6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara

dokumen-dokumen yang mirip
MEMUTUSKAN: PERATURAN DAERAH TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN.

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR : 30,z TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA STAF AHLI BUPATI BULUNGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI KECAMATAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SUMBAWA.

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 80 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI PONOROGO PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN KABUPATEN PONOROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DARI BUPATI KEPADA CAMAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KELURAHAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, HAK DAN KEWAJIBAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

SALINAN. 4. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 7 Tahun 2016

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2008 NOMOR 6


BERITA DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2007 NOMOR: 25 PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR: 25 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 15 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KECAMATAN

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN WALIKOTA MADIUN,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 11 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 250 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA PONTIANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 76 Tahun : 2016

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN KABUPATEN BULUNGAN

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA TEGAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

Menetapkan : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN SUBANG

BUPATI BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN JEPARA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS

Transkripsi:

SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan dalam Pasal 15 ayat (3) Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 04 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Dalam Wilayah Kabupaten Bulungan, menyatakan rincian tugas, fungsi dan tata kerja Kecamatan dan Kelurahan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati; Mengingat : 1. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Dalam Wilayah Kabupaten Bulungan; Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Inedonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 1

6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 40, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4826); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 159 Tahun 2004 Tentang Pedoman Organisasi Kelurahan; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2011 Nomor 694); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 13 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kecamatan Tanjung Palas Barat, Tanjung Palas Utara, Tanjung Palas Timur, Tanjung Selor, Tanjung Palas Tengah, Sesayap Hilir, Tanah Lia dan Kecamatan Peso Hilir dalam wilayah Kabupaten Bulungan (Lembaran Daerah Kabupaten Nomor 13 Tahun 2002 Seri E Nomor 2); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pembentukan Desa dan Kelurahan Dalam Wilayah Kabupaten Bulungan (Lembaran Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2005 Seri E Nomor 9); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 1 Tahun 2008 tentang Penerbitan Lembaran Daerah dan Berita Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2008 Nomor 1); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Bulungan (Lembaran Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2008 Nomor 2); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Pemerintah Kabupaten Bulungan (Lembaran Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2008 Nomor 3); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 04 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Dalam Wilayah Kabupaten Bulungan (Lembaran Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2012 Nomor 04). 2

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bulungan. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya, dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bulungan sebagai Unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 5. Bupati adalah Bupati Bulungan. 6. Sekretaris Daerah selanjutnya disingkat SEKDA adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Bulungan. 7. Perangkat Daerah adalah organisasi/lembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggungjawab kepada Bupati dan membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan. 8. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah. 9. Camat adalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan pemerintahan dari Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan lainnya. 10. Pimpinan satuan organisasi adalah semua pimpinan dalam jabatan struktural yang ada di Kecamatan dan Kelurahan. 11. Sekretaris selanjutnya disingkat SEKCAM adalah Sekretaris Camat pada Kecamatan. 12. Kepala Sub Bagian selanjutnya disingkat Kasubbag adalah Kepala Sub Bagian pada Kecamatan. 13. Kepala Seksi selanjutnya disingkat Kasi adalah Kepala Seksi pada Kecamatan dan Kelurahan. 14. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah dalam wilayah kerja Kecamatan. 15. Lurah adalah Kepala Kelurahan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bulungan. 16. Sekretaris selanjutnya disingkat SEKLUR adalah Sekretaris Lurah pada Kelurahan. 17. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural. 3

18. Jabatan Fungsional adalah jabatan yang secara tegas tercantum dalam struktur organisasi, melaksanakan sebagian tugas dan fungsi kedinasan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Kecamatan Pasal 2 (1) Besaran organisasi kecamatan dengan nilai skoring kurang dari 60 (enam puluh), menggunakan susunan organisasi Kecamatan Pola Minimal terdiri dari : a. Camat; b. Sekretaris, membawahi : 1. Sub Bagian Program dan Keuangan; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; c. Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban; d. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Kelurahan; e. Seksi Kesejahteraan Sosial; f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Besaran organisasi kecamatan dengan nilai skoring lebih dari 60 (enam puluh), menggunakan susunan organisasi Kecamatan Pola Maksimal terdiri dari : a. Camat; b. Sekretaris, membawahi : 1. Sub Bagian Program dan Keuangan; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; c. Seksi Pemerintahan; d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban; e. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Kelurahan; f. Seksi Kesejahteraan Sosial; g. Seksi Pelayanan Umum; h. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Kelurahan Pasal 3 Susunan Organisasi Kelurahan terdiri dari : a. Lurah; b. Sekretaris; c. Seksi Pemerintahan; d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban; e. Seksi Pemberdayaan Masyarakat; f. Seksi Kesejahteraan Sosial; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. 4

BAB III RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN Bagian Kesatu Kecamatan Pola Minimal Paragraf 1 Camat Pasal 4 (1) Camat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a, mempunyai tugas menyelenggarakan tugas umum Pemerintahan dan melaksanakan kewenangan Pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan Otonomi Daerah. (2) Untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Camat mempunyai tugas : a. pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat; b. pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; c. pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundangundangan; d. pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; e. pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan; f. pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan; g. pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), Camat menyelenggarakan fungsi: a. pengkoordinasian penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan; b. penyelenggaraan kegiatan pembinaan ideologi negara dan kesatauan bangsa; c. pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat; d. pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan terhadap kegiatan di bidang ketentraman dan ketertiban umum; e. pelaksaaan pembinaan penyelenggaraan bidang ekonomi ; f. pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan bidang sosial dan kemasyarakatan; g. pengelolaan urusan kesekretariatan Kecamatan; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan Paragraf 2 Sekretariat Pasal 5 (1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b, mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, penyusunan perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan dan kepegawaian. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi: a. penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian ; 5

b. penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat ; c. penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan ; d. pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan Pasal 6 (1) Sub Bagian Program dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b angka 1, mempunyai tugas menyusun perencanaan program dan pengelolaan administrasi keuangan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program dan Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan program dan kegiatan serta pengelolaan administrasi keuangan; b. penyiapan bahan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan serta pengelolaan administrasi keuangan; c. penyelenggaraan penyusunan program dan kegiatan serta pengelolaan administrasi keuangan; d. pelaksanaa tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan Pasal 7 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b angka 2, mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan urusan umum, perlengkapan dan rumah tangga Kecamatan; b. pengelolaan administrasi kepegawaian kecamatan; c. penyusunan bahan pembinaan disiplin dan peningkatan kesejahteraan pegawai; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan Paragraf 3 Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Pasal 8 (1) Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban. Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban; b. pengkoordinasian dan fasilitasi kerjasama dan penyelesaian perselisihan antar kelurahan; c. pengkoordinasian, fasilitasi dan pembinaan administrasi keagrariaan dan kependudukan dan catatan sipil; 6

d. pelaksanaan inventarisasi aset daerah atau kekayaan daerah lainnya yang berada di wilayah kerjanya; e. persiapan bahan dan data untuk penyelenggaraan pemilu; f. pemberian bimbingan, supervisi, fasilitasi, dan konsultasi pelaksanaan administrasi desa dan/atau kelurahan; g. penyiapan bahan dan data untuk pembinaan idiologi negara, kesatuan bangsa dan peningkatan partisipasi politik masyarakat lintas kelurahan; h. pengkoordinasian dan fasilitasi satuan polisi pamong praja dalam penegakan peraturan daerah dan peraturan bupati serta perlindungan masyarakat melalui kesiagaan dan penanggulangan bencana; i. pengkoordinasian dengan kepolisian negara republik indonesia dan/atau tentara nasional indonesia mengenai program dan kegiatan penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum di wilayah kecamatan; j. pengkoordinasian dengan pemuka agama yang berada di wilayah kerja kecamatan untuk mewujudkan ketenteraman dan ketertiban umum masyarakat di wilayah kecamatan; dan k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan Paragraf 4 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa/Kelurahan Pasal 9 (1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf d, mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang pemberdayaan masyarakat dan desa/kelurahan. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Kelurahan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan masyarakat dan Desa/Kelurahan; b. pengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan; c. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap unit kerja pemerintah maupun swasta yang mempunyai program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja kecamatan; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pemberdayaan dan pembangunan masyarakat di wilayah kecamatan; e. peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan lingkup kecamatan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan Paragraf 5 Seksi Kesejahteraan Sosial Pasal 10 (1) Seksi Kesejahteraan Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf e, mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang kesejahteraan sosial. Kesejahteraan Sosial menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang kesejahteraan sosial; b. pengkoordinasian, fasilitasi dan pembinaan bantuan sosial, pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olah raga, keagamaan, kesehatan, keluarga berencana serta PKK; 7

c. pengkoordinasian, fasilitasi dan pembinaan usaha-usaha kegiatan ekonomi kemasyarakatan, produksi dan jasa; d. pengkoordinasian dan fasilitasi pembinaan pengembangan perkoperasian, perkreditan rakyat dan pembangunan ekonomi kemasyarakatan; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan Bagian Kedua Kecamatan Pola Maksimal Paragraf 1 Camat Pasal 11 (1) Camat dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a, mempunyai tugas menyelenggarakan tugas umum Pemerintahan dan melaksanakan kewenangan Pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan Otonomi Daerah. (2) Untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Camat mempunyai tugas : a. pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat; b. pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; c. pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundangundangan; d. pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; e. pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan; f. pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan; g. pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), Camat menyelenggarakan fungsi: a. pengkoordinasian penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan; b. penyelenggaraan kegiatan pembinaan ideologi negara dan kesatauan bangsa; c. pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat; d. pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan terhadap kegiatan di bidang ketentraman dan ketertiban umum; e. pelaksaaan pembinaan penyelenggaraan bidang ekonomi ; f. pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan bidang sosial dan kemasyarakatan; g. pengelolaan urusan kesekretariatan Kecamatan; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan Paragraf 2 Sekretariat Pasal 12 (1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b, mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, penyusunan perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan dan kepegawaian. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi: 8

a. penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian ; b. penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat ; c. penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan ; d. pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan Pasal 13 (1) Sub Bagian Program dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b angka 1, mempunyai tugas menyusun perencanaan program dan pengelolaan administrasi keuangan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program dan Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan program dan kegiatan serta pengelolaan administrasi keuangan; b. penyiapan bahan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan serta pengelolaan administrasi keuangan; c. penyelenggaraan penyusunan program dan kegiatan serta pengelolaan administrasi keuangan; d. pelaksanaa tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan Pasal 14 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b angka 2, mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan urusan umum, perlengkapan dan rumah tangga Kecamatan; b. pengelolaan administrasi kepegawaian kecamatan; c. penyusunan bahan pembinaan disiplin dan peningkatan kesejahteraan pegawai; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan Paragraf 3 Seksi Pemerintahan Pasal 15 (1) Seksi Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf c, mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang pemerintahan. Pemerintahan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pemerintahan; b. penyelenggaraan fasilitasi kerjasama dan penyelesaian perselisihan antar kelurahan; c. pengkoordinasian, fasilitasi dan pembinaan administrasi keagrariaan serta kependudukan dan catatan sipil; d. pelaksanaan inventarisasi aset daerah atau kekayaan daerah lainnya yang berada di wilayah kerjanya; 9

e. persiapan bahan dan data untuk penyelenggaraan pemilu; f. pemberian bimbingan, supervisi, fasilitasi, dan konsultasi pelaksanaan administrasi desa dan/atau kelurahan; g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan Paragraf 4 Seksi Ketentraman Dan Ketertiban Pasal 16 (1) Seksi Ketentraman dan Ketertiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf d, mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang ketentraman dan ketertiban umum. Ketentraman dan Ketertiban menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang ketentraman dan ketertiban umum; b. penyiapan bahan dan data untuk pembinaan idiologi negara, kesatuan bangsa dan peningkatan partisipasi politik masyarakat lintas kelurahan; c. pengkoordinasian, fasilitasi dan pembinaan satuan polisi pamong praja dalam penegakan peraturan daerah dan peraturan bupati; d. pengkoordinasian, fasilitasi dan pembinaan satuan perlindungan masyarakat melalui kesiagaan dan penanggulangan bencana; e. pengkoordinasian dengan kepolisian negara republik indonesia dan/atau tentara nasional indonesia mengenai program dan kegiatan penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum di wilayah kecamatan; f. pengkoordinasian dengan pemuka agama yang berada di wilayah kerja kecamatan untuk mewujudkan ketenteraman dan ketertiban umum masyarakat di wilayah kecamatan; g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan Paragraf 5 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa/Kelurahan Pasal 17 (1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf e, mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang pemberdayaan masyarakat dan desa/kelurahan. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Kelurahan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan masyarakat dan desa/kelurahan; b. pengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan; c. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap unit kerja pemerintah maupun swasta yang mempunyai program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja kecamatan; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pemberdayaan dan pembangunan masyarakat di wilayah kecamatan; e. pemberian dorongan partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan di desa/kelurahan dan kecamatan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan 10

Paragraf 6 Seksi Kesejahteraan Sosial Pasal 18 (1) Seksi Kesejahteraan Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf f, mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang kesejahteraan sosial. Kesejahteraan Sosial menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang kesejahteraan sosial; b. pengkoordinasian, fasilitasi dan pembinaan bantuan sosial, pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olah raga, keagamaan, kesehatan, keluarga berencana serta PKK; c. pengkoordinasian, fasilitasi dan pembinaan usaha-usaha kegiatan ekonomi kemasyarakatan, produksi dan jasa; d. pengkoordinasian dan fasilitasi pembinaan pengembangan perkoperasian, perkreditan rakyat dan pembangunan ekonomi kemasyarakatan; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan Paragraf 7 Seksi Pelayanan Umum Pasal 19 (1) Seksi Pelayanan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf g, mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang pelayanan umum. Pelayanan Umum menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan umum; b. pelaksanaan perencanaan kegiatan pelayanan kepada masyarakat di kecamatan; c. pelaksanaan percepatan pencapaian standar pelayanan minimal di wilayahnya; d. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat di kecamatan; e. pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat di wilayah kecamatan; f. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada masyarakat di wilayah kecamatan kepada bupati; g. pengoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan BAB IV RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN Bagian Kesatu Lurah Pasal 20 (1) Lurah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan dalam wilayah kelurahan; (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Lurah menyelenggarakan fungsi : 11

a. pengkoordinasian penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kelurahan; b. pengkoordinasian penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat; c. pembinaan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; d. pelaksanaan pembinaan kegiatan pemberdayaan masyarakat; e. pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas umum; f. pembinaan lembaga kemasyarakatan; g. peengelolaan urusan kesekretariatan kecamatan; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan Bagian Kedua Sekretariat Pasal 21 (1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, penyusunan perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan dan kepegawaian. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi: a. penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian ; b. penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, rumah tangga, keprotokolan dan hubungan masyarakat ; c. penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan ; d. pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh lurah sesuai dengan tugas dan Bagian Ketiga Seksi Pemerintahan Pasal 22 (1) Seksi Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c, mempunyai tugas melaksanakan pembinaan pemerintahan umum dan kelurahan, administrasi agraria dan administrasi kependudukan. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pemerintahan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan kebijakan teknis bidang pemerintahan umum dan kelurahan; b. pelaksanaan pengolalaan dan pengendalian administrasi pemerintahan umum; c. pelaksanaan pengelolaan dan pengedalian administrasi pertanahan serta kependudukan dan catatan sipil; d. pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan pemilihan umum; e. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang pelayanan umum; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan Bagian Keempat Seksi Ketentraman dan Ketertiban Pasal 23 (1) Seksi Ketentraman dan Ketertiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d, mempunyai tugas melaksanakan pembinaan ketentraman dan ketertiban umum, perlindungan masyarakat serta pembinaan kerukunan warga; 12

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Ketentraman dan Ketertiban menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan kebijakan teknis bidang ketentraman dan ketertiban umum lingkup kelurahan; b. pengkoordinasian dan fasilitasi penyelenggaraan ketertiban umum, kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat; c. pelaksanaan pembinaan dan pengendalian ketertiban umum, kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat; d. pengkoordinasian dan pembinaan idiologi negara dan kesatuan bangsa, organisasi kemasyarakatan dan lembaga kemasayarakatan lainnya; e. pelaksanaan pembinaan organisasi kemasyarakatan dan satuan polisi pamong praja dan perlindungan masyarakat; f. pengkoordinasian penyelenggaraan penegakan perda, perbup serta peraturan perundang-undangan lainnya di wilayah kelurahan; g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan Bagian Kelima Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pasal 24 (1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf e, mempunyai tugas melaksanakan pembinaan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan kebijakan teknis bidang pemberdayaan masyarakat; b. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, sosial dan kesejahteraan masyarakat; c. pengkoordinasian pelaksanaan pemberdayaan lembaga masyarakat dan organisasi kemasyarakatan; d. pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan ketahanan masyarakat, sosial budaya, pemanfaatan sumber daya alam, dan teknologi tepat guna serta usaha ekonomi masyarakat; e. pengkoordinasian kebijakan pembangunan masyarakat desa dalam pengembangan prakarsa dan swadaya gotong royong; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan Bagian Keenam Seksi Kesejahteran Sosial Pasal 25 (1) Seksi Kesejahteran Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf g, mempunyai tugas melaksanakan pembinaan kesejahteraan sosial di lingkungan kelurahan; (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kesejahteran Sosial menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan kebijakan teknis bidang kesejahteraan sosial; b. pelaksanaan pembinaan kehidupan keagamaan, kesehatan, pendidikan, kebudayaan dan kesenian rakyat; c. pelaksanaan pembinaan kepemudaan, olah raga dan PKK; d. pelaksanaan pembinaan bidang sosial yang meliputi pengentasan kemiskinan, bantuan sosial dan anak terlantar serta bantuan korban bencana alam; e. pelaksanaan pelayanan umum kepada masyarakat bidang kesejateraan sosial; 13

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan BAB V TATA KERJA Pasal 26 (1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya setiap pimpinan unit organisasi Kecamatan dan Kelurahan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifilkasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan unit organisasi lainnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Kecamatan dan Kelurahan wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Kecamatan dan Kelurahan wajib bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Kecamatan dan Kelurahan wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggungjawab kepada atasannya masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat waktu. (5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi di lingkungan Kecamatan dan Kelurahan dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya. (6) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka memberikan bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala. (7) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada Kepala Satuan Organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. (8) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Kecamatan dan Kelurahan wajib melaksanakan pengawasan melekat. Pasal 27 Apabila Camat dan Lurah berhalangan, maka Sekretaris Camat dan Sekretaris Lurah melaksanakan tugas Camat dan Lurah atau Kepala Seksi atau pejabat struktural lainnya dapat melaksanakan tugas Camat dan Lurah sesuai dengan Daftar Urut Kepangkatan. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 28 Segala biaya yang dikeluarkan akibat ditetapkannya Peraturan Bupati ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bulungan. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 29 Dengan Ditetapkannya Peraturan Daerah Ini, maka : 1. Peraturan Bupati Bulungan Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan Dalam Wilayah Kabupaten Bulungan; 14

2. Peraturan Bupati Bulungan Nomor 43 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kelurahan Dalam Wilayah Kecamatan. dinyatakan dicabut dan tidak berlaku. Pasal 30 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bulungan. Diundangkan di Tanjung Selor pada tanggal 15 April 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPTEN BULUNGAN, ttd. SUDJATI Ditetapkan di Tanjung Selor pada tanggal 15 April 2013 BUPATI BULUNGAN, ttd. BUDIMAN ARIIFIN BERITA DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN 2013 NOMOR 11. Salinan Sesuai dengan Aslinya Plh. KEPALA BAGIAN HUKUM, JAMAL, SH, M.Ap Penata Tk I/ III d Nip.197109092000031008 15