BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1) Definisi privatisasi menurut Undang-Undang BUMN adalah penjualan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. Kabupaten Bantul berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

RINGKASAN PUTUSAN. 1. Pemohon : Mohammad Yusuf Hasibuan Reiza Aribowo

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 58/PUU-VI/2008 Tentang Privatisasi BUMN

BAB I PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat yang dianut hampir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan Perusahaan Perseroan (Persero) di Indonesia

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

dikeluarkan oleh masyarakat sekitar perkebunan. 1. Perlu adanya ketegasan dalam peraturan perundang-undangan, bahwa

Restrukturisasi dan privatisasi BUMN. Sistem Ekonomi Indonesia

PENERAPAN HUKUM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DALAM KAITANNYA DENGAN PELESTARIAN LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT DI INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA. Anoraga, Pandji. BUMN Swasta dan Koperasi (Tiga Pelaku Ekonomi). Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

III. METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. BAB IV, maka penulis menyimpulkan bahwa :

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan. bahwa :

DAFTAR PUSTAKA. Atmasamita, Romli, Pengantar Hukum Kejahatan Bisnis, (Bogor: Kencana, 2003).

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi

BAB II PERSEROAN TERBATAS SEBAGAI BADAN HUKUM PRIVAT. Dari kata Perseroan Terbatas dapat diartikan bahwa, kata Perseroan

BAB I PENDAHULUAN. provisi, ataupun pendapatan lainnya. Besarnya kredit yang disalurkan akan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perseroan Terbatas. Berlakunya asas preferensi hukum Lex Specialis

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan memperoleh dan meningkatkan kesejahteraan. 1 Mengingat prospek

BAB. III PENUTUP. A. Simpulan. 1. Pemegang saham minoritas dalam restrukturisasi perusahaan melalui akuisisi

Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional

DAFTAR PUSTAKA. Budirto, Agus, Kedudukan Hukum dan Tanggung Jawab Pendiri Perseroan Terbatas, Mataram : Ghalia Indonesia, 2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Samosir, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : pada pertumbuhan produk Andaliman.

BAB I PENDAHULUAN. semakin dahsyat dengan datangnya kapitalis dunia. P. Berger dalam meramalkan, dalam era

BAB IV AKIBAT HUKUM TERHADAP HASIL PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA YANG TELAH MELALUI PROSES EXECUTIVE REVIEW

BAB. I PENDAHULUAN. (Commanditaire Vennootschap atau CV), Firma dan Persekutuan Perdata. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap Negara di dunia ini memiliki aturan atau hukum. Hukum

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA

III. METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Aminudin dan Asikin, Zainal, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis. 1. Kepastian Hukum Penyelenggaraan Jamsostek bagi TK LHK belum

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2001 TENTANG TIM KONSULTASI PRIVATISASI BADAN USAHA MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bisnis strategis agar tidak dikuasai pihak-pihak tertentu. Bidang-bidang

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, Kamaruddin, Dasar-Dasar Manajemen Investasi, Jakarta, Rineka Cipta, 1996.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan dan analisa mengenai penerapan alternatif

DAFTAR PUSTAKA. Arbisanit. Partai, Pemilu dan Demokrasi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997).

b. bahwa Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat;

Daftar Pustaka. Abdul Rasyid Thalib, Wewenang Mahkamah Konstitusi dan. Implikasinya dalam Sistem Ketatanegaraan Republik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2001 TENTANG TIM KEBIJAKAN PRIVATISASI BADAN USAHA MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1

DAFTAR PUSTAKA. Fuady, Munir, 2005, Hukum Pailit Dalam Teori Dan Praktek, PT Citra Aditya. 2013, Teori-Teori Besar (Grand Theory) Dalam Hukum, Kencana

ALASAN ALASAN PERLUNYA BAGI HASIL ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM BIDANG USAHA PERTAMBANGAN

DAFTAR PUSTAKA. A. Gunawan Setiarja, Dialektika Hukum Dan Moral Dalam Pembangunan Masyarakat Indonesia, Penerbit Kanisus, Yogyakarta, 2001.

BAB II KINERJA SEKTOR PUBLIK. hendak dicapai. Tujuan tiap-tiap organisasi sangat bervariasi tergantung pada

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pengaturan dan Permasalahan Tata Kelola Badan Usaha Milik Negara Oleh: Febry Liany * Naskah diterima: 13 Oktober 2015; disetujui: 13 Oktober 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

terhadap penelitian normatif (penelitian yuridis normatif), maka penting sekali

KONSTRUKSI HUKUM PERUBAHAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU MENJADI PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dari efek negatif global warming dan memajukan kesejahteraan

NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA

BAB V PENUTUP. dapat menyimpulkan jawaban dari permasalahan sebagai berikut :

DAFTAR PUSTAKA. Badan Pembinaan Hukum Nasional, Penelitian Aspek-Aspek Hukum Tentang. Ketentuan AMDAL Dalam Pembangunan Industri, Departemen

BAB III PENUTUP. Huruf e Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan. Lahan Pertanian Pangan yang mengamanatkan pembentukan bank bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan nasional merupakan suatu upaya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan keuangan negara secara konstitusional dilakukan oleh suatu badan

Konstitusionalisme SDA Migas. Zainal Arifin Mochtar Pengajar Ilmu Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

b. bahwa Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan penting

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat meningkat, dengan banyaknya pelaku pelaku usaha yang tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut menimbulkan hak dan kewajiban bagi negara yang dapat dinilai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Amanat, Anisitus, 1996, Pembahasan Undang-Undang Perseroan Terbatas 1995

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaaan yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. adalah salah satu perusahaan yang dibentuk oleh Badan Usaha Milik Negara

ABSTRAK ANALISIS KONTRIBUSI LABA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII TERHADAP PENERIMAAN NEGARA. Oleh YOLANDA AGUSTINA GINTING

KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH BAGI ORANG ASING DI INDONESIA

DAFTAR REFERENSI. Abdullah, Burhanuddin. Jalan Menuju Stabilitas Mencapai Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, Jakarta: LP3ES, 2006.

DAFTAR PUSTAKA. Abbas Salim, 1985, Dasar-Dasar Asuransi (Principle Of Insurance) Edisi Kedua, Tarsito, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali, Menguak Realitas Hukum, Rampai Kolom dan Artikel Pilihan dalam. Bidang Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2008.

BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu pada bagian Pembukaan (Preambule) Undang Undang Dasar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, Baharuddin, 2008, Hukum Perkawinan di Indonesia, Studi Historis Metodologi, Syari ah Press, Jambi.

BAB I PENDAHULUAN. modal yang sehat, transfaran dan efisien. Peningkatan peran di bidang pasar

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PRIVATISASI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan maka dapat disimpulkan. bahwa :

BAB IV. PENUTUP A. SIMPULAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bentuk Hukum Perusahaan Perseroan (Persero) Perusahaan merupakan istilah ekonomi yang dipakai dalam perundang-undangan,

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang telah

PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Secara yuridis status keuangan Negara yang diinvestasikan dalam

penjual minuman keras yang lolos dari hukum.

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir, Muhammad. Hukum Perusahaan Indonesia. Bandung : PT. Citra

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT).

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PRIVATISASI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

SALINAN. 50 Huruf a. Ketentuan Pasal. dalam Persaingan Usaha. Pedoman Pasal Tentang

BAB 2. Bentuk Organisasi Bisnis. Oleh : Edy Sahputra Sitepu, SE, MSi

METODE PENELITIAN. menjawab permasalahan sesuai dengan fakta atau data yang ada dan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara bersama-sama oleh semua instansi terkait (stakeholders) bertanggung jawab di bidang jalan;

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. sumbangan bagi perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan. koperasi. (UU RI No 19 tahun 2003 tentang BUMN).

Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015

Transkripsi:

94 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1) Definisi privatisasi menurut Undang-Undang BUMN adalah penjualan saham Persero, baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas pemilikan saham oleh masyarakat. Definisi tersebut berpotensi menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat, karena apabila dijual saham seluruhnya, kepemilikan pemerintah/negara terhadap Perusahaan Perseroan telah hilang dan beralih menjadi milik swasta. Perubahan pemilikan saham ini mempengaruhi kebijakan perusahaan, yang artinya swasta ikut berperan dalam menentukan keputusan perekonomian pemerintah khususnya di sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak, sehingga menyebabkan pelayanan kepada masyarakat tidak hanya berorientasi pada kepentingan umum tetapi juga pada keuntungan (profit oriented). Hal ini berpotensi pelayanan kepada masyarakat akan ditinggalkan dan berakibat langsung pada upaya pencapaian kesejahteraan rakyat sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 33 UUD 1945. Pelaksanaan privatisasi juga dilakukan dengan maksud memperluas kepemilikan masyarakat atas Perusahaan Perseroan. Kepemilikan masyarakat atas saham Perusahaan Perseroan hanya menjangkau masyarakat yang mempunyai modal, sedangkan tujuan kesejahteraan

95 masyarakat yang diamanatkan oleh Pasal 33 UUD 1945 adalah kesejahteraan masyarakat secara umum. Amanat Pasal 33 UUD 1945 menentukan bahwa segala perusahaan yang menghasilkan barang-barang untuk kepentingan umum atau public utilities seperti perusahaan air minum, listrik, gas, pos, telekomunikasi kereta api untuk umum, dan lain-lain yang mengusai hajat hidup orang banyak, dikuasai oleh negara dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pelaku ekonomi milik pemerintah untuk sebesarbesar kemakmuran rakyat. Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, sejak pembentukannya memberikan ruang bahwa penguasaan cabang-cabang produksi penting/vital bagi negara tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Pengertian dikuasai tidak berarti negara sendiri menjadi penguasa, tetapi penguasaan dalam arti pengurusan dapat dijalankan oleh pihak swasta dengan tetap memperhatikan aspek kesejahteraan masyarakat secara umum. Penjelasan Undang-Undang BUMN menentukan bahwa privatisasi bukan semata-mata bermakna sebagai penjualan perusahaan, melainkan sebagai alat dan cara pembenahan perusahaan untuk mencapai beberapa sasaran sekaligus, termasuk peningkatan kinerja dan nilai tambah perusahaan, dengan tetap memperhatikan aspek kepentingan umum. Pelaksanaan privatisasi bukan menghilangkan peran negara, tetapi negara tetap menjalankan fungsi penguasaan melalui regulasi sektoral tempat sebuah Perusahaan Perseroan yang diprivatisasi melaksanakan kegiatan usahanya.

96 2) Kebijakan privatisasi secara normatif yang tertuang dalam Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Undang-Undang BUMN) adalah tidak bertentangan dengan penugasan khusus untuk menjalankan fungsi pelayanan untuk kepentingan umum. Ketentuan Pasal 77 Undang-Undang BUMN mengatur tentang kriteria privatisasi Perusahaan Perseroan (Persero) yang tidak dapat diprivatisasi adalah Persero yang bidang usahanya berdasarkan peraturan perundangundangan hanya boleh dikelola oleh BUMN; Persero yang bergerak di sektor usaha yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan negara; Persero yang bergerak di sektor tertentu yang oleh pemerintah diberikan tugas khusus untuk melaksanakan kegiatan tertentu yang berkaitan dengan kepentingan umum; dan Persero yang bergerak di bidang usaha sumber daya alam yang secara tegas berdasarkan peraturan perundangundangan dilarang untuk diprivatisasi. Salah satu alasan yang ditentukan dalam peraturan tersebut menentukan bahwa bagi Perusahaan Perseroan yang oleh pemerintah diberikan tugas khusus untuk melaksanakan kegiatan tertentu yang berkaitan dengan kepentingan umum adalah tidak dapat diprivatisasi. B. Saran 1) Dalam hal regulasi terhadap pelaksanaan privatisasi, terutama privatisasi Perusahaan Perseroan yang bidang usahanya berkaitan dengan kepentingan umum, Pemerintah perlu mengkaji ulang konsep Privatisasi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003

97 Tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal ini menjadi penting dalam rangka mencapai suatu tertib hukum pengaturan tentang privatisasi sebagaimana yang dimanatkan oleh konstitusi. Pragmatisme dalam pengambilan keputusan privatisasi BUMN, terutama privatisasi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan bidang usaha pada sektor pelayanan kepentingan umum, dengan meninggalkan aspek filosofis, yuridis dan sosiologis, sangatlah riskan bagi kehidupan bengsa di masa mendatang. 2) Pelaksanaan privatisasi perlu memperhatikan aspek kepentingan umum. Pemerintah perlu mengkaji secara komprehensif mengenai kebijakan privatisasi, dan dalam pelaksanaan privatisasi diperlukan sikap selektif. Aspek kepentingan umum dapat dijadikan sebagai salah satu prinsip dalam pelaksanaan privatisasi Perusahaan Perseroan, selain prinsipprinsip yang sudah ditentukan yaitu transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan kewajaran. Hal ini menjadi penting dengan menempatkan aspek kepentingan umum dalam setiap kebijakan privatisasi yang dilakukan, sehingga diharapkan hasil privatisasi akan merubah budaya yang ada dalam perusahaan, sehingga menjadi perusahaan yang efisien dan mempunyai nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA Daftar Buku Abdulkadir Muhammad, 2006, Hukum Perusahaan Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung; Gatot Supramono, 2007, Kedudukan Perusahaan Sebagai Subyek Hukum Dalam Gugatan Perdata Di Pengadilan, Rinerka Cipta, Jakarta; Gunarto Suhardi, 2007, Revitalisasi BUMN, Universitas Atma Jaya Jogjakarta, Jogjakarta; Ibrahim R.,1997, Prospek BUMN dan Kepentingan Umum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung; Indra Bastian, 2002, Privatisasi di Indonesia Teori dan Implementasi, Salemba Empat,Jakarta; Isa Wahyudi dkk., 2008, Corporate Social Responsibiliy, Prinsip, pengaturan dan implementasi, SETARA Press, INSPIRE, Malang; Jamin Ginting, 2007, Hukum Perseroan Terbatas (UU No.40 Tahun 2007), PT Citra Aditya Bakti, Bandung; Mukti Fajar ND., 2010, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Di Indonesia, Studi Tentang Penerapan Ketentuan CSR Pada Perusahaan Multinasional, Swasta Nasional dan BUMN Di Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta; Master Plan Badan Usaha Milik Negara Tahun 2010-2014, Kementrian Badan Usaha Milik Negara; M. Marwan & Jimmy P., 2009, Kamus Hukum (Dictionary Of Law Complete Edition), Reality Publisher, Surabaya; Paimin Napitupulu, 2007, Pelayanan Publik dan Customer Satisfaction, PT Alumni, Bandung; Peter Mahmud Marzuki, 2007, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta; Riant Nugroho & Randy R. Wrihatnolo, 2008, Manajemen Privatisasi BUMN, PT. Alex Media Komputindo, Jakarta; Sentosa Sembiring, 2006, Hukum Perusahaan Dalam Peraturan Perundangundangan, CV Nuansa Aulia, Bandung;

, 2006, Hukum Perusahaan Tentang Perseroan Terbatas, CV Nuansa Aulia, Bandung; Soerjono Soekanto, 2006, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta; Stefanus Mahendra Soni Indriyo, 2012, Revitalisasi Institusi Direksi Perseroan Terbatas, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta; Sugeng Istanto, Bahan Kuliah Politik Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Program Pascasarjana, Program Studi Magister Ilmu Hukum; Sulistyowati Irianto dan Sidharta, 2009, Metode Penelitian Hukum (Konstalasi dan Refleksi), Yayasan Obor Indonesia, Jakarta; Daftar Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945); Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70; Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106; Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112; Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 7; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 18; Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2005 tentang tata Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan (Persero), Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 79; Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2005 tentang Tata Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan (Persero), Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 136; Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 15.

Daftar Website http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/19292121141.pdf http://sudiknoartikel.blogspot.com/2008/03/kepentingan-umum.html http://id.wikipedia.org/wiki/privatisasi http://repository.usu.ac.idf http://www.scribd.com/doc/52816208/6/teori-stakeholder