BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

DAFTAR ISI KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

Mahendra (2009:10) juga memaparkan bahwa secara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk:

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam pengumpulan data, tentu saja harus sesuai dengan sifat,

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan termasuk ke dalam penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

BAB III METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian bertempat di Stadion Sepak Bola Universitas Pendidikan

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2011) Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 - O4

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk meneliti pengaruh Outdoor Education dengan permainan di alam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menggunakan one group

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan disiplin siswa. Sugiyono (2010:3) menjelaskan bahwa: Metode. dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah dalam penelitian, penulis menngunakan suatu metode. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian ini ditujukan untuk menguji teori melalui pengukuran

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan sebagai cara ilmiah, mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian sangat penting dalam sebuah penelitian, tanpa metode penelitian sebuah penelitian akan berantakan. Metode penelitian mencakup lokasi, sampel dan populasi, desain penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dll. Metode penelitian menjelaskan metode apa yang akan dipakai untuk sebuah penelitian, bagaimana teknik pengambilan populasi dan sampel, bagaimana desain penelitian yang dipakai, instrumen penelitiannya, bagaimana teknik pengumpulan datanya, dan sebagainya. Pemilihan metode penelitian yang tepat akan mempengaruhi hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini diharapkan dapat menemukan pengaruh dari pembelajaran bola kecil (permainan bola bakar) terhadap nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani di SMP Negeri 2 Subang. Sugiyono (2012:107) menjelaskan bahwa: Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Riduwan (2011:50) menjelaskan bahwa Penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen merupakan penelitian yang berusaha mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penulis memilih menggunakan metode eksperimen karena berdasarkan dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada BAB I, yakni mencari pengaruh dari pembelajaran

35 permainan bola kecil (permainan bola bakar) terhadap nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani di SMP Negeri 2 Subang. Sebagai percobaan untuk mendapatkan hasil yang baik bisa pula dilaksanakan dalam frekuensi belajar atau latihan 3 hari/minggu. Sedangkan lamanya belajar atau latihan 4 6 minggu (Juliantine dkk, 2007:3.5). Sesuai dengan teori di atas maka penulis akan memberikan perlakuan kepada sampel sebanyak 12 kali pertemuan dan lamanya pembelajaran empat minggu. B. Populasi dan Sampel Penelitian Pada sebuah penelitian, adanya pupulasi dan sampel sangat diperlukan karena populasi dan sampel merupakan objek penelitian. Populasi menurut Arikunto (2010:173) adalah keseluruhan subyek penelitian. Riduwan (2011:54) mengatakan bahwa populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Selanjutnya Sugiyono (2012:117) mengatakan bahwa: populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel menurut Arikunto (2010:174) adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Riduwan (2011) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai cirri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Selanjutnya Sugiyono (2012:117) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Subang sebanyak 358 orang siswa dengan jumlah siswa putra 183 orang dan siswa putri 175 orang. Sampel penelitian ini sebanyak 44 orang siswa kelas VIII B. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang bertujuan. Jadi pengambilan subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi berdasarkan adanya tujuan tertentu, yaitu kelas yang memiliki jadwal mata pelajaran TIK setelah mata pelajaran pendidikan jasmani. Penulis mengambil mata pelajaran ini karena dibandingkan dengan mata

36 pelajaran lain yang orientasinya di dalam kelas, TIK merupakan mata pelajaran yang memberikan lebih banyak kesempatan kepada anak untuk menerapkan nilai disiplin yang sesuai dengan ketentuan laboratorium komputer dan sekolah sambil bisa bersosialisasi dan bekerjasama dengan teman dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di dalam kelas. C. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan bentuk penelitian yang akan digunakan pada proses penelitian. Sebuah desain penelitian dibuat agar memudahkan peneliti melakukan penelitian. Desain penelitian yang digunakan yaitu one-group pretestposttest design dimana adanya pretest berupa angket nilai disiplin siswa sebelum diberikan perlakuan kepada sampel kemudian dilakukan posttest yang berupa angket nilai disiplin siswa setelah diberikan perlakuan. Peneliti memilih desain ini karena dapat membandingkan keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan, hal ini akan mempengaruhi hasil penelitian yang akan lebih akurat. Jadi, dari sampel yang telah ditentukan kemudian dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa yaitu nilai disiplin. Setelah mendapatkan hasil pretest kemudian diberi treatment pembelajaran permainan bola bakar. Lalu untuk mengetahui bagaimana pembelajaran permainan bola bakar ini dapat mempengaruhi nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani maka dilakukanlah posttest. Dibawah ini adalah gambar one-group pretest-posttest design: O 1 X O 2 Gambar 3.1 Desain penelitian one-group pretest-posttest design Keterangan: O 1 = nilai pretest (sebelum diberikan treatment) O 2 = nilai posttest (setelah diberikan treatment) X = treatment

37 D. Langkah-langkah Penelitian Berdasarkan desain penelitian di atas, maka penulis membuat langkahlangkah penelitian sebagai berikut: a) Menentukan populasi dan sampel. b) Melakukan pretest (tes awal) menggunakan angket nilai disiplin pada sampel. c) Memberikan perlakuan pembelajaran permainan bola bakar pada sampel. d) Peneliti melakukan observasi pada saat mata pelajaran pasca pendidikan jasmani berlangsung dengan tujuan memantau nilai disiplin siswa pada mata pelajaran tersebut. e) Melakukan posttest (tes akhir) menggunakan angket nilai disiplin pada sampel setelah diberi perlakuan. f) Melakukan analisis data. g) Kesimpulan. Jika dibuat bagan maka akan terlihat seperti berikut: Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian POPULASI SAMPEL ANGKET DISIPLIN PADA MATA PELAJARAN PASCA PENJAS PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BAKAR OBSERVASI PADA SAAT MATA PELAJARAN PASCA PENJAS BERLANGSUNG ANGKET DISIPLIN PADA MATA PELAJARAN PASCA PENJAS ANALISIS DATA KESIMPULAN

38 E. Instrumen Pengumpulan Data Pada dasarnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Alat ukur dalam penelitian biasa disebut instrumen penelitian. Sugiyono (2012:148) memaparkan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Jumlah instrumen tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Instrumen yang digunakan dalam gejala/fenomena alam maupun sosial harus valid dan reliabel atau teruji validitas dan reabilitasnya. Pada kasus ini penulis akan meneliti gejala/fenomena sosial yang terjadi di lingkungan sekolah, yaitu nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani. Maka dari itu penulis menggunakan observasi dan angket sebagai alat pengumpul datanya. Alasan penulis menggunakan observasi dan angket dalam pengumpulan data adalah lebih efisien ditinjau dari segi waktu, biaya, dan memudahkan untuk mengolahnya. Arikunto (2010:199) menyatakan bahwa dalam pengertian psikologik, observasi/pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan pengecap. Dalam hal ini penulis menggunakan lembar observasi untuk mengobservasi siswa di dalam kelas pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani. Sedangkan angket atau kuisioner adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang disebarkan kepada orang lain (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012:199). Arikunto (2010:194) menjelaskan bahwa kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Adapun jenis angket yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Riduwan (2011:72) memaparkan bahwa:

39 Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist ( ). Angket disebarkan kepada siswa yang telah ditentukan sebagai sampel (responden) berisi pernyataan-pernyataan mengenai sikap disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani. Siswa hanya diminta untuk memberikan tanda checklist ( ) pada kolom yang telah tersedia yaitu kolom Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), atau Sangat Tidak Setuju (STS). Agar tanggapan responden pada angket dapat diukur, penulis menggunakan skala pengukuran. Skala pengukuran bertujuan agar instrumen dapat diukur sesuai dengan apa yang akan diukur dan bisa dipercaya serta konsisten (reliabel) terhadap permasalahan instrumen penelitian. Riduwan (2011:83) menyatakan bahwa maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya. Penulis memilih untuk menggunakan Skala Sikap, skala ini merupakan skala untuk mengukur sikap. Skala Likert merupakan salah satu macam dari Skala Sikap yang penulis anggap paling cocok digunakan dalam penelitian ini. Riduwan (2011:87) menyatakan bahwa Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Terdapat skor di masing-masing alternatif jawaban pada angket, yaitu dari skor lima sampai dengan satu. Angka lima menunjukan bahwa pernyataan yang ada pada angket melekat dalam diri responden, semakin rendah skor yang dipilih oleh responden maka semakin jauh dari diri responden. Terdapat pernyataan positif dan negatif dalam angket tersebut. Untuk skor pada pernyataan positif adalah sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Ragu-ragu (R) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 1. Sedangkan untuk

40 pernyataan negatif adalah sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) = 1, Setuju (S) = 2, Ragu-ragu (R) = 3, Tidak Setuju (TS) = 4, dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bentuk tabel berikut: Tabel 3.1 Kategori Penyekoran Alternatif Jawaban Skor Penilaian Alternatif Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju (SS) 5 1 Setuju (S) 4 2 Ragu-ragu (R) 3 3 Tidak Setuju (TS) 2 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5 Dalam menyusun angket atau kuesioner penulis memerlukan kisi-kisi instrumen guna memudahkan dalam menentukan pernyataan yang akan dipakai dalam angket atau kuesioner tersebut. Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini mengacu pada papan tata tertib yang ada disetiap kelas di SMP Negeri 2 Subang dan pada pendapat para ahli sebagai berikut: Tabel 3.2 Tata Tertib Kelas di SMP Negeri 2 Subang TATA TERTIB KELAS 1. Datang tepat waktu. 2. Melaksanakan tugas piket kelas. 3. Berdoa sebelum pelajaran dimulai. 4. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru. 5. Dilarang meninggalkan kelas pada saat jam pelajaran tanpa ijin guru. 6. Bersikap sopan, santun, dan mengharai semua warga sekolah. 7. Ikut menjaga 9K (ketertiban, keamanan, kekeluargaan, keindahan, kebersihan, kerindangan, kesehatan, keterbukaan, dan keteladanan). 8. Siswa tidak diperkenankan mengaktifkan HP di sekolah

41 instrumen: Pendapat para ahli sebagai pedoman penulis dalam menyusun kisi-kisi 1. Menurut Maim (Mudjijo, 2001:70) dalam Fitria dan Darminto (ppb.jurnal.unesa.ac.id/bank/.../11._artikel_fitria_dan_darminto.pdf) Disipilin merupakan konsep perilaku yang menuntut adanya kepatuhan dan kontrol diri terhadap aturan-aturan dan norma-norma yang berlaku. 2. Menurut Prijodarminto (1994) dalam Tu u (2004:31) (Nurdinkhan, 2012: http://nurdinkhan.wordpress.com/2012/05/30/angketkedisiplinan-siswa/) bahwa disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan berbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan keterikatan. 3. Menurut Maman Rachman (1999) dalam Tu u (2004:32) (Nurdinkhan, 2012: http://nurdinkhan.wordpress.com/2012/05/30/angketkedisiplinan-siswa/) disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya. 4. Winaputra (1998:10) dalam Mardia (2011:24) menjelaskan bahwa: (1) Disiplin diartikan sebagai tingkat keteraturan yang terdapat pada suatu kelompok; (2) Disiplin diartikan sebagai teknik yang digunakan oleh guru untuk membangun atau memelihara keteraturan di dalam kelas; (3) Disiplin disamakan dengan hukuman (punishment). Berdasarkan papan tata tertib yang ada disetiap kelas di SMP Negeri 2 Subang dan pendapat para ahli di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa disiplin merupakan suatu kondisi dimana seseorang berlaku mematuhi tata tertib dan peraturan yang sudah ditetapkan sebelumnya dengan kesadaran dari dalam diri maupun karena mendapatkan hukuman (punishment). Berdasarkan uraian di atas maka akan dibentuk sub-variabel sebagai acuan penentuan indikator instrumen. Berikut kisi-kisi instrumen penelitian nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani yang disajikan dalam bentuk tabel:

42 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Penjas Sebelum Uji Coba Variabel Sub Variabel Indikator DISIPLIN DI KELAS Kepatuhan terhadap tertib kelas tata Kepatuhan terhadap aturan guru a. Datang tepat waktu b. Berpakaian sesuai aturan c. Berdoa sebelum pelajaran dimulai d. Tidak meninggalkan kelas pada jam pelajaran tanpa ijin dari guru e. Tidak mengaktifkan HP di sekolah f. Bersikap sopan, santun, dan menghargai semua warga sekolah g. Ikut menjaga 9K (ketertiban, keamanan, kekeluargaan, keindahan, kebersihan, kerindangan, kesehatan, keterbukaan, dan keteladanan) a. Mengerjakan tugas b. Tertib pada saat KBM c. Absensi d. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru No. Soal + - 1, 2, 3, 7, 8, 9, 13, 19, 20, 21, 25, 31, 39, 40, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48 14, 15, 27, 32, 33, 37, 38, 49 4, 5, 6, 10, 12, 16, 17, 18, 22, 23, 26, 28, 29, 30, 34, 35, 36, 41, 50 11, 24, Dalam menyusun angket, penulis berpedoman yang dikemukakan oleh Surakhmad (1998:184) dalam skripsi Andri (2012:69-70), yaitu: (1) Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkasringkasnya; (2) Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan agresif; (3) Sifat pernyataan harus netral dan obyektif; (4) Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain; (5)

43 keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi. Berdasarkan pernyataan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa dalam menyusun angket bersifat jelas, ringkas, dan tegas. F. Uji Coba Angket Setelah menyusun angket, maka dilakukan uji coba angket yang ditujukan kepada responden yang bukan termasuk ke dalam sampel penelitian untuk mengukur validitas dan reliabilitas setiap butir soalnya. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa sebuah instrumen penelitian harus valid dan reliabel, maka dari itu diadakan uji coba angket. Sugiyono (2012:173) memaparkan bahwa: Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji coba angket dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2013 di SMP Negeri 2 Subang. Angket nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca penjas ini diuji cobakan pada siswa yang bukan sebagai sampel penelitian sebanyak 33 orang. Untuk menentukan validitas instrumen, penulis berpedoman pada langkahlangkah dalam mengolah data untuk menentukan validitas instrumen menurut Bambang Abduljabar dan Jajat Sudrajat (2010) dalam skripsi Andri (2012:71-72): 1. Memberikan skor pada masing-masing pernyataan. 2. Menjumlahkan skor pada seluruh jumlah butir pernyataan. 3. Merangking skor responden dari yang tertinggi sampai yang terendah. 4. Memisahkan antara skor tertinggi (kelompok atas) dan skor terendah (kelompok bawah).

44 5. Menetapkan 27% responden kelompok atas (kelompok yang memperoleh skor tinggi). 6. Menetapkan 27% responden kelompok bawah (kelompok yang memperoleh skor rendah). 7. Mencari nilai rata-rata dari setiap butir pernyataan kelompok atas dan kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: = Nilai rata-rata untuk kelompok atas dan bawah = Jumlah skor n = Jumlah sampel 8. Mencari simpangan baku dari setiap butir pernyataan kelompok atas dan kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ( ) Keterangan: s = Simpangan baku = Skor rata-rata n = Jumlah sampel 9. Mencari nilai t hitung untuk setiap butir soal kelompok atas dan kelompok bawah dengan menggunakan rumus:

45 Keterangan: t = Nilai t hitung setiap butir pernyataan = Nilai rata-rata kelompok atas = Nilai rata-rata kelompok bawah = Varians kelompok atas = Varians kelompok bawah n 1 n 2 = Jumlah responden kelompk atas = Jumlah responden kelompk bawah Setelah t hitung setiap butir pernyataan diketahui, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dalam taraf signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% dengan n = 33, maka nilai t tabel menunjukkan nilai 1,70. Sebuah butir tes dapat dinyatakan valid apabila hasil dari t hitung lebih besar dari t tabel. Jika semua butir tes sudah dinyatakan valid maka angket tersebut sudah siap untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Tetapi jika ada butir tes yang tidak valid maka butir tes tersebut tidak dapat digunakan lagi sebagai alat pengumpul data. Berikut hasil perhitungan uji validitas angket nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca penjas: Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Penjas No. Soal t hitung t tabel Keterangan 1 2.80 1.70 Valid 2 4.00 1.70 Valid 3 1.41 1.70 Tidak Valid 4 2.31 1.70 Valid 5 1.60 1.70 Tidak Valid 6 4.00 1.70 Valid 7-0.19 1.70 Tidak Valid 8 0.71 1.70 Tidak Valid

46 Tabel 3.4 Lanjutan Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Penjas 9 2.77 1.70 Valid 10 2.53 1.70 Valid 11 3.62 1.70 Valid 12 4.24 1.70 Valid 13 4.69 1.70 Valid 14 0.32 1.70 Tidak Valid 15 4.95 1.70 Valid 16 3.62 1.70 Valid 17 1.51 1.70 Tidak Valid 18 4.00 1.70 Valid 19 3.58 1.70 Valid 20 2.77 1.70 Valid 21 2.00 1.70 Valid 22 3.18 1.70 Valid 23 4.69 1.70 Valid 24 3.62 1.70 Valid 25 4.00 1.70 Valid 26 4.00 1.70 Valid 27 3.68 1.70 Valid 28 4.95 1.70 Valid 29 3.16 1.70 Valid 30 2.67 1.70 Valid 31 2.14 1.70 Valid 32 1.46 1.70 Tidak Valid 33 1.60 1.70 Tidak Valid 34 5.55 1.70 Valid 35 6.36 1.70 Valid 36 4.81 1.70 Valid 37 1.34 1.70 Tidak Valid 38 3.16 1.70 Valid 39 2.51 1.70 Valid 40 2.68 1.70 Valid

47 Tabel 3.4 Lanjutan Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Penjas 41 4.82 1.70 Valid 42 2.75 1.70 Valid 43 2.00 1.70 Valid 44 1.57 1.70 Tidak Valid 45 6.36 1.70 Valid 46 2.11 1.70 Valid 47 2.68 1.70 Valid 48 2.92 1.70 Valid 49 1.53 1.70 Tidak Valid 50 1.77 1.70 Valid Tabel 3.5 Kesimpulan Hasil Perhitungan Uji Validitas Item Soal Jenis Instrumen No. Item TidakValid No. Item Valid 1, 2, 4, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 18, 19, 20, 21, Nilai Disiplin Siswa Pada 3, 5, 7, 8, 14, 17, 32, 33, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, Mata Pelajaran Pasca 37, 44, 49 29, 30, 31, 34, 35, 36, 38, Penjas 39, 40, 41, 42, 43, 45, 46, 47, 48, 50 Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Penjas Setelah Uji Coba Variabel Sub Variabel Indikator DISIPLIN Kepatuhan terhadap tata tertib kelas a. Datang tepat waktu b. Berpakaian sesuai aturan No. Soal + -

48 Tabel 3.6 Lanjutan Kisi-Kisi Angket Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Penjas Setelah Uji Coba Variabel Sub Variabel Indikator DISIPLIN Kepatuhan terhadap tata tertib kelas c. Berdoa sebelum pelajaran dimulai d. Tidak meninggalkan kelas pada jam pelajaran tanpa ijin dari guru e. Tidak mengaktifkan HP di sekolah f. Bersikap sopan, santun, dan menghargai semua warga sekolah g. Ikut menjaga 9K (ketertiban, keamanan, kekeluargaan, keindahan, kebersihan, kerindangan, kesehatan, keterbukaan, dan keteladanan) No. Soal + - 1, 2, 9, 13, 19, 20, 21, 25, 31, 39, 40, 42, 43, 45, 46, 47, 48 4, 6, 10, 11, 12, 18, 22, 23, 26, 28, 29, 30, 34, 35, 36, 41, 50 h. Mengerjakan tugas Kepatuhan terhadap aturan guru i. Tertib pada saat KBM j. Absensi k. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru 15, 27, 38, 11, 24, Kisi-kisi angket atau kuesioner di atas dalam tabel merupakan kisi-kisi yang digunakan sebagai alat pengumpul data yang dibagikan kepada siswa sebagai sampel penelitian mengenai pengaruh pembelajaran permainan bola kecil (permainan bola bakar) terhadap nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani di SMP Negeri 2 Subang. Langkah berikutnya adalah menentukan reliabilitas untuk mengetaui tingkat keajegan atau ketetapan dari setiap butir soal. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

49 1. Membagi soal yang telah valid menjadi dua bagian yaitu soal dengan nomor genap dan ganjil. 2. Skor dari butir-butir soal yang bernomor genap disebut variabel X, sedangkan skor dari butir-butir soal yang bernomor ganjil disebut variabel Y. 3. Mengkorelasikan antara skor butir-butir soal yang bernomor genap dan ganjil, dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment: ( )( ) *( ) ( ) +*( ) ( ) + Keterangan: = Koefisien korelasi yang dicari XY X 2 Y 2 n = Jumlah perkalian skor X dan Y = Jumlah skor X dikuadratkan = Jumlah skor Y dikuadratkan = Jumlah banyaknya soal 4. Mencari reliabilitas seluruh butir pernyataan dengan menggunakan rumus Sperman Brown: Keterangan: r 11 = Reliabilitas Tes = Koefisien korelasi yang dicari 5. Menguji signifikansi korelasi dengan rumus t hitung sebagai berikut:

50 Berikut hasil perhitungan reliabilitas instrumen dari angket nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca penjas dalam bentuk tabel. Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Penjas NO. X Y SAMPEL (GANJIL) (GENAP) X 2 Y 2 XY 1 79 76 6241 5776 6004 2 82 73 6724 5329 5986 3 88 85 7744 7225 7480 4 85 80 7225 6400 6800 5 92 84 8464 7056 7728 6 92 79 8464 6241 7268 7 76 73 5776 5329 5548 8 93 81 8649 6561 7533 9 80 79 6400 6241 6320 10 92 87 8464 7569 8004 11 94 86 8836 7396 8084 12 85 86 7225 7396 7310 13 90 85 8100 7225 7650 14 86 84 7396 7056 7224 15 86 79 7396 6241 6794 16 84 82 7056 6724 6888 17 91 85 8281 7225 7735 18 86 79 7396 6241 6794 19 77 74 5929 5476 5698 20 82 81 6724 6561 6642 21 98 90 9604 8100 8820 22 97 93 9409 8649 9021 23 89 89 7921 7921 7921 24 89 78 7921 6084 6942 25 88 82 7744 6724 7216 26 90 83 8100 6889 7470 27 84 74 7056 5476 6216

51 Tabel 3.7 Lanjutan Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Penjas NO. X Y SAMPEL (GANJIL) (GENAP) X 2 Y 2 XY 28 91 86 8281 7396 7826 29 97 94 9409 8836 9118 30 99 94 9801 8836 9306 31 99 93 9801 8649 9207 32 100 94 10000 8836 9400 33 100 95 10000 9025 9500 2941 2763 263537 232689 247453 2 8649481 7634169 Setelah mengkorelasikan antara skor butir-butir pernyataan bernomor ganjil dan genap, selanjutnya menghitung reliabilitas butir tes dengan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut: ( )( ) *( ) ( ) +*( ) ( ) + = ( ) ( )( ) ( ( ) ( ) ( ) ( ) = ( )( ) = = 0,871 Setelah di dapat nilai r xy = 0,871, kemudian mencari reliabilitas seluruh butir tes dengan menggunakan rumus Sperman Brown:

52 = ( ) = = 0,931 berikut: Selanjutnya menguji signifikansi korelasi dengan rumus t hitung sebagai = = ( ) ( ) = 20,095 Dari hasil perhitungan diatas diperoleh r 11 = 0,931, dengan t hitung nya 20,095. Diketahui t tabel = 2,040 dengan = 0,95 dan dk (n-2) = 33-2 = 31, maka selanjutnya yaitu membandingkan hasil t hitung dengan nilai t tabel, Jika nilai t hitung t tabel, maka butir tes tersebut dinyatakan reliabel. Namun bila nilai t hitung < t tabel, artinya butir tes tersebut tidak reliabel. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa t hitung t tabel, yaitu 20,095 2,040 yang berarti bahwa instrumen atau angket nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca penjas ini dapat dipercaya atau reliabel. G. Pelaksanaan Pengumpulan Data Instrumen yang telah diuji cobakan sebelumnya dan telah dinyatakan valid dan reliabel, maka instrumen tersebut yang dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini. Kemudian diperbanyak oleh penulis dan

53 disebarkan kepada sampel penelitian yang merupakan sumber data dalam penelitian ini. Angket yang berjumlah 39 butir soal tersebut disebarkan pada tanggal 6 Mei 2013 kepada siswa kelas VIII B di SMP Negeri 2 Subang. H. Teknik Analisis Data Seperti yang dikatakan oleh Sugiyono (2012:333) bahwa Teknik analisis data pada penelitian ini diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Karena pada penelitian ini data bersifat kuantitatif maka teknik analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia. Langkah-langkah yang penulis gunakan untuk mengolah data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menghitung skor rata-rata angket pretest dan posttest dengan menggunakan rumus dari Sudjana (2005:67) sebagai berikut : Keterangan tanda dalam rumus : : rata-rata suatu kelompok n : Jumlah sampel Xi : Nilai data : Jumlah sampel suatu kelompok 2. Menghitung simpangan baku angket pretest dan posttest dengan rumus dari Sudjana (2005:93) sebagai berikut : ( ) Keterangan tanda dalam rumus : S : Simpangan baku gabungan n : Jumlah sampel

54 ( ) : Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata 3. Menguji Normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Prosedur yang digunakan menurut Bambang Abduljabar dan Jajat Darajat (2010:256) adalah sebagai berikut : a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku. b. Mencari Z skor dan tepatkan pada kolom Z i. Dengan menggunakan rumus: Z i X i s = Z skor = skor sampel = rata-rata = simpangan baku dari sampel c. Mencari luas Z i pada tabel Z. d. Pada kolom F(Z i ), untuk luas daerah yang bertanda negatif maka 0,5 luas daerah, sedangkan untuk luas daerah bertanda positif maka 0,5 + luas daerah. e. S(Z i ) adalah urutan n dibagi jumlah n. f. Hasil pengurangan F(Z i ) - S(Zi) ditempatkan pada kolom F(Z i ) - S(Zi). g. Mencari data atau nilai tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+) sebagai nilai L 0. h. Membuat criteria penerimaan dan penolakan hipoesis: a) Jika L 0 L tabel tolak H 0 dan H 1 diterima artinya data tidak berdistribusi normal. b) Jika L 0 L tabel terima H 0 artinya data berdistribusi normal. 4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut Bambang Abduljabar dan Jajat Darajat (2010:300) adalah sebagai berikut :

55 Kriteria pengujian adalah terima H 0 jika F hitung lebih kecil dari F tabel. F tabel = F dengan dk (n 1 1; n 2 1) dan taraf nyata (α) = 0,05. 5. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji satu pihak. Dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata (satu pihak) dapat menggambarkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atau tidak mengenai pembelajaran permainan bola kecil (permainan bola bakar) terhadap nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani di SMP Negeri 2 Subang. Berikut langkah-langkah untuk menguji kesamaan dua rata-rata satu pihak yang disusun oleh Sudjana (2005:243) sebagai berikut: Statistik yang digunakan adalah statistik t atau uji t dengan rumus: Tetapi sebelum dilakukan uji t terlebih dahulu dicari variansi gabungan (s 2 ) dengan rumus sebagai berikut: ( ) ( ) Keterangan dalam rumus: t hitung s = nilai t yang dicari = rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil posttest = rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil pretest = simpangan baku gabungan = jumlah sampel posttest = jumlah sampel pretest = variansi posttest = variansi pretest

56 Dengan kriteria pengujian yang berlaku ialah, terima H 0 jika t < t 1- dan tolak H 0 jika t hitung mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t ialah (n 1 + n 2-2) dengan peluang (1 - ).