BAB III PENUTUP. aktif, Gereja mendukung dan ikut memperjuangkan usaha-usaha badan dunia

dokumen-dokumen yang mirip
PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PERJUANGAN GEREJA KATOLIK MENENTANG DISKRIMINASI RASIAL DALAM PRESPEKTIF PENEGAKAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. umat manusia telah meninggalkan luka-luka yang dalam dan menimbulkan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No ekonomi. Akhir-akhir ini di Indonesia sering muncul konflik antar ras dan etnis yang diikuti dengan pelecehan, perusakan, pembakaran, perkel

Hak Beribadah di Indonesia Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 4 Agustus 2015; disetujui: 6 Agustus 2015

KONSEP DASAR HAM. Standar Kompetensi: 3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI NASIONAL ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 181 TAHUN 1998 TENTANG KOMISI NASIONAL ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

Konvensi Internasional mengenai Penindasan dan Penghukuman Kejahatan Apartheid

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

HAK AZASI MANUSIA DAN PENEGAKAN SUPREMASI HUKUM

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROKLAMASI TEHERAN. Diproklamasikan oleh Konferensi Internasional tentang Hak-hak Asasi Manusia di Teheran pada tanggal 13 Mei 1968

PEDOMAN TENTANG PERANAN PARA JAKSA. Disahkan oleh Kongres Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kedelapan. Tentang Pencegahan Kejahatan dan Perlakukan terhadap

BAB III PENUTUP. dan bermartabat bagi orang Papua. dengan adanya Undang-Undang Otonomi Khusus Papua masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2008, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d perlu membentuk Undang-Undang tenta

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perdagangan perempuan dan anak (trafficking) telah lama terjadi di muka

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini, sebab sebagai mahluk yang bermartabat tinggi, manusia bagaimana pun

BAB I PENDAHULUAN. faktor sumber daya manusia yang berpotensi dan sebagai generasi penerus citacita

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN Y ANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI NASIONAL ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INSTRUMEN HUKUM MENGENAI HAM

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara hukum sebagaimana diatur dalam Pasal

Penyiksaan dalam RUU KUHP: Beberapa catatan kritis

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG PENGHAPUSAN DISKRIMINASI RAS DAN ETNIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LPF 1 MEMAHAMI KONSEP PERENCANAAN BERBASIS HAK (90 MENIT)

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 7 TAHUN 2013

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

PERLINDUNGAN HAK-HAK MINORITAS DAN DEMOKRASI

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

BUKU AJAR (BAHAN AJAR) PERLINDUNGAN HAK ANAK. Oleh : I Gede Pasek Eka Wisanjaya SH, MH

Muchamad Ali Safa at INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2

TEMA: PERAN DPR-RI DALAM PERSPEKTIF PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DAN DEMOKRASI DI INDONESIA. Kamis, 12 November 2009

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. luasnya pergaulan internasional atau antar negara adalah adanya praktek

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP INDEKS KEMAJUAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

Konvensi tentang Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida

I. PENDAHULUAN. Anak adalah amanat sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa

PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL 2012

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG PENGHAPUSAN DISKRIMINASI RAS DAN ETNIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 9 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

HAK ASASI MANUSIA dalam UUD Negara RI tahun Dr.Hj. Hesti

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG

MAKALAH INDONESIAN HUMAN RIGHTS LEGISLATION. Oleh: Ifdhal Kasim Ketua Komnas HAM RI, Jakarta

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KONVENSI HAK ANAK (HAK-HAK ANAK)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG PENGHAPUSAN DISKRIMINASI RAS DAN ETNIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG

BAB II METODE PENELITIAN

MAKALAH. Mengenal Konvensi-konvensi. Oleh: M. Syafi ie, S.H., M.H.

INSTRUMEN INTERNASIONAL HAK ASASI MANUSIA

ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HAM DAN DEMOKRASI DASAR DASAR POLITIK

PELUANG DAN KENDALA MEMASUKKAN RUU KKG DALAM PROLEGNAS Oleh : Dra. Hj. Soemientarsi Muntoro M.Si

Perlindungan Anak Menurut KHA Dan UU No.23 Th.2002

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

BAB I PENDAHULUAN. asasi perempuan dan anak diantaranya dengan meratifikasi Konferensi CEDAW (Convention

DAFTAR ISI. Maksud, Tujuan dan Kerangka Penulisan Buku...3 BAGIAN I BAB I EVOLUSI PEMIKIRAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA...

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Sistem patriarki menempatkan perempuan berada di bawah sub-ordinasi

Mendorong Komitmen Indonesia Meratifikasi Statuta Roma untuk Memperkuat Perlindungan Hak Asasi Manusia

DEKLARASI TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN. Diproklamasikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang bahagia dan kekal berdasarkan KeTuhanan Yang Maha Esa. Tujuan

Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, dan Merendahkan Martabat Manusia

BAB I PENDAHULUAN. enforcement system (sistem penegakan langsung) dan indirect enforcement

BAB I PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa, sehingga setiap anak berhak atas kelangsungan. memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sejarah Konvensi menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman lain yang Kejam, Tidak Manusiawi atau Merendahkan Martabat Manusia telah diadopsi ole

BAB I PENDAHULUAN. Tercatat 673 kasus terjadi, naik dari tahun 2011, yakni 480 kasus. 1

Mengenal Konvensi PBB 1990 tentang Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya

Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 182 dengan UU No. 1 Tahun 2000 sebagai Politik Hukum Nasional untuk Mewujudkan Perlindungan Anak

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cita-cita untuk melaksanakan amanat para pejuang kemerdekaan bangsa dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Makalah WORKSHOP PENYUSUNAN SILABUS & SAP MATA KULIAH HUKUM HAK ASASI MANUSIA. Aspek Penegakan Hukum HAM di Indonesia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT

Institute for Criminal Justice Reform

Transkripsi:

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam upaya penegakan anti diskriminasi Gereja Katolik sangat berperan aktif, Gereja mendukung dan ikut memperjuangkan usaha-usaha badan dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam memerangi diskriminasi rasial ini. Di berbagai konferensi internasional, Takhta Suci Vatikan, selalu mengirim delagasinya untuk berpartispasi dan menyuarakan ajaran Gereja. Dalam berbagai kesempatan itu, delegasi Vatikan selalu menekankan bahwa diskriminasi itu tidak manusiawi dan dinilai sebagai kejahatan. Adapun nilai-nilai manusiwi yang selalu dipromosikan oleh Gereja Katolik dalam ajarannya antara lain: hormat terhadap hidup manusia, harga diri manusia yang luhur dan mulia, solidaritas terhadap mereka yang tersisih atau korban, kebebasan, cintakasih, keadilan dan perdamaian. Diskriminasi rasial tidak menghargai nilai-nilai manusiawi ini. Gereja Katolik mengajarkan nilai-nilai manusiawi itu, memperjuangkannya dan mengajak semua orang yang berkehendak baik untuk berpartisipasi mempromosikannya. Kalau semuanya itu terlaksana, pasti akan dapat diciptakan keluarga manusia yang selalu memperhatikan nilai-nilai manusiawi, keluarga manusia yang dapat bebas dari diskriminasi rasial. Sedangkan peran hukum pidana Indonesia dalam penegakan anti diskriminasi rasial menurut pendapat penulis sudah cukup baik, secara normatif indonesia sudah mempunyai komitmen yang tinggi terhadap HAM yang 75

76 ditunjukan dalam regulasi hukum nasional maupun ratifikasi instrumen HAM Internasional. Demikian juga akomodasi nilai-nilai HAM dalam hukum pidana baik secara materiil, formil, maupun pelaksanaan pidananya. Namun secara fungsional perlindungan HAM dalam prespektif hukum pidana masih memprihatinkan hal itu terbukti dari praktek rasialisme di indonesia yang para pelakunya belum terjamah oleh hukum (kasus solo tahun 1980, kerusuhan Mei 1998 dan lain sebagainya), selain itu tindakan para arparatur negara masih dinilai diskriminatif terhadap etnis tertentu (WNI keturunan) contohnya: di Tangerang Warga keturunan Tiong Hoa yang lebih dikenal sebagai cina benteng sudah berpuluh-puluh tahun (4 Generasi) lahir dan tinggal di Indonesia namun mereka sulit sekali untuk mendapatkan Ke-Warganegaraan RI, yang konsekuensinya mereka tidak dapat melakukan Perkawinan secara sah, mendapat akta Kelahiran, bahkan untuk mendapatkan pendidikan serta fasilitas-fasilitas lain yang diberikan oleh pemerintah (BLT, Biaya pendidikan gratis, Dan lain sebagainya) akibat lainya dalam kaitanya terhadap praktek rasialisme adalah sulit bagi mereka untuk mendapatkan perlindungan hukum baik didalam maupun diluar pengadilan. Dan masih banyak praktek diskriminatif lainya seperti di Jogjakarta, Solo dan daerahdaerah lainya. Dalam hal ini Hukum Pidana dan Gereja Katolik sama-sama mempunyai peranan penting dalam penegakan Diskriminasi rasial, meskipun dalam kenyataanya peran Gereja Katolik sendiripun di Indonesia masih dikatakan pasif. Namun hubungan antara ajaran sosial Gereja dengan Penegakan anti Diskriminasi Rasial dalam prespektif hukum pidana mempunyai hubungan yang komplementer

77 yaitu hubungan yang saling melengakapi dalam penegakan anti diskriminasi rasial. Peran Gereja sendiri dapat dilihat dari praktek-praktek yang berupa promosi baik dalam misa maupun berupa seminar sedangkan hukum pidana memberi peraturan yang mengikat dan sanksi bagi mereka yang melakukan rasialisme. B. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang ada, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut : 1. Gereja harus lebih aktive dalam perjuangan menentang diskriminasi rasial, selain dengan memberikan masukan-masukan terhadap konvenankonvenan yang berkaitan dengan diskriminasi rasial, gereja secara pribadi hendaknya melakukan sosialisasi terhadap seluruh umat di dunia, terutama bagi mereka yang belum memahami diskriminasi rasial 2. Membuat kurikulum pendidikan dan pola pengajaran yang baru yang mengutamakan nilai anti diskriminasi dan penghargaan pada hak-hak asasi manusia seperti tercantum dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia; 3. Menyelidiki dan melakukan proses hukum yang baik terhadap semua kasus kerusuhan dan kekerasan rasial yang telah terjadi; 4. Perlu adanya sosialisasi terhadap pengertian HAM dan pelaksanaan HAM disetiap daerah sehingga rakyat Indonesia diharapkan dapat lebih menjunjung persatuan dan kesatuan dan menghargai hak-hak orang lain dari setiap perbedaan sehingga rakyat Indonesia tidak mudah terhasut oleh pihak lain.

78 Daftar Pustaka 1. Buku dan artikel Martino Sardi, 2002, Solidaritas dan harapan baru : Menuju Masyarakat yang Berwawasan HAM, Pusat Study Hak Asasi Manusia, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta Moeljatno, 2002, Asas asas Hukum Pidana, Rineka cipta, Jakarta. Philip Alston, dan Franz Magniz Suseno, ed. 2008, Hukum Hak Asasi Manusia, Pusat Study Hak Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Sudarto,1983, Hukum Pidana dan Perkembangan Masyarakat, Sinar Baru, Bandung. St. Harum Pudjiarto, 1999, Hak Asasi Manusia: Kajian Filosofis dan Implementasinya Dalam Hukum Pidana di Indonesia, Universitas Atma jaya, Yogyakarta. G. Aryadi, Bahan Training HAM dan Demokrasi, Penegakan Hak Asasi Manusia dalam Prespektif hukum Pidana Menuju Masyarakat Berwawasan Hak Asasi Manusia berbasis local-visi Internasional, Pusat study HAM, Universitas Atma Jaya Yogyakarta G. Sri Nurhartanto, 2005, Menentang Diskriminasi di Bidang Hak Asasi Manusia Ditinjau dari Hukum Internasional: pasal 1 dan 2 Deklarasi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (Yogyakarta: Atma Jaya, ), hlm. 2. R. Sigit Widiarto, Memahami Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia, Pusat study HAM, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

79 Surya Adi Pramono, Demokrasi dan Penegakan Hak Asasi manusia, Pusat study HAM, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Martino Sardi, 2003, To Combat Against the Racism, Racial Discrimination, Xenophobia and Related Intolerance, Roma 2000. Martino Sardi, 2007, Solidaritas Gereja Terhadap Korban Perdagangan Manusia, St. Bonaventura, Yogyakarta. Soerjono Soekamto, 2007, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta Peter Mahmud Marzuki, 2006, Penelitian Hukum, Kencana Premada Media Group, Jakarta 2. Peraturan Perundang-undangan Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana, Lembaran Negara Republik Indonesia, Tahun 1960, Nomor 50. Undang-undang Republik Indonesia Nomer 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 165. Undang-undang Republik indonesia Nomer 26 tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia, Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 208. Undang-undang Republi Indonesia Nomor 5 Tahun 1998 tentang Pengesahan Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain

80 yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia, Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1998 Nomor 164. Statuta Roma, Makamah Pidana Internasional, terjemahan. ELSAM, 1993, Jakarta. 3. Dokumen Gereja Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis tentang Gereja, Vatikan II. Dokumen Vatikan II, terjemahan. R. Hardawiryana,1993 Obor, Jakarta Konsili Vatikan II, Konstitusi Pastoral Gaudium et Spes, Vatikan II. Dokumen Vatikan II, terjemahan R. Hardawiryana, 1993 Obor, Jakarta Pontifical Council for Justice and Peace, 1988, The Church and Racism: Towards a More Fraternal Society,, Vatican City. Pontifical Council for Justice and Peace, 2001, The Church and Racism: an introductory update, Contribution to World Conference against Racism, Racial Discrimination, Xenophobia and Related Intolerance, Vatican City. 4. Website http://www.usembassy.gov.com/, laporan tahunan kedutaan Amerika tentang situasi HAM di Indonesia. http://www.state.goverment.com/ http://www.komnasham.go.id/