BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku

BAB I PENDAHULUAN. Nur Syarifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. selalu berubah. Perubahan dalam arti perbaikan mutu pendidikan pada semua

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan implementasi di lapangan, pembelajaran seni budaya khususnya

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kontes pendidikan seni untuk sekolah dasar tidak menuntut siswa

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pendidikan musik tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi dan informasi memiliki pengaruh besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip pendidikan seni dan budaya meliputi pengembangan dimensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan disajikan pembahasan pada produk final hasil

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siska Novalian Kelana, 2013

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Bahan Ajar BAB I KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam terbentuknya suatu negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

pergelaran wayang golek. Dalam setiap pergelaran wayang golek, Gending Karatagan berfungsi sebagai tanda dimulainya pergelaran.

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan

2015 PEMBELAJARAN TARI TRANG-TRANG KOLENTRANG PADA KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SD GRIBA 5 ANTAPANI BANDUNG

Munandar dalam Satriani (2011, hlm. 2) bahwa Kreativitas merupakan

76. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nana Sutarna, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mella Tania K, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dini Herdiani, 2014 Pembelajran Terpadu dalam Kurikulum 2013 di Kelas VIII SMP Pasundan 3 Bandung

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan seni tari yang diajarkan di sekolah-sekolah. Pendidikan seni tari

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bealakang Norma Egi Rusmana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pundi pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum yang sekarang banyak digunakan oleh sekolah yaitu Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh manfaatnya secara langsung dalam perkembangan pribadinya.

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. simpulan, implikasi dan saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemahaman wawasan dan landasan kependidikan

PEMBELAJARAN SENI TARI MELALUI BASIC LEARNING DI SMP NEGERI 17 SURABAYA. Oleh: VINA NUR INDAH SARI NIM:

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

77. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Kegiatan Pembelajaran. Sumber Belajar 1.1 Mengidentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB I PENDAHULUAN. secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) : SMP Negeri 2 Gerokgak

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Azzela Mega Saputri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan model pembelajaran untuk membentuk kurikulum (rencana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Maksudnya,

memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga timbul adanya suatu

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan seni budaya Indonesia merupakan warisan berharga bagi

BAB I PENDAHULUAN. Seni hadir di tengah-tengah masyarakat dan menyertai perjalanan hidup

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masyarakat yang cerdas akan memberikan nuansa kehidupan yang cerdas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan karya insan yang terbentuk dari bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang dituangkan melalui instrumen atau suara dengan unsur dasar melodi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. belajar kepada siswa melalui proses pembelajaran yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang dilakukan di setiap sekolah secara umum memiliki tujuan pembelajaran

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yulia Afrianti, 2014

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Belajar merupakan sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir dan kemampuan lainya. Sesuai dengan hal tersebut seorang guru harus memposisikan peserta didik dan dirinya dengan baik dalam proses pembelajaran, agar dalam proses pembelajaran siswa dapat berperan aktif dalam pengembangan materi pembelajaran dan dapat mengeluarkan potensinya dalam semua bidang studi, khususnya pembelajaran seni budaya. Pembelajaran Seni Budaya terdiri dari seni tari, seni musik, seni rupa, dan seni teater yang masing-masing memiliki manfaat bagi perkembangan peserta didik. Seni tari merupakan rangkaian-rangkain gerak sebagai simbol yang memiliki makna sehingga merupakan suatu rangkain cerita (Seni Budaya/Kementerian Pendidikandan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2014 hlm. 92) dalam tari, gerak merupakan elemen yang sangat penting, dalam gerakan tersebut nantinya dapat dilihat makna dan nilai keindahanya. Suhastjarja, dosen Senior Fakultas Kesenian Institut Seni Indonesia Yogyakarta dalam Buku Paket Seni Budaya Kelas VII secara online berpendapat bahwa seni musik adalah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi yang lainya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri dan manusia lain dalam lingkungan hidupnya sehingga dapat dimengerti dan dinikmati (Bahanajar_senibudaya.blogspot.com/2012/02), karangan Sulastianto, Harry dkk. Seni tari dan seni musik memiliki kaitan yang erat, selain seni tari dan musik dalam cabang-cabang seni budaya juga terdapat seni rupa dan seni teater. Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan

2 media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika(bahanajar_senibudaya.blogspot.com/2012/02) sedangkan seni teater dalam (Seni Budaya/Kementerian Pendidikan dan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2014 hlm. 134) dalam pemerananya dapat memanfaatkan seni budaya yang ada misalnya gerak-gerak tradisional untuk berlatih olah tubuh, lagu-lagu dolanan tradisional untuk berlatih suara, dan banyak menciptakan peristiwa-peristiwa kemudia dimainkan secara improvisasi baik perorangan maupun kelompok dalam hal ini seni teater berarti kumpulan atau gabungan dari berbagai macam seni karena didalamnya terdapat berbagai cabangcabang seni budaya seperti seni tari, musik dan rupa. Eko Purnomo dkk (2014 hlm. 1) menjelaskan bahwa Mata Pelajaran Seni Budaya adalah mata pelajaran yang membahas mengenai karya seni estetis, artistik, dan kreatif yang berakar pada norma, nilai, perilaku, dan produk seni budaya bangsa melalui aktivitas berkesenian. Dengan demikian melalui pembelajaran Seni Budaya dapat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memahami lebih jauh lagi tentang seni yang berakar pada nilai budaya bangsa. Pembelajaran Seni Budaya khususnya seni tari adalah suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas siswa, dapat juga dijadikan sebagai alat dalam berekspresi. Melalui pembelajaran Seni Tari siswa dapat mengeluarkan segala ekspresi yang ada pada dirinya baik itu sedih, gembira, marah ataupun menangis yang dituangkan dalam sebuah gerakan, seperti yang diungkapkan oleh Sal Murgianto dalam Narawati & Masunah (2012 hlm. 263) sebagai berikut: Nilai tari dalam dunia pendidikan menurut hemat saya, bukan terletak pada latihan kemahiran dan keterampilan gerak (semata-mata) tetapi lebih kepada kemungkinannya untuk memperkembangkan daya ekspresi anak. Tari harus mampu memberikan pengalaman kreatif kepada anak-anak dan harus diajarkan sebagai salah satu cara untuk mengalami dan menyatakan kembali nilai estetik yang dialami dalam kehidupan.

3 Nilai tari seperti yang telah di paparkan diatas harus mampu memberikan pengalaman berkarya seni untuk meningkatkan pengalaman kreatif kepada siswa, melalui pembelajaran tari diharapkan akan adanya perubahan tingkah laku baik dilihat dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotornya. Manfaat dalam pembelajaran Seni Tari dalam hal ini juga dapat dilihat dari segi fisik dan psikisnya, dalam perkembangan fisik/perkembangan tubuh dilihat dengat kasat mata yang disesuaikan dengan perkembangan psikis/jiwa secara seimbang. Dijelaskan pula dalam Narawati & Masunah, (2012 hlm. 300) Manfaat dalam pembelajaran Seni di harapkan siswa dapat dibantu perkembangan fisik dan psikisnya secara seimbang. Siswa diharapkan memiliki sikap apresiatif yang tinggi terhadap kesenian yang ada di daerah setempat ataupun di daerah Nusantara sebagai modal awal agar siswa mengetahui baik dalam bentuk geraknya, kostum, rias wajah atau hal lain yang berhubungan dengan tari yang pengajaranya tidak hanya secara teori tetapi juga secara praktik agar siswa memiliki pengetahuan lebih tentang seni dan budaya khususnya seni tari dan memiliki pengalaman dalam berkesenian. Dikutip dalam Narawati & Masunah (2012 hlm. 302) yang dijelaskan. Apabila proses belajar mengajar hanya disampaikan secara teoritis yang mengutamakan aspek ingatan dan hafalan. Siswa tidak mendapatkan pengalaman berkesenian. Dampak dari pembelajaran demikian adalah pendidikan seni di sekolah formal menjadi kurang bermakna bagi kehidupan dan hanya mendukung penyerapan budaya asing lebih cepat (bahkan dengan teorinya dengan fokus yang amat sempit) yang ditawarkan melalui media massa dan audio visual. Peneliti dapat menyimpulkan bahwasanya proses pembelajaran Seni Budaya khususnya Seni Tari tidak dapat diajarkan hanya dengan teori saja, karena dalam berkarya seni harus ada praktik secara langsung agar siswa memiliki pengalaman dan kemampuan dalam berkesenian, memiliki sikap apresiatif yang tinggi sehingga dapat mencintai kebudayaan daerahnya sendiri. Namun, berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SMP Negeri 3 Sidomulyo dan SMP Negeri 2 Candipuro Lampung Selatan diperoleh data bahwa kegiatan pembelajaran Seni Budaya khsusnya Seni Tari yang di laksanakan di ke

4 dua sekolah belum optimal. Hal tersebut disebabkan oleh latar belakang guru di kedua sekolah berpendidikan seni rupa. Kedua sekolah tersebut merupakan sekolah yang belum lama berdiri, sehingga kurangnya alat-alat dan sumber belajar. Masing-masing dari sekolah yang diteliti memfokuskan pembelajaran Seni Budaya hanya pada seni rupa dan musik sehingga pada pelajaran Seni Tari diberikan hanya sebagian tambahan. Selain itu sesuai dengan kesepakatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya Lampung Selatan yang wajib diajarkan hanya seni musik dan rupa yang disebabkan karena keterbatasan waktu dan tenaga pendidik. Terpilihnya kedua sekolah didasarkan pada letak sekolah SMP Negeri 3 Sidomulyo dan SMP Negeri 2 Candipuro terletak di 1 kabupaten yaitu Kabupaten Lampung Selatan. Pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di kedua sekolah tersebut mengacu pada Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berbeda, dengan demikian peneliti merasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut proses dan hasil dari pembelajran yang menggunakan acuan yang berbeda tersebut. Pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di kedua sekolah ini dirasa kurang maksimal dan jarak antara dua sekolah tersebut relatif dekat dan terjangkau. Dengan alasan-alasan diatas peneliti tertarik untuk mengkaji pembelajaran Seni Budaya kususnya Seni Tari di kedua sekolah tersebut. Mata Pelajaran Seni Tari yang termasuk pada pembelajaran Seni Budaya adalah mata pelajaran yang sesuai dengan jurusan yang diambil peneliti dan sangat relevan dengan ilmu yang peneliti tekuni sebagai Mahasiswa Fakultas Pendidikan Seni dan Desain Program Studi Pendidikan Seni Tari dalam 4 tahun terakhir yang secara otomatis dapat memperdalam wawasan ilmu yang di dapat selama perkuliahan. Untuk itu, peneliti merasa perlu melihat secara langsung proses pembelajaran Seni Budaya khususnya Seni Tari di dua sekolah tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai pembelajaran Seni Budaya khususnya Seni Tari di SMP Negeri 3 Sidomulyo dan di SMP Negeri 2 Candipuro Kabupaten Lampung Selatan. Dengan ini peneliti mengangkat ke dalam judul PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMP NEGERI 3 DAN DI SMP NEGERI 2 LAMPUNG SELATAN

5 B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka dirumuskan masalah penelitian dalam bentuk penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimanakan proses pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri 3 Sidomulyo? 2. Bagaimanakah proses pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri 2 Candipuro? 3. Bagaimanakah hasil pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri 3 Sidomulyo? 4. Bagaimanakah hasil pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri 2 Candipuro? C. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, yang dipaparkan sebagai berikut: 1. Tujuan Umum Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah melihat proses pembelajaran Seni Budaya (seni tari) di SMP Negeri 3 Sidomulyo dan di SMP Negeri 2 Candipuro yang dilihat dari komponen pembelajaran berupa tujuan, materi, media, metode dan evaluasi. 2. Tujuan Khusus Penlitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri 3 Sidomulyo? 2. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri 2 Candipuro? 3. Untuk mendeskripsikan hasil pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri 3 Sidomulyo? 4. Untuk mendeskripsikan hasil pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri 2 Candipuro?

6 D. Manfaat/ Signifikansi Penelitian 1. Manfaat dari segi teori Secara teori penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan proses pembelajaran yang evektif, yang diterapkan disekolah. 2. Manfaat dari segi kebijakan Acuan pada penggunaan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berbeda merupakan suatu kebijakan yang dipilih oleh sekolah. Maka, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu ukuran, mana yang mampu mendorong pelaksanaan Pendidikan Nasional. 3. Manfaat dari segi praktik a. Bagi Peneliti Penelitian ini sangat berguna untuk dijadikan bahan telaah untuk calon pendidik agar lebih meningkatkan kualitas diri, memperoleh gambaran lebih jauh mengenai pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) dalam dua sekolah yang masingmasing sekolah mengacu pada Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kurikulum yang berbeda, dan menjadi salah satu cara mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama menempuh pendidikan dengan membuat laporan yang ilmiah dan sistematis. b. Bagi Siswa Dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. c. Bagi Guru Dapat meningkatkan kemampuan guru dalam merancang model pembelajaran secara lebih efektif dan efisien sesuai dengan acuan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan.

7 d. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan positif dan menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi sekolah dalam memilih acuan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kurikulum yang sesuai. e. Bagi Perpustakaan sekolah Dapat menambah referensi perpustakaan sekolah sehingga dapat digunakan sebagai bahan dasar bagi penelitian selanjutnya. 4. Manfaat dari segi isu serta aksi sosial Manfaat penelitian dari segi isu dan aksi sosial adalah sebagai salah satu jawaban terhadap isu yang berkembang dalam dunia pendidikan di Indonesia yang menyangkut pelaksanaan kurikulum 2013 dan kurikulum 2006, karena pada sekolah yang diteliti SMP Negeri 3 Sidomulyo Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengacu pada Kurikulum 2006 dan SMP Negeri 2 Candipuro Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengacu pada Kurikulum 2013, sesuai dengan penggunaan kurikulum yang ada disekolah tersebut. Bagi pengambil kebijakan penelitian ini menjadi masukan atau referensi yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dalam pengambilan keputusan. E. Struktur Organisasi Skripsi Dalam skripsi ini, Bab I merupakan bab yang berisi tentang latar belakang penelitian. Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini, yaitu masalah kurang optimalnya pembelajaran Seni Budaya (Seni tari) yang ada di SMP Negeri 3 Sidomulyo dan SMP Negeri 2 Candipuro yang disebabkan karena latar belakang guru di kedua sekolah berpendidikan seni rupa. Kedua sekolah tersebut merupakan sekolah yang belum lama berdiri, sehingga kurangnya alat-alat dan sumber belajar. Masing-masing dari sekolah yang diteliti memfokuskan pembelajaran Seni Budaya hanya pada Seni Rupa dan Seni Musik sehingga pada pelajaran Seni Tari diberikan hanya sebagai tambahan. Selain itu sesuai dengan kesepakatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya Lampung

8 Selatan yang wajib diajarkan hanya seni musik dan rupa disebabkan karena keterbatasan waktu dan tenaga pendidik. Sehingga penulis merasa perlu melihat secara langsung proses pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di sekolah tersebut. Pada Bab II berisi tentang teori-teori yang digunakan dan yang mendukung dalam penelitian, bersumber dari buku, koran, artikel, maupun dari internet. Dalam bab ini peneliti membahas tentang pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) yang di dalamnya terdapat pengertian belajar, konsep dasar pembelajaran, seni budaya (seni tari). Komponen-komponen pembelajaran diantaranya a) Tujuan pembelajaran; b)materi pembelajaran; c). Media Pembelajaran; c) Metode Pembelajaran; d) Evaluasi Pembelajaran. Teori-teori yang digunakan dalam peelitian ini sangat mendukung untuk melancarkan proses penelitian dan untuk menjadi kajian teori dalam penelitian tersebut. Bab III berisikan tentang metode penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan deskriptif analisis yang bertujuan untuk mendeskriptifkan suatu gejala, peristiwa yang terjadi pada saat ini. Dengan desain penelitian yang berisikan perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan hasil penelitian. Selain itu dalam Bab III ini menggunakan instrumen penelitian berupa pedoman observasi yang berfungsi untuk merekam kegiatan pembelajaran seni budaya (seni tari), pedoman observasi ini digunakan agar penelitian sesuai dengan tujuan penelitian berdasarkan masalah yang akan dibahas. Pedoman wawancara digunakan untuk memperoleh informasi tambahan secara langsung dengan bertatap muka dengan subjek peneliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Bab III ini adalah dengan observasi, wawancara, studi pustaka, dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan dengan triangulasi yaitu pengumpulan data yang bersifat menggabungkan data dari sumber data yang telah ada atau triangulasi, penggabungan data tersebut digunakan untuk mendapatkan jawaban yang tepat. Bab IV berisi temuan dan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP Negeri 3 Sidomulyo dan di SMP Negeri 2 Candipuro. Temuan tersebut berupa proses pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) yang dilihat dari komponenkomponen pembelajaran diantaranya tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,

9 media, metode evaluasi atau penilaian serta hasil dari pembelajaran yang dilakukan di kedua sekolah tersebut. Bab V berisi tentang kesimpulan secara keseluruhan dari hasil penelitian, bahwasanya pembelajaran di SMP Negeri 3 Sidomulyo dan SMP Negeri 2 Candipuro menggunakan materi, media, metode dan sistematika cara penilaian yang berbeda sehingga hasil dari keseluruhan proses pembelajaran tersebut tidak akan sama.