POLA BAKTERI AEROB PADA PASIEN ULKUS DIABETIKUM DI RSUP Prof. dr. R. D. KANDOU MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

POLA BAKTERI AEROB YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG ICU BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

BAB I PENDAHULUAN. jumlah tersebut menempati urutan ke-4 terbesar di dunia, setelah India (31,7

Tingkat depresi berdasarkan derajat ulkus diabetik pada pasien ulkus diabetes melitus yang berobat di rsud kota semarang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Diabetes melitus (DM) terutama DM tipe 2 merupakan masalah kesehatan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Global Report On Diabetes yang dikeluarkan WHO pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Kateter uretra merupakan alat yang digunakan untuk. keperawatan dengan cara memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perbandingan efektivitas asam perasetik dan feracrylum pada pola kuman ulkus diabetik

I. PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. panjang, baik mikroangiopati maupun makroangiopati ( Hadisaputro &

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Indonesia setiap tahun meningkat. World Health Organization (WHO) besar pada tahun-tahun mendatang (Gustaviani, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat

I. PENDAHULUAN. Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang didapat selama pasien dirawat di

POLA BAKTERI PADA URIN PASIEN YANG MENGGUNAKAN KATETER URETRA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia, yang ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh masuk dan berkembang biaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. jamur, dan parasit (Kemenkes RI, 2012; PDPI, 2014). Sedangkan infeksi yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Penderita Diabetes Mellitus diperkirakan akan terus

BAB 1 PENDAHULUAN. neonatus dan 50% terjadi pada minggu pertama kehidupan (Sianturi, 2011). Menurut data dari

PENDAHULUAN. kejadian VAP di Indonesia, namun berdasarkan kepustakaan luar negeri

BAB 1 PENDAHULUAN. memerlukan upaya penanganan tepat dan serius. Diabetes Mellitus juga

POLA KUMAN DAN UJI KEPEKAANNYA TERHADAP ANTIBIOTIKA PADA PENDERITA OTITIS EKSTERNA DI POLIKLINIK THT-KL BLU RSU PROF. DR. R. D.

(Juniatiningsih, 2008). Sedangkan di RSUP Sanglah Denpasar periode Januari - Desember 2010 angka kejadian sepsis neonatorum 5% dengan angka kematian

Rasionalitas Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Komplikasi Ulkus Diabetika

Pola Resistensi Bakteri Aerob pada Ulkus Diabetik Terhadap Beberapa Antibiotika di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun

Pola bakteri aerob pada sputum penderita infeksi saluran pernapasan akut di Poliklinik Paru RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi pada saluran napas merupakan penyakit yang umum terjadi pada

IDENTIFIKASI BAKTERI AEROB PADA URIN PORSI TENGAH PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM 5 DI BLU RSUP PROF. R.D. KANDOU MANADO

BAB I PENDAHULUAN. satunya bakteri. Untuk menanggulangi penyakit infeksi ini maka digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi yang umum bagi

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (2006), merumuskan bahwa diabetes. melitus (DM) merupakan kumpulan masalah anatomi dan kimiawi dari

*Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Muhamamdiyah Klaten

Perbandingan kepekaan pola kuman ulkus diabetik terhadap pemakaian PHMB gel dan NaCl gel secara klinis

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Neuropati diabetika merupakan komplikasi yang paling sering muncul

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan ketiadaan absolut insulin atau penurunan relative insentivitas sel

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sumber infeksi, seperti: gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal, telinga

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1, hal ini disebabkan karena banyaknya faktor resiko terkait dengan DM

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI AEROB YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI IRINA E RSUP PROF. DR. R. D.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit kronis yang terjadi baik ketika

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

BAB I PENDAHULUAN. I.A Latar Belakang. Diabetes merupakan salah satu penyakit yang. diperkirakan prevalensi di seluruh dunia akan meningkat

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok hidup manusia yang

2003). Hiperglikemia juga menyebabkan leukosit penderita diabetes mellitus tidak normal sehingga fungsi khemotaksis di lokasi radang terganggu.

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk mengetahui bagaimana melakukan tindakan. Disadari bahwa bila

POLA BAKTERI AEROB PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSIS OTITIS MEDIA SUPURATIF AKUT DI POLIKLINIK THT-KL RSUP. PROF. DR. R. D.

dan menjadi dasar demi terwujudnya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani.

dalam tubuh seperti penyakit kardiovaskuler, gangguan penglihatan, kerusakan ginjal (Corwin, 2007). Penderita DM rentan mengalami infeksi yang

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes millitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh

POLA BAKTERI AEROB PENYEBAB DIARE PADA ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP ANAK RSU R. W. MONGINSIDI TELING

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi di Indonesia, termasuk dalam daftar jenis 10 penyakit. Departemen Kesehatan pada tahun 2005, penyakit sistem nafas

BAB I PENDAHULUAN. hormon insulin baik secara relatif maupun secara absolut. Jika hal ini dibiarkan

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) menurut Global Initiative of

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pankreas tidak lagi memproduksi insulin atau ketika sel-sel tubuh resisten

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bermakna (Lutter, 2005). Infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyakit

IDENTIFIKASI BAKTERI PENYEBAB INFEKSI LUKA OPERASI (ILO) NOSOKOMIAL PADA RUANG RAWAT INAP BEDAH DAN KEBIDANAN RSAM DI BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. bahan partikulat debu dan tetesan cairan, yang semuanya mengandung. rumah sakit yang bisa menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes saat ini menjadi masalah besar di seluruh. dunia dengan insidensi yang diperkirakan akan meningkat

Hasil Uji Kepekaan Bakteri Yang Diisolasi Dari Sputum Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Bawah Di Poliklinik BP 4 Medan

KECENDERUNGAN PENDERITA RETINOPATI DIABETIK

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN

ABSTRAK. Kadar HbA1C 6,5serta lama ulkus 3 bulan merupakan faktor-faktor risiko terjadinya amputasi pada pasien kaki diabetes.

DAFTAR ISI. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Diabetes Melitus (DM) Klasifikasi DM Diabetes Melitus Tipe

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesejahteraan dan ketersediaan pangan dapat. mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk meningkatnya kejadian penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun luka kronis. Sebuah penelitian terbaru di Amerika menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Kaki diabetik merupakan komplikasi dari diabetes melitus (DM) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit atau. gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. pelayanan kesehatan umum seperti rumah sakit dan panti jompo. Multidrugs

PROFIL PENDERITA MORBUS HANSEN (MH) DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. keberadaannya sejak abad 19 (Lawson, 1989). Flora konjungtiva merupakan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama. morbiditas dan mortalitas di dunia.

sex ratio antara laki-laki dan wanita penderita sirosis hati yaitu 1,9:1 (Ditjen, 2005). Sirosis hati merupakan masalah kesehatan yang masih sulit

BAB 1 PENDAHULUAN. dialami oleh klien diabetes mellitus. Selain permasalahan fisik tersebut, diabetes

IDENTIFIKASI BAKTERI UDARA PADA INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU. Rosa Dwi Wahyuni

BAB 1 PENDAHULUAN. mikroba yang terbukti atau dicurigai (Putri, 2014). Sepsis neonatorum adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang telah diproduksi secara efektif. Insulin merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. kesakitan dan kematian di dunia.salah satu jenis infeksi adalah infeksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

BAB I PENDAHULUAN. ketika kulit terpapar suhu atau ph, zat kimia, gesekan, trauma tekanan dan radiasi.

Profil Infeksi Luka Operasi di Bagian Bedah RSUP H. Adam Malik Periode Januari Juni Oleh : LANDONG SIHOMBING

Seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, penggunaan. lensa kontak sebagai pengganti kacamata semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang selalu bertambah setiap tahunnya. Salah satu jenis infeksi tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab utama kematian ke-enam di seluruh dunia (Nwanko, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. angka yang pasti, juga ikut serta dalam mengkontribusi jumlah kejadian infeksi. tambahan untuk perawatan dan pengobatan pasien.

PROFIL KARAKTERISTIK DAN ANTIBIOTIK PASIEN ULKUS KAKI DIABETIK DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. wanita 54,5% lebih banyak dari laki-laki. Namun pada neonatus, ISK lebih

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melaksanakan tugas teknis Dinas Kesehatan Kota Semarang yang. bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit paru obstruktif kronik atau yang biasa disebut PPOK merupakan

1 Hilary G. Sarlin 2 Heriyannis Homenta 2 John Porotu o.

Transkripsi:

POLA BAKTERI AEROB PADA PASIEN ULKUS DIABETIKUM DI RSUP Prof. dr. R. D. KANDOU MANADO Patrick Johanes Waworuntu 1, John Porotuo 2, Heriyannis Homenta 2 1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi 2 BagianMikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Email: patrickwaworuntu@gmail.com Abstract: Diabetic ulcers are open wound on the skin surface due to chronic complications of Diabetes Melitus patient which is makroangiopati and neuropati that leads to be infectious. This ulcers can be the entry point for aerob bacteria include Gram positive and Gram negative that cause tissue damage. This research aims to determine the pattern of aerobic bacteria on patients with Diabetic ulcers in RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado. This research uses descriptive prospective study where samples were taken by acquiring swabs from the ulcer in foot as much as 18 samples. This research found 6 species of bacteria, Staphylococcus sp (27,8%), Pseudomonas sp (16,6%), Basil Subtilis sp (16,6%), Streptococcus (16,6%), Proteus sp (11,1%) dan Enterobacter sp (11,1%). The most bacteria that could potentially cause Diabetic ulcers were Staphylococcus sp (40.3%). Keywords: Diabetic Ulcers, Ulcer Swabs, Aerobic Bacteria. Abstrak: Ulkus diabetikum merupakan luka terbuka pada permukaan kulit karena adanya komplikasi makroangiopati sehingga terjadi insusifiensi vaskuler dan neuropati yang dapat berkembang menjadi infeksi. Ulkus menjadi pintu gerbang masuknya bakteri yang meliputi bakteri Gram positif dan Gram negatif aerob yang menyebar cepat dan menyebabkan kerusakan jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola bakteri aerob pada pasien ulkus diabetikum di poli kaki RSUP Prof. dr. R. D. Kandou. Penelitian ini menggunakan metode penelitian prospektif yang dianalisis secara deskriptif dimana sampel diambil melalui usapan luka pada ulkus sebanyak 18 sampel. Hasil penelitian ditemukan 6 jenis bakteri yang terdiri dari Staphylococcus sp (27,8%), Pseudomonas sp (16,6%), Basil Subtilis sp (16,6%), Streptococcus (16,6%), Proteus sp (11,1%) dan Enterobacter sp (11,1%). Bakteri terbanyak yang ditemukan adalah Staphylococcus sp (40.3%). Kata kunci : Ulkus Diabetikum, Hapusan Luka, Bakteri Aerob. PENDAHULUAN Ulkus diabetikum adalah salah satu komplikasi kronik Diabetes Melitus berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang disertai adanya kematian jaringan 1. Hubungan antara diabetes dan ulkus telah dikenal sejak lama. Pada tahun 1887 Pryce, Ahli Bedah dari Inggris menggambarkan seorang penderita diabetes yang menderita neuropati perifer dan kemudian mengalami ulkus di plantar pedis. Dia menyimpulkan bahwa diabetes sendiri dapat menyebabkan ulkus. Pada tahun 1934 Joslin melaporkan bahwa ulkus diabetikum merupakan ancaman bagi para penderita diabetes. Enam puluh tahun kemudian problem dari ulkus ini tetap menjadi salah satu alasan tersering untuk hospitalisasi diabetes 2. Prevalensi penderita ulkus diabetika di Indonesia sekitar 15%, angka amputasi 30%, angka mortalitas 32% dan ulkus diabetika merupakan sebab perawatan rumah sakit yang 53

terbanyak sebesar 80% untuk Diabetes mellitus. Penderita ulkus diabetika di Indonesia memerlukan biaya yang tinggi sebesar 1,3 juta sampai Rp. 1,6 juta perbulan dan Rp. 43,5 juta per tahun untuk seorang penderita. 3,4. Prevalensi Diabetes di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) berdasarkan profil kesehatan provinsi Sulut tahun 2008 di dapatkan angka lebih tinggi di tingkat Provinsi Sulut (1,6 %) daripada angka nasional (1,0%). Penyakit ini tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Utara dengan prevalensi tertinggi di kota Manado 5. Di RSCM pada tahun 2003, masalah ulkus diabetika merupakan masalah serius, sebagian besar penderia Diabetes mellitus dirawat karena mengalami ulkus diabetika. Angka kematian dan angka amputasi masih cukup tinggi, masing-masing sebesar 32,5% dan 23,5%. Penderita DM paska amputasi sebanyak 14,3% akan meninggal dalam setahun dan 37% akan meninggal dalam 3 tahun 4. Infeksi sering menjadi penyulit dari ulkus pada kaki neuropati dan iskemik. Ulkus menjadi pintu gerbang masuknya bakteri yang meliputi bakteri Gram positif dan Gram Negatif aerob yang menyebar cepat dan menyebabkan kerusakan jaringan 6. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian prospektif yang dianalisis secara deskriptif untuk meneliti pola bakteri aerob pada pasien ulkus diabetikum di Poli Kaki RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado. Isolasi dan Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. HASIL PENELITIAN Pengambilan sampel di Poli Kaki RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado didapatkan sebanyak 18 sampel. Hasil penelitian diuraikan dalam tabel berikut. Tabel 1. Pola Bakteri pada Ulkus Diabetikum Jenis Bakteri Freq % Staphylococcus Aureus 5 27,7 Pseudomonas 3 16,6 Basil Subtilis 3 16,6 Streptococcus 3 16,6 Proteus 2 11,1 Enterobacter 2 11,1 Jumlah 18 100 Tabel 1 menunjukan dari 18 sampel didapatkan bakteri terbanyak adalah Staphylococcus aureus (27,8%), Pseudomonas sp (16,6%), Basil Subtilis (16,6%), Streptococcus sp (16,6%) serta bakteri lain sebesar 11,1%. Tabel 2. Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah % Laki-laki 11 61,1 Perempuan 7 38,9 Tabel 2 menunjukkan dari 18 penderita ulkus diabetikum penderita laki-laki lebih banyak dari perempuan yaitu 11 penderita

Tabel 3. Menurut Kelompok Umur Umur Jumlah % 40-49 2 11,1 50-59 6 33,3 60-69 7 38,9 70-79 3 16,6 Tabel 3 Menunjukkan kelompok umur terbanyak terdapat pada umur 60-69 (38,9%) disusul dengan kelompok umur 50-59 (33,3%). Sedangkan hanya sekitar 11-16% pada kelompok umur 40-49 dan 70-79. BAHASAN Ulkus Diabetikum pada kaki sering menjadi pintu gerbang masuknya bakteri yang meliputi bakteri Gram positif dan negatif aerob yang menyebar cepat dan dapat menyebabkan kerusakan berat pada jaringan 6. Bakteri Gram positif aerob patogen yang umum menyebabkan infeksi adalah Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus sedangkan gram negatif adalah Enterobacter sp, Citrobacter sp, Proteus vulgaris, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeroginosa, Escherichia c oli,dan Klebsiella sp 10. Staphylococcus sp adalah bakteri Gram positif aerob bentuk kokus yang paling sering ditemukan. Pseudomonas aeruginosa sering ditemukan pada daerah superfisial ulkus terutama pada pasien yang telah mendapatkan antibiotik. Infeksi sehubungan dengan ulkus superfisial paling sering disebabkan oleh bakteri gram positif aerob sedangkan gram negatif aerob dan anaerob jarang. Pada ulkus yang dalam biasanya dianggap karena infeksi campuran. Infeksi bakteri anaerob umumnya dihubungkan dengan adanya nekrosis jaringan dan osteomyelitis 2. Selama periode penelitian telah dilakukan penelitian pola bakteri pada 18 orang penderita Ulkus Diabetikum yang datang berobat ke Poli Kaki RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado. Pada hasil penelitian, distribusi jenis kelamin penderita Ulkus Diabetikum didapatkan penderita dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 11 orang (61,1%) dan dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 7 orang (38,9%) Tampak pada penelitian ini penderita dengan jenis kelamin laki laki lebih banyak mengalami Ulkus Diabetikum, dibandingkan pada penelitian Sumarauw D.Y. 10 pada tahun 2000 di Manado penderita dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dari laki-laki yaitu 19 kasus (76%). Hasil penelitian di Medan oleh Aulia N.F. 2 tahun 2008 ditemukan penderita dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak yaitu 34 kasus (68%). Dalam penelitian ini, peneliti menemukan jumlah kasus terbanyak pada kelompok umur 60-an (38,9%) disusul kelompok umur 50-an (33,3%). Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumarauw D. Y. jumlah kasus terbanyak terdapat pada kelompok umur 50-an yaitu 9 kasus (36%). Dengan demikian pola distribusi umur penderita ulkus diabetikum pada tahun 2016 lebih mengarah pada umur yang lebih tua. Infeksi sering menjadi penyulit dari Ulkus Diabetikum. Ulkus ini merupakan penyebab masuknya bakteri dan sering polimikrobial yang menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kerusakan berat dari jaringan. Pengerusakan dari jaringan 55

ini menjadi alasan utama untuk melakukan suatu tindakan dari amputasi, sedangkan pada penelitian ini tidak dijumpai polimikrobial 6. Penelitian dari Nurul Syahfitrah di Rumah Sakit Anutapura Palu periode Januari sampai Desember 2014 ditemukan 14 jenis bakteri yaitu Staphylococcus aureus (24,39%), Staphylococcus saprophyticus (2,44%), Escherichia coli (9,75%), Citrobacter freundii (17,07%), Citrobacter diversus (4,88%), Streptococcus faecalis (4,88%), Streptococus mutans (4,88%), Proteus Mirabilis (4,88%), Proteus vulgaris (4,88%), Alcaligenes faecalis (4,88%), Enterobacter aerogenes (7,32%), Pseudomonas paucimobilis (2,44%), serratia marcescens (4,88%), dan Kurthia sp. (2,44%) 8. Penelitian dari Eva Dercoli dkk di Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang 2008 menyatakan bahwa bakteri patogen terbanyak adalah Klaebsiella sp (28%), Proteus mirabilis (25,6%), dan Staphyloccocus (25,6%) 9. Menurut penelitian Sumaraw D.Y di beberapa rumah sakit di Manado pada periode mei-juni 2000 didapatkan 25 penderita ulkus diabetikum dengan hasil biakan bakteri terbanyak adalah Staphylococcus albus, Pseudomonas aeruginosa, dan Koliform masingmasing 24%. Sedangkan bakteri lainnya seperti Streptococcus (16%), Diplococcus (4%), Staphylococcus citreus (4%), dan Staphylococcus aureus (4%) 10. Dari penelitian-penelitian tersebut dibandingkan dengan penelitian yang peneliti lakukan gambaran pola bakteri pada penderita ulkus diabetikum tampak pada tabel 3 yang muncul adalah Staphylococcus aureus 5 (27,8%), Pseudomonas sp 3 (16,6%), Basil subtilis 3 (16,6%), streptococcus sp 3 (16,6%), Proteus sp 2 (11,1%), dan Enterobacter sp 2 (11,1%). Stahphylococcus aureus merupakan flora normal di permukaan kulit, dan apabila ada luka maka lebih mudah mengakibatkan infeksi. Selain itu terjadi pergeseran pola bakteri pada penderita ulkus diabetikum di Manado yang kemungkinan diakibatkan oleh pemahaman pencegahan penyakit ini di masyarakat sekarang sehingga bakteri yang tumbuh berubah atau bisa juga disebabkan pemakaian antibiotika oleh para penderita tersebut sebelum dilakukan pemeriksaan kultur pus. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian pola bakteri aerob pada pasien ulkus diabetikum di Poli Kaki RSUP. Prof. dr. R. D. Kandou Manado maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut 1. Telah dilakukan penelitian prospektif yang dianalisi secara deskriptif terhadap 18 penderita ulkus diabetikum di Poli Kaki RSUP Prof. dr. R. D. Kandou periode Agustus sampai Desember 2014 yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. 2. Bakteri aerob yang ditemukan Staphylococcus aureus (27,8%), Pseudomonas sp. (16,6%), Basil subtilis (16,6%), Streptococcus sp. (16,6%), Proteus sp. (11,1%), Enterobacter sp. (11,1%). Bakteri yang terbanyak terdapat pada 5 kasus adalah Staphylococcus aureus(27,8%). SARAN Pemeriksaan jenis bakteri dan melalui kultur pus pada ulkus diabetikum mutlak dilakukan untuk mendapatkan kuman penyebab yang

pasti dan dapat mengarah pada pengobatan yang tepat. Perlu dilakukan juga tindakantindakan pembersihan kaki secara rutin terhadap semua pasien-pasien ulkus diabetikum yang belum terjadi luka agar tidak terjadi komplikasi infeksi yang dapat mengakibatkan timbulnya penyulit dalam pengobatan. Perlu penelitian lebih lanjut tentang pola uji sensifitas bakteri DAFTAR PUSTAKA 1. Health enthusiast. Diabetic foot ulcer. Available from : URL : http://www.healthyenthusiast.com/dia betik-foot-ulcer.html 2. Aulia NF. Pola Kuman Aerob Dan Sensitifitas Pada Gangren Diabetik : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara; 2008. 3. Suyono AW. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4 jilid 3. Jakarta: Balai Penerbitan IPD FKUI; 2007. 4. Waspadji S. Kaki Diabetes. Dalam : Aru W, dkk, editors, Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. ed. 4. Jakarta : Penerbit FK UI, 2006. 5. Hongdiyanto A, Yamlean P, dan Supriati HS. Evaluasi Kerasionalan Pengobatan Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Pasien Rawat Inap di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun 2013. Manado; 2013. 6. Maidina ST, Djallaludin, dan Yasmina A. Hubungan Kadar HbA1C Dengan Kejadian Kaki Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus di RSUD Ulin Banjarmasin April-September 2012. Banjarmasin; 2012. 7. Rini TH. Faktor Resiko Ulkus Diabetika Pada Penderita Diabetes Mellitus : Universitas Diponegoro; 2008. 8. Syahfitrah N. Profil Bakteri dan Sensifitas Antibiotik pada Ulkus Kaki Diabetik di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako; 2014. 9. Decoli E, Karimi J, Manaf A, Syahbuddin S. Profil Ulkus Diabetik pada Penderita Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RSUP Dr M. Djamil Padang. Dalam : Majalah Kedokteran Indonesia, 2008: 58 : 1 : 3-7. 10. Sumaraw D. Pola Kuman Aerob pada Kaki Diabetik dan Kepekaanya Terhadap Antibiotika di Beberapa Rumah Sakit di Manado : Fakultas Kedokteran Unsrat Manado; 2000. 57