PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KAUM MINORITAS MUSLIM ATAS PERLAKUAN DISKRIMINATIF DI UNI EROPA

dokumen-dokumen yang mirip
PERLAKUAN DISKRIMINASI TERHADAP ETNIS ROHINGYA OLEH MYANMAR DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL

PERLINDUNGAN PENGUNGSI SURIAH KORBAN GERAKAN NEGARA ISLAM IRAK AN SURIAH DI NEGARA-NEGARA EROPA. Oleh : Nandia Amitaria

INSTRUMEN HUKUM MENGENAI HAM


UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

ANALISIS YURIDIS HUKUMAN MATI TERHADAP TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI MALAYSIA DARI SUDUT PANDANG HUKUM HAK ASASI MANUSIA INTERNASIONAL

MEKANISME PENGADUAN DAN PELAPORAN TERHADAP PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

TINJAUAN HUKUM LAUT INTERNASIONAL MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM NELAYAN TRADISIONAL INDONESIA. Jacklyn Fiorentina

Hak Beribadah di Indonesia Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 4 Agustus 2015; disetujui: 6 Agustus 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MAKALAH. Mengenal Konvensi-konvensi. Oleh: M. Syafi ie, S.H., M.H.

PENERAPAN PRINSIP NON REFOULEMENT TERHADAP PENGUNGSI DALAM NEGARA YANG BUKAN MERUPAKAN PESERTA KONVENSI MENGENAI STATUS PENGUNGSI TAHUN 1951

BAB I PENDAHULUAN. perang Dunia II dan pada waktu pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEDUDUKAN SBKRI (SURAT BUKTI KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA) TERHADAP HAK WNI KETURUNAN TIONGHOA DITINJAU DARI HUKUM HAM INTERNASIONAL

Memutus Rantai Pelanggaran Kebebasan Beragama Oleh Zainal Abidin

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PP&PA. Strategi Nasional. Sosial Budaya.

PENEGAKAN HUKUM HUMANITER DALAM KONFLIK BERSENJATA INTERNAL SURIAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I - PENDAHULUAN. 1 Perjanjian Westphalia pada tahun 1648 menciptakan konsep kedaulatan Westphalia

HAK AZASI MANUSIA. Materi Perkuliahan Ilmu Politik FH Unsri. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ATURAN PERILAKU BAGI APARAT PENEGAK HUKUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

KEABSAHAN SUDAN SELATAN SEBAGAI NEGARA MERDEKA BARU DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL

LEGALITAS PENGANCAMAN DAN PENGGUNAAN SENJATA NUKLIR OLEH NEGARA DALAM HUKUM INTERNASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MAKALAH. CEDAW: Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Oleh: Antarini Pratiwi Arna, S.H., LL.M

A. Instrumen Perlindungan Hukum PLRT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Materi Bahasan. n Pengertian HAM. n Generasi HAM. n Konsepsi Non-Barat. n Perdebatan Internasional tentang HAM.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI

BAB I PENDAHULUAN. kajian tidak hanya mengatur hubungan hukum dalam hubungan kerja

BAB III INSTRUMEN INTERNASIONAL PERLINDUNGAN HAM PEREMPUAN

PERNYATAAN. Nama : Cinintya Putri Deany. Nomor Pokok Mahasiswa :

RESUME SKRIPSI. Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak. bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan dan berkedudukan sama di

Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Kompetensi. Hukum Dan Hak Asasi Manusia Hak Turut Serta dalam Pemerintahan (HTSdP) Hak Turut Serta dalam Pemerintahan. hukum dengan HTSdP.

Program Kekhususan Hukum Internasional dan Hukum Bisnis Internasional Fakultas Hukum Universitas Udayana

PROBLEMATIKA YURIDIS UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya buku Dei delitti e delle pene/on crimes and Punishment (Pidana

BUKU AJAR (BAHAN AJAR) PERLINDUNGAN HAK ANAK. Oleh : I Gede Pasek Eka Wisanjaya SH, MH

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tak dapat dihindari lagi, disebabkan oleh pergolakan ekonomi dalam

PERLINDUNGAN WARGA NEGARA DARI DISKRIMINASI RAS DAN ETNIS. Triyanto Prodi PPKn FKIP Universitas Sebelas Maret

Oleh: Dr. Makarim Wibisono Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Seminar KOMNAS Perempuan Hotel Kartika Chandra, 12 Maret 2012

Keyword: Profesi Bidan, Hak Asasi Manusia, Perbedaan Gender

PENGATURAN KEANEKARAGAMAN HAYATI BAWAH LAUT BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN

HAK VETO DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA DALAM KAITAN DENGAN PRINSIP PERSAMAAN KEDAULATAN

PELANGGARAN KEDAULATAN NEGARA TERKAIT TINDAKAN SPIONASE DALAM HUBUNGAN DIPLOMASI INTERNASIONAL

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASILAN SKRIPSI... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL...

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DAN/ ATAU SAKSI KORBAN TRANSNATIONAL CRIME DALAM PROSES PENEGAKAN HUKUM PIDANA

STATUS TENTARA ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

Pengantar Memahami Hak Ekosob. M. Dian Nafi PATTIRO-NZAID

KATA PENGANTAR. Segala puji syukur penulis panjatkan hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

Sejarah Konvensi menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman lain yang Kejam, Tidak Manusiawi atau Merendahkan Martabat Manusia telah diadopsi ole

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS HAK EKSKLUSIF PEMILIK MEREK DI INDONESIA TERHADAP PELANGGARAN MEREK DALAM BENTUK PERJANJIAN LISENSI

BAB I PENDAHULUAN. Hak asasi manusia ( selanjutnya disingkat dengan HAM ) adalah seperangkat hak yang

PELUANG DAN KENDALA MEMASUKKAN RUU KKG DALAM PROLEGNAS Oleh : Dra. Hj. Soemientarsi Muntoro M.Si

TATA CARA PENUNTUTAN HAK WARIS OLEH AHLI WARIS YANG SEBELUMNYA DINYATAKAN HILANG BERDASARKAN KITAB UNDANG- UNDANG HUKUM PERDATA (KUHPERDATA)

KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN MULTI- NASIONAL (MNC) DALAM HUKUM INTERNASIONAL

II. TINJAUAN PUSTAKA

PUTUSAN Perkara Nomor 007/PUU-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

TESIS PROGRA AM STUDI ILMU HUKUM DESMAN

HAK AZASI MANUSIA DAN PENEGAKAN SUPREMASI HUKUM

HAM dan Hukum Ekonomi Internasional

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK-ANAK YANG MENJADI KORBAN PENGGUNAAN SENJATA AGENT ORANGE DALAM PERANG VIETNAM

TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN BRISTISH PETROLEUM

DAFTAR ISI. Maksud, Tujuan dan Kerangka Penulisan Buku...3 BAGIAN I BAB I EVOLUSI PEMIKIRAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA...

Prinsip Dasar Peran Pengacara

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM

HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK: Sebuah Pengantar

ANALISIS TENTANG PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI PIHAK DALAM PEMBENTUKAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

PERAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN BANGSA BANGSA DALAM PEMBATASAN PENGGUNAAN SENJATA

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Perkara Nomor 007/PUU-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN Y ANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MODUL VII HAK AZAZI MANUSIA

BAB V KESIMPULAN. di berbagai belahan dunia. Di titik ini, norma-norma HAM menyebar luas ke seluruh

Keywords: Role, UNCITRAL, Harmonization, E-Commerce.

KEDUDUKAN KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA SEBAGAI LEMBAGA NEGARA INDEPENDEN DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

Pendidikan Kewarganegaraan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

HUKUM EKONOMI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. HAM yang disediakan oleh pemerintah, media masa, institusi pendidikan, dan berbagai lembaga

UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA PASAL 1

BAB I PENDAHULUAN. disabilitas yang tidak menyadari dengan potensi yang mereka miliki. Sudah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang tidak terlepas dari

PERLINDUNGAN PENDUDUK SIPIL PADA KONDISI PERANG MENGGUNAKAN CLUSTER BOMBS DAN KAITANNYA DENGAN TEORI JUST WAR

BAHAN AJAR HAK ASASI MANUSIA PEMENUHAN HAK ATAS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PARA TENAGA KERJA

Transkripsi:

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KAUM MINORITAS MUSLIM ATAS PERLAKUAN DISKRIMINATIF DI UNI EROPA Oleh : Miga Sari Ganda Kusuma Prof. Dr. I Made Pasek Diantha, SH., MS I Made Budi Arsika, SH., LLM Bagian Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT Muslims as a part of minorities in European Union are potentially being discriminated, that this matter shall caught our attention because each EU member state basically recognize and respect the human rights, and certainly enacting their national law as well regulating the protection against discrimination. The analysis of this writings is based on the implementation of EU laws, protection against discrimination given by each EU government and the possible remedies for discriminated Muslims. In principle, the European Union has been applying certain rule regarding discrimination presented as EU Directive which should be implemented by all EU member states. As a form of human rights protection, EU provides four optional settlements on discrimination through international agencies, regional court, EU body and EU Court and also national courts. Keywords: Discrimination, Muslim Minorities, European Union Laws. ABSTRAK Kaum muslim sebagai bagian dari golongan minoritas di Uni Eropa berpotensi mendapat perlakuan diskriminasi yang mana hal ini perlu mendapat sorotan karena negaranegara yang tergabung dalam Uni Eropa pada dasarnya memberi penghormatan dan penghargaan atas HAM dan memiliki aturan hukum serta perlindungan yang tegas perihal diskriminasi. Analisa dari penulisan ini dilakukan berdasar pada keberlakuan aturan hukum Uni Eropa, bentuk perlindungan hukum yang diupayakan oleh pemerintah dari masingmasing negara anggota dan upaya penyelesaian sengketa yang mungkin ditempuh oleh kaum muslim. Pada dasarnya Uni Eropa telah mengatur perihal diskriminasi tersebut ke dalam directives yang diberlakukan di seluruh negara anggota Uni Eropa. Sebagai bentuk perlindungan hukum, Uni Eropa nyatanya memberikan empat level upaya penyelesaian masalah diskriminasi tersebut, yakni melalui lembaga internasional, melalui pengadilan regional, lembaga dan pengadilan Uni Eropa serta melalui pengadilan nasional. Kata Kunci : Diskriminasi, Minoritas Muslim, Hukum Uni Eropa. I. PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Kedatangan imigran muslim ke Eropa pasca Perang Dunia II menambah keragaman etnik, budaya dan agama di benua Eropa. Namun kesulitan kaum muslim dalam berintegrasi ke dalam nilai dan budaya Eropa, serta buruknya pandangan publik setelah 1

2 terjadinya teror yang mengatasnamakan Islam menimbulkan adanya konflik dan perbedaan pandangan antara umat muslim Eropa, yang merupakan bagian dari suatu kelompok minoritas, dengan masyarakat Eropa secara keseluruhan. 1 Hal ini lambat laun menyebabkan timbulnya perlakuan berbeda bagi kaum muslim yang secara jelas terlihat dalam bidang pekerjaan dan pendidikan yang keduanya tekait dengan kesulitan dalam melaksanakan ibadah dan ajaran Islam sebagaimana penggunaan busana dan simbol keagamaan. Namun dalam kenyataannya seluruh negara anggota Uni Eropa merupakan negara yang berdasar pada hukum dan menjunjung tinggi HAM serta kebebasan dasar yang dituangkan dalam aturan hukum nasionalnya masing-masing. Negara anggota Uni Eropa juga merupakan anggota dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Council of Europe (CoE), sehingga turut pula terikat pada dua kovenan HAM internasional bentukan PBB dan European Convention on Human Rights bentukan CoE. Di sisi lain hukum Uni Eropa juga memberikan pengaturan pelarangan diskriminasi yang keberlakuannya bergantung pada hukum nasional. 1.2 TujuanPenulisan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memahami keberadaan aturan hukum Uni Eropa terkait dengan pelarangan diskriminasi terkhusus pada umat muslim dan menganalisa bentuk perlindungan terhadap hak minoritas yang dimiliki kaum muslim yang berdomisili di dalam teritori Uni Eropa. II. HASIL PEMBAHASAN 2.1 MetodePenelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian hukum normatif, yaitu dengan cara meneliti bahan pustaka dan data sekunder. 2 Penggunaan pendekatan perundang-undangan dan analisa konsep hukum membantu penulis untuk mengkaji instrumen-instrumen hukum baik nasional, regional maupun internasional terkait dengan perlindungan HAM dan pelarangan diskriminasi di Eropa, serta menjabarkan konsep perlindungan HAM yang tertuang dalam keseluruhan aturan hukum tersebut. Selain 1 Mogens Jensen, 2010, Report: Islam, Islamist and Islamophobia in Europe, Parliamentary Assembly of Council of Europe, h.8 2 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2006, Penelitian Hukum Normatif: Tinjauan Singkat, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta h. 14.

3 itu digunakan pula pendekatan perbandingan hukum untuk menggali perbandingan dan keselarasan dari instrumen hukum yang diberlakukan di Uni Eropa dan mengamati kasuskasus yang telah diproses dan ditangani baik melalui peradilan nasional, peradilan regional maupun berdasarkan mekanisme di level internasional. 2.2 Hasil dan Pembahasan 2.2.1. Pengaturan HAM di Uni Eropa Dalam konteks regional sebagai anggota dari CoE, negara-negara anggota Uni Eropa terikat pada European Convention on Human Rights (ECHR) dan sebagai bagian dari Uni Eropa, para negara anggota ini hendaknya turut pula tunduk pada hukum Uni Eropa. Keberhasilan Treaty of Lisbon dalam memberikan status bagi the Charter of Fundamental Rights of the European Union untuk berlaku setara dengan perjanjian pembentukan Uni Eropa 3, menjadi dasar dari pengaturan tentang HAM dan anti diskriminasi di Uni Eropa. Selanjutnya Uni Eropa telah berhasil mengeluarkan dua anti diskriminasi directive, yakni the Employment Equality Directive (2000/78/EC) 4, yang melarang adanya diskriminasi berdasar pada gender, agama dan kepercayaan, umur dan kondisi cacat fisik dalam area ketenagakerjaan dan the Racial Equality Directive (2000/43/EC) 5, yang melarang adanya diskriminasi berdasar pada ras dan etnis dalam konteks ketenagakerjaan, yang melingkupi pula area sistem kesejahteraan dan jaminan sosial. Di luar kedua bidang yang diatur di dalam kedua directive tersebut, pengaturan dikembalikan kepada hukum nasional masing-masing negara anggota Uni Eropa. Dalam kenyataannya hukum nasional dari masing-masing negara anggota Uni Eropa ternyata tidak sebatas mengimplementasikan hukum Uni Eropa, akan tetapi juga mengadaptasi keseluruhan perjanjian internasional maupun regional yang berhubungan dengan isu pelarangan diskriminasi. 12-13. 3 Routledge, 2010, European Union Law 2010-2011, Routledge Taylor&Francis Group, New York, h. 4 Official Journal L 303, 02/12/2000 P. 0016 002, diakses Rabu 25 September 2013. http://eur-lex.europa.eu/lexuriserv/lexuriserv.do?uri=celex:32000l0078:en:html 5 Official Journal L 180, 19/07/2000 P. 0022 002, diakses Rabu 25 September 2013. http://eur-lex.europa.eu/lexuriserv/lexuriserv.do?uri=celex:32000l0043:en:html,

4 2.2.2. Perlindungan Hukum Terhadap Perlakuan Diskriminasi Implementasi keseluruhan aturan hukum atas pelarangan diskriminasi di Uni Eropa bermuara pada bentuk perlindungan yang dijabarkan dalam empat cara, yaitu Pertama, dalam level internasional perlindungan diberikan melalui peran salah satu badan PBB yakni, Human Rights Council yang memungkinkan dilakukannya complaint dan mekanisme Universal Periodic Review 6, serta melalui peran sejumlah Komite sebagaimana Human Rights Committee yang menerima mekanisme communication. Kedua, dalam level regional Eropa melalui peran European Court of Human Rights (ECtHR), dimana minoritas muslim yang merasa mendapat perlakuan diskriminasi dan berdomisili di salah satu negara anggota Uni Eropa memiliki kesempatan untuk mengajukan individual complaint ke negaranya tersebut pada ECtHR berdasarkan pada Pasal 34 ECHR. Ketiga, melalui lembaga yang dibentuk oleh Uni Eropa sendiri yakni European Union Agency for Fundamental Rights (FRA) yang mendukung dan memberi pengawasan terhadap masalah HAM termasuk diskriminasi dan terkhusus hadirnya Court of Justice of the European Union (CJEU) untuk menegakkan hukum Uni Eropa sehingga pengadilan nasional dari negara-negara anggota memiliki referensi dan dapat menegakkan anti diskriminasi directives yang ada secara ideal. Terakhir, adalah melalui mekanisme peradilan nasional dari masing-masing negara anggota Uni Eropa. Bahwa antara hukum nasional dan hukum Uni Eropa memiliki keterikatan yang erat satu dengan lainnya, maka pengadilan nasional tersebut mendukung penegakan dari anti diskriminasi directives yang dikeluarkan oleh Uni Eropa. 7 III KESIMPULAN 1. Hukum Uni Eropa telah mengatur perihal pelarangan diskriminasi di dalam Lisbon Treaty, yang mana perjanjian ini mempertegas kedudukan Charter of Fundamental Rights of the European Union sebagai piagam HAM Uni Eropa. Secara lebih spesifik terdapat dua directive yang mengatur pelarangan diskriminasi, yaitu the 6 http://www.ohchr.org/en/hrbodies/hrc/pages/aboutcouncil.aspx, diakses Rabu 25 September 2013. 7 Klaus-Dieter Borchardt, 2010, The ABC of European Union law, Publications Office of the European Union, Luxembourg, h. 114.

5 Employment Equality Directive (2000/78/EC) yang mengatur pelarangan diskriminasi berdasarkan agama, kendatipun terbatas hanya dalam dunia pekerjaan dan the Racial Equality Directive (2000/43/EC) yang melarang adanya diskriminasi berdasarkan ras dalam bidang kesejahteraan sosial. 2. Bentuk perlindungan hukum yang ditegaskan dalam hukum Uni Eropa diberikan melalui empat cara, yaitu; Pertama, dalam level internasional melalui peran badan PBB maupun melalui sejumlah Komite yang dibentuk berdasarkan perjanjian internasional. Kedua, dalam level regional Eropa melalui peran European Court of Human Rights (ECtHR). Ketiga adalah melalui European Union Agency for Fundamental Rights (FRA) yang dibentuk oleh Uni Eropa dan terkhusus hadirnya Court of Justice of European Union (CJEU) yang berperan memberi intepretasi yang jelas atas hukum Uni Eropa dan memastikan legislasi nasional dari negara anggota telah sesuai dengan hukum Uni Eropa. Terakhir, adalah melalui mekanisme peradilan nasional negara-negara anggota, yang mana pengadilan nasional akan mendukung penegakan dari anti diskriminasi directives yang dikeluarkan oleh Uni Eropa. DAFTAR PUSTAKA Borchardt, Klaus-Dieter, 2010, The ABC of European Union law, Publications Office of the European Union, Luxembourg. Routledge, 2010, European Union Law 2010-2011, Routledge Taylor&Francis Group, New York. Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2006, Penelitian Hukum Normatif: Tinjauan Singkat, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Jensen, Mogens, 2010, Report: Islam, Islamist and Islamophobia in Europe, Parliamentary Assembly of Council of Europe. Universal Declaration of Human Rights International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights International Covenant on Civil and Political Rights European Convention on Human Rights Consolidated Version of the Treaty on European Union Charter of Fundamental Rights of the European Union (Lisbon Treaty) Council Directive 2000/78/EC & Council Directive 2000/43/EC