BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam meningkatkan potensi diri setiap orang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Menurut M.J.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

BAB I PENDAHULUAN. dasar manusia. Pendidikan pada masa kini merupakan hal pokok yang wajib untuk

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pondasi bagi majunya suatu negara. Bahkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat terangkat harkat dan derajadnya. pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan manusia akan belajar mengenai hal hal baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan yang baik. Pendidikan memang bukanlah satu-satunya hal

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya undang-undang tersebut, maka dari waktu ke waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, pendidik harus memiliki strategi agar siswa dapat mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting dalam meningkatkan potensi diri setiap orang. Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan negara. Belajar dan mengajar merupakan dua aktivitas yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan pendidikan. Belajar mengacu kepada apa yang dilakukan individu atau warga belajar, sedangkan mengajar mengacu kepada apa yang dilakukan tutor. Dua kegiatan tersebut menjadi terpadu manakala terjadi interaksi antara tutor dengan warga belajar. Dalam interaksi tersebut tutor harus dapat memerankan fungsinya sebagai pengarah belajar dan fasilitator belajar, sedangkan warga belajar harus dapat pula berperan sebagai individu yang aktif belajar. Keterpaduan kedua fungsi tersebut harus mengacu kepada tujuan yang sama yaitu memperoleh hasil belajar yang baik. Hasil belajar merupakan hasil dari interaksi tindak belajar dan tindak mengajar, dari sisi tutor tindak mengajar diakhiri dengan evaluasi mengajar, penilaian dan dari warga belajar hasil belajar merupakan berakhirnya puncak proses belajar. Hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah

2 dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan mengubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik atau bisa dikatakan hasil belajar adalah tingkat pengetahuan sejauhmana anak terhadap materi yang diterimanya selama proses pembelajaran. Hasil belajar yang telah dicapai oleh warga belajar melalui proses belajar mengajar yang optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri seperti kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik warga belajar, menambah keyakinan dan kemampuan diri warga belajar, hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, hasil belajar yang diperoleh warga belajar secara menyeluruh, yaitu mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap), dan ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku, serta kemampuan warga belajar untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya (Sudjana, 2010:17). Hasil belajar sangat penting bagi warga belajar karena digunakan sebagai tolak ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar warga belajar. Seseorang yang mendapatkan hasil belajar yang tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Warga belajar yang memperoleh hasil belajar yang baik dikatakan warga belajar yang berprestasi karena hasil yang didapatkan sesuai dengan apa yang diharapkannya. Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Pendidikan dan pengajaran dikatakan berhasil apabila perubahan-perubahan yang tampak pada warga belajar merupakan akibat dari proses belajar mengajar yang

3 dialaminya yaitu proses yang ditempuhnya melalui program dan kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh tutor dalam proses pengajarannya. Berdasarkan hasil belajar warga belajar, dapat diketahui kemampuan dan perkembangan sekaligus tingkat keberhasilan pendidikan dalam proses pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan oleh Douglas Bentos dalam (Sutikno 2013:12) yaitu: To learn is to change, to demonstrate change a person capabilities must change. Learning has taken place when students: a. Know more thanthey know before, b. Understand what they have not understood before, c. Develop a skill that was not develop before, or e. Appreciate a subject that they have not appreciate before. Kutipan tersebut diartikan bahwa hasil belajar harus menunjukkan perubahan keadaan menjadi lebih baik lagi, sehingga dapat bermanfaat untuk : (a) menambah pengetahuan, (b) lebih memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya, (c) lebih mengembangkan keterampilannya, (d) memiliki pandangan yang baru atas sesuatu hal, (e) lebih menghargai sesuatu daripada sebelumnya. Selain itu, hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada tutor tentang kemajuan warga belajar dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut tutor dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan warga belajar lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. Hasil belajar dapat dikatakan ideal atau pun tuntas apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan oleh masing-masing tutor mata pelajaran. Hasil belajar dipergunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk bermacammacam apa yang telah dicapai oleh warga belajar, misalnya ulangan harian, tugastugas pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung

4 maupun ulangan akhir semester. Jika hasil belajar warga belajar telah mencapai ataupun melebihi KKM, maka proses pembelajaran yang dilaksanakan telah berhasil, karena pengetahuan warga belajar bertambah dari hasil sebelumnya. Hasil belajar warga belajar tentunya dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Untuk memberikan bantuan kepada warga belajar yang hasil belajarnya rendah, tentunya kita harus mengetahui terlebih dahulu faktor apa yang mempengaruhi hasil belajar sehingga dengan mudah kita dapat mencegah terjadinya hasil belajar warga belajar yang rendah. Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti 1) faktor internal (dari dalam diri warga belajar) meliputi gangguan fisik dan kesehatan warga belajar; kecerdasan intelegensi; kurangnya motivasi belajar warga belajar; kesiapan warga belajar untuk mengikuti pelajaran; rendahnya minat dan perhatian warga belajar untuk belajar maupun, 2) faktor dari luar diri warga belajar misalnya faktor keluarga seperti cara orangtua mendidik; ketidakharmonisan hubungan antara anggota keluarga; suasana rumah tangga; faktor ekonomi keluarga; metode dan media pengajaran yang monoton; relasi guru dengan warga belajar; relasi warga belajar dengan warga belajar; sarana dan prasarana sekolah kurang memadai serta lingkungan sosial buruk yang memberikan pengaruh negatif bagi kegiatan belajar warga belajar (Slameto 2010:54). Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, maka peneliti mengasumsikan bahwa motivasi belajar merupakan faktor yang perlu diteliti. Alasan yang mendasari penelitian mengenai hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar warga belajar dikarena motivasi merupakan dorongan dan kekuatan dari dalam diri seseorang untuk melakan tujuan tertentu yang ingin dicapainya,

5 motivasi belajar sangat dibutuhkan warga belajar dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap prestasi belajar. Karena dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan minat belajar warga belajar. Warga belajar yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar menampakkan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar. Mereka memusatkan sebanyak mungkin energi fisik dan psikis terhadap kegiatan, tanpa mengenal perasaan bosan, apalagi menyerah. Sebaliknya terjadi pada warga belajar yang memiliki motivasi rendah, maka menampakkan keengganannya, cepat bosan dan berusaha menghindar dari kegiatan belajar. Tingginya motivasi dalam belajar berhubungan dengan tingginya hasil belajar warga belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Sardiman (2008:102) yang mengatakan bahwa dalam belajar sangat diperlukan motivasi sebagai daya penggerak di dalam diri warga belajar yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberi arahan kegiatan belajar sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi belajar. Makin tepat motivasi belajar yang diberikan, maka akan makin hasil pula pelajaran itu. Dari segi proses, tutor apa dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan sebagian besar warga belajar aktif baik secara fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil, tutor dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang diberikannya mampu merubah perilaku sebagian warga belajar kearah penguasaan kompetensi dasar yang lebih baik, dengan kata lain tutor berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar warga belajarnya.

6 Dunia pendidikan selalu berupaya untuk mencerdaskan warga belajar agar dapat meningkatkan kualitas manusia Indonesia. warga belajar adalah suatu organisme yang hidup. Dalam dirinya terkandung banyak kemungkinan dan potensi yang hidup dan sedang berkembang. Dalam diri masing-masing warga belajar tersebut terdapat prinsip aktif yakni keinginan berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip aktif mengendalikan tingkah lakunya. Pendidikan/pembelajaran perlu mengarahkan tingkah laku menuju ke tingkat perkembangan yang diharapkan. Pendidikan modern lebih menitikberatkan pada aktivitas sejati, dimana warga belajar belajar sambil bekerja. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penekanan dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi: Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mecerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi warga belajar agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan adanya undang-undang tersebut, maka dari waktu ke waktu bidang pendidikan haruslah tetap menjadi prioritas dan menjadi orientasi untuk diusahakan perwujudan sarana dan prasaranya terutama untuk anak sekolah. Salah satu tugas pokok lembaga pendidikan adalah menyikapi warga belajar agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal. Seorang warga belajar dikatakan telah mencapai perkembangannya secara optimal apabila warga belajar dapat

7 memperoleh pendidikan dan hasil belajar dengan bakat, kemampuan dan minat yang dimilikinya. Terkait dengan dunia pendidikan, untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan mempunyai hasil belajar yang optimal maka warga belajar harus memiliki hasil belajar yang baik. Hasil belajar merupakan tolak ukur maksimal yang telah dicapai warga belajar setelah melakukan perbuatan belajar selama waktu yang telah ditentukan bersama. Dalam suatu lembaga pendidikan seperti SKB BINJAI, hasil belajar merupakan indikator yang penting untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa tinggi rendahnya hasil belajar warga belajar banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain disamping proses pengajaran itu sendiri (Arikunto 2010:20). Dari pernyataan teori diatas dapat disimpulkan bahwa ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung hasil belajar warga belajar baik itu rendah maupun tinggi disamping proses pengajaran yaitu motivasi. Motivasi merupakan daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau daya penggerak dari subjek untuk melakukan suatu perbuatan dalam suatu tujuan. Motivasi dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang berkaitan dengan konsep lainnya seperti minat, konsep diri, sikap dan sebagainya sehingga dapat membangkitkan dan mengarahkan tingkahlaku yang dimungkinkan untuk ditampilkan kepada para warga belajar Eysenck dalam (Slameto, 2010:64). Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu penggerak yang berada dalam diri seseorang untuk mendorong dalam melakukan aktivitas tertentu, atau dengan kata lain merupakan suatu kondisi psikologis yang

8 mendorong seseorang untuk belajar yang mana dari hasil belajar tersebut berkaitan dengan motivasi. Warga belajar yang mempunyai motivasi adalah warga belajar yang memiliki tujuan disetiap perbuatannya atau aktivitas yang dijalankannya. Berdasarkan wawancara dengan beberapa tutor dan observasi yang dilakukan di SKB BINJAI menunjukan bahwa rata-rata masalah yang dihadapi warga belajar dalam pencapaian hasil belajar adalah kurangnya motivasi warga belajar, hal tersebut dapat dilihat dari aktivitas peserta didik dalam kelas yaitu banyak warga belajar yang kurang fokus dan konsentrasi saat belajar di kelas, cepat bosan dengan tugas-tugas yang diberikan oleh tutor dan kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran serta masih banyak warga belajar yang tidak datang tepat waktu pada saat jam pembelajaran oleh motivasi belajar mereka yang rendah maka hal tersebut kurang mendukung hasil belajar yang optimal. Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka penulis merasa perlu melakukan suatu penelitian dengan mengangkat judul Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Warga Belajar Paket C di SKB Binjai. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan antara lain : 1. Keberhasilan belajar warga belajar paket C di SKB BINJAI masih kurang maksimal. 2. Kurangnya motivasi dari dalam diri warga belajar untuk mendorong dirinya melakukan tindakan belajar. 3. Kurangnya kesiapan warga belajar untuk mengikuti proses pembelajaran.

9 4. Adanya sikap negatif terhadap tutor, teman belajar, pembelajaran dan suasana belajar. C. Batasan Masalah Dari identifikasi masalah yang diberikan di atas cakupannya sangat luas maka peneliti memberi batasan hanya pada Hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar warga belajar Paket C di SKB Binjai. D. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar warga belajar paket C di SKB Binjai? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : Untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar warga belajar paket C di SKB Binjai. F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dalam penelitian ini ada dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. a. Manfaat Praktis 1. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi pihak SKB Binjai maupun tutor tentang hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar warga belajar. 2. Bahan pertimbangan bagi mahasiswa khususnya calon tenaga pendidik tentang pentingnya motivasi dan keterkaitannya dengan hasil belajar warga belajar.

10 3. Sebagai bahan masukan bagi warga belajar akan pentingnya motivasi dalam proses pembelajaran untuk menunjang peningkatan hasil belajar warga belajar. b. Manfaat praktis 1. Sebagai masukan dan referensi bagi peneliti khususnya untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman untuk memantapkan keterampilan penulisan karya ilmiah di masa yang akan datang. 2. Sebagai bahan acuan atau refrensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian pada topik atau permasalahan yang sama.