BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang lebih modern masyarakat juga mengalami perubahan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan peradaban manusia sudah semakin berkembang pesat di

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. bebas dari kecacatan sehingga untuk dapat melakukan aktivitas dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan dinamis dan dapat ditingkatkan sehingga manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat yang akan memberikan dampak positif dan negatif secara

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fungsional sehari-hari. yang lama dan berulang, akan menimbulkan keluhan pada pinggang bawah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai penyanggah berat badan, yang terdiri dari beberapa bagian yakni salah

PENDAHULUAN. yang berkembang kian pesat sangat berpengaruh pula aktivitas yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dengan tingkat kesehatan yang optimal maka akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (UU RI, NO 36 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. seperti HNP, spondyloarthrosis, disc migration maupun patologi fungsional

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab 40% kunjungan pasien berobat jalan terkait gejala. setiap tahunnya. Hasil survei Word Health Organization / WHO

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Dimana kesehatan merupakan suatu keadaan bebas

BAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa asuransi kesehatan. Pengertian sehat sendiri adalah suatu kondisi

BAB I. punggung bawah. Nyeri punggung bawah sering menjadi kronis, menetap atau. sehingga tidak boleh dpandang sebelah mata (Muheri, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah menyelenggarakan. bagian-bagian integral dari pembangunan nasional.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CERVICAL ROOT SYNDROME DI RSUD SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Angka kejadian Ischialgia bawah hampir sama pada semua populasi

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial serta tidak hanya bebas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. serta bidang kesehatan. Setiap orang yang hidup baik usia produktif maupun

BAB I PENDAHULUAN. Untuk itu peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam rangka menciptakan. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan peran serta masyarakat untuk lebih aktif. Aktivitas manusia sangat

BAB I PENDAHULUAN. bagian yakni salah satunya bagian leher yang mempunyai peranan sangat

BAB I PENDAHULUAN. fungsionalnya. Kompleksnya suatu gerakan dalam aktifitas seperti. tulang-tulang yang membentuk sendi ini masing-masing tidak ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang banyak penduduk baik yang berusia produktif maupun

BAB I PENDAHULUAN. itu gerak dan fungsi dari sendi bahu harus dijaga kesehatannya. tersebut, salah satu diantaranya adalah frozen shoulder.

BAB I P E N D A H U L U A N. vertebralis servikal dan lumbal merupakan sendi yang paling banyak

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. emosional setelah menjalani rutinitas yang melelahkan sepanjang hari. Hal

BAB I PENDAHULUAN. harapan hidup manusia atau seseorang berarti secara otomatis berdampak pula

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular,

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN MWD DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP DENGAN TENS DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OA LUTUT

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan termasuk salah satunya bidang kesehatan. Pembangunan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Gangguan nyeri pinggang dapat dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. untuk hiduplebih maju mengikuti perkembangan tersebut. Untuk memenuhi tuntutan

PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN WILLIAM S FLEXION EXERCISES PADA INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION PADA

BAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada

BAB I PENDAHULUAN. penelitian telah banyak di kembangkan untuk mengatasi masalah-masalah penuaan.

MEKANICAL CERVICAL & LUMBAR TRACTION. Oleh: Sugijanto

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh umur, psikis dan keadaan lingkungan sosial individu. Banyak. terhadap gerak dan fungsi tubuh. (Depkes RI, 1999).

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang dapat mengganggu proses kerja sehingga menjadi kurang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat di suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. lain olahraga dan pekerjaan maupun aktivitas sehari-hari. Dalam olahraga

BAB I PENDAHULUAN. memberikan prioritas pada upaya promotif dan preventif tanpa

BAB I PENDAHULUAN. lingkup perkantoran biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas serta

Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

BAB I PENDAHULUAN. Wanita dewasa adalah wanita yang telah menyelesaikan masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional yang kini digalakan salah satunya adalah di

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan penting sebagai penopang berat badan dalam aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. baru. (Millson, 2008). Sedangkan menurut pendapat Departement of Trade and

Anatomi Vertebra. Gambar 1. Anatomi vertebra servikalis. 2

BAB 1 PENDAHULUAN. seumur hidup sebanyak 60% (Demoulin 2012). Menurut World Health

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat. Nyeri punggung bawah sering dijumpai dalam

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan usia dan atau mengalami gangguan akibat dari injuri atau sakit.

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penurunan kapasitas fungsi dapat menyebabkan penurunan. patologi morfologis maupun patologi fungsional.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sosial masyarakat dan bangsa bertujuan untuk. memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB l PENDAHULUAN. gerakannya, dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan aktifitas atau

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih efektif dan efisien. Komputer, laptop, atau handphone

BAB I PENDAHULUAN. bertambah cenderung lebih cepat (Bandiyah, 2009). tujuh tulang (vertebra) dengan bantalan lunak (cakram) antara masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. merupakan bagian pinggang atau yang ada di dekat pinggang.

BAB I PENDAHULUAN. sering di gunakan. Masalah pada pergelangan tangan sering dialami karena

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan sudah semakin terbuka luas.

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan kerja. Hal ini disebabkan karena 65% penduduk Indonesia. adalah usia kerja 30% bekerja disektor formal dan 70% disektor

BAB I PENDAHULUAN. fungsional. Banyak faktor yang dapat menimbulkan gangguan aktifitas

PERBEDAAN EFEKTIVITAS ANTARA TERAPI LATIHAN WILIAM S FLEXION DENGAN MCKENZIE EXTENSION PADA PASIEN YANG MENGALAMI POSTURAL LOW BACK PAIN

yang sangat penting dalam aktifitas berjalan, sebagai penompang berat tubuh dan memiliki mobilitas yang tinggi, menyebabkan OA lutut menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. Spine merupakan tulang penopang tubuh yang tersusun atas cervical

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DENGAN MODALITAS SHORT WAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI PADA KASUS LOW BACK PAIN AKIBAT SPONDYLOARTHROSIS L3-L4 DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. trauma, over use, repetitive injury, operasi pada sendi, hypertiroidisme,

Oleh: NURUL SAKINAH J KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Perubahan ini terjadi sejak awal kehidupan sampai lanjut usia pada

EFEKTIFITAS DAN KENYAMANAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CERVICAL ROOT S SYNDROME DI RSU AISYIYAH PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. Cita cita bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa

NASKAH PUBLIKASI PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CERVICAL SYNDROME DI RSUP. DR. SARDJITO-YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas. Aktivitas-aktivitas tersebut berlangsung di tempat kerja, sekolah, kampus

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi tertinggi menyerang wanita (Hoy, et al., 2007). Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009,

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terbentuk atas banyak jaringan dan organ yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. otot, perubahan postur, sedemikian rupa sehingga mengakibatkan penekanan atau

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa situasi dan kondisi pekerjaan, baik tata letak tempat kerja atau

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental dan juga bebas dari kecacatan. Keadaan sehat bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam melakukan aktivitasnya sehari hari manusia harus bergerak,

BAB I PENDAHULUAN. sekedar jalan-jalan atau refreshing, hobi dan sebagainya. Dalam melakukan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era yang lebih maju dan berkembang disertai dengan peningkatan teknologi yang lebih modern masyarakat juga mengalami perubahan dan perilaku hidup, hal ini mengakibatkan dampak positif tapi juga berdampak negatif terutama bagi kesehatan. Dampak positif jelas menjadi baik bagi tubuh kita sedangkan dampak negatif ini secara tidak langsung timbul dan akan menjadi sulit dihindari bila pola hidupnya tidak diubah. Aktifitas yang terus menerus akan berdampak pada anggota tubuh yang memang jarang diperhatikan oleh kita bahkan dari hal yang kecil seperti, kebiasaan sehari-hari kita dengan duduk statis yang lama saat di depan komputer, saat sedang bekerja, belajar, posisi kepala saat tidur, mengendarai kendaraan tanpa penyanggaan yang benar dan kebiasaan lain-lain yang merupakan faktor timbulnya berbagai keluhan di tubuh terutama keluhan pada bagian leher sampai pundak. Keluhan yang ditimbulkan mengakibatkan gangguan berupa rasa tidak enak, tidak nyaman, nyeri, pegal-pegal dari leher sampai bahu, kaku, bahkan rasa kesemutan pada salah satu lengan ataupun kedua lengan, sehingga gerak leher dan lengan akan menjadi terganggu untuk gerak dan fungsionalnya. Nyeri leher atau dikenal juga sebagai nyeri servikal, nyeri tengkuk atau sindroma servikal keluhan yang sering dijumpai di praktik klinik. Tiap 1

2 tahun 16,6% populasi dewasa mengeluh rasa tidak enak di leher, bahkan 0,6% berlanjut menjadi nyeri leher yang berat. Insidensi nyeri leher meningkat dengan bertambahnya usia. Lebih sering mengenai wanita daripada laki-laki dengan perbandingan 1,67:1. http://physiocarefoundation.blogspot.com/2010/04/patofisiologi-nyeri-leher-.html,diakses tanggal 12 Desember 2012 Leher terdiri atas tulang dan bagian lunak antara lain otot, ligamen, dan saraf. Tulang belakang bagian leher berfungsi untuk pergerakan dan penopang berat kepala. Tidak seperti tulang belakang bagian lain, tulang leher bagian belakang tidak dilindungi oleh tulang lain, sehingga rentan terhadap cedera yang menimbulkan rasa sakit dan membatasi pergerakan. (http:tribunnews.com, posting minggu 13 Januari 2012) Bila dilihat sebelumnya bahwa lokasi keluhan yang paling sering adalah leher, kemudian dilihat aktifitasnya keluhan ini dapat saja akan menyebar ke punggung atas, punggung bawah dan ekstremitas bawah. Faktor keluhan di leher bisa karena faktor yang tidak dapat dikontrol, seperti faktor usia (bertambahnya usia/degeneratif, menyebabkan kemunduran dari fungsi anatomi dan fisiologi jaringan pembentuk sendi), faktor bawaan (congenital) dan injury. Seperti diketahui bahwa servikal spine merupakan bagian dari columna vertebralis yang terdiri dari 7 ruas vertebra, yang berfungsi untuk menyangga kepala, memberikan suatu posisi dan gerakan kepala yang sesuai sehingga mampu mengontrol penglihatan, vestibular balance, dan arah pendengaran.

3 Di antara regio vertebra, servikal mempunyai mobilitas yang tinggi karena didukung oleh struktur persendian, otot-otot dan jaringan ikat yang kokoh sebagai stabilisator aktif dan pasif yang besar dan spesifik. Mobilitas servikal yang tinggi tersebut dihasilkan dari tiga derajat kebebasan gerak berupa fleksi-ekstensi, fleksi lateral kiri dan kanan dan rotasi kiri dan kanan. Saat mengalami degenerasi diskus mulai menipis karena kemampuannya menyerap air berkurang sehingga terjadi penurunan kandungan air dan matriks dalam diskus menurun. Degenerasi yang terjadi pada diskus menyebabkan fungsi diskus sebagai shock absorber menghilang, yang kemudian timbul osteofit yang menyebabkan penekanan pada radiks, medulla spinalis dan ligamen yang pada akhirnya timbul nyeri. Dan menyebabkan penurunan mobilitas/toleransi jaringan tehadap suatu regangan yang diterima menurun sehingga tekanan selanjutnya akan diterima oleh facet joint. Degenerasi pada facet joint diikuti oleh timbulnya penebalan subchondral yang kemudian terjadi osteofit yang dapat mengakibatkan terjadinya penyempitan pada foramen intervertebralis. Hal ini akan akan menyebabkan terjadinya kompresi/penekanan pada isi foramen intervertebral ketika gerakan ekstensi, sehingga timbul nyeri yang pada akhirnya akan menyebabkan penurunan mobilitas/toleransi jaringan terhadap suatu regangan yang diterima menurun. (http:phisionotes,amar Khamrie, posting 4 April 2012 @12:24 pm) Pada uncinate joint yang memang sebagai sendi palsu yang terus mengalami friksi dan iritasi secara terus-menerus akan timbul osteofit juga

4 yang kemudian akan menekan kanalis spinalis sehingga timbul nyeri dan menurunkan mobilitas/toleransi jaringan terhadap suatu regangan. Berkurangnya tinggi diskus diikuti dengan pengenduran ligamen yang mengakibatkan fungsinya berkurang dan instabilitas. Akibatnya nukleus pulposus dapat berpindah kearah posterior, sehingga menekan ligamentum longitudinal posterior menimbulkan nyeri dan menurunkan mobilitas/ toleransi jaringan terhadap suatu regangan. Sebagai bagian dari tenaga penunjang medis harus berperan aktif dalam hal ini, sesuai dengan KEPMENKES 1363 tahun 2001, yaitu: Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi. Banyak cara penanganan fisioterapi yang dapat diaplikasikan untuk mengurangi nyeri pada kondisi ini diantaranya SWD, MWD, TENS. Traksi mekanik lumbal, pemakaian korset. Manual terapi, US,serta latihan Mc.Kenzie, latihan William exercise, maupun dengan latihan stabilisasi. Fisioterapi memiliki peran untuk mengatasi ataupun mengurangi nyeri. Dalam penelitian ini penulis menggunakan intervensi short wave diathermy (SWD) untuk menghilangkan rasa nyeri dan relaksasi otot. Short wave Diathermy (SWD) adalah modalitas terapi yang menghasilkan energi elektromagnetik denagan arus bolak-balik frekuensi tinggi. Frekuensi yang digunakan dalah 27,12 Mhz dengan panjang gelombang 11 meter, yang

5 berfungsi untuk memperoleh panas dalam jaringan lokal, merileksasi otot, mengurangi nyeri, dan meningkatkan metabolisme sel-sel. Teknik manual terapi pada kasus ini menggunakan mobilisasi Mc.Kenzie yang bertujuan untuk mengulur kapsul ligament tanpa nyeri melalui pelepasan abnormal crosslink antar serabut-serabut kolagen sehingga terjadi perbaikan lingkup gerak sendi sampai mencapai tahap fungsional dari sendi dan jaringan periartikular, menurunkan spasme otot dan nyeri melalui,perbaikan atau koreksi postur yang salah, alignment normal, dan membebaskan stiff pada intervertebral joints. Adanya gerakan pada spine akan menambah sirkulasi serta mengurangi penekanan pada diskus intervertebralis, pembuluh darah dan radiks. Dengan adanya sirkulasi yang baik dan lancar maka akan menurunkan konsentrasi iritasi kimia penyebab nyeri. Adanya distraksi intervertebral akan memperlebar jarak foramen intervertebra sehingga akan menurunkan penekanan pada radiks, sedangkan distraksi facets joint akan mengurangi penekanan. Namun metode dan teknik mana yang dapat menyembuhkan atau jenis metode dan teknik mana yang paling efektif dan efisien perlu keterampilan dan penelitian lanjut. Perlu dianalisis dan diteliti apakah ada efek penurunan nyeri dengan penambahan mobilisasi Mc.Kenzie pada penerapan Short Wave Diathermy dapat menurunkan nyeri dapat diterapkan pada Internal Derangement Cervikal. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Visual Analogue Scale (VAS), sebagai alat pengukurnya.

6 B. Identifikasi Masalah Saat mengalami degenerasi, diskus mulai menipis karena kemampuannya menyerap air berkurang sehingga terjadi penurunan kandungan air dan matriks dalam diskus menurun. Degenerasi yang terjadi pada diskus menyebabkan fungsi diskus sebagai shock absorber menghilang, yang kemudian akan timbul osteofit yang menyebabkan penekanan pada radiks, medulla spinalis dan ligamen yang pada akhirnya timbul nyeri dan menyebabkan penurunan mobilitas/toleransi jaringan tehadap suatu regangan yang diterima menurun sehingga tekanan selanjutnya akan diterima oleh facet joint. (http:phisionotes,amar Khamrie,posting 4 April 2012 @12:24 pm) Akibat adanya degenerasi discus menyebabkan fungsi sebagai absorserb dan pembagi tekanan pun berkurang bahkan hilang. Tekanan yang direrima discus akhirnya diterima oleh sendi (facet). Pembebanan yang terus menerus akan menyebabkan jarak antar facet menyempit, kemudian menyebabkan terjadinya pengelupasan dari rawan sendi (chondrium) yang diikuti adanya penebalan tulang dan terjadi kerusakan uncinate joint. Kemudian akan timbul osteofit pada tepi facet maupun di uncinate joint. Degenerasi pada facet joint akan diikuti oleh timbulnya penebalan subchondral yang kemudian terjadi osteofit yang dapat mengakibatkan terjadinya penyempitan pada foramen intervertebralis. Hal ini akan akan menyebabkan terjadinya kompresi/penekanan pada isi foramen intervertebral ketika gerakan ekstensi, sehingga timbul nyeri yang pada akhirnya akan menyebabkan penurunan mobilitas/toleransi jaringan

7 terhadap suatu regangan yang diterima. (http:phisionotes, Amar Khamrie, posting 4 April 2012 @12:24 pm) Berkurangnya tinggi diskus diikuti dengan pengenduran ligamen yang mengakibatkan fungsinya berkurang dan instabilitas. Akibatnya nukleus pulposus dapat berpindah kearah posterior, sehingga menekan ligamentum longitudinal posterior, menimbulkan nyeri dan menurunkan mobilitas/ toleransi jaringan terhadap suatu regangan. (http:phisionotes,amar Khamrie,posting 4 April 2012 @12:24 pm) Spasme otot-otot cervical juga dapat menyebabkan nyeri karena iskemia dari otot tersebut menekan pembuluh darah sehinggga aliran darah melambat dan juga terjadi penurunan mobilitas/toleransi jaringan terhadap suatu regangan. Dari kesemua faktor diatas menimbulkan penurunan lingkup gerak sendi pada cervical. C. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian-uraian dari latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang ada maka penulis merumuskan masalah yang diteliti yaitu 1. Apakah penerapan SWD dapat menurunkan nyeri pada kasus Internal Derangement Cervikal? 2. Apakah penerapan SWD dan mobilisasi Mc.Kenzie dapat menurunkan nyeri pada kasus Internal Derangement Cervikal? 3. Apakah penambahan mobilisasi Mc.Kenzie pada intervensi SWD dapat mpengurangi nyeri lebih baik pada kasus Internal Derangement Cervikal?

8 D. Tujuan penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui penambahan mobilisasi Mc.Kenzie pada intervensi SWD dalam mengurangi nyeri lebih baik pada kasus Internal Derangement Cervikal 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui penerapan SWD dalam menurunkan nyeri pada kasus Internal Derangement Cervikal. b. Untuk mengetahui penambahan mobilisasi Mc.Kenzie pada intervensi SWD dalam mpengurangi nyeri lebih baik pada kasus Internal Derangement Cervikal. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi intitusi pendidikan a. Dapat digunakan sebagai bahan acuan dan referensi dalam penelitian berikutnya. b. Dapat menambah khasanah ilmu dalam dunia pendidikan pada umumnya dan fisioterapi pada khususnya. 2. Bagi profesi fisioterapi Memberikan bukti empiris dan teori penanganan pada kondisi nyeri akibat internal derangement cervikal. Sehingga dalam aplikasi ke pasien dapat bermanfaat dan dapat diterapkan dalam praktek sehari-hari serta juga dapat menjadi referensi sebagai pengembangan ilmu fisioterapi.

9 3. Bagi pasien Dapat merasakan tindakan pelayanan fisioterapi yang sesuai dengan apa yang dikeluhkan pasien sehingga benar-benar mengetahui dan percaya bahwa fisioterapi dapat mengurangi keluhannya. 4. Bagi penulis a. Mengetahui dan memahami tentang proses terjadinya nyeri yang diakibatkan oleh internal derangemen cervikal. b. Kiranya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk penelitian selanjutnya dan juga sebagai bahan referensi dalam menurnkan nyeri servikal pada kasus di atas.