PEMBELAJARAN MENULIS KARYA ILMIAH BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN BAHASA DI PG-TPA ALAM USWATUN KHASANAH SLEMAN YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

ABSTRAK

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

Pendidikan Karakter Berbasis Moral dalam Novel Eliana Karya Tere Liye dan Pembelajarannya di Kelas XII SMK

BAB I PENDAHULUAN. bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan. demokratis serta bertanggung jawab.

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik

BAB V PENUTUP. Dari rangkaian pembahasan yang telah dipaparkan di atas,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eka Kartikawati,2013

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

BAB 1 PENDAHULUAN. murid, siswa, mahasiswa, pakar pendidikan, juga intektual lainnya.ada

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

DESKRIPSI KARAKTER SISWA PADA PEMBELAJARAN SAINS MATERI BUNYI DI SMP DI KOTA GORONTALO

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kelompok dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

ANALISIS PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA. Oleh Fitri Siti Sundari

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA MAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENANAMAN NILAI (KARAKTER) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga menghasilkan peserta didik yang pintar tetapi tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

Karakter di Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), hlm Jamal Ma ruf Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap pasangan suami istri yang telah menikah pasti mengharapkan

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan dapat dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

PROFESIONALISME GURU BAHASA INDONESIA SEBAGAI WUJUD PERADABAN BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA JAWA. Novi Trisna Anggrayni Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas PGRI Yogyakarta

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan 1. Pada hakikatnya aktivitas olahraga merupakan media pendidikan

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. yang terjadi. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN. didik. Tujuan yang diharapkan dalam pendidikan tertuang dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses budaya untuk meningkatkan harkat dan. martabat manusia, melalui proses yang panjang dan berlangsung

JURNAL PENELITIAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 SD TERBITAN TIGA SERANGKAI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Melalui pendidikan, kualitas sumber daya. nasional. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 3 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 3 disebutkan, pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini tidak dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam. Ranah Kompetensi K A P

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan membutuhkan kesiapan,

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari semua pembahasan yang telah dipaparkan maka melahirkan sebuah. kesimpulan sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. semuanya mengacu pada pengembangan individu. Upaya pendidikan secara

PLEASE BE PATIENT!!!

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN (SKL-SP)

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN SMA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dari

PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA BAGI GURU-GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. masih jauh dari harapan nilai keadilan. Ditambah pula

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan. Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Produksi film di Indonesia kian hari kian berkembang, mulai dari yang

Transkripsi:

PEMBELAJARAN MENULIS KARYA ILMIAH BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER Ary Kristiyani, M.Hum. PBSI, FBS, UNY arykristiyani@uny.ac.id atau ary_kristiyani79@yahoo.com Disampaikan pada Seminar Internasional di Hotel Orange (Asia) Surakarta, 28-29 September 2013 dalam Rangka Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) se-jateng dan DIY XXXV Tahun 2013 Abstrak Menulis adalah kegiatan yang harus dikuasai dan dilakukan oleh setiap individu dalam menempuh pendidikan formal. Kemampuan menulis akan mencerminkan penguasaan ilmu pengetahuan seseorang. Pada tataran pendidikan tinggi, keterampilan menulis diaplikasikan pada kegiatan menulis karya ilmiah. Menulis karya ilmiah merupakan bagian penting dari proses pembelajaran di perguruan tinggi. Setiap mahasiswa dituntut mampu menulis karya ilmiah sebagai bentuk berpikir ilmiah dan sekaligus sebagai tugas akhir studi. Beberapa contoh menulis karya ilmiah yang dipelajari oleh mahasiswa strata satu di antaranya menulis esai, makalah, artikel ilmiah, proposal penelitian, dan skripsi. Pendidikan karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Nilai-nilai karakter dapat dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan. Pembelajaran menulis karya ilmiah berbasis pendekataan karakter akan membentuk perilaku calon generasi bangsa yang memiliki sifat jujur, bertanggung jawab, disiplin, kerja keras, saling menghargai atau toleransi, percaya diri, berjiwa wirausaha, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif. Kata kunci: menulis karya imiah, pendidikan karakter 1

A. Pendahuluan Pembelajaran merupakan suatu proses dari kegiatan belajarmengajar. Pembelajaran menulis tidak hanya diperoleh pada sekolah level bawah tetapi juga pada tataran pendidikan tinggi. Keterampilan menulis menjadi keterampilan pokok dalam pendidikan. Menulis adalah kegiatan yang harus dikuasai dan dilakukan oleh setiap individu dalam menempuh pendidikan formal. Kemampuan menulis akan mencerminkan penguasaan ilmu pengetahuan seseorang. Pada tataran pendidikan tinggi, keterampilan menulis diaplikasikan pada menulis karya ilmiah. Menulis karya ilmiah bagian penting dari proses pembelajaraan di perguruan tinggi. Setiap mahasiswa dituntut mampu menulis karya ilmiah sebagai bentuk berpikir ilmiah dan sekaligus sebagai tugas akhir studi. Beberapa contoh menulis karya ilmiah yang dipelajari oleh mahasiswa strata satu di antaranya menulis esai, makalah, artikel ilmiah, proposal penelitian, dan skripsi. Pendidikan karakter adalah modal utama dalam menulis karya ilmiah. Nilai-nilai yang ditanamkan dalam pembelajaraan menulis karya ilmiah di antaranya kejujuran, bertanggung jawab, kedisiplinan, saling menghargai, kerja keras, saling menghargai atau toleransi, percaya diri, berjiwa wirausaha, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif. Pembelajaran menulis karya ilmiah berbasis pendekataan karakter akan membentuk perilaku calon generasi bangsa yang unggul dan bermartabat. B. Keterampilan Menulis Karya Ilmiah Menulis karya ilmiah sebagai salah satu tujuan pendidikan di perguruan tinggi. Mahasiswa dituntut untuk mampu berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif melalui karya ilmiah. Karya ilmiah yang dipelajari pada tataran peerguruan tinggi antara lain menulis esai, makalah, proposal penelitian, artikel ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi. Mahasiswa strata satu belajar menulis esai, makalah, proposal penelitian, artikel ilmiah, dan skripsi. 2

Berpikir ilmiah pada dasarnya menggabungkan dua pola berpikir, yakni berpikir deduktif atau rasional dan berpikir induktif atau empiris (Sudjana via Sudjana dan Laksamana, 2008: 8-9). Berpikir deduktif adalah menarik kesimpulan dari pernyataan umum menjadi pertanyataan yang lebih khusus. Pernyataan umum adalah teori-teori yang sudah mapan dari berbagai bidang keilmuan. Adapun berpikir induktif adalah kesimpulan dari pernyataan khusus ke pernyataan umum. Pernyataan khusus antara lain gejala, fakta, data, informasi dari lapangan. Kegiatan pembelajaran menulis karya ilmiah menanamkan karakter peserta didik untuk berpikir ilmiah. Berpikir ilmiah dapat diaplikasikan dalam bentuk menghasilkan karya tulis ilmiah. Misalnya makalah, mahasiswa hampir setiap waktu menyusun makalah. Pola berpikir deduktif maupun induktif dapat digunakan dalam menyusun makalah. Demikian juga pada jenis karya tulis ilmiah yang lain. C. Hakikat Pendidikan Karakter Definisi karakter berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Dapat pula diartikan sebagai tabiat atau watak. Suyanto via Suharjana (2011: 26) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Lebih lanjut dikatakan, terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yakni: (1) karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-nya, (2) kemandirian dan tanggung jawab, (3) kejujuran/amanah, diplomatis, (4) hormat dan santun, (5) dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama, (6) percaya diri dan pekerja keras, (7) kepemimpinan dan keadilan, (8) baik dan rendah hati, dan (9) karakter toleransi, kedamaian dan kesatuan. 3

Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru untuk mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu dalam membentuk watak peserta didik dengan cara memberikan keteladanan, cara berbicara atau menyampaikan materi yang baik, toleransi, dan berbagai hal yang terkait lainnya (Asmani, 2011: 31). Lebih lanjut dikatakan, nilai-nilai karakter dapat dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan. Berikut akan disajikan nilai-nilai utama tersebut seperti yang diungkapkan oleh Asmani (2011: 36-41). 1. Nilai Karakter dalam Hubungannya dengan Tuhan Nilai ini bersifat religius. Dengan kata lain, pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan atau ajaraan agama. 2. Nilai Karakter dalam Hubungannya dengan Diri Sendiri Ada beberapa nilai karakter yang berhubungan dengan diri sendiri. Beberapa nilai tersebut, di antaranya jujur; bertanggung jawab; bergaya hidup sehat; disiplin; kerja keras; percaya diri; berjiwa wirausaha; berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif; mandiri; ingin tahu; dan cinta ilmu. 3. Nilai Karakter Hubungannya dengan Sesama Nilai karakter ini meliputi sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain, patuh pada aturan-aturan sosial, menghargai karya dan prestasi orang lain, santun, dan demokratis. 4. Nilai Karakter Hubungannya dengan Lingkungan Hal ini berkaitan dengan kepedulian terhadap sosial dan lingkungan. Karakter yang dimaksud adalah mencegah tindakan yang merusak lingkungan alam di sekitarnya. Di samping itu, memiliki upaya untuk memperbaiki kerusakan alam dan membantu masyarakat yang membutuhkan. 4

5. Nilai Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompok. Nilai karakter berupa nasionalis dan menghargai keberagaman. Karakter individu sebagai cerminan lingkungan seseorang dibesarkan. Kesembilan nilai-nilai universal tersebut dan kelima aspek nilai dapat dijadikan paduan penanaman pendidikan karakter pada pembelajaran menulis karya ilmiah. Penanaman karakter bertujuan untuk mencetak generasi yang unggul sebagai aset penerus bangsa. D. Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Berbasis Pendidikan Karakter Berbagai jenis karya tulis ilmiah yang dipelajari pada tingkat perguruan tinggi mengaplikasikan pendidikan karakter. Pendidikan karakter menjadi pondasi yang kokoh dalam pembelajaran menulis karya ilmiah. Sebuah karya tulis ilmiah tanpa dilandasi oleh karakter yang positif akan berdampak pada generasi yang instan, plagiat, dan tidak terdorong untuk melakukan riset. Penanaman pedidikan karakter dalam pembelajaran menulis karya ilmiah, misalnya menulis makalah di antaranya nilai kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kerja keras, toleransi, berpikir ilmiah, kritis, kreatif, dan inovatif. Pembelajaran menulis karya ilmiah berbasis pendidikan karakter tampak pada materi pembelajaran menulis kajian teori dan daftar pustaka. Pada pembelajaran tersebut, mahasiswa dibekali nilai kejujuran dan tanggung jawab. Cara pengutipan yang benar merupakan penanaman karakter jujur, disiplin, tanggung jawab, teliti, dan cermat. Selaian itu, penulisan daftar pustaka yang baik dan benar merupakan bentuk dari penanaman karakter jujur, tanggung jawab, menghargai pendapat orang lain, cermat, dan disiplin. Pemilihan referensi yang relevan dalam menulis karya ilmiah menunjukkan mahasiswa memiliki kemampuan dalam berpikir ilmiah, logis, kritis, dan kerja keras. Nilai-nilai tersebut tampak dalam 5

pembelajaran menulis makalah, artikel ilmiah, proposal penelitian, dan sekripsi. Dengan demikian, karakter-karakter positif tersebut akan menghindarkan mahasiswa untuk berperilaku plagiat dan instan. E. Penutup Pembelajaran menulis karya ilmiah, seperti menulis makalah, artikel ilmiah, proposal penelitian, dan skripsi yang berbasis pendidikan karakter tampak jelas pada penulisan kutipan dan daftar pustaka. Pembelajaran menulis kutipan dan daftar pustaka yang baik dan benar tertanam pendidikan karakter yang positif. Karakter-karakter yang dimaksud adalah jujur, tanggung jawab, disiplin, bekerja keras, saling menghargai atau toleransi, percaya diri, berjiwa wirausaha, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif. Penanaman pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran, khususnya pembelajaran menulis karya ilmiah akan memiliki dampak positif untuk menyiapkan generasi yang unggul dan bermartabat. Nilai kejujuran, tanggung jawab, dan disiplin menjadi pondasi generasi muda untuk melanjutkan estafet kepemimpinan di masa yang akan datang. Dengan demikian, penanaman pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran sangat diperlukan dan harus diupayakan. 6

DAFTAR PUSTAKA Asmani, Jamal Ma mur. (2011). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: DIVA Press. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Kedua). (1994). Jakarta: Balai Pustaka. Sudjana, Nana dan Ulung Laksamana. (2008). Menyusun Karya Tulis Ilmiah untuk Memperoleh Angka Kredit. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Suharjana. (2011). Model Pengembangan Karakter melalui Pendidikan Jasmani dan Olahaga dalam Zuchdi (Ed.). Pendidikan Karakter: dalam Perspektif Teori dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press. 7