SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI IRISAN KERUCUT DENGANN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

PENGEMBANGAN MATERI SEGI EMPAT BERBASIS KONTEKSTUAL KELAS VII SMPN 2 BAKUNG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR MENGGUNAKAN MACROMEDIA AUTHORWERE 7.01 UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 2 BAKUNG SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF PADA SISWA SMP KELAS VIII

JURNAL EFEKTIVITAS PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS (PGL) KELAS VIII DI SMP PAWYATAN DAHA 2 KEDIRI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA MODEL PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK SMK PERKEBUNAN BERTEMAKAN KOPI DAN KAKAO. Randi Pratama Murtikusuma 6

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS SCIENTIFIC

Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mendukung Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Materi Garis dan Sudut dengan Pendekatan Inquiry Berbantuan Software Wingeom

Ningrum Oktaviawati: Mahasiswa FKIP Universitas jambi Page 1

BAB III METODE PENELITIAN

PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

Bahan Ajar Interaktif Berbasis Pendekatan Saintifik pada Materi Garis dan Sudut untuk Siswa SMP

Indah Figa Wardhani 1, Hobri 2, Ervin Oktavianingtyas 3

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KESULITAN GURU MATEMATIKA KELAS VII DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI SMP N 12 SURAKARTA

PENGEMBANGAN MODUL OPERASI HITUNG ALJABAR BERBASIS GAMBAR DAN CONTOH KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BAKUNG SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

RATNA DWI WULANDARI NIM

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH :

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN KELAS VII SMP/MTs

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memahami Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ARITMATIKA SOSIAL DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK KELAS X

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP Negeri 1 Bandar Lampung, SMP Negeri 2

BUDAYA KEDIRI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS ETNOMATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

PENGEMBANGAN MODUL VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR MENGGUNAKAN DESAIN PEMBELAJARAN ELPSA UNTUK SISWA KELAS VIII SMP ISLAM SULTAN AGUNG SKRIPSI

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI POKOK ALJABAR PADA SISWA KELAS VIII SMP SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (research and

A. Latar Belakang Masalah

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh ISTIYOWATI NPM P

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH :

Tika Nurpitasari 23, Suharto 24, Arika Indah Kristiana 25

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

DEVELOPMENT MATHEMATICS LEARNING INSTRUMENT THROUGH APPROACH REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION ON MATTER OF BUILD FLAT QUADRILATERAL FOR SMP/MTs

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

DESAIN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS BUDAYA DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MAEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS VII SMP BUDI MULIA MEDAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN KETERAMPILAN MELUKIS SUDUT UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SKRIPSI

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA

BAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP OPERASI BENTUK ALJABAR

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs

Analisis kesesuaian rpp dan pelaksanaan pembelajaran IPA berdasarkan Kurikulum 2013 pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Madiun

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

Pengembangan modul pembelajaran fisika berbasis PBL (problem based learning)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.P.d) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH:

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MODEL E-LEARNING BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI PADA POKOK PEMBELAJARAN ALJABAR DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN X O. Gambar 3.1.One-Shot Case Study Keterangan: X = Perlakuan yang diberikan O = Observasi

Journal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

SKRIPSI. Oleh: TIKA NURPITASARI NIM

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

PROSIDING ISSN:

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI SEGIEMPAT DENGAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS VII SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH : HENY NURUL FITRIA NPM : 10.1.01.05. 0105 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2014 1

2

3

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI SEGIEMPAT DENGAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS VII SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HENY NURUL FITRIA 10. 1. 01. 05. 0105 henynurulfitria@gmail.com Drs. Darsono, M.Pd dan Dr. Suryo Widodo, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Heny Nurul Fitria: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Pembelajaran Kontekstual dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Kelas VII di SMPN 3 Kediri Materi Segiempat Tahun Ajaran 2014/2015, Skripsi, Matematika, FKIP UNP Kediri, 2015. Penelitian ini dilatar belakangi pengamatan peneliti terhadap implementasi Kurikulum 2013. Pada kurikulum 2013, materi Segitiga dan Segiempat diajarkan di kelas 7 SMP. Untuk mempermudah pemahaman tentang materi Segitiga dan Segiempat dibutuhkan model pembelajaran yang tepat tanpa meninggalkan inti dari kurikulum 2013. Permasalahan penelitian ini adalah Bagaimana pengembangan perangkat pembelajaran model Pembelajaran Kontekstual dengan pendekatan Saintifik kurikulum 2013 kelas VII SMPN 3 Kediri materi Segiempat tahun ajaran 2014/2015? Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Pengembangan Research and Design. Model pengembangan yang dipakai dalam penelitian ini adalah Model Plomp (1997). Model ini mempunyai 5 fase yaitu: fase investigasi awal; fase desain; fase realisasi; fase tes, evaluasi, revisi; dan fase implementasi. Dalam fase tes, evaluasi dan revisi akan dilakukan validasi, dua kali uji coba dan revisi setiap selesai uji coba. Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan peneliti telah dihasilkan perangkat pembelajaran model Pembelajaran Kontekstual dengan pendekatan Saintifik materi Segitiga dan Segiempat di kelas VII di SMPN 3 Kediri tahun ajaran 2014 yang sesuai dengan kriteria kelayakan dan kevalidan. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan perangkat pembelajaran model Pembelajaran Kontekstual dan pendekatan Saintifik yang layak dan baik digunakan oleh guru. Kata kunci: pembelajaran kontekstual, saintifik, segiempat. 4

Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan berbagai macam komponen, antara lain: siswa, guru, kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan. Guru termasuk komponen yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran, yang memiliki tanggung jawab dan sangat menentukan dalam pencapaian keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru dituntut untuk memperhatikan berbagai komponen dalam sistem pembelajaran yang meliputi: menyusun rencana perangkat pembelajaran, menyiapkan materi yang relevan, merancang metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa, menyediakan sumber belajar dan media (Aqib, 2013: 22). Saat ini Pemerintah telah mencanangkan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013. Adapun penyebab pemerintah bersemangat untuk merealisasikan Kurikulum 2013 adalah ingin mengubah pembelajaran yang semula berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Salah satu tuntutan pembelajaran dalam melaksanakan kurikulum 2013 adalah dengan pendekatan ilmiah/saintifik. Menurut Kemdikbud (2013: 187) Pendekatan ilmiah dilaksanakan melalui kegiatan mengamati (observing), menanyai (questioning), menalar (associating), mencoba (experimenting), dan membentuk jejaring (networking). Untuk itu dibutuhkan kegigihan dan ketekunan dari guru supaya siswa menjadi aktif, kritis, dan kreatif. Dalam proses pembelajaran di dalam kelas hanya diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi dan dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Untuk memperbaiki mutu dan kualitas proses pembelajaran adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran kontekstual. Pembelajaran juga merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa. Sebagai penunjang komunikasi guru dengan siswa, beberapa guru menggunakan sumber belajar berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Dengan adanya pengembangan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) diharapkan dapat menunjang kegiatan pembelajaran dan dapat membantu siswa menjadi aktif, kritis, dan kreatif. Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk mengoptimalkan pembelajaran pada Kurikulum 2013, maka penulis ingin mengambil judul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Segiempat dengan Pembelajaran Kontekstual Pendekatan Saintifik Kelas VII SMP Negeri 3 Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015. B. Pendekatan Saintifik 5

Menurut Mida Latifatul Muzamiroh, S.S (2013: 15) pertama, kurikulum adalah sejumlah rencana isi yang merupakan sejumlah tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk institusi pendidikan yang isinya berupa proses yang statis ataupun dinamis dan kompetensi yang harus dimiki. Kedua kurikulum adalah seluruh pengalaman di bawah bimbingan dan arahan dari institusi pendidikan yang membawa ke dalam kondisi belajar. Dalam kurikulum 2013 menekankan pembelajaran dengan metode saintifik yang pembelajarannya berpusat pada peserta didik. Secara garis besar pendekatan saintifik harus : a. melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip. b. melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. c. dapat mengembangkan karakter peserta didik. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Model pengembangan yang dipakai dalam penelitian ini adalah Model Plomp (1997). Model ini mempunyai 5 fase yaitu: fase investigasi awal; fase desain; fase realisasi; fase tes, evaluasi, revisi; dan fase implementasi. Secara lengkap Model Pengembangan Plomp dapat dilihat pada gambar 3.1. Pada kurikulum 2013 harus diterapkan dengan pendekatan saintifik/ pendekatan ilmiah. Sedangkan yang dimaksud pendekatan ilmiah (scientific approach) merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Kegiatan pembelajaran saintifik dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. 6

B. Prosedur Pengembangan Fase pengembangan penelitian model Plomp meliputi: 1. Fase Investigasi Awal (Preliminary research) Pada fase ini peneliti mengidentifikasi masalah pembelajaran dan menganalisis siswa. Dalam fase ini peneliti akan melibatkan guru kelas VII di SMP Negeri 3 Kediri yang pernah dan sedang melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013. Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah: a. Analisis siswa Peneliti menganalisis jumlah siswa kelas VII di SMPN 3 Kediri. b. Analisis kurikulum Analisis kurikulum meliputi investigasi terhadap penerapan kurikulum 2013 di SMPN 3 Kediri. Pada fase ini peneliti akan mengadakan beberapa kegiatan, yaitu: a. Desain Perangkat Pembelajaran Desain perangkat pembelajaran ini meliputi : - Merumuskan silabus berdasarkan kurikulum yang baru. Silabus ini diperoleh dari Permendikbud nomor 70 tahun 2013. - Menetapkan dan membagi menjadi 4 pertemuan kompetensi dasar, kompetensi inti, indikator, serta tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan dalam RPP dan LKS. - Merancang RPP - Merancang LKS b. Desain Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini meliputi lembar validasi, angket respon siswa, lembar observasi siswa dan guru. 2. Fase Realisasi Dalam fase ini peneliti melanjutkan fase sebelumnya untuk menghasilkan perangkat pembelajaran prototype 1 dengan tahapan sebagai berikut: a. Pembuatan RPP Dalam tahap ini, peneliti mulai menyusun RPP, diantaranya menyusun skenario pembelajaran, menyusun gambar peraga sesuai dengan konsep setiap pertemuan, menyusun post tes, menyusun penilaian. b. Pembuatan LKS Dalam tahap ini, peneliti mulai menyusun LKS, di dalamnya menyusun permasalahan yang menarik siswa untuk menyimpulkan materi matriks, menyusun gambar yang berkaitan dengan permasalahan agar lebih menarik siswa, serta menyusun pelengkap LKS yang lain(sampul, daftar isi, dan standar isi) c. Membuat instrumen penelitian Instrumen yang akan dibuat peneliti sesuai dengan desain instrumen. Peneliti tidak membuat kriteria-kriteria lembar 7

LKS: validasi, namun menggunakan lembar validasi yang sudah ada dengan menambah kriteria sesuai saran dari dosen pembimbing. 3. Fase tes, evaluasi, dan revisi Pada fase ini akan diadakan validasi perangkat, dua kali uji coba, dan beberapa revisi. Adapun urutan kegiatannya adalah sebagai berikut: a. Validasi Peneliti menyerahkan perangkat pembelajaran prototype 1 untuk divalidasi. Ada 6 validator yang akan memvalidasi perangkat pembelajaran. Berikut ini kriteria validitas RPP dan Nilai validasi RPP = skor total skor total x100% x100% skor maksimal 76 Nilai validasi = skor total skor total x100% x100% skor maksimal 28 a. Revisi I Setelah divalidasi, peneliti merevisi perangkat pembelajaran prototype 1 dalam beberapa hal yang disarankan oleh validator sebelum diuji cobakan. Hasil revisi perangkat adalah prototype 2 yang selanjutnya akan diuji coba terbatas. b. Uji Coba Lapangan (uji coba terbatas) Uji coba ini dilakukan di luar jam pelajaran, yaitu setelah siswa pulang sekolah. Subyek penelitian dengan beberapa siswa kelas VII SMPN 3 Kediri (6 12 orang). Uji coba terbatas dilaksanakan untuk menguji prototype 2. Kriteria kevalidan dan kelayakan prototype 2 adalah sebagai berikut: 1) RPP Jika observer menyatakan, guru dapat melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pada RPP. Dan hasil jumlah jawaban sangat setuju dan setuju setiap masing-masing aspek kriteria pada angket respon siswa lebih dari 50%. 2) LKS c. Revisi II Hasil jumlah jawaban menarik atau setuju setiap masing-masing aspek kriteria pada angket respon siswa lebih dari 50%. Peneliti melakukan revisi terhadap prototype 2 sebelum dilaksanakan uji coba luas (uji coba sebenarnya). Hasil revisi II adalah prototype final. d. Uji Coba Luas (uji coba sebenarnya) Uji coba ini dilakukan saat jam pelajaran matematika sesuai jadwal yang ditentukan sekolah. 8

Subyek penelitian dengan siswasiswa kelas VII-H di SMPN 3 Kediri. Uji coba sebenarnya dilaksanakan untuk menguji prototype final. Kriteria kevalidan dan kelayakan prototype final adalah sebagai berikut: 1) RPP Jika observer menyatakan, guru dapat melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pada RPP. Dan hasil jumlah jawaban sangat setuju dan setuju setiap masing-masing aspek kriteria pada angket respon siswa lebih dari 50%. 2) LKS Hasil jumlah jawaban menarik atau setuju setiap masing-masing aspek kriteria pada angket respon siswa lebih dari 50%. e. Implementasi Implementasi adalah tahap menyebarkan hasil penelitian kepada publik. Tahap ini tidak akan dilaksanakan karena peneliti tidak perlu menyebarkan hasil penelitian ini. C. Lokasi dan Subyek Penelitian Lokasi yang diambil dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kediri. Pemilihan lokasi tersebut dikarenakan adanya kedekatan peneliti dengan beberapa guru sehingga diizinkan untuk meneliti di sekolah tersebut. Subyek informasi yang dapat peneliti gunakan adalah dari guru pengajar matematika dan siswa SMP Negeri 3 Kediiri. D. Uji Coba Model/Produk 1. Desain Uji Coba Desain uji coba produk menggunakan desain eksperimental. Karena semua tahapan akan diuji dengan data yang jelas. 2. Subyek Uji Coba Subyek uji coba pada penelitian ini adalah para siswa kelas VII SMPN 3 Kediri. Produk/hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah RPP dan LKS. E. Validasi Model/Produk Model/Produk dalam penelitian ini adalah RPP dan LKS yang akan divalidasi oleh 2 dosen UNP Kediri, 2 guru SMPN 3 Kediri, dan 2 teman sejawat. Sedangkan nama-nama validator dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Daftar Nama Validator Perangkat Pembelajaran No Nama 1. Sulkim, S. Pd., M. Si Dose 2. Aprilia Handayani, S. Pd., Dose M. Si 3. Mujiati S. Pd. Guru Kedi 4. Nanik Purwanti, S.Pd. Guru 9

Kediri 5. Ika Puspitasari Mahasiswa UNP Kediri Dokumentasi diperlukan untuk memperkuat data tertulis 6. Hayu Rahmania Mahasiswa yang UNP Kediri sudah diperoleh sebelumnya berupa foto saat pelaksanaan pembelajaran. 2. Validasi Instrumen Angket F. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian 1. Pengembangan Instrumen Pengembangan instrumen diperlukan untuk memperoleh data dari pengembangan ini. a. Lembar Validasi Lembar validasi perangkat pembelajaran digunakan untuk mendapatkan validitas data perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan Siti Khabibah (2006), namun ditambah dengan beberapa kriteria berdasarkan saran dari dosen pembimbing untuk memperkuat hasil validasi. Lembar validasi ini terdiri dari lembar validasi RPP dan lembar validasi LKS. b. Angket Respon Siswa dan Guru Angket respon siswa digunakan untuk mendapat penilaian dari siswa mengenai kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dari pengembangan produk. Angket respon guru digunakan untuk mendapat penilaian dari guru mengenai produk RPP dan LKS yang dikembangkan oleh peneliti. c. Dokumentasi Respon Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini telah ada sebelumnya, sehingga tidak diperlukan validasi instrumen. G. Teknik Analisis Data 1. Tahapan tahapan Analisis Data a. Pengumpulan data Peneliti mencatat semua data secara obyektif dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi, angket respon siswa dan wawancara dengan guru terkait. Berikut ini adalah kriteria pengumpulan data: 1) Validitas RPP V = V V V V V V 1 2 3 4 5 6 6 x 100% Keterangan : RPP 2) Validitas LKS V = Validitas V = V V V V V V 1 2 3 4 5 6 6 x 100% 10

Keterangan : RPP validasi dari validator n. 3) Angket Respon Siswa V = Validitas V n = Hasil K i = Jumlah aspek kriteria yang dipilih siswa Jumlah responden x 100% A. Fase investigasi awal (Preliminary research) Pada fase ini peneliti mengidentifikasi masalah pembelajaran dan menganalisis siswa. Dalam fase ini peneliti akan melibatkan guru kelas VII di SMP Negeri 3 Kediri yang pernah dan sedang melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013. Proses pembelajaran layak dan baik untuk digunakan jika jumlah jawaban sangat setuju dan setuju setiap masing-masing aspek kriteria lebih dari 50%. Berlaku juga untuk respon siswa terhadap LKS. b. Reduksi data Reduksi data yaitu memilih halhal pokok yang sesuai dengan fokus peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil seluruh data yang telah dikumpulkan yaitu data validitas RPP dan LKS, angket respon siswa, serta hasil observasi. 2. Norma Pengujian Norma pengujian penelitan ini memakai metode deskriptif kualitatif. DESKRIPSI, INTERPRETASI DAN PEMBAHASAN B. Fase Desain Pada fase ini peneliti akan mengadakan beberapa kegiatan, yaitu: 1. Desain Perangkat Pembelajaran a. Merumuskan silabus Peneliti merumuskan silabus berdasarkan kurikulum yang baru.silabus ini diperoleh dari Permendikbud nomor 70 tahun 2013. b. Menetapkan dan membagi pertemuan Peneliti menetapkan dan membagi kompetensi dasar, kompetensi inti, indikator, serta tujuan pembelajaran menjadi 4 pertemuan yang akan dikembangkan dalam RPP dan LKS. c. Merancang RPP Pada tahap ini peneliti menentukan alokasi waktu, alat peraga, tes. d. Merancang LKS Pada tahap ini peneliti menentukan jumlah soal, tema permasalahan yang dapat diselesaikan dengan segiempat. C. Fase Realisasi Dalam fase ini peneliti melanjutkan fase sebelumnya untuk menghasilkan perangkat pembelajaran prototype 1. 11

D. Fase Tes, Evaluasi, dan Revisi Pada fase ini akan diadakan tiga kali ujicoba dan dua kali revisi. Hasil validasi dapat dilihat pada tabel 4.3 dan 4.4. 12

Tabel 4.3 Hasil Validasi RPP Skor Total 73 No Kriteria 1. Kelengkapan komponen RPP: Validator Nilai validasi rata-rata Rata RPP = 1 2 3 4 5 6 -rata skor total 71,83 x100% x100% skor maksimal 76 a. Identitas 4 4 4 4 4 4 4 b. Kompetensi Inti 4 4 4 4 4 4 4 c. Kompetensi Dasar 4 4 4 4 4 4 4 d. Indikator 4 3 4 4 4 4 3.83 e. Tujuan Pembelajaran 4 3 3 4 4 4 3.67 = 94,52% (valid) f. Materi Pembelajaran 4 4 3 4 4 4 3.83 g. Model dan Pendekatan Pembelajaran 4 4 4 4 4 4 4 Kriteria Validitas h. Kegiatan Pembelajaran 4 3 3 4 4 4 3.67 i. Media dan Sumber Belajar 3 385,01%-100 3 4 % 4 4 = Sangat 3.5 valid (dapat j. Penilaian 4 4 digunakan 3 4 tanpa 4 revisi). 4 3.83 2. Perencanaan Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran: 70,01%-85% = Cukup valid (dapat a. Perumusan tujuan pembelajaran 3 3 4 4 4 4 3.67 digunakan namun perlu b. Penentuan langkah langkah pembelajaran 4 4 4 4 4 4 4 direvisi kecil). c. Penentuan model pembelajaran 4 4 4 4 4 4 4 d. Penentuan pendekatan pembelajaran 4 4 50,01%-70% 4 4 4 4 = Kurang 4 valid 3. Perencanaan Pengelolaan Kelas: a. Kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada pengalaman belajar siswa bukan menekankan pada pengalaman belajar guru 4 3 4 4 4 4 dipergunakan 3.83 karena perlu revisi besar). b. Penentuan alokasi waktu pembelajaran 3 4 3 4 4 4 3.67 4. Model Pembelajaran: (disarankan tidak 01,00%-50% = Tidak valid (tidak a. Langkah pada pendekatan saintifik muncul dalam model pembelajaran Kontekstual 4 boleh dipergunakan). 4 3 3 4 4 3.67 b. Kemampuan model dalam mengarahkan 4 4 3 3 4 4 3.67 peserta didik untuk melakukan eksplorasi pengetahuan 5. Perencanaan penggunaan lembar kerja siswa 4 4 4 4 4 4 4 13

100 96.05% Valid 94.74% Valid 89.47% Valid 9 80 persentase 60 40 20 0 Presentase validitas Validator 1 Validator 2 Validator 3 Gambar 4.1 Diagram Presentase Validitas RPP VALID 14

Tabel 4.4 LKS Hasil Validasi 80 Skor Ratarata Kriteria 60 1 2 3 4 persentase 5 6 40 1. Keruntutanan soal LKS dengan indicator 4 4 3 4 420 4 3.83 2. Model pembelajaran PBL dan pendekatan 4 4 4 4 4 0 4 4 saintifik terdapat pada kegiatan belajar di LKS Validator Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 5 6 Presentas VALIDATOR 3. Soal LKS sesuai dengan tingkat berfikir siswa 3 4 4 3 4 Gambar 4 3.67 4.2 4. Keruntunan soal LKS dari sederhana ke 4 4 3 Diagram 4 4 4 Presentase 3.83 Validitas kompleks LKS 5. Peranan LKS untuk mendorong siswa 3 4 4 3 4 4 3.67 mengkonstruksi konsep Simpulan 6. Bahasa yang digunakan mudah dipahami 3 1. 3 Berdasarkan 4 4 4 model 4 3.67 pengembangan siswa yang dipilih peneliti yaitu model 7. Penampilan LKS menarik minat untuk belajar 3 3 4 4 4 4 3.67 Plomp telah dihasilkan perangkat Skor Total 24 26 pembelajaran 26 26 28 (RPP 28 26.34 dan LKS) yang Nilai validasi rata-rata LKS = menggunakan model Pembelajaran skor total 26,34 x100% x100% Kontekstual dengan pendekatan skor maksimal 28 Saintifik materi Segi empat di kelas Kriteria Validitas = 94 % (valid) 85,01%-100 % = Sangat valid (dapat digunakan tanpa revisi). 70,01%-85% = Cukup valid (dapat digunakan namun perlu direvisi kecil). 50,01%-70% = Kurang valid (disarankan tidak dipergunakan karena perlu revisi besar). 01,00%-50% = Tidak valid (tidak boleh dipergunakan). 85.71% 92.86% 92.86% 92.86% 100% 100% 100 Valid Valid Valid Valid Valid Valid VII di SMPN 3 Kediri tahun ajaran 2014 yang valid dan layak. 2. Setelah pembelajaran dengan bantuan perangkat pembelajaran (RPP dan LKS) kontekstual dari hasil pengembangan plomp, dihasilkan respon guru sebesar 79,9% dan respon siswa sebesar 83,3%. Implikasi - Dari rangkaian validasi dan uji coba, maka perangkat pembelajaran ini dapat digunakan untuk seterusnya. Dari keberhasilan pelaksanaan pembelajaran pada penelitian maka perangkat pembelajaran ini dapat dikembangkan untuk materi yang lain. 15

16

DAFTAR PUSTAKA Anisa, Nur. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)/(Pembelajaraan Berdasarkan Masalah) Materi Persamaan Kuadrat pada siswa kelas X di SMK PGRI 3 Kediri Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri. Aqib,Zainal. 2013. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya. Budhi, Wono Setya. 2013. Bupena Matematika SMP/MTs Kelas VII. Bandung: Erlangga. Eziapino. 2012. Hakikat Pembelajaran Matematika, (online), tersedia: http://eziapino.blogspot.com/2012/04/haki kat-pembelajaran-matematika.html, diunduh 6 Februari 2015. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.(2013). Materi Pelatihan Guru : Implementasi Kurikulum 2013. (SMP/MTs: Matematika). Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Khabibah, Siti. 2013. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional tentang Kurikulum 2013, Jurusan Pendidikan Matematika, Kediri, Rabu 18 Desember. Lemlit. 2013. Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Kediri. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Muzamiroh, Mida Latifatul, S.S. 2013. Kupas Tuntas Kurikulum 2013 Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013. Jakarta: Kata Pena Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada Rusti,Shilvia Citra. 2012. Penelitian Pengembangan (R&D), (online), tersedia: http://shilviacitrarusti.blogspot.com/2012/ 04/penelitian-pengembangan-r.html, diunduh 28 Januari 2014. Sinaga, Bornok, 2013. Buku Guru Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: Kemendikbud Sinaga, Bornok, 2013. Buku Siswa Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: Kemendikbud. Subdit pembelajaran Dit PSMA. 2013. Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013, (online), tersedia : www.slideshare.net/pendekatansaintifik, diunduh 16 Februari 2014. Sugiyono, Prof. Dr. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Suwarsono, Prof. Dr. St. 2013. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional tentang Kurikulum 2013, Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Nusantara PGRI Kediri, Kediri, Rabu 18 Desember. Trianto. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Lutfiana, Ani. 2013. Tahapan Analisis Data, (online), tersedia: http://unsanilutfiana.blogspot.com/2013/0 6/tahapan-menganalisis-data.html, diunduh 29 Januari 2014. M. Cholik Adinawan, 2007. Matematika untuk SMP kelas VII, Jakarta: Erlangga Marsigit. 2008. Matematika SMP Kelas VIII. Yudistira. 17