DESKRIPSI PENGENALAN BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK TERATAI KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Program Studi PG PAUD.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak Usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. paling dasar yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang merupakan pondasi. atau dasar dari jenjang pendidikan selanjutnya.

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Muhammad Zaenudin As, 2016 UPI Kampus Serang

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. usia enam tahun menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

BAB I PENDAHULUAN. jamak (multiple intelegence) maupun kecerdasan spiritual. yaitu usia 1-6 tahun merupakan masa keemasan (golden age), yang pada

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan otak diusia balita akan berdampak pada usia dewasanya nanti,

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk Pendidikan Anak Usia Dini

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak adalah masa dimana potensi-potensi dipotret. Usia ini

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.dalam standar

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani anak di lingkungan keluarga sebelum memasuki. pendidikan dasar. Anak yang dalam pandangan pendidikan modern

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada masa Golden Age (keemasan), sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG PAUD.

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan

UPAYA PENGEMBANGAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI TK RA GUPPI MANDAN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Hal ini sesuai dengan undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan suatu masa keemasan (golden Age) dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

BAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUATGARIS TEGAK, DATAR, MIRING, LENGKUNG DENGAN MENGGUNTING MELALUI

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya saat ini pendidikan anak usia dini. baik dalam aspek fisik-motorik, kognitif, bahasa, moral dan agama, sosial

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA GAMBAR RUMAH JAMUR TAMAN KANAK-KANAK AL-AZHAR BUKITTINGGI ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

Artikel Penelitian. Disusun oleh MAHMUDAH NPM:

DESKRIPSI KECERDASAN KINESTETIK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KIHADJAR DEWANTORO KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK. Disusun oleh : Rita Mariyana, M.Pd, dkk.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mengambil peran penting dalam rangka menghasilkan sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah harapan masa depan. Karenanya, mereka perlu

Transkripsi:

1

DESKRIPSI PENGENALAN BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK TERATAI KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO NURNANINGSIH AHMAD Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Rena Madina, Samsiar Rivai ABSTRAK Nurnaningsih Ahmad. 2015. Deskripsi Pengenalan Bentuk Geometri Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Teratai Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Dra. Rena L. Madina, M.Pd, dan Pembimbing II, Dra. Samsiar Rivai, S.Pd, M.Pd. Tujuan dalam Penelitian ini adalah untuk menggambarkan secara jelas tentang Pengenalan Bentuk Geometri Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Teratai Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo. Metode pendekatan penelitian digunakan adalah metode kualitatif dengan desain deskriptif Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengenalan Bentuk Geometri Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Teratai Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo dilaksanakan melalui dua kegitatan yaitu: guru memberikan bimbingan, guru sebagai demonstrator. Guru memberikan bimbingan dilakukan dengan cara membimbing anak yang belum mampu mengenal bentuk geometri. Guru sebagai demonstrator dilakukan dengan cara memperagakan contoh bentuk geometri dengan menggunakan playdough. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pengenalan bentuk geometri pada anak usia 4-5 tahun di TK Teratai Kecamatan Boliyohuto Kabupaten gorontalo telah dijalankan namun belum maksimal. Kata Kunci: Bentuk Geometri, 4-5 Tahun Nurnaningsih Ahmad. 2015. Program Studi S1 PG PAUD, Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra. Rena L. Madina, M.Pd dan Pembimbing II Samsiar Rivai, S.Pd, M.Pd 2

Pendidikan yang paling utama bagi setiap praktisi keilmuan adalah pendidikan anak usia dini. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk peyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletak dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan. Usia 4-5 tahun merupakan usia rentang masa peka dimana anak-anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya pengembangan seluruh potensi mereka. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan pendidikan. Anak usia 4-5 tahun berada dalam rentang usia peka, maka seluruh aspek perkembangan anak perlu dikembangkan. Salah satu perkembangan anak yang harus digali adalah perkembangan kognitif dengan tujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematikanya. Kurikulum PAUD (2004) kompetensi dasar yang harus dikuasai dalam bidang pengembangan kognitif yaitu anak mampu mengenal konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Adapun hasil belajar yang diharapkan yaitu dapat mengenal konsep matematika sederhana yang salah satu indikatornya anak mampu mengenal bentuk geometri. Sesuai hasil observasi awal yang dilakukan peneliti terhadap anak usia 4-5 tahun di TK Teratai peneliti menemukan anak usia 4-5 tahun yang berjumlah 15 orang, terdapat sekitar 3 orang anak atau 20% mampu mengenal bentuk geometri dengn baik namun masih sebagian besar anak yang belum mampu mengenal bentuk geometri yakni 12 orang anak atau 80%. Anak-anak bisa menjawab apabila mereka menjawab bersama teman lain (hanya mengikuti teman lain) tetapi ketika diberi kesempatan untuk menjawab sendiri belum mampu menjawabnya dengan benar. Bentuk geometri yang sudah dikenal anak hanya dua bentuk geometri saja yaitu lingkaran, dan segi empat sedangkan mengenal bentuk geometri secara baik belum dikuasai. Pemahaman anak dalam mengenal bentuk geometri masih berpikir abstrak. Keadaan tersebut disebabkan guru kurang menerapkan metode pembelajaran dalam mengembangkan kemampuan anak mengenal bentuk geometri. Guru hanya 3

mengenalkan bentuk geometri melalui media kertas, kurangnya kreatifitas guru untuk menciptakan media pembelajaran yang menarik bagi anak. Salah satu upaya dalam menangani minimnya kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri dapat dilakukan dengan kegiatan bermain. Karena dunia anak merupakan dunia bermain dan anak belajar melalui bermain. Permainan yang dapat diterapkan guru dalam mengasah kemampuan anak mengenal bentuk geometri dapat dilakukan dengan bermain playdough. Playdough adalah sejenis permainan berupa adonan dan mudah dibentuk. playdough merupakan salah satu media yang tepat untuk membantu anak mengenal bentuk geometri. Dari penjelasan tersebut maka batasan masalah penelitian ini terbatas pada pengenalan bentuk geometri pada anak usia 4-5 tahun. Rumusan masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimanakah Pengenalan Bentuk Geometri Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Teratai Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo. Tujuan penelitian, tujuan penelitian ini adalah untuk Mendeskripsikan Pengenalan Bentuk Geometri Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Teratai Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo. Manfaat penelitian, manfaat secara teoritis dan praktis. Adapun manfaat teoritis yaitu: 1. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai sumber informasi bagi pengembangan ilmu pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini. 2. Menambah pengetahuan untuk pengenalan bentuk geometri anak dengan bermain Playdough. Manfaat Praktis yaitu: 1. Memberikan informasi kepada guru tentang bagaimana mengembangkan kemampuan kognitif anak dengan cara yang mudah. 2. Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran. 3. Dapat mengembangkan pemahaman anak dalam pengenalan bentuk geometri dengan bermain playdough. 4. Penelitian ini dapat menambah wawasan bagi peneliti dan pemilihan permainan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan-tahapan perkembangan anak. 4

1. Pengenalan Bentuk Geometri Pengenalan merupakan aspek penting yang menjadi tujuan suatu kegiatan pembelajaran dimana anak dapat mengenal apa yang telah dipelajari, didengar dan dialaminya. Anak dapat memahami konsep melalui pengalaman bermain dan guru membantu dalam mengenalkan konsep bentuk geometri. Membangun konsep geometri anak usia dini dimulai dengan mengidentifikasi bentuk-bentuk. Anak usia dini mulai berusaha untuk mengenal dan memahami bentuk dasar (bentuk-bentuk geometri) yang memiliki nama-nama tertentu. Ismayani (2010: 27) menyatakan bahwa geometri adalah pemahaman anak dalam konsep berbagai bentuk geometri antara bangun datar dan bangun ruang. 2. Jenis-jenis Bentuk Geometri Anak usia 4-5 tahun berada pada masa peka dan dengan karakternya yang unik. Rasa ingin tahu anak yang tinggi memberikan peluang yang cukup baik dalam upaya menstimulasi agar anak mengalami perkembangan kognisi khususnya kemampuan mengenal bentuk secara optimal. Montolalu (2007: 6.5) menjelaskan bahwa indikator perkembangan kognitif anak usia 4-5 tahun hendaknya menguasai 7 jenis bentuk geometri yaitu lingkaran, bujur sangkar, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, belah ketupat dan trapezium. 3. Tujuan Pengenalan Bentuk geometri Tujuan Pengenalan Bentuk Geometri yaitu: a) Tujuan Umum, Tujuan pengenalan bentuk geometri secara umum menurut Depdiknas (2010: 312) yaitu anak dapat mengenal dan menyebutkan berbagai benda berdasarkan bentuk geometri dengan cara mengamati benda-benda yang ada disekitar anak misalkan lingkaran. b) Tujuan Khusus, Clements dkk dalam Carol dan Barbara, (2008: 399) pengenalan bentuk geometri secara khusus memiliki tujuan yaitu memberikan pengalamanpengalaman kepada anak terhadap lingkungan langsung dengan mereka mengidentifikasi bentuk-bentuk, membuat anak sadar akan bentuk-bentuk geometri di dalam lingkungan alami memungkinkan mereka untuk membuat asosiasi antara benda-benda biasa, memberikan kepada anak kesempatan-kesempatan untuk 5

membangun bentuk-bentuk geometri dan belajar mengenai nama-nama yang sesuai untuk bentuk-bentuk itu. 4. Manfaat Mengenal Bentuk Geometri Tingkat perkembangan yang dicapai pada suatu tahap diharapkan meningkat, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, pada tahap selanjutnya. Wahyudi, (2005: 109) bahwa pengenalan geometri memberikan manfaat mengenal bentuk geometri pada anak yaitu: (a) anak akan mengenali macam-macam bentuk geometri seperti lingkaran, segitiga, persegi panjang, dll (b) anak akan membedakan bentuk-bentuk, (c) anak akan mampu menggolongkan benda sesuai dengan bentuknya, (d) akan memberi pengertian tentang bentuk. 5. Karekteristik Pengenalan Bentuk Geometri bagi Anak Usia 4-5 Tahun Karekteristik Pengenalan Bentuk Geometri bagi Anak Usia 4-5 Tahun Anak usia 4-5 tahun berada pada masa peka dan dengan karakternya yang unik. Rasa ingin tahu anak yang tinggi memberikan peluang yang cukup baik dalam upaya menstimulasi agar anak mengalami perkembangan kognisi khususnya mengenal bentuk dengan optimal. 6. Bermain Bermain merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh anak sejak kecil sampai dewasa bahkan sepanjang hidupnya. Bermain merupakan seluruh aktivitas anak termasuk metode bagaimana mengenal dunia. Bermain tidak sekedar mengisi waktu tetapi merupakan kebutuhan anak. Mayesty (Yuliana, 2009: 144) bermain adalah kegiatan yang anak-anak lakukan sepanjang hari karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan. 7. Pengertian Playdough Playdough merupakan media yang mudah didapat, tidak mahal, dan aman bagi anak. Playdough juga dapat dibuat oleh guru yang digunakan sebagai media pembelajaran. Selain itu playdough jenis permainan yang sangat menyenangkan bagi anak. Diyu, (2013: 4) Playdough adalah alat bantu pembelajaran berupa adonan 6

mainan yang terbuat dari tepung yang mudah dibentuk oleh anak berguna untuk melatih kegiatan koordinasi jari jemari tangan dengan mata. 8. Cara Bermain Mengenalkan Bentuk Geometri dengan Playdough Anik Pamilu (2007: 127) menyatakan dengan menggunakan permainan jenis tanah liat atau campuran dari tepung terigu, anak dapat membuat berbagai macam bentuk geometri. Dengan membuat aneka bentuk yang anak sukai, anak tidak hanya mengekspresikan perasaannya saja. Cara bermain dengan Playdough dalam mengembangkan kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak yaitu: (1) Pilihlah sebuah tema yang akan dimainkan, (2) Buatlah rencana/skenario, (3) Sediakan media, alat yang diperlukan, (4) Guru memberikan bimbingan pada anak (5) Guru sebagai demonstrator guna memperagakan pada anak untuk membuat bentuk geometri, (6) Anak diberikan kesempatan untuk mengelompokkan bentuk. 9. Tujuan Mengenalkan Bentuk Geometri dengan Bermain Playdough Setiap permainan pada anak usia dini selalu mengacu pada tujuan pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Yuliana (2009: 145) bahwa pada dasarnya bermain memiliki tujuan utama yakni memelihara perkembangan atau pertumbuhan optimal anak usia dini melalui pendekatan bermain kreatif, interaktif dan terintegrasi dengan lingkungan bermain anak. Bermain merupakan aktifitas yang tidak bisa dipisahkan dari dunia anak. Bermain playdough merupakan permainan yang dapat guru terapkan dalam pembelajaran khususnya mengenalkan bentuk geometri pada anak usia 4-5 tahun. Akan tetapi setiap permainan yang diterapkan memiliki kelebihan dan kekurangan. 10. Kelebihan dan Kekurangan Bermain Playdough Rachmawati (2013: 10) menyatakan bahwa bermain Playdough memiliki kelebihan-kelebihan yaitu sangat menyenangkan bagi anak dan anak dapat membentuk berbagai bentuk sesuai dengan imajinasi anak. Akan tetapi Playdough memiliki kekurangan dimana seseorang tidak dapat membentuk bentuk dengan objek yang sangat besar karena membutuhkan ruang besar dan perawatannya rumit. 7

11. Manfaat Bermain Playdough Swartz dalam artikel Young Children, (2005: 101-108), menjelaskan beberapa manfaat playdough bagi pencapaian perkembangan anak yakni: 1) Mengembangkan kemampuan sosial emosional, 2) Mengembangkan Kemampuan Bahasa, 3) Mengembangkan Kemampuan Matematika (kognitif), 4) Mengembangkan Kemampuan Seni dan Kreativitas, 5) Mengembangkan Kemampuan Fisik Motorik Halus Anak. METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pemelihan jenis dan pendekatan ini dilakukan untuk menjaga objektivitas dalam penelitian. Sedangkan sumber data yang diwawancarai yaitu pimpinan TK, guru, dan orang tua. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ditempuh melalui observasi, wawancara, dokumentasi. HASIL PENELITIAN Berawal dari kegiatan penelitian di TK Teratai Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo, peneliti menggunakan observasi awal guna melihat lebih nyata tentang pengenalan bentuk geometri pada anak usia 4-5 tahun. Kegiatan ini lebih fokus mengamati bagaimana pengenalan bentuk geometri pada anak usia 4-5 tahun di TK Teratai Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di TK Teratai Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo, dalam proses belajar dari 15 anak terdapat 12 anak yang memiliki kemampuan rendah dalam mengenal bentuk geometri. PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi bertujuan untuk mendeskripsikan pengenalan bentuk geometri pada anak usia 4-5 tahun di TK Teratai Kecamatan Boliyohuto kabupaten Gorontalo yang ditinjau dari guru memberikan bimbingan, dan guru sebagai demonstrator. 8

a. Guru Memberikan Bimbingan Guru memberikan bimbingan yang dilaksanakan di TK Teratai dalam mengenalkan bentuk geometri dengan bermain playdough pada anak yakni guru mengenal kemampuan awal anak dalam mengenal bentuk geometri. Dimana kemampuan awal anak sudah dapat menunjukkan atau memperlihatkan bentuk geometri dengan tepat serta sudah dapat menyebutkan bentuk-bentuk geometri. Kemampuan awal anak tersebut sudah mampu mencocokkan bentuk geometri dan mengenal bentuk geometri yang lainnya seperti belah ketupat dsb. Anak sudah dapat mengenal bentuk geometri tentu diberikan bimbingan dalam mengenalkan dimana seorang guru harus bersikap sabar, membimbing anak bukan hanya satu atau dua kali saja, akan tetapi berkelanjutan sampai anak mampu melakukan sendiri dengan baik. Guru juga bertindak sebagai modeling, fasilitator, dan memberikan bimbingan yang dapat mengembangkan kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri dengan cara bermain playdough. Bukan hanya guru saja memberikan bimbingan dalam mengenalkan bentuk geometri orang tua juga sangatlah penting dalam mengupaya agar anak dapat mengenal bentuk geometri dengan baik dengan cara apa yang telah anak dapatkan disekolah diulangi kembali. Guru dalam memberikan bimbingan tentu mengalami kendala saat mengenalkan geometri pada anak yaitu guru menghadapi anak yang tidak memperhatikan penjelasan guru, sebagian anak tidak mengerti, anak yang tidak mau mengerjakan tugas dengan alasan nanti tangannya terkena playdough, serta guru mengalami kendala saat anak yang belum mampu mengenal bentuk geometri secara keseluruhan. Selain itu guru menghadapi kendala pada anak yang hanya bermain saja dan suka mengganggu temannya. Orang tua berperan setelah anak ada di rumah dan orang tua memberikan bimbingan meskipun di sekolah sudah ada guru yang membimbingnnya dalam mengenal bentuk geometri. Agar kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri bukan hanya di sekolah saja akan tetapi orang tua memberikan bimbingan. Namun, orang tua saat memberikan bimbingan pada anak mengalami kendala yaitu 9

anak yang hanya ingin bermain saja dan anak yang tidak mau mengulangi kembali apa yang telah didapatkan di sekolah. Dalam pembelajaran di sekolah guru terlebih dahulu membuat program pembelajaran dengan tujuan agar pembelajaran itu bisa efektif dan efisien. Karena perencanaan faktor pemelajaran yang tidak bisa terpisahkan dengan kegiatan pembelajaran, oleh karena itu harus setiap kegiatan pembelajaran disusun dalam rencana program pembelajaran dengan adanya program tersebut maka kegiatan pembelajaran lebih terarah dan guru dapat membimbing anak seperti mengenal bentuk geometri dengan bermain playdough.perencanaan program pembelajaran sangat penting melakukan bimbingan dengan tujuan agar kelancaran proses pembelajaran mencapai tujuan dan sebagai pula dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan. Suatu keharusan bagi guru menyiapkan program pembelajaran sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Guru memberikan bimbingan dalam mengenalkan bentuk geometri dengan bermain plydough pada anak yakni bentuk stimulasi dapat berupa pertanyaanpertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka bertujuan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak untuk melakukan kegiatan. Contoh pertanyaan terbuka tentang bentuk geometri adalah bentuk geometri dengan bermain playdough. Sehubungan dengan hal itu, guru terlebih dahulu membuat rencana program pembelajaran. Selama menerapkan kegiatan pembelajaran bentuk geometri, guru dan orang tua terus mencara solusi pemecahan masalah yang dihadapi jika kemampuan anak mengenal bentuk geometri masih rendah. Guru memberikan bimbingan dalam mengenalkan bentuk geometri dengan bermain playdough yaitu bersikap sabar, membimbing anak bukan hanya satu atau dua kali saja, tetapi harus berkelanjutan sampai anak mampu melakukan sendiri dengan baik. Pendapat ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Anik Pamilu (2007: 127) bahwa guru dalam mengenalkan bentuk geometri dengan bermain playddough pada anak guru memberikan bimbingan adalah membimbing anak menjadi manusia yang cerdas dan kreatif. 10

b. Guru sebagai Demonstrator Dalam kegiatan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat diterima oleh anak, guru memberikan contoh sebelum anak di perintahkan untuk mengerjakan membentuk geometri. Caranya dengan memberi contoh awal yakni memberikan contoh dua pada anak bentuk geometri yang telah selesai dibuat dan yang satunya lagi belum selesai dibuat.sehingga yang belum dibuat itu dapat dijadikan contoh pada anak sebagian saja sambil dijelaskan bahwa jika anak-anak mengerjakan harus seperti contoh pertama. Karena kegiatan pengenalan bentuk geometri dengan bermain playdough merupakan kegiatan yang ditunggui dan memerlukan waktu yang lebih untuk mengerjakan. Memperagakan bentuk geometri pada anak dengan menciptakan suasana yang menyenangkan agar anak merasa rileks saat membentuk geometri dengan playdough. Memberikan kenyaman pada anak agar anak tidak merasa bosan serta merasa jenuh ada di dalam kelas.orang tua bukan hanya membimbing anak akan tetapi memberikan contoh dalam memperagakan bentuk geometri dengan menyediakan media yang berhubungan dengan pengenalan bentuk geometri serta memberikan penjelasan jangan terlalu cepat atau tidak dimengerti anak. Sejalan dengan hasil penelitian diketahui bahwa guru sebagai demonstrator yang diterapkan di TK Teratai yakni guru dan orang tua memberi contoh bentuk geometri yang baik dan cara membentuk yang baik pula. Guru selalu siap menjadi fasilitator yang penyabar dalam menangani segala kekurangan dan kelebihan anak dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan mengenal bentuk geometri melalui bermain playdough merupakan kegiatan yang ditunggui, sehingga guru selalu memantau proses pekerjaan anak sampai selesai. Apabila anak kurang minat dan tidak mengerti dalam kegiatan membentuk geometri, guru bersikap sabar, tidak mudah menyerah dan terus berusaha dengan memberikan bimbingan. Motivasi dan teknik pembelajaran yang berbeda sehingga dapat merangsang minat dan kemampuan anak khususnya mengenal bentuk geometri. Guru sebagai demonstrator yang dilakukan oleh guru kelompok usia 4-5 tahun serta orang tua sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Anik Pamilu (2007: 127) 11

dalam mengenalkan kemampuan mengenal bentuk geometri dengan bermain playdough anak tidak hanya mengenal bentuk-bentuk geometri dari balok atau gambar tersedia akan tetapi guru membantu anak menemukan sendiri dan memberikan kesan positif terhadap kegiatan belajar. Dari paparan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengenalan bentuk geometri pada anak usia 4-5 tahun di TK Teratai Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo telah dilaksanakan namun belum maksimal. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut guru mengalami kendala yaitu anak yang hiperaktif dan tidak perhatian ketika guru memberi contoh membentuk geometri dengan playdough, selain itu juga saat menghadapi anak yang tidak mau mengerjekan tugasnya karena tidak ingin tangannya kena playdough. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari paparan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pengenalan bentuk geometri pada anak usia 4-5 tahun di TK Teratai Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo telah dijalankan namun belum maksimal, dilihat dari kemampuan anak yang dapat mengenal bentuk geometri hanya 9 orang anak atau 60% dari 15 anak. Dimana telah dijelaskan pada pembahasan bahwa ada dua hal yang harus diperhatikan guru dalam mengenalkan bentuk geometri pada anak usia 4-5 tahun. Diantaranya guru memberikan bimbingan dan guru sebagai demonstrator. Guru memberikan bimbingan dilakukan dengan cara membimbing anak yang belum mampu mengenal bentuk geometri. Guru sebagai demonstrator dilakukan dengan cara memperagakan bentuk geometri dengan menggunakan playdough. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut guru mengalami kendala yaitu anak yang hiperaktif dan tidak perhatian ketika guru memberi contoh membentuk geometri dengan playdough, selain itu juga saat menghadapi anak yang tidak mau mengerjakan tugasnya karena tidak ingin tangannya kena playdough. 12

Saran Dari hasil penelitian yang di jelaskan sebelumnya, maka ada beberapa saran yang dapat diajukan yaitu: 1. Diharapkan kepada guru agar tetap terus mengenalkan bentuk geometri pada anak dengan terus membimbing, mengarahkan, dan memberikan contoh dengan penuh kesabaran. 2. Diharapkan dengan kegiatan pengenalan bentuk geometri melalui bermain playdough dapat meningkatkan hasil belajar anak pada bidang kognitif, psikomotorik. 3. Diharapkan kepada peneliti agar kiranya penelitian ini menjadi salah satu acuan yang dapat menambah wawasan dalam penelitian ilmiah selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Anik, Pamilu. 2007. Mengembangkan Kreativitas dan Kecerdasan Anak.Yogyakarta: Citra Media Carol, Wasik, Barbara. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini, Menyiapkan Anak Usia Tiga, Empat, dan Lima Tahun Masuk Sekolah. Jakarta: Indeks. DEPDIKNAS. 2010. Pedoman Pembelajaran dan Manajemen Berbasis Taman Kanak-Kanak. Jakarta: BP.Cipta Jaya. Sekolah di Diyu, Tatik. 2013. Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Media Playdough Anak Kelompok A Di TK Dewi Kunti Surabaya. Surabaya: UNESA. Jurnal Diterbitkan Dwi, Rachmawati. 2013. Permainan Kreatif Mengenal Angka 1-10. Jakarta: Papas Sinar Sinanti Ismayani, Ani. 2010. Fun Math with Children. Jakarta: Elex Media Komputindo. Montolalu, B.E.F. 2007.Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka Swatz, Mallary I. 2005. Playdough: What s Standar. Jurnal Young Children Yuliana, NS. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks 13