*Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 0 Universitas Negeri Padang

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA LAPTOP MAINAN DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH KECAMATAN TILATANG KAMANG ARTIKEL ILMIAH

1. PENDAHULUAN. lanjut, pendidikan dimulai dari sejak dini hingga akhir kelak. Dalam hal ini

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

Langsat Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 2 Juli-Desember 2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK

KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU KATA DENGAN KANTONG PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK GADIH RANTI AGAM

MENGURUTKAN ANGKA 1-20 DENGAN METODE BERMAIN MENCARI NOMOR KURSI PADA ANAK KELOMPOK B DI PAUD SEKAR PAGUNG KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI METODE SINTESA DI TAMAN KANAK-KANAK MANUNGGALXXIII SIKABU LUBUK ALUNG

BAB I PENDAHULUAN. untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010).

ELMI SUSRIANTI NIM / 10127

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PIRING HURUF DI RAUDHATUL ATHFAL DARMA WANITA PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

PERMAINAN KARTU HURUF DI TAMAN KANAK-KANAK AGAM ELIFIA

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MELENGKAPI HURUF MENJADI KATA TAMAN KANAK-KANAK AL HIKMAH AGAM

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGISI POLA GAMBAR DENGAN DAUN KERING DI TK ANDESSA PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

Mengenalkan Konsep Huruf Dengan Metode Permainan Kartu Huruf Pada Anak

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK HURUF TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI MEMBACA MELALUI METODE STORY READING PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH KEPRABON SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK TELADAN PPI SRAGEN TAHUN AJARAN 2014 / 2015

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada program Studi PG PAUD OLEH

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MELUKIS MENGGUNAKAN SIKAT GIGI TAMAN KANAK-KANAK PADANG

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

Meningkatkan penguasaan keaksaraan anak usia dini melalui media flashcard di TK Para Bintang Kota Jambi Kelompok B3

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN TABUNG PINTAR di TK NEGERI PEMBINA LUBUK BASUNG. Ramaini ABSTRAK

SKIRPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

K A R M I NIM. A53B111043

IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH THE NUMBERS ON PLAYING CARDS CHILDREN GROUP A RA DARUL ULUM REJOTANGAN DISTRICT DISTRICT REJOTANGAN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KOLASE DARI DAUN NANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK AZARAH MA ARIF PARIAMAN IRAWATI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN PAPAN SELUNCUR KELERENG DI TAMAN KANAK-KANAK FADHILAH PADANG IRNAWATI REVINA.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berkualitas. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI DONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK PEMBINA AGAM. Monalisa

RAHMAH ROFI SURYA ANISSA A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

Transkripsi:

*Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 0

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH PARIAMAN SELATAN YUSLIMAR* Abstrak kemampuan membaca anak Taman Kanak-kanak Aisyiyah Pariaman selatan masih rendah, disebabkan kurang bervariasinya kegiatan yang diberikan guru, tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan membaca anak melalui kegiatan meronce, jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, data pada penelitian ini diperoleh melalui observasi dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan melalui dua siklus, pada siklus kedua menunjukan peningkatan dan telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kata kunci : Kemampuan Membaca ; Kegiatan Meronce ; Anak Pendahuluan Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan bagian dari Pendidikan Anak usia Dini (PAUD). Pendidikan di Taman Kanak-kanak diakui eksistensinya sebagai suatu jenis pendidikan yang penting karena keberadaannya itu merupakan basis bagi pendidikan selanjutnya, menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 14, pendidikan anak usia dini didefinisikan sebagai suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Tujuan utama pendidikan anak usia dini adalah membentuk anak Indonesia yag berkualitas yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangan sehingga memiliki kesiapan yang optimal dalam memasuki pendidikan dasar. Pada usia balita atau usia emas adalah periode yang ideal untuk mengajarkan anak membaca karena periode ini adalah tahun-tahun pembentukan kecerdasan yang amat menentukan perkembangan anak *Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 1

selanjutnya.kemampuan membaca anak pada Taman Kanak-kanak Aisyiyah Pariaman Selatan masih rendah,ini disebabkan oleh anak masih sulit dalam membedakan huruf, bahkan sering tertukar antara huruf p dengan huruf b, anak masih kesulitan dalam menhubungkan huruf menjadi kata, media pembelajaran yang digunakan guru dalam membaca kurang bervariasi, berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan diatas, maka peneliti membatasi penelitian ini pada masalah kemampuan membaca anak masih rendah, mereka masih kesulitan dalam menghubungkan huruf menjadi kata sederhana di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Pariaman Selatan, dari batasan masalah yang diuraikan diatas maka dapat dirumuskan, bagaimanakah kegiatan meronce dapat meningkatkan kemampuan membaca anak di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Pariaman Selatan, adapun tujuan pada penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca anak kelompok BI melalui kegiatan meronce di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Pariaman Selatan. Menurut Siantayani (2011:10) kesiapan anak dalam membaca tidak terlepas dari dua unsur yaitu kesiapan neural dan kesiapan muskular. Neural adalah kondisi kematangan anak secara neurologis yaitu kemampuan untuk mengenal pra syarat untuk membaca, sedangkan muskular adalah kesiapan anak dalam bidang koordinasi otot-otot untuk mengerakkan organorgan yang diperlukan untuk membaca, sedangkan menurut Tampubolon (1991:62) membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan huruf-huruf. Dikatakan kegiatan fisik karena bagian tubuh khususnya mata yang melakukannya dan kegiatan mental karena bagian pikiran khususnya persepsi dan ingatan terlibat di dalamnya. Jadi membaca merupakan suatu proses pemahaman dari makna tulisan dan symbol-simbol serta mampu menangkap maknanya. Membaca merupakan bentuk pembelajaran yang paling penting dipahami anak karena dengan membaca anak dapat memahami lingkungan di sekitarnya. Menurut Rahim (2007:1) yang menyatakan bahwa masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasannya sehingga mereka lebih mampu menjawab tantangan hidup pada masa-masa mendatang sedangkan menurut leonardt (dalam Nurbiana 2006:5.5) menyatakan alasan mengapa kita perlu menumbuhkan cinta membaca pada anak dengan cara, anak yang senang membaca akan *Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 2

membaca dengan baik, sebahagian besar waktumya digunakan untuk membaca, mempunyai rasa kebahasaan yang lebih tinggi, memberikan wawasan yang lebih luas dalam segala hal dan membuat belajar lebih mudah, memberikan keragaman prespektif kepada anak, membantu anak memiliki rasa kasih sayang, anak yang gemar membaca dihadapkan pada suatu dunia yang penuh dengan kemungkinan dan kesempatan, anak yang gemar membaca akan mampu mengembangkan pola berpikir kreatif dalam diri mereka, anak yang tidak memahami pentingnya membaca tidak akan termotivasi untuk belajar, aktivitas membaca telah merangsang otak untuk melakukan oleh pikir, memahami yang terkandung dalam ragkaian tulisan. Menciptakan lingkungan belajar dan bermain yang baik di rumah yang kaya akan ideide baca tulis yang dapat merangsang minat baca pada anak usia dini. Menurut sudono (2007:15) mengatakan bahwa melihat buku bersama dengan anak-anak termasuk buku-buku besar dapat memberikan contoh perilaku membaca, membangun dan menciptakan lingkungan yang kaya bacaan agar anak-anak dapat terlibat secara mandiri dalam membaca dan menulis, membicarakan mengenai huruf-huruf berdasarkan nama dan bunyi, membaca ulang cerita yang disukai, melibatkan anak-anak dalam kegiatan bahasa, mendorong dan memberikan kesempatan setiap hari kepada anak-anak untuk melakukan percobaa-percobaan dalam menulis, menyediakan banyak kesempatan bagi anak-anak untuk menyelidiki dan mengidentifikasi hubungan antara symbol dan suara dalam konteks yang memiliki arti. Sedangkan menurut Yaumil (dalam Reni 2001:40) cara merangsang minat baca pada anak dapat dilakukan dengan diperkenalkan sejak dini dengan bacaan bergambar dengan warna yang menarik untuk usia 1-3 tahun dimulai dengan membacakan cerita pendek dengan suara dan nama yang jelas, mengajar membaca lebih efektif dengan cara bermain dalam suasana yang informal, melibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari yang mengharuskan anak menggunakan kemampuan membacanya.jadi dapat disimpulkan bahwa cara merangsang minat baca pada anak usia dini dapat dilakukan dengan berbagai cara, asalkan anak senang maka apapun tujuan yang ingin dicapai oleh pendidik maupun orang tua dalam menumbuhkan minat baca pada anak akan dapat tercapai dengan optimal, menurut Jamaris (2006:53) dasar kemampuan membaca yang dimiliki anak usia dini adalah kemampuan dalam melakukan koordinasi gerakan visual dan koordinasi gerakan motorik dapat terlihat dalam menggerakan bola matanya bersamaan dengan tangan dalam membalik buku, kemampuan deskriminasi *Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 3

secara visual dalam membedakan berbagai bentuk seperti segitiga, segi empat, lingkaran dan bentuk lain, kemampuan dalam kosa kata, anak usia dini mempunyai kosa kata yang luas, kemampuan diskrinasi auditoria tau kemampuan membedakan bunyi huruf dan suara. Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan dasar membaca berhubungan dengan motorik dalam membedakan kosa kata dan membedakan bunyi dan suara. Kegiatan meronce sama artinya dengan menyusun, mencocokan, dan merangkai menjadi sebuah bentuk dalam penelitian ini anak dapat merangkai huruf demi huruf menjadi kata melalui kegiatan meronce untuk meningkatkan kemampuan membaca anak, sesuai dengan pendapat Mayke (dalam sudono 2000:3) mengatakan bahwa belajar dengan bermain memberikan kesempatan pada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang, menemukan sendiri, bereksplorasi, dan mempraktekannya seperti pada kegiatan meronce, bermain pasak, puzzle dll. Sedangkan menurut pendapat Firmawaty (2004:2) membaca adalah kegiatan menelusuri, memahami, hingga mengeksplorasi berbagai simbol dapat berupa rangkain huruf dalam suatu tulisan, bacaan dan gambar.jadi dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan membaca anak dapat dilakukan dengan sebuah kegiatan, dan permainan agar menyenangkan bagi anak karena anak usia dini belajar dari benda kongkret dan nyata salah satunya melalui kegiatan meronce untuk meningkatkan kemampuan membaca anak. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif yaitu suatu penelitian yang langsung dilakukan dalam kelas sewaktu proses belajar mengajar, sedangkan jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sesuai dengan pendapat Kunandar (2010:45) nenyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, merencanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasif yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran dikelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus. Penelitian ini dilakukan pada Taman Kanak-kanak Aisyiyah Pariaman Selatan pada kelompok BI dengan jumlah anak 12 orang yang terdiri dari 5 orang perempuan dan 7 laki-laki, alat pengumpulan data yang digunakan yaitu format observasi dan dokumentasi. *Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 4

Menurut Haryadi (2009:24) analisa data pada penelitian tindakan kelas menggnakan rumus: P = x100% Keterangan : P = Persentase aktifitas F = Frekwensi aktifitas yang dilakukan anak N= Jumlah anakdalam satu kelas. Untuk menentukan bahwa aktifitas anak meningkat berdasarkan kriteria yang ditetapkan Arikunto (2006:45) dilambangkan dengan sangat tinggi (ST), tinggi (T), dan rendah (R). Dengan demikian dapat dikategorikan anak yang bernilai sangat tinggi berarti sudah dikatakan mampu, anak yang tinggi berarti anak yang masih berkembang, sedangkan anak yang kategori rendah berarti anak masih perlu bimbingan. Kegiatan meronce adalah suatu kegiatan menyusun huruf yang ditulis dalam karton berwarna warni menggunakan sebuah benang dan diselinggi dengan pipet, setiap huruf dirangkai menjadi sebuah kata yang bermakna sehingga anak secara tidak langsung sudah dapat membaca kata yang disusun dengan cara mereka bermain dengan huruf-huruf yang berwarna dan menarik bagi anak. Hasil Penelitian Setelah peneliti melakukan pengamatan pada kelompok BI di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Pariaman Selatan, ditemukan bahwa perkembangan membaca anak masih belum berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Hal ini di sebabkan karena kegiatan yang diberikan guru kurang bervariasi sehingga kemampuan membaca anak masih rendah. Hal ini dapat kita lihat pada kondisi awal sebelum peneliti melakukan tindakan, masih sulitnya anak dalam menyebutkan huruf hanya 8,33% anak yang dapat melakukannya, dan yang dapat menyusun huruf menjadi kata hanya 8,33% anak yang mampu melakukannya, sedangkan anak yang dapat membaca kata dengan persentase 8,33% anak yang mampu melakukannya, dari kenyataan ini peneliti melakukan observasi melalui kegiatan meronce yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca anak Taman Kanak-kanak Aisyiyah Pariaman Selatan dapat kita lihat dati tabel dibawah ini : *Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 5

Tabel I : Hasil observasi kemampuan membaca anak melalui kegiatan meoronce kategori sangat tinggi pada kelompok BI TamanKanak-kanak Aisyiyah Pariaman selatan. No Aspek Sebelum Siklus I Siklus II Ket Tindakan % % % % 1. Anak dapat menyebutkan 8,33 33,33 75 Naik huruf yang akan dironce 2. Anak dapat meronce huruf 8,33 25 83,33 Naik menjadi kata 3. Anak dapat membaca kata 8,33 25 83,33 Naik yang sudah dironce Nilai rata-rata 8,33 27,77 80,53 Naik Berdasarkan tabel di atas, hasil observasi kemampuan membaca anak melalui kegiatan meronce, aspek pertama anak dapat menyebutkan huruf yang akan dironce sebelum tindakan 8,33%,anak masih belum dapat menyebutkan huruf yang akan dironce, setelah siklus I naik menjadi 33,33% pada tahap ini anak sudah dapat menyebutkan huruf yang akan dironce tapi masih butuh bimbingan dari guru dan pada siklus II naik lagi menjadi 75% anak sudah mampu menyebutkan huruf yang akan dironce. Pada aspek kedua anak dapat meronce huruf menjadi kata, sebelum tindakan 8,33% anak masih belum mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga anak belum dapat melakukan tugasnya dengan baik, tapi setelah siklus I naik menjadi 25% anak sudah dapat meronce huruf menjadi kata meskipun masih dalam bimbingan guru, dan pada siklus II menjadi 83,33% anak sudah dapat meronce huruf menjadi kata dengan mandiri tanpa bantuan guru. Pada aspek ketiga anak dapat membaca kata yang sudah dironce, sebelum tindakan 8,33% anak masih belum mampu melakukannya, setelah siklus I anak sudah mulai dapat melakukannya dengan baik meskipun masih dalam bimbingan guru dengan persentase 25%, dan pada siklus II *Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 6

anak sudah mulai dapat membaca kata yang sudah dironce dengan mandiri tanpa bantuan dari guru dengan persentase 83,33%. Dari hasil observasi kemampuan membaca anak melalui kegiatan meronce dapat kita lihat melalui siklus I terlihat kemampuan meronce belum meningkat dengan baik karena masih banyak anak yang belum mandiri dalam melakukan kegiatan. Tingkat keberhasilan anak pada siklus I ini belum mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan, sedangkan pada siklus II sudah terlihat bahwa semakin tercapainya tingkat perkembangan anak dan kemampuan membaca anak sudah bagus sehingga anak yang mendapat nilai rendah sudah berkurang ini terlihat pada nilai rata-rata anak yang telah mencapai 80,53% telah melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75%. Setelah peneliti melakukan penelitian dengan observasi terlihat bahwa melalui kegiatan meronce dapat meningkatkan kemampuan membaca anak Taman Kanak kanak Aisyiyah Pariaman Selatan. Pembahasan Berdasarkan dari hasil penelitian peningkatan kemampuan membaca anak melalui kegiatan meronce di Taman kanak-kanak Aisyiyah Pariaman Selatan. Adapun pembahasan ini untuk memperjelas dan memperdalam kajian dalam penelitian ini. Pada kondisi awal diperoleh gambaran kemampuan membaca anak di kelas B di TK Aisyiyah Pariaman Selatan masih rendah di mana sebagian anak mengalami kesulitan ketika diadakan kegiatan membaca. Hal ini karena kurangya pengelolaan kegiatan belajar, sehingga kegiatan membaca menjadi tidak menyenangkan bagi anak. Setelah melihat kondisi awal peneliti mengambil tindakan untuk meningkatkan kemampuan membaca anak melalui kegiatan meronce. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat dijabarkan rata-rata keberhasilan anak sebagai berikut: Pada aspek yang pertama anak dapat menyebutkan huruf yang akan dironce dapat kita lihat pada persentase analisa data pada kondisi awal persentasenya 8,33% naik pada siklus I menjadi 33,33%, dan meningkat lagi pada siklus ke II menjadi 75% sesuai dengan pendapat Bronson (dalam Musfiroh 2003:84) mengatakan bahwa anak usia 4 tahun menunjukan minat aktifitas literasi mengeja huruf dan bunyi, menciplak huruf, aktifitas lain yang berkaitan dengan *Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 7

buku. Jadi melalui kegiatan meronce dapat meningkatkan kemampuan membaca anak dimulai dengan anak senang dengan huruf yang berwarna warni. Pada aspek kedua anak dapat meronce huruf menjadi kata, pada kondisi awal sebelum tindakan perkembangan membaca anak 8,33% sedikit menigkat pada siklus I yaitu 25% dan lebih meningkat lagi pada siklus ke II yaitu 83,33% ini sesuai dengan pendapat Firmawaty (2009:2) yang mengatakan bahwa anak usia 5 tahun menunjukan minat menelusuri, memahami, hingga mengeksplorasikan berbagai simbol-simbol dapat berupa rangkaian huruf dalam tulisan bahkan gambar. Jadi melalui kegiatan meronce dapat meningkatkan kemampuan membaca anak karena anak secara tidak langsung sudah mengenal huruf demi huruf yang akan dironce walaupun masih belum sempurna. Pada aspek yang ketiga anak dapat membaca kata yang sudah dironce, pada kondisi awal sebelum tindakan kemampuan anak dalam membaca 8,33% naik pada siklus I setelah tindakan menjadi 25%, dan meningkat lagi pada siklus ke II menjadi 83,3% sesuai dengan pendapat owens (dalam Dhieni 2005:31) mengatakan bahwa anak usia 4-5 tahun memperkaya kosa kata melalui pengulangan, mereka sering mengulang kosa kata yang baru dan unik sekalipun mungkin belum memahami artinya. Didalam pengembangan kosa kata tersebut anak menggunakan fast mapping yaitu suatu proses dimana anak menyerap arti kata baru setelah mendengar sekali atau dua kali dalam percakapan. Berdasarkan ketiga aspek yang telah diteliti dan melihat persentase dari masing- masing aspek yang terjadi peningkatan yang siknifikan maka dapat diambil kesimpulan bahwa melalui kegiatan meronce dapat meningkatkan kemampuan membaca anak pada Taman Kanak - kanak Aisyiyah Pariaman Selatan dan sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), mulai dari kondisi awal 8,33% meningkat pada siklus I menjadi 27,77%, dan meningkat lagi pada siklus ke II menjadi 80,55%. Hasil observasi peningkatan kemampuan membaca anak melalui kegiatan meronce sudah sesuai dengan yang diharapkan, keberhasilan yang dicapai pada siklus ke II ini jauh lebih baik untuk itu peneliti tidak melanjutkan pada siklus berikutnya. *Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 8

Simpulan dan saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :Pendidikan di Taman Kanak-kanak diakui eksistensinya sebagai suatu jenis pendidikan yang sangat penting karena keberadaannya itu merupakan basis bagi pendidikan selanjutnya, karena usia Taman Kanak - kanak untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak meliputi perkembangan bahasa, fisik motorik, kognitif, moral seni dan lain-lain, pada hakekatnya anak usia dini merupakan upaya untuk memberikan stimulus membimbing, mengasuh, dan menyediakan kegiatan sesuai dengan prinsip di Taman Kanakkanak yaitu bermain sambil belajar, dan belajar seraya bermain, kemampuan yang dimiliki oleh anak perlu dikembangkan di Taman Kanak-kanak karena usia dini saat yang paling tepat untuk mengembangkan potensi anak, salah satunya kegiatan yang peneliti lakukan adalah meningkatkan kemampuan membaca anak melalui kegiatan meronce, kemampuan membaca anak perlu dikembangkan agar kecerdasan berbahasa anak berkembang dengan baik melalui kegiatan meronce dapat menjadikan kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan merupakan kegiatan yang mengasyikan, sehingga kemampuan membaca anak meningkat khususnya di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Pariaman Selatan, meronce merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan kemampuan membaca anak karena proses meronce akan sangat menyenangkan dimana anak dapat menyebutkan huruf konsonan kemudian merangkainya menjadi kata sederhana, media pembelajaran pada lembaga pendidikan anak usia dini sangat menunjang perkembangan dan mendorong pengetahuan anak untuk berkembang. Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa saran yang ingin peneliti uraikan diantaranya agar pembelajaran lebih kondusif dan menarik perhatian dan minat anak, maka sebaiknya guru lebih kreatif dalam merancang suatu kegiatan pembelajaran, hendaknya guru mampu menggunakan berbagai macam metode dalam memberikan kegiatan pembelajaran, dengan begitu anak tidak akan merasa bosan dan jenuh dalam belajar serta tujuan pembelajaran tercapai secara optimal,bagi pihak sekolah hendaknya menyediakan media dan alat-alat untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak, bagi peneliti yang lain diharapkan dapat mengembangkan kemampuan membaca anak melalui kegiatan lainnya, bagi pembaca *Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 9

diharapkan dapat menggunakan artikel ini sebagai sumber ilmu pengetahuan guna menambah wawasan. Daftar Rujukan Arikunto, Suharsimi.2006.Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Depertemen Pendidikan Nasional. 2003. UU RI No.20.Jakarta: Dirjen Dikdasmen Dhieni,Nurbiana. 2006. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka Firmawaty.2004. 3 Langkah Praktis Menjadi Anak Maniak Membaca. Jakarta: Puspaswara Haryadi.2009. Statistik Pendidikan. Jakarta : Prestasi Pustaka Raya Jamaris, Martini. 2006. Perkembangan Dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT Gramdia widia Sarana Indonesia Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakata: Bumi Aksara Siantayani, Yulianti. 2011. Persiapan Membaca Bagi Balita. Yogyakarta: kriztea Publizer Sudono, Anggani. 2007. Kegiatan Kreatif Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: PT Penerbitan Sarana Bobo Tampubolon. 1991. Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung: Angkasa *Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 10