BAB I PENDAHULUAN. dasarnya manusia telah memiliki potensi kreatif sejak awal ia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. begitu saja terjadi sendiri secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan kemanusian untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan. negara (Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, 2013: 1).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

PERSPEKTI Tentang PAUD DAN PENDIDIKAN DASAR

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Kostianissa, 2013

Grafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Hasil penelitian tentang kondisi aktual dan pengaruh bimbingan orangtua

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

Tangani PAUD Secara Holistik-Integratif! Monday, 04 November :18

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lidia Susantii, 2015 Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keshalehan akan sangat bergantung kepada pendidikan masa kecilnya

BAB I PENDAHULUAN. terhadap keberhasilan pembangunan bangsa. Ahmadi (2004:173) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bahasan yang menarik dalam dunia pendidikan. Karena Sistem

BAB I PENDAHULUAN. ( diakses 2 Maret 2015) ( diakses 2 Maret 2015)

BAB I PENDAHULUAN. Memberdayakan anak adalah dengan menanamkan kelonggaran bagi anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suasana pembangunan yang lebih terfokus di bidang ekonomi ditambah

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan aset dan generasi penerus bagi keluarga, masyarakat

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK BERDASARKAN MINAT ANAK (Studi Kasus di TK Negeri Pembina Surakarta) T E S I S.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Penyelenggaraan pendidikan berfungsi sebagai upaya sistematik untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari belum mengerti sampai mengerti agar lebih maju dan handal dalam

BAB I PENDAHULUAN. satu sistem Pendidikan Nasional yang diatur dalam UU No.20 Tahun tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian keluarga dapat ditinjau dari dimensi hubungan darah dan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Slamet Rahardjo, Strategi Pembelajaran Musik Anak Usia Dini, CeHa Graphics, Salatiga, 2006, hlm. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses pemanusiaan dan kemanusiaan sudah diterima sepanjang sejarah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sendirinya akibat ulah para penduduknya. Kejahatan, penipuan, dan korupsi

PENDAHULUAN. I.1. Batasan Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. kelak dapat mengangkat harkat martabat bangsanya. kepribadian dan keterampilan memberikan hasil yang bervariasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pendidikan yang terbaik yakni pendidikan yang mencangkup. kepada kebudayaan, pendidikan, nilai dan norma-norma kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

BAB I PANDAHULUAN. kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kondisi kesejahteraan sebuah bangsa. kepada anak-anaknya. Namun seiring perkembangan zaman dan kehidupan yang

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ialah dengan pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka. menghasilkan perubahan yang positif dalam diri anak.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta ketat untuk menghasilkan penerus-penerus yang bermoral baik, berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab untuk membimbing anak-anak didik menuju kedewasaan. serta mampu menghadapi permasalahan dengan sikap terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakat sehingga membuat orang dan masyarakat menjadi beradab.

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

UPAYA PENGEMBANGAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI TK RA GUPPI MANDAN SUKOHARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman kehidupan manusiap musik saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum, dana, sarana, prasarana, dan siswa sendiri. diketahui sumbangan faktor-faktor tersebut terhadap prestasi belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam. Dalam (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003) Selain faktor yang berada dalam diri peserta didik, untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena remaja tidak terlepas dari sorotan masyarakat baik dari sikap, tingkah laku, pergaulan

MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT DI TAMAN KANAK-KANAK SE- KECAMATAN MLATI, KABUPATEN SLEMAN ARTIKEL JURNAL

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

SAMBUTAN Pada Acara Seminar Kekuatan Perempuan, Inspirasi Perubahan Jakarta, 22 April 2016

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lembaga Pendidikan merupakan wadah untuk generasi muda agar menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia telah memiliki potensi kreatif sejak awal ia diciptakan. Potensi kreatif ini dapat kita lihat melalui keajaiban alamiah, bahkan seorang bayi mampu mengeksplorasi apa pun yang ada di sekitarnya. All individuals are creative in diverse ways and defferent degrre (Piers, 1976 dan Dedi Supriadi, 1994). Dengan potensi kreativitas alami yang dimilikinya, maka anak akan senantiasa membutuhkan aktivitas yang syarat dengan ide-ide kreatif. Mereka perlu mendapatkan pembinaan yang tepat, yang memungkinkan mereka untuk dapat mengembangkan potensi dan kemampuannya secara optimal. Hingga pada akhirnya, diharapkan kemampuannya tersebut dapat berguna bagi dirinya, keluarga, dan masyarakat luas pada umumnya. Dalam upaya mengembangkan kreativitas ini, para orangtua maupun tenaga pendidik saat ini tengah gencar-gencarnya memberikan pembinaan guna pengembangan kreativitas anak sejak usia dini. Sebab pada masa ini lah individu khususnya anak-anak memiliki peluang yang sangat besar untuk dapat mengembangkan potensi tersebut.

Adapun beberapa pertanyaan yang penting sering muncul dipikiran para orangtua dan tenaga pendidik sebelum mengembangkan kreativitas anak usia dini antara lain seperti apa sebenarnya arti kreativitas itu sendiri dan apa ciri-ciri kepribadian yang harus dimiliki anak sehingga ia dikategorikan anak kreatif?, apa saja factor penghambat dan pendukung pengembangan kreativitas serta apa saja yang harus mereka lakukan untuk dapat mengembangkan kreativitas anak mereka sejak usia dini?. Untuk menjawab beberapa pertanyaan tesebut, saat ini para orangtua maupun tenaga pendidik dengan penuh kreatif telah melakukan beberapa upaya melalui beberapa kegiatan sistematis dan terprogram yang khusus dilaksanakan bagi para orangtua dan tenaga pendidik guna menyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak antara di kelompok bermain dan di rumah. Salah satu contoh program tersebut yaitu pogram parenting. Fenomena program parenting dan pembahasannya sendiri saat ini telah menjadi topik hangat bagi para pakar psikologi anak, khususnya bagi para orangtua dan tenaga pendidik pada umumnya guna memecahkan permasalahan yang terjadi diseputar pendidikan dan perkembangan anak usia dini. Kegiatan parenting (pengasuhan/pertemuan orangtua) saat ini dirasakan sangat diperlukan mengingat pentingnya pendidikan dan pembinaan yang harus diberikan kepada buah hati mereka sejak dini mungkin.

Sesuai dengan misi yang dimiliki TK Bunayyah II Medan yaitu membentuk insan yang sehat yang sehat, cerdas, kreatif, disiplin, mandiri dan memiliki wawasan dan penguasaan IPTEK dan IMTAQ serta meningkatkan peran serta segi tiga pendidikan (Guru Siswa Orang Tua), maka berdasarkan kepentingan itu pula lah TK Bunayyah II Medan memberdayakan para wali murid melalui program parenting pada wadah organisasi POMG (Persatuan Orangtua Murid dan Guru). Dimana dalam POMG (Persatuan Orangtua Murid dan Guru) para orangtua murid dituntut untuk turut serta dan terlibat langsung kedalam dunia pendidikan dan pembinaan terhadap buah hati mereka, agar terjalin suatu hubungan komunikasi aktif baik antara orangtua dan pengasuh terhadap anaknya maupun antar sesama pengasuh dan orangtua, guna mencapai hasil perkembangan anak yang optimal. POMG (Persatuan Orangtua Murid dan Guru) di bawah naungan komite sekolah telah hadir sejak Bunayyah II didirikan yaitu pada tahun 1998. Pada awalnya POMG hanya bertujuan untuk mempererat hubungan silaturrahim antar guru dan orangtua wali murid, namun seiring waktu berjalan keberfungsiannya pun semakin berkembang yaitu tidak hanya terbatas pada eratnya silaturrahim (hubungan baik) tapi lebih kepada peningkatan kualitas dan mutu pendidikan. Terlebih beberapa tahun belakang ini setelah pihak komite sekolah bersama POMG mengambil kebiakan berupa pengembangan kegiatan POMG dalam bentuk sebuah program pendidikan langsung bagi para orangtua murid (program parenting). Hal ini terlihat pada kemajuan dalam metode pengajaran yang diterapkan, fasilitas pembelajaran yang

semakin meningkat dari waktu ke waktu, serta program pengajaran yang semakin variatif dan edukatif (dapat dilihat dalam lampiran). Adanya perubahan semakin maju tersebut bukan semata-mata usaha yayasan ataupun pihak pengelola saja, namun karena lebih melibatkan para orangtua murid langsung dalam pengambilan keputusan dan kebijakan sekolah. Dibawah naungan POMG (Persatuan Orangtua Murid dan Guru) pengelolah berharap para orangtua murid tidak ragu dalam memberikan kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan sekolah dan anak mereka khususnya. Seiring kamajuan zaman dan teknologi yang ada saat ini, POMG (Persatuan Orangtua Murid dan Guru) pun berjalan tidak hanya terbatas pada kegiatan arisan dan kumpul-kumpul orangtua murid dan guru serta rapat komite semata, namun kegiatan POMG saat ini disesuaikan dengan program kegiatan belajar mengajar yang ada. Pihak komite bersama dengan POMG sendiri selama 2 (dua) tahun belakangan ini berupaya mengembangkan kegiatannya melalui sebuah program yang sistematis dan terorganisir yang disebut program parenting. Adapun tujuan komite sekolah TK Bunayyah II dan POMG membentuk program parenting disesuaikan dengan visi Bunayyah II yaitu menjadikan Bunayyah II sebagai gerbang ilmu pengetahuan yang bernuansa Islami diwujudkan dengan lahirnya generasi muda yang memiliki Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ), Kecerdasan Spiritual (SQ) dan mempersiapkan generasi muda terbaik yang berkepribadian Islami dan sholeh.

Maka sesuai dengan visi dan misi TK Bunayyah II, program parenting pun disusun oleh para orangtua murid dan guru sesuai dengan kegiatan belajar mengajar yang ada. Seperti kegiatan tink-thank (sumbang saran) yang disamakan dengan kegiatan celoteh anak diawal dan akhir belajar, keterampilan yang disamakan dengan kegiatan pengembangan hasta karya anak, outbond serta kunjungan lapangan yang disesuaikan dengan jadwal dan kalender belajar TK Bunayyah serta waktu luang para orangtua murid. Para orangtua dan pengasuh anak sebenarnya dapat memperoleh informasi dari segala sumber bukan hanya dari program ini saja. Namun menurut mereka (para orangtua) program parenting inilah yang saat ini mampu mambantu mereka memecahkan permasalahan keluarga khususnya dalam hal pengasuhan dan pendidikan anak. Sebab menurut mereka selain program ini mudah untuk diakses diberbagai media, program tersebut juga dapat mereka peroleh langsung dari tempat pengasuhan maupun lembaga pendidikan dimana anaknya belajar. Menurut hasil diskusi terhadap beberapa orangtua murid dan pengasuh anak usia dini yang mengikuti program parenting, program ini sendiri mereka ikuti bukan hanya berdasarkan kepentingan sekolah, anak dan keluarga saja namun lebih kepada cara ataupun jalan bagi mereka untuk berkonstribusi baik langsung maupun tidak langsung kepada bangsa ini dalam hal pembangunan dan perubahan yang lebih baik dimulai dari ruang lingkup terkecil yang disebut keluarga. Menurut mereka hal tersebut dapat diwujudkan salah satunya dengan mengikuti kegiatan ini serta dengan

saling memberikan motivasi-motivasi pendidikan dan pengetahuan bagi diri mereka sendiri, anak serta anggota keluarga keseluruhan. Komite sekolah TK Bunayyah II Medan beserta POMG melaksanakan program ini dengan alasan bahwa: 1)pelaksanaan program parenting ini telah termasuk dalam satuan pendidikan luar sekolah, 2)didukung dengan adanya UU No. 20 Tahun 2003 pasal 27, tentang Sistem Pendidikan Nasional yang juga membahas tentang pendidikan informal, 3) UU No 23/2002, pasal 26 tentang Perlindungan Anak, dan 4) Isi Pembukaan Konvensi Anak Sedunia, pada No. 6 dan 7. Untuk lebih lengkap Sudjana (2006: 313) menjelaskan: Satuan pendidikan luar sekolah adalah keluarga, kelompok belajar, lembaga kursus, lemabaga pelatihan, majelis ta lim, pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), dan satuan pendidikan sejenis yang di dalamnya... Lebih lanjut, pelaksanaan program ini sendiri telah mendapat dukungan dari pemerintah dan ini terlihat sangat jelas, terwujud dengan adanya: 1) UU No 20 Tahun 2003 pasal 27, tentang Sistem Pendidikan Nasional yang juga membahas tentang pendidikan informal yang menyatakan bahwa : Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. 2) UU No 23/2002, pasal 26 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa: Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk : a) mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak, b) menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya. 3) Isi Pembukaan Konvensi Anak Sedunia, pada

No. 6 dan 7, yang menyatakan bahwa: a) Meyakini bahwa keluarga, sebagai kelompok inti dari masyarakat dan sebagai lingkungan yang alami bagi pertumbuhan dan kesejahteraan seluruh anggotanya khususnya anak-anak, harus diberi perlindungan dan bantuan yang diperlukan agar keluarga mampu mengemban tanggungjawabnya dalam masyarakat. b) Menyadari bahwa anak, demi pengembangan kepribadiannya secara penuh dan serasi, harus tumbuh dalam suatu lingkungan keluarga, dalam iklim kebahagiaan, cinta kasih dan pengertian. Maka berdasarkan landasan pemikiran tersebut, diharapkan agar kiranya kelak terwujud kerjasama yang selaras dan seimbang dari semua pihak, baik lembaga pendidikan, orangtua murid (keluarga) dan pemerintah demi tercapainya tujuan pendidikan terutama pada anak usia dini secara optimal. Namun pertanyaan yang muncul sekarang, apakah program parenting tersebut benar-benar dapat menjawab permasalahan perkembangan anak khususnya anak usia dini?, apakah program parenting ini merupakan cara yang efektif bagi para orangtua untuk mengatasi permasalahan keluarga khususnya dalam hal pengasuhan dan pembimbingan anak? Dan apakah program tersebut berperanan langsung terhadap pengembangan kreativitas anak usia dini?. Sebab jika diselisik lebih dalam bentuk kegiatan serta model penyajian program ini belum sepenuhya dapat diikuti para orangtua murid. Bersamaan dengan itu, hasil data terbaru menyebutkan bahwa tidak kurang dari 10,95% anak usia 3-6 tahun dari 73 jumlah seluruh anak yang ada di TK

Bunayyah II Medan merupakan korban eksploitasi dari obsesi para orangtua, lembaga maupun institusi-istitusi tidak bertanggung jawab lainnya. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis menarik penelitian ini dengan judul Peranan Pelaksanaan Program Parenting Dalam Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Bunayyah II Medan. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : a. Kurangnya pemahaman orangtua dan pengasuh akan makna kreativitas sesungguhnya. b. Kurangnya pemahaman orangtua dan pengasuh tentang bagaimana sesungguhnya karakteristik anak yang dikategorikan kreatif. c. Kurangnya pemahaman orangtua dan pengasuh tentang bagaimana strategi mengembangkan kreativitas anak usia dini. d. Masih kurangnya keyakinan para orangtua bahwa program parenting memiliki peranan dalam pengembangan kreativitas anak usia dini. C. Pembatasan Masalah Agar tidak terjadi kesimpang siuran dalam permasalahan yang akan diteliti, maka perlu suatu pembatasan masalah yang akan dibahas. Adapun yang menjadi

batasan masalah yaitu Peranan Pelaksanaan Program Parenting Dalam Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini Di TK Bunayyah II Medan. D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah Pelaksanaan Program Parenting Berperan dalam Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini Di TK Bunayyah II Medan?. E. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bahwa pelakasanaan program parenting memiliki peranan dalam pengembangan kreativitas anak usia dini. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat penelitian secara praktis Sebagai bahan masukan bagi TK Bunayyah II Medan untuk melakukan program pendidikan bagi orangtua khususnya parenting dengan lebih baik. 2. Manfaat penelitian secara teoritis

a. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain, khususnya bagi mahasiswa UNIMED khususnya mahasiswa Jurusan PLS sebagai calon pakar pendidikan informal agar kiranya lebih memperhatikan pendidikan keluarga ini dengan lebih cermat sehingga pendidikan sesungguhnnya dapat dimulai dari ruang lingkup terdekat dahulu yaitu keluarga. b. Menambah pengetahuan dan wawasan penelitian mengenai peranan program parenting dalam pengembangan kreativitas anak usia dini. c. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi peneliti selanjutnya.