Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 101/BAPPEBTI/PER/01/2013

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR: 101/BAPPEBTI/PER/01/2013 TENTANG IZIN WAKIL PIALANG BERJANGKA

M E M U T U S K A N :

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 93, Tambahan Lembaran

M E M U T U S K A N :

Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 117/BAPPEBTI/PER/03/2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI TENTANG TATA CARA PENYALURAN AMANAT NASABAH KE BURSA BERJANGKA LUAR NEGERI.

2017, No Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 79, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5232);

Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 99/BAPPEBTI/PER/11/2012

PERSYARATAN DAN TATA CARA PENCALONAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI LEMBAGA KLIRING BERJANGKA

Nomor :..., Lampiran : Perihal : Permohonan Persetujuan Calon Direktur Kepatuhan Pialang Berjangka

(dibuat di atas kertas kop perusahaan)

(dibuat diatas kertas kop perusahaan) Perihal : Permohonan Penetapan sebagai Pialang Berjangka yang melaksanakan kegiatan penerimaan Nasabah secara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR : 73/BAPPEBTI/Per/9/2009 TANGGAL : 28 SEPTEMBER 2009

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 2 KEANGGOTAAN PENJAMINAN. (a) Anggota Penjaminan Biasa, yang terdiri dari :

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 12/BAPPEBTI/PER-SRG/5/2009 TENTANG

NOMOR: 111/BAPPEBTI/PER/Ol/2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERDAGANGAN ALTERNATIF

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 02/BAPPEBTI/PER-PL/08/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04 / PRT / M / 2011 TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI NASIONAL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

5. Keputusan Presiden Nomor 6/M Tahun 2011 tentang Pengangkatan Pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian Perdagangan;

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 01/BAPPEBTI/PER-PL/08/2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. No.868, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Hukuman Disiplin. Penindakan Administratif. Pedoman. Pencabutan.

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.746, 2010 KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. Usaha Jasa Konsultan Pariwisata. Pendaftaran. Prosedur.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27/POJK.04/2014 Tentang Perizinan Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Perantara Pedagang Efek

2017, No undangan mengenai pencegahan dan pemberatasan tindak pidana pencucian uang dan wajib melakukan pemblokiran sebagaimana dimaksud dalam

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 3 MANAJEMEN LEMBAGA KLIRING. 300 Struktur Organisasi. 301 Pengurus. 302 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Menteri tentang Tata Car

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25/POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2018 TENTANG PERIZINAN WAKIL PENJAMIN EMISI EFEK DAN WAKIL PERANTARA PEDAGANG EFEK

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Akuntan Publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin untu

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR../POJK.04/2016 TENTANG

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjamin Emisi Efek adalah Pihak yang membuat kontr

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL. BAB I KETENTUAN UMUM

(dibuat diatas kertas kop perusahaan) Lampiran : Perihal : Permohonan Persetujuan

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Manajer Investasi adalah Pihak yang kegiatan usahan

2015, No c. bahwa Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Pedoman Penjatuhan Hukuman Disiplin dan Penindakan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

BERITA NEGARA. No.726, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Pendaftaran. Kurator. Pengurus. Syarat. Tata Cara.

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /POJK.04/2015 TENTANG PERIZINAN WAKIL AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 737, 2010 KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. Usaha Jasa Perjalaann Wisata. Pendaftaran.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22

TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.742, 2010 KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. Usaha Daya Tarik Wisata. Pendaftaran.Prosedur.

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG PROFESI PENUNJANG INDUSTRI KEUANGAN NON-BANK

2017, No dan Kontrak Berjangka Luar Negeri dalam rangka Penyaluran Amanat Nasabah Ke Bursa Luar Negeri; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.741, 2010 KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. Usaha Jasa Transportasi Wisata. Pendaftaran.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 66 /POJK.04/2017 TENTANG KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

PP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN DANA KOMPENSASI.

KERANGKA RPMK AKTUARIS. Perubahan Nama dan/atau Bentuk Badan Usaha Konsultan Aktuaria

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 17/PMK.01/2008 TENTANG JASA AKUNTAN PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG KRITERIA DAN/ATAU PERSYARATAN DALAM IMPLEMENTASI PEMANFAATAN FASILITAS

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PRINSIP MENGENAL NASABAH OLEH PIALANG BERJANGKA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 108 / HUK / 2009 TENTANG

Bursa Berjangka didirikan dengan tujuan menyelenggarakan transaksi Kontrak Berjangka yang teratur, wajar, efisien, efektif, dan transparan.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

6. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 7. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31/M- DAG/PER/7/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan; 8. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 32/M- DAG/PER/8/2010 tentang Unit Pelayanan Perdagangan; 9. Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 91/BAPPEBTI/PER/03/2012 tentang Pendelegasian Wewenang Penerbitan Perizinan Tertentu Di Bidang Kepada Unit Pelayanan Perdagangan; MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI TENTANG IZIN WAKIL PIALANG BERJANGKA. Pasal 1 Izin untuk melakukan kegiatan sebagai Wakil Pialang Berjangka wajib memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011, Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan dan Peraturan Kepala Bappebti ini. Pasal 2 (1) Kegiatan sebagai Wakil Pialang Berjangka hanya dapat dilakukan oleh orang perseorangan setelah mendapat izin dari Bappebti. (2) Izin sebagai Wakil Pialang Berjangka hanya dapat diberikan kepada orang perseorangan yang telah lulus Ujian Profesi Wakil Pialang Berjangka yang diselenggarakan oleh Bappebti. -2-

(3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan sesuai dengan domisili Wakil Pialang Berjangka tersebut akan dipekerjakan. Pasal 3 Permohonan untuk memperoleh izin sebagai Wakil Pialang Berjangka wajib diajukan oleh Pialang Berjangka kepada Kepala Bappebti dengan menggunakan Formulir Nomor III.PRO.69 dan dilengkapi dengan dokumen-dokumen sebagaimana dipersyaratkan dalam Formulir Nomor III.PRO.69.A sampai dengan Formulir Nomor III.PRO.69.C sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Bappebti ini. Pasal 4 (1) Bappebti melakukan penelitian kelengkapan dan keabsahan dokumen sesuai dengan aslinya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3. (2) Bappebti memberikan persetujuan atau penolakan untuk memperoleh izin sebagai Wakil Pialang Berjangka selambatlambatnya 45 (empat puluh lima) hari sejak terpenuhinya kelengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Bappebti memberikan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka dengan menggunakan Formulir Nomor III.PRO.70 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Bappebti ini. (4) Bappebti menyampaikan penolakan izin yang diajukan oleh Pialang Berjangka dengan menggunakan Formulir Nomor III.PRO.71 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Bappebti ini. Pasal 5 Izin sebagai Wakil Pialang Berjangka yang diberikan hanya berlaku selama Wakil Pialang Berjangka tersebut bekerja pada perusahaan Pialang Berjangka yang merekomendasikan. Pasal 6 Orang perseorangan yang telah memiliki Tanda Lulus Ujian Profesi Wakil Pialang Berjangka namun dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun berturut-turut tidak bekerja pada suatu perusahaan -3-

Pialang Berjangka, maka orang perseorangan dimaksud wajib mengikuti kembali dan lulus Ujian Profesi Wakil Pialang Berjangka yang diselenggarakan Bappebti untuk dapat diajukan sebagai Wakil Pialang Berjangka. Pasal 7 (1) Wakil Pialang Berjangka yang telah memperoleh izin dari Bappebti dapat pindah atau dimutasikan dalam satu perusahaan Pialang Berjangka tempat Wakil Pialang Berjangka yang bersangkutan bekerja. (2) Dalam hal Wakil Pialang Berjangka pindah atau dimutasikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pialang Berjangka yang bersangkutan wajib melaporkan kepada Bappebti paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak kepindahan atau mutasi tersebut dengan menggunakan Formulir Nomor III. PRO.72 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Bappebti ini dan dilengkapi dengan dokumen-dokumen sebagai berikut: a. surat rekomendasi dari perusahaan Pialang Berjangka tempat Wakil Pialang Berjangka dimaksud bekerja; b. fotokopi sertifikat izin sebagai Wakil Pialang Berjangka; dan c. surat keterangan pindah atau dimutasikan dari perusahaan Pialang Berjangka. Pasal 8 Izin sebagai Wakil Pialang Berjangka dapat dibekukan atau dicabut. Pasal 9 (1) Izin sebagai Wakil Pialang Berjangka dapat dibekukan, apabila: a. izin usaha Pialang Berjangka yang menunjuk mereka sebagai Wakil Pialang Berjangka dibekukan; b. Wakil Pialang Berjangka diajukan ke pengadilan karena dituduh melanggar peraturan perundang-undangan di bidang ; atau c. sesuai hasil pemeriksaan Bappebti Wakil Pialang Berjangka yang bersangkutan terbukti melakukan -4-

pelanggaran ketentuan dibidang Perdagangan Berjangka Komoditi. (2) Dalam hal izin sebagai Wakil Pialang Berjangka dibekukan (1) huruf a, pembekuan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka diberikan oleh Bappebti bersamaan pada saat Keputusan Kepala Bappebti tentang pembekuan izin usaha kepada Pialang Berjangka yang menunjuk mereka sebagai Wakil Pialang Berjangka diterbitkan. (3) Dalam hal izin sebagai Wakil Pialang Berjangka dibekukan (1) huruf b, Pialang Berjangka tempat Wakil Pialang Berjangka dimaksud bekerja wajib melaporkan dan mengajukan permohonan pembekuan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka terhadap yang bersangkutan kepada Bappebti paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak Pialang Berjangka mengetahui yang bersangkutan diajukan ke pengadilan. (4) Dalam hal izin sebagai Wakil Pialang Berjangka dibekukan (1) huruf c, pembekuan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka diberikan oleh Bappebti setelah adanya hasil pemeriksaan Bappebti yang menyatakan bahwa Wakil Pialang Berjangka telah melakukan pelanggaran ketentuan di bidang Perdagangkan Berjangka Komoditi serta direkomendasikan untuk dikenakan sanksi administratif berupa pembekuan izin Wakil Pialang Berjangka. (5) Pelanggaran ketentuan di bidang Perdagangkan Berjangka Komoditi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adalah pelanggaran ketentuan yang sanksinya berupa sanksi administratif. (6) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diajukan kepada Kepala Bappebti dengan menggunakan Formulir Nomor III. PRO.73 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Bappebti ini dan dilengkapi dengan dokumen-dokumen sebagai berikut: a. surat panggilan dari pengadilan yang ditujukan kepada Wakil Pialang Berjangka yang dituduh melakukan -5-

pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang ; dan b. fotokopi Keputusan Kepala Bappebti tentang pemberian izin untuk melakukan kegiatan sebagai Wakil Pialang Berjangka. (7) Bappebti menerbitkan Keputusan mengenai pembekuan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka dengan menggunakan Formulir Nomor III.PRO.74 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Bappebti ini. Pasal 10 (1) Izin sebagai Wakil Pialang Berjangka yang telah dibekukan dapat dicairkan kembali apabila: a. pembekuan izin usaha Pialang Berjangka yang menunjuk mereka sebagai Wakil Pialang Berjangka telah dicairkan; b. Wakil Pialang Berjangka yang diajukan ke pengadilan karena dituduh melanggar peraturan perundangundangan di bidang tidak terbukti melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi; atau c. berdasarkan pemeriksaan Bappebti, Wakil Pialang Berjangka yang izinnya dibekukan, telah melakukan langkah-langkah penyelesaian dan perbaikan sebagaimana diamanatkan dalam Keputusan mengenai pembekuan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka. (2) Dalam hal izin sebagai Wakil Pialang Berjangka dicairkan (1) huruf a, maka pencairan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka hanya dapat diberikan oleh Bappebti setelah Pialang Berjangka yang izin usahanya dicairkan mengajukan permohonan untuk pencairan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka mereka. (3) Pialang Berjangka yang pembekuan izin usahanya dicairkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat menolak pencairan izin sebagai Wakil Pialang Berjangkanya disertai dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. -6-

(4) Dalam hal izin sebagai Wakil Pialang Berjangka dicairkan (1) huruf b, maka pencairan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka diberikan oleh Bappebti setelah Pialang Berjangka tempat Wakil Pialang Berjangka dimaksud bekerja mengajukan permohonan pencairan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka kepada Bappebti dengan disertai putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang menyatakan bahwa Wakil Pialang Berjangka tersebut tidak bersalah. (5) Dalam hal izin sebagai Wakil Pialang Berjangka dicairkan (1) huruf c, maka pencairan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka diberikan oleh Bappebti setelah adanya hasil pemeriksaan Bappebti yang menyatakan bahwa Wakil Pialang Berjangka dimaksud telah melakukan langkahlangkah penyelesaian dan perbaikan sebagaimana diamanatkan dalam Keputusan mengenai pembekuan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka serta direkomendasikan untuk dicairkan pembekuan izin Wakil Pialang Berjangkanya. (6) Pialang Berjangka tempat Wakil Pialang Berjangka dimaksud bekerja mengajukan permohonan pencairan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka kepada Bappebti dengan disertai putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang menyatakan bahwa Wakil Pialang Berjangka tersebut tidak bersalah. (7) Permohonan pencairan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4) diajukan oleh Pialang Berjangka kepada Bappebti dengan menggunakan Formulir Nomor III.PRO.75 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Bappebti ini. (8) Bappebti menerbitkan Keputusan Kepala Bappebti mengenai pencairan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka dengan menggunakan Formulir Nomor III.PRO.76 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Bappebti ini. Pasal 11-7-

(1) Izin sebagai Wakil Pialang Berjangka dapat dicabut apabila: a. izin usaha Pialang Berjangka yang menunjuk mereka sebagai wakil dicabut; b. Wakil Pialang Berjangka mengundurkan diri atau tidak lagi bekerja di perusahaan Pialang Berjangka; c. tidak lulus Ujian Profesi yang diselenggarakan oleh Bappebti sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sekali; d. tidak mampu melaksanakan fungsinya selama 6 (enam) bulan berturut-turut berdasarkan usulan atau permohonan perusahaan Pialang Berjangka yang menunjuk mereka sebagai wakil; e. Wakil Pialang Berjangka dimaksud dijatuhi pidana berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap; f. Wakil Pialang Berjangka dimaksud melakukan pelanggaran atas peraturan perundang-undangan di bidang ; dan/atau g. Wakil Pialang Berjangka dimaksud memberikan informasi atau keterangan yang tidak benar dalam permohonan perizinan atau laporan yang disampaikan kepada Bursa Berjangka, Lembaga Kliring Berjangka, atau Bappebti. (2) Dalam hal izin sebagai Wakil Pialang Berjangka dicabut (1) huruf a, pencabutan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka diberikan bersamaan pada saat Keputusan Kepala Bappebti tentang pencabutan izin usaha kepada Pialang Berjangka yang menunjuk mereka sebagai wakil diterbitkan. (3) Dalam hal izin sebagai Wakil Pialang Berjangka dicabut (1) huruf b, perusahaan Pialang Berjangka tempat Wakil Pialang Berjangka dimaksud bekerja wajib melaporkan dan mengajukan permohonan pencabutan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka terhadap yang bersangkutan kepada Bappebti paling lambat 7 (tujuh) hari sejak yang bersangkutan berhenti bekerja atau mengundurkan diri dilengkapi dengan Surat Permohonan Pengunduran Diri dari Wakil Pialang Berjangka. -8-

(4) Dalam hal izin sebagai Wakil Pialang Berjangka dicabut (1) huruf d, perusahaan Pialang Berjangka tempat Wakil Pialang Berjangka dimaksud bekerja wajib melaporkan dan mengajukan permohonan pencabutan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka terhadap yang bersangkutan kepada Bappebti setelah jangka waktu 6 (enam) bulan berturutturut Wakil Pialang Berjangka yang bersangkutan tidak melaksanakan fungsinya dilengkapi dengan Surat Pernyataan dari Pialang Berjangka yang menyatakan bahwa Wakil Pialang Berjangka dimaksud tidak mampu melaksanakan fungsinya selama 6 (enam) bulan berturutturut. (5) Dalam hal izin sebagai Wakil Pialang Berjangka dicabut (1) huruf e, Pialang Berjangka tempat Wakil Pialang Berjangka dimaksud bekerja wajib melaporkan dan mengajukan permohonan pencabutan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka terhadap yang bersangkutan kepada Bappebti paling lambat 7 (tujuh) hari sejak Wakil Pialang Berjangka dimaksud dijatuhi pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dilengkapi dengan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang menyatakan bahwa Wakil Pialang Berjangka tersebut bersalah. (6) Dalam hal izin sebagai Wakil Pialang Berjangka dicabut (1) huruf c, huruf f, dan huruf g Bappebti langsung melakukan pencabutan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka. (7) Permohonan pencabutan Izin sebagai Wakil Pialang Berjangka sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) diajukan oleh Pialang Berjangka tempat Wakil Pialang Berjangka yang bersangkutan bekerja kepada Bappebti dengan menggunakan Formulir Nomor III.PRO.77 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Bappebti ini. (8) Bappebti menerbitkan Keputusan Kepala Bappebti mengenai pencabutan izin sebagai Wakil Pialang Berjangka dengan menggunakan Formulir Nomor III.PRO.78-9-

sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Bappebti ini. Pasal 12 (1) Dalam hal Wakil Pialang Berjangka pindah bekerja ke perusahaan Pialang Berjangka lain, Pialang Berjangka yang akan menunjuk mereka sebagai Wakil Pialang Berjangka wajib mengajukan permohonan baru izin sebagai Wakil Pialang Berjangka terhadap Wakil Pialang Berjangka yang bersangkutan. (2) Permohonan baru sebagai Wakil Pialang Berjangka sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diajukan kepada Bappebti sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 3 Peraturan ini. (3) Bappebti memproses pengajuan permohonan baru sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 4 Peraturan ini. Pasal 13 Izin sebagai Wakil Pialang Berjangka berakhir apabila yang bersangkutan: a. meninggal dunia; atau b. dicabut izinnya oleh Bappebti. Pasal 14 Dengan berlakunya Peraturan Kepala Badan Pengawas ini, maka: a. semua Pihak wajib menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi ini sejak tanggal Peraturan ini diundangkan. b. peraturan kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 57/BAPPEBTI/KP/9/2005 tentang Izin Wakil Pialang Berjangka dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 15 Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. -10-