BAB II DAERAH PENELITIAN & BAHAN 2.1 Daerah Penelitian Daerah studi penelitian ini adalah Kabupaten dan Kota Bogor (Gambar 2.1). Secara geografis Kabupaten Bogor terletak di Propinsi Jawa Barat bagian utara antara 655.000-750.000 m dan 9.250.000-9.310.000 m dengan luas sekitar 2.301,95 Km 2. Bagian utara Kabupaten Bogor merupakan dataran rendah sedang bagian selatan berupa pegunungan yang terbagi menjadi 40 kecamatan. Batas-batas administrasi Kabupaten Bogor meliputi Kabupaten Tangerang (Banten), Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi di utara, Kabupaten Karawang di timur, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi di selatan, serta Kabupaten Lebak (Banten) di barat (Pemerintah Kabupaten Bogor, 2007). Gambar 2.1 Daerah penelitian 6
Kota Bogor berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor dengan luas 21,56 km² dan terdiri atas 6 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 68 kelurahan. Kota Bogor terletak di antara 695.000 705.000 m dan 9.265.000 9.280.000 m serta mempunyai ketinggian rata-rata minimal 190 meter dan maksimal 500 meter. Kota Bogor berbatasan dengan kecamatan-kecamatan dari Kabupaten Bogor sebagai berikut (Pemerintah Kota Bogor, 2007): Sebelah Utara : Kecamatan Sukaraja, Bojonggede, dan Kemang Sebelah Timur : Kecamatan Sukaraja dan Ciawi Sebelah Selatan : Kecamatan Cijeruk dan Caringin Sebelah Barat : Kecamatan Kemang dan Dramaga Dalam perpetaan kondisi pertanian Propinsi Jawa Barat, Kabupaten dan Kota Bogor menjadi salah satu sentra produksi padi dengan hasil berkisar 55.774 ton/tahun atau 11,5% dari total produksi padi Propinsi Jawa Barat (Cahyaningrum, 2007). Pada peta tutupan padi Kabupaten dan Kota Bogor tahun 1994 diketahui luas total daerah yang ditutupi padi adalah 108.009,74 Ha dengan sebaran dominan terletak di Kecamatan Parung Panjang, Gunung sindur, Ciseeng, Tenjo, Caringin, Mega Mendung dan Jonggol. 2.2 Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder meliputi citra Radarsat, Peta tutupan padi, citra Landsat dan Peta RBI yang dapat dilihat pada Gambar 2.2, 2.3, 2.4 dan 2.4. Citra Radarsat yang digunakan merupakan citra single beam yang direkam pada tanggal 29 Desember 1995 dengan format SGX (SAR Georeferenced Extra Fine Resolusion Product (Path Image Plus)). Mode beam dari citra ini adalah Fine dengan posisi beam F1 near dengan resolusi 8 x 8 m 2. Pada Tabel 2.1 disajikan spesifikasi karakteristik dari citra Radarsat yang digunakan sebagai berikut: 7
Tabel 2.1 Karakteristik citra Radarsat (Radarsat International, 1997) KARAKTERISTIK Jenis Satelit Frekuensi/Panjang Gelombang Polarisasi Antena CITRA RADARSAT Radarsat-1 5.3 GHz/Band C, 5,6 cm HH Sudut Datang 36,562 Orbit Pengamatan Ascending Cakupan Area Pengamatan 50 x 50 km 2 Representasi Data Piksel 8 bit unsigned interger Gambar 2.2 Citra Radarsat daerah penelitian (KK Insig, FITB ITB, 1995) 8
Gambar 2.3 Peta tutupan padi daerah penelitian (Badan Planologi Kehutanan, 1994) Dalam penelitian ini digunakan peta tutupan lahan tahun 1994 yang bersumber dari Badan Planologi Kehutanan. Informasi yang didapat dari peta ini lebih difokuskan kepada data sebaran tutupan padi di Kabupaten dan Kota Bogor yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan sebaran padi pada citra Radarsat, sehingga dapat dihitung nilai koefisien radar backscatteringnya. 9
Gambar 2.4 Citra Landsat Jawa Barat (KK Insig, FITB ITB, 2001) Citra Landsat yang terdapat pada penelitian ini terdiri atas 7 (tujuh) band dan telah terkoreksi secara geometrik dengan sistem proyeksi UTM Zona 48S, Datum WGS 84. Citra Landsat digunakan sebagai acuan koreksi geometrik untuk citra Radarsat. Kekurangan yang terdapat pada citra Landsat adalah adanya daerah yang tertutup awan, sehingga objek-objek yang ada pada daerah tersebut tidak terlihat. Selain itu juga, pada penelitian ini digunakan peta batas administrasi Kabupaten dan Kota Bogor sebagai daerah studi yang didapat dari cropping Peta Rupa Bumi Indonesia tahun 2004 dengan skala 1:25.000 yang bersumber dari Bakosurtanal. Sistem Proyeksi yang digunakan adalah UTM zona 48S, Datum WGS 84. 10
Gambar 2.5 Peta Batas Administrasi Kabupaten dan Kota Bogor (Bakosurtanal, 2004) 11