BE SMART PARENTS PARENTING 911 #01

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Orangtua rela untuk

LAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjukkan bahwa permasalahan prestasi tersebut disebabkan

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini perubahan terjadi terus menerus, tidak hanya perubahan

Materi kuliah e-learning HUBUNGAN ORANG TUA DENGAN ANAK REMAJA oleh : Dr. Triana Noor Edwina DS, M.Si Dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesuksesan yang dicapai seseorang tidak hanya berdasarkan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. biologis dan ditutup dengan aspek kultural. Transisi dari masa kanak-kanak ke remaja

BAB I PENDAHULUAN. Anak tumbuh dan berkembang di bawah asuhan orang tua. Melalui orang tua,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang, seiring harapan untuk memiliki anak dari hasil pernikahan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. laku spesifik yang bekerja secara individu dan bersama sama untuk mengasuh

BAB I PENDAHULUAN. akan tergantung pada orangtua dan orang-orang yang berada di lingkungannya

GAMBARAN POLA ASUH ORANGTUA PADA ANAK PENYANDANG EPILEPSI USIA BALITA DI POLIKLINIK ANAK RSUP.PERJAN DR. HASAN SADIKIN BANDUNG.

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan istilah kunci yang penting dalam kehidupan manusia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Beban Pengasuhan Orang Tua Kepada Anak Intellectual Disability

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang sangat penting yaitu mencapai status

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA DI JAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN

Remaja Pertengahan (15-18 Tahun)

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bandung saat ini telah menjadi salah satu kota pendidikan khususnya

MENJADI ORANGTUA TERBAIK UNTUK ANAK DENGAN METODE PENGASUHAN YANG TEPAT

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NATUR PENDIDIKAN KRISTEN Modul: Falsafah Pendidikan Kristen P4TK TRAMPIL Wednesday, March 23, 2011

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak merupakan bagian dari perjalanan panjang bagi setiap

S A N T I E. P U R N A M A S A R I U M B Y

BAB I PENDAHULUAN. serta ketat untuk menghasilkan penerus-penerus yang bermoral baik, berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan yang dia lihat. Istilah yang sering didengar yaitu chidren see children

Untuk mewujudkan generasi unggul di masa depan, orang tua perlu :

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan dengan manusia lainnya dan mempunyai hasrat untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhannya. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. remaja ini terbagi di SMKN 1, SMKN 2, SMKN 5, SMA Mataram, SMA

PERAN KELUARGA STRATEGIS DAN KRUSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kenikmatan dan pelengkap kebahagiaan dalam keluarga. Anak merupakan titipan

PELATIHAN BASIC HYPNOPARENTING BAGI AWAM

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK

BAB I PENDAHULUAN. sosial anak. Hurlock (1993: 250) berpendapat bahwa perkembangan sosial

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Santrock menyebutkan bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa. perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak terus bekerja, dan daya serap anak-anak tentang dunia makin meningkat.

Tentang Narkoba 27 Pernahkah anda mendengar tentang narkoba 28 Apa yang anda ketahui tentang narkoba?

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Remaja mempunyai tempat khusus dalam setiap masyarakat, karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibu adalah sosok yang penuh pengertian, mengerti akan apa-apa yang ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia, sekaligus dasar

Pendidikan Keluarga (Membantu Kemampuan Relasi Anak-anak) Farida

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas, sumber daya manusia yang diharapkan adalah yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam. Dalam (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003) Selain faktor yang berada dalam diri peserta didik, untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan formal merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. pada kejahatan dan dibiarkan seperti binatang, ia akan celaka dan binasa.

PENGASUHAN POSITIF. Hj. Fitriani F. S., MSi. Psikolog. Disampaikan pada Parenting TKIT Teratai Hijau Kota Depok, 17 Desember 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maka diperlukan partisipasi penuh dari putra-putri bangsa Indonesia di berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak merupakan generasi penerus dan aset pembangunan. Anak menjadi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

Apa respons masyarakat terhadap individu yang sukses atau gagal dalam hidup?

PERANAN NILAI BUDAYA DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau Adolescene berasal dari bahasa latin, yaitu adolescere yang

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sebagai makhluk sosial manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri,

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pendidikan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam

Sudah berkembang dengan baik Term 1. SC DIPERCAYA Mensyukuri nikmat Allah atas dirinya. Tahsin Al-Qur'an sesuai target

BAB I PENDAHULUAN. Pengasuhan anak, dilakukan orang tua dengan menggunakan pola asuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kekayaan sumber daya alam di masa depan. Karakter positif seperti mandiri,

TINJAUAN PUSTAKA Kesiapan menikah

BAB I PENDAHULUAN. intelektualnya (IQ), namun juga ditentukan oleh bagaimana seseorang dapat

Membangun Karakter Anak Usia Dini SERI BACAAN ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN. terperinci serta dapat mengaplikasikan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagi remaja itu sendiri maupun bagi orang-orang yang berada di sekitarnya.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP OVER PROTECTIVE ORANGTUA DENGAN KECENDERUNGAN TERHADAP PERGAULAN BEBAS. S k r i p s i

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah adanya siswa, siswa

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja berhubungan dengan perubahan intelektual. Dimana cara

BAB II IBU DAN ANAK. Pengertian keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dilahirkan akan tumbuh menjadi anak yang menyenangkan, terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara ukuran (pertumbuhan) maupun secara perkembangan

Dalam keluarga, semua orangtua berusaha untuk mendidik anak-anaknya. agar dapat menjadi individu yang baik, bertanggungjawab, dan dapat hidup secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya, hukuman hanya menjadi salah satu bagian dari metode

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. masa penjajahan, bangsa Indonesia melakukan perkawinan diusia yang masih

BAB I PENDAHULUAN. bertindak sebagai penopang ekonomi keluarga terpaksa menganggur. Oleh

SEKOLAH IDEAL. Oleh: Damar Kristianto

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. anak belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Segala sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa anak menuju masa dewasa, dan

Transkripsi:

BE SMART PARENTS PARENTING 911 #01 Coffee Morning Global Sevilla School Jakarta, 22 January, 2016 Rr. Rahajeng Ikawahyu Indrawati M.Si. Psikolog

Anak dibentuk oleh gabungan antara biologis dan lingkungan. Lingkungan anak adalah : Jadi : Tetangga, Teman sekolah, Teman bermain, Saudara kandung, Guru, Orangtua. Cara orang tua mengasuh akan mempengaruhi perkembangan anak. Cara orangtua bersikap akan mempengaruhi cara anak berpikir dan mengambil keputusan. Cara orangtua bicara akan mempengaruhi kemampuan anak bersosialisasi.

ORANGTUA Adalah : Ayah dan atau Ibu seseorang baik melalui hubungan biologis maupun hubungan sosial. Tugas Orangtua : Menjaga dan Melindungi anak dari bahaya fisik maupun sosial. Mengajarkan ilmu ketrampilan kemandirian diri. Memenuhi kebutuhan dasar anak.

Masalah Orangtua : Terlalu banyak yang harus dilakukan dan tidak ada waktu buat melakukannya. Stress pagi hari. Stress Malam hari. Parent Tantrums. Bicara dengan anak yang tidak pernah mendengarkan. Merasa cemas tak berkesudahan. Merasa takut apabila ke-tidakpercayadiri-an anda mempengaruhi anak. Merasa bersalah menjadi wanita karir. Kuatir tentang masalah finansial. Terlalu sedikit energi yang tersisa untuk membina hubungan dengan orang lain (Suami/Istri/Teman).

9 PRINSIP DASAR MENJADI ORANGTUA : 1. Pastikan anda memiliki tujuan akan menjadi tipe orangtua yang seperti apakah anda. Dan pastikan anda memiliki ketahanan untuk mencapai tujuan itu dan selalu berusaha mencapai tujuan itu. 2. Pelajari dan pahami segala hal tentang anak (anda). 3. Percayalah pada kemampuan anak (anda). 4. Pahami bahwa pada dasarnya menjadi orangtua juga melalui proses belajar. 5. Maka penting bagi setiap orang yang telah menjadi orangtua untuk meyakini bahwa selalu ada masa penyesuaian saat menjalani tugas sebagai orangtua. 6. Perlu adanya keseimbangan kebutuhan, antara kebutuhan tiap anggota keluarga (sebagai masing-masing individu) dengan kebutuhan keluarga. Hal ini akan membentuk saling menghargai dan harmoni antara anggota keluarga. 7. Mengajarkan anak merasa aman, kuat dan senang didunianya. 8. Manusiawi bagi orantua (merasa) Bahwa kadang kita belum menjadi orangtua yang cukup baik bagi anak. Yang penting kita terus belajar dan berusaha memperbaiki kesalahan yang pernah kita lakukan. 9. Membangun komunitas yang saling mendukung antar sesama orangtua.

TIPE POLA ASUH ORANGTUA Authoritarian Authoritative Permissive Neglected

PENGASUHAN AUTHORITARIAN Ciri ciri : Menuntut Kepatuhan dan Konformitas Anak. Menggunakan Hukuman, Memberikan batasan ketat, diktator, kaku peraturannya. Aturan dan keputusan dibuat orangtua. Anak HARUS patuh pada aturan, keputusan dan tuntutan Orangtua. Kurang hangat, tidak ramah, kurang menerima, dan kurang mendukung kemauan anak, bahkan lebih suka melarang anaknya mendapat otonomi (hak atas diri sendiri) ataupun terlibat dalam pembuatan keputusan. Menghasilkan anak tipe Pemberontak.

PENGASUHAN AUTHORITATIVE Ciri-ciri : Hangat namun Tegas Mendorong Kemandirian Anak. Memberi kebebasan yang terbatas dan terkontrol. Memiliki standard namun juga memberi harapan yang disesuaikan dengan perkembangan anak. Mereka menunjukkan kasih sayang, sabar mendengarkan anaknya, mendukung keterlibatan anak dalam membuat keputusan keluarga, dan menanamkan kebiasaan saling menghargai hak-hak orang tua dan anak. Hal ini mampu memberi kesempatan kedua pihak (orang tua dan anak) untuk dapat saling memahami satu sama lain dan menghasilkan keputusan yang dapat diterima kedua pihak.

Ciri-ciri : PENGASUHAN PERMISSIVE Sangat terikat dengan anaknya. Mengumbar cinta kasih. Tidak mengajarkan Disiplin dan Tidak menuntut apapun dari anak. Keputusan ditangan anak. Membiarkan anak lepas dari tanggung jawab perilakunya. Menghasilkan anak yang tidak cakap secara sosial, tidak mampu bertanggung jawab, tidak matang dan cenderung tergantung pada orang lain.

PENGASUHAN NEGLECTED Ciri-ciri : Dingin, hanya sedikit memperhatikan anak. Jarang komunikasi dengan anak. Memberikan apa saja yang diinginkan anak. Tidak peduli pendapat anaknya. Jarang memberikan konsekuensi atas perilaku anak. Menghasilkan anak yang tidak peduli akan lingkungannya, tidak mampu bersosialisasi dengan baik.

SMART PARENTS S upport M oral A daptive R ules T rust

S U P P O R T Artinya memberikan dukungan bagi anak. Tidak menuntut anak melakukan hal yang tidak sesuai dengan tahap perkembangannya. Memberikan waktu bagi anak untuk belajar dan bermain dengan seimbang. Ada bagi anak, saat anak membutuhkan peran orangtua. Dekat secara emosional dengan anak. Melakukan Mendengar Aktif. Tidak menghambat perkembangan anak secara sengaja maupun tidak sengaja.

M O R A L Memberi pengetahuan tentang sopan santun dalam pergaulan. Memberikan pemahaman tentang aturan sosial dan moral yang baik. Memberikan contoh perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Memberikan kesempatan anak belajar dan memahami agama. Menerapkan dengan konsisten nilai-nilai yang ingin ditanamkan pada anak. Menekankan bagaimana nilai-nilai kebenaran sejati yang diajarkan Tuhan menjiwai setiap tindakan mereka, tidak peduli betatapun sederhananya perbuatan itu.

A D A P T I V E Membantu anak agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan. Ajarkan langsung dengan contoh perilaku bagaimana bagaimana bersikap terhadap orang lain agar bisa diterima lingkungan. Mengajarkan bagaimana menghargai perbedaan pendapat dan sikap orang lain. Mengajarkan hal-hal apa yang menurut nilai-nilai keluarga anda dapat ditoleransi, mana yang tidak; dan kenapa. Agar kelak anak mampu berpikir dan mengambil keputusan yang tepat dalam hidupnya. Mencegah anak memasuki pergaulan yang buruk. Mengajarkan anak akan bahaya yang bisa muncul di lingkungan misal : predator anak, pornografi, narkoba. Saat memberikan pengetahuan pada anak, sesuaikan dengan usia / tahapan perkembangannya.

R U L E S Mengajarkan anak adanya aturan dasar yang harus dipatuhi dalam hidup. Aturan ini sebaiknya tidak dibuat terlalu detil, agar anak tetap punya ruang gerak melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahannya itu. Tujuannya agar mampu mengambil keputusan sendiri kelak. Gaya hidup yang teratur akan membentuk anak yang lebih sehat dan lebih disiplin. Hal yang perlu diberikan aturan : pola hidup, pola makan, pola belajar, pola bekerja, pola komunikasi, hubungan dengan pasangan. Hal yang sudah diatur harus ditegakkan dengan disiplin yang konsisten. Termasuk mengajarkan ada konsekuensi dalam setiap perilaku anak yang harus ditanggung anak itu sendiri.

T R U S T Rasa percaya dapat dibentuk dengan melakukan segala hal dengan disiplin dan konsisten. Jika hidup teratur maka akan tercipta rasa percaya. Rasa percaya bahwa semua baik-baik saja dan ia aman. Rasa aman akan membuat anak mampu bertumbuh kembang dengan baik. Rasa cemas akan membuat anak khawatir berlebihan (karena tidak tahu apa yang dicemaskan). Jika anak terus menerus cemas, ia akan gagal membuat prestasi dalam hidupnya.

ORANGTUA DIHARAPKAN: Menjaga kedekatan emosional dengan anak dengan berusaha ada untuk anak sebanyak mungkin. Melakukan hal yang disukai anak atau orangtua secara bersama-sama. Belajar mengenali emosi anak; membiasakan menanyakan apa yang anak rasakan (lakukan mendengar aktif). Perhatikan keseharian anak, agar anda lebih paham kebiasaan anak, apabila ini tiba-tiba berubah, segera cari tahu kenapa. Setiap perilaku yang bermasalah pasti ada sebabnya. Mengusahakan memberikan pujian lebih (atau sama) banyak dengan teguran. Memberikan aturan-aturan dasar yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut keluarga. Membantu anak belajar, baik dari pengalaman maupun dengan memberikan fasilitas belajar. Siapkan finansial pendidikan anak. Memperhatikan pergaulan anak. Mengenalkan agama, moral dan aturan sosial. Menjadi panutan yang baik bagi anak (misal membiasakan diri mengungkapkan perasaan dengan clean language dan bukan dengan perbuatan (baca mencubit/memukul/menampar/melempar barang/dll). Tidak menyalahkan lingkungan terlalu dini (lingkungan mencakup semua hal diluar diri kita : orang lain, orangtua, guru, sekolah, dll).