PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

-2- Dengan Persetujuan Bersama

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 20 TAHUN 2007 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 9 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 19 TAHUN 2006 SERI : E.12

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2007 SERI D.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 28 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES Nomor : 39 Tahun : 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 6 SERI D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 5 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2007 SERI E =============================================================

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2007 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 3 TAHUN 2009

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 7 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2010 NOMOR 25 SERI D NOMOR 21 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DUSUN

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 08 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG KERJASAMA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 4 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 8 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA.

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN,PENGHAPUSAN,PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 15 TAHUN 2009 T E N T A N G PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN ATAU PENGGABUNGAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG RANCANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON TAHUN 2011 SERI PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG MENGATUR PERALIHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN. A. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 4 TAHUN Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DONGGALA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 9 TAHUN 2008 PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN,

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 1 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan, dipandang perlu mengatur Pedoman Pembentukan, Penghapusan, dan Penggabungan Kelurahan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pedoman Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Kelurahan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten di Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko dan Daerah Tingkat II Tanjung Jabung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2755); 2. Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3903) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3969); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 1

5. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4858 ); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Kelurahan; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT dan BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 2. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 3. Bupati adalah Bupati Tanjung Jabung Barat. 4. Camat adalah Camat dalam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 5. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten dalam wilayah kerja Kecamatan. 6. Lurah adalah Kepala Kelurahan yang menyelenggarakan fungsi-fungsi pemerintahan di kelurahan pada Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 7. Pembentukan kelurahan adalah tindakan membentuk kelurahan baru sebagai akibat dari penggabungan beberapa kelurahan atau bagian kelurahan yang bersandingan, atau pemekaran dari satu kelurahan menjadi dua kelurahan atau lebih, dan atau perubahan status desa menjadi kelurahan. 8. Penghapusan kelurahan adalah tindakan meniadakan kelurahan yang ada sebagai akibat tidak lagi memenuhi persyaratan. 9. Penggabungan kelurahan adalah penyatuan dua kelurahan atau lebih menjadi kelurahan baru. 2

BAB II TUJUAN PEMBENTUKAN Pasal 2 Pembentukan kelurahan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. BAB III SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN KELURAHAN Pasal 3 Pembentukan kelurahan harus memenuhi syarat syarat sebagai berikut : a. jumlah penduduk minimal 2000 jiwa atau 400 kepala keluarga; b. luas wilayah dapat dijangkau secara berdaya guna dan berhasil guna dalam meningkatkan pelayanan dan pembinaan masyarakat; c. sosial budaya yang dapat menciptakan kerukunan antar umat beragama dan kehidupan bermasyarakat sesuai dengan adat istiadat setempat; d. potensi ekonomi berupa jenis, jumlah usaha jasa dan produksi serta keanekaragaman mata pencaharian; e. sarana dan prasarana pemerintahan yang memadai bagi terselenggaranya pemerintahan kelurahan yaitu memiliki kantor pemerintahan, memiliki jaringan perhubungan yang lancar, sarana komunikasi yang memadai dan fasilitas umum yang memadai; f. meningkatkan volume pelayanan. Pasal 4 Pemekaran dari 1 (satu) kelurahan menjadi 2 (dua) kelurahan atau lebih dapat dilakukan setelah mencapai paling sedikit 5 (lima) tahun penyelenggaraan pemerintahan di kelurahan. BAB IV PEMBENTUKAN KELURAHAN Pasal 5 (1) Pembentukan kelurahan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. (2) Kelurahan dibentuk di kawasan perkotaan dan atau di wilayah ibukota Kabupaten dan Kecamatan. (3) Pembentukan kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, dapat berupa penggabungan beberapa kelurahan atau bagian dari kelurahan yang bersandingan, atau pemekaran dari satu kelurahan menjadi dua kelurahan atau lebih. (4) Kelurahan yang kondisi masyarakat dan wilayahnya tidak lagi memenuhi persyaratan pembentukan kelurahan dapat dihapus atau digabung. (5) Pemekaran dari satu kelurahan menjadi dua kelurahan atau lebih dapat dilakukan setelah mencapai paling sedikit 5 (lima) tahun penyelenggaraan pemerintahan kelurahan. 3

BAB V TATA CARA PEMBENTUKAN KELURAHAN Pasal 6 (1) Pembentukan kelurahan diusulkan oleh Lurah setelah dimusyawarahkan dengan masyarakat kelurahan. (2) Usulan Pembentukan kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, disampaikan kepada Bupati melalui Camat, dengan melampirkan : a. berita acara hasil rapat;. b. nama kelurahan yang diusulkan;. c. peta kelurahan;. d. data jumlah penduduk, luas wilayah, sarana dan prasarana serta data pendukung lainnya. (3) Dengan memperhatikan dokumen usulan Lurah, Bupati menugaskan Tim Kabupaten untuk melakukan observasi ke kelurahan yang akan dibentuk, yang hasilnya menjadi bahan rekomendasi kepada Bupati. (4) Bila rekomendasi Tim observasi menyatakan layak untuk pembentukan kelurahan, Bupati menyiapkan rancangan Peraturan Daerah tentang Pembentukan kelurahan. (5) Bupati menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah tentang pembetukan kelurahan kepada DPRD dalam forum Rapat Paripurna DPRD. (6) DPRD bersama Bupati melakukan pembahasan atas Rancangan Peraturan Daerah tentang Pembentukan kelurahan, dan bila diperlukan dapat mengikutsertakan Lurah dan unsur masyarakat kelurahan. (7) Rancangan Peraturan Daerah tentang pembentukan kelurahan yang telah disetujui bersama oleh DPRD dan Bupati disampaikan oleh Pimpinan DPRD kepada Bupati untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah. (8) Rancangan Peraturan Daerah tentang kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) pasal ini, ditetapkan oleh Bupati paling lambat 3 (tiga puluh) hari terhitung sejak Rancangan tersebut disetujui bersama. (9) Dalam hal sahnya Rancangan Peraturan Daerah tentang Kelurahan yang telah ditetapkan oleh Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (8) pasal ini, Sekretaris Daerah mengundangkan Peraturan Daerah tersebut di dalam Lembaran Daerah. BAB VI TATA CARA PENGAJUAN DAN PENETAPAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN Pasal 7 (1) Adanya prakarsa dan kesepakatan masyarakat untuk merubah status desa menjadi kelurahan. (2) Masyarakat mengajukan usul perubahan status desa menjadi kelurahan kepada BPD dan Kepala Desa. 4

(3) BPD mengadakan rapat bersama Kepala Desa untuk membahas usul masyarakat tentang perubahan status desa menjadi kelurahan, dan kepakatan rapat dituangkan dalam Berita Acara Hail Rapat BPD tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan. (4) Kepala Desa mengajukan usul perubahan status desa menjadi kelurahan kepada Bupati melalui Camat, disertai Berita Acara Hasil Rapat BPD. (5) Perubahan status desa menjadi kelurahan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Pasal 8 Desa yang berubah statusnya menjadi kelurahan, kewenangannya berubah menjadi kewenangan wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten. Pasal 9 Kepala Desa dan Perangkat Desa serta Anggota BPD dari desa yang berubah statusnya menjadi kelurahan, diberhentikan dengan hormat dari jabatannya dan diberikan penghargaan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. BAB VII NAMA KELURAHAN YANG BARU DIBENTUK Pasal 10 (1) Didalam Pembentukan Kelurahan baru harus disebut nama Kelurahan. (2) Pemberian nama Kelurahan harus dimusyawarahkan dan atau dapat disesuaikan dengan memperhatikan histori, asal usul, dan adat istiadat masyarakat setempat. BAB VIII BATAS WILAYAH KELURAHAN Pasal 11 (1) Sebagai tanda batas antar wilayah kelurahan yang satu dengan wilayah kelurahan yang lain, ditetapkan batas wilayah kelurahan, berdasarkan riwayat kelurahan dan atas persetujuan bersama dari Pemerintah kelurahan yang berbatasan. (2) Tanda batas wilayah kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa batas alam maupun batas buatan. Pasal 12 Gambar umum mengenai kondisi geografi wilayah kelurahan disajikan dalam bentuk peta kelurahan. BAB IX PERESMIAN KELURAHAN Pasal 13 5

Kelurahan yang baru dibentuk diresmikan oleh Bupati atau ditugaskan kepada Pejabat lain yang ditunjuk. BAB X PENGANGKATAN LURAH DAN PENGAMBILAN SUMPAH / PELANTIKAN LURAH Pasal 14 (1) Kelurahan yang baru dibentuk langsung diangkat Pejabat Lurah yang diangkat dan ditetapkan dengan Keputusasn Bupati. (2) Pejabat Lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini diambil sumpah / dilantik oleh Bupati atau ditugaskan kepada Pejabat lain yang ditunjuk. (3) Pengambilan sumpah / pelantikan Pejabat Lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini, didahului dengan peresmian pembentukan kelurahan. BAB XI TATA CARA PENGALIHAN KEKAYAAN DAN ADMINISTRASI DESA YANG BERUBAH STATUS MENJADI KELURAHAN Pasal 15 (1) Kekayaan desa dan seluruh sumber pendapatan desa yang berubah status menjadi kelurahan menjadi kekayaan daerah yang dikelola oleh Pemerintah Kelurahan. (2) Dokumen administrasi Pemerintah desa menjadi dokumen administrasi Pemerintah kelurahan. (3) Proses pengalihan kekayaan desa dan administrasi desa dilakukan melalui serah terima dokumen memori kekayaan desa dan administrasi desa yang dituangkan melalui Berita Acara Penyerahan Kekayaan Desa dan administrasi desa kepada Kelurahan. (4) Serah terima dokumen memori kekayaan desa dan administrasi desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini, dilakukan bersamaan pada saat peresmian dan pengambilan sumpah / pelantikan Pejabat Lurah. BAB XII PEMBIAYAAN Pasal 16 (1) Pembetukan kelurahan dibiayai dari APBD Kabupaten. (2) Sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintah kelurahan : a. APBD kabupaten; 6

b. bantuan pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan bantuan pihak ketiga; c. sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat. BAB XIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 17 Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. BAB XIV KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Pada saat ditetapkan Peraturan Daerah ini, Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pedoman Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Kelurahan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 19 Hal hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 20 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal di undangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabuapaten Tanjung Jabung Barat. Ditetapkan di Kuala Tungkal pada tanggal 19 Maret 2008 BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, dto SAFRIAL Diundangkan di Kuala Tungkal pada tanggal 24 Maret 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT dto KAILANI 7

LEMBARAN DAERAH KAB. TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2008 NOMOR 7 8