STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI. 1. Pendahuluan. Kata Kunci: Bermain, Kreativitas, Proses Kreasi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

REPRESENTASI KEINDAHAN ALAM BENDA

Pelatihan Bahasa Rupa kepada Guru Sekolah Dasar untuk Mengembangkan Kreativitas dan Imajinasi Anak Noeratri Andanwerti 1

LEBURAN INTUISI IMAJINATIF

SEMESTA WARNA. Abstrak. Abstract. : Drs. Rizki Akhmad Zaelani Harry. Kata Kunci : seni lukis, warna, sains, imajinasi

Proses Kreasi Gambar Anak Proses Belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berkarya

SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya

The Growing Sadness. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : faktor psikologis, lanskap, lukisan, manusia, metaphor

KONEKSI PUSARAN. 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana ia memperoleh pendidikan, perlakuan, dan. kepengasuhan pada awal-awal tahun kehidupannya (Santoso, 2002)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

Kata Kunci : pengalaman transendental, tidak logis, seni lukis, lukisan landscape, perspektif.

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan

TARI ZAPIN PECAH LIMA SEBAGAI STIMULUS UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM PROSES EKSPLORASI GERAK TARI

Pengembangan Produk Kreatif sebagai Wadah Pengembangan Kreativitas Desain di PPPPTK Seni dan Budaya. Abstrak

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X

I. PENDAHULUAN. pengalaman dan pengamatan penulis dalam melihat peristiwa yang terjadi

I. PENDAHULUAN. Dunia fotografi sangatlah luas, perkembangannya juga sangat pesat. Di

BAB V PENUTUP. kreatif dalam melihat benda-benda vintage baik secara fungsi dan estetikanya.

Economic Education Analysis Journal

ROLE PLAYING GAME. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : abstraksi, permainan, pixel, potret, simulasi.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia seperti wayang, batik, keris, angklung, reog. Wayang adalah salah satu

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Melalui uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat

SILABUS PERKULIAHAN. Pendidikan Seni Rupa untuk Anak Usia Dini I

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dalam perkataan maupun perbuatan. Namun untuk meningkatkan

BAB III METODE PENCIPTAAN

ESTETIKA KOREOGRAFI SEBAGAI PENUNJANG KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI

MENCETAK BAGI ANAK USIA DINI Oleh: Dra. Tity Soegiarty, M.Pd.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

LANSEKAP VIRTUAL BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan

SILABUS PERKULIAHAN. Pendidikan Seni Rupa untuk Anak Usia Dini II. Kode Mata Kuliah/SKS : UD 403/2SKS. Oleh: Ardiyanto, M.Sn Helmi

III. PROSES PENCIPTAAN

MEMPERTEGAS KEMBALI KOMITMEN ARAH PEMBELAJARAN SENI RUPA DI JENJANG PENDIDIKAN DASAR 1

STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA SILABUS PENDIDIKAN SENI RUPA ANAK USIA DINI. Jam 2 x 50. Usia Dini

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

PENGUNGKAPAN : MANTRA UNTUKKU

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa kecil seniman hingga kehidupan pribadi kerap menjadi inspirasi dalam proses

EKSPRESI TUBUH PADA MEDIA CERMIN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

VISUALISASI KARYA EKSPLORASI GARIS DAN WARNA BERTEMA FLORA-FAUNA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGEMBANGAN DESAIN MAINAN ANAK SEBAGAI IDENTITAS DAN SARANA PENGENALAN MUSIK UNTUK ANAK-ANAK DI KAMPUNG AKUSTIK CICADAS

SINTESIS PARADOKS KEINDAHAN DAN MEDIUM

REPRESENTASI BENDA DALAM LUKISAN. Ega Budaya Putra 1 NIM Abstrak

BAB V PENUTUP. dibuat, maka dari penulisan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Ritual Semana

TEKNOLOGI GADGET SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI

IDENTIFIKASI PADA PAMERAN SENI RUPA MODERN INDONESIA BERNAFASKAN ISLAM FESTIVAL ISTIQLAL I 1991 & II 1995 TESIS SM 70Z6

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada

PEMAHAMAN DIRI MENGENAI DEFENSE MECHANISM MELALUI BAHASA UNGKAP METAFOR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan manusia. Identitas menjadi hal penting yang berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tema yang diangkat ini sebenarnya terinspirasi dari buku karangan Lewwis

PENGARUH MELUKIS TERHADAP KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI DI TK 02 BURAN TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

PUSAT PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

BAB III METODE PENCIPTAAN

AGUSTINA AYU SAPUTRI A520

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Pemilihan suatu gagasan yang diwujudkan kedalam karya seni berawal

PERHIASAN KONTEMPORER DENGAN SISTIM BONGKAR PASANG UNTUK WANITA URBAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN IDE. Kajian Sumber Pustaka (Buku Dwi Tunggal Pendiri Darma Ayu Nagari) Studi Sketsa. Proses Berkarya.

BAB I PENDAHULUAN. karya dihasilkan dari imajinasi dan temporer seniman. Batasan dari cetak tradisional,

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

KREATIVITAS DALAM PEMBUATAN ARANSEMEN MUSIK SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

MENGANYAM RUPA PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh : ARIF FIDIATMOKO NIM PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI JURUSAN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA

UNGKAPAN PERIBAHASA AIR SEBAGAI INSPIRASI KARYA SENI RUPA DENGAN TEKNIK MARBLING. Proyek Akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

2015 ANALISIS DESAIN ALAT MUSIK KERAMIK DI DESA JATISURA KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

Realitas dalam Grid. Abstrak. Abstract. Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa

MEMORI MASA KANAK-KANAK SEBAGAI INSPIRASI LUKISAN EKSPRESIONISTIK CHILDHOOD MEMORIES AS INSPIRATION EXPRESSIONIST PAINTINGS

BAB IV PROSES BERKARYA

Lirik Lagu Ismail Marzuki Sebagai Inspirasi Penciptaan Lukisan Pop Art JURNAL

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

BAB V PENUTUP. 2 pasang sayap dan tertutup bulu dan sisik. Kupu-kupu merupakan salah satu

EcoReality. Oleh: I Wayan Setem, S.Sn, M.Sn

BAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Bermain Plastisin Di RA Khoirul Ummah

IMPLEMENTASI MAKERSPACE DI PERPUSTAKAAN KOTA YOGYAKARTA

3. Bagaimana menciptakan sebuah ruangan yang dapat merangsang emosi yang baik untuk anak dengan menerapkan warna-warna di dalam interior?

Peranan Art Therapy pada Psikologis Anak - Anak

BAB I PENDAHULUAN. datang dari dalam maupun luar individu itu sendiri. Sebagai contoh, ketika

TANPA TEMBOK.

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Penciptaan karya seni Representasi Bunga dalam Fotografi Ekspresi

STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI

AKTIVITAS MASYARAKAT MARJINAL SEBAGAI TEMA DALAM LUKISAN PENCIPTAAN KARYA SENI. Disusun oleh : Eric Pradana

BAB III METODE PENELITIAN. analisis atau descriptive research. Melalui metode deskriptif analisis peneliti

Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan disajikan pembahasan pada produk final hasil

Transkripsi:

STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI Nama Mahasiswa : Satrio Yudho P. Nama Pembimbing : Oco Santoso, M.Sn. Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: yudo.satrio@gmail.com Kata Kunci: Bermain, Kreativitas, Proses Kreasi. Abstrak Dorongan bermain terkait dengan kreativitas dan proses kreasi. Karya ini bertujuan untuk menegaskan posisi penting dorongan bermain pada proses kreasi karya seni. Lewat dorongan bermain, maka diharapkan lompatan kreativitas berupa imajinasi, intuisi dan eksplorasi-eksplorasi estetik memiliki keleluasaan untuk muncul dan berkembang. Karya tugas akhir ini terdiri dari dua buah karya yang masing-masing merupakan sebuah konstelasi dari lukisan-lukisan yang disusun sedemikian rupa. Abstract a Play impulse associated with creativity and creative process. This work aims to assert the important position of impulse to play in the creative process of an artwork. Through the impulse to play, it is expected that a creative leap of imagination, intuition and aesthetic explorations has the discretion to emerge and evolve. This final assignment consists of two pieces of artwork, each of which is a constellation of the paintings that arranged in such a way. 1. Pendahuluan Dorongan bermain merupakan bagian yang integral dari kehidupan manusia (Primadi,2006:244).Dorongan bermain muncul secara natural, lebih dahulu bahkan sebelum munculnya budaya.dorongan bermain adalah insting yang dimiliki setiap makhluk hidup diselang waktu ketika kebutuhan utamanya telah terpenuhi.namun, karena manusia dapat berpikir, lewat bermain, tentunya manusia bukan hanya dapat mendapatkan kesenangan semata, namun erat hubungannya juga dengan proses belajar, tumbuh kembang,dan pendewasaan. Dorongan bermain pada akhirnya memegang peranan penting dalam kebudayaan yang dibangun oleh manusia(j.huizinga,1944). Penulis menyadari bahwa selama ini dorongan bermain menjadi bagian yang kuat dalam segala segi kehidupan yang dijalani penulis.termasuk pula ketika penulis melakukan proses kreasi karya seni. Seringkali dorongan bermain ini mengalahkan rasio yang telah penulis susun semenjak awal proses berkarya, sehingga pada akhirnya penulis perlu perenungan kembali untuk menggali nilai-nilai pada karya yang ia telah selesai buat. Namun, penulis merasa dorongan bermain ini bukanlah hal yang buruk dan mengganggu proses berkarya. Justru, dorongan bermainlah yangmembantu menciptakan lompatan kreativitas dalam proses penciptaan karya penulis. In play there is something "at play" which transcends the immediate needs of life and imparts meaning to the action. All play means something. (J.Huizinga,1944) Dengan secara sengaja memberi ruang yang lebih kepada dorongan bermain, maka lompatan kreatif berupa imajinasi, intuisi dan eksplorasi-eksplorasi estetik memiliki keluasan ruang untuk digali lebih jauh. Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 1

2. Proses Studi Kreatif All Is Play& All Play Means Something Rumusan Masalah 1. Bagaimana hubungan dorongan bermain dengan kreativitas? 2. Bagaimana dorongan bermain berpengaruh terhadap proses kreasi karya seni? 3. Bagaimana merepresentasikan dorongan bermain kedalam bentuk karya seni? Landasan Teori 1. Teori Seni, Teori Pendukung, 2. Tema dan Gagasan Karya, 3. Konsep Visual 4. Seniman Referensi. Batasan Masalah 1. Gambar yang tampak di atas kanvas-kanvas, semuanya merupakan hasil dan bagian dari proses bermain penulis. 2. Kanvas-kanvas disusun menjadi sebuah konstelasi tertentu. 3. Teknik lukis dengan media cat minyak di atas kanvas. Tujuan 1. Sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir Seni Lukis SR4099. 2. Karya-karya ini juga berupaya untuk mempertegas pentingnya posisi dorongan bermain di dalam proses kreasi. 1. Penyusunan Konstelasi dan Ukuran Kanvas 2. Membuat Sketsa Lukisan 3. Proses Tracing 4. Melukis 5. Menyusun kanvas Proses Berkarya Karya akhir Kesimpulan Bagan2.1. Proses Studi Kreatif Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 2

3. Hasil Studi dan Pembahasan SwastikaRahasyapurna Gambar IV.1. Swastika Rahasyapurna, Konstelasi, 260 cm x 200 cm, Cat minyak diatas Kanvas, Sumber :Dokumentasi Penulis Karya pertama berjudul Swastika Rahasyapurna, merupakan konstelasi berbentuk persegi panjang berukuran 260 x 200 cm, terdiri dari 72 lukisan berbagai macam ukuran dan memiliki berbagai macam objek lukisan yang tidak identik antara satu dengan yang lain. Judul Swastika Rahasyapurna (swastika: cycle of life. Rahasyapurna: perfect enigma) diharapkan apresiator dapat memaknai karya menjadi lebih mendalam, bukan hanya tentang dorongan bermain, namun juga mengajak apresiator untuk saling merenungi permainan terbesar, yaitu enigma kehidupan/puzzle of life. Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 3

Karma Rahasyapurna Gambar IV.2. Karma Rahasyapurna, Konstelasi, 200 cm x 800 cm, Cat minyak diatas Kanvas Sumber :Dokumentasi Penulis Karya kedua berjudul Karma Rahasyapurna, merupakan konstelasi berbentuk persegi panjang berukuran 200 x 800 cm, terdiri dari 138 lukisan berukuran 25 x 25 cm, dengan margin antar kanvas 10 cm dan memiliki berbagai macam objek lukisan yang tidak identik antara satu dengan yang lain. Judul Karma Rahasyapurna (karma: rule of the universe: cause and effect. Rahasyapurna: perfect enigma) diharapkan apresiator dapat memaknai karya menjadi lebih mendalam, bukan hanya tentang dorongan bermain, namun juga mengajak apresiator untuk saling merenungi hukum permainan terbesar, yaitu hukum alam semesta (aksi-reaksi). Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 4

3. Penutup / Kesimpulan Tanpa dorongan bermain maka tidak akan ada kreativitas. Dorongan bermain telah menjadi unsur penting dalam proses belajar manusia. Lewat dorongan bermain kreativitas dapat berkembang, menghasilkan kreasi-kreasi baru yang memperkaya kebudayaan manusia. Bermain tidak dapat dipisahkan dari seni. Dorongan bermain menjadi dasar dalam proses kreasi karya seni. Untuk menegaskan posisi penting dorongan bermain dalam proses karya seni, maka penulis menempatkan pola pikirnya bahwa prosesi kreasi karya seni adalah sebuah proses bermain agar proses lompatan kreativitas berupa imajinasi, intuisi dan eksplorasi-eksplorasi estetik memiliki keleluasaan untuk muncul dan berkembang. Penegasan ini juga muncul lewat bentuk konstelasi lukisan penulis yang diambil dari bentuk dan pengertian-pengertian permainan puzzle. Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 5

Ucapan Kasih Terima Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/perancangan dalam Tugas Akhir Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh pembimbing Bapak Oco Santoso, M.Sn.. Daftar Pustaka Buku dan e-book - Tabrani, Primadi. Kreativitas Humanitas. Bandung: Jalasutra,2006. - Huizinga, Johan. Homo Ludens. London: Rouledge, 1949. - Munandar, Utami. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009. - Munandar, Utami. Mengembangkan bakat dan kreativitas anak sekolah, petunjuk bagi para guru dan orang tua. Jakarta: Gramedia, 1985. Website - Royal Art Lodge. Diakses pada 19 Juni Pukul 20.30 WIB Http://royalartlodge.com - Royal Art Lodge: Ask The Dust. Diakses pada 19 Juni pukul 20.30 WIB http://vleeshal.nl/en/ - Ik-Joong Kang. Diakses pada 19 Juni pukul 21.00 WIB http://www.ikjoongkang.com - Puzzle. Diakses pada 19 Juni pukul 23.00 WIB En.wikipedia.org/puzzle - KBBI: pengertian konstelasi. Diakses pada 20 JuniPukul 01.00 WIB http://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi/kbbi.php?keyword=konstelasi&varbidang=all&vardialek=all&varragam=all&varke las=all&submit=tabel Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 6