gunakan untuk memahami pendapat yang di pakai Yusuf al-qardhawi dan menganalisa alasan-alasannya tentang asuransi jiwa. 5. Metode Penulisan Selanjutnya dalam memberikan pembahasan dalam kajian ini digunakan metode sebagai berikut. a. Deduktif, yaitu dengan cara mengumpulkan data-data, keterangan, pendapat-pendapat yang bersifat umum dan kemudian di tarik kesimpulan khusus dari data-data tersebut. b. Diskriptif Analitik, yaitu dengan mengumpulkan data yang di anggap berhubungan dengan permasalahan yang diteliti kemudian di gambarkan secara sistematis. 68. 17 Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarya: Rake Sarasin, 2002), h.

10 F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang akan disajikan dalam penulisan skripsi ini terdiri dari bab pertama sampai dengan bab kelima. Sistematika Penulisan Skripsi tersebut terdiri dari: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan menguraikan antara lain mencakup latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : BIOGRAFI YUSUF QARDHAWI Dalam bab ini akan menguraikan tentang pendapat Yusuf al- Qardhawi tentang asuransi yang diawali tentang biografi Yusuf al- Qardhawi yang meliputi pendidikan dan kelahiran Yusuf al- Qardhawi, beberapa aspek pemikiran Yusuf al-qardhawi, dan karya-karyanya. BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG ASURANSI Dalam bab ini menguraikan tentang pengertian asuransi dan asuransi jiwa, dasar hukum asuransi, rukun dan syarat dalam asuransi, akad dalam asuransi, bentuk-bentuk asuransi dan pendapat ulama tentang asuransi. BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan menguraikan tentang Asuransi menurut pemikiran Yusuf al-qardhawi, relevansi Pemikiran Yusuf al-

11 Qardhawi tentang Asuransi Terhadap Eksistensi Asuransi Jiwa Syariah, dan Analisis Ekonomi Islam tentang Relevansi Pemikiran Yusuf al-qardhawi tentang Asuransi. BAB V : PENUTUP Kesimpulan dan Saran