B A B II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005).

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. (Davis, 1995, hal.68). Informasi menurut Gordon B. Davis adalah data yang telah

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

BAB III LANDASAN TEORI. 2001) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu seperti:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB III. Landasan Teori

PARADIGMA VOL. IX. NO. 2, APRIL 2007

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah Apotik Vita Sari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

BAB III LANDASAN TEORI

Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

BAB III LANDASAN TEORI. elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

HUBUNGAN PERALATAN PENDUKUNG SISTEM PADA CONTOH KASUS PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA ORDER PAKAIAN BERBASIS KOMPUTER PADA BINATU KSH

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

BAB III LANDASAN TEORI. menyediakan fasilitas helpdesk bagi pelanggan mereka lewat layanan tollfree,

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, (Scott, 1996:89). Menurut Robert

BAB III LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi.

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

BAB II LANDASAN TEORI. yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian,

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ARUS DATA (DAD)

BAB III LANDASAN TEORI. Pengertian produksi menurut Sofyan Assauri(1980:7), definisi produksi

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN SISTEM TERINCI II

PENGERTIAN FUNGSI, DAN DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx. Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : SISTEM INFORMASI

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data

BAB III LANDASAN TEORI. yang mendukung penyusunan laporan kerja praktek. Teori-teori tersebut

BAB III. Landasan Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II LANDASAN TEORI

Diagram Arus Data PERTEMUAN 14 Darmansyah HS AKUNTANSI FEB UEU

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simskin: Menurut John F. Nash dan Martin B. Roberts:

Daftar Isi... Dedikasi... Prakata...

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG PADA CV. DEWA MOTOR JEPARA

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ladjamudin (2005) Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) :

BAB III LANDASAN TEORI. khususnya di bidang perbidanan dalam suatu wilayah kerja. BPS hanya

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Penggajian. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB III LANDASAN TEORI

Materi Analisis Sistem Informasi ini, membahas tentang Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow Diagram(DFD) dengan Bahasan:

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat. kepada masyarakat adalah kegiatan yang mencakup upaya-upaya peningkatan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data (Anisyah, 2000:30).

perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini membuat banyak perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

B A B II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi. Sistem akuntansi merupakan organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Tujuan akhir dari akuntansi adalah untuk penerbitan laporan-laporan keuangan. Sistem informasi yang berbasis pada komputer sekarang dikenal dengan istilah sistem informasi akuntansi atau SIA (accounting information system atau AIS). Dengan demikian SIA dapat disimpulkan sebagai kegiatan dari organisasi yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis, mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi finansial yang relevan bagi pihakpihak luar dan pihak-pihak dalam perusahaan, untuk diketahui bahwa sistem informasi akuntansi berbasis komputer tidak indentik dengan komputerisasi sistem akuntansi berbasis manual. Pada sistem informasi berbasis komputer, bagian akuntansi hanya bertugas menganalisa data-data terproses yang disajikan berupa jurnal-jurnal transaksi yang siap di posting ke laporan-laporan akuntansi. Jadi dalam hal ini pengolahan data dilakukan sepenuhnya oleh komputer, data-data transaksi dimasukkan oleh bagian EDP atau operator berdasarkan bagiannya masing-masing. Sedangkan untuk sistem akuntansi berbasis manual, data-data transaksi yang diolah oleh masing-masing bagian, di

7 masukkan lagi ke bagian akuntansi yang akan mengolah lagi data-data yang sama tadi, biasanya pada sistem akuntasi berbasis manual, akan kita-temui nota-nota transaksi yang rangkap lebih dari 2 (dua) lembar dimana tiap lembar akan diberikan ke bagian-bagian yang memerlukan untuk kemudian akan diolah lagi. 2.2. Pengertian Sistem. Sistem adalah suatu kumpulan elemen-elemen atau komponen komponen yang merupakan himpunan bagian-bagian yang satu sama lainnya berinteraksi dan bersamasama beroperasi mencapai suatu tujuan tertentu.(henry C. Lucas Jr, Analisis Desain dan Implementasi, 1993) Model Umum : Input Proses Output Dari pengertian diatas dapatlah dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem sebagai berikut dalam hal ini menyangkut dengan manajemen akuntansi. A. Setiap sistem terdiri dari unsur unsur, misalnya dalam sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu serta laporan. B. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsurunsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lainnya dan sifat serta kerjasama antar unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu. C. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem

8 D. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lain yang lebih besar, misalnya seperti sistem akuntansi pokok merupakan bagian dari sistem akuntansi keuangan. 2.3.Konsep Dasar Sistem Informasi. Sistem informasi merupakan suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, yang digunakan untuk mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi yang menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan. (Jogiyanto HM, Sistim Informasi Akuntansi Berbasis Komputer, 1988). 2.4. Pengertian Informasi. Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.(jogiyanto HM, Analisis Desain dan Sistim Informasi; Suatu Pendekatan Terstruktur, 1990). Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan memunculkan sejumlah data. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. 2.5. Nilai Informasi. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi bermanfaat apabila manfaatnya lebih efektif

9 dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.(jogiyanto HM, Analisis Desain dan Sistim Informasi; Suatu Pendekatan Terstruktur, 1990). Informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan, sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam suatu perusahaan.demikian juga selanjutnya sebagian besar informasi tidak dapat dengan pasti ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. 2.6. SIM. SIM atau sistem informasi manajemen adalah penerapan dari sistem informasi yang merupakan kumpulan dari interaksi sistem-sistem antara manusia dan mesin yang terintegrasi yang menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen.(jogiyanto HM, Sistim Informasi Akuntansi Berbasis Komputer, 1988) SIM merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi, SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. 2.7. Data Flow Diagram. Data flow diagram adalah tool utama yang dipergunakan untuk mendefenisikan ruang lingkup dan fungsi-fungsi suatu sistem. DFD menggambarkan bagaimana aliran data dalam suatu sistem, kemana data dikirimkan oleh suatu sistem dan dimana data

10 tersebut disimpan oleh suatu sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada sebelumnya atau sistem dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir, maupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Beberapa simbol yang digunakan dalam pembuatan data flow diagram antara lain yaitu: A. External entity, merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Eksternal entity ini diberi simbol dengan notasi sebuah kotak B. Arus data dalam data flow diagram digambarkan sebagai anak panah. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. C. Proses merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam suatu proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.

11 atau D. Simpanan data, merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file/database di sistem komputer, suatu arsip, suatu tabel, dan suatu agenda.simpanan data di data flow diagram dapat disimbolkan dengan sepasang garis horisontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya. (Henry C. Lucas Jr, Analisis Desain dan Implementasi, 1993) 2.8. Database. Database adalah kumpulan dari data-data yang saling berhubungan dan berinteraksi dan tersimpan dalam perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya dan untuk penerapannya didalam sistem informasi disebut dengan database system yang merupakan suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan data yang saling berhubungan dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi didalam suatu organisasi. 2.9. Model Relational Database. Model relational database adalah model pengolahan dari data dan model ini adalah model yang paling umum digunakan. Model database ini tersusun dalam aturan 2 dimensi (baris kolom). Elemen kolom diberi nama field, dimana field ini harus unik,

12 dalam arti dalam satu kolom tidak diperkenankan ada nama field yang sama. Sedangkan elemen baris diberi nama record, yang terdiri dari beberapa field, sehingga kumpulan dari beberapa record ini menjadi file. 2.10. ER-diagram. Untuk melengkapi suatu sistem yang telah diwakili oleh data flow diagram diperlukan ER-diagram. ER-diagram menggambarkan hubungan antar data dari suatu sistem. Ada beberapa istilah yang dipergunakan dalam ER-diagram, yaitu : A. Entity, adalah suatu objek yang nyata yang terdefenisikan contohnya suplier, pelanggan,barang. B. Atribute, adalah sesuatu yang menjelaskan suatu entity misalnya, key, simple atribute, composite atribute, multivalue atribute. Atribute Key Atribute Multivalue atribute Composite Atribute

13 C. Relationship, dibagi atas dua bagian yaitu entity relationship dan degree of relationship D. Weak Entity, Entity yang tergantung pada entity lainnya. 2.11. Normalisasi. Dalam pengembangan sistem, basis data dapat menjurus menjadi tidak praktis, tidak fleksibel, dan dapat membingungkan para pemakainya. Kerumitan tingkat tinggi akan muncul dalam banyak sitem basis data, misalnya dalam hubungan-hubungan untuk data yang cenderung berlipat ganda karena aplikasi-aplikasi baru yang ditambahkan. Untuk menanggulangi hal tersebut suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang-ulang perlu diorganisasikan kembali. Proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang ini disebut dengan normalisasi. Beberapa bentuk dan proses normalisasi meliputi : A. Bentuk Normal Kesatu (1NF), bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file(file datar / rata), data dibentuk dalam record demi record dan nilai dari field berupa atomic value (tidak ada set atribute yang berulang-ulang atau benilai ganda), contoh :

14 PEMBELIAN(Kode S, Nama Suplier, Kode_B, Nama Barang, Harga, Disc, PPN). Kode_S Nama Suplier Kode_B Nama Barang Harga Disc PPN 001 PT.XYZ B001 SABUN 1500 - - B. Bentuk Normal Kedua (2NF ), bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribute bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama / primary key, sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribute yang lain yang menjadi anggotanya, contoh : SUPLIER(Kode_S, Nama Suplier). PEMBELIAN(Kode_S,Kode_B,Nama_Barang, Harga, Disc,PPN). SUPLIER.DBF Kode_S Nama Suplier 0001 PT.XYZ PEMBELIAN.DBF Kode_S Kode_B Nama Barang Harga Disc PPN 0001 B001 SABUN 1500 - -

15 C. Bentuk Normal Ketiga (3NF), untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribute bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribute bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan pada primary key secara menyeluruh, contoh : SUPLIER(Kode_S, Nama Suplier). BARANG(Kode_B, Nama Barang). PEMBELIAN(Kode_S,Kode_B, Harga, Disc,PPN). SUPLIER.DBF Kode_S Nama Suplier 0001 PT.XYZ PEMBELIAN.DBF Kode_S Kode_B Harga Disc PPN 0001 B001 1500 - - BARANG.DBF Kode_B Nama Barang B001 SABUN

16 2.12. Sistem Pembelian. Sistem pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang atau bahan yang diperlukan oleh perusahaan, transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu pembelian lokal dan pembelian impor, pembelian lokal adalah pembelian yang dilakukan dengan pemasok dalam negeri sedangkan pembelian impor adalah pembelian yang dilakukan dengan pemasok luar negeri. 2.13. Sistem Akuntansi Utang. Mengelola segala sesuatu yang berkaitan dengan utang usaha, mulai dari munculnya utang (dari pembelian) sampai dengan terbayarnya utang, serta membuat analisa utang berdasarkan hal hal yang diperlukan untuk manajemen keuangan. Beberapa istilah yang berlaku dalam transaksi- transaksi yang dilakukan dengan menggunakan mata uang asing serta teori-teori dasar yang menjadi acuan untuk menyusun suatu laporan keuangan, yaitu: a. Entitas asing (foreign entity) adalah suatu kegiatan usaha luar negeri(foreign operation), yang aktivitasnya bukan merupakan suatu bagian integral dari perusahaan pelapor. b. Mata uang pelaporan adalah mata uang yang digunakan dalam menyajikan laporan keuangan. c. Mata uang asing adalah mata uang yang digunakan dalam transaksi-transaksi yang tidak menggunakan mata uang pelaporan. d. Nilai Tukar (Kurs) adalah rasio pertukaran dua mata uang.

17 e. Beda nilai tukar (exchange difference) adalah selisih yang dihasilkan dari pelaporan jumlah unit mata uang asing yang sama dalam mata uang pelaporan pada nilai tukar yang berbeda. f. Kurs penutup (closing rate) adalah nilai tukar spot pada tanggal neraca. g. Pos moneter adalah kas dan setara kas, aktiva dan kewajiban yang akan diterima atau dibayar yang nilainya tergantung dari mata uang yang digunakan. h. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. i. Aktiva dan Kewajiban dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi, dan pos non moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam mata uang asing harus dilaporkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat nilai tersebut ditentukan. j. Pos moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca. Apabila terdapat kesulitan dalam menentukkan kurs tanggal neraca, maka dapat digunakan kurs tengah Bank Indonesia sebagai indikator yang obyektif. k. Selisih kurs timbul apabila terdapat perubahan kurs antara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian (settlement date) pos moneter yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing. (Ikatan Akuntan Indonesia, Persyaratan Akuntansi Indonesia, 1994)

18 Selisih kurs yang timbul dari kewajiban valuta asing yang diperhitungkan sebagai suatu hedging dari investasi neto sebagai ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan hingga pelepasan (disposal) investasi net, dan pada saat tersebut harus diakui sebagai pendapatan atau sebagai beban(biaya). Selisih kurs dapat disebabkan karena suatu devaluasi atau depresiasi luar biasa suatu mata uang dimana tidak mungkin dilakukan hedging dan menimbulkan kewajiban yang tak terselesaikan akibat perolehan aktiva yang harus dibayar dalam suatu mata uang asing. Selisih kurs tersebut dapat dimasukkan sebagai nilai tercatat (carrying amount) aktiva yang bersangkutan dengan pengertian nilai tercatat yang disesuaikan tersebut tidak melampaui jumlah terendah antara biaya pengganti (replacement cost) dan jumlah yang mungkin diperoleh kembali (amount recoverable) dari penjualan atau penggunaan aktiva tersebut sebagai alternatif yang dipilih harus diungkapkan secukupnya ini merupakan suatu alternatif yang diijinkan oleh standard akuntansi indonesia, pengertian diungkapkan secukupnya disini adalah, perusahaan harus mengungkapkan jumlah selisih kurs yang diperhitungkan dalam laba neto atau kerugian untuk periode tersebut, selisih kurs neto yang diklasifikasikan dalam kelompok ekuitas sebagai suatu unsur yang terpisah, dan rekonsiliasi selisih kurs tersebut pada awal dan akhir periode serta jumlah selisih kurs yang timbul selama periode, yang termasuk dalam nilai tercatat suatu aktiva sesuai dengan perlakuan alternatif yang diijinkan.