BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode kausalitas yaitu dengan mengukur pengaruh variabel-variabel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau

BAB III METODE PENELITIAN. dipaparkan, maka model penelitian ini sebagai berikut: H1 (+) H2 (+) H3 (+) H4 (-) H5 (+) H6 (+)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-

BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. yaitu laporan keuangan triwulan Bank Umum Syaraih selama periode 2006-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena berikut hubunganhubungannya

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pertumbuhan sedangkan variabel dependentnya adalah sruktur modal.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Muamalat Indonesia. dikumpulkan dari web resmi Bank Indonesia dengan alamat situs

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel yang dinyatakan dalam angka-angka, dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

BAB III. Metode Penelitian. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. gambaran yang nyata mengenai fenomena yang diteliti.

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian dengan pendekatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa rasio-rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR),

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis (Sugiyono,2008).

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu tahun dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Muamalat Indonesia selama periode Dalam penelitian ini. yang menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerik atau angka yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Indonesia (BI) untuk periode Juni 2011 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Bank

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. populasi disebut parameter populasi dan ukuran-ukuran pada sampel disebut. sampel merupakan bagian dari populasi.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian empiris dalam bentuk pengujian hipotesis dengan metode kausalitas yaitu dengan mengukur pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Dimana dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah penghimpunan dana pihak ketiga, pembiayaan bermasalah, kecukupan modal dan rasio cepat, dan variabel dependen yang digunakan adalah profitabilitas. B. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah PT. Bank Muamalat Indonesia. C. Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan keuangan triwulan Bank Muamalat Indonesia selama tahun 2005-2014 yang diakses dari web resmi Bank Muamalat Indonesia (www.bankmuamalat.co.id). Selain itu juga bersumber pada buku, artikel, jurnal dan skripsi yang terkait dengan penelitian ini. 48

49 D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi. Dokumentasi adalah metode dengan cara membaca, menelaah, mengkaji dan mencari data-data tentang hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. E. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan/mengubah nilai. Variabel dapat dibagi menjadi dua macam yaitu variabel independen atau variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi dan variabel dependen atau variabel terikat yaitu variabel akibat atau variabel yang dipengaruhi. 1 Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah profitabilitas. Sedangkan variabel independen atau variabel bebas adalah penghimpunan dana pihak ketiga, pembiayaan bermasalah, kecukupan modal dan rasio cepat. 1. Variabel Dependen (variabel terikat) : Profitabilitas (Return On Asset) merupakan kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan laba dari perolehan asset yang dimiliki. Rasio ini dirumuskan: ROA = 2. Variabel Independen (variabel bebas) : a. Dana Pihak Ketiga Laba Bersih Sesudah Pajak x100% Total Aktiva hlm.42. 1 Mudrajat Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta : Erlangga,2003),

50 Dana pihak ketiga merupakan dana bank yang perolehannya dari kumpulan dana masyarakat. Dana tersebut diperoleh berdasarkan produk seperti giro wadi ah, tabungan wadi ah, tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Rasio ini dirumuskan : DPK = DPK Total Kewajiban x100% b. Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Financing) Non Performing Financing adalah rasio kinerja bank untuk mengukur pembiayaan bermasalah baik berupa pembiayaan kurang lancar, diragukan maupun macet terhadap total pembiayaan yang disalurkan secara keseluruhan. Rasio ini dirumuskan : NPF = Pembiayaan Bermasalah (KL, D, M) x100% Total Pembiayaan c. Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio) Capital Adequacy Ratio merupakan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh kegiatan operasi bank. Modal ini digunakan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank. Rasio ini dirumuskan : d. Rasio Cepat (Quick Ratio) CAR = Modal ATMR x100% Quick Ratio adalah kemampuan untuk membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid. Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-

51 kewajiban jangka pendek dengan asset yang dimiliki. Rasio ini dirumuskan : Quick Ratio = Aktiva Lancar Kewajiban Lancar

52 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Indikat Rumus Skala Sumber Data Penelitian Operasional or X 1 Penghimpun Dana bank yang DPK Rasio Laporan Keuangan an dana pihak ketiga perolehannya kumpulan masyarakat. dari dana DPK Total Kewajiban x100% Triwulan Bank Muamalat Indonesia, data diambil dari website Bank Muamalat Indonesia (BMI). X 2 Pembiayaan Risiko gagal bayar, NPF Rasio Laporan Keuangan bermasalah(non Performing Financing) risiko ini mengacu pada potensi kerugian yang Pembiayaan Bermasalah (KL, D, M) x100% Total Pembiayaan Triwulan Bank Muamalat Indonesia, data diambil dari dihadapi bank website Bank ketika pembiayaan Muamalat Indonesia yang diberikannya (BMI). macet. 52

53 53 X 3 Kecukupan Kemampuan bank CAR Rasio Laporan Keuangan modal(capital Adequcy Ratio) dalam menyediakan dana Modal ATMR x100% Triwulan Bank Muamalat Indonesia, untuk menunjang data diambil dari aktiva yang website Bank mengandung atau menghasilkan MuamalatIndonesia (BMI). risiko X 4 Rasio cepat (Quick Ratio) Kemampuan untuk membayar hutang yang harus segera QR Aktiva Lancar Kewajiban Lancar Rasio Laporan Keuangan Triwulan Bank Muamalat Indonesia, dipenuhi dengan data diambil dari aktiva lancar yang lebih likuid. website Muamalat (BMI). Bank Indonesia Y Kemampuan ROA Rasio Laporan Keuangan Profitabilitas(R eturn On Asset) manajemen bank dalam Laba Bersih Sesudah Pajak x100% Total Aktiva Triwulan BankMuamalat menghasilkan laba Indonesia, data dari perolehan asset diambil dari website

54 54 yang dimiliki. Bank MuamalatIndonesia (BMI).

55 F. Metode Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representative, maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik. Ada lima pengujian dalam uji asumsi klasik, yaitu : a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. 2 1) Analisis Grafik Analisis grafik dilakukan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. 2 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan ProgramIBM SPSS 19, (Semarang : BP.Undip, 2011), hlm.160.

56 2) Uji Statistik Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan uji statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika signifikasi hasil uji K-S nilainya lebih besar dari 0,05 berarti data terdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari Tolerance Value atau Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF yang tinggi. 3 Nilai cutoff yang umum dipakai adalah : 1) Jika nilai tolerance 10% dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 2) Jika nilai tolerance 10% dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 3 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan ProgramIBM SPSS 19, (Semarang : BP.Undip, 2011), hlm.105.

57 c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang terjadi homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, antara lain : 1) Melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisis ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan sebagai berikut : 4 a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b) Jika tidak ada pola jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan ProgramIBM SPSS 19, (Semarang : BP.Undip, 2011), hlm.139.

58 2) Uji Park Park mengemukakan metode bahwa variance (s 2 ) merupakan fungsi dari variabel-variabel independen yang dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut : 5 σ 2 = α Xiβ Persamaan ini dijadikan linear dalam bentuk persamaan logaritma sehingga menjadi : Ln σ 2 i = α + β LnXi + vi Karena s 2 i umumnya tidak diketahui, maka dapat ditaksir dengan menggunakan residual Ut sebagai proksi, sehingga persamaan menjadi: LnU 2 i = β LnXi + vi 3) Uji Glejser Seperti halnya uji Park, Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen, dengan persamaan regresi : 6 Ut = α + βxt + vt Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika nilai probabilitas signifikansinya diatas 5 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan ProgramIBM SPSS 19, (Semarang : BP.Undip, 2011), hlm.141. 6 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan ProgramIBM SPSS 19, (Semarang : BP.Undip, 2011), hlm.142.

59 tingkat kepercayaan 0,05, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. 4) Uji White Pada dasarnya uji White mirip dengan kedua uji Park dan Glejser. Menurut White, uji ini dapat dilakukan dengan meregres residual kuadrat (U 2 t) dengan variabel independen, variabel independen kuadrat dan perkalian (interaksi) variabel independen. Misalkan kita punya dua variabel independen X1 dan X2, maka persamaan regresinya sebagai berikut : 7 U 2 t = b0 + b1x1 + b2x2 + b3x1 2 + b4x2 2 + b5 X1X2 Dari persamaan regresi ini dapatkan nilai R 2 untuk menghitung c 2 dimana c 2 = n x R 2 (Gujarati,2003). Pengujiannya adalah jika c 2 hitung < c 2 tabel, maka hipotesis alternatif adanya heteroskedastisitas dalam model ditolak. d. Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi, dapat dilakukan dengan uji Durbin-Waston (DW test), Uji 7 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan ProgramIBM SPSS 19, (Semarang : BP.Undip, 2011), hlm.143.

60 Lagrange Multiplier (LM test), Uji Statistics Q : Box-Pierce dan Ljung Box, dan Run Test. 8 1) Uji Durbin-Waston (DW test) Uji Durbin-Waston hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji adalah : Ho : tidak ada autokorelasi (r = 0) Ha : ada autokorelasi ( r 0) 2) Uji Lagrange Multiplier (LM test) Tabel 3.2 Uji Durbin Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi No Positif decision dl d du Tidak ada autokorelasi Negatif Tolak 4 dl < d < 4 Tidak ada autokorelasi No Negatif decision 4 du d 4 dl Tidak ada autokorelasi, baik positif maupun negative Terima du < d < 4 du Uji autokorelasi dengan LM test terutama digunakan untuk sample besar diatas 100 observasi. Uji ini memang lebih tepat 8 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan ProgramIBM SPSS 19, (Semarang : BP.Undip, 2011), hlm.110.

61 digunakan dibandingkan uji DW terutama bila sample yang digunakan relatif besar dan derajat autokorelasi lebih dari satu. 9 3) Uji Statistics Q : Box-Pierce dan Ljung Box Uji Box-Pierce dan Ljung Box digunakan untuk melihat autokorelasi dengan lag lebih dari dua. Criteria ada tidaknya autokorelasi adalah jika jumlah lag yang signifikan lebih dari dua, maka dikatakan terjadi autokorelasi. Jika lag yang signifikan dua atau kurang dari dua, maka dikatakan tidak ada autokorelasi. 10 4) Run Test Run test sebagai bagian dari statistic non-parametik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis). 11 H0 = residual (res_1) random (acak) Ha = residual (res_1) tidak random e. Uji Linearitas Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam 9 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan ProgramIBM SPSS 19, (Semarang : BP.Undip, 2011), hlm.113. 10 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan ProgramIBM SPSS 19, (Semarang : BP.Undip, 2011), hlm.118. 11 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan ProgramIBM SPSS 19, (Semarang : BP.Undip, 2011), hlm.120.

62 suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik. Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat atau kubik. 12 Ada beberapa uji yang dapat dilakukan, antara lain : 1) Uji Durbin Watson Uji ini biasanya dilakukan untuk melihat ada tidaknya autokorelasi dalam suatu model regregi. Dengan mendasarkan pada nilai D-W tabel, bandingkan nilai statistic. Jika signifikan atau berada pada daerah autokorelasi positif, maka spesifikasi model persamaan utama adalah salah, atau misspesification. 2) Ramsey Test Uji ini dikembangkan oleh Ramsey tahun 1969. Ramsey menyarankan suatu uji yang disebut general test of specification atau RESET. Untuk melakukan uji ini kita harus membuat suatu asumsi atau keyakinan bahwa fungsi yang benar adalah fungsi linier. 13 F = (R 2 new R 2 old)/m (1 R 2 new)/(n-k) Dari hasil perhitungan nilai F hitung, kemudian dibandingkan dengan F tabel. Jika F hitung > F tabel, maka hipotesis nol yang menyatakan bahwa spesifikasi model dalam bentuk fungsi linier ditolak. 12 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan ProgramIBM SPSS 19, (Semarang : BP.Undip, 2011), hlm.166. 13 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan ProgramIBM SPSS 19, (Semarang : BP.Undip, 2011), hlm.167.

63 3) Uji Lagrange Multiplier Uji Lagrange Multiplier merupakan uji alternatif dari Ramsey test dan dikembangkan oleh Engle tahun 1982. Estimasi dengan uji ini bertujuan untuk mendapatkan nilai c 2 hitung atau (n x R 2 ). Persamaan utama Y = f (X 1 +X 2 +X 3 +X 4 ), jika dianggap persamaan utama tersebut benar spesifikasinya, maka nilai residualnya harus dihubungkan dengan nilai kuadrat variabel independen dengan persamaan regresi : Ut = b 0 + b 1 X 2 2 1 + b 2 X 2 + b 3 X 2 2 3 + b 4 X 4 Jika c 2 hitung > c 2 tabel, maka hipotesis yang menyatakan model linier ditolak. 14 2. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen, yaitu penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing), kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio), rasio cepat (Quick Ratio) terhadap variabel dependen yaitu profitabilitas (Return On Asset) pada Bank Muamalat Indonesia periode 2005-2014. Adapun persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y= a+β 1 X 1 +β 2 X 2 + β 3X 3 + β 4X 4 + ε Keterangan : Y = Profitabilitas (Return On Asset) 14 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan ProgramIBM SPSS 19, (Semarang : BP.Undip, 2011), hlm.169.

64 a β 1-4 X 1 X 2 X 3 X 4 ε = Konstanta = Koefisien regresi = Penghimpunan dana pihak ketiga = Pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing) = Kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio) = Rasio Cepat (Quick Ratio) = Variabel pengganggu (error) 3. Pengujian Hipotesis a. Uji t (parsial) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut : H 0 : βi = 0 Ha : βi 0 Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut : 15 1) Quick Look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan α = 5%, maka Ho yang menyatakan βi = 0 dapat ditolak bila nilai t > 2 (dalam nilai absolute). Dengan kata lain Ha diterima, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. 15 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan ProgramIBM SPSS 19, (Semarang : BP.Undip, 2011), hlm.99.

65 2) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai t hitung > t tabel, maka H o ditolak dan menerima H a. b. Uji F (simultan) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut : H 0 : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = 0 H a : β 1, β 2, β 3, β 4 0 Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : 16 1) Quick Look : bila nilai F > 4 maka H 0 dapat ditolak dengan derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain Ha diterima, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung > F tabel, maka H 0 ditolak dan menerima Ha. 4. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi 16 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan ProgramIBM SPSS 19, (Semarang : BP.Undip, 2011), hlm.98.

66 variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. 17 17 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan ProgramIBM SPSS 19, (Semarang : BP.Undip, 2011), hlm.97.