7th Edition, July 2006 Highlights: Defi si t curah hujan di perki rakan akan mencapai puncaknya pada Bulan Agustus 2006, khususnya di Pulau Jawa. Lebi h dari 25% dari luas sawah di Jawa mengalami kekurangan ai r, dan akan dapat berakibat buruk terhadap panen padi. Sejumlah ti ti k api di deteksi di Pulau Sumatra dan Kali mantan, masi ng-masi ng 356 ti ti k api di Sumatra dan 360 ti ti k api di Kalimantan. Jumlah ti ti k api di perki rakan masi h akan terus meni ngkat, mengi ngat musi m kemarau masi h terus berlangsung. Akti vi tas vulkani k Gunung Karangetang di Provi nsi Sulaw esi Utara meni ngkat. Gunung i ni berlokasi di Pulau Si au. Status akti f vulkano saat i ni adalah level IV (level yang terti nggi ). Total penduduk yang hi dup di kawasan rawan bencana di perki rakan berjumlah 16,000 ji wa, tersebar di ti ga kecamatan dari lima kecamatan di Pulau Si au. 17 Juli 2006 terjadi gempabumi berkekuatan 7,7 SR di Lautan Indi a sebelah selatan Jawa. Gempa tsb telah m enyebabkan Tsunami. Kecamatan yang terkena dampak pali ng parah adalah Pangandaran dan Cimerak berlokasi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Sebanyak 15.000-20.000 penduduk yang matapencahari annya ter kena dam pak langs ung Tsunami. Rainfall deficit is expected to reach the peak in August 2006, particularly in Java region. More than 25% of total rice fields in Java experience water shortage, and could adversely affect the paddy harves t. Fi re hotspots have been detected i n Sumatra and Kali mantan i slands, 356 and 360 respecti vely. As the dry season i s conti nui ng, more fi re hotspots are predi cted to occur. The volcani c acti vi ty of Karangetang Mountai n, i n North Sulawesi Provi nce has i ncreased. The mountain is located in the island of Siau. The current level of alertness has been raised to level IV ( the hi ghes t lev el). Total i nhabi tant i n hazard zones i s 16,000, scatter ed i n three out of five sub-districts in Siau Island. 17 July 2006 an ear thquake of 7,7 magni tude occurred i n Indi an Ocean south of Java. The earthquake caused Tsunami. The most affected sub districts are Pangandaran and Cimerak in Ci amis Di stri ct of West Java. There are at least 15,000-20,000 people w hose li veli hood w ere di rectly affected. Gambar 1: Peta Peringatan Ancaman Bencana Terkini di Indonesia Figure 1: Map of Recent Hazards Alert in Indonesia
Curah hujan (mm/bulan) Gambar 2: Rainfall Prediction August 2006 Figure 2: Prediksi Curah Hujan Agustus 2006 (sumber/source: LAPAN) Prediksi Curah Hujan Agustus 2006 Pada Agustus 2006 wilayah Indonesia diprediksi mengalami penurunan curah hujan hingga lebih dari 24 mm/bulan dari kondisi rata-rata bulanan (Gambar 2). Daerah yang mengalami defisit curah hujan ( 50 mm/bulan) umumnya akan terjadi di sebagian Provinsi Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT Daerah yang mengalami curah hujan tinggi ( 150 mm/bulan) adalah Provinsi NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep.Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Timur. Sedangkan curah hujan antara 50 150 mm/bulan diprediksikan terjadi di Provinsi Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, dan Maluku. Rainfall Prediction August 2006 During August 2006 Indonesia is expected to experience rainfall decrease up to 24 mm/month from its monthly average. (Figure 2). Rainfall deficit ( 50 mm/month) is predicted in some parts of Central Java, DI Yogyakarta, East Java, Bali, NTB and NTT. High rainfall ( 150 mm/month) is expected in NAD, North Sumatra, West Sumatra, Riau, Riau Islands, Jambi, West Kalimantan, East Kalimantan, and Papua. While rainfall precipitation 50 150 mm/month is predicted in Bengkulu, South Sumatera, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, West Jawa, Central Kalimantan, South Kalimantan, North Sulawesi, Gorontalo, Central Sulawesi, South Sulawesi, North Maluku, Southeast Sulawesi, and Maluku.
Gamb ar 3: Kondisi Rawan kekeringan pada Lahan Sawah di Pulau Jawa dan Bali kondisi Juni 2006 Figure 3: Water Shortage in Rice fields in Java and Bali Islands as of June 2006 Pemantauan dan Prediksi Kondisi Kekeringan Lahan Sawah di Pulau Jawa dan Bali Sampai dengan Bulan Juni 2006 sawah di beberapa lokasi di Jaw a mengalami kekurangan ai r. Ti ngkat kekeringan berat dan sangat berat mencapai lebih dari 25% dari luas total lahan sawah (ditunjukkan dengan w arna kuni ng dan merah pada Gambar 3). Daerah i ni di temuka n di : Banten: Tangerang Jawa Barat: Bekasi, Karawang, Bandung, Indramayu, dan Ci rebon Jawa Tengah: Kendal, Tegal, Brebes, Magelang, Boyolali, Klaten, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Demak, dantemanggung. Jawa Ti mur: Banyuwangi, Nganjuk, Madi un, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Menurunnya jumlah curah hujan diperkirakan mencapai puncaknya pada Bulan Agustus 2006 ini, dan diprediksikan lahan sawah yang akan mengalami kekeringan akan bertambah luas. Monitoring and Prediction of Water Shortage in Rice Fields in Java and Bali Islands As of June 2006 rice fields in some locations in Java experi enced w ater s hortage. T he l evel of w ater shor tage classi fi ed as hi gh to v ery hi gh reached more than 25% of the total areas (shown as red and yellow in Figure 3). These areas were fo un d i n: Banten: Tangerang West Java: Bekasi, Karawang, Bandung, Indramayu, and Ci rebon Central Java: Kendal, Tegal, Brebes, Magelang, Boyolali, Klaten, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Demak, and Temanggung. East Java: Banyuwangi, Nganjuk, Madi un, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, and Sumenep. As rainfall deficit is expected to reach the peak in August 2006, the rice fields experiencing water shortage are predicted to be increased. Gambar 4: Kondisi Rawan kekeringan pada Lahan Sawah di Provinsi Banten dan Jawa Barat (Prakiraan Bulan Agustus 2006) Figure 4: Water Shortage in Ric e Fields in B anten and West Java Provinc es (August Forecast 2006)
Gamb ar 4: Penyebaran Titik Api dan Penutupan Lahan /Penggunan Lahan di Pulau Sumatra (1-17 Juli 2006) Figure 4: Distribution of Fire Hotspots and Land Use/Land Cover Of Sumatr a Island (1-17 July 2006) Titik Api di Pulau Sumatra dan Kalimantan Menggunakan data Terra/Aqua MODIS, ti ti k api telah di deteksi di sejumlah lokasi di Sumatra dan Kalimantan selama Bulan Juli 2006. Sebanyak 356 titik api di temukan di Sumatra dan 360 ti ti k api di temukan di Kali mantan. Fire Hotspots in Sumatra and Kalimantan Islands Using Terra/Aqua MODIS data, fire hotspots have been detected i n some locati ons i n Sumatra and Kali mantan i slands duri ng July 2006 (Fi gure 5 and Fi gure 6). In total 356 hots pots w ere found i n Sumatra and 360 hots pots were found in Kalimantan. Gamb ar 5: Penyebaran Titik Api dan Penutupan Lahan /Penggunan Lahan di Pulau Kalimantan (1-17 Juli 2006) Figure 5: Distribution of Fire Hotspots and Land Use/Land Cover Of Kalimantan Island (1-17 July 2006)
Ca su alty House Damaged District Sub-District De ath Mi ss ing He av il y Mi nor Totally Major Minor Injured Injured Destroyed Damaged Damaged Tasikmalaya Cikalong 48 7 19 19 66 37 15 Cipatujah 9-12 30-135 - Sub-total T asikmalaya 57 7 31 49 66 172 15 Ciamis Cimerak 9 7 8 8 7 5 9 417 79 38 Cijulang 2 0-1 3-46 43 43 Parigi 33 1 18 99 76 51 106 Sidam ulih 55-14 37 149 15 10 Pan gandaran 137 53 60 189 225 508 33 Kalipucan g 22 10 4 3 67-116 16 Others 6 - - - - - - Sub-total Ciamis 37 0 72 24 6 45 1 913 812 246 Sub-total West Ja va Pr ovince 42 7 79 27 7 50 0 979 984 261 Cil acap 133 12 2 4 58 - - - Kebumen 3-2 - - - - Sub-total Central J ava Province 136 12 26 58 0 0 0 TOTAL 563 91 303 558 979 984 261 Gambar 6: Daerah Terkena Dampak Tsunami di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah Figure 6: Tsunami Affected Areas in West Java and Central Java Provinces Gempabumi dan Tsunami di Jawa Barat Pada Hari Senin 17 Juli 2006 telah terjadi gempabumi dengan kekuatan 7,7 SR di Lautan India bagian selatan Pulau Jawa. Gempabumi ini menimbulkan Tsunami; daerah yang terkena dampak adalah sekitar 400 km di sepanjang pantai selatan, mulai dari Kabupaten Garut, Jawa Barat sampai dengan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Daerah yang terkena dampak paling parah adalah Kecamatan Pangandaran dan juga Kecamatan Cimerak. Daerah ini dikenal sebagaai tempat pariwisata. Selain kerusakan rumah, sebanyak 63 hotel, lebih dari 50 restaurant, 150 warung, lebih dari 400 perahu nelayan dan aset untuk bekerja lainnya mengalami kerusakan. Terdapat paling tidak 15,000-20,000 penduduk yang matapencahariannya terkena dampak langsung. Earthquake and Tsunami in West Java On Monday 17 July 2006 an earthquake of 7.7 magnitude occurred in the Indian Ocean south of Java. The earthquake caused Tsunami, which affected about 400 km of the southern coast stretching from Garut district of West Java to Kabumen district in Central Java. The worst affected area was Pangandaran subdistrict as well as Cimerak sub district under Ciamis District. The area is well known as a tourist spot. In addition to the damaged houses, as many as 63 hotels, more than 50 restaurants, 150 small shops, more than 400 boats and other productive assets were destroyed. There are at least 15,000-20,000 people whose livelihoods were directly affected. Early Warning Bulletin ini merupakan hasil kerjasama antara UN World Food Programme (WFP) dan Bidang Pemantauan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSDAL) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang berisi informasi prediksi kondisi iklim di Indonesia dan dampaknya pada kondisi lingkungan (banjir, kekeringan, kebakaran hutan, dll) dan ketahanan pangan berbasis penginderaan jauh dan sumber informasi lainnya. This Early Warning Bulletin is a joint collaboration between UN World Food Programme (WFP) and Natural Resources and Environmental Monitoring Division National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN) which contains information on climate prediction over Indonesia and its impacts to the environment (floods, drought, forest fires, etc) and food security based on remote sensing data and other sources. United Nations World Food Programme. VAM Unit Wisma Kyoei Prince, Lt.9. Jl. Jendral Sudirman Kav. 3 Jakarta Pusat 10220 - Indonesia Ph.: 62-21-5709004, Fax:62-21-5709001 www.wfp.org Natural Resources and Environmental Monitoring Division (PSDAL) LAPAN Jl. LAPAN No. 70, Pekayon - Pasar Rebo, Jakarta 13710, Indonesia. 62-21 8710274/ 8722733 http://www.rs.lapan.go.id/simba