Oleh: Rivzal Putra Sakti Mahasiswa Program Studi PPKn, Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

DEMOKRASI PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA : FAUZAN AZIZ NIM : : M KHALIS PURWANTO, Drs, MM


BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA

PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

MAKALAH PANCASILA DEMOKRASI PANCASILA

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

Assalamu alaikum. Wr. Wb.

PENINGKATAN PEMAHAMAN PANCASILA DALAM DUNIA PENDIDIKAN. Kurangnya pemahaman nilai luhur Pancasila saat ini menjadi salah satu hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya yang

2. Macam-Macam Norma. a. Norma Kesusilaan

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

PANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si.

KURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. peninggalan nenek moyang yang sangat berbeda latar belakangnya. Keragaman

Pancasila : Persatuan Indonesia. STMIK AMIKOM Yogyakarta

Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap etnik (suku) di Indonesia memiliki kebudayaan masing-masing yang berbeda

NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ageng Sine Yogi, 2014

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beragam mempunyai perbedaan antar wilayah. Hubungan hidup antar sesama

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

Disusun oleh : Passadewa NIM : Kelompok : Hak Asasi Program Studi : S1 Jurusan : Sistem Informasi Nama Dosen

C. Perilaku sesuai dengan Norma dalam Kehidupan Sehari-hari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil laporan, deskripsi serta pembahasan hasil penelitian

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KRAMA ADAT SASAK

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama rahmatan lil alamin.ajarannya diperuntukkan bagi umat

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM PELAKSANAAN TRADISI MERON (Studi Kasus di desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati) NASKAH PUBLIKASI

2017 DAMPAK MODERNISASI TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT KAMPUNG BENDA KEREP KOTA CIREBON TAHUN

MENGHIDUPKAN 8 FUNGSI KELUARGA MENUJU KELUARGA SEJAHTERA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

KEPALA DESA MADU SARI KABUPATEN KUBU RAYA PERATURAN DESA MADU SARI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 2 TAHUN 2007 T E N T A N G LEMBAGA ADAT MARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARA ENIM,

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS. persaudaraan antar keluarga/gandong sangat diprioritaskan. Bagaimana melalui meja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ratusan suku bangsa,

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM RITUAL TINGKEPAN DI DUSUN GINTUNGAN DESA BUTUH KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN 2011 SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASIR NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN, PERLINDUNGAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN LEMBAGA ADAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PENDIDIKAN PANCASILA. Modul ke: 15TEKNIK. Pancasila dan implementasi terhadap sila pertama. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain, manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kebudayaan yang berbeda-beda antara satu sama lain. Hal ini dapat kita

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

PANCASSILA SEBAGAI LANDASAN HUKUM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

BAB I PENDAHULUAN. yang berada di sebelah timur pulau Sumbawa yang berbatasan langsung dengan NTT adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu suku bangsa mempunyai berbagai macam kebudayaan, tiap

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. yang dicita-citakan. Sejalan dengan Mukadimah Undang Undang Dasar 1945,

5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

KEPALA DESA MARGOMULYO KABUPATEN BLITAR PERATURAN KEPALA DESA MARGOMULYO NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budi Utomo, 2014

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA ADAT KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA. Dosen Pembimbing: Mohammad Idris. P, Drs, MM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Kehidupan manusia di manapun

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

STUDI TENTANG TATA CARA MASYARAKAT TO KAILI RAI DALAM MEMPERTAHANKAN BUDAYA DAN ADAT MELALUI UPACARA NOGUNTI VO DI KELURAHAN BAIYA KECAMATAN PALU UTARA DITINJAU DARI NILAI-NILAI PANCASILA Oleh: Rivzal Putra Sakti Mahasiswa Program Studi PPKn, Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu; 1) Mendeskripsikan makna simbol-simbol dan nilai- nilai yang terkandung dalam upacara Nogunti Vo pada masyarakat to Kaili Rai di Kelurahan Baiya Kecamatan Palu Utara, ditinjau dari nilai-nilai Pancasila, dan 2) Mendeskripsikan upaya masyarakat to Kaili Rai di Kelurahan Baiya Kecamatan Palu Utara dalam mempertahankan adat atau budaya upacara Nogunti Vo. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian, menunjukkan: 1) Simbol simbol yang digunakan pada upacara Nogunti Vo yang dilakukan oleh masyarakat to Kaili Rai Kelurahan Baiya Kecamatan Palu Utara yaitu; Kelapa, pakaian warna kuning, gunting, telur, beras kuning, beras putih, daun siranindi, lilin, pinang dan sirih, serta Al-Quran dan 2) Nilai-nilai Pancasila pada upacara Nogunti Vo yaitu; a) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mencerminkan nilai keimanan, ketaqwaan dan keselarasan; b) Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mencerminkan nilai Keselarasan dan Keberadaban; c) Sila Persatuan Indonesia mencerminkan nilai Kebersamaan dan nilai persatuan dan kesatuan; d) Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan mencerminkan nilai kedamaian, musyawarah untuk mencapai mufakat, dan kebijaksanaan; dan e) Sila Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat Indonesia mencerminkan nilai keadilan dan kesejahteraan. Selanjutnya, upaya yang untuk mempertahankan dan melestarikan adat atau budaya yaitu melaksanaan upacara adat Nogunti Vo secara turun temurun sesuai tata cara, kaidah pelaksanaan dan persyaratan simbol-simbol yang digunakan. Kesimpulan yang diperoleh yaitu upacara adat Nogunti Vo merupakan ucapan selamat kedua, pemberian nama melalui pengurbanan hewan, dan ungkapan rasa syukur atas karunia Allah SWT yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Kata kunci: Masyarakat Kaili, Upacara No Gunti Vo, Nilai-nilai Pancasila Pendahuluan Kebudayaan sebagai warisan menurut penulis, merupakan keharusan sistem yang telah di kembangkan oleh para leluhur selama berabad-abad yang lalu, yang di dalamnya mengandung banyak ilmu pengetahuan yang perlu diresapi dan dilestarikan serta dijadikan acuan dalam merancang suatu bentuk kerangka kehidupan, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang baik yang bernorma. Rivzal Putra Sakti: Studi tentang Tata Cara To Kaili Rai dalam Mempertahankan.. Page 1

Sebagai bangsa yang memiliki warisan budaya yang timbul dan berkembang dalam ratusan suku bangsa dengan ciri khas tersendiri, maka sewajarnyalah jika sebagai bangsa Indonesia selalu berusaha menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur dari budaya segenap suku bangsa tersebut, sebagai bagian yang sangat penting dari kebudayaan nasional. Selain menjalankan salah satu dari syariat agama, nogunti Vo adalah salah satu unsur budaya yang perlu dilestarikan keberadaannya dan sampai saat ini masih eksis dilakukan. Semua aspek budaya suku Kaili di dikaji lebih dalam dan dilestarikan berdasarkan nilainilai pancasila yang harus di lestarikan, sebagai upaya pelestarian dan pengembangan. Adat atau budaya daerah merupakan aset kebudayaan nasional yang tidak lepas dari peranan masyarakat sebagai pendukung kebudayaan tersebut. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat mempunyai arti penting dalam kelestarian kebudayaan suatu daerah. Salah satu contohnya adalah pelaksanaan upacara adat Nogunti Vo (gunting rambut) oleh masyarakat to Kaili di Kelurahan Baiyah Kecamatan Palu Utara. Upacara adat Nogunti Vo (gunting rambut) adalah salah satu budaya atau tata cara/adat istiadat yang diwariskan oleh para leluhur yang dianggap salah satu tradisi yang patut dilestarikan karena dianggap sebagai kewajiban bagi orang tua yang mempunyai anak (bayi), yang dilakukan berdasarkan syarat-syarat tertentu dan berdasarkan syariat agama Islam. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas mendorong peneliti untuk mengkaji salah satu aspek yaitu berkaitan dengan tata cara masyarakat to Kaili Rai Kelurahan Baiyah Kecamatan Palu Utara dalam mempertahankan budaya dan adat di ditinjau dari nilai-nilai Pancasila dengan melakukan penelitian yang berjudul Studi Tentang Tata Cara Masyarakat to Kaili Rai dalam Mempertahankan Budaya dan Adat melalui Upacara Nogunti Vo di Kelurahan Baiyah Kecamatan Palu Utara ditinjau dari Nilai-Nilai Pancasila. Metode Penelitian Berdasarkan pada masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang menggambarkan masalah-masalah yang berhubungan dengan kajian penelitian ini dengan memberi penjelasan yang lengkap tantang tata cara masyarakat to Kaili dalam mempertahankan budaya dan adat di Kelurahan Baiyah Kecamatan Palu Utara ditinjau dari nilai-nilai Pancasia. Jenis penelitian yang digunakan adalah Interaktif dan Partisipatoris yang melibatkan beberapa sumber informasi, termasuk tokoh adat dan masyarakat di Kelurahan Baiya Kecamatan Palu Utara. Rivzal Putra Sakti: Studi tentang Tata Cara To Kaili Rai dalam Mempertahankan.. Page 2

Analisis data dilakukan selama dan setelah penelitian karena penelitian ini adalah kualitatif. Data yang terkumpul akan dianalisis melalui tiga tahap, yaitu: reduksi, penyajian, kemudian penyimpulan data dan diinterpresentasikan. Ketiga tahapan analisis data tersebut, oleh I.G.A.K. Wardani, dkk. (2006:2.31). Hasil Penelitian Gambaran Umum Pemerintahan Tanah Kaili Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dalam rangkah studi tentang tata cara masyarakat To Kaili Rai dalam mempertahankan budaya dan adat melalui upacara Nogunti Vo di Kelurahan Baiyah Kecamatan Palu Utara ditinjau dari nilai Pancasila. Selanjutnya Nur Djarudin Abdullah (1976:10 ) menyatakan bahwa Nogunti Vo merupakan upacara adat kedua bagi seorang bayi. Dalam upacara adat ini, sekaligus dilakukan pemberian nama kepada Bayi melalui pemotongan kambing yang disebut Aqiqah. Segala persiapan dilakukan sebagaimana mestinya. Berdasarkan tata cara pelaksanaan upacara No Gunti Vo tersebut, maka berikut di paparkan hasil penelitian berdasarkan hasil observasi tentang nilai-nilai yang terkandung dalam upacara adat No Gunti Vo. a. Hasil Observasi Upacara Adat Nogunti Vo Berdasarkan hasil observasi pada pelaksanaan upacara adat Nogunti Vo, nilai-nilai Pancasila tercermin dari segala aktivitas yang berlangsung. Nilai-nilai yang dimaksud seperti sebelas nilai yang dipaparkan oleh Amiruddin Umar Said (2009:10) yaitu nilai kedamaian, keimanan, ketakwaan, keadilan, kesetaraan, keselarasan, kebeberdaban, persatuan dan kesatuan, musyawarah untuk mencapai mufakat, kebijaksanaan dan kesejahteraan. Nilai-nilai tersebut merupakan cerminan nilai-nilai Pancasila yaitu: 1) Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa Nilai-nilai yang merupakan cerminan dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa yaitu: Nilai Keimanan. Pelaksanaan upacara adat Nogunti Vo melibatkan unsur-unsur keagamaan atau adanya pembacaan ayat-ayat suci Al- Quran dan pembacaan do a. 2. Sila Kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Nilai- nilai yang merupakan cerminan dari sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yaitu: Keselarasan merupakan keadaan yang menggambarkan keteraturan, ketertiban dan Rivzal Putra Sakti: Studi tentang Tata Cara To Kaili Rai dalam Mempertahankan.. Page 3

ketaatan, karena setiap mahkluk melaksanakan peran dan fungsinya secara tepat dan porposional, sehingga timbul suasana harmoni, tentram, dan damai. 3. Sila Ketiga Persatuan Indonesia Nilai- nilai yang merupakan cerminan dari sila Persatuan Indonesia yaitu: Kebersamaan. Kerja sama dan gotong royong dalam pelaksanaan upacara adat Nogunti Vo meruapakan hal yang paling penting agar upacara adat dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan serta syarat yang ditetapkan dan Persatuan dan kesatuan. Pelaksanaan upacara adat Nogunti Vo dilakukan bagi agama Islam merupakan sunnah Rasul yang wajib dilakukan. 4. Sila Keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Nilai yang merupakan cerminan dari sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan yaitu: kedamaian. Dalam pelaksanaan upacara adat Nogunti Vo tidak terdapat konflik atau kekerasan. Sikap sosial yang dilaksanakan secara selaras, serasi dan seimbang menimbulkan keteraturan, ketertiban, dan ketentraman. Semua unsur yang terlibat memiliki pengendalian diri yang tinggi tidak ada perebutan kepentingan. Musyawarah untuk mencapai mufakat, Setiap keputusan yang diambil merupakan menggambarkan hasil olah pikir dan olah rasa yang bersumber dari hati nurani dan bersendi pada kebenaran, keadilan dan keutamaan dan memberi ketentraman. 5. Sila Kelima Keadilan Sosial basi seluruh Rakyat Indonesia Nilai yang merupakan cerminan dari sila Keadilan Sosial basi seluruh Rakyat Indonesia yaitu: Keadilan. Dalam upacara adat Nogunti Vo, nilai-nilai keadilan tercermin dalam suatu sikap yang tidak membeda-bedakan. Semua kalangan masyarakat yang melaksanakan upacara adat Nogunti Vo mendapat perlakuan yang sama dan menerima sikap sosial yang sama dari setiap unsur dalam masyarakat. Keadilan merupakan hal yang paling utama dalam upacara adat Nogunti Vo. Hasil Wawancara Wawancara dilakukan terhadap dua belas informan yang sudah ditetapkan. Wawancara dilakukan untuk memperoleh penjelasan pembanding dengan temuan peneliti berdasarkan hasil observasi, memperkuat validitas hasil observasi. Rivzal Putra Sakti: Studi tentang Tata Cara To Kaili Rai dalam Mempertahankan.. Page 4

1. Simbol-simbol dalam upacara Nogunti Vo tersebut yaitu: Kelapa,Pakaian adat warna kuning, Gunting, Telur, Beras Kuning, Beras Putih, Daun Siranindi, Lilin, Pinang dan Sirih, Al- Quran. 2. Masyarakat to Kaili Rai melaksanakan upacara adat Nogunti Vo selain sebagai budaya yang dilakukan secara turun temurun warisan leluhur atau nenek moyang juga dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur orang tua dikaruniai seorang anak baik laki-laki maupun perempuan. 3. Masyarakat Kaili Kelurahan Baiyah Kecamatan Palu Utara mengganggap upacara adat Nogunti Vo sebagai salah satu upaya menjaga dan melestarikan budaya. Alasan yang mendasari pernyataan tersebut menurut salah satu informan, bahwa upacara adat Nogunti Vo sebagai salah satu upaya menjaga dan melestarikan budaya karena jika tidak dilestarikan maka akan berdampak lunturnya nilai-nilai atau adat-istiadat. 4. Apakah upacara adat Nogunti Vo dilakukan oleh masyarakat to kaili Rai tanpa kecuali? pertanyaan tersebut mempunyai perolehan jawaban yang yang sama, yang menyatakan ya memberikan alasan bahwa adat tersebut harus dilaksanakan tanpa terkecuali, karena apabila tidak dilaksanakan berarti tidak melaksanakan salah satu syariat agama dan tidak menghargai dan ikut melestarikan budaya bangsa yang diwariskan oleh nenek moyang kita. 5. Apakah orang akan menderita beban mental apabila tidak melaksanakan Nogunti Vo? Alasan informan menjawab ya karena jika tidak dilakukan orang tua akan terus menerus merasa tidak menyelesaikan kewajibannya sebagai orang tua. 6. Apakah semua syarat harus dipenuhi ketika melakukan upacara adat Nogunti Vo? yang menjawab ya memberikan alasan bahwa jika tidak memenuhi semua persyaratan menurut adat istiadat setempat, pelaksanaan upacara tidak tidak dapat dilaksanakan. 7. Apakah upacara adat Nogunti Vo memberikan dampak yang tidak baik jika tidak dilakukan sesuai dengan tata cara pelaksanaannya, tidak memenuhi semua persyaratan yang ditentukan, atau tidak dilaksanakan sama sekali. Jawaban ya disertai alasan alasan yaitu dampak yang tidak baik jika dilakukan upacara tidak sesuai dengan tata cara pelaksanaannya yaitu memungkinkan dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. 8. Apakah semua masyarakat To Kaili Rai melakukan upacara adat Nogunti Vo? ya informan memberikan alasan bahwa jika tidak melakukan adat istiadat setempat maka masyarakat memiliki filterisasi sehingga tidak mudah terpengaruh dan salah menafsirkan perkembangan Rivzal Putra Sakti: Studi tentang Tata Cara To Kaili Rai dalam Mempertahankan.. Page 5

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sehingga dapat terkontaminasi dengan budaya luar sebagai salah satu dampak globalisasi. 9. Apakah masyarakat To Kaili Rai merasakan manfaat upacara adat Nogunti Vo? Semua informan memberikan jawaban ya. Pernyataan tersebut disertai alasan bahwa suatu upacara adat adalah kewajiban yang harus dilakukan untuk melestarikan budaya yang diwariskan nenek moyang atau para leluhur. 10. Apakah ada upaya lain yang dilakukan masyarakat To Kaili Rai ditinjau dari nilai-nilai pancasila selain melestarikan upacara adat Nogunti Vo? Semua informan menjawab Ya. Alasannya sama, Sebelum pada tahapan Nogunti Vo, dilakukan upacara ketika bayi dalam kandungan Nilama/Nolengga, setelah lahir; Nikama, Nisawiraka, dan Patampuluh, dan berikutnya barulah Nogunti Vo. 11. Apakah ada sanksi dari ketua adat jika ada masyarakat To Kaili Rai yang tidak melakukan upacara adat Nogunti Vo? Semua instrumen menjawab ya, dengan alasan yang sama bahwa jika tidak melaksanakan upacara adat Nogunti Vo, maka akan diberi teguran dan merasa dikucilkan dalam lingkungan masyarakat setempat. I. PEMBAHASAN Penelitian melalui observasi dan wawancara dilakukan oleh peneliti sebagai untuk menetapkan sumber informasi tentang tata cara masyarakat to Kaili Rai dalam mempertahankan budaya dan adat melalui upacara Nogunti Vo di Kelurahan Baiyah Kecamatan Palu Utara ditinjau dari Nilai-nilai Pancasila. Sebagaimana hasil penelitian yang dikemukakan di atas, hasil tersebut akan dibahas untuk mengetahui bagaimana keterkaitan antara teori-teori serta penafsiran dan penjelasan dengan temuan atau teori yang terungkap di lapangan. Berikutnya nilai-nilai Pancasila yang tercermin dalam pelaksanaan upacara adat Nogunti Vo, dijelaskan dalam pembahasan berikut. 1. Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Nilai keimanan, ketaqwaan dan keselarasan tercermin dalam pelaksanaan upacara adat Nogunti Vo sebagai salah satu unsur kebudayaan bangsa. Pembacaan ayat-ayat suci AL- Quran dan pembacaan do a menunjukkan suatu sikap yang menggambarkan keyakinan akan adanya kekuatan transedental yang disebut Tuhan Yang Maha Esa. Upacara adat Nogunti Vo, merupakan bagian dari wujud keimanan serta doa yang dipanjatkan hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Rivzal Putra Sakti: Studi tentang Tata Cara To Kaili Rai dalam Mempertahankan.. Page 6

2. Sila Kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Nilai Keselarasan dan Keberadaban tercermin dalam pelaksanaan upacara adat Nogunti Vo. Demi menuju keselarasan hidup, maka dalam behubungan dengan orang lain telah dikembangklan sikap dan perilaku pengendalian diri keselarasan merupakan keadaan yang menggambarkan keteraturan, ketertiban dan ketaatan. Setiap mahkluk melaksanakan peran dan fungsinya secara tepat dan porposional, agar tercipta suasana keharmonisan, ketentraman, dan kedamaian. 3. Sila Ketiga Persatuan Indonesia. Nilai Kebersamaan dan Nilai Persatuan dan kesatuan tercermin dalam pelaksanaan upacara adat Nogunti Vo. Kerja sama dan gotong royong dalam pelaksanaan upacara adat Nogunti Vo meruapakan hal yang paling penting agar upacara adat dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan dan syarat yang ditetapkan. 4. Sila Keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Nilai kedamaian, Musyawarah untuk mencapai mufakat, dan Kebijaksanaan tercermin dalam sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Dalam pelaksanaan upacara adat Nogunti Vo tidak terdapat konflik atau kekerasan, yang ada hanyalah suatu sikap sosial yang dilaksanakan secara selaras, serasi dan seimbang sehingga menimbulkan keteraturan, keterlibatan, dan ketentraman. Nilai yang terkandung pada sila ini adalah menutamakan kepentingan bangsa dan negara dengan cara bermusyawarah untuk mencapai kata mufakat (Ruliana Kuswartinah, 2009: 14). 1 5. Sila Kelima Keadilan Sosial basi seluruh Rakyat Indonesia. Nilai Keadilan dan Kesejahteraan merupakan cerminan dari sila Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Dalam upacara adat Nogunti Vo, nilai keadilan tercermin dalam suatu sikap yang tidak membeda-bedakan. Semua kalangan masyarakat yang melaksanakan upacara adat Nogunti Vo mendapat perlakuan yang sama dan menerima sikap sosial yang sama dari setiap unsur dalam masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dengan sepuluh butir pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada, beberapa alasan yang mendasari jawaban pertanyaan. Alasan penjasan tersebut diantaranya: 1 Ruliana Kuswartinah, 2009. Ayo Belajar Kewarganegaraan. Solo: Penerbit PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, hal 14. Rivzal Putra Sakti: Studi tentang Tata Cara To Kaili Rai dalam Mempertahankan.. Page 7

1. Upacara adat Nogunti vo menggunakan simbol-simbol dan yang mempunyai manfaat dan makna yang sangat tinggi. Simbol simbol tersebut yaitu: a. Kelapa; agar anak yang digunting rambutnya akan menjadi anak yang berguna bagi orang tua dan keluarganya sesuai dengan kegunaan kelapa. Manfaatnya adalah digunakan sebagai tempat untuk menyimpan rambut. b. Pakaian adat warna kuning; Melambangkan warna Emas (kerajaan) c. (dahulunya hanya digunakan oleh keturunan raja, namun demi sekarang sudah digunakan untuk semua kalangan) untuk menjaga kelestarian dari syarat ini, saat ini sudah digunakan oleh semua kalangan, yang melambangkan tidak adanya perbedaan. Manfaatnya lambang kebesaran. d. Artinya semua manusia diciptakan sama sebagai mahkluk yang paling mulai di atas semua mahkluk dan mempunyai kedudukan yang sama dihadapan Tuhan Yang Maha Esa. e. Gunting untuk menggunting rambut. f. Telur; melambangkan keselamatan bayi. Sebagai simbol keselamatan. g. Beras Kuning melambangkan keselamatan bayi sebagai simbol keselamatan. h. Beras Putih; agar makanan yang dimakan kelak dapat membuat anak sehat dan tumbuh besar. Manfaatnya sebagai simbol kesehatan dan pertumbuhan. i. Daun Siranindi; agar anak tersebut keberadaanya di tengah keluarga dapat menjejukkan. Manfaatnya sebagai simbol kesejukkan. j. Lilin; agar masa depan anak akan terang seperti nyala lilin. Manfaatnya sebagai simbol terang. k. Pinang dan Sirih; agar anak tersebut mulus perjalanan hidupnya dan kuat, seperti pinang dan sirih. Manfaatnya sebagai sibol perjalanan hidu yang kuat dan kokoh. l. Al-Quran; agar anak tersebut kelak dapat menjadi anak yang saleh dan saleha serta dapat membaca Al-Quran dengan baik dan lancar. Manfaatnya sebagai simbol keagamaan. 2. Masyarakat to Kaili Rai melaksanakan upacara adat Nogunti Vo selain sebagai budaya yang dilakukan secara turun temurun warisan leluhur atau nenek moyang juga dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur orang tua dikaruniai seorang anak baik laki-laki maupun perempuan. Oleh karena itu, rasa syukur tersebut diwujudkan dengan melaksanakan aqiqah yang seperti yang disunnatkan oleh Nabi Muhammad dan dilakukan berdasarkan syariat agama Islam. Rivzal Putra Sakti: Studi tentang Tata Cara To Kaili Rai dalam Mempertahankan.. Page 8

3. Masyarakat Kaili Kelurahan Baiyah Kecamatan Palu Utara mengganggap upacara adat Nogunti Vo sebagai salah satu upaya menjaga dan melestarikan budaya. Alasan yang mendasari pernyataan tersebut menurut salah satu informan, bahwa upacara adat Nogunti Vo sebagai salah satu upaya menjaga dan melestarikan budaya karena jika tidak dilestarikan maka akan berdampak lunturnya nilai-nilai atau adat-istiadat yang menanamkan nilai keagamaan dan dapat memberikan peluang kepada generasi kita menerima budaya lain yang tidak sesuai dengan tradisi atau budaya kita yang memiliki pola atau kaidah berdasasarkan syariat agama Islam. 4. Apakah upacara adat Nogunti Vo dilakukan oleh masyarakat to kaili Rai tanpa kecuali? pertanyaan tersebut mempunyai perolehan jawaban yang yang sama, yang menyatakan ya memberikan alasan bahwa adat tersebut harus dilaksanakan tanpa terkecuali, karena apabila tidak dilaksanakan berarti tidak melaksanakan salah satu syariat agama dan tidak menghargai dan ikut melestarikan budaya bangsa yang diwariskan oleh nenek moyang kita. 5. Apakah orang akan menderita beban mental apabila tidak melaksanakan Nogunti Vo? Alasan informan menjawab ya karena jika tidak dilakukan orang tua akan terus menerus merasa tidak menyelesaikan kewajibannya sebagai orang tua. Dan adat dapat memberikan kepribadian yang baik kepada anak. 6. Apakah semua syarat harus dipenuhi ketika melakukan upacara adat Nogunti Vo? yang menjawab ya memberikan alasan bahwa jika tidak memenuhi semua persyaratan menurut adat istiadat setempat, pelaksanaan upacara tidak tidak dapat dilaksanakan. Oleh karena itu harus memerlukan kesiapan secara rohani maupun secara material. 7. Apakah upacara adat Nogunti Vo memberikan dampak yang tidak baik jika tidak dilakukan sesuai dengan tata cara pelaksanaannya, tidak memenuhi semua persyaratan yang ditentukan, atau tidak dilaksanakan sama sekali. Jawaban ya disertai alasan alasan yaitu dampak yang tidak baik jika dilakukan upacara tidak sesuai dengan tata cara pelaksanaannya yaitu memungkinkan dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya si tidak menurut atau patuh pada orang tua. 8. Apakah semua masyarakat To Kaili Rai melakukan upacara adat Nogunti Vo? ya informan memberikan alasan bahwa jika tidak melakukan adat istiadat setempat maka masyarakat memiliki filterisasi sehingga tidak mudah terpengaruh dan salah menafsirkan perkembangan Rivzal Putra Sakti: Studi tentang Tata Cara To Kaili Rai dalam Mempertahankan.. Page 9

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sehingga dapat terkontaminasi dengan budaya luar sebagai salah satu dampak globalisasi. 9. Apakah masyarakat To Kaili Rai merasakan manfaat upacara adat Nogunti Vo? Semua informan memberikan jawaban ya. Pernyataan tersebut disertai alasan bahwa suatu upacara adat adalah kewajiban yang harus dilakukan untuk melestarikan budaya yang diwariskan nenek moyang atau para leluhur. 10. Apakah ada upaya lain yang dilakukan masyarakat To Kaili Rai ditinjau dari nilai-nilai pancasila selain melestarikan upacara adat Nogunti Vo? Semua informan menjawab Ya. Alasannya sama, banyak upaya yang dilakukan ditinjau dari nilai Pancasila selain upacara adat Nogunti Vo. Sebelum pada tahapan Nogunti Vo, dilakukan upacara ketika bayi dalam kandungan Nilama/Nolengga, setelah lahir; Nikama, Nisawiraka, dan Patampuluh, dan berikutnya barulah Nogunti Vo. 11. Apakah ada sanksi dari ketua adat jika ada masyarakat To Kaili Rai yang tidak melakukan upacara adat Nogunti Vo? Semua instrumen menjawab ya, dengan alasan yang sama bahwa jika tidak melaksanakan upacara adat Nogunti Vo, maka akan diberi teguran dan merasa dikucilkan dalam lingkungan masyarakat setempat. II. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa upacara adat Nogunti vo adalah ucapan selamat kedua sekaligus pemberian nama melalui pengurbanan hewan dan ungkapan rasa syukur atas karunia Allah SWT, kemudian nilai-nilai yang terkandung dalam upacara Nogunti Vo di Kelurahan Baiyah Kecamatan Palu Utara, dan keterkaitannya dengan dengan nilai-nilai Pancasila adalah nilai kedamaian, keimanan, ketaqwaan, keadilan, kesetaraan, keselarasan, keberadaban, persatuan dan kesatuan, musyawarah untuk mencapai mufakat, serta kebijaksanaan dan kesejahteraan serta upaya masyarakat To Kaili Rai di Kelurahan Baiyah Kecamatan Palu Utara dalam mempertahankan dan melestarikan adat atau budaya Upacara Nogunti Vo adalah melakukan upacara adat secara turun temurun sesuai dengan tata cara pelaksanaan, persyaratan dan alat atau bahan yang digunakan. Adapun saran-saran yang diajukkan yaitu: Hendaknya kita menyadari bahwa sebagai bagian dari suku bangsa dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dalam diri tertanam nilai-nilai Pancasila yang penerapannya dapat dilihat dari nilai kedamaian, keimanan, Rivzal Putra Sakti: Studi tentang Tata Cara To Kaili Rai dalam Mempertahankan.. Page 10

ketaqwaan, keadilan, kesetaraan, keselarasan, keberadaban, persatuan dan kesatuan, musyawarah untuk mencapai mufakat, serta kebijaksanaan dan kesejahteraan. Sebagai bagian dari keberagaman Suku Bangsa dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kita dapat melaksanakan, memelihara dan melestarikan adat istiadat atau budaya daerah setempat terutama adat istiadat atau budaya yang di dalammnya terdapat nilai-nilai Pancasila dan hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber inspirasi untuk mengkaji keberagaman yang merupakan ciri khas dan karakteristik Bangsa Indonesia ditinjau dari nilai-nilai Pancasila. DAFTAR PUSTAKA Amiruddin Umar Said, 2009 Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan (berlaku di lingkungan sendiri), Palu; Sulawesi Tengah. Nur Djarudin Abdullah, 1976. Hukum Adat Kaili, Palu; Sulawesi Tengah. Ruliana Kuswartinah, 2009. Ayo Belajar Kewarganegaraan. Solo: Penerbit PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Wardani, I.G.A.K. Dkk. 2006 Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta; Penerbit Departemen Pendidikan Nasional, Universitas Terbuka. Rivzal Putra Sakti: Studi tentang Tata Cara To Kaili Rai dalam Mempertahankan.. Page 11