BE SMART PARENTS PARENTING 911 #01 Coffee Morning Global Sevilla School Jakarta, 22 January, 2016 Rr. Rahajeng Ikawahyu Indrawati M.Si. Psikolog
Anak dibentuk oleh gabungan antara biologis dan lingkungan. Lingkungan anak adalah : Jadi : Tetangga, Teman sekolah, Teman bermain, Saudara kandung, Guru, Orangtua. Cara orang tua mengasuh akan mempengaruhi perkembangan anak. Cara orangtua bersikap akan mempengaruhi cara anak berpikir dan mengambil keputusan. Cara orangtua bicara akan mempengaruhi kemampuan anak bersosialisasi.
ORANGTUA Adalah : Ayah dan atau Ibu seseorang baik melalui hubungan biologis maupun hubungan sosial. Tugas Orangtua : Menjaga dan Melindungi anak dari bahaya fisik maupun sosial. Mengajarkan ilmu ketrampilan kemandirian diri. Memenuhi kebutuhan dasar anak.
Masalah Orangtua : Terlalu banyak yang harus dilakukan dan tidak ada waktu buat melakukannya. Stress pagi hari. Stress Malam hari. Parent Tantrums. Bicara dengan anak yang tidak pernah mendengarkan. Merasa cemas tak berkesudahan. Merasa takut apabila ke-tidakpercayadiri-an anda mempengaruhi anak. Merasa bersalah menjadi wanita karir. Kuatir tentang masalah finansial. Terlalu sedikit energi yang tersisa untuk membina hubungan dengan orang lain (Suami/Istri/Teman).
9 PRINSIP DASAR MENJADI ORANGTUA : 1. Pastikan anda memiliki tujuan akan menjadi tipe orangtua yang seperti apakah anda. Dan pastikan anda memiliki ketahanan untuk mencapai tujuan itu dan selalu berusaha mencapai tujuan itu. 2. Pelajari dan pahami segala hal tentang anak (anda). 3. Percayalah pada kemampuan anak (anda). 4. Pahami bahwa pada dasarnya menjadi orangtua juga melalui proses belajar. 5. Maka penting bagi setiap orang yang telah menjadi orangtua untuk meyakini bahwa selalu ada masa penyesuaian saat menjalani tugas sebagai orangtua. 6. Perlu adanya keseimbangan kebutuhan, antara kebutuhan tiap anggota keluarga (sebagai masing-masing individu) dengan kebutuhan keluarga. Hal ini akan membentuk saling menghargai dan harmoni antara anggota keluarga. 7. Mengajarkan anak merasa aman, kuat dan senang didunianya. 8. Manusiawi bagi orantua (merasa) Bahwa kadang kita belum menjadi orangtua yang cukup baik bagi anak. Yang penting kita terus belajar dan berusaha memperbaiki kesalahan yang pernah kita lakukan. 9. Membangun komunitas yang saling mendukung antar sesama orangtua.
TIPE POLA ASUH ORANGTUA Authoritarian Authoritative Permissive Neglected
PENGASUHAN AUTHORITARIAN Ciri ciri : Menuntut Kepatuhan dan Konformitas Anak. Menggunakan Hukuman, Memberikan batasan ketat, diktator, kaku peraturannya. Aturan dan keputusan dibuat orangtua. Anak HARUS patuh pada aturan, keputusan dan tuntutan Orangtua. Kurang hangat, tidak ramah, kurang menerima, dan kurang mendukung kemauan anak, bahkan lebih suka melarang anaknya mendapat otonomi (hak atas diri sendiri) ataupun terlibat dalam pembuatan keputusan. Menghasilkan anak tipe Pemberontak.
PENGASUHAN AUTHORITATIVE Ciri-ciri : Hangat namun Tegas Mendorong Kemandirian Anak. Memberi kebebasan yang terbatas dan terkontrol. Memiliki standard namun juga memberi harapan yang disesuaikan dengan perkembangan anak. Mereka menunjukkan kasih sayang, sabar mendengarkan anaknya, mendukung keterlibatan anak dalam membuat keputusan keluarga, dan menanamkan kebiasaan saling menghargai hak-hak orang tua dan anak. Hal ini mampu memberi kesempatan kedua pihak (orang tua dan anak) untuk dapat saling memahami satu sama lain dan menghasilkan keputusan yang dapat diterima kedua pihak.
Ciri-ciri : PENGASUHAN PERMISSIVE Sangat terikat dengan anaknya. Mengumbar cinta kasih. Tidak mengajarkan Disiplin dan Tidak menuntut apapun dari anak. Keputusan ditangan anak. Membiarkan anak lepas dari tanggung jawab perilakunya. Menghasilkan anak yang tidak cakap secara sosial, tidak mampu bertanggung jawab, tidak matang dan cenderung tergantung pada orang lain.
PENGASUHAN NEGLECTED Ciri-ciri : Dingin, hanya sedikit memperhatikan anak. Jarang komunikasi dengan anak. Memberikan apa saja yang diinginkan anak. Tidak peduli pendapat anaknya. Jarang memberikan konsekuensi atas perilaku anak. Menghasilkan anak yang tidak peduli akan lingkungannya, tidak mampu bersosialisasi dengan baik.
SMART PARENTS S upport M oral A daptive R ules T rust
S U P P O R T Artinya memberikan dukungan bagi anak. Tidak menuntut anak melakukan hal yang tidak sesuai dengan tahap perkembangannya. Memberikan waktu bagi anak untuk belajar dan bermain dengan seimbang. Ada bagi anak, saat anak membutuhkan peran orangtua. Dekat secara emosional dengan anak. Melakukan Mendengar Aktif. Tidak menghambat perkembangan anak secara sengaja maupun tidak sengaja.
M O R A L Memberi pengetahuan tentang sopan santun dalam pergaulan. Memberikan pemahaman tentang aturan sosial dan moral yang baik. Memberikan contoh perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Memberikan kesempatan anak belajar dan memahami agama. Menerapkan dengan konsisten nilai-nilai yang ingin ditanamkan pada anak. Menekankan bagaimana nilai-nilai kebenaran sejati yang diajarkan Tuhan menjiwai setiap tindakan mereka, tidak peduli betatapun sederhananya perbuatan itu.
A D A P T I V E Membantu anak agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan. Ajarkan langsung dengan contoh perilaku bagaimana bagaimana bersikap terhadap orang lain agar bisa diterima lingkungan. Mengajarkan bagaimana menghargai perbedaan pendapat dan sikap orang lain. Mengajarkan hal-hal apa yang menurut nilai-nilai keluarga anda dapat ditoleransi, mana yang tidak; dan kenapa. Agar kelak anak mampu berpikir dan mengambil keputusan yang tepat dalam hidupnya. Mencegah anak memasuki pergaulan yang buruk. Mengajarkan anak akan bahaya yang bisa muncul di lingkungan misal : predator anak, pornografi, narkoba. Saat memberikan pengetahuan pada anak, sesuaikan dengan usia / tahapan perkembangannya.
R U L E S Mengajarkan anak adanya aturan dasar yang harus dipatuhi dalam hidup. Aturan ini sebaiknya tidak dibuat terlalu detil, agar anak tetap punya ruang gerak melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahannya itu. Tujuannya agar mampu mengambil keputusan sendiri kelak. Gaya hidup yang teratur akan membentuk anak yang lebih sehat dan lebih disiplin. Hal yang perlu diberikan aturan : pola hidup, pola makan, pola belajar, pola bekerja, pola komunikasi, hubungan dengan pasangan. Hal yang sudah diatur harus ditegakkan dengan disiplin yang konsisten. Termasuk mengajarkan ada konsekuensi dalam setiap perilaku anak yang harus ditanggung anak itu sendiri.
T R U S T Rasa percaya dapat dibentuk dengan melakukan segala hal dengan disiplin dan konsisten. Jika hidup teratur maka akan tercipta rasa percaya. Rasa percaya bahwa semua baik-baik saja dan ia aman. Rasa aman akan membuat anak mampu bertumbuh kembang dengan baik. Rasa cemas akan membuat anak khawatir berlebihan (karena tidak tahu apa yang dicemaskan). Jika anak terus menerus cemas, ia akan gagal membuat prestasi dalam hidupnya.
ORANGTUA DIHARAPKAN: Menjaga kedekatan emosional dengan anak dengan berusaha ada untuk anak sebanyak mungkin. Melakukan hal yang disukai anak atau orangtua secara bersama-sama. Belajar mengenali emosi anak; membiasakan menanyakan apa yang anak rasakan (lakukan mendengar aktif). Perhatikan keseharian anak, agar anda lebih paham kebiasaan anak, apabila ini tiba-tiba berubah, segera cari tahu kenapa. Setiap perilaku yang bermasalah pasti ada sebabnya. Mengusahakan memberikan pujian lebih (atau sama) banyak dengan teguran. Memberikan aturan-aturan dasar yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut keluarga. Membantu anak belajar, baik dari pengalaman maupun dengan memberikan fasilitas belajar. Siapkan finansial pendidikan anak. Memperhatikan pergaulan anak. Mengenalkan agama, moral dan aturan sosial. Menjadi panutan yang baik bagi anak (misal membiasakan diri mengungkapkan perasaan dengan clean language dan bukan dengan perbuatan (baca mencubit/memukul/menampar/melempar barang/dll). Tidak menyalahkan lingkungan terlalu dini (lingkungan mencakup semua hal diluar diri kita : orang lain, orangtua, guru, sekolah, dll).