BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu kepedulian organisasi bisnis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

BAB I PENDAHULUAN. sehingga setiap keputusan yang dibuat oleh institusi dan setiap tindakan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. sah dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi para investor dan

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. (profit), tetapi juga bertanggung jawab kepada masyarakat (people) dan bumi

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam akuntansi konvensional (mainstream accounting), tanggung

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba yang setinggi-tingginya tanpa memperhatikan dampak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kesimpulan bahwa sistem corporate governance yang buruk dalam. menimpa negara-negara ASEAN. Praktik-praktik corporate governance

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, termasuk aktivitas tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu dari beberapa tanggung jawab perusahaan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan hal yang perlu. diperhatikan bagi perusahaan dewasa ini karena berkaitan dengan isu

BAB 1 PENDAHULUAN. tanggal 19 Oktober Pada saat itu pengaruh financial perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini sangat pesat, hal ini menyebabkan pelaporan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab perusahaan terhadap para stakeholder yang memunculkan

BAB I PENDAHULUAN. berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna. Perseroan Terbatas (PT) mempunyai tanggung jawab sosial terhadap

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bisnis terutama yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Dalam proses pelaporan keuangan tahunan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan informasi perusahaannya. Peran perusahaan tidak. hubungan yang harmonis dengan masyarakat sosial.

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada dasarnya melaksanakan kegiatan usaha sesuai

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak runtuhnya pemerintahan Orde Baru, masyarakat semakin berani

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang dihadapi oleh perusahaan akan semakin banyak dan semakin sulit.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kotler dan Nancy (2005) Corporate Social Responsibility (CSR)

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan oleh akuntansi selama ini hanya berpihak pada shareholder.

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan perusahaan (stakeholder). Perusahaan seharusnya juga

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan namun juga ingin mengetahui mengenai kinerja non

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. dari kegiatan atau tindakan ekonomi perusahaan. Kegiatan produksi yang

BAB I PENDAHULUAN. Hal inilah yang mendorong perubahan paradigma para pemegang saham dan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi menjadikan masyarakat sebagai stakeholder semakin. kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan dan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berada dalam lingkungan masyarakat dimana setiap aktivitas

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responbility (CSR) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berintegritas. Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 2,

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2008). informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu menghasilkan laba. Dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi, sosial ekonomi, budaya pada abad 18 ditandai

BAB I PENDAHULUAN. mengemukakan tanggung jawab sosial perusahaan adalah tentang. dampak positif secara keseluruhan pada masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. tahunan perusahaan merupakan media komunikasi antara

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi iklim yang tidak menentu saat ini yang ditandai dengan global

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. baku yang digunakan oleh pabrik-pabrik berasal dari alam. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu ekonomi yang semakin pesat, persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya saling memberi dan membutuhkan. Untuk menjaga keberlanjutannya,

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial berkaitan dengan perkembangan bisnis di era global. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh manajemen adalah dengan melakukan pengaturan laba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Teori Kecenderungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan pengembangan usaha dan perluasan jaringan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sumbangan bagi masyarakat sekitarnya, dan lain-lain. Namun dibalik keuntungan itu

BAB I PENDAHULUAN. bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan dioperasikan oleh orang-orang yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Harahap (2011) menyatakan perusahaan yang berorientasi pada laba

DAFTAR PUSTAKA. Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk

BAB V PENUTUP. data sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial atau yang biasa disebut dengan CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dan kepentingan publik atau pihak eksternal perusahaan (Schermerhorn, 1993). CSR menurut World Business Council for Sustainable Development (www.wbcsd.org/) yaitu merupakan suatu komitmen berkelanjutan dari dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi pada komoditas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup karyawan beserta seluruh keluarganya. Menurut Kotler dan Lee (2005), terdapat enam alternatif program CSR yang dapat dipilih perusahaan dengan mempertimbangkan tujuan perusahaan, tipe program, keuntungan potensial yang akan diperoleh, serta tahap-tahap kegiatan. Kotler dan Lee dalam Solihin (2008) menyebutkan enam kategori program, diantaranya: Cause Promotions, Cause Related Marketing, Corporate Societal Marketing, Corporate Philanthropy, Community Volunteering, dan Socially Responsible Business Practice. 1

BAB I PENDAHULUAN 2 Menurut survei KPMG, selama tahun 1994-1995 perusahaan-perusahaan yang mengungkapkan tanggung jawab sosial dan lingkungannya di United Kingdom semakin meningkat, tetapi kurangnya standar atau pedoman, serta adanya ketidakpastian kepada siapa pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan tersebut ditujukan, membuat pelaporan isu lingkungan tersebut sangat bervariasi (Hackston, 1996). Untuk itu perlu pedoman yang jelas dalam pelaporan lingkungan beserta cara untuk menentukan dengan jelas siapa pengguna isu lingkungan yang sebenarnya (Kumalahadi, 2000). Sejak tanggal 23 September 2007, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mulai diwajibkan di Indonesia melalui UU Perseroan Terbatas Nomor 40 Pasal 74 Tahun 2007. Dalam UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pada BAB IV bagian kedua pasal 66 (2) poin c menyebutkan bahwa dalam laporan tahunan perusahaan harus memuat laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Pemerintah Indonesia juga telah membuat suatu peraturan perpajakan dalam PMK-02/PMK.03/2010 pasal 2 dimana besarnya biaya promosi dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sehingga dapat mengurangi jumlah pajak penghasilan yang dibayar perusahaan. Hal ini merupakan insentif pajak yang diberikan pemerintah kepada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan praktik Corporate Social Responsibility secara konsisten. Dengan peraturan tersebut diharapkan perusahaan akan menerima timbal balik yang positif setelah menerapkan CSR.

BAB I PENDAHULUAN 3 Kemudian pada tahun 2012 Pemerintah Indonesia menetapkan peraturan tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. Pada Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas ini disebutkan bahwa setiap Perseroan selaku subyek hukum mempunyai tanggung jawab sosial dan lingkungan. Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dimuat dalam laporan tahunan Perseroan dan dipertanggungjawabkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Perseroan yang tidak melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan pun akan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Selain itu, tuntutan terhadap perusahaan untuk memberikan informasi yang transparan, organisasi yang akuntabel, serta tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), semakin memaksa perusahaan untuk memberikan informasi mengenai aktivitas sosialnya (Anggraini, 2006). Tanggung jawab sosial menunjukkan bahwa tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom line yaitu tanggung jawab perusahaan pada aspek sosial, lingkungan, dan keuangan (Rustriani, 2011). Menurut Mulyanita (2009), alasan perusahaan mengungkapkan pelaporan sosial adalah karena adanya perubahan paradigma pertanggungjawaban, dari manajemen ke pemegang saham (shareholder) menjadi manajemen kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholder).

BAB I PENDAHULUAN 4 Ditegaskan pula oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (revisi 1998) di paragraf 9 yang menyarankan perusahaan agar melakukan pengungkapan tanggung jawab terhadap masalah lingkungan dan sosial. Dampak sosial yang ditimbulkan oleh masing-masing perusahaan tentunya tidak selalu sama. Faktor-faktor yang membedakan perusahaan satu dengan perusahaan lainnya disebut juga karakteristik perusahaan, yang diantaranya adalah ukuran perusahaan (size), tingkat likuiditas, tingkat profitabilitas, tingkat leverage, umur perusahaan, profil perusahaan, dan lain-lain. Semakin kuat karakter yang dimiliki suatu perusahaan dalam menghasilkan dampak sosial bagi publik, maka semakin kuat pula pemenuhan tanggung jawab sosialnya kepada publik (Veronika, 2009). Penelitian mengenai pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial juga telah banyak dilakukan dan memiliki hasil yang beragam. Penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya, Taufeni, dan Azhar (2011) meneliti mengenai pengaruh good corporate governance, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya menunjukkan kepemilikan institusional, profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sebaliknya, dewan komisaris, kepemilikan manajerial, komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 5 Penelitian Fahry dan Etna (2012) meneliti tentang pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibilty pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya adalah profitabilitas dan leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap Sedangkan ukuran perusahaan dan ukuran dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian Oktarina dan Sri (2012) meneliti tentang pengaruh karakteristik perusahaan dan tanggung jawab lingkungan pada pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil penelitiannya adalah ukuran perusahaan, kepemilikan saham asing, dan komposisi dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap Sedangkan hutang, profitabilitas dan tanggung jawab lingkungan berpengaruh signifikan terhadap Penelitian Ati, Sutrisno, dan Eko (2013) meneliti tentang pengaruh kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, dan kinerja perusahaan terhadap luas pengungkapan corporate social responsibilty di dalam sustainability report pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya adalah kepemilikan institusional dan kinerja perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Sebaliknya, komposisi dewan komisaris dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

BAB I PENDAHULUAN 6 Penelitian Azwir, Pipin, dan Teguh (2013) meneliti tentang pengaruh kepemilikan manajerial, leverage, profitabilitas, ukuran, dan umur perusahaan terhadap pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya adalah kepemilikan manajerial, profitabilitas, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Sedangkan leverage dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Penelitian Khomeidika (2014) meneliti tentang Pengaruh ukuran dewan komisaris, leverage, profitabilitas, size, kepemilikan institusional, dan kepemilikan saham publik terhadap pengungkapan corporate social responsibilty pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya adalah ukuran dewan komisaris, leverage, dan size atau ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sedangkan profitabilitas, kepemilikan institusional, dan kepemilikan saham publik tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Penelitian Rezi (2014) meneliti tentang pengaruh kinerja lingkungan, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, manajemen laba, dan solvabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan manufaktur, pertambangan, dan pertanian. Hasil penelitiannya adalah kinerja lingkungan, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN 7 perusahaan. Sedangkan manajemen laba tidak berpengaruh signifikan terhadap Penelitian Naila (2014) meneliti tentang pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kepemilikan asing terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya adalah kepemilikan institusional dan kepemilikan asing tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sedangkan kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap Penelitian Fitria (2014) meneliti tentang pengaruh ukuran perusahaan dan kinerja lingkungan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya adalah ukuran perusahaan dan kinerja lingkungan berpengaruh signifikan terhadap Penelitian Lilis, Prasetyono, dan Anis (2014) meneliti tentang pengaruh profitabilitas, likuiditas, growth, dan media exposure terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil penelitiannya adalah likuiditas dan growth tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan profitabilitas dan media exposure berpengaruh signifikan. Dari penelitian terdahulu tentang karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial, penulis tertarik untuk menguji kembali pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN 8 perusahaan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel, sampel dan tahun penelitian, yaitu penelitian ini menggunakan variabel profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional sebagai ukuran seberapa luas pengaruhnya terhadap Sampel perusahaan yang digunakan adalah perusahaan pada sektor keuangan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014. Alasan penulis memilih sampel penelitian karena perusahaan pada sektor keuangan juga sudah menjalankan program tanggung jawab sosial. Selain itu penulis ingin mengetahui apakah karakteristik perusahaan tersebut berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Tahun penelitian dimulai dari tahun 2010 karena pada tahun tersebut pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sudah diwajibkan di Indonesia. Sedangkan tahun 2014 sebagai akhir tahun penelitian karena keterbatasan data laporan keuangan yang baru tersedia hingga tahun 2014. Variabel penelitian dipilih profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional karena pada penelitian terdahulu variabel-variabel tersebut memberikan pengaruh cukup sering dan signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Penulis ingin meneliti lebih lanjut apakah variabel-variabel ini juga berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada sektor keuangan.

BAB I PENDAHULUAN 9 Atas dasar dari perbedaan penelitian tersebut, penulis ingin menguji kembali pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan judul Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014).

BAB I PENDAHULUAN 10 1.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan? 2. Apakah terdapat pengaruh leverage terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan? 3. Apakah terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan? 4. Apakah terdapat pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan? 5. Apakah terdapat pengaruh kepemilikan manajerial terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan? 6. Apakah terdapat pengaruh kepemilikan institusional terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan? 7. Apakah terdapat pengaruh profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan?

BAB I PENDAHULUAN 11 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian mengacu pada perumusan masalah, yaitu: 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh leverage terhadap 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap 4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap 5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial terhadap 6. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepemilikan institusional terhadap 7. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 12 1.3 Kegunaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihakpihak yang menggunakannya antara lain: 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi perusahaan tentang pentingnya pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan. Selain itu dapat pula dijadikan pertimbangan bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan perusahaan yang terkait dengan tanggung jawab sosial. 2. Bagi Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) dan BEI (Bursa Efek Indonesia) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran bagi Bapepam untuk meningkatkan kebijakan mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, terutama bagi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur ataupun bahan acuan bagi penelitian selanjutnya dalam bidang akuntansi, terutama bagi yang ingin meneliti lebih lanjut tentang karakteristik perusahaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial.

BAB I PENDAHULUAN 13 4. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan dan memberikan pengetahuan yang lebih mendalam bagi penuli tentang akuntansi sosial dan lingkungan.