INFLUENCE OF MASSOTHERAPY (BABY SQUEEZE) AND SIDE DISH GIVING TO GIZI STATUS OF BALITA AGE 1-3 YEAR WITH GIZILESS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

RUTINITAS PIJAT BAYI DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI USIA 3-12 BULAN

Citra Puspitaningrum * Yuni Sapto Edhy Rahayu** Rusana** Abstract

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

PENGARUH KOMBINASI PIJAT BAYI DENGAN MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP BERAT BADAN DAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN ABSTRAK

76 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN. Latar Belakang

Jurnal Care Vol 3 No 3 Tahun 2015

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH HEALTH EDUCATION

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN TERAPI BUNGA LAVENDER TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR NEONATUS DI POSYANDU MELATI MOJOROTO KEDIRI.

1

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

PIJAT OKSITOSIN UNTUK MEMPERCEPAT PENGELUARAN ASI PADA IBU PASCA SALIN NORMAL DI DUSUN SONO DESA KETANEN KECAMATAN PANCENG GRESIK.

STUDI PENGARUH KONSUMSI SUSU KEDELAI TERHADAP KADAR KALSIUM DALAM ASI (AIR SUSU IBU)

PENGARUH FISIOTERAPI ORAL TERHADAP REFLEKS HISAP PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUANG PERINATOLOGI RSD dr. SOEBANDI JEMBER

Noviyanti 1, Sastri Nufaisa 2 ABSTRAK. Kata Kunci : Efektifitas, Pijat Bayi Kepustakaan : 20 ( )

PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI MELALUI PEMIJATAN

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SUHUFIL ULA NIM:

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 0 1 TAHUN TERHADAP PENGETAHUAN IBU

MEDIA AUDIO VISUAL DAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

STUDI BERAT BADAN ANAK BALITA SETELAH DILAKUKAN PIJAT TUINA DI POSYANDU DUSUN KEDUNG KLINTER DESA CANGGU KECAMATAN JETIS KABUPATEN MOJOKERTO

Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

Pengaruh Penyuluhan Teknik Pijat Bayi Terhadap Pengetahuan Dan Keterampilan Pijat Bayi Pada Ibu Di Kelurahan Tanjung Karang Tahun 2015

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jl. Sutorejo no 59,Surabaya, 60113,Indonesia

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BALITA USIA 0-2 TAHUN DI BPM Ny. N BANYUWANGI TAHUN 2015

EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI ANAK BATITA MALNUTRISI DI POSYANDU DESA SEMBUNGAN BOYOLALI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWA TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT SCABIES DI SMA PERSIAPAN STABAT TAHUN 2015

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PELAKSANAAN PIJAT BAYI DI DUSUN PAPAHAN KELURAHAN PAPAHAN KECAMATAN TASIKMADU

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP BERAT BADAN BAYI UMUR 4 6 BULAN (Di Wilayah Kerja Puskesmas Plumpang Kabupaten Tuban)

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

PENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN (BERAT BADAN) BAYI USIA 1-3 BULAN DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATKAN BERAT BADAN PADA BALITA GIZI KURANG USIA BULAN DI PUSKESMAS IMOGIRI II KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. (Departemen Kesehatan, 2009). Di Indonesia tahun 2012 tercatat jumlah bayi

PERBEDAAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN DEMONSTRASI PADA ANAK KELAS V SD DI SDN PAGU I KECAMATAN PAGU

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

STUDI KOMPARATIF PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-6 BULAN YANG DIBERI MP-ASI DAN TANPA DIBERI MP-ASI

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari empat kali,

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *)

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI POLIKLINIK KESEHATAN DESA PURWOREJO KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

Laila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

PENGARUH SENAM HAMIL TERHADAP PROSES PERSALINAN PADA PRIMIGRAVIDA DI RSIA AISYIYAH KLATEN. Abstrak

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

PERUBAHAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK PASCA PENYULUHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut laporan WHO (2014) angka kematian ibu di Indonesia menduduki

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN. Kiftiyah

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi khususnya balita stunting dapat menghambat proses


HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

NINING MUSTIKA NINGRUM STIKES Insan Cendekia Medika Jombang ABSTRAK

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo

PENGARUH STIMULASI MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI TIRIPAN BERBEK NGANJUK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

Pengaruh Pemberian Pijat Bayi Terpenuhi Kebutuhan Bayi (6-12 Bulan) di Kelurahan Posyandu Mangundikaran Kabupaten Nganjuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh keadaan gizi (Kemenkes, 2014). Indonesia merupakan akibat penyakit tidak menular.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENGARUH RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA BENDUNGAN KECAMATAN KRATON PASURUAN

GAMBARAN PENYEBAB KESULITAN MAKAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 3-5 TAHUN DI PERUMAHAN TOP AMIN MULYA JAKABARING PALEMBANG TAHUN 2009

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI, DURASI MENYUSUI DENGAN BERAT BADAN BAYI DI POLIKLINIK BERSALIN MARIANI MEDAN

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada (kurangnya aktivitas fisik), merupakan faktor resiko independen. menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010)

Naili Nur Meifanna. Kata kunci : motorik halus, ASI, susu formula. Kepustakaan : 30 ( )

BAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap

EFEKTIVITAS PROGRAM PMT PEMULIHAN TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA BALITA STATUS GIZI BURUK DI KABUPATEN BANYUMAS

Transkripsi:

65 INFLUENCE OF MASSOTHERAPY (BABY SQUEEZE) AND SIDE DISH GIVING TO GIZI STATUS OF BALITA AGE 1-3 YEAR WITH GIZILESS Muhammad Sajidin Wanda Kusumawati Balita period represent quickly phase of brain grow which in its growth need good gizi in order to be able to grow in an optimal one. That thing earn to be strived by doing massotherapy (baby squeeze) and side dish giving routinely. The aim of this research is to analyse influence of massotherapy (baby squeeze) and side dish gizi to gizi status of balita age 1-3 year with giziless on orchard jogodayoh orchard Jabon village. Design of this research is a pre experiment of one group pre test-post test design. Population are 14 balita and technique of probability type simple random sampling got sampel as many as 1 balita. Independent variable is influence of massotherapy (baby squeeze) and side dish giving and dependent variable is gizi status of balita age 1-3 year. Data collected with questioner, observation and numeration with antropometri formula before and after masssotherapy (baby squeeze) and side dish giving on 4 May - 2 June 211. Data analysis by using Wilcoxon Sign Rank Test. Result of research show there are analyse influence of massotherapy (baby squeeze) and side dish gizi to gizi status of balita age 1-3 year with giziless on orchard jogodayoh orchard Jabon village with ρ(,3)< α(,5). Balita gizi status relate to food, disease, food resilience, pattern mothering of child, health services and environment health. Health offficer can assist to instruct mother apply massotherapy (baby squeeze) and side dish giving to take care of balita gizi status in good condition level. Mother who have balita with status of giziless expected to persist massotherapy (baby squeeze) and side dish giving to increase gizi status of their balita while mother who have balita with gizi status in good level can persist massotherapy (baby squeeze) and side dish giving routinely to prevent the happening gizi balita problem. Keyword: massotherapy (baby squeeze), side dish giving PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Massotherapy yang dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai pijat adalah pengobatan yang menggunakan bagian dari anggota gerak praktisi para pemijat dengan cara-cara tertentu untuk memanipulasi bagian-bagian tubuh. Massotherapy juga dikenal sebagai pijat untuk capai, pengobatan beberapa penyakit serta kelainan dan yang sangat populer adalah pijat bayi dan balita.

66 Pijat untuk bayi dan balita menjadi sangat populer karena manfaatnya yang begitu besar. Pijat atau massotherapy mulai dikembangkan bukan hanya untuk bayi dan balita yang sehat namun juga untuk bayi dan balita yang mengalami masalah kesehatan seperti pada balita gizi kurang (Lies Hoedijono, 23). Kenyataannya semua orang tua berharap bahwa balitanya dapat tumbuh sehat dengan memiliki status gizi yang baik, namun masih ada balita yang status gizinya kurang terpenuhi sehingga membutuhkan penanganan dengan segera mengingat masa balita merupakan fase cepat tumbuh otak yang dalam perkembangannya memerlukan gizi yang baik agar perkembangannya dapat optimal. Fase cepat tumbuh otak berlangsung mulai janin usia 3 minggu sampai bayi 18 bulan (Ali Khomsan, 27). Hasil penelitian yang dilakukan T.Field dan Scafidi tahun 1986 menunjukkan bahwa pada bayi cukup bulan yang berusia 1-3 bulan yang dipijat 15 menit 2 kali seminggu selama 6 minggu didapatkan kenaikan berat badan yang lebih dari kontrol (Utami Roesli, 25). Pada studi pendahuluan yang dilakukan di Dusun Jogodayoh pada bulan November 21 terhadap 1 responden ibu balita yang memiliki balita gizi kurang usia 1-3 tahun, terdapat 3 responden (3%) mengatakan melakukan pijat bayi walaupun tidak secara rutin, yakni hanya jika balita sakit dan 7 responden (7%) mengatakan tidak melakukan pijat bayi sama sekali. Data tahun 27 memperlihatkan 4 juta balita Indonesia kekurangan gizi, 7 ribu diantaranya mengalami gizi buruk. Sementara yang mendapat program makanan tambahan hanya 39 ribu anak (Ali Khomsan, 27). Melalui

67 wawancara dengan 1 responden ibu yang sama, didapatkan informasi bahwa ternyata tidak ada program makanan tambahan yang diperoleh. Gizi kurang pada balita dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor secara langsung yang meliputi makanan dan penyakit atau infeksi serta faktor secara tidak langsung yang meliputi ketahanan pangan keluarga, pola pengasuhan anak, pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan (UNICEF). Seperti halnya dengan masalah lain pada balita, gizi kurang memerlukan penanganan segera karena dapat berpengaruh pada penurunan berat badan. Apabila berat badannya dibawah normal maka mereka juga akan mudah terserang penyakit yang akhirnya juga menambah buruk status gizi dan kesehatanya (Lies Hoedijono, 23). Pijat bayi bekerja untuk meningkatkan nervus vagus (saraf otak ke-1) yang akan menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian, penyerapan makanan akan menjadi lebih baik dan bayi cepat merasa lapar sehingga akan lebih sering menyusu pada ibunya. Pada masa balita, peningkatan nafsu makan akan sangat berpengaruh pada proses tumbuh kembangnya. Pada saat balita tumbuh dan menjadi lebih aktif, akan dicapai usia tertentu ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Dengan demikian makanan tambahan diberikan untuk mengisi kesenjangan antara kebutuhan nutrisi total pada anak dengan jumlah yang didapatkan dari ASI (WHO, 23). Dampak gizi kurang pada balita yang ditimbulkan bukan hanya berpengaruh pada balita namun juga berpengaruh pada masalah sosial keluarga, diantaranya yaitu sumber dana orang tua lebih besar untuk biaya pemenuhan gizi balita sehingga sumber

68 dana untuk kebutuhan yang lain juga terabaikan. Masalah ini akan membawa keluarga kepada keadaan yang semakin terpuruk, sedangkan masalah gizi kurang pada balita itu sendiri belum tentu akan segera teratasi. Mengingat keterbatasan keluarga dalam sumber dana, maka dibutuhkan penanganan yang tidak membutuhkan biaya besar. Salah satu caranya adalah dengan teknik massotherapy karena teknik ini memakai media yang murah seperti baby oil, minyak telon atau lotion dan pelaksanaannya dapat dilakukan oleh ibu balita sendiri. Faktanya massotherapy atau pijat sangat besar manfaatnya bagi pertumbuhan dan perkembangan balita, yaitu meningkatkan berat badan, meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lelap, membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak (Bonding), meningkatkan produksi ASI (Utami Roesli, 25). Rumusan Masalah Adakah pengaruh massotherapy (pijat bayi) dan pemberian makanan tambahan terhadap peningkatan status gizi balita gizi kurang usia 1-3 tahun di Dusun Jogodayoh Desa Jabon Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto? Tujuan Penelitian Tujuan Umun Membuktikan adanya pengaruh massotherapy (pijat bayi) dan pemberian makanan tambahan terhadap peningkatan status gizi balita gizi kurang usia 1-3 tahun di Dusun Jogodayoh. Tujuan Khusus 1) Mengidentifikasi status gizi balita usia 1-3 tahun sebelum diberikan

69 massotherapy (pijat bayi) dan penelitiannya: pemberian makanan tambahan. 2) Mengidentifikasi status gizi balita usia 1-3 tahun sesudah diberikan massotherapy (pijat bayi) dan pemberian makanan tambahan. 3) Menganalisa pengaruh massotherapy (pijat bayi) dan pemberian makanan tambahan terhadap peningkatan status gizi balita gizi kurang usia 1-3 tahun.. METODE PENELITIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini peneliti menggunakan rancangan pre eksperimen one group pre test-post test design., populasi Keterangan: α =,5 = 2,575 (nilai pada kurva normal untuk nilai α) =,18 (standar deviasi beda sampel) D=,15 (selisih antara rerata beda di populasi dan rerata beda di sampel). Tipe sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling tipe simple random sampling, sampel yang digunakan sebanyak 1 orang HASIL PENELITIAN adalah semua balita di Dusun Jogodayoh Desa Jabon Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto sejumlah 2 balita. Sampel

7 Tabel 4.9 Distribusi frekuensi status gizi balita sebelum dilakukan massotherapy (pijat bayi) dan pemberian makanan tambahan di Dusun Jogodayoh Desa Jabon tanggal 4 Mei 2 Juni 211 No Status gizi balita Frekuensi Prosentase 1. 2. 3. Baik Kurang Buruk 1 1 Total 1 1 Sumber: Data primer tahun 211 Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa seluruh responden status gizinya kurang, yaitu sebanyak 1 responden (1%). Tabel 4.1 Distribusi frekuensi status gizi balita sesudah dilakukan massotherapy (pijat bayi) dan pemberian makanan tambahan di Dusun Jogodayoh Desa Jabon tanggal 4 Mei 2 Juni 211 No Status gizi balita Frekuensi Prosentase 1. 2. 3. Baik Kurang Buruk Total 1 1 Sumber: Data primer tahun 211 Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden balita, yaitu sebanyak 9 responden (9%) meningkat status gizinya dari gizi kurang menjadi gizi baik. 9 1 9 1 Tabel 4.11 Distribusi frekuensi pengaruh massotherapy (pijat bayi) dan pemberian makanan tambahan terhadap peningkatan status gizi balita gizi kurang usia 1-3 tahun di Dusun Jogodayoh Desa Jabon tanggal 4 Mei 2 Juni 211 Pelaksanaan massotherapy (pijat bayi) dan PMT Status gizi Baik Kurang Buruk Total F % f % f % f % Sebelum 1 1 1 1 Sesudah 9 9 1 1 1 1 α<,5 ρ=,3

71 Sumber: Data primer tahun 211 Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa sebelum pelaksanaan massotherapy (pijat bayi) dan pemberian makanan tambahan, seluruh responden balita status gizinya kurang, yakni sebanyak 1 responden (1%), namun setelah pelaksanaan massotherapy (pijat bayi) dan pemberian makanan tambahan sebagian besar responden balita meningkat status gizinya, yakni sebanyak 9 responden (9%) dari status gizi kurang menjadi baik. Hasil uji analisa data Wilcoxon signed rank test, dengan bantuan SPSS versi 17. diketahui p (,3) < α (,5), artinya H ditolak. Jadi terdapat pengaruh massotherapy (pijat bayi) dan pemberian makanan tambahan di Dusun Jogodayoh Desa Jabon Kecamatan Mojoanyar kabupaten Mojokerto. Pembahasan Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden balita, yaitu sebanyak 9 responden (9%) meningkat status gizinya dari gizi kurang menjadi gizi baik. Hanya satu responden balita yang status gizi nya tidak meningkat. Berdasarkan peningkatan berat badan ini belum memenuhi kriteria gizi baik. Hal ini berhubungan dengan pola asuh ibu yang kurang tepat dalam menjalankan program pemberian makanan tambahan. Kendala dalam penelitian ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Depkes (2) penghitungan melalui rumus bahwa status gizi dipengaruhi oleh antropometri, walaupun status gizi nya tidak meningkat namun berat badan faktor-faktor seperti tingkat pendidikan dan pengetahuan yang erat kaitannya responden sudah meningkat. Hanya saja

72 dengan pola pengasuhan anak serta ketahanan pangan keluarga. Secara fisiologi, dengan sentuhan melalui pijat merangsang pelepasan endorphin yang berperan dalam mekanisme pertumbuhan, yakni dengan meningkatkan ODC (Ornithin Decarboxylase) yang merupakan enzim yang menjadi petunjuk peka bagi pertumbuhan sel dan jaringan. Selain itu, melalui sentuhan pijat aktivitas neurotransmiter serotonin juga akan meningkat, menyebabkan peningkatan sel reseptor untuk mengikat glukokortikoid (adrenalin) sehingga kadar hormon adrenalin (hormon stres) menurun. Dengan menurunnya adrenalin maka imunoglobulin akan bekerja lebih aktif untuk melawan substansi asing yang menyerang tubuh, terutama Ig M dan Ig G yakni sebagai mekanisme pertahanan tubuh sehingga daya tahan tubuh juga meningkat. Rangsangan sentuhan melalui pijat juga mempengaruhi mekanisme gelombang otak dengan cara menurunkan gelombang α, serta meningkatkan gelombang β dan gelombang teta yang berfungsi sebagai anti radang dan merangsang kontraksi otot polos dari saluran cerna, itu sebabnya dengan pijat, balita akan sering merasa lapar dan meningkat nafsu makannya. Selain itu, gelombang teta juga berperan dalam bawah sadar saat tidur. Jika gelombang teta lebih panjang dari gelombang α, maka fase NREM akan lebih panjang. Fase NREM yang panjang pada balita berperan untuk meningkatkan rangsangan sel-sel pertumbuhan dan memberikan ketenangan penuh saat tidur sehingga saat bangun kesiagaan atau konsentrasi menjadi lebih baik. Aktivitas pencernaan juga dirangsang oleh gelombang β. Pada aktivitas pencernaan, massotherapy mempengaruhi aktivitas

73 nervus vagus yang akan mempengaruhi mekanisme penyerapan makanan. Hal ini disebabkan karena dengan peningkatan tonus nervus vagus, gastrin dan insulin juga meningkat. Peningkatan gastrin merangsang pepsin untuk membentuk asam amino yang berfungsi sebagai sumber protein untuk pembangun, pengatur sel, meningkatkan energi dan antibodi. Sedangkan peningkatan insulin merangsang peningkatan transpor ke dalam sel lemak untuk suplai energi. Dalam kondisi tubuh yang sehat peningkatan sumber protein untuk pembangun dan pengatur titik tertentu terutama yang dilakukan pada tangan dan kaki. Penekanan titiktitik ini menyebabkan rangsangan atau impuls disampaikan oleh saraf perifer aferen ke corda spinalis dan ditransmisi ke otak. Massotherapy bekerja tergantung dari kerja serabut saraf besar (serabut A delta) dan saraf kecil (serabut C) yang keduanya berada dalam rangsangan akar ganglion dorsalis. Setelah sampai pada dorsal medula spinalis, rangsangan pada serat akan diteruskan pada korteks serebral dan terbaca oleh serabut A delta untuk merangsang saraf-saraf persendian, sel menyebabkan asupan energi yang rangsangan ini juga berfungsi untuk dibutuhkan juga semakin besar. Sebagai kompensasinya, balita akan cepat merasa lapar untuk memenuhi kebutuhan gizi. Selain berbagai manfaat dalam metabolisme tubuh yang disebabkan oleh massotherapy, gerak motorik juga dirangsang lebih aktif dengan penekanan meredakan ketegangan di otot dan sendi (Lies Hoedijono, 23). PENUTUP Simpulan Status gizi balita sebelum dilakukan massotherapy (pijat bayi) dan pemberian makanan tambahan di Dusun

74 Jogodayoh Desa Jabon, seluruhnya mengalami gizi kurang sebanyak 1 responden (1%). Status gizi balita setelah dilakukan massotherapy (pijat bayi) dan pemberian makanan tambahan di Dusun Jogodayoh Desa Jabon, sebagian besar status gizinya menjadi baik yaitu sebanyak 9 responden (9%). Terdapat pengaruh massotherapy (pijat bayi) dan pemberian makanan tambahan terhadap peningkatan status gizi balita gizi kurang usia 1-3 tahun di Dusun jogodayoh Desa jabon Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto dengan tingkat signifikan ρ (,3) < α (,5) yang berarti bahwa massotherapy (pijat bayi) dan pemberian makanan tambahan sangat efektif dalam upaya meningkatkan status gizi balita gizi kurang usia 1-3 tahun. DAFTAR PUSTAKA A.H.Markum.22.Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, jilid 1.Jakarta:EGC Abdoerrachman dkk. 21. Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta: Info Medika Ahr, Barbara. 25. Pentingnya Pijat Bayi. Jakarta : www.sahabatnestle.co.id Agung, I Gusti Ngurah. 24. Statistika Penerapan Metode Analisis untuk Tabulasi Sempurna dan tak Sempurna. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa Alan Health & Nicki Bainbridge. 25. Baby Message, kekuatan menenangkan dari sentuhan. Jakarta: Dian Rakyat Aldy, Daerul. 27. Keajaiban Sentuhan Pada Bayi dan Metode Kanguru. Jakarta : www:waspada.co.id Alimul, H. Aziz. 23. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Alpers, Ann.26. Buku Ajar Pediatrik Rudolp. Jakarta: EGC Arikunto, Suharsini. 26. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta : Rineka Cipta Baliwati, Yayuk Farida, dkk. 24. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya

75 Betz, Cecilyl. 22. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta: EGC Chandra, Ely. 27. Baby Guide. Bali- Indo: MAX MEDIA Danim, Darwis Sudatwan. 23. Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta : EGC Depkes RI.2. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga. Jakarta Depkes RI.29. Hubungan tingkat pengetahuan terhadap motivasi pengobatan penderita TBC. (http://depkes.wordpers.com/2 9/1/16/hubungan-tingkatpengetahuan-terhadapmotivasi-pengobatanpenderita-tbc/) diakses pada tanggal 31 Juli 211 Richard C. Woolfson. 25. Mengapa Anakku Begitu?. Jakarta: Erlangga Khomsan, Ali. 27. Kurang Gizi pada Balita. Jakarta: www.nestle.com Kuntoro. 28. Metode Sampling dan Penentuan Besar Sampel. Surabaya: Pustaka Melati Kuntoro. 29. Metode Statistik. Surabaya: Pustaka Melati Luise. 27. Sentuhan yang Menyehatkan. Jakarta : Ayah Bunda Milna. 27. Cara yang Baik Merawat Si Kecil. Jakarta : www.infosehat.com Roesli, Utami. 25. Pedoman Pijat Bayi. Jakarta : PT. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara Djaeni, Ahmad. 28. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat