BAB I PENDAHULUAN. tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki rasa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang tidak seharusnya ia lakukan dalam etika berorganisasi, seperti lalai

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menentukan keberhasilan perusahaan. disiplin tersebut telah masuk kedalam jiwa seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor yang terpenting pula. (Kusumadiantho, dalam Jurnal Universitas Pelita Harapan Volume i dan ii, 2000).

SRI RAHAYU NIM : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang demikian besar dalam suatu organisasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja bagi suatu perusahaan sangatlah penting, salah satunya bagi

BAB I PENDAHULUAN. oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional yang diamanatkan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pelayanan

PENGARUH MOTIVASI, KEDISIPLINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN BATIK BROTOSENO SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedisiplinan merupakansuatu hal yang menjadi tolak ukur untuk

BAB I PENDAHULUAN. produksi yaitu tenaga kerja, modal dan keahlian dimana ketiga faktor tersebut

BAB I PENDAHULUAN. serta manusia yang memiliki kemampuan dan ketersedian dalam menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. Disiplin kerja pegawai merupakan hal yapng penting karena. dengan ditegakkannya disiplin, pegawai dapat melakukan pekerjaanya

BAB I PENDAHULUAN. Disiplin adalah fungsi operatif ke enam dan manajemen sumber daya manusia yng

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk pertumbuhan organisasi, terutama untuk memotivasi pegawai agar

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Nilai dari sumber daya manusia akan tampak jelas ketika perusahaan. asset jika sumber daya manusianya berkualitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB I PENDAHULUAN. mereka aktif, penghasilan nampaknya bukanlah menjadi persoalan. Namun, jika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi didirikan untuk mencapai suatu tujuan dari setiap kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu PT. Indonensia Epson Industry, maka mulai tahun 2004, PT. Kiyokuni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bisnis, maka selayaknya SDM tersebut dikelola sebaik mungkin. Kesuksesan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau karyawan senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. efisien dan efektivitas kerja yang ada di perusahaan dan tentunya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

I. PENDAHULUAN. dimaksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik, dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya berarti menghindari segala bentuk pemborosan. Mengingat. bahwa kemampuan suatu organisasi mengadakan dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, termasuk aspek sumber daya manusia. karena aspek sumber daya

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan untuk mencapai profit

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bentuk susunan organisasi yang lengkap melainkan juga

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. efesien dan tangguh serta dapat menunjang sektor industri. Kemudian sektor

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif dan efisien, artinya dapat berubah dan menyesuaikan diri disetiap

BAB I PENDAHULUAN. pihak dalam menjalankan roda suatu perusahaan, manusia merupakan unsur. karyawan pada suatu perusahaan menjadi sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada mutu. dalam Nasrudin, 2010:67). Rivai (2010:34-35) menyebutkan, fungsi

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. tersebut sudah memiliki financial yang kuat, bahan baku yang terpenuhi, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam Undang- Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas yang tinggi dalam lingkup usaha yang dijalankan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. bersaing menunjukan yang terbaik karena yang terbaiklah yang akan dipilih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

1. PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis saat ini mengalami perubahan dari beberapa dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas adalah mengenai menurunnya kinerja karyawan pada divisi MSDM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. industri maupun bidang jasa berkembang dengan cukup baik. Baik itu industri

I. PENDAHULUAN. unsur manusia yang ada di dalamnya. Pemeliharaan pegawai yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya alat-alat canggih yang mempermudah pekerjaan kantor. sehingga produktivitas kerja kantor akan semakin tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi pemerintah maupun swasta senantiasa. mempunyai visi untuk selalu berhasil dalam mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang kompeten

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapai. Begitu juga dengan organisasi bisnis/jasa, dimana

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

BAB I PENDAHULUAN. seorang pemimpin yang mampu menumbuhkan suatu disiplin, motivasi, lebih diciptakan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi situasi persaingan tersebut, perusahaan secara terus-menerus

I. PENDAHULUAN. keberhasilan dan pencapaian tujuan organisasi, dalam rangka pencapaian

oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan suatu organisasi, diperlukan karyawan yang

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu. tanggung jawab dan fungsi manajemen perusahaan. Baik tidaknya kinerja

BAB I PENDAHULUAN. saja nilai komporatif tetapi juga nilai komperatitif-generatif-inovatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Dari berbagai jenis faktor produksi, tenaga kerja merupakan faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. manusianya atau tenaga kerja yang dimiliki oleh Perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan maupun kegagalan. Kondisi ini sangat ditentukan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. kerja, disiplin kerja, kinerja dan aspek-aspek lainnya. Hal ini akan

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V

BAB I PENDAHULUAN. akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan. Seorang pegawai

BAB I PENDAHULUAN. penting unruk pertumbuhan organisasi, terutama untuk memotivasi pegawai dapat

BAB I PENDAHULUAN. mampu memberikan peningkatan kontribusi yang baik kedalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis terdapat sejumlah organisasi atau perusahaan yang mengalami kegagalan maupun yang hampir gagal dalam mencapai tujuannya. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki rasa tanggung jawab dalam menjalankan tugas-tugasnya. Gejala ini dapat dilihat melalui sikap dan tingkah laku yang tidak sepatutnya dalam organisasi seperti lalai dalam menjalankan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya. Ketidak disiplinan karyawan dapat mengakibatkan kerugian bahkan jatuhnya perusahaan itu sendiri. Dari sisi karyawan banyak yang melanggar disiplin sehingga terjadi keterlambatan dalam penyelesaian suatu pekerjaan. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif MSDM (Mana jemen Sumber Daya Manusia) yang terpenting. Semakin baik disiplin karyawan pada sebuah perusahaan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapai. Sebaliknya, tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi sebuah perusahaan mencapai hasil yang optimal. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, serta masyarakat pada umumnya. Melalui disiplin akan mencerminkan kekuatan, karena biasanya seseorang yang berhasil dalam karyanya, studinya biasanya adalah mereka yang

2 memiliki disiplin yang tinggi. Seseorang yang sehat dan kuat biasanya pun mempunyai disiplin yang baik, dalam artinya ia mempunyai keteraturan di dalam menjaga dirinya. Pada dasarnya kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin yang baik akan mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seorang karyawan terhadap tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Hal ini akan dapat mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan organisasi, karyawan, dan masyarakat. Jika sesuatu yang diinginkannya tersebut terpenuhi akan menimbulkan perasaan senang dan sebaliknya jika kegiatan tersebut tidak dapat diwujudkan maka akan timbul rasa kecewa. Bila keadaan ini sampai terjadi maka akan membawa dampak negatif kepada organisasi dan diri karyawan tersebut, maka dalam hal ini sangat diperlukan kemampuan manajemen dalam mengartikan keinginan kebutuhan karyawan di dalam organisasi sehingga dapat mencegah terjadinya tindakan-tindakan indisipliner. Sebagaimana telah diketahui bahwa indikasi turunnya kedisiplinan kerja karyawan dapat dilihat pada meningkatnya absensi karyawan. Adapun indikasi turunnya tingkat kedisplinan karyawan tersebut dapat dilihat dari gejala-gejala semakin meningkatnya tingkat absensi dan semakin menurunnya motivasi kerja karyawan. Untuk melihat kondisi absensi karyawan, maka dapat dilihat pada tabel berikut ini:

3 Tabel 1.1: Tingkat Absensi Karyawan Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit PTPN V Kebun Sei Galuh Kec. Tapung Kabupaten Kampar No Tahun Jumlah Karyawan Rata-Rata Alfa/Tahun Rata-Rata Lambat Masuk/Tahun Rata-Cepat Pulang/Tahun Frek % Frek % Frek % 1 2009 165 Orang 22 Orang 13% 20 Orang 12% 21 Orang 13% 2 2010 163 Orang 26 Orang 16% 26 Orang 16% 19 Orang 12% 3 2011 161 Orang 28 Orang 17% 13 Orang 8% 16 Orang 10% 4 2012 162 Orang 19 Orang 12% 21 Orang 13% 18 Orang 11% 5 2013 166 Orang 21 Orang 13% 20 Orang 12% 14 Orang 8% 6 2014 169 Orang 27 Orang 16% 23 Orang 14% 17 Orang 10% Sumber: Produksi PKS PTPN V Kebun Sei Galuh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Absensi merupakan salah satu indikator karyawan yang tidak disiplin. Karyawan yang kurang disiplin, akan sering tidak masuk kerja, dengan berbagai alasan. Selain sering tidak masuk kerja, karyawan yang tidak disiplin juga sering terlambat dalam masuk kerja, serta pulang tidak pada waktunya. Jika dilihat dari data rata-rata absensi karyawan yang tidak masuk kerja, maka masih ada karyawan yang tidak disiplin, hal ini terbukti dengan angka persentase alpa karyawan yang berada di atas 10%. Jumlah karyawan yang terlambat masuk dan pulang tidak pada waktunya juga masih tinggi. Hal ini bisa dilihat dari jumlah karyawan yang datang terlambat yang berada pada 10%. dan jumlah karyawan yang pulang cepat sejumlah 17 orang. Kondisi ini tentu saja dapat merugikan perusahaan, salah satunya tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan serta dapat menimbulkan konflik internal perusahaan. Salah satu kerugian yang dapat terjadi pada perusahaan tersebut adalah dalam hal produktivitas kerja karyawan. Produktivitas kerja karyawan akan hilang seiring dengan banyaknya hari kerja yang terbuang saat karyawan tidak datang untuk bekerja. Karyawan yang tidak memiliki disiplin kerja yang baik, seperti sering absen, sering terlambat masuk akan memilki waktu terbuang yang banyak, sehingga tidak

4 akan mampu untuk bekerja dengan efektif dan efesien. Oleh karena itu hasil kerja yang diharapkan tidak akan tercapai. Untuk menghitung produktivitas kerja karyawan, maka dapat dihitung dengan membandingkan hasil kerja karyawan dengan jumlah karyawan yang ada pada PTPN V Kebun Sei Galuh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Hasil perhitungan produksi dengan jumlah karyawan, maka dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.2: Data Hasil Produksi CPO 2009-2014 PTPN V Kebun Sei Galuh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar No Tahun Jumlah Hasil Olah (Kg) Produktivitas Karyawan Minyak Sawit Inti Sawit Jumlah 1 2012 162 Orang 44.945.651 11.859.866 56805517 128519.269 2 2013 166 Orang 44.238.149 12.238.014 56476163 129532.484 3 2014 169 Orang 44.987.085 12.018.605 57005690 129853.508 Sumber: PTPN V Kebun Sei Galuh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa target dan realisasi CPO selama 6 tahun terakhir ini mengalami keadaan yang pluktuatif. Pada tahun 2012 jumlah hasil olahan sawit dari Produksi Pabrik Kelapa Sawit PTPN V Kebun Sei Galuh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar ini adalah sebesar 56.805.517 kg, sedangkan pada tahun 2013, jumlah hasil produksi adalah sebesar 56.476.163 Kg. sedangkan pada tahun 2014 tingkat produksi adalah sebesar 57.005.690. Hal ini menandakan adanya permasalahan yang sedang dihadapi oleh karayawan dan perusahaan, terutama dalam disiplin kerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan permaslahan disiplin kerja yang dihadapi oleh Pabrik Kelapa Sawit PTPN V Kebun Sei Galuh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, serta pencapaian

5 produktifitas perusahaan yang masih belum bisa dicapai dengan efektif dan efisien. Sehingga tujuan perusahaan belum bisa dicapai dengan optimal. Berdasarkan pada permasalahan disiplin kerja yang dihadapi oleh Pabrik Kelapa Sawit PTPN V Kebun Sei Galuh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar tersebut, maka penulis ingin mengadakan sebuah penelitian dan menjabarkan dalam bentuk skripsi dengan judul: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Karyawan pada Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit PTPN V Sei Galuh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah Faktor-faktor yang mempengaruhi Disiplin Kerja Karyawan pada Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit PTPN V Kebun Sei Galuh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar? 2. Faktor Apakah yang paling dominan mempengaruhi Disiplin Kerja Karyawan pada Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit PTPN V Kebun Sei Galuh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan maslaah di atas, dapat dirumuskan tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengeteahui Faktor-faktor Yang mempengaruhi Disiplin Kerja Karyawan pada Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit PTPN V Kebun Sei Galuh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.

6 2. Untuk mengetahui Faktor yang paling dominan mempengaruhi Disiplin Kerja Karyawan pada Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit PTPN V Kebun Sei Galuh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar 1.4 Manfaat Penelitian 1. Melalui penelitian ini diharapkan bisa memberikan tambahan ilmu pengetahuan kepada penulis mengenai disiplin kerja, dan diharapkan bisa memberikan pengalaman kepada penulis dalam menghadapi dunia usaha yang semakin berkembang. 2. Melalui penelitian ini diharapkan bisa memberikan gambaran umum tentang disiplin karyawan, sehingga bisa memberikan kemudahan untuk manajemen dalam mengambil keputusan terkait dengan disiplin kerja. 3. Diharapkan penelitian ini bisa memberikan tambahan ilmu pengetahuan tentang sumber daya manusia, terutama dalam hal disiplin kerja karyawan. Dan bisa menjadi bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang disiplin kerja karyawan. 1.5 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Merupakan bab pendahulan yang terdiri dari hal-hal yang menjadi alasan yang menjadi latar belakang munculnya judul penelitian, rumusan masalah, tujuan, dan mamfaat penulisan serta sistematika penulisan. BAB II : TELAAH PUSTAKA Dalam bab ini berisikan penguraian dari pengertian, definisi konsep

7 dan teori-teori tentang kedisiplinan dan faktor-faktor yang menyebabkan lemahnya kedisiplinan, beserta hipotesis dan variabelvariabel penelitian. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Merupakan metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan yang terdiri dari waktu dan tempat penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data dan definisi operasional variabel. BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAAN Merupakan gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah singkat, visi dan misi perusahaan, dan struktur organisasi PTPN V Kebun Sei Galuh Kecamatan Tapung kabupaten Kampar. BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Merupakan bab hasil penelitian dan pembahasan tentang analisis kondisi kerja karyawan dan faktor-faktor yang mempengaruhi Disiplin Kerja Karyawan pada Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit PTPN V Kebun Sei Galuh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab yang berisikan kesimpulan terhadap analisis yang dapat diambil oleh penulis dan saran yang diberikan penulis untuk perusahaan.