BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. telah di tentukan bersama. Setiap organisasi pastilah memiliki tujuan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang orang yang memiliki satu tujuan dengan dengan dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. arti luas yaitu sebagai Aset utama dalam organisasi yang harus dikelola dengan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB I PENDAHULUAN. Semakin kompetitifnya perekonomian sekarang ini, Mendorong. perusahaan untuk bisa meningkatkan sumber daya yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. Dengan munculnya beberapa permasalahan nyata yang menyebabkan banyak

I. PENDAHULUAN. dimaksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik, dan memberikan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

BAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan prestasi kerja yaitu proses melalui mana organisasi. mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Galih Septian, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat

BAB I PENDAHULUAN. suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam mencapai tujuan. menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan

I. PENDAHULUAN. Unsur terpenting dalam sebuah organisasi ialah manusia. Sumber daya manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan karyawan dalam sebuah perusahaan dipandang sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara kerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu berusaha meningkatkan kinerja karyawan dengan harapan apa yang

I. PENDAHULUAN. unsur manusia yang ada di dalamnya. Pemeliharaan pegawai yang dilakukan oleh

I. PENDAHULUAN. pertama dari setiap masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Bahkan ada

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan tindak pidana dan oleh hakim dijatuhi hukuman masuk ke Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Administrasi dan Administrasi Publik

BAB IV PENUTUP (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi dari masing-masing pegawainya. Kinerja tinggi yang diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

BAB I PENDAHULUAN. ada di daerahnya. Pembangunan daerah sebagai pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang paling strategis karena diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilaksanakan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Penjelasan UU No.8

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Januardi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menempatkan posisinya di tengah-tengah masyarakat sekaligus mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Kinerja Pegawai Di Sekretariat Direktorat Jenderal. Pendidikan Islam Kementrerian Agama RI

BAB I PENDAHULUAN. Kata disiplin itu sendiri berasal dari bahasa Latin discipline yang berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan itu sendiri yang menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kendaraan di kota-kota besar di Indonesia setiap tahun

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta kerangka berfikir.

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi memiliki prosedur kerja yang baik, struktur organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Menurut Tampubolon (2010) dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yaitu dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintah maupun tugas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yang professional semuanya

PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kita berada pada abad ke 21, tantangan yang kita hadapi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Badan Pertanahan Nasional (BPN) yaitu lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan bertanggung jawab kepada Presiden dan dipimpin oleh Kepala (sesuai dengan Perpres No. 63 Tahun 2013). Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan dibidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Badan pertanahan nasional mempunyai peranan penting dalam peruntukan tanah, pengurusan hak milik tanah pemerintah dan individual, penertiban surat-surat yang bersangkutan dengan kepemilikan tanah yang merupakan kunci penghubung antara rakyat dengan pemerintah serta pelayanan pemerintah kepada rakyatnya. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu pegawainya. Setiap organisasi akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai dengan harapan apa yang menjadi tujuan organisasi akan tercapai. Beberapa cara yang ditempuh oleh organisasi dalam meningkatkan kinerja pegawainya, misalnya dengan melalui pendidikan, pelatihan, pemberian kompensasi yang layak, pemberian motivasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Sukses tidaknya seorang pegawai dalam 1

2 bekerja akan dapat diketahui apabila organisasi yang bersangkutan menerapkan sistem penilaian kinerja. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil yaitu kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Disiplin sendiri merupakan satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, karena tanpa adanya disiplin, segala kegiatan yang akan dilakukan akan mendatangkan hasil yang kurang memuaskan dan tidak sesuai dengan harapan. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya pencapaian sasaran dan tujuan organisasi serta dapat juga menghambat jalannya program organisasi yang dibuat. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Jadi kinerja merupakan hal yang penting bagi organisasi serta pihak pegawai itu sendiri. Kinerja pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berhubungan dengan pegawai itu sendiri maupun yang berhubungan dengan lingkungan organisasi. Salah satu hal yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah disiplin.

3 Dibutuhkan peningkatan kinerja pegawai agar dapat melaksanakan yang ada sebaik mungkin, karena itu faktor disiplin kerja mempunyai pengaruh serta peran yang penting terhadap peningkatan kinerja pegawai. Dilihat secara real, faktor kedisiplinan memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan tugas sehari hari para pegawai. Seorang pegawai yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan tetapi bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan. Seorang pegawai yang disiplin tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Demikian juga pegawai yang mempunyai kedisiplinan akan mentaati peraturan yang ada dalam lingkungan kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa ada rasa paksaan. Pada akhirnya pegawai yang mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi akan mempunyai kinerja yang baik bila dibanding dengan para pegawai yang bermalas malasan karena waktu kerja dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target yang telat ditetapkan. Disiplin merupakan sebuah titik awal dari segala kesuksesan dalam rangka mencapai tujuan sebuah organisasi. Penerapan disiplin dalam suatu organisasi bertujuan agar semua pegawai yang ada dalam organisasi tersebut bersedia dengan sukarela mematuhi serta mentaati setiap tata tertib yang berlaku tanpa ada paksaan. Disiplin kerja yang baik dapat dilihat dari tingginya kesadaran para pegawainya dalam mematuhi serta mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku, besarnya rasa tanggung jawab akan tugas masing-masing, serta meningkatkan efisiensi dan kinerja pegawainya.

4 Begitupun yang terjadi pada pegawai di Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung pencapaian kinerja yang diharapkannya belum maksimal mengingat kurangnya disiplin kerja yang dimiliki oleh pegawai. Berdasarkan hasil peneliti lakukan di Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung masih ada kecenderungan kinerja pegawai masih rendah, hal tersebut dapat dilihat dari indikator sebagai berikut: 1. Quality of Work (Kualitas Kerja) Sebagian pegawai Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung kurang dapat memberikan pelayanan pembuatan pendaftaran hak yang maksimal kepada masyarakat. Dalam pembuatan sertifikat jenis pelayanan konversi, pengakuan dan penegasan hak yang dilakukan bagian Sub Seksi Pendaftaran Hak tidak sesuai dengan rencana yang terdapat pada Perkaban No. 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan sehingga mencerminkan kualitas kerja publik yang buruk. 2. Promptness (Ketepatan Waktu), Waktu kerja pegawai yang dapat dilihat dari adanya pegawai Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung yang datang terlambat, jam kerja yang seharusnya masuk pukul 08.00 tetapi pada kenyataannya masih ada pegawai yang datang lebih dari pukul 08.00 dan pegawai tidak langsung mengerjakan tugasnya melainkan terlihat santai dalam menghadapinya dan tidak tepat waktu dalam menyelesaikan tugas. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih rendahnya kedisiplinan pegawai yang berdampak terhadap kinerja pegawai rendah.

5 Rendahnya kinerja pegawai tersebut diduga disebabkan masih rendahnya disiplin kerja pegawai dengan indikator: 1. Kurangnya pengawasan terhadap bawahannya Pimpinan kurang aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi bawahan. Hal tersebut dapat terlihat kurangnya arahan dan pengawasan yang diberikan KaSub Seksi Pendaftaran Hak kepada pegawai sehingga menimbulkan kualitas kerja kurang baik, terlihat dari adanya pegawai yang berleha leha mengerjakan tugasnya karna tidak adanya pengawasan dari atasannya sehingga pembuatan pendaftaran hak menjadi lama yang tidak sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan. 2. Kurangnya balas jasa Kepala Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung tidak memberikan adanya pengakuan, pujian atau penghargaan (reward) kepada para pegawai yang datang tepat waktu atau tidak terlambat dan membuat para pegawai berfikir sama saja apabila terlambat atau pun tidak tepat waktu tidak ada perlakuan lebih ataupun balas jasa yang dapat menumbuhkan semangat kerja sehingga kinerja pegawai menjadi rendah. Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai disiplin kerja dengan kinerja pegawai yang dituangkan dalam bentuk usulan penelitian yang berjudul : PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BADAN PERTANAHAN KOTA BANDUNG

6 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka peneliti mencoba mengidentifikasikan permasalahan berikut : 1. Seberapa besarkah pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung? 2. Hambatan hambatan apa saja yang mempengaruhi disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung? 3. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan dalam mengatasi hambatanhambatan yang mempengaruhi terhadap kinerja pegawai di Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung? C. Tujuan dan Kegunaan penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Menemukan data dan informasi mengenai sejauh mana pengaruh pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung. b. Mengetahui bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung Menerapkan data dan informasi mengenai usaha-usaha yang dilakukan untuk menangulangi hambatan-hambatan dalam pengaruh partisipasi terhadap kinerja dinas bina marga kota bandung.

7 2. Kegunaan Penelitian a) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta memperluas wawasan dalam menerapkan teori-teori yang peneliti peroleh selama perkuliahan dan pengembangan Ilmu Administrasi Negara pada umumnya, khususnya mengenai Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung. b) Kegunaan Praktis Diharapkan dapat memberikan masukan dan kontribusi pemikiran yang bermanfaat mengenai Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung. D. Kerangka Pemikiran Peneliti memerlukan suatu kerangka pemikiran sebagai landasan teori dalam menyusun usulan penelitian, yaitu berupa pendapat para ahli yang tidak diragukan lagi kebenarannya, sebagai pemikiran yang menjadi titik tolak langkah-langkah dalam memecahkan masalah penelitian tentang disiplin kerja dan kinerja. Menurut Hasibuan (2007:194) Kedisiplinan merupakan menyatakan bahwa kedisiplinan adalah: Pegawai selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan organisasi dan norma-norma social yang berlaku

8 Kemudian Hasibuan (2007:194) mengemukakan indikatorindikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan dalam suatu organisasi, diantaranya: 1. Tujuan dan kemampuan 2. Teladan pimpinan 3. Balas jasa 4. Keadilan 5. Waskat 6. Sanksi hukuman 7. Ketegasan 8. Hubungan kemanusiaan Tanda disiplin pegawai baik, sulit bagi organisasi mencapai hasil yang optimal. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu, setiap pimpinan selalu berusaha agar para pegawainya mempunyai disiplin yang baik. Seorang atasan dikatakan efekif dalam kepemimpinannya, jika para bawahannya berdisiplin baik. Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah hal yang sulit, karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Menurut Sedarmayanti (2009:53), definisi kinerja individu yaitu bagaimana seorang pegawai melaksanakan pekerjaannya atau untuk kerjanya. Kinerja pegawai yang meningkat akan turut mempengaruhi/meningkatkan prestasi organisasi tempat pegawai yang bersangkutan bekerja, sehingga tujuan organisasi yang telah ditentukan dapat dicapai. Adapun aspek-aspek yang meliputi kinerja yang dapat dijadikan ukuran kinerja seseorang menurut Mitchell (Sedarmayanti, 2009:51), yaitu sebagai berikut :

9 1. Quality of Work (Kualitas Kerja) 2. Promptness (Ketepatan Waktu), 3. Initiative (Inisiatif) 4. Capability (Kemampuan) 5. Communication (Komunikasi). Demikian kinerja merupakan sebuah proses untuk menetapkan apa yang harus dicapai, dan pendekatannya untuk mengelola dan pengembangan manusia melalui suatu cara yang dapat meningkatkan kemungkinan bahwa sasaran akan dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu baik pendek maupun panjang. Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam organisasi maka diperlukan adanya sikap patuh atau disiplin yang ditunjukan oleh setiap pegawai sehingga segala kegiatan dapat terarah. Hal ini ditujukan untuk menumbuhkan kinerja yang maksmimal sehingga semua hal yang menjadi tujuan organisasi dapat diwujudkan. Peneliti menyatakan ada keterkaitan antara disiplin kerja dengan kinerja pegawai yan didapat melalui pengertian dari keduanya yang saling berkaitan, yakni sebagai berikut: Menurut Siswanto (2005:275), memberikan pendapatnya mengenai disipin kerja yakni sebagai berikut: Disiplin kerja yaitu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta mampu menjalankannya, serta tidak mengelak untuk menerima sangsisangsinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadannya. Menurut Mangkunegara (2001:67) menguraikan bahwa: Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

10 melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Maka dari itu hubungan disiplin kerja dengan kinerja pegawai dapat diketahui melalui sikap patuh pegawai terhadap sejumlah peraturan yang dibuat organisasi sehingga pegawai menjadikan peraturan tersebut sebagai pedoman dalam melaksanakan segala kegiatannya serta tidak melakukan halhal yang bertentangan dengan aturan tersebut. Sehingga hal ini akan berdampak terhadap hasil kerja yang dicapai oleh para pegawai. E. Hipotesis Penelitian Bertitik tolak dari kerangka pemikiran tersebut diatas, maka peneliti mengemukakan hipotesis sebagai berikut: Ada pengaruh disiplin kerja (X) terhadap kinerja pegawai (Y) pada Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung. Hipotesis Statistik : = disiplin kerja : kinerja pegawai < 0, disiplin kerja (X) kinerja pegawai (Y) artinya disiplin kerja terhadap kinerja pegawai tidak ada pengaruh yang signifikan. : > 0 = disiplin kerja : kinerja pegawai > 0, disiplin kerja (X) kinerja pegawai (Y) artinya disiplin kerja terhadap kinerja pegawai ada pengaruh yang signifikan.

11 c. berikut ini peneliti uraikan paradigma penelitiannya: X Y Keterangan : Gambar 1.1 PARADIGMA PENGARUH X = Y = Disiplin kerja Kinerja pegawai = Variable lain diluar variable disiplin kerja yang tidak diukur yang berpengaruh terhadap variable kinerja pegawai. Berdasarkan hipotesis tersebut, maka untuk mempermudah dalam pengajuan hipotesis, peneliti mengajukan definisi operasional sebagai berikut: a. Disiplin Kerja adalah Pegawai selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan organisasi dan norma-norma social yang berlaku. b. Kinerja adalah bagaimana seorang pegawai melaksanakan pekerjaannya atau untuk kerjanya. Kinerja pegawai yang meningkat akan turut mempengaruhi/meningkatkan prestasi organisasi tempat pegawai yang bersangkutan bekerja, sehingga tujuan organisasi yang telah ditentukan dapat dicapai.