3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Agama, kerena semakin tinggi kualitas suatu bangsa, semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang hidup dizaman sekarang, harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren), (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 19. hlm. 359.

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan ibadah shalat yang dilakukan dengan benar-benar akan membentuk. manusia yang beriman dan bertaqwa serta berbudi luhur.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan sebagaimana hadist Rasulullah S.AW yang berbunyi: Artinya : Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah Swt. pada Q.S. al-mujadalah ayat 11, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. merupakan perwujudan tanggung jawab orang tua dalam membina anak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. diturunkannya ayat pertama kepada Nabi Muhammad saw yang berisi perintah

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan kegiatan belajar mengajar, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa,

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. berikannya sebuah kelebihan tersebut manusia tidak hanya diam. Akan tetapi. wajib melaksanakan segala perintah dan larangan Allah.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. 1 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. Swt. dalam Alquran surah Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:

Transkripsi:

3BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan selain merupakan suatu alat bagi tercapainya suatu tujuan hidup bangsa, akan tetapi juga suatu cara untuk mengubah kualitas bangsa. Bangsa Indonesia sendiri berkewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa. Pendidikan yang dilaksanakan di negara Indonesia bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka mewujudkan tujuan Pembangunan Nasional. Dalam Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan disebutkan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Pendidikan di Indonesia dilaksanakan, baik melalui jalur pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah yang mana kegiatan pendidikan tersebut adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga. 1 Undang-Undang Republik Indonesia No.2o Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung, Citra Umbara, 2003). h. 7. 1

2 Belajar juga suatu kewajiban dalam agama Islam, menuntut ilmu adalah wajib hukumnya bagi muslim laki-laki maupun perempuan sebagai mana sabda Rasulullah Saw : ح د ث ن ا ى ش ام ب ن ع م ار ث ن ا ح ف ص ب ن س ل ي م ان ث ن ا ك ث ي ر ب ن ش ن ظ ي ع ن م م د ب ن ش ي ي ن ع ن ا ن س ا ب ن م ال ك ر ض ى اهلل ع ن و : ق ال ر س و ل اهلل ص ل ى 2 و س ل م :ط ل ب ا لع ل م ف ر ي ض ة ع ل ى ك ل م س ل م ( ر واه ابن ما جو( اهلل ع ل ي و Dari hadits tersebut di atas menunjukkan bahwa Islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk selalu belajar demi tercapainya kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Mengingat pentingnya masalah belajar maka dalam pencapaian materi pelajaran harus disampaikan dengan metode atau cara yang tepat, metode dalam kegiatan pembelajaran banyak macamnya, seperti ceramah, karya wisata, tanya jawab, diskusi, penugasan, dan demonstrasi. Semuanya saling melengkapi dan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Metode demonstrasi ialah suatu cara penyampaian materi pelajaran yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau memperhatikan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. 3 Metode demonstrasi adalah memperagakan bagaimana jalannya proses tertentu, sehingga anak didik mendapatkan gambaran yang jelas tentang proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya, mengetahui komponen- 2 Abi Abdillah Muhammad bin Yazid al-qazamimy Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, (Bairut: Darul Fikri, tth), juz 1,h.81. 3 Dr. Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), h. 269.

3 komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan yang lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu. Banyak sekali yang dapat diperoleh dari penerapan metode demonstrasi, khususnya dalam pembelajaran, di antaranya mendorong anak memiliki kreatifitas, keterampilan atau kemampuan mengamati, mengklasifikasi, menarik kesimpulan, menerapkan dan mengkomunikasikan. Proses penerimaan anak didik terhadap proses pembelajaran melalui metode demonstrasi akan lebih berkesan dan mendalam sehingga dapat membentuk pengertian dengan baik dan sempurna, karena siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung. Mengingat banyak manfaat tentang metode demonstrasi dalam pembelajaran, maka guru sebaiknya menggunakan metode ini, terutama untuk mengajarkan bahanbahan pelajaran yang merupakan gerakan-gerakan, suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin. Dalam penyampaian pembelajaran PAI, misalnya tentang shalat yang selalu menggunakan peraga atau metode demonsrasi, karena dari materi-materi tersebut selalau menggunakan peraga untuk dapat memperjelas pemahaman terhadap materi tersebut. Shalat merupakan salah satu materi pelajaran yang disampaikan pada siswa sekolah dasar. Penanaman nilai keagamaan sudah seharusnya dilakukan sejak dini, sehingga anak sudah mengenal tentang kewajibannya yang harus ia lakukan.

4 Selama ini proses pembelajaran materi tentang praktik shalat kurang memaksimalkan hasil yang diinginkan, karena peneliti ingin sekali melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode demonstrasi ini dalam pembelajaran praktik shalat. Demikian pula kalau kita lihat kenyataan dilapangan, banyak sekali siswa yang kurang disiplin dalam melaksanakan ajaran Agama Islam, khususnya tentang shalat lima waktu. Shalat wajib bagi tiap-tiap orang Islam, baik laki-laki maupun perempuan, shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dalil yang mewajibkan shalat dan dalil yang mengatakan shalat dapat mencegah perbuatan munkar adalah sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 45 yang berbunyi:. Sabda Nabi Muhammad SAW: ع ن ع م ر ر ض اهلل ع ن و قا ل قا ل ر س و ل اهلل ص لى اهلل ع ل ي و و س ل م : ا لل ا م اا الد ي ن, فم ن اق ام اف د ا ق ام الد ي ن.ومن ترك ا ف د ىدم الدين مسلم( )رواه Dari hadits di atas dijelaskan bahwa pentingnya shalat dalam kehidupan agama seseorang, karena itu perlunya pendidikan shalat ditanamkan sejak anak masih kecil. Dalam pengamatan pendahuluan penulis melihat tentang praktik shalat, bahwa kemampuan praktik shalat siswa kelas II SDN Pemurus Dalam 6 belum maksimal karena penerapan metode yang belum tepat, untuk itu penulis melakukan penelitian dan juga akan dijadikan bahan penyusunan PTK yang berjudul: Meningkatkan

5 kemampuan praktik shalat melalui metode demonstrasi pada siswa kelas II SDN Pemurus Dalam 6 Banjarmasin. Yang dimaksud dengan judul di atas adalah suatu cara yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja sesuatu yang berkenaan dengan materi atau bahan pelajaran yang disampaikan, sehingga materi yang disampaikan dapat dicerna oleh siswa dengan bantuan peraga yang dapat mengurangi kesalah pahaman terhadap materi praktik shalat siswa kelas II SDN Pemurus Dalam 6 Banjarmasin. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran praktik shalat yang masih monoton. 2. Belum ditemukannya strategi pembelajaran yang tepat. 3. Masih rendahnya mutu pembelajaran shalat 4. Masih rendahnya prestasi belajar untuk mata pelajaran PAI khususnya untuk praktik shalat. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan kemampuan praktik shalat siswa kelas II SDN Pemurus Dalam 6 Banjarmasin? 2. Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan praktik shalat siswa kelas II SDN Pemurus Dalam 6 Banjarmasin?

6 D. Cara Pemecahan Masalah. Cara pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu dengan metode demonstrasi. Dengan metode ini diharapkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PAI khususnya praktik shalat akan meningkat. E. Hipotesis Tindakan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka hipotesis tindakan dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah sebagai berikut: 1. Dengan diterapkannya metode demonstrasi pada pengajaran praktik shalat diharapkan siswa mampu melaksanakan shalat. 2. Agar dalam pengajaran yang dilaksanakan siswa dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar. F. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui efektivitas penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan kemampuan praktik shalat siswa kelas II SDN Pemurus Dalam 6 Banjarmasin. 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan metode demonstrasi meningkatkan kemampuan praktik shalat siswa kelas II SDN Pemurus Dalam 6 Banjarmasin. G. Manfaat Tindakan Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah:

7 1. Ditemukannya strategi yang tepat pada pembelajaran praktik shalat. 2. Meningkatnya kedisiplinan dalam melaksanakan shalat. 3. Sebagai modal awal bagi siswa dalam pembelajaran agama. 4. Sebagai bahan informasi bagi sekolah, guru, siswa dan praktisi pendidikan tentang pentingnya ketepatan memilih metode dengan materi. 5. Untuk memperkaya pengetahuan penulis tentang pentingnya metode dalam kegiatan pembelajaran H. Kajian Teori Istilah demonstrasi dalam pengajaran dipakai untuk mengambarkan suatu cara mengajar yang pada umumnya menggabungkan penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik atau pengoperasian peralatan, barang atau benda. Kerja fisik itu telah dilakukan atau peralatan itu telah dicoba lebih dahulu sebelum didemonstrasikan. Abu Ahmadi merumuskan bahwa metode demontrasi adalah metode mengajar, di mana guru atau orang lain yang sengaja diminta murid, atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh lulusan proses (proses cara mengambil air wudhu, proses jalannya shalat dan sebagainya). Ramayulius mengemukakan Suatu cara mengajar yang pada umumnya penjelasan verbal dengan suatu cara kerja fisik atau pengoperasian peralatan barang atau benda. Dapat dipahami bahwa metode demonstrasi menurut praktik atau peragaan dengan menggunakan media atau alat bantu berupa benda fisik, tergantung atas materinya. Dengan metode demonstrasi guru dan murid dapat mempraktikkan pada yang lain mengenai proses materi praktik shalat dan dapat melihat langsung

8 bagaimana gerakan atau praktik yang baik dan benar, serta guru dapat mengawasi langsung tentang pelaksanaan materi praktik shalat tersebut. Dengan tambahan pengalaman ini akan menjadi dasar pengembangan kecakapan dan keterampilan anak didik yang kita asuh. I. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab I pendahuluan, yang berisikan tentang latar belakang masalah, Identifikasi masalah, rumusan masalah, cara pemecahan masalah, hipotesis tindakan, tujuan penelitian tindakan kelas, manfaat tindakan, kajian teori, dan sistematika penulisan. Bab II Kajian teori metode demonstrasi dalam pendidikan agama islam, berisi tentang pengertian metode demonstrasi, dasar dan tujuan metode demonstrasi, langkah-langkah penerapan metode demonstrasi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan metode demonstrasi pada materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bab III, metode penelitian berisi tentang setting penelitian, persiapan PTK, subjek penelitian, data, teknik dan alat pengumpulan data, indikator kinerja, analisis data, Kerangka pemecahan masalah serta prosedur penelitian. Bab IV, laporan hasil penelitian, meliputi deskripsi setting penelitian, hasil penelitian pembahasan. Bab V penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.