Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Index Card Match dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran KKPI

dokumen-dokumen yang mirip
ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 3, Mei 2013

Oleh. Komang Wahyu Sugiarsa, NIM Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY

Oleh. Ni Made Dwi Puspitayani, NIM Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ABSTRAK

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran kooperatif, snowball throwing, hasil belajar, respon siswa

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : Self Regulated Learning (SRL), hasil belajar, respon siswa

Oleh. Ni Putu Aryani Utami, NIM

Gede Nova Kertiana Putra 1, I Gede Sudirtha 2, I Made Gede Sunarya 3

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013 ISSN I. PENDAHULUAN

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

Oleh ABSTRAK. Kata-kata kunci: model pembelajaran NHT, hasil belajar, respon.

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULUTANGKIS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 3, Juli 2014 ISSN

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran berbasis proyek, motivasi belajar, hasil belajar, respon siswa.

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF INDEX CARD MATCH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN CHASIS OTOMOTIF

Oleh ABSTRAK. Kata-kata kunci : pembelajaran generatif, hasil belajar, dan respon.

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS KELINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL CARD SORT

Penerapan Model Pembelajaran IKRAR untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Tata Boga SMK Nusa Dua Sawan Tahun Ajaran 2012/2013

PENERAPAN KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL SKRIPSI OLEH AYU LESTARI NIM JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volum 2, Nomor 6, Agustus 2013

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XV, No. 2, Tahun 2017 Bagas Dwi Pratomo & Sukanti 92-99

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 5, Juli 2013

PENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN MENGENAL SEJARAH UANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 1, Maret 2014

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012

PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

JURNAL. Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN FOOD AND BEVERAGE SERVICE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN FIRING LINE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT GAUN BAYI DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

PENERAPAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKAN RESPON POSITIF SISWA DALAM PELAJARAN PKN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Mail Handling dengan Penerapan Model Pembelajaran Time Token Arends

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

Improved Math Student Learning Outcomes VII Class D SMP I Payung Sekaki through Active Learning Strategies Matching Card Type index

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving

Oleh. Putu Ayu Karunia Komala Dewi, NIM

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNOLOGI PENGUKURAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Samsuar SDN 001 Bintan Kecamatan Dumai Timur

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA. Oleh I Putu Oka Putrawan NIM

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET. Oleh Daniel Benu NIM

PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

Keywords: CTL model, concrete objects, students creativity, learning outcomes

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

LINDA ROSETA RISTIYANI K

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL SKRIPSI OLEH PUTU AMIK WIANTARI NIM

yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan

Emilidar Zulkarnaini Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 29 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 2 SANGGRAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

SITI RAHAYU NUGRAHENI

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

Peningkatan Kompetensi Menganalisis... (Nurul Muslimah) 1

Transkripsi:

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Index Card Match dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran KKPI (Studi Kasus: Siswa Kelas X Analis Kesehatan A SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar) I Kadek Adhi Suarjana 1, I Gede Sudirtha 2, Made Windu Antara Kesiman 3 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Bali E-mail: dx_adhi@yahoo.com 1, sudirthag@yahoo.com 2, dekndu@yahoo.com 3 Abstrak Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk [1] Mengetahui peningkatan hasil belajar KKPI siswa kelas X Analis Kesehatan A SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif index card match dan [2] Mengetahui respon siswa kelas X Analis Kesehatan A SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif index card match pada pelajaran KKPI. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah Siswa kelas X Analis Kesehatan A SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 34 orang. Objek penelitian ini adalah (1) hasil belajar siswa, (2) respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif index card match pada pelajaran KKPI. Pengumpulan data hasil belajar KKPI siswa dikumpulkan melalui metode tes dan observasi serta data respon siswa dikumpulkan melalui angket. Data-data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan, pada siklus I untuk nilai rata-rata hasil belajar dan presentase ketuntasan klasikal siswa yaitu sebesar 74,72 dan 61,76% pada siklus II menjadi 81,53 dan 94,12% Selain itu, respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif index card match adalah positif dengan rata-rata skor sebesar 62. Kata kunci Kooperatif Index Card Match, Hasil Belajar, Penelitian Tindakan Kelas, Respon dan KKPI. Abstract This classroom action research was aimed at [1] improving the students learning results in KKPI in class X Analis Kesehatan A of SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar and [2] investigating the students response in class X Analis Kesehatan A of SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar toward the use of model application kooperatif index card match to KKPI subject.this study was a Classroom Action Research which consisted of two cycles. Each cycle consisted of four steps namely planning, action, observation and evaluation, and reflection. The subject of this study was the students in class X Analis Kesehatan A of SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar at academic year 2012/2013. The class consisted of 34 students. The objects of this study were [1] students learning results and [2] students response toward the use of model application kooperatif index card match to KKPI subject. The data of students learning results in KKPI subject were collected through the test and observation and the data of students responses were collected through questionnaire. The collected data was analyzed by using descriptive analysis.the result of this study showed that the students learning results got improvement. In cycle 1, the mean of students scores was 74.72 and the percentage of students classical success was 61.76%. In cycle 2, the mean of students scores was 81,53 and the percentage of students classical success was 94.12%. Besides, the students responses toward the use of model cooperative index card match to KKPI subject were positive with a mean of 62. Key words Cooperative Index Card Match, Learning Results, Classroom Action Research, respon and KKPI. I. PENDAHULUAN Dalam dunia pendidikan, suatu pengajaran yang hanya mengutamakan prinsip individual tidak akan menciptakan suasana belajar yang efektif antara pendidik dan peserta didik. Kehidupan sebagian besar peserta didik dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya terutama hubungan sosial baik dengan keluarga, guru dan juga teman-teman di sekitarnya. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya interaksi sosial. Begitu pula halnya dalam proses belajar mengajar antara pendidik dan peserta didik. 663

Dalam setiap kegiatan mengajar guru dituntut agar sanggup menciptakan suasana sosial yang membangkitkan kerja sama diantara para siswa dalam mewujudkan materi pelajaran supaya dapat diserap lebih efektif dan efisien. Perubahan orientasi pendidikan dengan menempatkan siswa sebagai pusat perhatian menuntut para guru untuk lebih kreatif dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Guru dituntut mampu menggeser penekanan kegiatan pembelajaran dari apa bahan yang akan dipelajari siswa ke bagaimana membelajarkan kompetensi dan memperkaya pengalaman belajar siswa. Namun sejalan bagaimana guru mengembangkan pembelajaran yang efektif kepada peserta didik terdapat beberapa masalah yang menghambat proses pembelajaran tersebut, masalah yang timbul dalam diri siswa yang dapat memperngaruhi hasil belajar siswa tersebut. Seperti permasalahan yang ditemukan setelah melakukan wawancara dengan guru yang mengajar di SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar ditemukan permasalahan Dari 34 orang siswa dalam satu kelas yang telah mengikuti ulangan akhir semester mata pelajaran KKPI hanya sekitar 48% yang tuntas nilai standar ketuntasan minimal yaitu 80. II. KAJIAN TEORI A. Konstruktivisme dalam Pembelajaran Kontruktivisme merupakan sebuah landasan berpikir, dimana filosofi ini bertujuan untuk membangun suatu tatanan. Dalam pembelajaran, pendekatan ini memiliki arti bahwa suatu pengetahuan dibangun oleh siswa itu sendiri. Guru dapat membantu proses ini dengan cara mengajar yang membuat informasi lebih bermakna dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide mereka. Sesuai dengan pendapat Syaiful Sagala (2003) [1] bahwa pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit dan hasilnya akan diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak dengan tiba-tiba. B. Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan pembelajaran kooperatif disini adalah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Jadi dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru. Dengan bekerja secara berkolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan diluar sekolah (Trianto, 2007). [2] C. Model Pembelajaran Index Card Match Model pembelajaran index card match (mencari pasangan jawaban). Yaitu suatu strategi pembelajaran yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan jawaban yang cocok dengan pertanyaan yang sudah disiapkan. Index Card Match merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan media kartu, dimana kartu tersebut berisi soal dan sekaligus jawabanya. Dalam penggunaannya, kartu tersebut dibagikan kepada seluruh siswa dan siswa berfikir sejenak apa yang cocok untuk jawaban pertanyaan yang ada di kartu tersebut dan mencari jawabannya dikartu yang lainnya. Keadaan ini menggambarkan bahwa kegiatan proses belajar mengajar di kelas tidak hanya berupa penyajian informasi saja, siswa datang duduk dan mendengarkan, tetapi siswa juga ikut berperan aktif dalam berlangsungnya proses belajar mengajar. Proses pembelajaran semacam ini tidak harus didalam kelas, bisa juga diluar kelas agar peserta didik tidak merasa bosan sebab penyakit yang banyak diderita peserta didik selama mengikuti pelajaran adalah kejenuhan. Model pembelajaran index card match merupakan strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi pelajaran yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya reviewing strategis (Silberman, 2006). [3] D. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005). [4] Hasil belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya adalah perubahan-perubahan yang diharapkan dari tingkah lakunya. Perubahan tersebut mencangkup aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Benyamin S. Bloom mengelompokkan bentuk perilaku belajar ke dalam tiga kalsifikasi yang dikenal dengan The Taxonomi of Educational Objective, yaitu: 1) Ranah kognitif, berkenaan dengan perilaku yang berhubungan dengan berpikir, mengetahui, dan pemecahan masalah. 2) Ranah afektif, berkaitan dengan sikap, nilai-nilai. Intensitas, apresiasi dan penyesuaian perasaan sosial. 3) Ranah psikomotor, berkaitan dengan keterampilan (skill) yang bersifat manual dan motorik. Ketiga ranah tersebut tidak dapat berdiri sendiri tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini 664

tercermin dalam proses belajar siswa. Pendapat tersebut juga di dukung oleh Sudjana Hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. E. Respon Siswa Seorang peserta didik akan mendapatkan hasil dari pembelajaran berupa informasi dan perubahan tingkah laku dengan cara belajar, sehingga belajar dapat juga diartikan sebagai perubahan tingkah laku atau peluang terjadinya respon. (Arikunto, 2008) [5] Respon yang diberikan terhadap pembelajaran dapat mencerminkan atau menggambarkan ketertarikan, minat, sikap siswa dalam pembelajaran. Respon yang positif dapat menunjukkan bahwa siswa tertarik dengan pembelajaran yang kita lakukan, sedangkan respon negative menunjukkan siswa tidak tertarik dan netral terhadap pembelajaran yang kita lakukan. Ketertarikan siswa terhadap suatu pembelajaran juga dapat mempengaruhi proses pemahaman siswa pada materi atau konsep pelajaran yang kita sampaikan. F. KKPI KKPI adalah singkatan dari Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi. KKPI merupakan mata diklat baru pada kurikulum SMK edisi 2000 yang merupakan penyempurnaan dari mata diklat komputer pada kurikulum SMK edisi 1999). KKPI adalah salah satu mata pelajaran adaptif yang diberikan kepada semua bidang keahlian di Sekolah Menengah Kejuruan (Kurikulum SMK, 2004). Sedangkan pada SMU dan SMP dikenal dengan nama mata pelajaran TIK. Substansi kurikulum KKPI disusun selain agar peserta didik dapat mengikuti dinamika inovasi perangkat keras, sistem operasi, dan aplikasi komputer yang mengacu pada standar kompetensi seperti tertuang pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Mata pelajaran ini sebagai dasar pengetahuan teknologi informasi, dengan demikian generasi masa depan dapat mengikuti derap perkembangan global. G. Kerangka Berpikir Proses belajar mengajar merupakan perpaduan yang harmonis antara antara kegiatan pengajaran yang dilakukan guru dan kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik. Di dalam pelaksanaan proses pembelajaran tentunya diharapkan adanya interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa lainnya maupun siswa dengan sumber belajarnya. Dengan adanya interaksi tersebut, proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik sehingga siswa dapat menjadi lebih aktif, berpikir kritis, memiliki motivasi belajar yang tinggi dan siswa dapat mencapai kompetensi yang diinginkan. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, ada kalanya interaksi yang terjadi sangat minim. Kalaupun ada interaksi yang dilakukan menyimpang dari kegiatan pembelajaran. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya inisiatif dari guru untuk menerapkan salah satu model model pembelajaran yang dapat mendukung proses pembelajaran ke arah yang lebih baik.seperti yang kita ketahui bahwa di dalam suatu kelas akan ditemukan heterogenitas dan karakteristik yang berbedabeda dari kumpulan siswa tersebut, yang mana terlihat pada keaktifan siswa di kelas dan perbedaan kemampuan dalam menguasai materi yang diajarkan oleh guru. Tentunya hal ini akan menimbulkan permasalahan di dalam kelas yang berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Keadaan ini juga terjadi di kelas X Analis Kesehatan A SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar. Jadi, guru perlu mencari formula khusus untuk menyiasati permasalahan yang ada di kelas, salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif index card match. H. Hipotesis Tindakan 1) Hasil belajar TIK siswa kelas X Analis Kesehatan A SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar meningkat hingga mencapai standar ketuntasan nilai minimal belajar sebesar 80 dan ketuntasan klasikal belajar yang ditetapkan sebesar 75% melalui penerapan model pembelajaran kooperatif index card match 2) Respon siswa kelas X Analis Kesehatan A SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif index card match dalam pembelajaran KKPI tergolong positif. III. METODOLOGI A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah PTK (penelitian tindakan kelas/classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran dikelas secara professional. Tujuan utama PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu profesional guru didalam proses pembelajaran. Adapun bentuk - bentuk penelitian tindakan yaitu (a)guru sebagai peneliti, (b) Penelitian tindakan kolaboratif, (c) Simultan-terintregasi, dan (d)administrasi sosial eksperimental. 665

Dalam penelitian ini bentuk penelitian yang akan digunakan adalah guru sebagai peniliti, karena dalam bentuk PTK yang memandang guru sebagai peneliti mempunyai ciri - ciri penting yaitu sangat berperannya guru itu sendiri dalam proses PTK.Penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah pada umumnya dan dalam kelas pada khususnya yang bermuara pada peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X Analis Kesehatan A SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar. Pada penelitian ini penulis mengacu pada penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggard. Secara umum penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc. Taggard adalah meliputi beberapa tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi, dan refleksi. B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Analis Kesehatan A SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar tahun pelajaran 2012/2013. Alasan peneliti menggunakan siswa kelas X Analis Kesehatan A sebagai subjek penelitian karena di kelas tersebut ditemukan permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan pada latar belakang. Objek penelitian ini adalah hasil belajar dan respon siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif index card match. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar yang beralamat di Jalan Cargo Saridana IV No.1 Denpasar. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013. Siswa kelas X Analis Kesehatan A dipilih sebagai subjek penelitian karena di kelas ini ditemui permasalahan-permasalahan seperti yang diutarakan pada latar belakang. Objek penelitian ini adalah hasil belajar dan respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif index card match. D. Rencana Tindakan Pada penelitian ini penulis mengacu pada penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggard. Secara umum penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc. Taggard adalah meliputi beberapa tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi, dan refleksi. siswa diperoleh melalui 3 aspek yaitu aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Nilai aspek kognitif dicapai melalui memberikan pretest pada setiap siklus di pertemuan yang sudah ditetapkan dan aspek kognitif dicapai melalui memberikan post test tiap akhir siklus, untuk penilaian aspek psikomotor dicapai melalui pemberian tes praktik yang diberikan pada setiap siklus dipertemuan yang sudah ditetapkan dan untuk penilaian aspek afektif dinilai dengan menggunakan lembar observasi didapat melalui pengamatan di setiap pertemuan. Ketiga nilai tersebut nantinya dirata-ratakan dan menjadi nilai akhir hasil belajar siswa. Berikut adalah hasil penelitian yang diperoleh: 1) Hasil Belajar Hasil rata-rata dari ketiga aspek tersebut kemudian dijumlahkan sesuai dengan rumus hasil belajar dan dijadikan nilai rata-rata hasil belajar siklus I. Berdasarkan hasil tes dan observasi hasil belajar siswa siklus I, diperoleh hasil seperti Tabel I. Tabel I. Hasil Belajar Siswa Siklus I No. Kategori Hasil Belajar Siklus I 1. Rata-rata kelas 74,72 2. Banyak siswa yang tuntas 21 Orang 3. Banyak siswa yang tidak tuntas 13 Orang 4. Ketuntasan Klaksikal 61,76 % Sedangkan untuk siklus II, hasil rata-rata dari ketiga aspek tersebut kemudian dijumlahkan sesuai dengan rumus hasil belajar dan dijadikan nilai rata-rata hasil belajar siklus II. Berdasarkan hasil tes dan observasi hasil belajar siswa siklus I, diperoleh hasil seperti Tabel II berikut. Tabel II. Hasil Belajar Siswa Siklus II No Kategori Hasil Belajar Siklus II 1. Rata-rata kelas 81,53 2. Banyak siswa yang tuntas 32 Orang 3. Banyak siswa yang tidak tuntas 2 Orang 4. Ketuntasan Klaksikal 94,12 % 2) Respon Siswa Berdasarkan analisis data respon siswa diperoleh nilai rata-rata respon siswa sebesar 62 dengan kategori positif. Hasil respon siswa pada masing-masing kategori yang ditetapkan disajikan pada table III berikut. IV. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam dua siklus menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif index card match di kelas X Analis Kesehatan A SMK kesehatan Bali Medika Denpasar. Aspek hasil belajar 666

Table III. Hasil Respon Siswa Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Index Card Match Kriteria Kualifikasi X 64 Kategori Sangat Positif Respon Siswa Frekuensi Presentase (%) 10 29,41% 64> X 48 Positif 24 70,59% Cukup 48> X 32 Positif 0 0% 32> X 16 Negatif 0 0% Sangat X <16 Negatif 0 0% Berdasarkan analisis nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I, menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum tuntas secara individu dan belum tercapai ketuntasan klasikal yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Nilai ratarata siswa pada siklus I sebesar 74,72 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 21 orang dan yang tidak tuntas sebanyak 13 orang serta ketuntasan klasikalnya 61,76%. Penelitian dikatakan berhasil apabila nilai rata-rata siswa mencapai lebih besar atau sama dengan 80 dan ketuntasan klasikalnya mencapai 75 %. Kriteria keberhasilan penelitian dalam hal meningkatkan hasil belajar siswa belum dapat tercapai dalam tindakan siklus I. Berdasarkan perbaikan yang dilakukan terhadap kendalakendala dan kekurangan dalam siklus I, maka pada siklus II nilai hasil belajar belajar siswa meningkat. Ketuntasan klasikal mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I hanya sebesar 61,76% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 94,12%. Hal tersebut menunjukkan peningkatan ketuntasan klasikal siswa sebesar 32,33%. Secara keseluruhan, berdasarkan hasil belajar yang telah ditunjukkan siswa pada siklus I dan II dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif index card match dapat meningkatkan hasil belajar belajar siswa kelas X Analis Kesehatan A SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar tahun ajaran 2012/2013. Respon yang diberikan siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif index card match pada pelajaran KKPI tergolong positif, yaitu sebesar 70,59%. Hal tersebut berarti bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif index card match pada pelajaran Jaringan Komputer mampu menciptakan suatu suasana yang kondusif dalam belajar. 1) Penerapan model pembelajaran kooperatif index card match pada mata pelajaran KKPI dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Analis Kesehatan A SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar tahun ajaran 2012/2013. Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan antara nilai hasil belajar siswa pada siklus I dengan siklus II. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 74,72 dan ketuntasan klasikal 61,76%, sedangkan pada siklus II meningkat dengan nilai rata-rata sebesar 81,53 dan ketuntasan klasikal 94,12%. 2) Respon yang diberikan siswa kelas X Analis Kesehatan A SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar tahun ajaran 2012/2013 terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif index card match dengan nilai rata-rata sebesar 62 yang digolongkan pada kategori positif. REFERENSI [1] Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: cv. Alfabeta. [2] Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. [3] Silberman, Melvin L. 1996. Active Learning: 101 Stategies to Teach Any Subject. Terjemahan Muttaqien, Raisul. 2006. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia. [4] Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. [5] Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. V. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 667