HUBUNGAN LAMA MENJALI HEMODIALISA DENGAN STRES PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD PROF. Dr. H. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. angka ini meningkat menjadi 219 pasien dan tahun 2013 menjadi 418 pasien. Bila

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi secara akut dan kronis. Dikatakan akut apabila penyakit berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Disease: Improving Global Outcomes Quality (KDIGO) dan the Kidney Disease

BAB I PENDAHULUAN. CKD merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia yang berdampak besar pada

BAB I PENDAHULUAN. multipel. Semua upaya mencegah gagal ginjal amat penting. Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi menggantikan sebagian fungsi ginjal. Terapi pengganti yang. adalah terapi hemodialisis (Arliza, 2006).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. gagal untuk mempertahankan metabolism dan keseimbangan cairan dan elektrolit,


BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh, mengatur konsentrasi garam dalam darah, dan mengatur keseimbangan asambasa

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANGSA

Afniwati, Amira Permata Sari Tarigan, Yunita Ayu Lestari Tarigan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi ginjal secara optimal untuk membuang zat-zat sisa dan

BAB I PENDAHULUAN. Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah kerusakan ginjal yang menyebabkan ginjal tidak dapat membuang

GAMBARAN MEKANISME KOPING PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA RSUD. PROF. DR. W. Z.

BAB I PENDAHULUAN. disease) saat ini masih menjadi masalah yang besar, sebagaimana prediksi

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Ginjal memiliki fungsi untuk mengeluarkan bahan dan sisa-sisa

2025 (Sandra, 2012). Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2012

BAB I dalam Neliya, 2012). Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal

BAB I PENDAHULUAN. komposisi cairan tubuh dengan nilai Gloumerulus Filtration Rate (GFR) 25%-10% dari nilai normal (Ulya & Suryanto 2007).

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan

Setiawan Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Siti Khadijah Palembang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh secara menyeluruh karena ginjal adalah salah satu organ vital

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh mereka yang menderita gagal ginjal (Indraratna, 2012). Terapi diet

BAB I PENDAHULUAN. 2009). Gagal ginjal yang terjadi secara mendadak disebut gagal ginjal akut,

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dan kekuatan tubuh yang menyebabkan aktivitas kerja terganggu, tubuh

BAB I PENDAHULUAN. menghambat kemampuan seseorang untuk hidup sehat. Penyakit penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang dapat dilakukan adalah pengendalian penyakit tidak menular. 2

ejournal Keperawatan (e-kep) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. mendadak dan hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

HUBUNGAN PENAMPILAN PERAN DENGAN STRES PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI UNIT HEMODIALISA RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MENJALANI HEMODIALISA PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik seperti Glomerulonephritis Chronic, Diabetic

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya semakin meningkat setiap tahun di negara-negara berkembang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS SEBELUM DAN SETELAH MENJALANI TINDAKAN HEMODIALISIS DI RUANG HEMODIALISA RSUD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN. dan progresif, kadang sampai bertahun-tahun, dengan pasien sering tidak

HUBUNGAN ANTARA LAMA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN DEPRESI PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUP. PROF. Dr. R. D.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalaminya. Akan tetapi usia tidak selalu menjadi faktor penentu dalam perolehan

Tabel 1.1 Keaslian penelitian

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN DIET PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. juta orang mengalami gagal ginjal. Data dari The United State Renal Data System

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 15,2%, prevalensi PGK pada stadium 1-3 meningkat menjadi 6,5 % dan

STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Ginjal kiri letaknya lebih tinggi dari ginjal kanan, berwarna merah keunguan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronis (Chronic Renal Failure) adalah kerusakan ginjal progresif

PENGETAHUAN DIABETES MELITUS DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DM TIPE 2

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam jangka waktu yang lama (Noer, Soemyarso, 2006). Menurut (Brunner

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Kepuasan Pasien di Ruangan Interna RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Ginjal Kronik (PGK) (Centers For Diseae Control and Prevention, ginjal (Foote & Manley, 2008; Haryono, 2013).

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penurunan atau kegagalan fungsi ginjal berupa penurunan fungsi

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

Kata kunci : Dukungan Sosial Keluarga, Hemodialisis, Penyakit Ginjal Kronis

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

: DYANA CITRA MOKODOMPIT NIM

ARTIKEL PENELITIAN. Vina Octavia Simanjuntak 1, Rebecca Rumesty Lamtiar 2, Jenny N Sitepu 3 ABSTRACT

HUBUNGAN CITRA TUBUH DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KUALITAS TIDUR PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KOPING PENDERITA GASTROENTERITIS KRONIK DI RSUD. DR. HAULUSSY AMBON TAHUN *Dewiyusrianti Lina

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Diabetes Association / ADA (2011) DM adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya secara normal (Soematri, 2012).Secara global lebih dari 500 juta

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir adalah gangguan pada

KARAKTERISTIK PASIEN DAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI UNIT HEMODIALISA RSUD ULIN BANJARMASIN

INDIKATOR KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISA BERDASARKAN STRATEGI KOPING

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS DI INSTALASI HEMODIALISA RUANG DAHLIA BLU RSUP PROF. DR. R. D.

BAB I PENDAHULUAN. yang progresif dan lambat yang biasanya berlangsung beberapa tahun.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PEMBATASAN ASUPAN CAIRAN PADA PASIEN CKD YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

GAMBARAN KONSEP DIRI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO.

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. memperlancarkan darah dari zat toksin dan berbagai zat sisa. mengatur keseimbangan asam basa, mempertahankan volume dan

BAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

Melki Usman 1. Sunarto Kadir. Iqbal D. Husain Jurusan Keperawatan. Fakultas FIKK. Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. menghargai perasaan pasien yaitu dengan mencurahkan segala perhatian yang

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan berupa

BAB I PENDAHULUAN. penyakit menular mengalami penurunan tetapi terjadi peningkatan jumlah

Transkripsi:

HUBUNGAN LAMA MENJALI HEMODIALISA DENGAN STRES PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD PROF. Dr. H. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN 2015 Rillya Paputungan,dr. Zuhriana K Yusuf, M.Kes,Ns. Vik Salamanja, S.Kep,M,Kes. 1 Jurusan Ilmu Keperawatan FIKK UNG Email : Prilliapaputungan@gmail.com ABSTRAK Gagal ginjal kronik masih masalah besar didunia. Untuk menangani masalah tersebut dapat dilakukan berbagai terapi, salah satunya dengan terapi hemodialisa. Lama menjalani hemodialisa tersebut akan berdampak terhadap keadaan psikologis pasien. Pasien akan mengalami gangguan proses berpikir dan konsentrasi serta gangguan dalam berhubungan sosial. sehingga menyebabkan menurunnya pola pikir pasien seperti stres. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan lama menjalani hemodialisa dengan stres pada pasien gagal ginjal kronik di RSUD Prof. Dr. H Kota Gorontalo. Desain penelitian menggunakan Cross Sectional study. Populasi berjumlah 30 responden yang merupakan pasien gagal ginjal kronik. Sampel berjumlah 30 responden dengan teknik total sampling. Teknik analisis dengan uji fisher. Hasil penelitian sebagian besar lama menjalani hemodialisa, kurang dari 2 tahun dari 30 responden, pasien yang mengalami stres sedang persentasinya 60% dari 30 responden di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Hasil uji statistik didapatkan signifikansi 0,04 Yang berarti ada hubungan bermakna. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan lama menjalani hemodialisa dengan stres pada pasien gagal ginjal kronik di RSUD Prof Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo dengan nilai 0,04. Perawat hendaknya dalam melaksanakan asuhan keperawatan perlu melihat dan mempertimbangkan faktor karakteristik pasien, selama menjalani hemodialisa Kata Kunci: Hemodialisa, Stress, Gagal ginjal kronik 1 Rillya Paputungan. NIM : 841411004, Jurusan Keperawatan, FIKK, UNG, Pembimbng I dr.zuhriana K. Yusuf, M.Kes, Pembimbing II Vik Salamanja, S.kep, Ns, M.Kes

PENDAHULUAN Gagal Ginjal Kronik masih menjadi masalah besar di dunia. Selain sulit disembuhkan, biaya perawatan dan pengobatannya sangat mahal. Secara global lebih dari 500 juta orang mengalami Gagal Ginjal Kronis. Pada tahun 2005 prevalensi gagal ginjal kronik di Amerika Serikat terdapat 485.012 jumlah penduduk. Hal ini diikuti dengan jumlah penduduk 1. Penyakit ginjal kronik adalah masalah besar di Indonesia. Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri, 2009) terdapat 18 juta orang di Indonesia menderita penyakit ginjal kronik, data Indonesia Renal Regestry tahun 2007 jumlah pasien hemodialisa 2148 penduduk sedangkan tahun 2008 jumlah pasien hemodialisa mengalami peningkatan yaitu 2260 penduduk. Di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo berdasarkan rekam medic jumlah pasien menderita gagal ginjal kronik sebanyak 163 pasien tahun 2011. tahun 2011. Pada tahun 2012 angka ini meningkat menjadi 219 pasien dan tahun 2013 menjadi 418 pasien. Bila melihat data tersebut tingkat prevelensi gagal ginjal kronik setiap tahunnya meningkat rata-rata 30-35% (Data rekam medik RSAS, 2014). Terapi hemodialisa sangat mempengaruhi keadaan psikologis pasien. Pasien akan mengalami gangguan proses berpikir dan konsentrasi serta gangguan dalam berhubungan sosial. Semua kondisi tersebut akan menyebabkan menurunnya pola pikir seperti stres pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa 2. Stres adalah suatu kondisi atau keadaan tubuh yang terganggu karena tekanan psikologis. Biasanya stres dikaitkan bukan karena penyakit fisik, tetapi lebih karena masalah kejiwaan seseorang 3. Berdasarkan survey awal yang dilakukan di RS. Aloe Saboe Kota Gorontalo didapatkan kurang lebih 10 pasien perharinya yang menjalani hemodialisa. Ratarata pasien yang mengalami stres adalah pasien yang baru menjalani hemodialisa 3 bulan terakhir. Sedangkan pada pasien yang menjalani hemodialisa lebih dari 3 bulan, stres yang dialami pasien bisa meningkat dan bisa menurun. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, peneliti tertarik meneliti tentang Hubungan lama menjalani hemodialisa dengan stres pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSUD Prof. Dr. H. Aloe Saboe Kota Gorontalo. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien gagal ginjal yang menjalani terapi hemodialisa yang berjumlah 30 responden. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuisioner yang terdiri dari kuisioner data demografi dan kuisioner DASS pada pasien gagal ginjal kronik. Analisis data yang digunakan adalah uji fisher. HASIL PENELITIAN 1 Chen et al, 2009 dalam Suprayadi 2011, 2 Aguswina 2012, 3 Mumpuni & Wulandari 2010

1.Karakteristik Responden a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo Tabel 4.1 Distribusi frekuensi usia responden di ruang hemodialisa di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo Tahun 2015 No Umur Jumlah % (Tahun) 1 20-35 tahun 6 20,0 2 36-45 tahun 4 13,3 3 46-55 tahun 9 30,0 4 56-65 tahun 8 26,7 5 66-75 tahun 3 10,0 Total 30 100 Sumber: Data Primer, 2015 Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa 30 orang responden pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo, sebagian besar berada pada usia 46-55 tahun yaitu 9 orang pasien (30,0%). b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2 Distribusi frekuensi jenis kelamin reponden di ruang hemodialisa di RSUD. Prof. Dr. H. Aloei. Saboe Kota Gorontalo Tahun 2015 No Jenis Jumlah % Kelamin 1 Laki-laki 20 66,7 2 Perempuan 10 33,3 Total 30 100 Sumber: Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa 30 reponden pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo, 20 orang responden (66,7 %) berjenis kelamin laki-laki, 10 responden (33,3%) berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukan bahwa responden pasien yang menajalani hemodialisa di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo sebagian besar berjenis kelamin laki-laki. c. Lama pasien menjalani hemodialisa hemodialisa di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo Tabel 4.3 Distribusi lama pasien menjalani hemodialisa di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo tahun 2015 Lama No Menjalani Hemodialis a Jumlah %

1 2 >2 tahun <2 tahun 8 21 30,0 70,0 Jumlah 30 100 Sumber: Data Primer, 2015 Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa 30 orang responden pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo, 9 responden (30,0%) telah menjalani hemodialisa lebih dari 2 tahun, 21 responden (70%) telah menjalani kurang dari 2 tahun. Hal ini menunjukan bahwa responden lama yang menjalani hemodialisa di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo rata-rata kurang dari 2 tahun. d. Stres pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo Tabel 4.4 Distribusi Stres pada pasien gagal ginjal kronik diruang Hemodialisa RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo No Stres Pasien % Gagal Jumlah Ginjal Kronik 1 2 Stres ringan Stres sedang 11 19 40,0 60,0 Jumlah 30 100 Sumber: Data Primer, 2015 Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa 30 orang responden pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo, yang mengalami stres ringan 11 responden (36,7%), sedangkan yang mengalami stres sedang 19 responden (63,3). Hal ini menunjukan bahwa pasien yang mengalami stres sebagian besar stres sedang. HASIL ANALISIS BIVARIAT Hubungan Lama Menjalani Hemodialisa dengan Stres Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Tabel 4.5 Hasil uji statistik fisher s hubungan lama menjalani hemodialisa dengan stres pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo Tahun 2015

Stress Lama Menjalani HD > 2 Tahun > Tahun Jumlah P Value Ringan Sedang 6 5 3 16 11 19 0,04 Total 9 21 30 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4,5, dapat diketahui bahwa 19 responden tingkat stres sedang, 11 responden memiliki tingkat stres ringan. Untuk lama menjalani hemodialisa dapat dilihat dari tabel di atas bahwa, 16 responden yang memiliki tingkat stres sedang lama menjalani hemodialisa kurang dari 2 tahun, dan 3 responden yang memilik tingkat stres yang sama, telah menjalani hemodialisa lebih dari 2 tahun, dan 6 responden yang memiliki tingkat stres ringan, sudah menjalani hemodialisa lebih dari 2 tahun, dan 5 responden yang memiliki tingkat stres yang sama, sudah menjalani hemodialisa kurang dari 2 tahun. Hasil uji fisher s di dapatkan bahwa nilai p value = 0,04 < α=0,05 yang menunjukan ada hubungan lama menjalani hemodialisa dengan stres pada pasien gagal ginjal kronik. PEMBAHASAN 1. Lama Menjalani Hemodialisa di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo Berdasarkan hasil penelitian lama pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo bahwa dari 30 responden didapatka 8 orang pasien (30,0%) telah menjalani hemodialisa lebih dari 2 tahun, dan 21 orang pasien (70%) telah menjalani kurang dari 2 tahun. Dari data diatas, dapat diuraikan bahwa dari 21 responden yang lama menjalani hemodialisa ratarata kurang dari 2 tahun. Dapat dilihat bahwa 7 responden yang telah menjalani hemodialisa selama 6 bulan, 5 respoden yang lama menjalani hemodialisa sudah melakukan terapi hemodialisa selama 12 bulan, 5 responden juga yang lama menjalani hemodialisa sudah melakukan terapi hemodialia 8 bulan, dan terdapat 2 responden yang sama, yang pertama sudah melakukan hemodialisa selama 6 bulan dan 9 bulan, sedangkan 1 responden yang menjalani hemodialisa sudah melakukan terapi hemodialisa selama 10 bulan. Sedangkan 9 responden (30,0%) yang telah menjalani hemodialisa lebih dari 2 tahun, dari 9 responden ini 4 responden telah melakukan hemodialisa selama 3 tahun, dan 5 responden 2 tahun lebih.

Hemodialisa merupakan salah satu terapi pengganti yang menggantikan sebagian kerja dari fungsi ginjal dalam mengeluarkan sisa hasil metabolisme dan kelebihan cairan serta zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh melalui difusi hemofiltrasi Hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Brunner & Sudarrt juga menyatakan kehidupan berencana dalam waktu lama, yang berhubungan dengan terapi heodialisis dan pembatasan asupan makanan dan cairan, pasien gagal ginjal kronik sering menghilangkan semangan untuk hidup sehingga dapat memepengaruhi pola fikir pasien dalam menjalani terapi hemodialisis 2. Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang dikemukakan oleh para ahli serta hasil penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa lama menjalani hemodialisa seseorang pasien gagal ginjal kronik dapat dipengaruhi oleh penyakit sebelumnya yang dapat berakibat komplikasi lanjut, serta mengalami penurunan fungsi tubuh meneyababkan pasien dalam kehidupan sehari-harinya terganggu sehingga masalah tersebut dapat menyebabkan pasien tidak merasa berguna. Terapi hemodialisa sangat mempengaruhi keadaan psikologi pasien. Pasien akan mengalami gangguan proses berfikir dan konsentrasi serta gangguan dalam berhubungan sosial. 2. Stres Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 30 orang responden di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo, bahwa responden yang mengalami stres ringan 11 orang pasien (40,0%), sedangkan yang mengalami stres sedang 16 (50.0%) orang pasien, dan yang mengalami stres berat 3 (10,0%). Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian tim perawat hemodialisa RSUD moewardi surakarta (2007) bahwa 30% pasien hemodialisa mengalami stres ringan, 40% mengalami stres sedang dan 30% mengalami stres berat. Dalam penelitian ini didapatkan bahwa pasien yang menjalani hemodialisa memiliki tingkat stres yang berbeda-beda. Tingkat stres terbanyak yang dimiliki pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe adala stres sedang. Ini mungkin karena faktor lama menjalani hemodialisa itu sendiri atau faktor lain seperti pekerjaan, pendapatan, kebutuhan dan dukungan keluarga. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan pendapat para ahli serta hasil penelitian sebelumnya maka peneliti berkesimpulan bahwa stres pada pasien gagal ginjal kronik juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan pasien yang menjalani hemodialisa. Maka proses hemodialisa ini sangat penting mengingat terapi yang harus dijalani seumur hidup dan dapat berpengaruh terhadap fisik, psikologis, hubungan sosial serta lingkungan pasien itu sendiri. 3. Analisis Bivariate Hubungan Lama Menjalani Hemodialisa dengan Stres Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Ruang Hemodialisa RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo 2 1 O callaghan 2009, 2 Kartika 2009

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat hubungan lama menjalani hemodialisa dengan stres pada pasien gagal ginjal kronik di ruang Hemodiailisa Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo dengan nilai 0,04 (<0,05). Menurut asumsi peneliti, bahwa adanya hubungan lama menjalani hemodialisa dengan stres pada pasien gagal ginjal kronik di ruang Hemodialisa RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo karena dengan adanya lama menjalani hemodialisa yang dijalani pasien maka pasien akan semakin memahami penting dan manfaat yang dirasakan sehingga serta fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan, pasien akan merasa lebih baik. Terapi hemodialisa sangat memepengaruhi keadaan psikologis pasien. Pasien akan mengalami gangguan proses berfikir dan konsentrasi serta gangguan dalam berhubungan sosial. Sehingga pasien yang lama menjalani hemodialisa didapatkan di dalam penelitian ini, berbeda-beda. Asumsi peneliti juga didukung oleh pendapat 3 yang menyatakan pada awal menjalani hemodialisa respon pasien seolah-olah tidak menerima atas kehilangan fungsi ginjalnya, marah dengan kejadian yang ada dan merasa sedih dengan kejadian yang dialami sehingga memerlukan penyesuaian diri yang lama terhadap lingkungan yang baru dan harus menlani hemodialisa dua kali seminggu. Waktu yang diperlukan oleh pasien masing-masing pasien berbeda lamanya, semakin lama menjalani hemodialisa adaptasi pasien semakin baik karena pasien telah mendapat pendidikan kesehatan atau informasi yang diperlukan semakin banyak dari petugas kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian dan pendapat para ahli serta hasil penelitian sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa lama menjalani hemodialisa memiliki hubungan dengan stres pada pasien gagal ginjal kronik. Adanya proses adaptasi dan meningkatnya informasi yang diterima selama menjalani hemodialisa turut berperan dalam meningkatnya proses berfikir pasien terhadap hemodialisa. Semakin lama menjalani hemodialisa juga memberikan dampak positif bagi pasien karena lebih merasakan manfaatnya. Untuk itu dibutuhkan motivasi yang tinggi pasien dan dukungan petugas kesehatan serta keluarga selama pasien menjalani hemodialisa. 3 1 Sapri 2008

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti berkesimpulan bahwa : 1. Lama menjalani hemodialisa di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo rata-rata berada pada interval 1-3 tahun. 2. Stres pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo berada pada kategori stres sedang. 3. Terdapat hubungan lama menjalani hemodialisa dengan stres pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo dengan nilai 0,04. SARAN Pada bagian akhir penelitian ini, peneliti menyarankan kepada : 1. Rumah sakit Pelayanan yang diberikan kepada pasien selama menjalani hemodialisa hendaknya semakin diperhatikan seperti mengoptimalkan adanya penyuluhan dan sosialisasi yang lebih sering mengenai program tersebut dalam meningkatkan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik. 2. Perawat Perawat hendaknya dalam melaksanakan asuhan keperawatan perlu melihat dan mempertimbangkan faktor karakteristik pasien karena setiap manusia memiliki keunikan tersendiri, sehingga diperlukan pendekatan yang berbeda pada setiap pasien selama menjalani hemodialisa. 3. Peneliti lain Adanya penelitian yang lebih lanjut dan mendalam tentang hubungan lama menjalani hemodialisa dengan stres pada pasien gagal ginjal kronik. DAFTAR PUSTAKA Abata, Qorry Aina. 2014. Ilmu Penyakit Dalam. Yayasan PP Al-Furqon. Jawa Timur Aguswina. 2012. Karakteristik Pasien Dan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemdialisa. Jurnal. jurnal.usu.ac.id. Diakses tanggal 19 september 2014 Azizah L.M. 2011. Keperawatan Jiwa (Aplikasi Praktik Klinik) Graha Ilmu, Yogyakarta Chang.E. 2009. Patofisiologi: Aplikasi pada Praktek Keperawatan/Jonk Daly, Doug Elliott. Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Jakarta Depkes R.I, 2008. Pedoman Pelayanan Hemodilaisa disarana Pelayanan Kesehatan. Dirjen Bina Pelayanan Medik Spesialis. Depkes. R.I. Jakarta Efendi. 2008. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta

Sompie M. Elizabeth, dkk, 2015. Hubungan lama menjalani hemodialisis dengan depresi pada pasien dengan penyakit ginjal kronik di Rsup. Proof. dr. R. D. Kandou manado. Vol 3 no 1, Januari-april 2015 International Society of Nephrology (ISN) & International Federation of Kidney Foundation (IFKF). 2013. The rise in chronic kidney disease. Diperoleh pada tanggal 2 September 2013, dari http://www.worldkidneyday.org/donwload_file/142/154/ K/DOQI. (2001). Clinical Pratice Guedelines for Hemodialysis adequacy. Maret 2, 2010. http://www.kidney.alliance.org/profesionals/kdoqi/. Mumpuni, wulandari. 2010. Cara jitu mengatasi stres. ANDI. Yogyakarta Niken. (2014). Pengaruh Reminiscence Therapy Terhadap Tingat Stres Pada Lansia di Pstw Unit Budi Luhur Kasingan Bantul. Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta Nursalam. (2013). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta. O callaghan, C. 2009. At a glance sistem ginjal (2nd edition ed.). (E. Yasmine, penerj). Erlangga. Jakarta Padila. 2012. keperawatan Medikal Bedah. Nuha Medika. Yogyakarta Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri). 2009. Konsesus dialisis. Ed/1. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta Rasmun. 2004. Stres koping dan adaptasi. (Edisi I). Sagung Seto. Jakarta Riyanto, A. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Keehatan. Nuha. Yogyakarta Riyanto, 2011. Hubungan antara penambahan berat badan di antara dua waktu hemodialisis terhadap kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di Unit Hemodialisa IP2K Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta. Thesis. Program Pasca Sarjana FIK. Universitas Indonesia. Jakarta. Lib.ui.ac.id. Diakses tanggal 19 september 2014 Sapri, Akhmad. (2008). Gagal Ginjal Kronik Faktor-faktor yang Memepengaruhi Kepatuhan dalam Mengurangi Cairan pada Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di RSUD Dr. H. Abdul Lampung. Diakses dari www/docstoc.com. Diakses tanggal 22 September 2014

Septiwi, 2010. Hubungan adekuasi Hemodialisa dengan Kualitas Hidup Pasien Hemodialisis di Unit Hemodialisis RS Prof. Dr. Margono Purwokerto. Thesis. Program Pasca Sarjana Keperawatan Universitas Indonesia. Jakarta. Lib.ui.ac.id. Diakses tanggal 19 September 2014 Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan Edisi 1. Graha Ilmu. Yogyakarta Setiadi. (2013). Konsep dan Praktek Penulisan Riset Keperawatan. Graha Ilmu. Yokyakarta Siswadi Y, dkk. 2009. Seri asuhan keperawatan: Klien gangguan ginjal. EGC Jakarta Sudoyo A.W. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi 4. Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta Sukandar, E. 2006. Gagal ginjal dan panduan terapi dialisis. Pusat Informasi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UNPAD. Bandung Suprayadi, 2011. Tingkat kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik terapi hemodialisis. Jurnal Kesehatan Masyarakat. KEMAS 6 (2) (2011) 107-112 http://journal.unnes.ac.id. Diakses tanggal 19 September 2014. Suwitra K. 2007. Penyakit ginjal kronik. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid I. Ed/IV. Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta Suharyanto. & madjid. 2009. Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan. EGC. Jakarta tuart, G.W, and Laraia, M.T. 2009. Principles and pratice of psyhiatric nursing 9 th ed. St. Louis : Mosby Year Book Wahyu, 2011. Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Skripsi. FIK. USU. Medan WHO. 2013. How can we achievi global equity in provision of renal replacement therapy. Diperoleh pada tanggal 26 juni 2013 dari http://www.who.int/en/ Wijayakusuma, H. 2008. Bebas penyakit ginjal & saluran kemih. Pustaka Bunda. Jakarta Yuni. 2011. Hubungan Tingkat Stres dan Strategi Koping Pada Pasien yang Menjalani Terapi Hemodialsa. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan. Universitas Riau