ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI TAHUN 2011)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER TAHUN 2008 (STUDI KASUS PADA BANK CIMB NIAGA PERIODE TAHUN )

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kondisi finansial atau kondisi permodalan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PT. BANK RAKYAT INDONESIA Tbk. Danang Bayu Irawanto

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat melalui

The influence of Mergers and Acquisitions To Performance Businesses on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange Period

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan suatu strategi yang tepat agar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkompetisi secara luas dengan perusahaan lainnya. Salah satu strateginya

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk berusaha terus mengembangkan inovasi dan strategi-strategi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Tajjali Fatima dan Amir Shehzad (2014) menggunakan paired sample T-test. Penelitian ini menunjukkan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PT.SAMPOERNA AGRO,Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT. MITRABAHTERA SEGARA SEJATI TBK

Damar Putri Firdaus 1 & Dra. Rodhiyah, SU 2 Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. viii Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (PERIODE ) OLEH: EVA NATALIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya. Globalisasi juga bisa berdampak positif dan negatif,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya saja dengan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mengenai suatu entitas. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk

Prodi S1 Fakultas Manajemen Bisnis dan Telekomunikasi Universitas Telkom 1, 2

PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

Analisis perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah akuisisi (pada perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode ).

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui kelebihan perusahaan yang harus tetap dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

SKRIPSI ANALISIS DAMPAK MERGER DAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perusahaan bahkan dapat berkembang. Perusahaan yang mampu untuk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persaingannya semakin hari semakin besar adalah dengan melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini sudah banyak perusahaan yang mendirikan usaha dalam berbagai

Argamaya Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan, Jakarta Selatan 12920

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu tempat transaksi

ABSTRAK. Kata kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan Kinerja Perusahaan. xiii

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC PADA PT. SAMPOERNA AGRO

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat. Karena itu, perusahaan dituntut untuk selalu. Perusahaan perlu mengembangkan strategi yang tepat agar mampu

Waktu efektif yang digunakan dalam melakukan penelitian ini dimulai. pada bulan September 2015 sampai dengan selesainya skripsi ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggabungan usaha pada umumnya dilakukan dalam bentuk merger, akuisisi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS MATARAM Juni 2016

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON EQUITY, RETURN ON ASSETS, NET PROFIT MARGIN,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. hanya saja pengendaliaan operasionalnya diambil oleh perusahaan pengakuisisi

BAB I PENDAHULUAN. dan menuntut perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangannya, yang

ABSTRACT. Keywords: acquisition, activity ratio, liquidity ratio. Universitas Kristen Maranatha

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan

SKRIPSI. Disusun untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi. Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya sebagai pedoman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dan Akuisisi. (Studi Pada Perusahaan Yang Melakukan Merger dan Akuisisi tahun 2013 di Bursa. Efek Indonesia) Enny Tiya Rosyandy.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu oleh beberapa penulis, antara lain :

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT.

BAB II 1 TINJAUAN PUSTAKA. topik mengenai merger akuisi perusahaan. Ada beberapa penelitian tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kadek Hendar Gunawan dan I Made Sukartha (2013) Kadek Hendar Gunawan dan I Made Sukartha pada tahun 2013 telah

Paired Samples Statistics

PENGARUH AKUISISI TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PENGAKUISISI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH AKUISISI TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PENGAKUISISI (Studi Kasus Perusahaan Go Publik pada Bursa Efek Indonesia)

Transkripsi:

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI TAHUN 2011) COMPARATIVE ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE BEFORE AND AFTER ACQUISITION (CASE STUDY ON COMPANY DOING THE ACQUISITION PERIOD 2011) Aldy Azhari Prodi S1, Manajemen Bisnis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom aldyazhari@students.telkomuniversity.ac.id Ir. Yusuf Budiana MBA Dosen, Manajemen Bisnis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom yusufbudiana@telkomuniversity.ac.id ysfbudiana@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan pada perusahaan Unilever Indonesia dan Mitra Adiperkasa sebelum melakukan akuisisi dan sesudah melakukan akuisisi. Metode pengukuran kinerja keuangan menggunakan analisis wilcoxon signed rank tes & paired t test yang menggunakan beberapa rasio keuangan yang diturunkan dari komponenkomponen pada laporan laba rugi dan neraca keuangan, yaitu Current Ratio (CR), Debt to equity ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), dan Return On Asset (ROA). Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT.Unilever Indonesia TBK dan PT. Mitra Adiperkasa TBK. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT.Unilever Indonesia TBK dan PT. Mitra Adiperkasa TBK sebelum melakukan akuisisi (2008-2010) dan laporan keuangan sesudah melakukan akuisisi (2011-2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan Total Asset Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA) yang signifikan pada PT.Mitra Adiperkasa dan PT.Unilever Indonesia antara sebelum dan sesudah merger, sedangkan terdapat perbedaan Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger. Untuk rasio Return On Equity (ROE) terdapat perbedaan yang signifikan pada PT.Unilever Indonesia sedangkan pada PT. Mitra Adiperkasa Return On Equity (ROE) tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Perbandingan, Akuisisi. Abstract This research was meant to find out the financial performance of Unilever Indonesia and Mitra Adiperkasa before and after an acquisition. The method of measurement financial performance using the wilcoxon signed rank test and paired t test Analysis using several financial ratio that derived from components on income statement and balance sheet, namely Current Ratio (CR), Debt to equity ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), dan Return On Asset (ROA). Population in this research is Unilever Indonesia and Mitra Adiperkasa financial report. Samples used in this research is Unilever Indonesia and Mitra Adiperkasa financial report before an acquisition (2008-2010) and after an acquisition (2011-2014). The result showed that there is no significant differences betwen Total Asset Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA) before and after an acquisition for both comapanies, while there is a significant differences between Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) before and after an acqusition. There is a significant differences on Return On Equity (ROE) for Unilever Indonesia but there is no significant differences for Mitra Adiperkasa betwen before and after an acquisition. Keywords : Financial Performance, Comparison, Acquisition.

1. Pendahuluan Pada era perdagangan bebas seperti sekarang ini perusahaan perlu terus mengembangkan bisnisnya dengan melakukan pertumbuhan bisnis yang bertujuan untuk memperbesar aset dan penguasaan pasar. Ada dua cara pertumbuhan yaitu ekspansi pertumbuhan internal dan ekspansi pertumbuhan eksternal. Perusahaan-perusahaan dapat memanfaatkan strategi pertumbuhan baik konsentrasi atau diversifikasi melalui pengembangan internal produk-produk dan jasa-jasa baru, atau melalui akusisi eksternal, merger, dan usaha bersama [Hunger dan Wheelen, 2014:214]. Ekspansi internal dilakukan dengan cara membangun bisnis dari awal, yang memerlukan berbagai tahap untuk mendesain produk sebelum akhirnya produk dijual ke pasar. Sebaliknya, ekspansi eksternal dilakukan dengan membeli, menggabungkan atau mengambil alih perusahaan yang sudah ada. Bentuk dari ekspansi eksternal yang biasa dilakukan ialah merger dan akusisi. Merger dan akuisisi adalah dua hal yang biasa dilakukan dalam menjalankan strategi. Sebuah merger terjadi ketika dua organisasi dengan ukuran yang kurang lebih sama bersatu menjadi badan usaha yang baru sedangkan akuisisi terjadi ketika perusahaan yang besar membeli badan usaha yang kecil atau sebaliknya [David, 2006:254]. Ada banyak alasan untuk melakukan merger dan akuisisi menurut David [2010:291], seperti berikut : Mencapai skala ekonomi Memperoleh akses ke pemasok, distributor, konsumen, produk, dan kreditor baru Menguasai teknologi baru Sebuah perusahaan yang memiliki dana pasti akan menanamkan dananya ke tempat yang akan menghasilkan nilai profit. Menurut Fahmi [2013:326] Pengkajian akuisisi dapat dianggap sebagai usaha yang berhubungan dengan keputusan investasi, artinya pembelian atau mengakuisisi sebuah perusahaan harus dianggap memiliki nilai strategis di masa yang akan datang. Salah satu faktor yang mengarahkan suatu perusahaan melakukan merger atau akuisisi adalah keinginan perusahaan untuk mengangkat reputasi perusahaan yang sebelumnya mengalami penurunan nilai di mata publik [Fahmi 2013:319]. Jika reputasi perusahaan dapat kembali meningkat dengan melakukan merger atau akuisisi maka hal ini akan mempengaruhi peningkatan nilai jual produk yang dapat menaikan laba perusahaan. Pada tahun 2011 di Indonesia sebanyak 43 perusahaan melakukan merger dan akuisisi, dibandingkan dengan tahun 2010 dimana hanya tiga perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi, hal ini membuktikan semakin banyak perusahaan yang ingin mendapatkan sinergi dengan perusahaan pada bidang yang sama agar dapat menciptakan efisiensi biaya. Dalam menilai sebuah kinerja perusahaan yang melakukan akuisisi banyak penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan sebagai tolak ukur kinerja perusahaan. Rasio-rasio keuangan tersebut diantaranya adalah current ratio (CR), debt to equity ratio (DER) total asset turnover (TATO), net profit margin (NPM), return on equity (ROE), return on asset (ROA). Dari 6 Indikator rasio keuangan tersebut kita dapat melihat hasilnya dari penelitian sebelumnya. Apakah akuisisi dapat memberikan sinergi yang akan meningkatkan laba serta keuntungan lainnya atau kinerja perusahaan semakin memburuk karena tidak adanya sinergi. Beberapa penelitian sudah meneliti tentang apakah ada perbedaan kinerja setelah perusahaan melakukan akuisisi, namun hasil antara satu dengan yang lainnya tidak sama. Penelitian yang dilakukan Meta [2011] dengan judul Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009 yang menggunakan metode paired sample t-test untuk melihat laba perusahaan dengan variabel total asset turn over (TATO), net profit margin (NPM) dan return on asset (ROA). Penelitian tersebut menunjukan hasil bahwa TATO mengalami kenaikan sesudah merger dan akuisisi dibandingkan sebelum merger dan akuisisi, sedangkan NPM dan ROA mengalami penurunan sesudah merger dan akuisisi. Sedangkan penelitian yang dilakukan Rahmawati [2007] dengan judul pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja perusahaan manufaktur go public di Indonesia, menyimpulkan pada rasio current ratio, quick ratio, debt to equity ratio, debt to total asset ratio, total asset turnover, inventory turnover, ROE tidak menunjukan adanya perbedaan yang signifikan untuk 2 tahun sebelum dan 2 tahun setelah merger dan akuisisi namun dari segi profitabilitas rasio gross profit margin, operating profit margin, dan net profit margin menghasilkan perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Lain pula hasil penelitian yang dilakukan Romapurnamasari [2011], Analisis dampak akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi pada perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2006 yang menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan current ratio, quick ratio, fixed asset turn over, total asset turn over, return on investment, dan return on equity pada periode tiga tahun sebelum dan tiga tahun setelah pengumuman akuisisi. Penelitian yang dilakukan Putra [2014] mengenai analisis perbandingan kinerja keuangan sebelum dan sesudah merger tahun 2008, dengan perusahaan target adalah bank CIMB Niaga periode 2003-2013.kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian tersebut menghasilkan bahwa ROE, ROA, dan NPM tidak

memiliki perbedaan antara sebelum dan sesudah merger, sedangkan untuk rasio TATO dan FLM memiliki perbedaan sebelum dan sesudah merger. Perumusan Masalah Dalam melaksanakan ekspansi eksternal dengan akuisisi perusahaan berharap mendapatkan hasil yang positif secara cepat. Hasil yang positif akan didapat ketika perusahaan berhasil mendapatkan efek sinergi dari kegiatan akuisisi, hasil yang positif diantaranya meningkatnya kinerja perusahaan, dimana ketika kinerja perusahaan meningkat maka permintaan saham pada perusahaan tersebut akan meningkat. Setelah permintaan saham meningkat maka harga saham akan mulai meningkat dan akan menjadi nilai tambah bagi perusahaan. Adanya perbedaan hasil dari penelitian (research gap) yang telah dijelaskan diatas mengenai kinerja keuangan dimana objek penelitiannya adalah perusahaan target yang berbeda-beda jenis usahanya, maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana kinerja keuangan setelah akuisisi dengan menggunakan laporan keuangan sampai dengan tahun 2014. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah terdapat perubahan yang signifikan pada rasio current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), total asset turnover (TATO), net profit margin (NPM), return on equity (ROE) dan return on asset (ROA) sebelum dan sesudah perusahaan melakukan akuisisi? Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah yang dipaparkan di atas maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah terdapat perubahan yang signifikan pada rasio current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), total asset turnover (TATO), net profit margin (NPM), return on equity (ROE) dan return on asset (ROA) sebelum dan sesudah perusahaan melakukan akuisisi. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Bagi pembaca akademisi penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan setelah akuisisi khususnya industri di Indonesia dalam menghadapi persaingan global. 2. Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang akan diambil terhadap hal-hal yang berkaitan dengan akuisisi perusahaan. 2. Dasar Teori/Material dan Metodologi/Perancangan Akuisisi Akuisisi adalah pembelian terhadap sebuah perusahaan yang kemudian dijadikan sebagai cabang atau divisi operasi dari perusahaan yang membeli. [Hunger & Wheelen, 2014 : 214]. Akuisisi (acquisition) terjadi ketika sebuah organisasi yang besar membeli (mengakuisisi) suatu perusahaan yang lebih kecil, atau sebaliknya [David 2010 : 286]. Sedangkan menurut Fahmi [2013 : 325] Akuisisi adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih baik seluruh atau sebagian besar saham perseroan yang dapat mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap perseroan tersebut Jadi dapat ditarik pemahaman bahwa akuisisi adalah pengambilalihan perseroan, cabang, atau divisi oleh perusahaan yang membeli, biasanya perusahaan yang membeli atau mengambil alih adalah perusahaan yang lebih besar. Dalam penelitian ini perusahaan pengambilalih adalah PT.Mitra Adiperkasa mengambilalih PT.Premiere Doughnut Indonesia (PDI), selain itu ada PT.Unilever Indonesia mengambilalih PT.Sara Lee Body Care Indonesia. Rasio Rasio (ratio) disebut sebagai perbandingan jumlah, dari satu jumlah dengan jumlah lainnya itulah dilihat perbandingannya dengan harapan nantinya akan ditemukan jawaban yang dijadikan bahan kajian untuk dianalisis [Fahmi, 2012 : 48]. Menurut Wahyudiono [2014 : 69] menyatakan Analisis rasio keuangan merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Jadi pemahaman yang dapat diambil adalah rasio merupakan analisis yang dapat digunakan untuk melihat kondisi perusahaan, seperti kekuatan dan kelemahan secara finansial yang nantinya akan berguna untuk mengambil keputusan di masa depan serta menghindari perusahaan dari risiko.

Metode Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI yang melakukan akuisisi pada tahun 2011 yang berjumlah kurang lebih 43 perusahaan. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Purposive Sampling. Adapun kriteria yang digunakan dalam sampel ini adalah : 1. Perusahaan publik yang terdaftar di BEI. 2. Melakukan aktivitas akuisisi pada tahun 2011. 3. Tersedianya laporan keuangan untuk tiga tahun sebelum serta tiga tahun sesudah aktivitas akuisisi (per kuartal). 4. Tanggal pelaksanaan aktivitas akuisisi diketahui dengan jelas. Berdasarkan kriteria tersebut terdapat dua perusahaan yang memenuhi syarat yang akan digunakan untuk dijadikan sampel pada penelitian ini yang pertama PT. Mitra Adiperkasa sebagai pengakuisisi PT. Premiere Doughnut Indonesia dan PT. Unilever Indonesia sebagai pengakuisisi PT. Sara Body Lee. Gambar 1. Kerangka Pemikiran Sumber data pada penelitian ini adalah sumber data sekunder. Data tersebut didapatkan dari data yang telah diolah oleh perusahaan atau pihak-pihak lain, penelitian ini menggunakan data keuangan yang diambil dari website masing-masing perusahaan secara langsung. Untuk lebih jelasnya dijelaskan pada poin-poin berikut : 1. Laporan keuangan masing-masing perusahaan tahun 2008-2014. 2. Website resmi perusahaan. 3. Sumber-sumber lain yang diperoleh dari buku-buku, jurnal, website lainnya, dan hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan objek penelitian. Variabel Penelitian Variabel operasional dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel berikut ini: Tabel 1. Operasionalisasi Variabel Variabel Indikator Skala Ukuran Skala Current Ratio (CR) Debt to Equity Ratio (DER) Total Asset Turn Over (TATO) Net Profit Margin (NPM) Return On Asset (ROA) Return On Equity (ROE) CR = DER = Aktiva Lancar Kewajiban Lancar x100% % Rasio TATO = NPM = ROA = ROE = Total Kewajiban x100% Modal Sendiri Penjualan Bersih Total Asset Laba Setelah Pajak Total Aktiva % Rasio Kali Kali Rasio Rasio Laba Bersih Total Asset x100% % Rasio Laba Bersih Modal Sendiri x100% % Rasio

Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, analisa data yang digunakan adalah data yang berisfat kuantitatif, yaitu data yang didapatkan dari hasil perhitungan tertentu dan terdiri dari angka-angka terhadap masalah yang diteliti. Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif. Teknik analisis yang digunakan adalah Wilcoxon signed rank test & Paired T test. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan dua uji yaitu uji wilcoxon signed rank tes & paired t test, dimana jika pada uji normalitas menggunakan kolmogorov smirnov dan shapiro wilk didapatkan hasil bahwa data berdistribusi normal maka akan dilakukan uji paired t test namun jika data bersifat tidak normal maka akan dilakukan uji wilcoxon signed rank test Uji Kolmogorov Smirnov dan Shapiro Wilk dilakukan dengan melihat perbedaan antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Pada penelitian kali ini penulis dibantu menggunakan aplikasi program SPSS dimana jika tingkat signifikansi diatas 5% maka data dinyatakan berdistribusi normal. Hipotesis pada penelitian ini adalah HA : Terdapat perubahan yang signifikan pada rasio Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), dan Return On Asset (ROA) sebelum dan sesudah perusahaan melakukan akuisisi. Uji Paired T test, Uji ini dilakukan dengan membandingkan data sebelum dan sesudah aktivitas, dimana pada penelitian ini aktivitas yang dimaksud adalah akuisisi perusahaan. Untuk melihat hasil perbandingan pada penelitian ini penulis dibantu dengan aplikasi program SPSS, dimana jika hasil Sig. (2-tailed) berada diatas 5% (0,05) maka tidak ada perbedaan antara sebelum dan sesudah akuisisi. Uji Wilcoxon Signed Rank Test, uji ini juga dilakukan dengan software SPSS, sehingga akan didapatkan nilai Z dan juga P value. Nilai P value ini akan menjadi penentu hipotesis. Jika P value < α, maka terdapat perbedaan bermakna pada rasio sebelum dan sesudah perusahaan melakukan akuisisi secara parsial. Jika P value > α, maka tidak terdapat perbedaan bermakna pada rasio sebelum dan sesudah perusahaan melakukan akuisisi secara parsial. 3. Pembahasan Current Ratio (CR) Berdasarkan hasil uji analisis menunjukkan bahwa terjadi penurunan CR yang signifikan untuk kedua perusahaan yaitu PT.Mitra Adiperkasa dan PT.Unilever. Hal ini dapat diartikan juga bahwa terjadi penurunan yang berarti. Untuk dapat meningkatkan nilai CR, perusahaan harus mampu meningkatkan aktiva lancar dan menuruunkan kewajiban lancar, sehingga dapat meningkatkan CR dari perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER) Berdasarkan hasil uji analisis menunjukkan bahwa terjadi kenaikan DER yang signifikan bagi perusahaan PT.Mitra Adiperkasa dan kenaikan yang tidak signifikan bagi PT.Unilever. Berarti dapat disimpulkan bahwa kenaikan nilai DER yang terjadi pada sebelum dan sesudah akuisisi dinilai buruk. Untuk dapat menurunkan nilai DER, perusahaan harus mampu mengurangi total kewajiban perusahaan dan menakan modal, sehingga dapat mengurangi DER dari perusahaan. Total Asset Turn Over (TATO) Berdasarkan hasil uji analisis menunjukkan bahwa terjadi kenaikan TATO yang tidak signifikan bagi perusahaan PT.Mitra Adiperkasa dan penurunan TATO yang tidak signifikan bagi PT.Unilever. Hal ini dapat diartikan juga bahwa terjadi perubahan yang tidak berarti. Kenaikan nilai TATO PT.Mitra Adiperkasa dinilai baik karena perusahaan mampu menghasilkan kenaikan penjualan dari asetnya. Sebaliknya penurunan nilai pada TATO PT.Unilever dinilai tidak baik karena berarti penjualan bersih dari asset perusahaan menurun. Net Profit Margin (NPM) Berdasarkan hasil uji analisis menunjukkan bahwa terjadi penurunan NPM yang tidak signifikan bagi perusahaan PT.Mitra Adiperkasa dan PT.Unilever. Hal ini dapat diartikan juga bahwa terjadi perubahan yang tidak berarti. Penurunan NPM pada PT.Mitra Adiperkasa dan PT. Unilever dinilai tidak baik karena berarti laba perusahaan menurun dibandingkan dari total aktivanya. Return on Equity (ROE) Berdasarkan hasil uji analisis menunjukkan bahwa terjadi kenaikan ROE yang tidak signifikan bagi kedua perusahaan PT.Mitra Adiperkasa dan juga PT.Unilever. Peningkatan nilai ROE yang terjadi pada sebelum dan sesudah akuisisi merupakan peningkatan yang tidak signifikan bagi PT.Mitra Adiperkasa. Sebaliknya pada PT.Unilever terjadi peningkatan yang signifikan. Kenaikan nilai ROE dinilai baik karena perusahaan mampu menghasilkan kenaikan laba bersih dari modal perusahaan. Return on Asset (ROA)

Berdasarkan hasil uji analisis menunjukkan bahwa terjadi penurunan ROA yang tidak signifikan bagi kedua perusahaan PT.Mitra Adiperkasa dan juga PT.Unilever. Berarti dapat disimpulkan bahwa penurunan nilai ROA yang terjadi pada sebelum dan sesudah kuisisi merupakan penurunan yang tidak signifikan. Hal ini dapat diartikan juga bahwa terjadi penurunan yang tidak berarti. Untuk dapat meningkatkan nilai ROA, perusahaan harus mampu menghasilkan laba bersih yang lebih dari asset sendiri, sehingga dapat meningkatkan ROA dari perusahaan. 4. Kesimpulan Berdasarkan dua uji yang telah digunakan yaitu Paired T-test dan Wilcoxon signed rank test, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Nilai rata-rata Current Ratio (CR) antara tiga tahun sebelum dan tiga tahun sesudah akuisisi memiliki perubahan yang signifikan untuk kedua perusahaan PT.Mitra Adiperkasa dan PT.Unilever. Berdasarkan hasil perbandingan rata-rata nilai CR didapatkan hasil bahwa terjadi penurunan nilai CR yang signifikan pada sebelum dan sesudah akuisisi, hal ini dikarenakan jumlah aktiva lancar dan kewajiban lancar perusahaan berada pada titik seimbang setelah melakukan akuisisi. Penurunan CR ini dinilai buruk. Penurunan nilai CR ini bisa dipengaruhi oleh kewajiban lancar yang meningkat karena membesarnya hutang perusahaan setelah akuisisi. 2. Nilai rata-rata Debt to Equity Ratio (DER) antara tiga tahun sebelum dan tiga tahun sesudah akuisisi memiliki perubahan yang signifikan bagi PT. Mitra Adiperkasa dan juga PT.Unilever. Berdasarkan hasil perbandingan rata-rata nilai DER didapatkan hasil bahwa terjadi kenaikan nilai DER pada kedua perusahaan saat sebelum dan sesudah akuisisi. Kenaikan DER yang signifikan ini dinilai buruk bagi perusahaan karena jumlah total kewajiban yang terus meningkat dibandingkan dengan modal (equity) perusahaan. Kenaikan total kewajiban kedua perusahaan setelah akuisisi dikarenakan perusahaan melakukan pinjaman pada bank untuk melakukan ekspansi dan juga membeli persediaan pasokan barang. 3. Nilai rata-rata Total Asset Turn Over (TATO) antara tiga tahun sebelum dan tiga tahun sesudah akuisisi memiliki perubahan yang tidak signifikan pada kedua perusahaan. Berdasarkan hasil perbandingan rata-rata nilai TATO didapatkan hasil bahwa terjadi kenaikan nilai TATO pada PT.Mitra Adiperkasa secara tidak signifikan saat sebelum dan sesudah akuisisi. Kenaikan TATO ini dinilai baik meskipun tidak signifikan. Pada PT. Unilever terjadi penurunan nilai TATO yang tidak signifikan antara sebelum dan sesudah akuisisi. Penurunan nilai TATO dinilai buruk (Pertumbuhan penjualan lebih kecil dari pertumbuhan asset), meskipun penurunan ini tidak signifikan. Kenaikan nilai TATO PT.Mitra Adiperkasa bisa dikarenakan setelah perusahaan melakukan akuisisi dapat memberikan penjualan yang lebih tinggi dari assetnya, sedangkan PT.Unilever juga memiliki penjualan yang meningkat namun diikuti dengan kenaikan total aset sehingga nilai TATO menurun. Kenaikan penjualan PT.Unilever tidak sepesat PT.Mitra Adiperkasa dikarenakan PT.Unilever menaikan harga barang sebesar 10% pada tahun 2014 untuk menstabilkan laba bersih perusahaan. 4. Nilai rata-rata Net Profit Margin (NPM) antara tiga tahun sebelum dan tiga tahun sesudah akuisisi memiliki perubahan yang tidak signifikan pada kedua perusahaan. Berdasarkan hasil perbandingan rata-rata nilai NPM didapatkan hasil bahwa terjadi penurunan nilai NPM yang tidak signifikan pada sebelum dan sesudah akuisisi pada kedua perusahaan. Penurunan nilai NPM dinilai buruk (pertumbuhan laba bersih lebih kecil dari pertumbuhan aktiva). Penurunan nilai NPM ini dikarenakan perusahaan setelah melakukan akuisisi tidak dapat memberikan laba yang lebih tinggi dari aktiva perusahaan, hal ini juga dipengaruhi beberapa hal seperti melemahnya nilai kurs yang membebani laba perusahaan terutama pada tahun 2013 dan 2014 seperti yang ada pada laporan keuangan perusahaan 2013 dan 2014. 5. Nilai rata-rata Return on Equity (ROE) antara tiga tahun sebelum dan tiga tahun sesudah akuisisi memiliki perubahan yang tidak signifikan bagi PT.Mitra Adiperkasa, sedangkan PT.Unilever mengalami perubahan yang signifikan. Berdasarkan hasil perbandingan rata-rata nilai ROE didapatkan hasil bahwa terjadi kenaikan nilai ROE yang tidak signifikan pada sebelum dan sesudah akuisisi. Kenaikan nilai ROE dinilai bagus bagi perusahaan. Kenaikan nilai ROE ini bisa dikarenakan perusahaan setelah melakukan akuisisi dapat memberikan laba yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan modal. 6. Nilai rata-rata Return on Asset (ROA) antara tiga tahun sebelum dan tiga tahun sesudah akuisisi memiliki perubahan yang tidak signifikan pada kedua perusahaan. Berdasarkan hasil perbandingan rata-rata nilai ROA didapatkan hasil bahwa terjadi penurunan nilai ROA yang tidak signifikan pada sebelum dan sesudah akuisisi. Penurunan nilai ROA dinilai buruk bagi perusahaan (pertumbuhan laba lebih kecil dari pertumbuhan asset). Penurunan nilai ROA ini bisa dikarenakan perusahaan setelah melakukan akuisisi memiliki nilai laba yang menurun (laba PT.Mitra Adiperkasa menurun 78.3% dari 2011-2014) jika dibandingkan dengan perkembangan nilai asetnya.

Daftar Pustaka [1] David, F. R. 2010. Manajemen Strategis Konsep (12nd ed.). Jakarta : Penerbit Salemba Empat. [2] Fahmi, I. 2012. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Latihan (Cetakan Ke-1). Bandung : Penerbit Alfabeta. [3] Fahmi, I. 2013. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi (Cetakan Ke-1). Bandung : Penerbit Alfabeta. [4] Hunger, J. D., & Wheelen, T. L. 2014. Manajemen Strategis (5th ed.). Yogyakarta: Penerbit Andi. [5] Meta, A. 2011. ANALISIS MANAJEMEN LABA DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2009. Jurnal Universitas Diponegoro: tidak diterbitkan. [6] Putra, A. 2014. ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER TAHUN 2008 (STUDI KASUS PADA BANK CIMB NIAGA PERIODE TAHUN 2003-2013). Skripsi Program S1 Telkom University: tidak diterbitkan. [7] Rahmawati, I. 2007. PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI INDONESIA (STUDI DI BURSA EFEK JAKARTA). Program S1 Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak diterbitkan. [8] Romapurnamasari, N. 2011. ANALISIS DAMPAK AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUISISI PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2006. Program S1 Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak diterbitkan. [9] Wahyudiono, B. 2014. Mudah Membaca Laporan Keuangan. Jakarta: Raih Asa Sukses.