BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Masyarakat Menuju Harmonisasi Masyarakat Islam

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Parsons, Op. cit, hal. 206

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

BAB I PENDAHULUAAN. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, Fajar Pustaka Baru, Yogyakarta, 2001, hal. 13. hal. 69.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan.

Pendidikan Agama Islam

Surat Untuk Kaum Muslimin

( ). BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRO MI ROJ NABI MUHAMMAD SAW. FORUM TAKMIR MASJID SE-DESA MUNCAR

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. amr ma ruf nahi munkar, dakwah berarti menyampaikan ajaran-ajaran

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB I PENDAHULUAN. sebuah masyarakat adalah aqidah, khususnya aqidah Islam. Maka tugas

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Quran 1430 H, Senin, 07 September 2009

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

PROPOSAL DONASI DAKWAH GEMOLONG KAJIAN UMUM TEMATIK YA ALLAH, TUNJUKILAH AKU JALAN YANG LURUS BERSAMA USTADZ ABU ISA

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)/MADRASAH ALIYAH (MA)

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang berupa ajakan, seruan dan sebagai pemberi peringatan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, perkawinan merupakan kehidupan yang berpijak pada rasa

SAMBUTAN BUPATI KULONPROGO PADA ACARA PELANTIKAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN KULONPROGO PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

DO'A PENGUAT IMAN. Pertanyaan Dari: Mulyadi, Laren, Lamongan, Jawa Timur. (disidangkan pada hari Jum at, 9 Muharram 1434 H / 23 November 2012)

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an merupakan pedoman dan petunjuk dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan

JABAT TANGAN ANTARA PRIA DAN WANITA

BAB V PENUTUP. Berdasarkan rumusan masalah yang peneliti ajukan dalam penelitian. mengenai metode pembentukan pribadi muslim menurut Prof. Dr.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGAKTUALISASIKAN KEGIATAN DAKWAH DI GAMPONG BUKIT SEULEMAK KECAMATAN BIREM BAYEUN. Skripsi. Diajukan Oleh : ANITA

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

Adab dan Keutamaan Hari Jumat

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

Pendidikan dan Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

Jadilah Pembuka Pintu Kebaikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN NUZULUL QUR AN 1436 H

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama rahmatan lil alamin.ajarannya diperuntukkan bagi umat

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Assalamualaikum Wr. Wb

Materi PAI. Bab IX Meneladani Perjuangan Rasulullah Saw di Madinah. Oleh Yuliandre

BAB I PENDAHULUAN. satu-satunya Tuhan yaitu Allah SWT bukan kepada selain-nya. Dakwah Islam

KISI-KISI SOAL SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/ Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

Pendidikan Agama Islam

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah (ا : ا)

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di

Musthofa Rembangy, Pendidikan Transformatif, (Yogyakarta: TERAS, 2008), hal. 5.

ANGGARAN DASAR BADAN KOORDINASI MUBALLIGH se-indonesia MUQADDIMAH

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

PENGGUNAAN KATA TANYA/ ISTIFHANIAH DALAM ALQUR AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK DALAM TAFSIR AL MISHBAH PADA SURAT AL BAQARAH, ALI IMRAN, AN NISA )

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI LAHIR IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA KE 25 TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aji Samba Pranata Citra, 2013

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. Algensindo, 2005, hlm Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung, Sinar Baru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Allah adalah Maha Pencipta makhluk (al-khaliq). Allah menciptakan

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO PADA ACARA PENGAJIAN AKBAR BERSAMA PROF. HM AMIEN RAIS DI BALAI DESA BROSOT, GALUR KABUPATEN KULONPROGO

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan dunia dan akhirat. Dakwah sebagai aktifitas umat Islam dalam. metode maupun media yang digunakan.

1.1 Kompetensi Dasar Pendidikan Agama dan Budi Pekerti a. Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti KELAS: X

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan manusia lain, membutuhkan sebuah kelompok dalam bentuknya

40. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMA/MA/SMK/MAK

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Isra Miraj Nasional, Jakarta, 7 Juni 2013 Jumat, 07 Juni 2013

Hak-hak Persaudaraan (Ukhuwah) Sesama Muslim

BAB I PENDAHULUAN. pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah.maju mundurnya

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B.

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam (Ali Imran: 19)

BAB V PEMBAHASAN. A. Nilai pendidikan Agama Islam pada program Adiwiyata kegiatan bank. sampah di UPTD SMKN 2 Boyolangu Tulungagung

BAB 1 PENDAHULUAN. disisi Tuhan-Nya, dan untuk berpacu menjadi hamba-nya yang menang di

ISLAMIC CENTRE DI SLAWI KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. Islam dengan berbagai metode dan media yang bersumber pada Al-Qur an, Seperti dalam firman Allah Swt, yang berbunyi;

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan ajaran yang diberikan kepada manusia untuk dijadikan dasar dan pedoman hidup di dunia. Ajaran ini diturunkan untuk dilaksanakan di tengah-tengah kehidupan masyarakat agar umat Islam memiliki kualitas hidup sebagai manusia, makhluk yang memiliki derajat mulia. Agama Islam adalah agama yang universal, Islam mengatur seluruh kehidupan manusia, baik yang bersifat mahdloh (vertikal) atau ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam keseluruhan, da njanganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.1 Dalam hubungan sesama manusia (hablum minan nas) inilah manusia dihadapkan dengan warna-warna sosial, yang terkadang bila dihadapi dengan berlebihan atau berbeda pandangan, maka akan terjadi benturan yang mengakibatkan sebuah konflik, baik konflik pribadi taupun konflik sosial.2 Setiap manusia didorong untuk melaksanakan ajaran Islam secara menyeluruh dari segi kehidupan. Sebab Islam tidak hanya berbicara tentang ibadah ritual, melainkan semua aspek kehidupan manusia. Apabila keseluruhan hidup manusia telah berada di atas sendi ajaran Islam maka kebahagiaan hakiki yang menjadi tujuan hidup manusia akan tercapai.3 1 Al-Qur an surat al-baqoroh ayat 208, Al-Qur an dan Terjemahnya, Diponegoro, Bandung, 2006, hlm 25. 2 Munzir Suparta dan Harjani Hefni, Metode Dakwah:Cet. 3, Kencana, Jakarta, 2009, hlm 314. 3 Ali Anwar Yusuf, Wawasan Islam, CV. Pusaka Setia, Bandung, 2002, hlm 30. 1

2 Islam adalah agama dakwah. Artinya agama yang selalu mendorong umatnya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Dakwah Islam itu sendiri adalah tugas suci yang dibebankan kepada setiap muslim dimana saja ia berada, sebagaimana termaktub dalam al-qur an dan as-sunnah Rasulullah Saw., kewajiban dakwah menyerukan dan menyampaikan agama Islam kepada masyarakat. Dakwah Islam, dakwah yang bertujuan untuk memancing dan mengharapkan potensi fitri manusia agar eksistensi mereka mempunyai makna di hadapan Tuhan dan sejarah. Berarti kewajiban berdakwah adalah tugas setiap umat secara keseluruhan bukan hanya tugas kelompok tertentu umat Islam.4 Oleh karena itu merupakan suatu keharusan bagi orang-orang yang beriman untuk tolong menolong dalam menegakkan kebaikan. Untuk tercapainya sasaran Dakwah maka tentunya diperlukan suatu sistem komunikasi yang baik dalam hal penataan perkataan maupun perbuatan yang dalam banyak hal sangat relevan dan terkait dengan nilainilai keislaman, dengan adanya kondisi seperti ini maka para da i harus mempunyai pemahaman yang mendalam tentang dakwah. Pada dasarnya dakwah adalah membawa perubahan dari yang tidak beriman menjadi beriman, dari yang beriman menjadi lebih beriman (taqwa), dari yang tidak baik menjadi baik, dari yang baik menjadi lebih baik. Dakwah disebut juga dapat mempererat hubungan antar sesama manusia. Di sinilah tantangan bagi seorang da i sebagai agen sosialisasi, penerus risalah nabi, sebagai penyambung lidah ajaran Islam, sebagai pejuang kebenaran, memperbaiki segala bentuk penyelewengan, dan meluruskan jalan hidup yang tersesat kepada jalan hidup yang bermoral serta berbudi pekerti. Oleh karena itu, para da i dituntut untuk mampu menyentuh dan menyejukkan hati manusia, sehingga dakwah Islamiyah akan senantiasa diterima di tengah-tengah lingkungan bermasyarakat.5 4 Wahidin Saputra, Pengantar IlmuDakwah, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta, 2012, hlm 240-241. 5 Munzir Suparta dan Harjani Hefni, Op. Cit, hlm 318.

3 Dalam kehidupan seperti saat ini, hubungan antar masyarakat mulai berkurang dikarenakan perkembangan teknologi, pola pikir dan pola hidup modern. Sedikit sekali dalam masyarakat yang bisa mempertahankan rasa solidaritas antar sesama. Rasa solidaritas dalam membentuk suatu masyarakat sangatlah penting, karena dengan rasa solidaritas tersebut akan tercipta suatu masyarakat yang sejahtera, dengan rasa kekeluargaan dan rasa gotong royong yang tinggi. Untuk mewujudkan masyarakat yang mempunyai rasa solidaritas yang tinggi maka perlu adanya pemahaman tentang metode dakwah bi al-mujadalah. Solidaritas adalah rasa kebersamaan, rasa kesatuan kepentingan, rasa simpati sebagai salah satu anggota dari kelas yang sama atau bisa diartikan perasaan atau ungkapan dalam sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama. Apa yang membentuk dasar dari solidaritas bervariasi antar masyarakat. Dalam masyarakat sederhana mungkin terutama berbasis di sekitar nilai-nilai kekerabatan dan berbagi. Dalam masyarakat yang lebih kompleks terdapat berbagai teori mengenai apa yang memberikan kontribusi rasa solidaritas sosial.6 Allah berfirman dalam QS al-hujurat ayat:10 yang berbunyi: Artinya: Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S alhujurat:10 ) Imam Ibnu Katsir berkata, Semuanya adalah saudara seagama, sebagaimana sabda Rasulullah saw., Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain; tidak menzholimi dan tidak mencelakakannya. Ukhuwah yang disinggung dalam ayat al-qur an di atas yaitu adalah ukhuwah dalam agama, dan ini merupakan salah satu nikmat yang 6 http://definisidanpengertian.blogspot.com/2011/02/pengertian-solidaritas.html, 15/04/2014.

4 dikaruniakan oleh Allah kepada kaum muslimin. Ayat diatas juga menyebutkan kata iman dan ukhuwah sebagai dua hal yang selalu beriringan, sekaligus menuntut orang-orang yang berukhuwah itu agar melaksanakan hal-hal yang mengokohkannya dan mengokohkan iman, yaitu berpegang teguh kepada manhaj Allah, meninggalkan perpecahan, berdakwah kepada kebaikan, memerintahkan yang ma ruf, dan mencegah kemungkaran.7 Dakwah merupakan kegiatan yang dapat mempererat hubungan antar sesama dengan menggunakan berbagai metode (cara) serta pendekatan yang dapat diterapkan saat ini seperti pada masyarakat pedesaan. Penerapan metode Dakwah di desa dapat diterapkan berdasarkan kondisi desa, program kegiatan di desa dan terutama pada karakteristik masyarakat, selanjutnya yang menjadi subjek dalam menerapkan metode dakwah adalah Tokoh Agama, Kepala Desa dan Perangkat Desa lainnya. Dalam hal ini Kepala Desalah yang berperan penting dalam memahami dan melayani segala kebutuhan warga, karena sikap warga yang belum mencerminkan rasa kekeluargaan dan gotong royong antar warganya, untuk itu Kepala Desa dan Tokoh Agama melakukan musyawarah (bi al-mujadalah) supaya menjadikan masyarakat yang saling memiliki rasa gotong royong dan tidak individualistik. Oleh karena itu penerapan metode dakwah bi al-mujadalah dapat juga diterapkan oleh Kepala Desa, karena dengan bermusyawarah masyarakat akan dapat meningkatkan ukhuwah dan bergotongroyong. Penerapan metode dakwah bi al-mujadalah di Desa Jatihadi, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang dalam majelis ta lim yang bertujuan untuk meningkatkan solidaritas masyarakatnya. Masyarakat Desa Jatihadi, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang ini mempunyai cara tersendiri untuk menciptakan rasa saling kekeluargaan dan saling gotong royong antar warga satu dengan yang lainnya. Masyarakat Desa Jatihadi ini dulunya sangat minim sekali rasa saling kekeluargaan dan saling gotong 7 Ali Abdul Halim Mahmud, Merajut Benang Ukhuwah Isamiyah, Era Intermedia, Solo, 2000, hlm 28.

5 royong antar warga satu dengan yang lainnya. Dikarenakan konflik antar warganya sendiri yang masih saling menguatkan kepentingan masingmasing tanpa memikirkan kepentingan bersama. Kejadian ini sangat memprihatinkan karena antar warga satu dengan yang lain saling acuh tak acuh dan saling mengedepannya ego masing-masing. Melihat kenyataan di atas membuat Tokoh Agama yang ada di Desa Jatihadi mengambil langkah untuk mengembalikan nilai-nilai sosial warga dengan cara melakukan musyawarah antar warga dalam sebuah perkumpulan di desa. Meski pada awalnya minat warga dalam melakukan perkumpulan tersebut sedikit dan bahkan sempat terjadi penolakan dalam pelaksanaan perkumpulan tersebut, tetapi pada akhirnya para warga mulai menyadari bahwa perbuatan tersebut tidak baik dan tidak seharusnya dilakukan. Dalam hal ini rasa kekeluargaan yang ada di Desa Jatihadi mulai bisa kembali sedikit demi sedikit dengan berjalannya waktu dan membuat hubungan antar warga menjadi semakin erat. Hal ini juga terlihat dengan banyaknya kegiatan baru yang dilakukan oleh warga Desa Jatihadi.8 Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Jatihadi seperti masyarakat desa yang masih bersifat individualistik antar warganya yang menjadikan penghambat desa menuju tatanan yang lebih demokratis. Untuk itu perlu adanya Tokoh Agama desa dalam peningkatan solidaritas masyarakat melalui kegiatan Dakwah di Desa Jatihadi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di desa tersebut. Sehingga peneliti mengangkat judul penelitian ini yaitu Implementasi Metode Dakwah bi al-mujadalah dalam Meningkatkan Solidaritas Masyarakat Desa Jatihadi Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang. B. Fokus Penelitian Fokus pada penelitian ini adalah kegiatan dakwah yang dilakukan oleh da i dalam pemecahan suatu masalah di lingkungan masyarakat dengan menggunakan metode dakwah bi al-mujadalah. Yaitu metode bertukar 8 Hasil Observasi, tanggal 11 November 2015.

6 pikiran (debat) dengan menggunakan cara yang baik dan benar sesuai alqur an dan hadits. Metode ini diterapkan bertujuan supaya warga dapat bertukar pikiran dan mengeluarkan pendapat masing-masing agar mencapai suatu keputusan yang disepakati oleh bersama. Sikap individualistik antar warga yang dikarenakan sikap warga yang masih mementingkan ego masing-masing dan kurangnya rasa gotong royong inilah yang menjadi kendala terciptanya sikap solidaritas sosial di masyarakat. Melihat peristiwa tersebut Tokoh Agama (da i) mengambil langkah untuk mencoba menerapkan metode bi al-mujadalah untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh warga (mad u), agar dapat tercipta masyarakat yang sejahtera, memiliki rasa kekeluargaan dan gotong royong. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka, rumusan masalah yang akan dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan metode dakwah bi al-mujadalah pada majelis ta lim at-taqwa dalam meningkatkan solidaritas masyarakat di Desa Jatihadi? 2. Apa faktor pendukung dan penghambat dakwah bi al-mujadalah pada majelis ta lim at-taqwa dalam meningkatkan solidaritas masyarakat di Desa Jatihadi? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk meneliti penerapan metode dakwah bi al-mujadalah pada majelis ta lim at-taqwa dalam meningkatkan solidaritas masyarakat di Desa Jatihadi. 2. Untuk meneliti faktor pendukung dan penghambat penerapan metode dakwah bi al-mujadalah pada majelis ta lim at-taqwa dalam meningkatkan solidaritas masyarakat di Desa Jatihadi.

7 E. Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai terkait dengan penelitian yang diajukan di atas adalah: 1. Manfaat Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan bisa memberikan sebuah kontribusi pemikiran dan memperluas wacana pemikiran tentang penerapan metode dakwah bi al-mujadalah dalam meningkatkan solidaritas masyarakat Desa Jatihadi, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang. 2. Manfaat Secara Praktis a. Dapat meningkatkan solidaritas masyarakat di Desa Jatihadi melalui metode dakwah bi al-mujadalah dalam mencapai keberhasilan dalam kesejahteraan dan rasa kekeluargaan di masyarakat Desa Jatihadi tersebut. b. Dengan metode dakwah bi al-mujadalah yang telah terealisasikan, diharapkan masyarakat Desa Jatihadi dapat saling menghargai pendapat dari yang laindan bisa mempererat hubungan kekeluargaan antar masyarakatnya.