Buletin Bulan Februari Tahun 2016 PENGANTAR

dokumen-dokumen yang mirip
Buletin Edisi September Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Bulan Maret Tahun 2016 PENGANTAR

Buletin Edisi Oktober Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi November Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi Januari Tahun 2017 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi Juli Tahun 2016 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Sleman, Februari 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI MLATI. AGUS SUDARYATNO, S.Kom, MM NIP

Buletin Edisi Agustustus Tahun 2016 KATA PENGANTAR

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI

Buletin Bulan Mei Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Bulan Juni Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Bulan April Tahun 2016 PENGANTAR

Buletin Edisi April 2018 KATA PENGANTAR

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI

Buletin Bulan Januari Tahun 2016 PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2016

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2018

Lampiran I.34 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

Bab II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Direktorat Jenderal Pajak DIY

Nama Penerima 1 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Utara 2 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Barat 3 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Timur 4 UPT Pengelola

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

PRAKIRAAN MUSIM 2017/2018

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 REDAKSI

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2011 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT. ANALISIS & PREDIKSI CURAH HUJAN UPDATE DASARIAN I MARET 2017

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

DAFTAR SEKOLAH SMA / MA BERDASARKAN JUMLAH NILAI UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

BIDANG ANALISIS VARIABILITAS IKLIM

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

UPDATE DASARIAN III MARET 2018

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT, ANALISIS & PREDIKSI CURAH HUJAN UPDATED DASARIAN II FEBRUARI 2017

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT, ANALISIS & PREDIKSI CURAH HUJAN UPDATED DASARIAN I FEBRUARI 2017

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

BIDANG ANALISIS VARIABILITAS IKLIM

BIDANG ANALISIS VARIABILITAS IKLIM

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013)

BIDANG ANALISIS VARIABILITAS IKLIM

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BIDANG ANALISIS VARIABILITAS IKLIM

Menimbang. bahwa sesuai ketentuan Pasal 17 dan Pasal 24 peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2013 tentang Tata Cara

BIDANG ANALISIS VARIABILITAS IKLIM

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

BIDANG ANALISIS VARIABILITAS IKLIM

BIDANG ANALISIS VARIABILITAS IKLIM

PENGANTAR. Bogor, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR. DEDI SUCAHYONO S, S.Si, M.Si NIP

BIDANG ANALISIS VARIABILITAS IKLIM

BIDANG ANALISIS VARIABILITAS IKLIM

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT. ANALISIS & PREDIKSI CURAH HUJAN UPDATED DASARIAN III FEBRUARI 2017

BIDANG ANALISIS VARIABILITAS IKLIM

BIDANG ANALISIS VARIABILITAS IKLIM

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT; ANALISIS & PREDIKSI CURAH HUJAN DASARIAN I FEBRUARI 2018

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR

BIDANG ANALISIS VARIABILITAS IKLIM

BAB III TINJAUAN KOTA YOGYAKARTA

BIDANG ANALISIS VARIABILITAS IKLIM

TINJAUAN KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DI KOTA PONTIANAK TANGGAL 15 FEBRUARI 2017

I. INFORMASI METEOROLOGI

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT. ANALISIS & PREDIKSI CURAH HUJAN UPDATED DASARIAN II SEPTEMBER 2017

I. INFORMASI METEOROLOGI

LAPORAN POTENSI HUJAN AKHIR JANUARI HINGGA AWAL FEBRUARI 2016 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT. ANALISIS & PREDIKSI CURAH HUJAN UPDATED DASARIAN II JUNI 2017

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT. ANALISIS & PREDIKSI CURAH HUJAN UPDATED DASARIAN I JANUARI 2018

ANALISIS PERSEBARAN IKLIM KLASIFIKASI OLDEMAN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT; ANALISIS & PREDIKSI CURAH HUJAN DASARIAN III FEBRUARI 2018

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT. ANALISIS & PREDIKSI CURAH HUJAN UPDATED DASARIAN III DESEMBER 2017

MONITORING DINAMIKA ATMOSFER DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN SEPTEMBER 2016 FEBRUARI 2017

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT. ANALISIS & PREDIKSI CURAH HUJAN UPDATED DASARIAN I APRIL 2017

Transkripsi:

PENGANTAR Analisis Januari 2016, Analisis Indeks Kekeringan Tingkat Kekeringan dan Kebasahan periode November 2015 Januari 2016, Prakiraan Maret, April dan Mei 2016 serta Prakiraan Indeks Kekeringan Tingkat Kekeringan dan Kebasahan periode data Desember 2015 Januari 2016 dan data prakiraan Februari 2016 disusun berdasarkan data hasil pengamatan dari 85 stasiun/pos hujan, yang diambil sampel untuk daerah prakiraan sekitar 27 stasiun/pos hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain berdasarkan masukan data tersebut, prakiraan sifat hujan dan curah hujan ini dibuat dengan mempertimbangkan dinamika atmosfer yang setiap pertengahan bulan dibahas dalam forum kajian iklim bulanan. Memperhatikan perkembangan dinamika atmosfer Januari 2016 kondisi Indeks Nino 3.4 berkisar antara 2.0 2.2 atau berada pada kategori El Nino Kuat, sedangkan Dipole Mode berkisar 0.54 s/d 0.32 atau pada kategori dipole negatif normal, SST 2016 di perairan wilayah Indonesia pada umumnya lebih hangat dibandingkan normalnya kecuali diperairan sekitar Maluku dan Laut Aru. Sedangkan SST diperairan selatan Pulau Jawa cenderung lebih hangat dibandingkan normalnya yakni 1 1.5 C lebih hangat dibandingkan dengan normalnya. Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer, analisa data dan kondisi lokal D. I. Yogyakarta, maka diprakirakan curah hujan pada bulan Maret 2016 berkisar 153 412 mm dengan sifat hujan seluruh wilayah D. I. Yogyakarta bersifat Normal (N), bulan April 2016 curah hujan diprakirakan berkisar 104 295 mm dengan sifat hujan seluruh wilayah D.I Yogyakarta bersifat Normal (N), Mei 2016 curah hujan diprakirakan berkisar antara 32 213 mm dengan sifat hujan wilayah D. I. Yogyakarta sebagian besar bersifat Normal (N) sebesar 74.07 % dan sebagian kecil bersifat Bawah Normal (BN) berkisar 25.93 %. Dari hasil analisis curah hujan Januari 2016 di wilayah D. I. Yogyakarta curah hujannya berkisar 76 440 mm dengan sifat hujan sebagian besar berkisar Bawah Normal (BN) sebesar 70 %, Normal (N) sebesar 25.00% dan Atas Normal (AN) sebesar 5.00 %. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penyusunan publikasi ini, segala kritik serta saran yang membangun kami harapkan. Yogyakarta, Februari 2016 KEPALA TONY AGUS WIJAYA, S.Si NIP. 197608021998031001 i

DAFTAR ISI Halaman PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR LAMPIRAN... iii PENGERTIAN... iv I. RINGKASAN... 1 II. ANALISIS DAN PREDIKSI DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT... 3 A. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT BULAN JANUARI 2015. 3 B. PREDIKSI LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE DAN SUHU PERMUKAAN LAUT MARET MEI 2016... 5 III. ANALISIS HUJAN JANUARI 2016... 6 A. ANALISIS CURAH HUJAN JANUARI 2016... 6 B. ANALISIS SIFAT HUJAN JANUARI 2016... 7 C. ANALISIS CURAH HUJAN EKSTRIM JANUARI 2016... 9 IV. INDEKS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN. 10 A. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE NOVEMBER 2015 JANUARI 2016.. 10 B. PRAKIRAAN TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE JANUARI MARET 2016. 11 V. PRAKIRAAN HUJAN MARET, APRIL DAN MEI 2016... 13 A. PRAKIRAAN HUJAN MARET 2016... 13 1. Prakiraan Maret 2016... 13 2. Prakiraan Sifat Maret 2016... 14 B PRAKIRAAN HUJAN APRIL 2016....15 1. Prakiraan April 2016....15 2. Prakiraan Sifat April 2016....15 C. PRAKIRAAN HUJAN MEI 2016....16 1. Prakiraan Mei 2016....16 2. Prakiraan Sifat Mei 2016....17 ii

DAFTAR LAMPIRAN Buletin Bulan Februari Tahun 2016 Halaman Lampiran 1a TABEL ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2016...19 Lampiran 1b. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET 2016...20 Lampiran 1c. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL 2016... 21 Lampiran 1d. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN MEI 2016... 22 Lampiran 1e. TABEL INDEKS SPI TIGA BULANAN (NOVEMBER 2015 JANUARI 2016)...... 23 Lampiran 2a. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT JANUARI.... 24 Lampiran 2b. PREDIKSI LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE DAN SUHU PERMUKAAN LAUT BULAN MARET MEI 2016... 25 Lampiran 3a. ANALISIS CURAH HUJAN BULAN JANUARI 2016... 26 Lampiran 3b. DISTRIBUSI SIFAT HUJAN BULAN JANUARI 2016... 26 Lampiran 3c. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE NOVEMBER 2015 JANUARI 2016... 27 Lampiran 4a. PRAKIRAAN TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE JANUARI MARET 2016...27 Lampiran 4b. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN MARET 2016... 28 Lampiran 4c. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN MARET 2016... 28 Lampiran 5a. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN APRIL 2016... 29 Lampiran 5b. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN APRIL 2016... 29 Lampiran 6a. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN MEI 2016... 30 Lampiran 6b. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN MEI 2016..... 30 Lampiran 7. FORMAT PELAPORAN CURAH HUJAN DASARIAN VIA SMS...31 iii

PENGERTIAN 1. EL NINO DAN LA NINA El Nino merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan dan atmosfer yang ditandai memanasnya suhu permukaan laut di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3,4) atau anomali suhu muka laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rataratanya). Sementara, sejauh mana pengaruhnya El Nino di Indonesia, sangat tergantung dengan kondisi perairan wilayah Indonesia. Fenomena El Nino yang berpengaruh di wilayah Indonesia dengan diikuti berkurangnya curah hujan secara drastis, baru akan terjadi bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup hangat tidak berpengaruh terhadap kurangnya curah hujan secara signifikan di Indonesia. Disamping itu, mengingat luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino. Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino ditandai dengan anomali suhu permukaan laut negatif (lebih dingin dari rataratanya) di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3,4). Fenomena La Nina secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat apabila diikuti dengan menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia. Demikian halnya El Nino, dampak La Nina tidak berpengaruh ke seluruh wilayah Indonesia. 2. DIPOLE MODE Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu permukaan laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu permukaan laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Index (DMI). Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat, sedangkan nilai DMI negatif, berdampak meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat. 3. CURAH HUJAN hujan (mm) merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1 m 2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap. 1 mm jumlahnya sama dengan 1 liter air hujan / m 2 iv

4. CURAH HUJAN KUMULATIF SATU BULAN hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Pebruari dan 30 atau 31 hari untuk bulanbulan lainnya. 5. SIFAT HUJAN Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama satu bulan di suatu tempat dengan ratarata atau normalnya selama periode 30 tahun (1981 2010) pada bulan dan tempat yang sama. Sifat hujan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu : a. Atas Normal (AN) : jika nilai perbandingannya > 115% b. Normal (N) : jika nilai perbandingan antara 85% 115% c. Bawah Normal (BN) : jika nilai perbandingannya < 85% 6. INTENSITAS CURAH HUJAN Kriteria intensitas curah hujan dibagi menjadi 5 kategori, yaitu : Sangat Ringan dengan intensitas 0 5 mm/hari Ringan dengan intensitas 6 20 mm/hari Sedang dengan intensitas 21 50 mm/hari Lebat dengan intensitas 51 100 mm/hari Sangat Lebat dengan intensitas >100 mm/hari 7. Standardized Precipitation Index (SPI) adalah indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya, dalam suatu periode waktu yang panjang. Nilai SPI dihitung menggunakan metoda statistik probabilistik distribusi gamma. Berdasarkan nilai SPI ditentukan tingkat kekeringan dan kebasahan dengan kategori sebagai berikut : a. Tingkat Kekeringan 1) Sangat Kering : Jika nilai SPI 2,00 2) Kering : Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 3) Agak Kering : Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49 b. Normal : Jika nilai SPI 0,99 s/d 0,99 c. Tingkat Kebasahan 1) Sangat Basah : Jika nilai SPI 2,00 2) Basah : Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 3) Agak Basah : Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49 v

Kekeringan Meteorologis adalah berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya dalam jangka waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan dst). Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama tiga bulan, yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai SPI. vi

I. RINGKASAN 1. Indeks Nino 3.4 pada bulan Januari 2016 berkisar antara 2 2.2 atau berada pada kategori El Nino Kuat, sedangkan Dipole Mode berkisar antara 0.54 ( 0.32) atau pada kategori dipole negatif normal. Kondisi anomali suhu muka air laut (SST) pada bulan Januari 2016 diperairan wilayah Indonesia pada umumnya lebih hangat dibandingkan normalnya kecuali diperairan sekitar Maluku dan Laut Aru, sedangkan SST di perairan selatan Pulau Jawa cenderung lebih hangat dibandingkan normalnya yakni 1 1.5 C lebih hangat dibandingkan dengan normalnya. Berdasarkan pantauan aktivitas MJO selama periode Januari 2016 menunjukkan bahwa selama periode tanggal 6 12 Januari 2016 pergerakan MJO terdeteksi aktif di perairan Afrika, sedangkan 13 16 Januari 2016 terdeteksi aktif di Samudera Hindia, dan tanggal 26 31 Januari 2016 terdeteksi aktif di atas maritime continent. Adanya fenomena MJO yang aktif di wilayah maritime continent akan memberikan efek pada peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia khususnya pada dasarian III Januari 2016. Pola angin lapisan 850 mb bulan Januari 2016 di atas wilayah Pulau Jawa menunjukkan pergerakan angin utara yang bergerak dari Laut Cina Selatan menyusuri Pulau Kalimantan dan Selat Karimata. Pola angin lapisan 850 mb bulan Januari 2016 menunjukan adanya pembelokan angin di atas Selat Karimata, sehingga menimbulkan adanya konvergensi massa udara di wilayah tersebut. Pola angin lapisan 850 mb bulan Januari 2016 berbeda dengan kondisi klimatologisnya (normalnya), dimana secara klimatologis pergerakan angin pada bulan Januari adalah angin baratan yang bergerak dari Samudera Hindia menuju benua Australia. Kecepatan angin lapisan 850 mb di atas Pulau pada bulan Januari 2016 lebih kecil dibanding kondisi normalnya. Distribusi kandungan air pada bulan Januari 2016 terkonsentrasi di atas Selat Karimata dan perairan barat Sumatera, kondisi tersebut disebabkan adanya pola konvergensi akibat pembelokan angin lapisan 850 mb. Jika dibandingkan dengan kondisi klimatologisnya (normalnya), kandungan air pada bulan Januari 2016 pada umumnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan kondisi normalnya, hal tersebut ditunjukkan oleh nilai anomali kandungan air yang bernilai positif. Anomali kandungan air diwilayah Pulau Jawa pada kisaran 2 hingga 2 atau dalam kisaran normal. Stasiun Klimatologi Yogyakarta 1

Distribusi pertumbuhan awan pada bulan Januari 2016 lebih terkonsentrasi di wilayah Kalimantan bagian Barat, Sumatra bagian Selatan, sebagian besar Pulau Jawa dan Papua. Jika dibandingkan dengan kondisi klimatologisnya, distribusi pertumbuhan awan pada periode bulan Januari 2016 lebih kecil dibandingkan dengan kondisi normalnya, hal tersebut ditandai dengan nilai positif dari nilai anomaly OLR hampir di seluruh wilayah Indonesia. Pertumbuhan awan di atas wilayah Pulau Jawa pada umumnya dalam kisaran normal yang ditandai dengan nilai anomaly OLR pada kisaran antara 10 sampai dengan 10. Kondisi El Nino pada periode bulan Maret Mei 2016 diprediksikan akan mengalami peluruhan dari kategori El Nino sedang, menunju El Nino lemah dan normal pada bulan Mei 2016. Kondisi Dipole Mode pada periode Maret Mei 2016 diprediksikan dalam katagori normal. Anomali SST pada bulan Maret Mei 2016 untuk wilayah Indonesia diprediksikan akan lebih hangat dibandingkan dengan kondisi normalnya, kecuali perairan di wilayah Indonesai Timur utara ekuator. Berdasarkan prediksi dinamika atmosfer laut pada periode bulan Maret 2016 Mei 2016 maka kondisi curah hujan di wilayah Indonesia termasuk wilayah DIY diprediksikan akan berkisar pada kisaran normal di atas normal dibandingkan dengan kondisi normalnya. Hal tersebut disebabkan karena menghangatnya suhu muka air laut di selatan Pulau Jawa yang akan memberikan kontribusi lebih dalam proses penguapan. 2. Hasil analisis curah hujan di seluruh wilayah D. I. Yogyakarta pada bulan Januari 2016 berkisar 76 440mm dengan sifat hujan sebagian besar Bawah Normal (BN) sebesar 70.00%,sebagian Normal (N) sebesar 25.00% dan Atas Normal (AN) sebesar 5.00%. Analisis curah hujan ekstrim harian bulan Januari 2016 dengan curah hujan lebih dari 100 mm terjadi di Ringinharjo (Kabupaten ). 3. Prakiraan curah bulan Maret 2016, diprakirakan berkisar 153 412mm dengan sifat hujan seluruhnya bersifat Normal (N). 4. Prakiraan curah bulan April 2016, diprakirakan berkisar 104 295mm dengan dengan sifat hujan seluruhnya bersifat Normal (N). Stasiun Klimatologi Yogyakarta 2

5. Prakiraan curah bulan Mei 2016, diprakirakan berkisar 32 213mm dengan sifat hujan sebagian besar bersifat Normal (N) sebesar 74.07% dan sebagian kecil bersifat Bawah Normal (BN) sebesar 25.93%. Stasiun Klimatologi Yogyakarta 3

II. ANALISIS DAN PREDIKSI DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT A. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT BULAN JANUARI 2016 Halhal yang perlu disampaikan dalam analisis meliputi analisis terhadap perkembangan El Nino/La Nina, Dipole Mode, kondisi sirkulasi angin, liputan awan dan Suhu Permukaan Laut di Indonesia. 1. Perkembangan kondisi El Nino/La Nina Indeks Nino 3.4 pada Januari 2016 berkisar antara 2 2.2 atau berada pada kategori El Nino Kuat. Kondisi tersebut dapat berpengaruh (mengurangi) terhadap kondisi curah hujan di wilayah Indonesia apabila pada saat bersamaan kondisi SST di perairan Indonesia cenderung lebih dingin. 2. Dipole Mode Dipole Mode berkisar antara 0.54 (0.32) atau pada kategori dipole negatif normal. Kondisi ini dapat meningkatkan curah hujan di Indonesia bagian barat. 3. Sirkulasi angin Pola angin lapisan 850 mb bulan Januari 2016 di atas wilayah Pulau Jawa menunjukkan pergerakan angin utara yang bergerak dari Laut Cina Selatan menyusuri Pulau Kalimantan dan Selat Karimata. Pola angin lapisan 850 mb bulan Januari 2016 menunjukan adanya pembelokan angin di atas Selat Karimata, sehingga menimbulkan adanya konvergensi massa udara di wilayah tersebut. 4. Liputan awan Distribusi pertumbuhan awan pada bulan Januari 2016 lebih terkonsentrasi diwilayah Kalimantan bagian Barat, Sumatra bagian Selatan, sebagian besar Pulau Jawa dan Papua. Jika dibandingkan dengan kondisi klimatologisnya, distribusi pertumbuhan awan pada periode bulan Januari 2016 lebih kecil dibandingkan dengan kondisi normalnya. 5. Kondisi Suhu Permukaan Laut (SST) di Indonesia Kondisi suhu muka air laut (SST) pada bulan Januari 2016 di perairan wilayah Indonesia pada umumnya lebih hangat dibandingkan normalnya kecuali di perairan sekitar Maluku dan Laut Aru. Sedangkan SST di perairan selatan Pulau Jawa cenderung lebih hangat dibandingkan normalnya yakni 1 1.5 C lebih hangat dibandingkan dengan normalnya. Stasiun Klimatologi Yogyakarta 4

B. PREDIKSI LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE, SUHU PERMUKAAN LAUT BULAN MARET MEI 2016 1. Prediksi La Nina/ El Nino Berdasarkan prediksi indek Nino3.4 untuk periode bulan Maret Mei 2016 yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga cuaca dan iklim seperti BMKG (Indonesia), NCEP (USA), JAMSTEC (Jepang) dan BoM (Australia) menunjukkan kondisi yang berbedabeda. Namun demikian, prediksi dari keempat lembaga iklim dan cuaca tersebut menunjukkan bahwa indek Nino akan mengalami peluruhan dari kategori El Nino moderat pada bulan Maret 2016, selanjutnya akan meluruh menjadi El Nino lemah pada bulan April 2016 dan berlanjut menjadi kategori normal pada bulan Mei 2016. 2. Prediksi Dipole Mode Prediksi Dipole Mode bulan Maret Mei 2016 dalam kondisi normal. Hal ini tidak signifikan dalam menambah atau mengurangi massa uap air dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian Barat. 3. Prediksi Suhu Permukaan Laut (SST) Indonesia Kondisi suhu muka laut pada bulan Maret Mei 2016 untuk wilayah Indonesia diprediksikan akan lebih hangat dibandingkan dengan kondisi normalnya. Stasiun Klimatologi Yogyakarta 5

III. ANALISIS HUJAN JANUARI 2016 A. ANALISIS CURAH HUJAN JANUARI 2016 Berdasarkan pengamatan curah hujan hingga dasarian I Februari 2016 di seluruh wilayah D. I. Yogyakarta, disampaikan analisis curah hujan Januari 2016 sebagai berikut : CURAH HUJAN (mm) KABUPATEN KECAMATAN Kulon Progo Sebagian kecil Wates dan Lendah. Sebagian besar Panjatan dan Galur. Sebagian kecil Ngaglik, Ngemplak, Kalasan, dan sebagian besar Depok. 51 100 Sebagian kecil Dlingo. Sebagian kecil Patuk dan Playen. Sebagian kecil Panjatan, Wates, Pengasih, dan Kulon Progo Galur. Sebagian besar Sentolo dan Lendah. Sebagian kecil Mlati, Depok, Ngaglik dan Ngemplak. Sebagian besar Kalasan. Seluruh Berbah dan Prambanan. 101 150 Sebagian kecil. Sebagian kecil Sedayu, Pajangan, Bambanglipuro dan Kretek. Sebagian besar Sanden, Pundong, Jetis, Pleret, Dlingo dan Banguntapan. Seluruh Piyungan. Sebagian kecil Wonosari, Nglipar dan Ngawen. Sebagian besar Panggang, Playen dan Patuk. Kulon Progo Sebagian kecil Panjatan, Wates, Pengasih, Sentolo dan Nanggulang. Sebagian kecil Moyudan, Godean, Mlati, Ngaglik, Ngemplak dan Kalasan. Sebagian besar Gamping. 151 200 Sebagian besar. Kulon Progo Sebagian kecil Sanden, Pundong, Jetis, Pleret, Banguntapan dan. Sebagian besar Sedayu, Pajangan, Pandak, Kretek dan Sewon. Seluruh Kasihan dan Bambanglipuro. Sebagian kecil Panggang, Paliyan, Playen, Wonosari dan Ngawen. Sebagian besar Nglipar. Sebagian kecil Wates dan Kokap. Sebagian Pengasih dan Nanggulan. Sebagian besar Girimulyo dan Samigaluh. Sebagian kecil Seyegan,, Gamping dan Cangkringan. Sebagian Moyudan, Godean, Mlati dan Ngemplak. Sebagian besar Ngaglik. Stasiun Klimatologi Yogyakarta 6

201 300 Sebagian kecil Pandak, Jetis dan Sewon. Seluruh. Sebagian kecil Playen dan Nglipar. Sebagian besar Paliyan Wonosari, Ngawen, Semin, Karangmojo, Semanu dan Rongkop. Seluruh Tepus. Sebagian kecil Wates, Pengasih, Girimulyo, Nanggulan Kulon Progo dan Samigaluh. Sebagian besar Kokap. Seluruh Temon dan Kalibawang. Sebagian kecil Moyudan, Godean, Mlati,, Ngaglik, Ngemplak dan Pakem. Sebagian besar Seyegan dan Cangkringan. Seluruh Minggir. 301 400 Sebagian kecil Semin, Karangmojo, Semanu dan Rongkop. Seluruh Ponjong. Kulon Progo 401 500 Sebagian kecil Seyegan,, Ngaglik dan Cangkringan. Sebagian besar Tempel dan Pakem. Seluruh Turi. B. ANALISIS SIFAT HUJAN JANUARI 2016 Analisis sifat hujan pada bulan Januari 2016 di wilayah D. I. Yogyakarta sebagai berikut : SIFAT HUJAN KABUPATEN KECAMATAN ATAS NORMAL ( AN ) >201 % 151 200 % Stasiun Klimatologi Yogyakarta 7

116 150 % Sebagian kecil Jetis Sewon dan sebagian besar. Sebagian kecil Pengasih, Wates, Girimulyo dan Nanggulan. Sebagian besar Kokap dan Kokap. Seluruh Temon. NORMAL ( N ) 85 115 % Sebagian kecil Moyudan, Godean, Mlati dan Ngaglik. Sebagian besar Seyegan,, Pakem, dan Cangkringan. Seluruk Minggir, Tempel dan Turi. BAWAH NORMAL ( BN ) 51 84 % 31 50 % Sebagian kecil Pajangan, Sewon, Pleret, Jetis, Bambanglipuro, Pandak dan. Sebagian kecil Rongkop, Semanu, Ponjong dan Semin. Seluruh Ponjong. Sebagian kecil hingga sebagian besar kecamatan di Kabupaten Kulon Progo kecuali Kecamatan Temon. Sebagian kecil Seyegan,, Pakem, Cangkringan dan Ngemplak. Sebagian besar Moyudan, Godean, Mlati dan Ngaglik. Seluruh Gamping. Sebagian. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten kecuali kecamatan Dlingo, Pleret dan Piyungan. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten kecuali Kecamatan Patuk. Sebagian kecil Wates dan Pengasih. Sebagian besar Panjatan, Sentolo dan Lendah. Seluruh Galur. Sebagian kecil Mlati, Ngaglik dan Ngemplak. Sebagian besar Kalasan dan Berbah. Seluruh Prambanan. Sebagian besar. Stasiun Klimatologi Yogyakarta 8

0 31 % Sebagian besar Banguntapan dan Jetis. Seluruh Dlingo, Pleret, Piyungan. Sebagian kecil Paliyan, Wonosari, Ngawen dan Semanu. Sebagian besar Panggang, Playen, Nglipar dan Tepus. Seluruh Patuk. Sebagian kecil Ngaglik, Kalasan dan Berbah. Seluruh Depok. Sebagian kecil. Sebagian kecil Banguntapan. C. ANALISIS CURAH HUJAN EKSTRIM JANUARI 2016 Analisis curah hujan ekstrim harian pada bulan Januari 2016 di wilayah D. I. Yogyakarta adalah sebagai berikut : KABUPATEN CURAH HUJAN LEBAT CURAH HUJAN SANGAT LEBAT (50 100 mm/hari) (> 100 mm/hari) BANTUL Dlingo Ringinharjo GUNUNGKIDUL BPP. Nglipar, BPP. Paliyan, BPP. Playen, BPP. Ponjong KULON PROGO Kalibawang, Kokap, Samigaluh SLEMAN Beran, Ledoknongko, Tempel Stasiun Klimatologi Yogyakarta 9

IV. INDEKS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN A. Analisis Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Periode November 2015 Januari 2016 KABUPATEN /KOTA 1. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI SANGAT KERING KULON PROGO TINGKAT KEKERINGAN KERING AGAK KERING NORMAL Sebagian kecil Pengasih. Sebagian Lendah. Sebagian besar Sentolo. SLEMAN KOTA YOGYAKARTA BANTUL Sebagian Sedayu, dan Pajangan. Sebagian besar Pandak dan. Sebagian Nanggulan, Pengasih, Sentolo, Lendah dan Garut. Sebagian kecil wilayah Minggir, Moyudan, Godean, Mlati, Mlati, dan Ngaglik. Sebagian besar Gamping. Sebagian kecil Kota Yogyakarta. Sebagian kecil Jetis, Pajangan,, Pandak, Srandakan, Pundong, Dlingo dan Piyungan. Sebagian besar Sedayu, Kasihan, Sewon dan Sanden. Seluruh Kasihan Bambanglipuro dan Kretek. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Kulon Progo. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten. Sebagian besar kecamatan di Kota Yogyakarta. Sebagian Sewon dan Dlingo. Sebagian besar Jetis Pundong dan Piyungan. Seluruh Pleret dan Banguntapan. GUNUNGKIDUL Sebagian kecil Paliyan, Wonosari, Nglipar dan Patuk.. Sebagian besar Panggang dan Playen. Sebagian kecil wilayah Panggang, Paliyan, Playen, Wonosari, Nglipar dan Patuk. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Gunung Kidul kecuali Panggang. Stasiun Klimatologi Yogyakarta 10

KABUPATEN 2. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI TINGKAT KEBASAHAN AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH BANTUL KOTA YOGYAKARTA. KULON PROGO SLEMAN GUNUNGKIDUL B. Prakiraan Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Periode Januari Maret 2016 KABUPATEN /KOTA 1. Prakiraan Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI SANGAT KERING KULON PROGO SLEMAN KOTA YOGYAKARTA BANTUL Sebagian kecil Mlati dan. Sebagian Ngaglik. Sebagian kecil Sewon dan Jetis. Sebagian besar. TINGKAT KEKERINGAN KERING AGAK KERING NORMAL Sebagian Kecil Gamping, Mlati, dan Ngaglik. Sebagian kecil Bambanglipuro, Jetis,, Sewon, Kasihan, Pajangan dan Pandak. Sebagian besar. Sebagian kecil Pengasih dan Lendah. Sebagian besar Sentolo. Sebagian kecil Mlati,, Pakem, Cangkringan, Ngaglik, Kalasan dan Depok. Sebagian besar Godean,Gamping dan Ngemplak. Sebagian kecamatan di. Sebagian kecil Srandakan, Sanden, Pundong, Jetis,Kasihan dan Sewon. Sebagian besar Pandak, Bambanglipuro, Kretek, Pajangan dan Sedayu. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Kulon Progo. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten kecuali Gamping. Sebagian kecamatan di. Sebagian kecil Sewon. Sebagian besar Srandakan, Sanden, Pundong, Jetis dan Dlingo. Seluruh Pleret, Piyungan dan Banguntapan. GUNUNGKIDUL Sebagian besar Panggang. Sebagian kecil Paliyan. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten. Stasiun Klimatologi Yogyakarta 11

KABUPATEN 2. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI TINGKAT KEBASAHAN AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH BANTUL KOTA YOGYAKARTA. KULON PROGO SLEMAN GUNUNGKIDUL Stasiun Klimatologi Yogyakarta 12

V.PRAKIRAAN HUJAN MARET, APRIL DAN MEI 2016 A. PRAKIRAAN HUJAN MARET 2016 1. Prakiraan Maret 2016 CURAH HUJAN (mm) KABUPATEN KECAMATAN Kulon Progo Sebagian kecil wilayah Wates, Lendah dan Galur. Sebagian besar wilayah Panjatan. Sebagian kecil wilayah Depok. Sebagian besar wilayah Berbah. 151 200 Sebagian kecil. Sebagian kecil wilayah Sewon, Bambanglipuro dan Jetis. Sebagian wilayah Banguntapan, Piyungan sebagian besar wilayah Kulon Progo 201 300 Sebagian besar kecamatan di Kabupaten Kulon Progo. Sebagian Kabupaten. Sebagian. Sebagian Kabupaten. Sebagian Kabupaten. Kulon Progo Sebagian kecil wilayah Girimulyo, Nanggulan, Galur dan L Seluruh wilayah Samigaluh. Sebagian kecil wilayah Gamping dan Kalasan. Sebagian wilayah Pakem dan Seyegan. Sebagian besar wilayah Tempel, Turi, Mlati, Ngemplak dan Depok. Seluruh wilayah dan Ngaglik 301 400 Sebagian kecil wilayah Bambanglipuro, Banguntapan dan. Sebagian besar wilayah Pandak, Kretek dan Pleret. Seluruh wilayah Srandakan. Sebagian kecil wilayah Patuk dan Playen. Sebagian besar wilayah Nglipar, Wonosari, Karangmojo, Semanu dan Tepus. Seluruh wilayah Ngawen, Semin, Ponjong dan Rongkop Kulon Progo 401 500 Sebagian kecil wilayah Semanu, Wonosari dan Karangmojo. Stasiun Klimatologi Yogyakarta 13

2. Prakiraan Sifat Maret 2016 SIFAT HUJAN KABUPATEN KECAMATAN ATAS NORMAL ( AN ) >201 % 151 200 % 116 150 % NORMAL ( N ) 85 115 % BAWAH NORMAL ( BN ) 51 84 % 31 50 % 0 31 % Seluruh Kecamatan di Kabupaten. Seluruh Kecamatan di Kabupaten. Seluruh Kecamatan di. Seluruh Kecamatan di Kabupaten. Seluruh Kecamatan di Kabupaten. Stasiun Klimatologi Yogyakarta 14

B. PRAKIRAAN HUJAN APRIL 2016 1. Prakiraan April 2016 CURAH HUJAN (mm) KABUPATEN Kulon Progo KECAMATAN Sebagian kecil Moyudan dan Seyegan. Sebagian Godean. 101 150 Sebagian kecil Bambanglipuro, Pandak, Pajangan dan Dlingo. Sebagian besar Pundong, Sewon dan Jetis. Seluruh. Sebagian kecil Playen, Wonosari, Semanu dan Tepus. Seluruh Panggang dan Paliyan. Kulon Progo Sebagian besar hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Kulon Progo kecuali Samigaluh dan Kalibawang. Sebagian kecil Minggir, Seyegan, Mlati, Godean, Berbah dan Kalasan. Sebagian besar Moyudan, Gamping, dan Prambanan. 151 200 Sebagian kecil. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten kecuali Banguntapan. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten kecuali Panggang dan Paliyan. Kulon Progo Sebagian kecil Girimulyo dan Nanggulan. Seluruh Samigaluh dan Kalibawang. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten kecuali Moyudan, Godean dan Prambanan. 201 300 Sebagian besar. Sebagian kecil Sewon, Jetis dan Piyungan. Sebagian besar Pleret. Seluruh Banguntapan. Sebagian kecil Patuk, Playen, Wonosari dan Karangmojo. Sebagian besar Nglipar 2. Prakiraan Sifat April 2016 SIFAT HUJAN KABUPATEN KECAMATAN ATAS NORMAL ( AN ) >201 % 151 200 % Stasiun Klimatologi Yogyakarta 15

116 150 % NORMAL ( N ) 85 115 % BAWAH NORMAL ( BN ) 51 84 % 31 50 % 0 31 % Seluruh Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo. Seluruh Kecamatan di Kabupaten. Seluruh Kecamatan di. Seluruh Kecamatan di Kabupaten. Seluruh Kecamatan di Kabupaten. C. PRAKIRAAN HUJAN MEI 2016 1. Prakiraan Mei 2016 CURAH HUJAN (mm) KABUPATEN KECAMATAN Kulon Progo Sebagian kecil Wates, Lendah dan Galur. Sebagian besar Panjatan. 21 50 Kulon Progo Sebagian kecil Srandakan, Pundong dan Jetis. Sebagian besar Sanden, Pandak dan Bambanglipuro. Seluruh Kretek. Sebagian kecil Playen, Wonosari, Semanu dan Tepus. Sebagian besar Panggang. Seluruh Paliyan. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Kulon Progo kecuali Samigaluh dan Kalibawang. Sebagian Gamping. 51 100 Sebagian kecil Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten kecuali Kretek. Stasiun Klimatologi Yogyakarta 16

Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten kecuali Kretek. Kulon Progo Sebagian kecil Samigaluh, Girimulyo dan Nanggulan. Seluruh Kalibawang. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten kecuali dan Turi. 101 150 Sebagian besar. Sebagian kecil Banguntapan dan Dlingo. Sebagian kecil Patuk, Nglipar dan Wonosari. Sebagian Playen. Kulon Progo Sebagian kecil Girimulyo. Sebagian besar Samigaluh. Sebagian kecil Tempel, Seyegan, Gamping, Ngemplak, Pakem dan Turi. Sebagian besar, Mlati dan Ngaglik. 151 200 Kulon Progo Sebagian kecil Tempel,, Turi, Pakem dan Ngaglik. Sebagian besar Turi. 201 300 2. Prakiraan Sifat Mei 2016 SIFAT HUJAN KABUPATEN KECAMATAN ATAS NORMAL ( AN ) >201 % 151 200 % 116 150 % NORMAL ( N ) 85 115 % Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Kulon Progo kecuali Nanggulan, Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang. Seluruh Kecamatan di Kabupaten. Stasiun Klimatologi Yogyakarta 17

BAWAH NORMAL ( BN ) 51 84 % 31 50 % 0 31 % Seluruh Kecamatan di. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten kecuali Sanden dan Kretek. Sebagian kecil Wonosari dan Ngawen. Sebagian besar Playen dan Nglipar. Seluruh Patuk. Sebagian kecil Pengasih, Sentolo, Lendah dan Galur. Sebagian besar Kokap. Seluruh Temon, Wates dan Panjatan. Sebagian kecil Srandakan dan Pundong. Sebagian besar Pandak dan Bambanglipuro. Seluruh Sanden dan Kretek. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten kecuali Patuk. Stasiun Klimatologi Yogyakarta 18

Nama Stasiun TABEL ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RataRata (mm) Normal (mm) Maksimum Tahun (mm) (mm) Lampiran 1a Minimum Analisis Januari 2016 Tahun Hari Sifat (mm) 1. BANTUL Dlingo 261 222 300 995 2008 29 1997 95 11 BN Gandok 380 323 437 1248 2008 92 1992 147 13 BN Gedongan 349 297 401 955 2012 132 2007 X X X Ngetal 296 252 340 851 2005 60 2007 116 9 BN Piyungan 272 231 313 995 2008 126 2010 110 11 BN Ringinharjo 165 140 190 907 2013 91 1997 226 13 AN 2. GUNUNG KIDUL BPP. Nglipar 378 321 435 1056 1991 90 1978 262 17 BN BPP. Paliyan 342 291 393 1081 1987 99 2007 221 13 BN BPP. Panggang 348 296 400 778 1988 224 1989 148 10 BN BPP. Playen 420 357 483 1068 1987 27 1978 144 11 BN BPP. Ponjong 373 317 429 697 1986 125 1982 337 17 N 3. KULON PROGO BPP. Panjatan 227 193 261 825 1986 103 2004 76 10 BN Brosot 351 298 404 695 2001 161 2007 X X X Gejagan 350 297 402 563 2013 104 2007 X X X Gembongan 301 256 346 487 1999 124 2007 149 11 BN Kalibawang 345 293 397 582 1987 104 2008 (2x) 317 17 N Kokap 370 314 425 689 2002 89 1982 341 15 N Samigaluh 380 323 437 747 1991 178 1986 292 10 BN Singkung 267 227 307 727 1987 132 2003 X X X 4. SLEMAN Beran 360 306 414 654 2011 70 2007 231 15 BN Bronggang 399 339 459 639 1984 163 2007 X X X Kolombo 439 373 505 1631 1987 63 2007 93 19 BN Ledoknongko 404 343 465 700 1983 137 2007 440 20 N Ngentak 281 239 323 606 1983 92 2007 X X X Stageof Yogyakarta 247 210 284 495 2013 216 2004 155 18 BN Tempel 394 335 453 654 1987 82 2007 408 19 N Keterangan : Rata rata = Tahun 1981 2010 Normal = 85 % 115 % x rataratanya X = Data belum masuk Stasiun Klimatologi Yogyakarta 19

Kabupaten/Nama Stasiun TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RataRata (mm) Normal (mm) Maksimum (mm) Tahun (mm) Minimum Tahun (mm) Lampiran 1b Prakiraan Maret 2016 1. BANTUL Dlingo 244 207 281 570 2008 38 2002 207 281 N Gandok 332 282 382 728 2010 36 1997 282 382 N Gedongan 311 264 358 1181 1999 75 2005 264 358 N Ngetal 242 206 278 482 1996 30 2009 206 278 N Piyungan 276 235 317 562 2007 42 1997 235 317 N Ringinharjo 153 130 176 708 2015 23 1997 130 176 N 2. GUNUNG KIDUL BPP. Nglipar 412 350 474 1424 1979 145 2008 350 474 N BPP. Paliyan 241 205 277 481 1994 24 2014 205 277 N BPP. Panggang 202 172 232 714 1986 26 2009 172 232 N BPP. Playen 344 292 396 952 2001 42 1978 292 396 N BPP. Ponjong 366 311 421 681 1998 137 2014 311 421 N 3. KULON PROGO BPP. Panjatan 179 152 206 744 1993 71 2002 152 206 N Brosot 303 258 348 632 1999 53 1997 258 348 N Gejagan 277 235 319 434 2008 91 2015 235 319 N Gembongan 268 228 308 503 1999 56 1997 228 308 N Kalibawang 323 275 371 628 2015 61 1997 275 371 N Kokap 283 241 325 714 1985 108 1997 241 325 N Samigaluh 345 293 397 663 1994 3 1982 293 397 N Singkung 259 220 298 538 1995 15 2003 220 298 N 4. SLEMAN Beran 311 264 358 560 2008 100 1997 264 358 N Bronggang 276 235 317 514 1998 3 2001 235 317 N Kolombo 310 264 357 674 1984 49 1997 264 357 N Ledoknongko 375 319 431 894 1986 106 1997 319 431 N Ngentak 238 202 274 459 1999 55 1997 202 274 N Stageof Yogyakarta 256 218 294 474 2008 122 2006 218 294 N Tempel 359 305 413 813 1985 117 1982 305 413 N Sifat Keterangan : Rata rata = Tahun 1981 2010 Normal = 85 % 115 % x rataratanya Stasiun Klimatologi Yogyakarta 20

Kabupaten/Nama Stasiun TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RataRata (mm) Normal (mm) (mm) Tahun (mm) Tahun (mm) Lampiran 1c 1. BANTUL Dlingo 190 162 218 750 2007 8 1997 162 218 N Gandok 236 201 271 711 2009 22 2005 201 271 N Gedongan 164 139 189 658 2015 29 2002 139 189 N Ngetal 119 101 137 411 2015 16 2003 101 137 N Piyungan 173 147 199 712 2007 45 2000 147 199 N Ringinharjo 104 88 120 820 2015 73 1999 88 120 N 2. GUNUNG KIDUL BPP. Nglipar 199 169 229 650 1979 21 2004 169 229 N BPP. Paliyan 131 111 151 335 1992 6 2003 111 151 N BPP. Panggang 131 111 151 480 2015 40 2003 111 151 N BPP. Playen 209 178 240 481 1984 57 2004 178 240 N BPP. Ponjong 194 165 223 363 1984 35 1993 165 223 N 3. KULON PROGO BPP. Panjatan 157 133 181 1090 1992 21 1981 133 181 N Brosot 141 120 162 446 2015 29 1984 120 162 N Gejagan 244 207 281 525 2007 51 2004 207 281 N Gembongan 170 145 195 489 2015 29 2003 145 195 N Kalibawang 235 200 270 540 2008 47 2004 200 270 N Kokap 175 149 201 434 1980 51 1996 149 201 N Samigaluh 209 178 240 499 2006 9 1991 178 240 N Singkung 165 140 190 563 1991 7 2003 140 190 N 4. SLEMAN Beran 235 200 270 577 2007 27 1988 200 270 N Bronggang 214 182 246 581 2007 57 1988 182 246 N Kolombo 225 191 259 618 1984 24 2004 191 259 N Ledoknongko 295 251 339 652 2007 103 1997 251 339 N Ngentak 148 126 170 388 2015 23 2003 126 170 N Stageof Yogyakarta 198 168 228 422 2007 87 2005 168 228 N Tempel 238 202 274 627 2007 58 2004 202 274 N Keterangan : Rata rata = Tahun 1981 2010 Normal = 85 % 115 % x rataratanya Maksimum Minimum Prakiraan April 2016 Sifat Stasiun Klimatologi Yogyakarta 21

Kabupaten/Nama Stasiun TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN MEI 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RataRata (mm) Normal (mm) (mm) Tahun (mm) Tahun Lampiran 1d (mm) Sifat 1. BANTUL Dlingo 112 95 129 550 2007 8 2001 95 129 N Gandok 100 85 115 522 2010 25 1990 85 115 N Gedongan 60 51 69 350 2010 5 1982 31 50 BN Ngetal 52 44 60 362 2010 6 2007 44 60 N Piyungan 62 53 71 210 2010 9 2000 53 71 N Ringinharjo 56 48 64 578 2010 14 1999 48 64 N 2. GUNUNG KIDUL BPP. Nglipar 93 79 107 593 1979 5 2005 47 78 BN BPP. Paliyan 59 50 68 254 2010 6 1996 30 49 BN BPP. Panggang 65 55 75 543 2010 3 1996 33 54 BN BPP. Playen 115 98 132 367 2010 14 1980 98 132 N BPP. Ponjong 85 72 98 321 2010 14 2008 43 71 BN 3. KULON PROGO BPP. Panjatan 48 41 55 435 1993 2 1997 24 40 BN Brosot 60 51 69 405 2010 4 1995 51 69 N Gejagan 109 93 125 336 2011 71 2007 (2x) 93 125 N Gembongan 88 75 101 329 2010 13 2008 75 101 N Kalibawang 113 96 130 491 1983 4 1982 96 130 N Kokap 91 77 105 530 1983 9 2007 46 76 BN Samigaluh 154 131 177 534 2010 4 1991 131 177 N Singkung 91 77 105 776 2010 5 2008 (2x) 77 105 N 4. SLEMAN Beran 166 141 191 525 1983 7 2005 141 191 N Bronggang 126 107 145 469 1983 20 1986 107 145 N Kolombo 134 114 154 837 1983 27 2007 114 154 N Ledoknongko 213 181 245 573 1983 15 1996 181 245 N Ngentak 118 100 136 392 1983 21 1996 100 136 N Stageof Yogyakarta 91 77 105 222 2013 16 2008 77 105 N Tempel 158 134 182 525 1983 11 2008 134 182 N Keterangan : Rata rata = Tahun 1981 2010 Normal = 85 % 115 % x rataratanya Maksimum Minimum Prakiraan Mei 2016 Stasiun Klimatologi Yogyakarta 22

Lampiran 1e TABEL INDEKS SPI TIGA BULANAN (NOVEMBER 2015 JANUARI 2016) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NO. KABUPATEN NAMA STASIUN INDEKS ANALISIS SPI JANUARI 2016 1 Potorono X 2 Ringinharjo 1.6 3 Dlingo 1.8 4 BANTUL Ngetal 0.54 5 Gedongan X 6 Piyungan 0.75 7 Gandok 0.49 8 Nglipar 0.98 9 Paliyan 0.78 10 GUNUNG KIDUL Panggang 1.8 11 Playen 1.8 12 Ponjong(wonodoyo) 0.75 13 Sentolo 1.9 14 Kalibawang 0.87 15 KULON PROGO Kokap 0.57 16 Panjatan 0.24 17 Samigaluh 0.62 18 Singkung X 19 Bronggang X 20 tageof yogya 1.1 21 Kolombo 0.48 22 SLEMAN Ngentak X 23 Ngepos 1.1 24 Tempel 0.37 25 Ledoknongko 0.28 Stasiun Klimatologi Yogyakarta 23

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT JANUARI 2016 Lampiran 2a Ket : Anomali OLR negative pertumbuhan awan semakin banyak. Anomali OLR positif pertumbuhan awan semakin sedikit Ket : Anomali Kandungan Air negative kandungan air rendah. Anomali Kandungan Air Positif kandungan air semakin tinggi. Anomali Suhu Muka Laut Indonesia Januari 2016 Stasiun Klimatologi Yogyakarta 24

Lampiran 2b PREDIKSI LA NINA/ELNINO, DIPOLE MODE DAN SUHU PERMUKAAN LAUT BULAN FEBRUARI, MARET DAN APRIL 2016 Prakiraan ENSO Dari BMKG dan Institusi Internasional Prediksi Indian Ocean Dipole Mode Prediksi Suhu Muka Laut Maret April Mei FEB 2016 Stasiun Klimatologi Yogyakarta 25

Lampiran 3a Lampiran 3b Stasiun Klimatologi Yogyakarta 26

Lampiran 3c Lampiran 4a Lampiran 4a Stasiun Klimatologi Yogyakarta 27

Lampiran 4b Lampiran 4c Stasiun Klimatologi Yogyakarta 28

Lampiran 5a Lampiran 5b Stasiun Klimatologi Yogyakarta 29

Lampiran 6a Lampiran 6b Stasiun Klimatologi Yogyakarta 30

FORMAT PELAPORAN CURAH HUJAN DASARIAN VIA SMS Lampiran 7a FORMAT : MMYYYYD CH1 CH2 CH3 CH4 CH5 CH6 CH7 CH8 CH9 CH10 Kirim ke : 0822 4200 9760 (BMKG YOGYAKARTA) MM = BULAN YYYY = TAHUN D = DASARIAN (a = tgl 1 s/d 10; b = tgl 11 s/d 20; tgl 21 s/d 30/31 CH = curah hujan Contoh : Nama Propinsi : D.I Yogyakarta Nama Kabupaten : Nama Stasiun : Bronggang Bulan : Juli 2009 Tgl CH Tgl CH Tgl CH 1. 11. 21. 2. 12. 22. 3. 13. 23. 0 4. 14. 24. 5. 2 15. 25. 6. 16. 35 26. 7. X 17. 27. 12 8. 18. 28. 9. 16 19. 29. 10. 20. 3 30. Format mengirim data ch pada dasarian 1 Bronggang 062009a 2 x 16 Format mengirim data ch pada dasarian 2 Bronggang 062009b 35 3 Format mengirim data ch pada dasarian 3 Bronggang 062009c 0 12 Data dasarian I sudah harus terkirim paling lambat tanggal 12, dan dasarian II paling lambat tanggal 22, serta dasarian III paling lambat tanggal 2 pada bulan berikutnya. Stasiun Klimatologi Yogyakarta 31