BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Kecamatan Baleendah kabupaten Bandung merupakan salah satu dari 31

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

Camat menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi :

Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan. ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah No. 7 tahun 2001 tentang

Adapun tugas-tugas yang dilaksanakan sesuai kewenangan yang diberikan untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Tugas dan Fungsi Kecamatan Katapang

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI)

Tugas dan Fungsi. Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang

TUGAS POKOK. pemerintahan yang dilimpahkan Bupati untuk menangani sebagian. mempimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan kegiatan

1. Camat mempunyai tugas pokok : Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang. dilimpahkan Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

a. Sekretaris Kecamatan dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat ;

Tugas Pokok dan Fungsi

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan wajib di bidang pekerjaan. 3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : LAMPIRAN : 3 (TIGA) TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN KEUANGAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 57 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP DAERAH

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

penilaian dan pelaporan kinerja lainnya; m. memimpin, mengatur, membina, mengevaluasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

KEPALA DINAS SEKRETARIS

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEJABAT STRUKTURAL DI LINGKUNGAN KANTOR KECAMATAN LAMANDAU

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN

Menetapkan : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN SUBANG

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

LAMPIRAN III. Kecamatan. I. CAMAT Camat mempunyai tugas :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS KECAMATAN KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G

WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR UNSUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TAPIN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

Transkripsi:

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Kecamatan Baleendah kabupaten Bandung merupakan salah satu dari 31 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung dan berdasarkan pembagian wilayah administratif terdiri dari 3 desa dan 5 Kelurahan yaitu Desa Bojong Malaka, Desa Rancamanyar, Desa Malakasari, Kelurahan Baleendah, Kelurahan Manggahang, Kelurahan Andir, Kelurahan Wargamekar, Kelurahan Jelekong. Kecamatan Baleendah ini beralamatkan di jalan Adipati Kertamana Dalam No. 2 Baleendah Bandung 40375 Telp. (022) 5940847. Kecamatan Baleendah kabupaten Bandung merupakan instansi yang bergerak di bidang jasa. Pada tahap pengembangannya, Kecamatan Baleendah kab.bandung berusaha mengutamakan dan meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, sehingga Kecamatan Baleendah berhasil menjadi Kecamatan yang memiliki pelayanan yang baik dan sampai saat ini Kecamatan Baleendah kab. Bandung tetap memposisikan sebagai Instansi yang memiliki komitmen dalam pelayanan. 3.2 Visi dan Misi Perusahaan 3.2.1 Visi Mewujudkan terciptanya pelayanan prima bagi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. 59

60 3.2.2 Misi Meningkatkan kualitas pelayanan, meningkatkan kesadaran dan ketaatan aparatur terhadap tugas-tugas dan kewajiban, memotivasi partisipasi masyarakat untuk mandiri. 3.3 Struktur Organisasi Struktur Organisasi pada Kecamatan Baleendah Kab. Bandung adalah sebagai berikut: STRUKTUR ORGANISASI PADA KECAMATAN BALEENDAH Gambar 3.1 Struktur Organisasi Berjalan 3.4 Deskripsi Jabatan Berikut adalah fungsi dan tugas masing-masing bagian pada Kecamatan Baleendah berdasarkan struktur organisasi yang berjalan:

61 A. Camat 1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat. 2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum. 3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang undangan. 4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum. 5. Membina penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan. 6. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan / atau kelurahan. 7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan / atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa / kelurahan. B. Sekretariat Kecamatan 1. Penyelenggaraan kegiatan administrasi umum dan ketatausahaan 2. Penyelenggaraan persiapan penyusunan anggaran kecamatan 3. Penetapan penyusunan rencana kegiatan dan pengendalian Kecamatan 4. Penetapan pelaksanaan pengelolaan administrasi perkantoran, kearsipan, kerumahtanggaan, perlengkapan, dokumentasi, perpustakaan dan kepegawaian Kecamatan 5. Penyelenggaraan pembinaan organisasi dan tata laksana di lingkungan kecamatan 6. Penyelenggaraan informasi dan kehumasan

62 7. Pembinaan tertib administrasi, organisasi dan hukum di lingkungan kecamatan 8. Pengkoordinasian administrasi pelayanan publik di bidang penyelenggaraan pemerintahan daerah di wilayah Kecamatan 9. Fasilitasi penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian Perangkat Daerah lainnya di wilayah Kecamatan 10. Pelaksanaan koordinasi dengan Perangkat Daerah, DPRD, Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan instansi terkait di bidang pengelolaan kesekretariatan Kecamatan. C. Sub Bagian Program 1. Pelaksanaan penyusunan rencana penyelengaraan pemerintahan daerah di wilayah kecamatan. 2. Penyusunan rencana operasional dan koordinasi kegiatan dan program kerja kecamatan. 3. Pengkoordinasian rencana dan program kegiatan Perangkat Daerah lainnya di wilayah Kecamatan. 4. Pelaksanaan fasilitasi penyusunan rencana penyelenggaraan pemerintahan melalui proses musyawarah perencanaan pembangunan. 5. Pelaksanaan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan. 6. Pelaksanaan penyusunan rancangan peraturan penunjang pelaksanaan tugas. 7. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan tugas. 8. Fasilitasi pembinaan dan pengendalian kegiatan dan program yang dilaksanakan perangkat daerah di Kecamatan.

63 9. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 10. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program dengan sub unit kerja lain di lingkungan kecamatan. D. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 1. Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan administrasi umum, informasi kehumasan, kerumahtanggaan, kepegawaian dan ketatausahaan Kecamatan. 2. Pelaksanaan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat surat, naskah dinas dan pengelolaan dokumentasi dan kearsipan Kecamatan. 3. Pelaksanaan pembuatan dan pengadaan naskah dinas. 4. Pelaksanaan Pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan dokumentasi dan kearsipan kepada sub unit kerja di lingkungan Kecamatan. 5. Penyusunan dan penyiapan pengelolaan dan pengendalian administrasi perjalanan dinas, pelayanan keprotokolan dan penyelenggaraan rapat rapat dinas. 6. Pelaksanaan informasi dan pelayanan hubungan masyarakat, pengurusan kerumahtanggaan, keamanan dan ketertiban kantor. 7. Pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan lingkungan kantor, gedung kantor, kendaraan dinas dan aset Kecamatan lainnya. 8. Penyusunan dan penyiapan rencana kebutuhan sarana dan prasarana perlengkapan kantor. 9. Pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi perlengkapan Kantor.

64 10. Penyusunan bahan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan pelaksanaan tugas Kecamatan. 11. Pelaksanaan pengelolaan perpustakaan dan pendokumentasian peraturan perundang undangan. 12. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pemeliharaan data serta dokumentasi kepegawaian. 13. Penyusunan dan penyiapan rencana kebutuhan formasi dan mutasi pegawai. 14. Penyusunan dan penyiapan bahan administrasi kepegawaian yang meliputi kenaikan pangkat, gaji berkala, pensiun dan pemberian penghargaan serta peningkatan kesejahteraan pegawai. 15. Penyusunan dan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan / pelatihan struktural, teknis dan fungsional serta ujian dinas. 16. Fasilitasi pembinaan umum kepegawaian dan pengembangan karier serta disiplin pegawai. 17. Penyusunan dan penyiapan pengurusan administrasi pensiun dan cuti pegawai. 18. Pengkoordinasian penyusunan administrasi DP 3, DUK, sumpah / janji pegawai 19. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas 20. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya 21. Pelaksanaan koordinasi pelayanan administrasi umum dan kepegawaian dengan sub unit kerja lain di lingkungan Kecamatan

65 E. Sub Bagian Keuangan Keuangan 1. Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Kecamatan. 2. Pelaksanaan pengumpulan bahan anggaran Kecamatan. 3. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan Kecamatan. 4. Pelaksanaan penyusunan dan pengkoordinasian pembuatan daftar gaji serta tunjangan daerah. 5. Perencanaan operasional kegiatan penyusunan rencana dan program administrasi pengelolaan keuangan. 6. Pelaksanaan penatausahaan pengelolaan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan Kecamatan. 7. Pembinaan administrasi keuangan dan penyiapan bahan pembinaan administrasi akuntansi anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan Kecamatan. 8. Pelaksanaan penyiapan bahan pertanggungjawaban pengelolaan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan Kecamatan. 9. Pelaksanaan penyiapan bahan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Kecamatan. 10. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. 11. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 12. Pelaksanaan koordinasi pengelolaan keuangan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Kecamatan.

66 F. Seksi Pemerintahan 1. Penyusunan rencana program dan kegiatan pelayanan penyelenggaraan pemerintah kecamatan. 2. Pelaksanaan pelayanan penyelenggaraan pemerintahan kecamatan. 3. Pelaksanaan penetapan penyelenggaraan pembinaan dan, fasilitasi, pemberian rekomendasi serta koordinasi pelaksanaan pengumpulan data di bidang pengembangan otonomi daerah, politik dalam negeri dan administrasi publik serta kependudukan. 4. Pelaksanaan fasilitasi dan pembinaan pengkoordinasian pengumpulan data yang berkaitan dengan hukum dan perundang undangan. 5. Pelaksanaan fasilitasi dan pembinaan pengkoordinasian pengumpulan data yang berkaitan dengan perimbangan keuangan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan. 6. Pelaksanaan fasilitasi dan pembinaan pengkoordinasian pengumpulan data yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan desa dan / atau kelurahan, organisasi kemasyarakatan di desa dan / atau kelurahan serta bantuan desa / kelurahan. 7. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya. 8. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. 9. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan kecamatan dengan instansi terkait lainya. G. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum 1. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program penyelenggaraan pemerintah pengendalian ketentraman dan ketertiban umum, fasilitasi

67 dan bantuan pelaksanaan operasional penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan / Keputusan Bupati di wilayah Kecamatan. 2. Pembinaan pengendalian operasional Polisi Pamong Praja dalam pelaksanaan ketentraman dan ketertiban umum serta bantuan pelaksanaan operasional penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan / Keputusan Bupati. 3. Pelaksanaan fasilitasi dan pembinaan satuan perlindungan masyarakat melalui kesiagaan dan penanggulangan bencana serta peningkatan sumber daya manusia satuan linmas. 4. Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi teknis pelaksanaan operasional penyidikan pelanggaran Peraturan Daerah dengan instansi terkait. 5. Pengkoordinasian dan fasilitasi penyelenggaraan PEMILU dengan instansi terkait. 6. Pengkoordinasian dan pembinaan pengendalian ketentraman dan ketertiban umum, kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat dengan instansi terkait. 7. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. 8. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya. 9. Pelaksanaan koordinasi ketentraman dan ketertiban umum dengan instansi terkait lainya. H. Seksi Sosial dan Budaya 1. Pelaksanaan penyusunan rencana program dan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial dan kebudayaan.

68 2. Pelaksanaan fasilitasi pemberian rekomendasi di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. 3. Pelaksanaan fasilitasi pemberian rekomendasi di bidang pendidikan, budaya dan pariwisata. 4. Pelaksanaan fasilitasi pemberian rekomendasi di bidang kesejahteraan sosial. 5. Pelaksanaan fasilitasi pemberian rekomendasi di bidang pemuda dan olahraga. 6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. 7. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan ketentuan yang berlaku. 8. Pelaksanaan koordinasi sosial dan budaya dengan sub unit kerja lain di lingkungan Kecamatan. I. Seksi Pemberdayaan Masyarakat 1. Penyusunan rencana program dan kegiatan pelayanan pemberdayaan masyarakat. 2. Pelaksanaan pemberian perijinan, penetapan / penyelenggaraan, fasilitasi, pembinaan, rekomendasi, pengendalian, pengkoordinasian di bidang pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan dan perikanan. 3. Pelaksanaan pemberian perijinan, penetapan / penyelenggaraan, fasilitasi, pembinaan, rekomendasi, pengendalian, pengkoordinasian di bidang pertambangan dan energi. 4. Pelaksanaan fasilitasi, pembinaan dan pengkoordinasian di bidang keluarga berencana dan pembangunan keluarga sejahtera.

69 5. Pelaksanaan fasilitasi pembinaan dan pengkoordinasian pemberian perijinan di bidang perdagangan, perkoperasian dan perekonomian masyarakat. 6. Pelaksanaan fasilitasi dan pembinaan serta pengkoordinasian pemberian perijinan bidang kesehatan. 7. Pelaksanaan koordinasi teknis operasional pelaksanaan tugas UPTD dan UPT dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat di wilayah Kecamatan. 8. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. 9. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan ketentuan yang berlaku. 10. Pelaksanaan koordinasi pengembangan pemberdayaan masyarakat dengan sub unit kerja lain di lingkungan Kecamatan. J. Seksi Pemeliharaan Sarana Umum 1. Penyusunan rencana program dan kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan prasarana umum. 2. Pelaksanaan fasilitasi pembinaan, rekomendasi, pengendalian, dan koordinasi pengumpulan data di bidang penataan ruang dan permukiman. 3. Pelaksanaan pemberian perijinan, penetapan / penyelenggaraan, fasilitasi, pembinaan, rekomendasi, pengendalian dan koordinasi pengumpulan data bidang jalan, jembatan dan pengairan. 4. Pelaksanaan pemberian perijinan, penetapan / penyelenggaraan, fasilitasi, pembinaan, pemberian rekomendasi, pengawasan / pengendalian pengumpulan data di bidang perhubungan serta pos dan telekomunikasi.

70 5. Pelaksanaan pemberian perijinan, penetapan / penyelenggaraan, fasilitasi, pembinaan, pemberian rekomendasi, pengawasan / pengendalian dan koordinasi pengumpulan data di bidang lingkungan hidup. 6. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan ketentuan yang berlaku. 7. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. 8. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan prasarana umum dengan sub unit kerja lain di lingkungan Kecamatan. 3.5 Kebijakan Perusahaan dan Pengendalian Intern Tentang Sistem Berjalan Pada Kecamatan Baleendah ada beberapa kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang berkaitan dengan kas, diantaranya: A. Sub Bagian Keuangan harus menyetorkan seluruh penerimaan kas ke rekening kas umum daerah, maksimal 1 (satu) hari kerja setelah penerimaan uang kas. B. Sub Bagian Keuangan juga dilarang melakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung, kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan/pekerjaan/penjualan tersebut. C. Sub Bagian Keuangan juga tidak diperbolehkan membuka rekening dengan atas nama pribadi pada bank atau giro pos dengan tujuan pelaksanaan APBD. D. Sub Bagian Keuangan tidak diperbolehkan menyimpan uang, cek atau surat bendahara lebih dari 1 (satu) hari kerja.

71 E. Sub Bagian Keuangan harus membuat laporan pertanggungjawaban dan harus diterima BUD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. F. Penerimaan kas di Kecamatan Baleendah didapatkan dari hasil retribusi daerah, retribusi daerah terdiri dari 3 bagian, yaitu: 1. Retribusi Jasa Umum, yaitu Retribusi Penggantian Biaya KTP dan Akte Catatan Sipil 2. Retribusi Jasa Usaha, yaitu Sewa Alat Berat 3. Retribusi Perizinan Tertentu a. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan b. Retribusi Izin Gangguan dan Keramaian G. Selain Retribusi Daerah, penerimaan kas di Kecamatan Baleendah didapatkan dari Penerimaan dari Pemerintah H. Sub Bagian Keuangan melakukan pencatatan pembelanjaan dana. I. Transaksi pengeluaran kas baru dianggap sah, jika dokumen yang diterbitkan lengkap. J. Pengeluaran kas di Kecamatan Baleendah didapatkan dari belanja daerah yang terdiri dari 2 bagian, yaitu: 1. Belanja Tidak Langsung a. Gaji dan Tunjangan 2. Belanja Langsung a. Belanja Jasa Kantor b. Belanja Bahan/Material c. Belanja Cetak dan Penggandaan d. Belanja Makanan dan Minuman

72 e. Belanja Perjalanan Dinas f. Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 3.6 Fungsi Yang Terkait Fungsi-fungsi yang digunakan pada Kecamatan Baleendah kab. Bandung adalah sebagai berikut: A. Pengguna Anggaran Pengguna Anggaran ini bertanggung jawab melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban belanja, menguji tagihan dan memerintahkan pembayaran, menandatangani SPM, melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak. B. Sub Bagian PPK - SKPD PPK SKPD ini bertanggung jawab untuk mengakuntansikan dan menyiapkan laporan keuangan SKPD. C. Sub Bagian Keuangan Bendahara Pengeluaran ini bertanggung jawab dalam pengajuan SPP dan penerimaan kas yang masuk. D. BUD BUD ini bertanggung jawab dalam menyiapkan SPD, menerbitkan SP2D. E. Bank Bank ini bertanggung jawab dalam pembuatan Slip Setoran dan Slip Penarikan.

73 F. Pihak Rekanan Pihak Rekanan ini bertanggung jawab dalam menerimaan dana yang dikeluarkan oleh Sub Bagian Keuangan. G. Pihak Orang Pribadi/Badan Pihak Orang Pribadi/Badan ini bertanggung dalam pembayaran retribusi kepada Sub Bagian Keuangan. H. PPKD PPKD ini bertanggung jawab atas laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaa APBD. I. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian bertanggung jawab atas perhitungan gaji, slip gaji, serta rekap gaji. 3.7 Formulir/Dokumen yang Digunakan Dokumen-dokumen yang digunakan pada Kecamatan Baleendah kab. Bandung adalah sebagai berikut: A. Surat Ketetapan Retribusi (SKR). Dokumen ini dibuat oleh Pengguna Anggaran dan diserahkan kepada bendahara penerimaan dan Pihak Orang Pribadi/Badan. B. Surat Permintaan Pembayaran Surat Pengantar, Surat Permintaan Pembayaran Ringkasan, dan Surat Permintaan Pembayaran Rincian. Dokumen ini dibuat oleh Sub Bagian Keuangan, digunakan sebagai surat yang digunakan oleh PPK SKPD untuk membuat SPM.

74 C. Surat Penolakan Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPPSPM). Dokumen ini dibuat oleh PPK SKPD jika SPP tidak lengkap. D. Surat Perintah Membayar (SPM). Dokumen ini digunakan untuk membuat SP2D oleh BUD. E. Surat Penolakan Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SPPSP2D). Dokumen ini dibuat BUD jika SPM tidak lengkap. F. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). Dokumen ini digunakan untuk pembuatan Slip Penarikan oleh Bank. G. Surat Tanda Setoran (STS). Dokumen ini dibuat oleh Sub Bagian Keuangan sebagai bukti setoran pada Bank. H. Buku Kas Umum (BKU). Dokumen ini dibuat setelah Sub Bagian Keuangan melakukan verifikasi I. Buku Rincian Objek (BRO). Dokumen ini dibuat setelah Sub Bagian Keuangan melakukan verifikasi. J. Buku Simpanan/Bank. Dokumen ini dibuat setelah Sub Bagian Keuangan. K. Slip Penarikan. Dokumen yang dibuat oleh Bank, setelah menerima SP2D. L. Slip Setoran. Dokumen yang dibuat oleh Bank, setelah menerima STS dan uang. 3.8 Catatan yang Digunakan A. Jurnal Umum Jurnal umum digunakan untuk mencatat pengeluaran dan penerimaan kas

75 B. Buku Besar Umum Buku Besar digunakan untuk meringkas akun-akun yang ada dalam jurnal umum 3.9 Sistem Yang Berjalan 3.9.1 Diagram Konteks yang Berjalan Diagram konteks adalah gambaran dari keseluruhan sistem dari mulai input sampai dengan keluaran sistem seperti yang digambarkan pada diagram konteks berikut ini: SPP-SP1, SPP-Ring1, SPP-Rinc1 SP2D1,Slip Penarikan1, Uang,SPD1,SP2D1, SP2D2,SPPSPM1, SPM1,Surat Pernyataan Pengguna Anggaran Bank SPM1 acc, SP2D1,SP2D1, Slip Penarikan1, Uang,LRA, Neraca, LAK, Surat Pernyataan, SKR1,SKR2 Form Setoran1, Form Setoran2, Uang,STS Tunai,SP2D1 STS Tunai, Uang, Form Setoran1, Form Setoran2, Pengeluaran Pemda,SP2D1 Rancangan SPD1, Rancangan SPD2, Rancangan SPD3, LRA, Neraca, LAK, Surat Pernyataan PPKD Rancangan SPD1, Rancangan SPD2, Rancangan SPD3 SP2D1, Slip Penarikan1, Uang,Bukti Belanja, SPPSPM1 acc,skr1, Uang,SKR2,Pemindah Bukuan,STS Tunai acc, Form Setoran1 Sub Bagian Keuangan SPD3, SPPSPM1 acc,spd3, SPPSPM1 acc,pemindah Bukuan,STS Tunai acc,skr1,skr2, Uang, Form Setoran1 BUD Slip Setoran1,SPP-SP2, SPP-Ring2, SPP-Rinc2,SPM1 acc,sp2d1 Rancangan SPD1, Rancangan SPD2, Rancangan SPD3,SPM1 acc SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KAS PADA KECAMATAN BALEENDAH Rekening Listrik Bulan Lalu, Rekening Air Bulan Lalu, Rekening Telepon Bulan Lalu, Daftar Perlengkapan & Peralatan Uang Pihak Rekanan SKR1 Pihak Orang Pribadi/ Badan SKR1,Form Setoran2 Data Gaji & Tunjangan,SPD2, SPP-SP3, SPP-Ring3, SPP-Rinc3, SPPSP2D1 Rekening Listrik Bulan Sekarang, Rekening Air Bulan Sekarang, Rekening Telepon Bulan Sekarang, Daftar Perlengkapan & Peralatan, Barang Daftar Hadir, Daftar Pegawai, Data Gaji & Tunjangan, Potongan Gaji Sub Bagian PPK-SKPD Pendapatan Pemerintah, STS Tunai acc, STS Transfer,SPP-SP3, SPP-Ring3, SPP-Rinc3, SP2D1,SPPSP2D1,SPD2,Bukti Belanja,LRSG Data Gaji & Tunjangan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Gambar 3.2 Diagram Konteks Berjalan

76 Keterangan : SPP-SP SPP-Ring SPP- Rinc SPM SPPSPM SP2D SPPSP2D BKU BRO STS JU BB = Surat Permohonan Pembayaran-Surat Pengantar = Surat Permohonan Pembayaran -Ringkasan = Surat Permohonan Pembayaran- Rincian = Surat Perintah Membayar = Surat Penolakan Penerbitan Surat Perintah Membayar = Surat Perintah Pencairan Dana = Surat Penolakan Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana = Buku Kas Umum = Buku Rincian Objek = Surat Tanda Setoran = Jurnal Umum = Buku Besar Umum Penjelasan dari sistem akuntansi kas dari diagram konteks di atas, yaitu di mulai dari pengguna anggaran membuat SKR sebanyak 2 rangkap. SKR1 diberikan kepada Pihak Orang Pribadi/Badan dan SKR2 ke sub bagian keuangan. Pihak Orang Pribadi/Badan membayar Retribusi ke kecamatan dengan 2 cara, yaitu transfer atau tunai. Jika membayar secara tunai, SKR1 beserta uang diserahkan ke sub bagian keuangan. Sub bagian keuangan melakukan verifikasi SKR1 dan SKR2, setelah itu sub bagian keuangan membuat STS Tunai. Kemudian STS Tunai beserta uang disetorkan ke bank, lalu bank membuat slip setoran 2 rangkap dan menyerahkannya slip setoran1 ke BUD, sedangkan STS Tunai acc diserahkan kembali ke Sub bagian keuangan. Jika membayar secara Transfer, maka pihak orang pribadi/badan mengisi form setoran, lalu menyerahkannya ke bank untuk dibuatkan slip setoran sebanyak 2 rangkap, Form setoran1 diserahkan ke sub bagian keuangan untuk dibuatkan STS Transfer, Slip Setoran 1 diserahkan ke BUD. Kecamatan Baleendah pun menerima pendapatan dari pemerintah secara transfer, kemudian sub bagian keuangan dengan STS Tunai, STS Transfer dan Pendapatan Pemerintah membuat BKUPn, BROPn. STS

77 Tunai, STS Transfer dan pendapatan pemerintah diserahkan ke PPK-SKPD untuk di masukkan ke dalam jurnal. BUD menyiapkan rancangan SPD, kemudian diserahkan PPKD untuk dibuatkan SPD sebanyak 3 rangkap. SPD1 diserahkan ke pengguna anggaran, SPD2 diserahkan ke sub bagian ppk-skpd, SPD3 diserahkan ke sub bagian keuangan kemudian di buatkan SPP-SP, SPP-Ring, SPP-Rinc sebanyak 3 rangkap. SPP1 diserahkan ke Pengguna Anggaran, SPP2 diserahkan ke BUD, SPP3 diserahkan ke sub bagian ppk-skpd. Sub bagian ppk-skpd lalu membuat SPM dan SPPSPM dan menyerahkan ke pengguna anggaran untuk di otorisasi. SPM acc diserahkan ke BUD untuk di buatkan SP2D dan SPPSP2D. SP2D kemudian diserahkan ke bank, kemudian bank mencairkan dan menyerahkan ke pengguna anggaran. Pengguna anggaran menyerahkan ke sub bagian keuangan, sub bagian keuangan melakukan pembayaran ke pihak rekanan. Pihak rekanan membuat bukti baru dan menyerahkan kembali ke sub bagian keuangan. Sub bagain keuangan lalu membuat BKUPg, BROPg. Lalu bukti baru di berikan ke sub bagian ppk-skpd untuk dimasukkan ke dalam jurnal. Sub bagian umum dan kepegawaian lalu membuat perhitungan gaji dengan daftar hadir, daftar pegawai, data gaji dan tunjangan serta potongan gaji yang dibuat sub bagian keuangan. Kemudian sub bagian umum dan kepegawaian membuat slip gaji dan membuat rekap gaji. Slip gaji diberikan kepada pegawai. Rekap gaji di berikan ke sub bagian ppk-skpd untuk di masukkan ke dalam jurnal. Sub bagian ppk-skpd lalu membuat jurnal umum, buku besar, serta laporan keuangan, yaitu laporan realisasi anggaran, neraca, dan laporan arus kas. Sub

78 bagian ppk-skpd memberikan ke pengguna anggaran untuk dibuatkan surat pernyataan. Kemudian pengguna anggaran memberikan ke PPKD. 3.9.2 Data Flow Diagram Level 0 Berjalan Data Flow Diagram merupakan penjabaran dari diagram konteks sistem akuntansi kas. Sistem akuntansi kaspada Kecamatan Baleendah kab. Bandung, dapat digambarkan Data Flow Diagram Level 0 sebagai berikut: Gambar 3.3 Data Flow Diagram Level 0 Berjalan

79 3.9.3 Data Flow Diagram Level 0 Proses 1 Berjalan Penjelasan dari sistem akuntansi kas dari diagram konteks di atas, yaitu di mulai dari pengguna anggaran membuat SKR sebanyak 2 rangkap. SKR1 diberikan kepada Pihak Orang Pribadi/Badan dan SKR2 ke sub bagian keuangan. Pihak Orang Pribadi/Badan membayar Retribusi ke kecamatan dengan 2 cara, yaitu transfer atau tunai. Jika membayar secara tunai, SKR1 beserta uang diserahkan ke sub bagian keuangan. Sub bagian keuangan melakukan verifikasi SKR1 dan SKR2, setelah itu sub bagian keuangan membuat STS Tunai. Kemudian STS Tunai beserta uang disetorkan ke bank, lalu bank membuat slip setoran 2 rangkap dan menyerahkannya slip setoran1 ke BUD, sedangkan STS Tunai acc diserahkan kembali ke Sub bagian keuangan. Jika membayar secara Transfer, maka pihak orang pribadi/badan mengisi form setoran, lalu menyerahkannya ke bank untuk dibuatkan slip setoran sebanyak 2 rangkap, Form setoran1 diserahkan ke sub bagian keuangan untuk dibuatkan STS Transfer, Slip Setoran 1 diserahkan ke BUD. Kecamatan Baleendah pun menerima pendapatan dari pemerintah secara transfer, kemudian sub bagian keuangan dengan STS Tunai, STS Transfer dan Pendapatan Pemerintah membuat BKUPn, BROPn. STS Tunai, STS Transfer dan pendapatan pemerintah diserahkan ke PPK-SKPD untuk di masukkan ke dalam jurnal.

80 Gambar 3.4 Data Flow Diagram Level 0 Proses 1 berjalan 3.9.4 Data Flow Diagram Level 0 Proses 2 berjalan BUD menyiapkan rancangan SPD, kemudian diserahkan PPKD untuk dibuatkan SPD sebanyak 3 rangkap. SPD1 diserahkan ke pengguna anggaran, SPD2 diserahkan ke sub bagian ppk-skpd, SPD3 diserahkan ke sub bagian keuangan kemudian di buatkan SPP-SP, SPP-Ring, SPP-Rinc sebanyak 3 rangkap. SPP1 diserahkan ke Pengguna Anggaran, SPP2 diserahkan ke BUD, SPP3 diserahkan ke sub bagian ppk-skpd. Sub bagian ppk-skpd lalu membuat SPM dan SPPSPM dan menyerahkan ke pengguna anggaran untuk di otorisasi. SPM acc diserahkan ke BUD untuk di buatkan SP2D dan SPPSP2D. SP2D

81 kemudian diserahkan ke bank, kemudian bank mencairkan dan menyerahkan ke pengguna anggaran. Pengguna anggaran menyerahkan ke sub bagian keuangan, sub bagian keuangan melakukan pembayaran ke pihak rekanan. Pihak rekanan membuat bukti baru dan menyerahkan kembali ke sub bagian keuangan. Sub bagain keuangan lalu membuat BKUPg, BROPg. Lalu bukti baru di berikan ke sub bagian ppk-skpd untuk dimasukkan ke dalam jurnal. Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level 0 Proses 2 Berjalan 3.9.5 Data Flow Diagram Level 0 Proses 3 berjalan Sub bagian umum dan kepegawaian lalu membuat perhitungan gaji dengan daftar hadir, daftar pegawai, data gaji dan tunjangan serta potongan gaji yang dibuat sub bagian keuangan. Kemudian sub bagian umum dan kepegawaian membuat slip gaji dan membuat rekap gaji. Slip gaji diberikan kepada pegawai.

82 Rekap gaji di berikan ke sub bagian ppk-skpd untuk di masukkan ke dalam jurnal. Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 0 Proses 3 Berjalan 3.9.6 Data Flow Diagram Level 0 Proses 4 berjalan Sub bagian ppk-skpd lalu membuat jurnal umum, buku besar, serta laporan keuangan, yaitu laporan realisasi anggaran, neraca, dan laporan arus kas. Sub bagian ppk-skpd memberikan ke pengguna anggaran untuk dibuatkan surat pernyataan. Kemudian pengguna anggaran memberikan ke PPKD. Gambar 3.7 Data Flow Diagram Level 0 Proses 4 Berjalan

83 3.10 Kamus Data yang Berjalan Kamus data yang berjalan di Kecamatan Baleendah tentang sistem informasi kas yang berjalan adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Kamus Data yang Berjalan Nama Arus Data SPP (Surat Permintaan Pembayaran) SPM (Surat Perintah Membayar) SPPSPM (Surat Penolakan Penerbitan Surat Perintah Membayar) SP2D (Surat Perintah Penyediaan Dana) SPPSP2D (Surat Penolakan Penerbitan Surat Perintah Penyediaan Dana) Alias SPP1, SPP2, SPP3 SPM1, SPM2 SPPSPM1, SPPSPM2 SP2D1, SP2D2, SP2D3, SP2D4 SPPSP2D1 SPPSP2D2 Bentuk Data Dokumen Cetakan Komputer Dokumen Cetakan Komputer Dokumen Cetakan Komputer Dokumen Cetakan Komputer Dokumen Cetakan Komputer Arus Data Volume Periode Penjelasan 1. Proses 1 - PPK SKPD 2. Proses 1 - Pengguna Anggaran 3. Proses 1 - BUD Proses 2 - Pengguna Anggaran Proses 2 - Pengguna Anggaran, Sub Bagian Keuangan 1. Proses 3 - Bank 2. Proses 3 - Pengguna Anggaran 3. Proses 3 - Sub Bagian Keuangan 1. Proses 3 - PPK SKPD 2. Proses 3.6 - Proses 3.7 3 PerBulan 3 PerBulan 1 Perbulan 3 PerBulan 1 PerBulan Digunakan Setiap melakukan pengajuan dana untuk pembayaran Digunakan Setelah SPP dibuat Dibuat ketika pengajuan SPP ditolak Digunakan setelah SPM dibuat Dibuat ketika pengajuan SPM ditolak

84 Tabel 3.2 Kamus Data yang Berjalan Lanjutan Nama Arus Data SKR (Surat Ketetapan Retribusi) STS (Surat Tanda Setoran) LRA (Laporan Realisasi Anggaran) Neraca LAK (Laporan Arus Kas) Alias SKR 1 SKR 2 LRA1, LRA2, Bentuk Data Dokumen Cetakan Komputer - Dokumen Cetakan Komputer Neraca1, Neraca2 LAK1, LAK2 Dokumen Cetakan Komputer Dokumen Cetakan Komputer Dokumen Cetakan Komputer Arus Data Volume Periode Penjelasan 1. Proses 5 - Pihak Orang Pribadi/Badan 2. Proses 5 - Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan - Proses 5 Proses 7 - PPK SKPD 3 PerBulan 3 PerBulan 1 PerTahun Proses 7 - PPK SKPD 1 PerTahun Proses 7 - PPK SKPD 1 Pertahun Digunakan untuk penerimaan Retribusi Digunakan untuk penyetoran ke bank Laporan Keuangan Laporan Keuangan Laporan Keuangan 3.11 Bagan Alir Sistem Bagan alir sistem yang membentuk sistem informasi akuntansi kas dapat digambarkan sebagai berikut ini:

85 PENGGUNA ANGGARAN Gambar 3.8 Bagan Alir Sistem yang Berjalan

86 SUB BAGIAN KEUANGAN Gambar 3.9 Bagan Alir Sistem yang Berjalan Lanjutan

87 BUD Gambar 3.10 Bagan Alir Sistem yang Berjalan Lanjutan 1

88 PPKD 13 42 Rancangan SPD 1 2 3 2 LRA acc 2 Neraca acc LAK acc 2 Surat Pernyataan Membuat SPD SPD 1 2 3 SELESAI 14 15 18 Gambar 3.11 Bagan Alir Sistem yang Berjalan Lanjutan 2

89 PIHAK REKANAN Gambar 3.12 Bagan Alir Sistem yang Berjalan Lanjutan 3

90 BANK Gambar 3.13 Bagan Alir Sistem yang Berjalan Lanjutan 4

91 SUB BAGIAN PPK-SKPD Gambar 3.14 Bagan Alir Sistem yang Berjalan Lanjutan 5

92 SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN Gambar 3.15 Bagan Alir Sistem yang Berjalan Lanjutan 6

93 PIHAK ORANG PRIBADI/BADAN Gambar 3.16 Bagan Alir Sistem yang Berjalan Lanjutan 7 3.10 Kelemahan Sistem yang Berjalan Kelemahan yang terjadi pada sistem informasi akuntansi kas yang berjalan adalah sebagai berikut: A. Pencatatan untuk kas pada Kecamatan Baleendah masih menggunakan software Microsoft Excel yang sederhana, sehingga dalam proses pencatatan data untuk kas Kecamatan Baleendah memungkinkan terjadinya kesalahan yang semestinya tidak terjadi. B. Keamanan datanya tidak terjamin