KORELASI KEGEMUKAN DENGAN PENINGKATAN KURVA LUMBAL BIDANG SAGITAL

dokumen-dokumen yang mirip
KORELASI ANTARA KEGEMUKAN DENGAN PENINGKATAN KURVA LUMBAL BIDANG SAGITAL

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

Pada sistem kardiovaskuler dan respirasi terjadi perubahan yaitu penurunan kekuatan otot otot pernafasan, menurunnya aktivitas silia, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010),

PENGARUH TERAPI TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN ULTRASOUND PADA LOW BACK PAIN KINETIK

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa mengalami kegemukan. Di Amerika orang meninggal. penduduk menderita kegemukan (Diana, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki. Saat menghadapi persaingan kerja, penampilan juga merupakan salah

Disusun Oleh : Nama : Ariyanto Nim : J

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

BAB I PENDAHULUAN. didalam tubuh. Kebutuhan zat gizi berkaitan erat dengan masa. perkembangan yang drastis. Remaja yang asupan gizinya terpenuhi

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. setelah diketahui bahwa kegemukan merupakan salah satu faktor risiko. koroner, hipertensi dan hiperlipidemia (Anita, 1995).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan prioritas pada upaya promotif dan preventif tanpa

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fungsional sehari-hari. yang lama dan berulang, akan menimbulkan keluhan pada pinggang bawah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dianggap masalah oleh semua orang. Papalia dan Olds (1995) mengatakan bahwa obesitas dan overweight terjadi jika individu

HUBUNGAN LAMANYA MENGIKUTI SENAM PERNAFASAN SINAR PUTIH DENGAN KESEIMBANGAN STATIK

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP KELAHIRAN BAYI SPONTAN

HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN TEKANAN DARAH TINGGI PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN KARTASURA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan menuju Indonesia sehat. fisik, mental dan social, semua aspek tersebut akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. kegemukan sebagai lambang kemakmuran. Meskipun demikian, pandangan yang

EFEK JALAN KAKI PAGI TERHADAP KEPADATAN MINERAL TULANG PADA WANITA LANSIA DI DESA GADINGSARI SANDEN BANTUL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman serba modern saat ini, manusia bekerja menjadi lebih hemat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization,2007 sekitar

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi mempermudah manusia dalam kehidupan sehari hari,

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANFAAT KEBIASAAN SENAM TERA PADA WANITA TERHADAP KEPADATAN MINERAL TULANG DI DUSUN SOROBAYAN, GADINGSARI, SANDEN, BANTUL SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU TENTANG NYERI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA KUSUMA DESA PALUR MOJOLABAN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu studi telah menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor

HUBUNGAN SIKAP DUDUK SALAH DENGAN TERJADINYA SKOLIOSIS PADA ANAK USIA TAHUN DI SEKOLAH DASAR NEGERI JETIS 1 JUWIRING

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. merupakan bagian pinggang atau yang ada di dekat pinggang.

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan peran serta masyarakat untuk lebih aktif. Aktivitas manusia sangat

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam. Disaat masalah gizi kurang belum seluruhnya dapat diatasi

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan gejala utama nyeri (Dewi, 2009). Nyeri Sendi merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. duduk terlalu lama dengan sikap yang salah, hal ini dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas dapat di definisikan sebagai kelebihan berat badan, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. diriwayatkan Nabi R. Al-Hakim,At-Turmuzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban: minum, dan sepertiga lagi untuk bernafas.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut manusia melakukan macam aktivitas. Aktivitas yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peranan wanita makin dirasakan dalam berbagai sektor, seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi kurang serat (Suyono dalam Andriyani, 2010). Ketidakseimbangan antara

PENGARUH PENGGUNAAN SEPATU BERHAK TINGGI TERHADAP NYERI MYOGENIK PADA OTOT GASTROKNEMIUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. laptop dan bekerja sambil duduk di depan komputer dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai generasi penerus bangsa yang potensi dan kualitasnya masih perlu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi memiliki istilah lain yaitu silent killer dikarenakan penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil

EFEKTIVITAS DAN KENYAMANAN TRANCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) DALAM MENGURANGI NYERI KRONIK MUSKULOSKELETAL PADA USIA LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan alat ukur berat badan dengan satuan kilogram. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang belum dapat diselesaikan oleh negara-negara maju. dan berkembang di dunia. Studi pada tahun 2013 dari Institute for

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Di era modern sekarang ini, aktivitas yang dilakukan manusia sangat

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau tekanan darah tinggi (Dalimartha, 2008). makanan siap saji dan mempunyai kebiasaan makan berlebihan kurang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh masalah kesehatan utama di dunia dan kelima teratas di negara

BAB 1 PENDAHULUAN. proses transportasi bahan-bahan energi tubuh, suplai oksigen dan kebutuhan

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, lima penyakit

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) yang. berdampak terhadap meningkatnya populasi Lanjut Usia (Lansia).

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan hidup setiap manusia. Definisi sehat

PERBEDAAN LINGKUP GERAK SENDI FUNGSIONAL TRUNK PADA LANSIA DI POSYANDU ASOKA DAN POSYANDU JAGA RAGA VII

BAB I PENDAHULUAN. makanan cepat saji, dan kurangnya budaya olah raga yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut World Health Organization (WHO), obesitas adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. degeneratif atau osteoarthritis (OA). Sendi merupakan faktor penunjang yang

BAB I PENDAHULUAN. anak dan remaja saat ini sejajar dengan orang dewasa (WHO, 2013). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan. mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Penurunan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. perubahan struktur umur penduduk yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah

HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN VOLUME PARU PADA ANAK USIA 9-11 TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. seperti HNP, spondyloarthrosis, disc migration maupun patologi fungsional

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

PENGARUH FREE ACTIVE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN RANGE OF MOTION SENDI LUTUT WANITA LANJUT USIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR(PTM) Penyakit tidak menular (PTM) diperkirakan sebagai penyebab 58 juta kematian

BAB I PENDAHULUAN. selalu melibatkan anggota gerak tubuhnya. Suatu pergerakan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat cepat. Setiap detik terdapat dua orang yang berulang tahun ke-60 di dunia,

PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU

BAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa asuransi kesehatan. Pengertian sehat sendiri adalah suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yang

Problem kebugaran dan kesehatan. Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. komponen tersebut akan sangat mempengaruhi kinerja kerja seseorang,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas sehari- hari, beradaptasi dan berkontribusi di lingkungan masyarakat

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

Transkripsi:

KORELASI KEGEMUKAN DENGAN PENINGKATAN KURVA LUMBAL BIDANG SAGITAL SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MERAIH GELAR SARJANA SAINS TERAPAN FISIOTERAPI OLEH WARIH SRI WIDODO J 110 070 084 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semakin tercapainya kemakmuran pada masyarakat Indonesia, ada masalah lain yang banyak didapatkan pada penduduknya antara lain masalah kegemukan atau lebih dikenal dengan nama obesitas. Kegemukan adalah kelebihan berat badan sehingga seseorang yang mengalami kegemukan akan tampak besar dan bulat. Tetapi ukuran besar tersebut belum tentu merupakan kegemukan karena kegemukan mempunyai kriteria tertentu. Kegemukan dinilai dengan menggunakan indeks massa tubuh dimana dengan membandingkan berat badan dan tinggi badan. Seseorang yang mengalami masalah kegemukan akan berdampak pada gangguan internal seperti jantung koroner, hipertensi dan diabetes mellitus gangguan sitemik seperti kanker, hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia,gangguan neuromuskuler seperti nyeri pinggang bawah,gangguan muskuloskeletal seperti osteoarthritis, gouth arthtritis dan penyimpangan postur (hiperlordosis). Hiperlordosis bisa terjadi pada penderita kegemukan karena adanya kelemahan otot-otot abdominal, kontraktur otot iliopsoas, kontraktur otot erector spine dan perubahan gaya kinematik yaitu garis gravitasi di depan promontorium dan sudut inklinasi pelvis dan lumbosacral meningkat. Hiperlordosis sendiri akan mengakibatkan iritasi pada lumbal yaitu L5-S1 1

2 sehingga akan terjadi nyeri pada lumbal yang terjadi pada 43% populasi (Magee,1987). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Satoto dan Askandar terhadap insiden obesitas di 14 kota di Jawa dan Bali (1997) menunjukkan sebesar 17,5 % pria dan wanita mengalami kelebihan berat badan dan 4,7 % mengalami kegemukan. Pada anak dan remaja terjadi angka kegemukan yang cukup tinggi, seperti di Jogja mencapai 9,7 % dan di Denpasar 1,58 %. Obesitas adalah kelebihan berat badan yang banyak dialami oleh masyarakat karena kurangnya kontrol pada masalah makanan dan kurangnya budaya olahraga. Obesitas sendiri akan berdampak pada berbagai komplikasi kesehatan seperti gangguan sistem muskuloskeletal, kardiovaskuler, gangguan kemampuan fisik dan lain-lain (Mu tadin, 2007). Obesitas juga bisa menyebabkan kanker pada wanita terutama kanker payudara, kantung empedu, dan endometrium. Pada laki-laki dapat membawa kepada kanker kolon, rectum, dan prostat, Arthritis terutama di lutut dan paha, batu empedu terutama beresiko untuk seseorang dengan 3f : female, fat dan fifty. Varicose vein yang disebabkan oleh beban yang berlebih pada kaki. Gout yang disebabkan oleh kelebihan asupan energi dan protein, nasalah ginjal, sesak nafas, bau mulut, mudah jatuh, dan meningkatnya resiko operasi (Sulaiman, 2007). Berkaitan dengan gangguan kemampuan fisik tersebut dikarenakan dengan kelebihan berat tubuh akan menjadi beban yang lebih pada sendi lumbosacral akan menyebabkan pembentukan kurva dari lumbar yang

3 abnormal (hiperlordosis). Dengan adanya hiperlordosis maka akan menyebabkan seseorang menjadi nyeri pada pinggang bawah sehingga akan menjadi terbatas aktivitasnya. Adanya keterbatasan aktivitas, pada seseorang yang mengalami obesitas pada usia produktif juga akan mengganggu kinerjanya. Sejalan dengan semakin bertambahnya berat tubuh pada seseorang, akan semakin bertambah pula masalah-masalah kesehatan yang akan didapat. Semakin gemuk seseorang akan semakin jelas gangguan-gangguan fungsional gerak tubuh dan kerentaan akan penyakit. Postur tubuh yang benar berguna banyak bagi kesehatan. Berdiri dan duduk secara benar biasa mencegah linu, ketegangan otot, dan membantu mencegah sakit di daerah punggung, pinggang, dan leher. Postur yang bagus juga membantu otot untuk bisa bekerja dengan lebih efisien, yang berguna untuk mencegah kelelahan. Bagian yang menyenangkan bagi kita adalah bahwa kita bisa bernafas dengan benar dan lega dari daerah perut berkat postur yang benar. Energi yang di dapat dengan pernafasan dalam inilah yang mem,buat kita punya pasokan energi lebih banyak. Sesorang yang mengalami kegemukan, akan terjadi perubahan postur di tubuhnya yang dikarenakan adanya perubahan pada pola hidupnya sehingga mempengaruhi struktur jaringan tubuhnya. Kegemukan berpengaruh pada kurva lumbalis dalam bidang sagital, yaitu timbulnya hiperlordosis. Hal ini dikarenakan pada kegemukan ditemukan kelemahan otot abdominal yang akan menyebabkan beban axial

4 hanya di kolumna vertebral saja,sementara centre of gravity ( COG ) bergeser ke depan akibatnya gaya moment meningkat sehingga mendorong kurva lumbal lebih ke lordosis, sehingga menimbulkan kurva hiperlordosis. Pada kegemukan sering dijumpai pemendekan otot para lumbale sehingga kurva tertarik kebelakang dan menambah kurva lordosis. M. Iliospoas juga dapat memendek atau kontraktur sehingga terjadi pelvic conter tilt dan memaksa lumbale menjadi lebih lordosis. Demikian pula m. Rectus femoris bila terjadi pemendekan akan menimbulkan penambahan kurva lordosis lumbalis. Dengan melihat latar belakang tersebut diatas, maka penulis ingin meneliti apakah ada korelasi antara kegemukan dengan peningkatan kurva lumbal bidang sagital. B. IDENTIFIKASI MASALAH Kegemukan sering rancu dengan dengan ukuran besar badan, sementara itu ukuran besar badan bukanlah merupakan kegemukan. Untuk mengukur kegemukan diperlukan kriteria indeks masa tubuh, yang membandingkan antara berat badan dan tinggi badan seseorang, dengan kriteria tertentu antara berat normal sampai dengan kegemukan. Apakah ada korelasi antara kegemukan dengan peningkatan kurva lordosis, dimana secara teoritis memungkinan terjadinya peningkatan, namun dalam kenyataan dimasyarakat perlu penelitian lanjut. Untuk itu penulis ingin meneliti adanya korelasi yang nyata pada seseorang yang mengalami kegemukan dengan peningkatan kurva lumbalnya.

5 Untuk mengukur kurva lordosis lumbalis pelu metoda dan teknik tertentu dan menggunakan instrumen baku. Untuk memberikan kemudahan pengukuran maka dapat digunakan plumb line dengan ukuran jarak antara puncak lordosis lumbalis dengan plumb line diukur dengan menggunakan penggaris. C. PEMBATASAN MASALAH Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah terebut di atas, maka permasalahan dibatasi pada hubungan antara kegemukan seseorang dengan peningkatan kurva lumbal bidang sagital. D. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan judul dan topik yang telah disebutkan, maka penulis merumuskan masalah yaitu: apakah ada hubungan kegemukan seseorang dengan peningkatan kurva lumbal bidang sagitalnya? E.TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan umum Untuk mengetahui hubungan antara kegemukan seseorang dengan peningkatan kurva lumbal bidang sagital 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui pengaruh kegemukan terhadap postur tubuh

6 b. Untuk mengetahui pengaruh kegemukan terhadap peningkatan kurva lumbal bidang sagital F. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat bagi institusi pendidikan a. Memberi informasi yang bermanfaat bagi peningkatan khasanah para peserta didik tentang hubungan kegemukan dengan peningkatan kurva lumbal bidang sagital. b. Sebagai data bagi penelitian selanjutnya 2. Manfaat bagi fisioterapis a. Sebagai khasanah bacaan atau referensi b. Menambah ilmu pengetahuan tentang hubungan antara kegemukan seseorang dengan peningkatan kurva lumbal bidang sagital. 3. Manfaat bagi peneliti a. Memperoleh pengalaman dalam bidang penelitian b. Mendapatkan gambaran sejauh mana hubungan antara kegemukan seseorang dengan peningkatan kurva lumbal bidang sagitalnya.