PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT SERAT PALEM SARAY DENGAN MATRIKS POLIESTER Septiana Xaveria Manurung 1, Perdinan Sinuhaji 1, M.

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT SERAT KULIT JAGUNG DENGAN MATRIKS EPOKSI. Eldo Jones Surbakti, Perdinan Sinuhaji,Tua Raja Simbolon

Jurusan Fisika 1 FMIPA Universitas Sumatera Utara Jl.Bioteknologi No.1 Kampus USU Medan

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT SERAT PALEM SARAY DENGAN MATRIKS EPOKSI (Wenny Yoweri Gulo, Perdinan Sinuhaji, M. Syukur)

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PAPAN KOMPOSIT BERBASIS SERAT PANDAN WANGI DENGAN RESIN EPOKSI SKRIPSI RAHEL Y SILITONGA

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK SERTA STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT RESIN YANG DIPERKUAT SERAT DAUN PANDAN ALAS (Pandanus dubius)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT SERAT KULIT JAGUNG DENGAN MATRIKS EPOKSI SKRIPSI ELDO JONES SURBAKTI

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli 2013 PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT IJUK DENGAN MATRIK EPOXY

TUGAS AKHIR. PENGARUH WAKTU RENDAM BAHAN KIMIA NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT BULU KAMBING SEBAGAI FIBER DENGAN MATRIK POLYESTER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada era globalisasi mengalami. perkembangan yang sangat pesat dengan berbagai inovasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan sambungan material komposit yang telah. banyak menggunakan jenis sambungan mekanik dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini belum dimanfaatkan secara optimal dalam membuat berbagai

PENGARUH PERENDAMAN (NaOH) TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN BENDING BAHAN KOMPOSIT SERAT BAMBU TALI (GIGANTOCHLOA APUS) BERMATRIKS POLYESTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia industri sekarang ini. Kebutuhan. material untuk sebuah produk bertambah seiring penggunaan material

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3 bulan. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Program Teknik Mesin,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

III. METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN PARTIKEL TEMPURUNG KEMIRI SEBAGAI BAHAN PENGUAT PADA KOMPOSIT RESIN POLIESTER

BAB I PENDAHULUAN. endemik. Bambu merupakan jenis rumput rumputan yang beruas. yang tinggi. Beberapa jenis bambu mampu tumbuh hingga sepanjang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PLAFON DARI SERBUK AMPAS TEBU DENGAN PEREKAT POLIESTER

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Gravitasi Vol. 14 No.1 (Januari-Juni 2015) ISSN: ABSTRAK

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN MENGGUNAKAN ABU VULKANIK SINABUNG DAN SERAT BATANG PISANG DENGAN PEREKAT POLYESTER SKRIPSI

PENGARUH KETEBALAN SERAT PELEPAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL KOMPOSIT POLIESTER-SERAT ALAM

TUGAS AKHIR. PENGARUH PROSENTASE BAHAN KIMIA 4%, 5%, 6%, 7% NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT BULU KAMBING DENGAN MATRIK POLYESTER

Pengaruh Persentase Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L. Fiber) dan Foam Agent terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan

Bahan yang digunakan pada pembuatan panel kayu sengon laut ini adalah:

LOGO KOMPOSIT SERAT INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN. material logam mendominasi dalam bidang industri (Basuki, 2008). Namun,

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. mempunyai sifat lebih baik dari material penyusunnya. Komposit terdiri dari penguat (reinforcement) dan pengikat (matriks).

Fajar Nugroho Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, Yogyakarta. Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MODIFIKASI SERAT IJUK DENGAN RADIASI SINAR γ SUATU STUDI UNTUK PERISAI RADIASI NUKLIR

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BETON POLIMER BERBASIS LIMBAH PULP DREGS SEBAGAI AGREGAT DAN RESIN EPOKSI SEBAGAI PEREKAT SKRIPSI

PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN HARDENER DENGAN RESIN POLYESTER TERHADAP KUAT TARIK DAN BENDING POLIMER TERMOSET

I. PENDAHULUAN. komposit alternatif yang lain harus ditingkatkan, guna menunjang permintaan

ANALISIS DAN PEMBUATAN GENTENG POLIMER DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KARET INDUSTRI SERTA HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) BEKAS

I. PENDAHULUAN. Dalam industri manufaktur dibutuhkan material yang memiliki sifat-sifat baik

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT PINANG (Areca catechu L. Fiber) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISIS BAHAN CAMPURAN SEMEN GIPSUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. alami dan harga serat alam pun lebih murah dibandingkan serat sintetis. Selain

ANALISIS PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN KOMPOSIT POLIESTER DENGAN FILLER ALAMI SERABUT KELAPA MERAH

ANALISA PENGARUH KETEBALAN INTI (CORE) TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT SANDWICH

ANALISIS VARIASI PANJANG SERAT TERHADAP KUAT TARIK DAN LENTUR PADA KOMPOSIT YANG DIPERKUAT SERAT Agave angustifolia Haw

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang material komposit,

Upaya Peningkatan Kualitas Sifat Mekanik Komposit Polyester Dengan Serat Bundung (Scirpus Grossus) Erwin a*, Leo Dedy Anjiu a

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Nanas merupakan salah satu tanaman buah yang banyak. dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis. Volume ekspor terbesar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UJI KARAKTERISTIK SIFAT FISIS & MEKANIS SERAT AGAVE CANTULA ROXB (NANAS) ANYAMAN 2D PADA FRAKSI BERAT (30%, 40%, 50%, 60%)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS DIPONEGORO. PENGARUH LARUTAN C 7 H 18 O 3 Si TERHADAP KEKUATAN TARIK SERAT DAUN KELAPA, KOMPATIBILITAS DAN KEKUATAN BENDING KOMPOSIT

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat, baik dalam bidang material logan maupun non logam. Selama ini keberadaan material logam dalam bidang industri sangat

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain :

PEMBUATAN POLIMER KOMPOSIT RAMAH LINGKUNGAN UNTUK APLIKASI INDUSTRI OTOMOTIF DAN ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Analisa Sifat-Sifat Serat Alam Sebagai Penguat Komposit Ditinjau Dari Kekuatan Mekanik

KARAKTERISTIK KOMPOSIT SERAT KULIT POHON WARU (HIBISCUS TILIACEUS) BERDASARKAN JENIS RESIN SINTETIS TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN PATAHAN KOMPOSIT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di dua tempat, yaitu sebagai berikut :

Pengaruh Variasi Fraksi Volume, Temperatur, Waktu Curing dan Post-Curing Terhadap Karakteristik Tekan Komposit Polyester - Hollow Glass Microspheres

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

PENGARUH PANJANG SERAT RAMI TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIK KOMPOSIT DENGAN RESIN POLIESTER

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN SERAT TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR ATAP SERAT BULU AYAM

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT IJUK TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIK PAPAN SEMEN-GIPSUM

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

ANALISIS KEKUATAN IMPACT PADA BAHAN KOMPOSIT SERAT ALAM DENGAN ORIENTASI SUDUT BER MATRIK POLIMER POLYESTER

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DAN KARAKTERISASI GENTENG POLIMER BERBAHAN BAKU BAN DALAM BEKAS, PASIR DAN ASPAL DENGAN PEREKAT POLIPROPILENA SKRIPSI

Kekuatan tarik komposit lamina berbasis anyaman serat karung plastik bekas (woven bag)

Perubahan Sifat Mekanis Komposit Hibrid Polyester yang Diperkuat Serat Sabut Kelapa dan Serat Ampas Empulur Sagu

PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT DAN LAMA WAKTU PERENDAMAN NaOH TERHADAP KEKUATAN IMPAK KOMPOSIT POLIESTER BERPENGUAT SERAT IJUK

PENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN BENDING BAHAN KOMPOSIT SERAT BAMBU TALI (GIGANTOCHLOA APUS) BERMATRIKS POLYESTER

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di

III.METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERBANDINGAN KEKUATAN TARIK ORIENTASI UNIDIRECTIONAL 0 DAN 90 PADA STRUKTUR KOMPOSIT SERAT MENDONG DENGAN MENGGUNAKAN EPOKSI BAKELITE EPR 174

PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT KAYU GELAM(MELALEUCE LEUCANDENDRA) KEKUATAN TARIK DAN IMPAK KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER

Transkripsi:

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT SERAT PALEM SARAY DENGAN MATRIKS POLIESTER Septiana Xaveria Manurung 1, Perdinan Sinuhaji 1, M. Syukur 1 Departemen Fisika FMIPA Universitas Sumatera Utara Medan 1 Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU Medan 0155 E mail : septianaxaveriamanore@yahoo.com Abstrak Telah dilakukan penelitian pembuatan dan karakteristik komposit serat palem saray - matriks poliester dengan metode Chooped Stand Mat. Komposit ini dibuat dengan yaitu 0 %, 1 %, %, 3 %, % dan 5 %, masing masing ditambahkan katalis MEKPO 5 %, kemudian diaduk dengan menggunakan motor stirrer, lalu dituangkan pada cetakan dan dipress 0 menit dalam suhu 50 o C. Sifat fisis komposit serat palem saray-poliester meliputi densitas 0,85 g/cm 3 sampai 1,1 g/cm 3, daya serap air 1,6 % sampai 3, %, kadar air,0 % sampai 5,35 % damn sifat mekanik komposit serat palem saray-poliester meliputi kuat lentur 6,89 sampai 51,3 MPa MPa, kuat impak,33 kj/m sampai 3,3 kj/m dan kuat tarik 3,9 MPa sampai 7,3 MPa. Hasil pengujian sifat fisis dan sifat mekanik dapat memenuhi syarat sebagai komposit sesuai dengan Standar Industri Jepang (JIS) A5905 003. Komposit serat direkomendasikan sebagai bahan bumper mobil. Kata kunci : Komposit, Poliester, Serat Palem Saray, Sifat fisis, Sifat mekanik Abstrac The manufacture and characterization of composite made from mixed saray palm fiber - polyester matrix using Chopped Strand Mat method has been done. The composites were made from composition of the saray palm fiber of 0%, 1%, %, 3%, % and 5%. To make it more solid, each composite was added the MEKPO catalyst for 5 %. And then, it was mixed by using a motor stirrer, in the mould, and finally pressed for 0 minutes in 50 o C. The result of the research of composition of saray palm fiber according to physical characters was: the density value from 0,85 g/cm 3 to 1,1 g/cm 3, water absorption value from 1,6 % to 3, %, water containing value from,0 % to 5,35 %. While the mechanic characters including flexural strength value was from 51,3 MPa to 6,89 MPa, impact strength value was from,33 kj/m to 3,33 kj/m, and tensile strength value was from 3,9 MPa to 7,3 MPa. The results of test based from its physical characters and mechanical characters show that the composition of saray palm fiber can be qualified as a standard composite up to the Japan Industrial Standart (JIS) A5905 003. The composite of saray palm fiber with polyester matrix can be recommended as car s bemper. Key words : Composite, Saray Palm Fibre, Polyester, Physical characters, Mechanical characters 1. Pendahuluan Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong banyaknya penemuan beberapa teknologi alternatif sebagai cara dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Khususnya pada bahan material, bahan material yang dibutuhkan adalah bahan material yang berkualitas dan memiliki sifat mekanik yang tinggi. Komposit adalah salah satu alternatif untuk menghasilkan material yang dari sifat mekaniknya lebih baik dari material lainnya. Dalam pembuatan komposit diperlukan serat dan matriks. Serat berfungsi sebagai elemen penguat yang menentukan sifat mekanik dari komposit karena meneruskan beban yang diteruskan oleh matrik. Bahan yang digunakan sebagai serat terbagi menjadi dua bagian yaitu alami dan sintesis. Sebelum masehi serat alam sebagai penguat telah dipergunakan dalam material komposit. Dinding bangunan tua di Mesir yang telah berumur lebih dari 3000 tahun ternyata terbuat dari tanah liat yang diperkuat dengan jerami (Brouwer, 000). Namun pada perkembangan selanjutnya serat alam ditinggalkan karena memiliki kekurangan secara teknis dan telah ditemukan material baru yang lebih tangguh yaitu logam dan paduannya. kelemahan logam dan paduannya yaitu massa jenis yang tinggi sehingga kekuatan dan kekakuan relatif rendah. Oleh karena itu, material komposit mulai diperkenalkan kembali dengan menggunakan serat sintesis yang dikombinasikan dengan bahan polimer sebagai matrik. Tujuannya adalah untuk memperoleh kekuatan dan kekakuan yang tinggi (Jamasri, 000). Namun pada kenyataannya serat sintesis menimbulkan dampak lingkungan yang

tidak baik akibat limbah dari serat sintesis yang tidak dapat didaur ulang. Sehingga serat alam mendapat perhatian kembali sebagai penguat dalam komposit. Tanaman palem tumbuh dan tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Palem saray adalah jenis tanaman palem yang tumbuh di daerah lembab. Palem saray memilki serat di bagian batangnya. Secara morfologi serat palem saray memiliki serat yang kuat. Pemanfaatan serat palem saray belum banyak diketahui oleh masyarakat. Matriks dalam komposit digunakan untuk mendistribusikan beban ke dalam seluruh material penguat komposit. Sifat matriks biasanya ulet (ductile). Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis melakukan penelitian pembuatan komposit serat alam dengan judul Pembuatan dan Karakterisasi Serat Palem Saray dengan Matriks Poliester. Dalam penelitian ini karakteristik komposit yang ingin diketahui adalah sifat fisis dan sifat mekanik dari komposit berpenguat serat alam yaitu serat palem saray. Dimana pengujian yang dilakukan terhadap komposit antara lain pengujian densitas, pengujian daya serap air, pengujian kadar air, pengujian kuat lentur, pengujian kuat impak dan pengujian kuat tarik. Hal ini dikarenakan peneliti ingin memperoleh bahan komposit yang kuat, kaku dan ringan. Dari latar belakang tersebut permasalahn yang muncul dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik bahan komposit berpenguat serat palem saray sebagai alternatif bahan baku industri. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah melakukan karakterisasi bahan komposit berpenguat serat palem saray sebagai alternatif bahan baku industry. Karakterisasi tersebut dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi komposit serat palem saray dengan matriks poliester terhadap sifat fisis dan sifat mekanik komposit, mengetahui sifat fisis serat palem saray sebagai penguat komposit meliputi densitas dan kadar air dan mengetahui aplikasi komposit serat palem saray dengan matriks poliester. Agar penelitian ini lebih terarah maka dilakukan beberapa pendekatan dianataranya 0 %, 1 %, %, 3 %, % dan 5 %, metode pembuatan komposit adalah metode Chooped Strand Mat dan pengujian yang dilakukan adalah pengujian sifat fisis seperti densitas, daya serap air dan kadar air, sedangkan untuk pengujian mekanik meliputi kuat lentur, kuat impak dan kuat tarik.. Landasan Teori.1 Komposit Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material, dimana sifat mekanik dari material pembentuknya berbeda beda. Komposit yang dibentuk dari dua jenis material yang berbeda, yaitu: 1. Penguat (reinforcement).. Matriks, meliputi transfer energi pengikat.. Serat alam Serat alam adalah serat yang berasal dari alam seperti serat ijuk, serat nenas, serat kelapa, dan lain- lain. Menurut Chandrabakty (011) terdapat beberapa alasan menggunakan serat alam sebagai penguat komposit sebagai berikut : a. Lebih ramah lingkungan dan biodegradable dibandingkan dengan serat sintetis b. Berat jenis serat alam lebih kecil c. Memiliki rasio berat-modulus lebih baik dari serat E-glass d. Komposit serat alam memiliki daya redam akustik yang lebih tinggi dibandingkan komposit serat E-glass dan serat karbon e. Serat alam lebih ekonomis dari serat glass dan serat karbon. Gambar.1 Serat Palem Saray Nama Indonesia Palem Saray (Caryota mitis) adalah palem ekor ikan dan gandhuru. Kegunaan dari Palem Saray (Caryota mitis) adalah sebagai tanaman hias. Serat dari pada bagian batang Palem Saray (Caryota mitis) masih digunakan sebagai jerat tali. Tetapi Dalam pembuatan komposit serat Palem Saray (Caryota mitis) dapat digunakan sebagai penguat (Witono J. R., 000)..3 Resin Poliester Unsaturated Polyester (UP) merupakan jenis resin thermoset. Resin UP memiliki sifat encer dan fluiditasnya baik sehingga dapat diaplikasikan mulai dari proses hand lay up yang sederhana sampai dengan proses yang kompleks. Banyaknya penggunaan resin ini didasarkan pada pertimbangan harga relatif murah, curing cepat, warna jernih, dan mudah penanganannya. Katalis yang sering digunakan sebagai media untuk mempercepat pengerasan cairan resin (curing) adalah hardener metyl etyl keton peroksida (MEKPO). Kadar penggunaan hardener MEKPO adalah 5% pada suhu kamar (Herbi, Asrima, 011). Spesifikasi poliester antara lain berat jenis 1,15 g/cm 3, penyerapan air 0,188 % dan kekuatan fleksural 9, kgf/mm. 3. Metode Penelitian A. Peralatan dan Bahan a. Peralatan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Plat besi, Motor stirrer,

Beaker glass 500 ml, Kempa panas (Hot Press), Cetakan komposit, Aluminium foil, Neraca Analitik digital, Oven, Wadah perendaman, Electronic System Universal Tensile Machine Type SC- dan Impacktor Wolpert. b. Bahan Bahan Adapun bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Serat palem saray (Caryota mitis), Resin poliester 157 BQTN Ex dari PT Justus Kimia Raya cabang Medan, Katalis metyl etyl keton perioksida (MEKPO) dari PT Justus Kimia Raya cabang Medan, NaOH 5 % berfungsi untuk menghilangkan peptin dan lignin pada serat. B. Prosedur Percobaan Prosedur percobaan yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Perlakuan pada Serat Palem Saray (Caryota mitis) 1. Dipilih serat palem saray dengan diameter yang hampir sama, direndam serat palem saray dalam air selama jam, dibersihkan serat palem saray pada air yang mengalir, dikeringkan serat palem saray pada ruang terbuka di bawah sinar matahari, direndam serat palem saray dengan NaOH 5 % selama 1 jam, dibersihkan serat palem saray dari NaOH 5 % dengan air mengalir dan dikeringkan serat palem saray yang telah direndam dengan NaOH 5 % pada ruang terbuka di bawah sinar matahari. b. Perlakuan pada Poliester Ditimbang Poliester dengan neraca analitik digital sesuai komposisi yang telah ditentukan, dicampur Poliester dan MEKPO 5% dari jumlah Poliester untuk setiap komposisi dan diaduk campuran Poliester dan MEKPO dengan motor stirrer hingga diperoleh larutan yang merata. c. Pembuatan Komposit Ditimbang serat palem saray sesuai komposisi yang telah ditentukan dengan menggunakan neraca analitik digital, dibersihkan cetakan agar kotoran tidak melekat pada cetakan, dilapisi kedua Plat besi dengan aluminium foil untuk bagian alas cetakan dan penutup cetakan, diletakan cetakan pada lempengan besi, dicampurkan Resin poliester dan katalis MEKPO 5 % dari jumlah poliester dan diaduk dengan motor stirrer sampai merata, dituangkan campuran poliester dengan katalis MEKPO pada cetakan dan diratakan dengan spatula, ditutup cetakan dengan menggunakan lempengan besi yang dilapisi aluminium foil dan diletakkan pada kempa panas (hot press) kemudian ditekan dengan tekanan setara 5 ton untuk mendapatkan ketebalan komposit yang sesuai dengan cetakan pada suhu 50 o C selama 0 menit, diusahakan proses pencetakan secepat mungkin untuk menghindari pengentalan resin sebelum dimasukkan ke dalam cetakan, dilakukan seperti pembuatan sampel pertama ( tanpa serat ) untuk sampel, sampel 3, sampel, sampel 5 dan sampel 6, untuk sampel, sampel 3, sampel, sampel 5 dan sampel 6, disusun serat palem saray secara acak sesuai dengan komposisi serat mulai dari 1 %, %, 3 %, % dan 5 % pada cetakan dan Kemudian hasil komposit yang telah terbentuk diuji sifat mekanik dan sifat fisisnya.. Hasil dan Pembahasan A. PENGUJIAN SIFAT FISIS a. Pengujian Densitas Hasil pegujian densitas komposit serat ditampilkan pada Grafik.1 berikut : Densitas (g/cm ) Grafik.1 Hubungan antara densitas vs komposisi serat palem saray Dari Grafik.1 menunjukkan densitas komposit yang dihasilkan yaitu 0,85 g/cm 3 sampai 1,1 g/cm 3. Densitas minimum pada saat komposisi tanpa serat 0 % yaitu 0,85 g/cm 3 dan densitas maksimum pada saat 5 % yaitu 1,1 g/cm 3. Berdasarkan, JIS A5905 003 densitas komposit ini sesuai dengan standar komposit papan serat yaitu 0,8 1,3 g/cm 3. b. Pengujian Daya Serap Air (DSA) Hasil pegujian daya serap air komposit serat ditampilkan pada Grafik. berikut : Daya Serap Air (%) 1.3 1. 1.1 0.9 1 0.8 3 1 Grafik. Hubungan antara daya serap air vs Dari Grafik. menunjukkan daya serap air yang dihasilkan yaitu 1,6 % sampai 3, %. Daya

serap air minimum pada saat komposisi tanpa serat 0 % yaitu 1,6 dan Nilai penyerapan air maksimum pada saat 5 % yaitu 3, %. Berdasarkan JIS A5905 003, daya serap air komposit ini sesuai dengan komposit papan serat yaitu maksimum 5 %. Maka dari semua sampel yang telah diujikan telah memenuhi standar minimum daya serap air. c. Pengujian Kadar Air Hasil pegujian kadar air komposit serat ditampilkan pada Grafik.3 berikut : Kadar Air (%) Grafik.3 Hubungan antara kadar air vs komposisi serat palem saray Dari Grafik.3 menunjukkan Kadar air yang dihasilkan yaitu,0 % sampai 5,35 %. Kadar air minimum pada saat komposit tanpa serat yaitu,0 % dan kadar air maksimum pada saat komposit serat 5 % yaitu 5,35 %. Berdasarkan JIS A5905 003, bahwa kadar air dalam komposit 5 % sampai 13 %. Dari hasil pengujian semua sampel yang dihasilkan sudah mencapai kadar minimum kadar air yang disyaratkan Standar Industri Jepang. B. Pengujian Sifat Mekanik a. Pengujian Kuat Lentur (Flexural strength test) Hasil pegujian kuat lentur komposit serat ditampilkan pada Grafik. berikut : Kuat Lentur (MPa) 6 5 3 1 90 80 70 60 50 0 Komposisi Serat Palem Saray ( % ) Grafik. Hubungan antara kuat lentur vs Dari Grafik. menunjukkan kuat lentur yang dihasilkan yaitu 6,89 MPa sampai 51.3 MPa. Kuat lentur minimum pada komposit serat palem saray 5 % yaitu 51,3 MPa dan kuat lentur pada komposit serat palem saray % yaitu 83,19 MPa. Namun pada penelitian ini pada komposisi serat palem saray 3 % yaitu 56,19 MPa dan 5 % yaitu 51,3 MPa, kuat lenturnya menurun. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu pengaturan serat yang tidak merata dan pencampuran yang tidak homogen sehingga kuat lenturnya menurun. Berdasarkan JIS A5905 003, kuat lentur komposit lebih besar dari 35 MPa sehingga komposit ini telah memenuhi Standar Industri Jepang. Kuat lentur komposit serat palem saray dengan matriks polister juga memenuhi sebagai bahan pembuatan bumper mobil yaitu lebih besar 3 MPa (Christian, Petra, 010). b. Pengujian Kekuatan Impak (Impact test) Hasil pegujian kuat lentur komposit serat ditampilkan pada Grafik.5 berikut : Kekuatan Impak (kj/m ) 36 3 8 0 Grafik.5 Hubungan antara kuat impak vs Dari Grafik.5 menunjukkan kuat impak yang dihasilkan yaitu,33 kj/m sampai 3,3 kj/m. Kuat impak minimum pada komposit tanpa serat palem saray yaitu,33 kj/m dan Kuat impak maksimum pada komposit serat palem saray 3 % yaitu 33,7 kj/m. Tetapi pada hasil penelitian ini komposisi serat palem saray % yaitu 3,8 kj/m dan 5 % yaitu 3,3 kj/m.hal ini disebabkan oleh pencampuran yang tidak homogen dan pengaturan serat yang tidak merata sehingga kuat impaknya menurun. c. Pengujian Kekuatan Tarik (Tensile strength test) Hasil pegujian kuat tarik komposit serat ditampilkan pada Grafik.6 berikut : Kekuatan Tarik (MPa) 1 10 8 6 Grafik.6 Hubungan antara kuat tarik vs

Dari Grafik.6 menunjukkan kuat tarik yang dihasilkan yaitu 3,9 MPa sampai 7,3 MPa. Kuat tarik minimum pada komposit tanpa serat palem saray yaitu 3,9 MPa dan kuat tarik maksimum pada komposit serat palem saray 3 % yaitu 10, MPa. Tetapi pada hasil penelitian ini komposisi serat palem saray % yaitu 7,6 MPa dan 5 % yaitu 7,3 MPa. Hal ini disebabkan oleh pencampuran yang tidak homogen dan pengaturan serat yang tidak merata sehingga kuat impaknya menurun. Berdasarkan JIS A5905 003, nilai kuat tarik komposit minimal 0, MPa sehingga telah memenuhi Standar Industri Jepang. 5. Kesimpulan Dari hasil penelitian komposit serat palem saray dengan matriks poliester poliester maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Sifat fisis komposit serat palem saray dengan matriks poliester meliputi : densitas 0,85 g/cm 3 1,1 g/cm 3, daya serap air 1,6 % - 3, % dan kadar air,0 % - 5,35 %. Hasil sifat fisis komposit serat palem saray dengan matrik poliester sesuai dengan Standar Industri Jepang (JIS) A5905 003.. Sifat mekanik komposit serat palem saray dengan matriks poliester meliputi : kuat lentur 6,89 MPa 51,3 MPa, kuat impak,33 kj/m 3,3 kj/m dan kuat tarik 3,9 MPa 7,3 MPa. Hasil sifat mekanik komposit serat palem saray dengan matrik poliester sesuai dengan Standar Industri Jepang (JIS) A5905 003. 3. Sifat fisis serat palem saray meliput: densitas 1,833 g/cm 3 dan kadar air 10,58 %.. Aplikasi komposit serat palem saray dengan matriks poliester dapat digunakan sebagai bahan bumper mobil dengan syarat kelenturan lebih besar dari 3 Mpa. DAFTAR PUSTAKA Brouwer, W. D. 000. Natural fibre composites in structural components, alternative for sisal, on the occasion of the joint FAO/CFC Seminar. Rome. Itally. Chandrabakty, S. 011. Pengaruh Panjang Serat Tertanam Terhadap Kekuatan Geser Interfacial Komposit Serat Batang Melinjo-Matriks Resin Epoxy. Jurnal Mekanikal. Christian,Petra. 010. Kajian Kekuatan Komposit Sekam Padi Sebagai Bahan Pembuat Bumper Mobil. [Skripsi]. Universitas Diponegoro, Semarang. Christiani, E. 007. Karakterisasi Ijuk Pada Papan Komposit Ijuk Serat Pendek Sebagai Perisai Radiasi Neutron. [Tesis]. Universitas Sumatera Utara, Medan. Herbi, Asrima. 011. Sifat Kelenturan Hibrid Serat Gelas-Coremart Dengan Matriks Poliester 157 BQTN-Ex. [Skripsi]. Universitas Sumatera Utara, Medan. Jamasri. 000. The fracture characterization of unidirectional CFRP composites using a numerical technique, First International Seminar NAE. Medan. JIS. 003. Japanese Industrial Standard A 5905 : 003. Japanese Standard Association. Japanese. Rangkuti, Zulkarnain. 011. Pembuatan dan Karakterisasi Papan Partikel Dari Campuran Resin Poliester dan Serat Kulit Jagung. [Tesis]. Universitas Sumatera Utara, Medan. Witono, J. R. 000. Koleksi Palem Kebun Raya Cibodas 11.