SYARAT-SYARAT GO-PUBLIC DALAM RANGKA PENJUALAN EFEK DILIHAT DARI UNDANG-UNDANG PASAR MODAL. Oleh. I Gusti Bagus Yudhiswara Yoga Nyoman Mas Ariyani

dokumen-dokumen yang mirip
KEDUDUKAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011

PERANAN PEMEGANG SAHAM PADA SAAT TERJADI LIKUIDASI BANK DILIHAT DARI UNDANG UNDANG PERBANKAN

TANGGUNG JAWAB EMITEN DAN PROFESI PENUNJANG ATAS ADANYA PROSPEKTUS YANG TIDAK BENAR DALAM KEGIATAN DI PASAR MODAL

TANGGUNG JAWAB TERHADAP PELANGGARAN PRINSIP KETERBUKAAN DALAM PASAR MODAL TERKAIT PERDAGANGAN SAHAM

TANGGUNG JAWAB AKUNTAN PUBLIK DALAM PEMBUATAN PROSPEKTUS PADA KEGIATAN DI PASAR MODAL

AKIBAT HUKUM TERHADAP KEPEMILIKAN SAHAM YANG DILAKUKAN SECARA PINJAM NAMA. Oleh Ni Made Rai Manik Galih Sari I Gst.A. Mas Rwa Jayantiari

WEWENANG OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) TERHADAP PENYELESAIAN SENGKETA PASAR MODAL OLEH BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA (BAPMI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perdana yang dilakukan perusahaan yang hendak go-public. Saham adalah satuan

Peran dan Tanggungjawab Notaris dalam Keputusan Pemegang Saham diluar Rapat Umum...

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PIHAK KETIGA AKIBAT MISLEADING INFORMATION

BAB I. memenuhi kebutuhan dana yang cukup besar tersebut, seringkali dana yang

MERGER PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI HUKUM PERSAINGAN USAHA

AKIBAT HUKUM ADANYA MISLEADING INFORMATION PADA PROSPEKTUS DI TINJAU DARI HUKUM PASAR MODAL

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr

BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN SEKURITAS TERHADAP INVESTOR DALAM PERDAGANGAN SAHAM SECARA ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

PASAR MODAL PERTEMUAN

KLAUSULA BAKU PERJANJIAN KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

KARAKTERISTIK REKSADANA DAN PENGATURANNYA DALAM PASAR MODAL DI INDONESIA

ANALISIS HUKUM KEDUDUKAN DAN PERAN NOTARIS DALAM PASAR MODAL Oleh: M. IRFAN ISLAMI RAMBE, S.H., M.Kn.

PENGATURAN PRICE FIXING DALAM KEGIATAN USAHA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999

Pasar Modal. Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi tiga macam, yaitu pasar perdana, pasar sekunder, dan bursa paralel.

SANKSI HUKUM ATAS KEJAHATAN MANIPULASI PENDAPAT AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN EMITEN OLEH AKUNTAN PUBLIK DI PASAR MODAL

Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public)

Materi 2 Pengertian dan Instrumen Pasar Modal. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si.

PERALIHAN HAK MILIK ATAS SAHAM DALAM TRANSAKSI EFEK MELALUI SCRIPLESS TRADING DI PASAR MODAL

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA TERHADAP MIRAS TIDAK BERLABEL DI LIHAT DARI UNDANG UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB 8 PASAR MODAL A. Pengertian Pasar Modal B. Instrumen Pasar Modal

ANALISIS YURIDIS MENGENAI KEISTIMEWAAN BAGI PELAKU USAHA KECIL TERKAIT DENGAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

Bab 3 PENAWARAN UMUM DI PASAR PERDANA

BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN & RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT MODERNLAND REALTY TBK 21 JUNI 2017

BAB I PENDAHULUAN. beberapa proses terlebih dahulu. Transaksi pertama yang dilakukan perusahaan

PERAN DAN KEWENANGAN NOTARIS SEBAGAI PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DI INDONESIA

Proses Bank Syariah Go Publik

BAB 1 BURSA EFEK. Pasal 1. Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam. Pasal 2

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

AKIBAT HUKUM PEMBATALAN INITIAL PUBLIC OFFERING TERHADAP EMITEN DAN INVESTOR

KEPEMILIKAN SAHAM MAYORITAS OLEH DIREKTUR UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain yang mau ikut menanamkan modalnya pada perusahaan. Hal ini

Bagaimana Menjadi Investor Saham

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH PADA SATUAN RUMAH SUSUN

-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERLINDUNGAN TERHADAP INVESTOR ASING APABILA TERJADI SENGKETA DI INDONESIA DITINJAU DARI UNDANG UNDANG PENANAMAN MODAL ASING. Oleh

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Return On Assets (ROA) Terhadap Tingkat Underpricing Saham pada Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI)

ASPEK HUKUM PEMBERIAN KREDIT DENGAN JAMINAN OBLIGASI NEGARA RITEL

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

PENGATURAN KONSOLIDASI PERUSAHAAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1 Munir Fuady, Perseroan Terbatas Paradigma Baru, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999, hlm Ibid.

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL

Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam.

BAB II PERATURAN MENGENAI KEPEMILIKAN SAHAM DALAM PASAR MODAL. A. Ketentuan Prosedur Kepemilikan Saham dalam Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut telah melakukan proses initial public offering (IPO). Yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMEGANG SAHAM MINORITAS DALAM MELINDUNGI KEPENTINGANNYA

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB KONSULTAN HUKUM DALAM KEGIATAN PASAR MODAL

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN BAKU PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN BARANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SAHAM SEBAGAI OBJEK PEWARISAN DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

PASAR MODAL BURSA EFEK MEKANISME PERDAGANGAN

Kata Kunci :perlindungan hukum, konsumen, dan perjanjian pengikatan jual beli.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Ikhtisar Dalam Angka The Year in Numbers

DIKETIK OLEH MKN2012. Pilih jawaban yang paling tepat dengan cara membubuhkan tanda (X) pada soal-soal sebagai berikut :

TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN BANK INDONESIA DALAM LIKUIDASI BANK

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. atau saham baru perusahaan kepada publik atau go public.

Instrumen Pasar Modal Indonesia Materi 9

SERI EDUKASI BEGINNER PART 1

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-42/PM/2000 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk

PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN

KEWAJIBAN KETERBUKAAN SEBUAH PERUSAHAAN SEBAGAI EMITEN SETELAH GO PUBLIC

PERATURAN NOMOR IX.C.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM

STATUS KEPERDATAAN PELAKU TRANSSEXUAL DALAM HUKUM POSITIF DI INDONESIA

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal

SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN PERJANJIAN WARALABA BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG WARALABA

PENGATURAN PENILAIAN DAN EVALUASI KUALITAS PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERLINDUNGAN HUKUM PEMEGANG SAHAM MINORITAS PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Manajemen Portofolio, Mohamad Samsul menyebutkan bahwa. adalah sebagai berikut : 1. Pasar Perdana (Primary Market)

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memperjualbelikan sekuritas, atau secara formal pasar modal dapat juga

harga, yaitu penentuan harga saham saat IPO secara signifikan lebih rendah

SANKSI TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT DENGAN PELANGGARAN PERIKLANAN SESUAI DENGAN UNDANG- UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU DI BIDANG PENANAMAN MODAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN IKLIM INVESTASI DI KOTA SURAKARTA

Proses Go Publik Go Public (Penawaran Umum) adalah kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh emiten (perusahaan yang akan di-go

LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.04/... TENTANG DOKUMEN PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya melakukan ekspansi. Untuk memenuhi kebutuhan ekspansi diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Elin Dwi Jayanti A PASAR MODAL

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. PT Petrosea Tbk. 21 April 2017

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat. Salah satu kendala yang kerap kali dihadapi


SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10

6. Kontrak pendahuluan 2. Perdagangan efek. 7. Penandatanganan perjanjian perjanjian 8. Public expose 1. Emiten menyampaikan 1.

Transkripsi:

SYARAT-SYARAT GO-PUBLIC DALAM RANGKA PENJUALAN EFEK DILIHAT DARI UNDANG-UNDANG PASAR MODAL Oleh I Gusti Bagus Yudhiswara Yoga Nyoman Mas Ariyani Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Jurnal ini berjudul Syarat-Syarat Go-Public Dalam Rangka Penjualan Efek Dilihat Dari Undang-Undang Pasar Modal, dan dalam penulisan jurnal ini, saya menggunakan metode yuridis normatif. Serta di dalam penulisan ini bertujuan agar para pemain di dalam mekanisme pasar modal ini dapat mengetahui pelbagai syarat yang harus dipenuhi oleh emiten pada saat ingin melakukan penawaran umum atau penjualan efek yang sesuai dengan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU Pasar Modal) serta persyaratan dan tata cara perizinan bursa efek sebagai dimaksud lebih lanjut diatur dengan Peraturan Pemerintah. Bagi perusahaan yang akan melakukan go-public dalam rangka penjualan efek (emisi) baik saham maupun obligasi di pasar modal harus memenuhi persyaratan dan prosedur yang berlaku serta telah ditetapkan di pasar modal. Mulai dari persyaratan emisi sampai ke tangan investor seperti tahapan emisi yang didiskusikan di dalam Rapat Usaha Pemegang Saham (RUPS), evaluasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, menelaah dokumen, prospectus penelaahan, kemudian apabila dokumen sudah lengkap, maka akan dilanjutkan ke tahapan dengar pendapat terbuka yang diikuti oleh Otoritas Jasa Keuangan, perusahaan yang bersangkutan, serta lembaga-lembaga lain yang terkait, dilanjutkan dengan persyaratan izin, prospectus untuk investor terkait emiten, kemudian dilanjutkan dengan penjualan dan pembelian saham dan obligasi di Pasar Perdana ( Primer ) sampai di Pasar Sekunder. Kata kunci : Efek, Emisi, Otoritas Jasa Keuangan, Go-Public ABSTRACT This journal titled Terms Go-Public In Sales Order Effects Seen From Capital Market Act, and in the writing of this paper, I use the method of normative. As well as in this paper

aims to have the players in the mechanism of the capital market is able to know the various conditions that must be met by the issuer at the time wanted to conduct a public offering or sale of securities in accordance with Article 6 of Law No. 8 of 1995 concerning Capital Market (Act Capital Markets) as well as the requirements and procedures for licensing as a stock exchange is further regulated by Government Regulation. For companies that will go public in the context of the sale of securities (emission) both stocks and bonds in the capital market must comply with the requirements and procedures as well as predefined in the capital market. Starting from the emissions requirements into the hands of investors, such as the stage of emissions discussed at the meeting Business of Shareholders (AGM), the evaluation by the Financial Services Authority, examine documents, prospectus review, then, if the document is complete, it will proceed to the stage of open hearings followed by the Financial Services Authority, the company in question, as well as other institutions involved, followed by the permit requirements, related to the issuer's prospectus for investors, then proceed with the sale and purchase of shares and bonds in the primary market (Primary) to the secondary market. Keywords: Effect, Emission, the Executive Agency Capital Markets, Go-Public I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Emiten publik adalah perusahaan yang bergerak di bidang efek baik saham maupun obligasi dengan tujuan memperoleh deviden. Dalam menawarkan emisinya, emiten harus memenuhi beberapa syarat yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kelengkapan syarat serta sumber daya manusia yang kompeten sangat menunjang pelbagai aktifitas di dalam pasar modal menjadi semakin cepat dan jelas. Karena diharapkan di dalam mekanisme pasar yang efisien di ranah penawaran, pembelian dan penjualan dibutuhkan adanya kejelasan, terlaksana secara konsisten, wajar (yang mencerminkan mekanisme pasar), dan efisien. Hal ini termuat di dalam Pasal 7 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.

1.2 TUJUAN Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah agar para pemain di dalam mekanisme pasar modal ini dapat mengetahui pelbagai syarat yang harus dipenuhi oleh emiten pada saat ingin melakukan penawaran umum atau penjualan efek yang sesuai dengan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU Pasar Modal) serta persyaratan dan tata cara perizinan bursa efek sebagai dimaksud lebih lanjut diatur dengan Peraturan Pemerintah. II. ISI MAKALAH 2.1 METODE Pendekatan masalah dalam pembahasan laporan ini baik untuk kepentingan analisanya adalah melalui penelitian hukum normatif yaitu metode atau cara yang dipergunakan di dalam penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka 1. Mengkaji hukum tertulis dari berbagai aspek, yaitu aspek teori, sejarah, filosofis, perbandingan, struktur, materi, konsistensi, penjelasan umum, dan pasal demi pasal, formalitas dan kekuatan mengikat serta undang-undang, serta sesuai dengan penelitian hukum yang digunakan yaitu yuridis normatif maka pendekatan masalah yang digunakan dalam laporan ini adalah pendekatan peraturan perundang-undangan dan pendekatan ilmu hukum. 2.2 HASIL DARI PEMBAHASAN 2.2.1 Syarat-Syarat Penjualan Efek oleh Emiten Publik dilihat dari UU Pasar Modal Emiten publik adalah perusahaan publik yang menjual saham atau surat berharga atau emisi. Di dalam pelaksanaannya sampai ke Pasar sekunder ada beberapa tahapan yang harus disesuaikan berdasarkan ketentuan yang diteptapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan serta UU Pasar Modal. Disini Perusahaan Emiten akan melakukan penawaran umum sebagai tahap promosi guna memancing para masyarakat baik investor maupun pemerintah 1 Soerjono Soekamto dan Sri Mamidji, 2009, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Cetakan ke 11, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm. 13.

dan pihak lainnya. Tujuan dari penawaran umum dalam bentuk efek baik saham maupun obligasi adalah demi mendapatkan dana yang segar guna melangsungkan keberlangsungan perusahaan yang konsisten secara terus menerus serta dengan harapan memperoleh laba atau deviden 2. Persyaratan penjualan efek oleh emiten yang dimaksud di dalam pasal 6 UU Pasar Modal adalah Perolehan Izin registrasi dan Listing yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Setelah memenuhi tahapan sebelumnya yang didiskusikan di dalam Rapat Usaha Pemegang Saham (RUPS) yang membahas terkait mencari modal di pasar modal. Kemudian setelah dilakukan dengar pendapat terbuka oleh pihak terkait barulah perusahaan emiten publik mengajukan tahapan yang sudah lengkap guna mendapatkan izin yang sesuai. Setelah registrasi di Otoritas Jasa Keuangan, Emiten harus Listing di Bursa paling lambat 90 hari setelah izin registrasi dikeluarkan. Setelah ini barulah penjualan efek bisa dilakukan yang didasari dengan keamanan hukum yang kuat. Kemudian mengenai persyaratan dan tata cara perizinan bursa efek yang harus dipenuhi lebih lanjut diatur dengan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1995 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal Presiden Republik Indonesia sebagai berikut : Mencantumkan akta pendirian Perseroan yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman, nomor pokok wajib pajak Perseroan, izin usaha penawaran umum di dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), ketentuan yang wajib diatur dalam anggaran dasar, kepengurusan, permodalan, dan latar belakang ekonomi pendirian bursa, neraca pembukaan Perseroan yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, jenis modal yang diinginkan, jenis efek, tujuan penggunaan dana emisi, serta melakukan penunjukan lembaga dan profesi penunjang pasar modal. 2 Zaeni Asyhadie, S.H., M. Hum, 2009, Hukum Bisnis ( Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia ), edisi revisi ke 4, Rajawali Pers, Jakarta, hlm. 33.

Apabila ketentuan diatas sudah dipenuhi dengan rampung barulah diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan untuk memperoleh izin dengan pertimbangan integritas, kelayakan serta prospek terbentuknya suatu pasar yang efisien, wajar dan teratur. Setelah izin diperoleh barulan pihak terkait yang sudah sepakat mencatatkan dirinya di bursa sebagai pihak yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan di pasar modal ini. Kemudian dibuka pasar sekunder untuk melakukan penjualan demi memperoleh deviden. Di dalam pasar modal itu sendiri harus diadakan secara jelas, terlaksana secara konsisten, wajar, efisien dan wajib berpedoman pada prinsip efisiensi pasar modal dan memperhatikan ketentuan yang ditetepakan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Serta harus juga meningkatkan system pelayanan informasi, kegiatan pengembangan pasar modal melalui kegiatan promosi dan penelitian, serta meningkatkan sumber daya manusia. Kemudian untuk melindungi kepentingan pemegang saham, perusahaan publik yang bersangkutan wajib meyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan ( Pasal 73 UU Pasar Modal ), serta hal selanjutnya akan didukung oleh prospectus (gambaran keadaan emiten) sebagai dokumen pokok, sehingga para pemodal disini bisa lebih berhati-hati dalam pengambilan keputusan berinvestasi 3. Inilah proses yang terjadi di pasar perdana ( negoisasi, dokumentasi prospectus, penunjukkan lembaga atau profesi penunjang pasar modal, registrasi untuk memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan ), setelah itu barulah dicatatkan atau listing dan diperdagangkan di bursa efek Indonesia apabila harga sahamnya telah meningkat atau disebut pasar sekunder. Pengumuman dan pendistribusian prospectus kepada calon peminat dimaksudkan agar calon pembeli lebih berhati-hati dan mengetahui kehendak atau keadaan emiten dan mempelajari tawaran dari emiten berdasarkan prospectus yang disebarluaskan. Informasi yang harus ada dalam prospectus minimum adalah yakni tujuan penawaran 3 Ahmadi Meru dan Sutarman Yodo, 2011, Hukum Perlindungan Konsumen, Rajawali Pers, Jakarta, hlm. 39. dikutip dari Hondius, Konsumentenrecht, Preadvis in Nederlanse Vereniging voor Rechtsverlijking, Kluwer- Deventer, 1972, hlm. 14, 26, 131 dst. Dikutip dari; Marian Darus Badrulzaman, Perlindungan Terhadap Konsumen Dilihat dari Sudut Perjanjian Baku, dimuat dalam Hasil Simposium Aspek-aspek Hukum Masalah Perlindungan Konsumen yang diselenggarakan oleh BPHN, Bina Cipta, Jakarta, 1986, hlm. 61. Lihat juga C.Tantri D dan Sulastri, Gerakan Organisasi Konsumen, Seri Panduan Konsumen, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia-The Asia Foundation, Jakarta, 1995, hlm. 19-21.

umum, susunan direksi dan komisaris, masa penawaran, tanggal penjatahan, tanggal pengembalian, tanggal pencatatan di bursa, harga saham atau obligasi, penjamin emisi, laporan keuangan ringkas, bidang usaha emiten, Nomor dan tanggal emisi, Struktur permodalan emiten. Bagi pemegang saham yang tujuan utamanya adalah untuk berdagang, maka begitu berakhirnya pasar perdana dan dibukanya pasar sekunder, dapat menjual kembali sahamnya apabila harga meningkat. III. KESIMPULAN Syarat yang harus dipenuhi pada saat emiten ingin melakukan penjualan efek atau penawaran umum harus berdasarkan Pasal 6 UU Pasar Modal kemudian persyaratan dan tata cara perizinan lebih lanjut diatur dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1995 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal Presiden Republik Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi Meru dan Sutarman Yodo, 2011, Hukum Perlindungan Konsumen, Rajawali Pers, Jakarta Soerjono Soekamto dan Sri Mamidji, 2009, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Cetakan ke 11, Raja Grafindo Persada, Jakarta Zaeni Asyhadie, S.H., M. Hum, 2009, Hukum Bisnis ( Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia ), edisi revisi ke 4, Rajawali Pers, Jakarta Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64 ) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1995 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal Presiden Republik Indonesia ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 86 )